Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM – DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN


STUDI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TERPADU BIDANG DRAINASE DI KAWASAN SEKITAR KANAL BANJIR TIMUR

LAPORAN DRAFT FINAL

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Proyek KBT

Pada tahun 2002 dan 2007, beberapa wilayah di Jakarta Timur dan Jakarta
Utara mengalami banjir yang cukup besar. Kerusakan berat hampir terjadi di
hampir seluruh sector kegiatan perkotaan termasuk sarana dan prasarana
perkotaan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun Kementrian Pekerjaan
Umum telah menyelesaikan cetak biru/Master Plan Pengendalian Banjir
Jakarta, namun demikian perkembangan implementasinya memerlukan
beberapa penyesuaian kembali sesuai perkembangan zaman agar dapat
memenuhi kebutuhan yang sesungguhnya, untuk itu telah diterbitkan RTRW
DKI Jakarta 2010 – 2030.

Sejalan dengan telah dibangunnya saluran Kanal Banjir Timur yang memotong
5 sungai di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara maka untuk wilayah di
utara KBT permasalahan banjir atau genangan sudah dapat diatasi. Pengertian
sudah dapat diatasi bukan berarti bebas genangan sama sekali tetapi
meskipun ada genangan penyebab utamanya bukan akibat luapan ke lima
sungai tersebut tetapi sifatnya hanya local, seperti sedimentasi, kapasitas
saluran yang tidak memadai ataupun system drainase yang belum optimal.

Kementerian PU memiliki tugas untuk membangun green infrastructure atau


infrastruktur yang berwawasan lingkungan hijau. Green Infrastructure ini,
diterapkan di semua proyek pekerjaan umum, tidak terkecuali di Kanal Banjir
Timur,“Dari penelusuran dapat dilihat bahwa KBT telah berfungsi dengan cukup
baik. Meski masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki. Oleh
karenanya, rencana ke depan PU bersama pihak yang terkait akan menjaga
kualitas dan kuantitas air melalui eco-technology terutama di beberapa titik
saluran KBT,” Demikian disampaikan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum
(PU), Hermanto Dardak, dalam kunjungan lapangan menelusuri KBT dari Weir I
Malaka Sari hingga ke Weir III Marunda. Menurut Menteri PU, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono sudah mencanangkan lingkungan hijau seiring
perubahan iklim. “Setiap ada ruang terbuka di mana pun,  wajib ditanami
tanaman hijau. Semua pihak perlu menanamkan investasi kehidupan lestari di
muka bumi,” tambahnya. “Ini akan menjadi kebiasaan kita,  menanam pohon,
khususnya di lahan kosong.” BKT merupakan salah satu percontohan
lingkungan hijau di tingkat nasional, tegas Menteri. Proyek ini bukan semata-
mata tugas pengairan saja, tapi juga semua pihak.

Untuk menjaga agar keberadaan KBT tetap baik maka Ditjen Cipta Karya, Dit
PPLP saat ini sedang melakukan Studi Pengembangan Infrastruktur
Terpadu Bidang Drainase di kawasan sekitar KBT. Perlu diinformasikan
bahwa untuk wilayah di utara KBT sudah diselesaikan Studi Master Plan
Drainase Permukiman DKI Jakarta pada tahun 2011, sedangkan untuk wilayah
selatan KBT yang terdiri dari 8 kelurahan yaitu : Kelurahan Cipinang Besar
Selatan, Cipinang Muara, Pondok Bambu, Duren Sawit, Pondok Kelapa,
Malaka Sari, Malaka Jaya dan Pondok Kopi tidak termasuk dalam studi

I-1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM – DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
STUDI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TERPADU BIDANG DRAINASE DI KAWASAN SEKITAR KANAL BANJIR TIMUR

LAPORAN DRAFT FINAL


tersebut, dan akan menjadi batasan wilayah dalam studi ini. Untuk jelasnya
dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1.1. Peta Batas Wilayah Studi

Didalam TOR disebutkan perlu dilakukan pekerjaan “Site plan & DED” dari
prasarana dan sarana perkotaan untuk infrastruktur terpadu yaitu sektor
drainase, persampahan dan air limbah. Untuk kawasan yang menjadi prioritas
atau terpilih maka dilakukan pekerjaan “detailed engineering design” sampai
tahun 2015. Sedangkan didalam “Site plan” sampai tahun 2030 diharapkan
dapat menggambarkan tahapan pengembangan kebutuhan prasarana dan
sarana sektor drainase, persampahan dan air limbah, terutama lokasi yang
masih tergenang, lokasi tempat pembuangan sampah yang aman, serta
penyaluran air limbah yang tidak mencemari lingkungan.

Alternatif penyelesaian masalah yang diambil harus sesuai dengan kaidah


teknis, ekonomis, sosial dan aman secara lingkungan dan dikordinasikan
dengan Pemerintah Daerah setempat, juga dengan Dinas Kebersihan dan
Dinas Pekerjaan Umum untuk pengembangan sistem pelayanan sampah
perkotaan, penyaluran air limbah serta system drainase kota. Setelah
mendapatkan masukan dari Dinas terkait maka konsultan harus berkordinasi
dengan Bappeda atau Dinas Tata Ruang untuk menyelaraskan dengan RUTR
Kecamatan terkait masalah tata guna lahan sehingga sesuai dengan Master
Plan Kecamatan yang ada.

1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran

Maksud dan Tujuan :


Tersedianya perencanaan pembangunan terpadu bidang drainase yang
berwawasan lingkungan di kawasan KBT

I-2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM – DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
STUDI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TERPADU BIDANG DRAINASE DI KAWASAN SEKITAR KANAL BANJIR TIMUR

LAPORAN DRAFT FINAL

Sasaran :
Tersedianya rencana pembangunan infrastruktur bidang drainase yang
berwawasan lingkungan (ecodrain) di kawasan sekitar KBT yang dapat
dipergunakan oleh Pemerintah setempat dalam pembangunan drainase.

1.3. Lingkup Kegiatan

1. Persiapan
 Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam rangka perolehan data yang
dibutuhkan.
 Menentukan manfaat yang ingin dicapai.

2. Pelaksanaan
 Mengumpulkan data referensi
 Mengumpulkan data-data demografi
 Mengumpulkan RUTRW daerah sekitar KBT
 Menyusun peta sistem drainase dan system jaringan jalan yang sudah ada
 Mengumpulkan peta tata guna lahan, peta hasil surveytopografi dan atau
geografi.
 Mengumpulkan data hidrologi (curah hujan) dan hidrolika(muka air, debit, dan
pengaruh air balik)
 Mengumpulkan data kuantitatif banjir/genangan yang pernah terjadi sekaligus
dengan peta genangannya.
 Mengumpulkan data topografi dan hidrologi, pada DAS KaliSunter, Buaran,
Cipinang, Cakung dan Kali Jati Kramat.
 Mengumpulkan data-data permasalahan air limbah dan persampahan yang
ada di sekitar KBT
 Analisis terhadap aspek teknis, aspek ekonomi, aspek lingkungan serta aspek
kelembagaan
 Menyusun Usulan Sistem Drainase Perkotaan yang berwawasan lingkungan.
 Uraian rencana yang terkandung dalam masterplan sekurang-kurangnya
harus memuat informasi tentang:
 Permasalahan drainase yang ditinjau dari segi teknis dan sosial-
ekonomi.
 Rencana penanganan permasalahan drainase yang relative lengkap
dan cukup rinci, termasuk penentuan prioritas,urutan-urutan
pelaksanaan dan pertahapannya.
 Rencana penanganan air limbah dan persampahan yang terintegrasi
dengan sistem drainase di kawasan tersebut.
 Pembagian Sub Sistem Drainase atau Pembagian Wilayahatau Zona
 Rencana Program Drainase Jangka Pendek, Menengahdan Jangka
Panjang sampai tahun 2030 (atau sesuai dengan waktu berakhirnya
RUTRW di kawasan tersebut)
 Perkiraan biaya operasi dan pemeliharaan tahunan.
 Saran-saran.

 Membuat siteplan drainase terpadu berwawasan lingkungan dengan skala


1:5.000 sampai dengan 1:10.000

I-3
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM – DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
STUDI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TERPADU BIDANG DRAINASE DI KAWASAN SEKITAR KANAL BANJIR TIMUR

LAPORAN DRAFT FINAL


 Menyusun Usulan Prioritas
 Membuat DED Usulan Prioritas di kawasan terpilih
 Menyusun Usulan Biaya sesuai usulan program
 Membuat Jadwal Kegiatan Pembangunan Sistem Drainase Yang
Berwawasan Lingkungan (Indikasi Program)

1.4. Sistematika Laporan Draft Final

BAB I - PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang proyek KBT, maksud, tujuan dan sasaran studi
pengembangan ini serta ruang lingkup kegiatan.

BAB II - GAMBARAN UMUM DI KAWASAN SEKITAR KBT


Menjelaskan situasi dan kondisi yang ada di kawasan sekitar KBT, mulai dari
arahan RTRW Propinsi DKI Jakarta 2011-2030, kondisi tata ruang/tata guna
lahan dan jaringan jalan, kondisi social ekonomi, kondisi 5 sungai, kondisi
sistem drainase atau jaringan tata air di 8 kelurahan, kondisi persampahan dan
air limbah, serta kondisi kelembagaan.

BAB III - PERMASALAHAN INFRASTRUKTUR TERPADU


Menjelaskan masalah ke 5 sungai yang masuk ke KBT, masalah genangan
yang masih ada di kawasan sekitar KB, permasalahan sampah dan air limbah,
masalah tata ruang terkait dengan kondisi social ekonomi serta masalah
kelembagaan.

BAB IV - RENCANA PENANGANAN INFRASTRUKTUR TERPADU


Menjelaskan kajian tata ruang, penanganan genangan dan program yang
sudah dan akan dilaksanakan oleh Sudin PU Tata Air Jakarta Timur, kajian
penurunan tanah terkait sosialisasi program biopori, penanganan air limbah
dan persampahan, rangkuman semua permasalahan yang ada untuk usulan
daerah prioritas agar dapat diimplementasikan pelaksanaannya dalam jangka
pendek.

BAB V - ANALISIS DAN PENGUMPULAN DATA PRIMER


Menjelaskan kajian hidrologi dan hidrolika, pengukuran saluran di daerah
prioritas. Analisis persampahan dan air limbah disertai agar dapat dihasilkan
DED yang terintegrasi satu dengan lainnya.

BAB VI – TAHAPAN PELAKSANAAN


Menjelaskan rencana tahapan pelaksanaan disertai dengan rencana anggaran
biaya dan perkiraan biaya operasi & pemeliharaan tahunan untuk tiap sector
infrastruktur terpadu.

I-4

Anda mungkin juga menyukai