Anda di halaman 1dari 4

KAJIAN REVISI SK WALIKOTA No.

663/668-KEP/BAPPEDA/2016

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB - I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Paradigma penyelenggaraan pemerintahan daerah melahirkan adanya tuntutan
perubahan yang dikenal dengan “good governance”. Tuntutan tersebut disatu sisi
merupakan hal yang wajar dan harus terjadi seiring berkembangnya aspirasi, tumbuhnya
kesadaran untuk menjadi lebih baik serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, di sisi
lain melahirkan konsekuensi untuk melakukan berbagai perbaikan dalam penyelenggaraan
pemerintahan di daerah. Demokratisasi, pemberdayaan daerah, dalam peningkatan
kualitas pelayanan kepada masyarakat dipandang perlu sebagai landasan untuk
mewujudkan good governance tersebut dengan tiga pilar utamanya yaitu transparansi,
akuntabilitas dan partisipasi masyarakat. Oleh karena itu perbaikan instrumen pelayanan
oleh pemerintah daerah dari waktu kewaktu semakin ditingkatkan dalam rangka untuk
menghasilkan penyelenggaraan layanan yang lebih baik termasuk persoalan strategi
penanganan kawasan perumahan dan permukiman kumuh.
Kota Tangerang, sejak lima tahun belakang ini, menunjukkan perkembangan
perkotaannya cukup pesat, baik dibidang infrastruktur, sosial ekonomi, industri dan jasa
perdagangan, yang kesemuanya telah menjadi satu kesatuan potensi menjadi “daya
dorong” atau “prime mover’s” pembangunan Kota Tangerang yang sekaligus menjawab
tantangan visi dan misi Kota Tangerang, yaitu : terwujudnya Kota Tangerang yang maju,
terwujudnya Kota Tangerang yang mandiri, terwujudnya Kota Tangerang yang dinamis,
terwujudnya Kota Tangerang yang sejahtera dan terwujudnya masyarakat Akhlakul
Karimah.
Bahwasanya, Kota Tangerang mempunyai daya magnit sangat kuat, sehingga dampak
sikologisnya yaitu migrasi penduduk dari luar wilayah Kota Tangerang serta menjadikannya
Kota Tangerang sebagai tempat tinggalnya, tempat usahanya, tempat melaksanakan
pendidikannya, dan lain sebagainya. Kondisi ini menjadikan beban Pemerintah Daerah akan
semakin besar, khususnya terkait dengan penyediaan pelayanan seperti : perumahan,
permukiman, prasarana sarana dasar umum dan pelayanan publik lainnya. Kondisi beban
inipun, cepat atau lambat menimbulkan “persoalan baru” bagi Pemerintah Daerah
(Kota/Kabupaten), yaitu “kekumuhan” pada lokasi-lokasi tertentu seperti : pasar-pasar
tradisionil, perumahan & permukiman, serta fasilitas-fasilitas umumnya, yang kesemuanya
akan memunculkan estetika kota tidak lagi nyaman, aman, lestari dan berimbang.

CV.GIRI ELOK CONSULINDO

I-1
KAJIAN REVISI SK WALIKOTA No. 663/668-KEP/BAPPEDA/2016

LAPORAN PENDAHULUAN

Demikian halnya Kota Tangerang, berdasarkan data yang ada tahun 2016 lalu, bahwa
sampai dengan saat ini masih menyimpan permasalahan kumuh baik di pusat-pusat
perkotaan maupun di kawasan dan lingkungan perumahan permukiman yang tersebar di 13
kecamatan dan 104 kelurahan. Melihat dan memahami akan pertumbuhan dan
perkembangan kota yang terus meningkat, dalam rangka penanggulangan dan
mempercepat penanganan kawasan-kawasan kumuh tersebut, maka data-data terkait
dengan lokasi-lokasi kawasan kumuh, kondisi infrastruktur dan kebutuhan prasarana sarana
dasar, perlu untuk dilakukan evaluasi dan verifikasi dengan kondisi eksisting yang ada.
Untuk itu, Pemerintah Kota Tangerang cq Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kota Tangerang akan melalui Kajian Revisi atas Surat Keputusan Walikota
Tangerang Tahun 2016 No. 663/668-KEP/BAPPEDA/2016 tentang Penetapan lokasi kumuh di
wilayah Kota Tangerang, yang mencakup 13 Kecamatan dan 104 Kelurahan.
Oleh karenanya diperlukan adanya skenario yang tepat mengenai tahapan- tahapan
kerja perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan Kajian Revisi atas Surat Keputusan
Walikota Tangerang No. 663/668-KEP/BAPPEDA/2016 tentang Penetapan lokasi kumuh di
wilayah Kota Tangerang. Hal ini menjadi sangat penting mengingat penanganan perumahan
dan permukiman kumuh di Kota Tangerang menjadi program prioritas infarastruktur
daerah.

1.2. DASAR HUKUM


Yang menjadi dasar hukum dari pelaksanaan kegiatan Kajian Revisi SK Walikota Tangerang
Nomor 663/668-KEP/BAPPEDA/2016 tentang Penetapan lokasi kumuh di wilayah Kota
Tangerang, yaitu :
1) Undang-Undang Dasar 1945.
2) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman.
5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi. Dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota.
7) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan
dan Kawasan Permukiman.

CV.GIRI ELOK CONSULINDO

I-2
KAJIAN REVISI SK WALIKOTA No. 663/668-KEP/BAPPEDA/2016

LAPORAN PENDAHULUAN

8) Pemerintah Menteri (Permen) PUPR Nomor 2/PRT/M/2016 Tentang Perningkatan


Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman kumuh.
9) Pemerintah Menteri (Permen) PUPR Nomor 14/PRT/M/2018 Tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.
10) Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.
11) Surat Keputusan Walikota Tangerang Nomor 663/668-KEP/BAPPEDA/2016 tentang
Penetapan lokasi kumuh di wilayah Kota Tangerang.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dilaksanakannya penyusunan Kajian Revisi SK Walikota Nomor 663/668-
KEP/BAPPEDA/2016 tentang Penetapan lokasi kumuh di wilayah Kota Tangerang ;
1) Menginventarisir kawasan kumuh, baik kumuh berat, sedang dan ringan
sebagaimana yang tertuang dalam SK Walikota Tahun 2016 di Kota Tangerang
tersebut.
2) Mengevaluasi dan mengidentifikasi lokasi-lokasi kumuh sebagaimana tertuang dalam
SK Walikota terhadap kondisi eksisting di 13 kecamatan dan 104 kelurahan.
3) Melakukan kajian analisis terhadap hasil kegiatan pada point (2) di atas untuk
kemudian dijadikan dasar dalam rangka merevisi SK Walikota No.
663/668-KEP/BAPPEDA/2016 tentang Penetapan lokasi kumuh di wilayah Kota
Tangerang.

1.4. SASARAN KEGIATAN

Sasaran dari kegiatan Kajian Revisi SK Walikota No. 663/668-KEP/BAPPEDA/2016 tentang


Penetapan lokasi kumuh di wilayah Kota Tangerang ini yaitu :
1) Menginventarisasi kawasan-kawasan kumuh sebagaimana tertuang dalam SK
Walikota No. 663/668-KEP/BAPPEDA/2016 tentang Penetapan lokasi kumuh di
wilayah Kota Tangerang.
2) Melakukan evaluasi dan identifikasi kawasan-kawasan kumuh sebagaimana tertuang
dalam SK Walikota terhadap kondisi eksisting di 13 kecamatan dan 92 kelurahan.
3) Menyusun kajian Analisis dan Revisi SK Walikota No. 663/668-KEP/BAPPEDA/ 2016
tentang Penetapan lokasi kumuh di wilayah Kota Tangerang.

1.5. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

CV.GIRI ELOK CONSULINDO

I-3
KAJIAN REVISI SK WALIKOTA No. 663/668-KEP/BAPPEDA/2016

LAPORAN PENDAHULUAN

Ruang lingkup Kajian Revisi SK Walikota No. 663/668-KEP/BAPPEDA/2016 tentang


Penetapan lokasi kumuh di wilayah Kota Tangerang ini, yaitu :
1) Kegiatan survey dalam rangka pengumpulan data & informasi terhadap
kondisi eksisting kawasan-kawasan kumuh di 13 Kecamatan dan 104
Kelurahan (sesuai dengan SK Walikota No. 663/668-KEP/BAPPEDA/2016
tentang Penetapan lokasi kumuh di wilayah Kota Tangerang).
2) Melakukan kegiatan analisis atas hasil pelaksanaan kegiatan pada point (1) di
atas, menyangkut kondisi kawasan kumuh, menyangkut : lokasi, luasan,
kategori, kondisi eksisting infrastruktur, kebutuhan riil masyarakat atas
prasarana sarana dasar.
3) Menyusun Konsep Revisi atas SK Walikota No. 663/668-KEP/BAPPEDA/2016
tentang Penetapan lokasi kumuh di wilayah Kota Tangerang.

1.6. KELUARAN

Keluaran (output) yang dihasilkan dari penyusunan Kajian Revisi SK Walikota No.
663/668-KEP/BAPPEDA/2016 mencakup :
1) Laporan Pendahuliuan sebanyak 5 (lima) Buku Buku.
2) Laporan Sementara (Draft Final) sebanyak 5 (lima) Buku
3) Laporan Akhir (Final Report) sebanyak 5 (lima) Buku ; dan
4) CD Master 5 buah.

CV.GIRI ELOK CONSULINDO

I-4

Anda mungkin juga menyukai