Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI – SATUAN KERJA SEKRETARIAT BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI


Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selata

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB - IV
LINGKUP PENGENDALIAN,
MONITORING DAN EVALUASI

4.1. LINGKUP PENGENDALIAN

Sebagai salah satu tugas Konsultan Manajemen Pemibanaan Jasa Kontruksi Daerah adalah
melakukan pengendalian kegiatan Pembinaan Jasa Kontruksi Melalui kegiatan Bintek dan
Pelatihan di 14 (Empatbelas) provinsi, Sebagaimana diketahui bahwa pengendalian adalah
kegiatan yang sangat penting karena pengendalian adalah serangkaian kegiatan
manajemen yang dimaksudkan untuk menjamin agar suatu program/kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

Dalam rangka melaksanakan tugas yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
kerangka pengendalian kualitas Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah, konsultan manajemen
melakukan pengendalian kegiatan bintek dan pelatihan, dalam rangka :

1. Untuk memastikan kegiatan Bintek dan Pelatihan dilaksanakan sesuai sistem dan
prosedur yang telah ditetapkan Sekretariat Badan Pembinaan Kontruksi.
2. Mengendalikan kesesuaian pelaksanaan kegiatan Bintek dan Pelatihan dengan
standar yang telah ditetapkan oleh Sekretariat Badan Pembinaan Kontruksi.
3. Untuk memastikan apakah kualitas proses dan hasil Bintek dan Pelatihan telah
tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
4. Mengendalikan agar Tenaga Ahli pelaku pendamping provinsi dapat menjalankan
tugas, peran dan tanggungjawabnya dengan baik.

Untuk itu, terkait hal tersebut diatas maka bentuk pengendalian yang akan dilakukan
Konsultan Manajemen melalui mekanisme sebagai berikut :

Konsultan Manajemen Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah T.A. 2014


PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA IV - 1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI – SATUAN KERJA SEKRETARIAT BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selata

LAPORAN PENDAHULUAN

Adapun hasil dari pengendalian akan dilakukan analisa oleh tim untuk selanjutnya
dijadikan bahan masukan / laporan Konsultan Manajemen ; baik progress 2 (dua)
mingguan (progress pelaksanaan kegiatan dan progress penyerapan keuangan) serta
hambatan dan kendala yang ada di masing-masing provinsi sesuai karakteristik
permasalahannya termasuk performance Tenaga Ahli Pendamping Provinsi.

Konsultan Manajemen Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah T.A. 2014


PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA IV - 2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI – SATUAN KERJA SEKRETARIAT BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selata

LAPORAN PENDAHULUAN

4.2. LINGKUP MONITORING DAN EVALUASI

Guna mencapai akuntabilitas terhadap penyelenggaraan pelaksanaan Pembinaan Jasa


Kontruksi di Daerah (BINJAKONDA) di 14 (empat belas) provinsi yang menjadi target
kegiatan, kegiatan monitoring dan evaluasi adalah sebagai wahana kontrol dan
pengendalian program mulai dari proses perencanaan sampai kepada
pelaksanaan/implementasi kegiatan, sehingga dapat tercapai output dan outcame yang
diharapkan. Oleh karena itu untuk mewujudkan akuntabilitas pelaksanaan program
Pembinaan Jasa Kontruksi di Daerah (BINJAKONDA) dibutuhkan adanya monitoring dan
evaluasi didasarkan pada efektifitas daripada penyelenggaraan pelaksanaan Pembinaan
Teknis (BINTEK) dan Pelatihan Keterampilan.

4.2.1. PENGERTIAN MONITORING DAN EVALUASI

a. Pengertian Monitoring
Mengacu pada peraturan pemerintah nomor 60 tahun 2008 tentang sistem
pengendalian intern pemerintah (SPIP) maka penjelasan Pasal 48 ayat (2) huruf (d),
dinyatakan bahwa Monitoring atau Pemantauan adalah suatu proses penilaian
kemajuan suatu program atau kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

b. Pengertian Evaluasi
Sedang penjelasan Pasal 48 ayat (2) huruf c dinyatakan bahwa Evaluasi adalah
rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu kegiatan dengan
standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai
tujuan.

4.2.2. PRINSIP-PRINSIP MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan Evaluasi adalah alat pengelolaan yang berguna untuk memastikan
bahwa pelaksanaan BINTEK dan Pelatihan Keterampilan berjalan dengan efektif,
maka dalam implementasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi tim konsultan
memahami terhadap prinsip-prinsip monitoring dan evaluasi yang efektif ,
diantaranya :

Konsultan Manajemen Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah T.A. 2014


PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA IV - 3
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI – SATUAN KERJA SEKRETARIAT BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selata

LAPORAN PENDAHULUAN

a. Partisipatoris. Seperti juga dalam proses perencanaan strategis, dalam


pelaksanaan monitoring dan evaluasi, para pihak yang berkepentingan perlu
berperan secara aktif sesuai dengan tahapan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi.

b. Sistemik. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi perlu dilakukan secara teratur


dan terdokumentasi. Monitoring perlu dijalankan secara teratur selama
pelaksanaan program untuk mengetahui apakah kegiatan yang direncanakan
dapat berjalan sesuai yang direncanakan dan perubahan-perubahan perlu
dilakukandan hasil-hasil monitoring perlu didokumentasikan secara baik untuk
dasar pengambilan keputusan oleh pemberi tugas, demikian pula dengan
evaluasi juga perlu dijalankan secara teratur pada tengah program atau akhir
program, dan hasilnya juga perlu di dokumentasikan secara baik. Monitoring
dan evaluasi perlu mengacu pada rencana program yang telah dibuat sebagai
pijakannya.

c. Berkesinambungan. Monitoring dan evaluasi ini perlu dikerjakan secara


teratur dan terus menerus, sehingga pengalaman-pengalaman yang diperoleh
dapat terus diolah menjadi bahan kajian untuk dapat analisis, sehingga dapat
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan selanjutnya.

d. Berorientasi Peningkatan Mutu. Pemantauan dan evaluasi harus dilihat


sebagai perangkat pengelolaan yang berguna untuk peningkatan mutu
Pembinaan Jasa Kontruksi Daerah. Jika pemantauan dan evaluasi berjalan
dengan baik, banyak pihak akan memperoleh manfaat, karena dengan
demikian akan tersedia berbagai informasi untuk peningkatan mutu
pengelolaan program selanjutnya. Pemantauan dan evaluasi hendaknya dilihat
sebagai bagian dari proses belajar yang berjalan secara terus-menerus.

Konsultan Manajemen Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah T.A. 2014


PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA IV - 4
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI – SATUAN KERJA SEKRETARIAT BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selata

LAPORAN PENDAHULUAN

Monitoring atau pemantauan dan evaluasi merupakan instrumen pengelolaan kebijakan


publik yang sangat kuat untuk membantu pengambil keputusan dan pelaksana melihat
kemajuan dan dampak program kebijakan Badan Pembinaan Jasa Kontruksi Daerah,
sejauhmana efektifitas pelaksanaan Pembinaan Teknis dan Pelatihan Keterampilan
berjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan.

Pada dasarnya pemantauan atau monitoring diartikan sebagai upaya pengumpulan data
secara berkelanjutan yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada pengelola
program dan pemangku kepentingan tentang indikasi awal kemajuan dan kekurangan
pelaksanaan program dalam rangka perbaikan untuk mencapai tujuan program. Monitoring
dan Evaluasi merupakan dua kegiatan terpadu dalam rangka pengendalian suatu program,
meskipun merupakan satu kesatuan kegiatan, Sementara Evaluasi adalah kegiatan
terjadwal untuk menilai secara objektif manfaat, kinerja dan efektivitas program yang
sedang berjalan atau telah selesai, khususnya untuk menjawab pertanyaan tentang
seberapa jauh kontribusi kegiatan program terhadap pencapaian hasil yang telah
ditetapkan.

Secara umum indikator untuk mencapai target kinerja dalam rangka pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Bintek dan Pelatihan, sebagai berikut :

1. Input
a. Materi penyelenggaraan pelatihan pembinaan jasa konstruksi di Badan
Pembina Konstruksi dan Pelaksana Kegiatan-kegiatan Pembinaan Jasa
Konstruksi Daerah
b. Rencana penyelenggaraan pelatihan pembinaan jasa konstruksi di Badan
Pembinaan Konstruksi dan Pelaksana Kegiatan-kegiatan Pembinaan Jasa
Konstruksi Daerah.
c. Organisasi dan personil yang ditugaskan untuk menyelenggarakan kegiatan-
kegiatan Pembinaan Jasa Konstruksi.
d. Alokasi anggaran.

2. Aktivitas
a. Materi per pelatihan

Konsultan Manajemen Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah T.A. 2014


PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA IV - 5
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI – SATUAN KERJA SEKRETARIAT BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selata

LAPORAN PENDAHULUAN

b. Nara Sumber pelatihan


c. Penyelenggaraan
d. Peserta pelatihan.

3. Output
a. Telah mengikuti dan Lulus.
b. Telah mengikuti dan Tidak Lulus

4. Dampak
a. Penilaian tentang kemampuan institusi PJK,
b. Rekomendasi pengembangan kedepan.

4.2.3. TUJUAN DAN SASARAN MONITORING

a. Tujuan
Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan pengendalian Bintek dan Pelatihan
melalui monitoring ini, ditujukan dalam rangka memastikan hal-hal sebagai
berikut :
 Memastikan bahwa peserta pelatihan memiliki pengetahuan,
keterampilan dan motivasi yang baik, terutama terkait dengan materi
pelatihan yang disampaikan.
 Untuk mengetahui bahwa narasumber, terutama narasumber daerah
mampu menyampaikan materi sesuai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
 Untuk melihat sejauhmana pelaksanaan pelatihan maupun hasilnya
telah didukung oleh pengelolaan yang baik dari sisi fasilitas maupun
perangkat pendukung lain, dalam hal ini kemampuan daerah dalam
melaksanakan pembinaan jasa konstruksi.

b. Sasaran
Ada 3 (tiga) aspek sasaran monitoring yang akan dilaksanakan , yaitu :
 Kesiapan daerah dalam menyenyelenggarakan BINJAKONDA
 Substansi Bintek dan Pelatihan (Materi, Narasumber dan Peserta)
 Teknis Penyelenggaraan Bintek dan Pelatihan oleh daerah

Konsultan Manajemen Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah T.A. 2014


PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA IV - 6
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI – SATUAN KERJA SEKRETARIAT BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selata

LAPORAN PENDAHULUAN

4.2.4. INDIKATOR MONITORING

Indikator monitoring sangat penting perananya karena merupakan pedoman untuk


membuat kuesioner maupun panduan observasi dan wawancara untuk memperoleh
data dan informasi baik yang bersifat primer maupun sekunder. Untuk itu indikator
harus memiliki kreteria :
a. Indikator harus SMART-spesifik, measurable, akurat, realistis, timely.
b. Indikator harus dapat memeriksa secara obyektif, yang berarti orang yang
ikut pelatihan pembina jasa konstruksi, yang menggunakan indikator yang
sama akan memperoleh ukuran yang sama.
c. Indikator outcome menggambarkan populasi target dan tipe keuntungan/
manfaat
d. Indikator outcome meliputi akses kelompok target, kegunaan, dan kepuasan
dalam menerima bantuan/pelatihan..

Adapun indikator tersebut berbeda untuk setiap kuesioner, tergantung dari target
yang dinilai. Berikut uraian tentang indiator tersebut :
a. Indikator penilaian untuk penyelenggaraan bintek dan pelatihan, yang
menjadi responden adalah peserta bintek dan pelatihan.
b. Indikator kesiapan daerah dalam melaksanakan BINJAKONDA, yang menjadi
responden adalah PPK Provinsi
c. Indikatorkesiapan narasumber, yang menjadi responden adalah perwakilan
narasumber 2 orang
d. Indikator penyelenggaraan bintek dan pelatihan, yang menjadi responden
adalah penyelenggara

Konsultan Manajemen Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah T.A. 2014


PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA IV - 7
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI – SATUAN KERJA SEKRETARIAT BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selata

LAPORAN PENDAHULUAN

Secara lengkap seluruh indikator yang dinilai dalam monitoring dan evaluasi
kegiatan BINJAKONDA dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1.
Indikator Penilaian Monitoring Kegiatan BINJAKONDA
Kode
No Responden Target yang Dinilai Indikator Penilaian Keterangan
Format
A. Instrumen Monitoring Daerah
 Pemahaman Peserta terhadap materi Penilaian ini
yang disampaikan Nara Sumber termuat dalam 1
 Pemahaman Peserta terhadap kuesioner,yang
1 FD:1 Peserta Materi Pelatihan tujuan materi yang disampaikan membedakan
 Kesesesuaian materi pelatihan kode format
dengan kebutuhan peserta hanya pada jenis
 Kesesuaian antara penyajian oleh bintek
nara sumber dengan modul yang FD:1 – PJTBU
seharusnya disajikan FD:2 – SIPJAKI
 Penguasaan terhadap materi yang
disampaikan
Peserta Narasumber
FD:1  Sistematika dalam penyampaian
2  Pengelolaan waktu dalam
menyampaikan materi
 Pemberian kesempatan berdialog
kepada peserta

 Ruang Kelas
3 Peserta Penyelenggaraan  Perlengkapan Pelatihan (Modul, ATK
FD:1 dll)
 Konsumsi
 Penginapan
 Pengorganisasian Panitia

 Penyampaian Materi
4 FD:3 Peserta Materi dan  Kesesuaian Materi
Narasumber  Ketepatan Waktu FD:3 – PBJ
 Penampilan Narasumber
 Interaksi dengan Peserta
 Pengasaan Materi
 Narasumber
5 FD:3 Peserta Penyelenggara  Materi
 Waktu
 Sarana Bimbingan Teknis
 Penyampaian Materi
6 FD : 4 Peserta Materi dan  Kesesuaian Materi
Narasumber  Ketepatan Waktu FD : 4 – SMK3
 Penampilan Narasumber
 Interaksi dengan Peserta
 Pengasaan Materi
 Narasumber
7 FD : 4 Peserta Penyelenggara  Materi
 Waktu
 Sarana Bimbingan Teknis

 Kesesuaian Materi/Modul dengan


8 FD:5 Peserta Materi
SKKNI

Konsultan Manajemen Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah T.A. 2014


PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA IV - 8
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI – SATUAN KERJA SEKRETARIAT BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selata

LAPORAN PENDAHULUAN

Kode
No Responden Target yang Dinilai Indikator Penilaian Keterangan
Format
 Waktu penyajian
 Sejauhmana materi dapat diserap FD :5-
 Isi materi/buku
 Relevansi materi dengan tugas KETERAMPILAN
peserta
 Kesesuaian Materi dengan Modul
9 FD:5 Peserta Narasumber  Kemampuan Penyampaian Materi
 Kedalaman Materi yang Disampaikan
 Penguasaan Kelas
 Organisasi Penyelenggaraan
 Pelayanan Penyelenggara
 Fasilitas Pelatihan
10 FD:5 Peserta Penyelenggaraan  Akomodasi
 Konsumsi
 Perlunya diadakan kembali bintek
untuk peserta yang lain

B. Instrumen Monitoring Pusat


1 FM:1 Penyelenggara Penyelenggaraan  Waktu Pelaksanaan
 Tempat Pelaksanaan
 Peserta
 Narasumber
 Materi Pelatihan
 Kelayakan dan Ketersediaan Fasilitas
Pelatihan (Ruang Pelatihan &
Pendukung, Media & Alat, Kosumsi,
Penginapan dan Pengorganisasian)
2 FM:2 PPK Provinsi Kesiapan  Pemahaman Daerah dalam
Penyelenggaaraan melaksanakan BINJAKONDA
BINJAKONDA  Kecukupan jumlah dan kulitas
penyelenggara
 Kecukupan budget penyelenggaraan
BINJAKONDA (Honor, SPPD,
Akomodasi dan Konsumsi)
 Waktu Pelaksanaan Bintek dan
Pelatihan
 Rencana dan realisasi persyaratan
peserta yang direncanakan, yang
diundang dengan yang hadir.
 Kesiapan Modul Bintek dan Pelatihan
 Rencana dan realisasi kualifikasi
narasumber yang direncanakan, yang
diundang dengan yang hadir.
3 FM:3 Narasumber Kesiapan  Rencana dan realisasi kualifikasi
narasumber yang diundang dengan
Narasumber
yang hadir
 Kesesuaian Penyajian Narasumber
dengan Modul
 Modifikasi Modul
 Kektifan peserta dalam mengikuti
bintek dan pelatihan, Respon visual
dan respon pertanyaan

Konsultan Manajemen Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah T.A. 2014


PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA IV - 9
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI – SATUAN KERJA SEKRETARIAT BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selata

LAPORAN PENDAHULUAN

4.2.5. TAHAPAN PELAKSANAAN MONITORING

Untuk memastikan bahwa pelaksanaan monitoring dapat berjalan secara efektif dan
efisien, maka kegiatan monitoring akan dilakukan selama 3 (tiga) hari efektif.
Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan
1) Diskusi internal tim tentang substansi dan teknis pelaksanaan monitoring
serta pembagian tugas personil.
2) Asistensi dengan Tim teknis terkait instrument monitoring
3) Mempersiapkan instrumen yang akan dibawa, antara lain pedoman
monitoringnya sendiri, instrumen monitoring untuk tim pendamping
provinsi dan Tim Monev Pusat. Instrumen-instrumen monitoring sesuai
dengan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan.
4) Menyusun jadwal kegiatan monitoring
5) Koordinasi dengan Sekretariat BP Konstrusi dan Pusat terkait, mengenai
jadwal pelaksanaan bintek dan pelatihan yang sudah direkomendasi.

b. Tahap Pelaksanaan : kegiatan yang dilakukan di lokasi monitoring :


1) Hari I :
 Tim monitoring melakukan pertemuan dengan PPK Provinsi dan
penyelenggara kegiatan, untuk melihat persiapan bintek dan Pelatihan
yang akan dilaksanakan.
 Asistensi dengan konsultan pendamping daerah untuk menyampaikan
hal-hal yang terkait dengan pengendalian pelaksanaan BINJAKONDA.
2) Hari II : Monitoring pelaksanaan kegiatan bintek dan pelatihan.

3) Hari III :
 Mereview hasil pelaksanaan kegiatan di hari kedua dengan konsultan
pendamping daerah dan penyelenggara.
 Melakukan dialog dan diskusi dengan perwakilan peserta dan
narasumber.

Konsultan Manajemen Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah T.A. 2014


PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA IV - 10
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI – SATUAN KERJA SEKRETARIAT BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selata

LAPORAN PENDAHULUAN

 Menegaskan kembali kepada konsultan pendamping daerah untuk


membuat pelaporan kegiatan termasuk didalamnya tabulasi hasil
kuesioner dan dilaporkan ke Tim Monev pusat.

c. Tahap Evaluasi: Paska kegiatan monitoring akan dilakukan evaluasi oleh tim
konsultan pusat terkait dengan :
1) Menganalisa hasil instrument monitoring untuk memastikan penyelenggara
bintek/pelatihan berjalan sesuai yang diharapkan.
2) Menganalisis hasil monitoring secara kualitatif maupun kuantitatif untuk
dijadikan bahan evaluasi
3) Hasil evaluasi monitoring bintek dan pelatihan akan dijadikan
rekomendasi sebagai masukan kepada tim daerah melalui Sekretariat BP
Konstruksi.

d. Tahap Pelaporan
Menyampaikan hasil pemantauan kemajuan dan capaian pelaksanaan
Pembinaan Jasa Konstruksi disertai dengan analisis dan rekomendasi untuk
perbaikannya.

Adapun alur pelaksanaan kegiatan monitoring di daerah dan proses


pelaporannya dapat dilihat pada skema berikut :

Konsultan Manajemen Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah T.A. 2014


PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA IV - 11
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI – SATUAN KERJA SEKRETARIAT BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selata

LAPORAN PENDAHULUAN

ALUR PELAKSANAAN MONITORING BINJAKODA

PELAKSANAAN
PERSIAPAN EVALUASI
Hari-1 HarI-2 Hari-3

Diskusi Menyusun Koordinasi Pertemuan dengan Monitoring Review Kegiatan Tabulasi


Persiapan Jadwal Sekret BP PPK Provinsi dan Kegiatan Bintek Bintek dan
Monitoring Monitoring Konstruksi Penyelenggara dan Pelatihan Pelatihan

Analisis
Dialog dengan
Memberikan perwakilan
Menyiapkan Instrumen Peserta dan
Monitoring : Asistensi dan
Penguatan Narasumber
kepada Konsultan Evaluasi
Panduan Pelaksanaan
Monitoring Pendamping
Instrumen Monitoring Daerah Diskusi dengan
untuk konsultan Konsultan
Pendamping daerah Pendaping Daerah
Instrumen Monitoring Tim Pelaporan
Monev Pusat

Konsultan Manajemen Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah T.A. 2014


PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA V - 12
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI – SATUAN KERJA SEKRETARIAT BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selata

Konsultan Manajemen Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah T.A. 2014


PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA IV - 13

Anda mungkin juga menyukai