Anda di halaman 1dari 49

3/16/2020

REVIEW
(PEDOMANPENGGOLONGAN
DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
(PPDGJ-III)
Ns. Indah M., M.Kep.

PREVIEW….

Pelayanan kesehatan mental→ hal penting, tetapi sering terlupakan dlm komponen yank
Perawat → inti dari penyedia yankes & harus dapat mendukung secara efektif menuju ter
Kolaborasi penting dlm yankes→ pemahaman ttg konsepdsr keswa a.l mengenai taksono

1
3/16/2020

Next…

Selama ini Diagnosa gangguan jiwa ditegakkan brdsrkn panduan diagnosis gangguan ke
DiIndonesia,diagnosisgangguankejiwaanmenggunakan Pedoman Penggolongan dan Dia
Content → taksonomi PPDGJ III, cara perumusan diagnosa medis berdasarkan pendekat

OBJECTIVE….

Tujuan Umum → mampu memahami prinsip-prinsip penggunaan PPDGJ III dalam meneg
Tujuan Khusus → mampu memahami taksonomi PPDGJ III, perumusan diagnosa medis b

2
3/16/2020

REVIEW THEORY…..
Gangguan jiwa → suatu sindroma yg scr klinis bermakna & menimbulkan disfungsi dlmpekerjaan
PPDGJ III → g3 jiwa adlh pola perilaku/psikologis yg scr klinis bermakna & scr khas berkaitan dg
DSM IV →perilaku ptg yg signifikan scr klinis /sindrom psikologis/pola acuan t3 yg tjd pd individu
DSMV g3 jiwa didefinisikan sebagai kumpulan gejala (sindrom) atau gangguan klinik yang sign

Next….

Proses diagnosis medis gangguan jiwa mengikuti prosedur klinis yang lazim pada peme
Anamnesis
Pemeriksaan
Diagnosis
Terapi
Evaluasi

3
3/16/2020

Next….

Sistem multiaksial merupakan adopsi dari DSM IV, yang terdiri dari lima aksis yang berf
Penggunaan metode multiaksial pertama kali olehSwedia
→sistem baru yang memakai metode multiaksial sistem DSM III & DSM IV → dipakai o
ICD10yangdikeluarkanolehWHO→acuandiagnostikdi seluruhdunia

Next….
PerkembanganPPDGJdiIna→Th1973olehDitkeswaDepkesRI→ 1975 PPDGJI
1985 → PPDGJ II
1995 → PPDGJ III
2005 → DSM IV PPDGJIII
2013 DSM V PPDGJIII

Tujuan penggunaan PPDGJ→


kup Informasi yg komprehensif, membantu dalam perencanaan terapi & meramalkan Outcome atauPrognosis
Menata & mengkomunikasikan informasi klinis yglengkap.
Menangkap kompleksitas situasiklinis.
Menggambarkan heterogenitas individual dg diagnosis klinis ygsama.
Memacupenggunaan“modelbio-psiko-sosial”dalamklinis,pendidikan& penelitian.

4
3/16/2020

Next….

Dasar Pengklasifikasian multiaksial pd PPDGJ → brdsrkan etiologi (diagnostic etiologi)


Aksis I → mengidentifikasi semua g3 jiwamayor
Aksis II → RM & g3 kepribadian, gmbrn kepribadianmaladaptif yg menonjol & mekanis
Aksis III → identifikasi kondisi medis terkini yg berpotensi relevan dg pemahaman/ pen

Next….

Aksis IV → mslhpsikososial
Aksis V → GlobalAssessment of Functioning (GAF) yang menilai fungsi psikologis ind
Urutan hirarki PPDGJIII

10

5
3/16/2020

URUTAN HERARKI PPDGJ-III :


F 00 –F09:
Gangguan Mental Organik & Simtomatik
F 10 –F19:
Gangguan Mental & Perilaku akibat zat Psikoaktif (Ciri Khas Etiologi Organik/Fisik jelas, primer/sekunder)
F 20 –F29:
Skizofrenia, Gangguan Skizotipal & Gangguan Waham (Ciri : gejala Psikotik, Etiologi Organik tidak jelas)
F 30 –F39:
Gangguan Suasana Perasaan (Mood/Afektif). Ciri : Gejala Gangguan Afek (Psikotik & Non psikotik.)
F 40 –F48:
Gangguan Neurotik, Somatoform, & Gangguan Stres. Ciri : gejala Nonpsikotik, etiologi non-organik
F 50 –F59:
Sindrom Perilaku yang berhubungan dengan gangguan Fisiologis & Faktor Fisik. Ciri: Gejala disfungsi fisiologis, etiologi non- organik.

11

F 60 –F69:
Gangguan Kepribadian & Perilaku Masa Dewasa. Ciri : gejala perilaku, etiologi non-organik
F 70 -F79:
Retardasi Mental. Ciri: Gejala Perkembangan IQ, Onset masa anak- anak.
F 80 –F89:
Gangguan Perkembangan Psikologis. Ciri : gejala perkembangan khusus, onzet masa anak-anak.
F 90 –F98:
Gangguan Perilaku & Emosional dengan onset masa anak-anak & Remaja. Ciri : gejala Perilaku/Emo
F99:
Gangguan mentalYang tidak tergolongkan
KondisiLainygMenjadiFokusPerhatianKlinis(KodeZ),Ciri:Tidak Tergolong GangguanJiwa

12

6
3/16/2020

DISCUSSION 1
Profesikesehatanmrpkprofesiygberkaitandgmanusia& memandang manusia sebagai mahluk holistic (biopsikososiospiri
Dapat dilihat dari klasifikasi multiaksial (Aksis I-V) utk menegakkan diagnosa gangguanjiwa
PPDGJ disusun agara pemberi yankes dpt melakukanmodifikasi penyakit/gangguan utk statistik kesehatan & keseragam

Analisis kategori diagnostik gangguan jiwa apa sajakah yg sering ditemukan di pelayanan kesehatan

13

Next…
PPDGJ memiliki hubungan dg DSM (yg dipakai olehAmerican Psychatric Association(A
ICD-10,disusunpadatahun1992yangdikeluarkanolehWHO dan merupakan acuan diagnost
DSM-IV didesain untuk mendampingiICD-10
Walaupun perawat tidak menggunakan DSM-IV atau PPDGJ-III untuk mendiagnosis Klie

14

7
3/16/2020

Next….

Tujuan DSM-IV diantaranya yaitu. Memberi tata nama danbahasa standar untuk semua p
HubunganantaraaksisI,II,IIIdanIVpadaPPDGJIIIdapat timbal balik dan salingmempenga
Agar memudahkan dlm penegakkan diagnosis g3 jiwa yg sesuai dg aksis, dpt merujuk p

15

Next…

Sedangkan dlm aplikasi keperawatan, untuk menegakkan diagnosa perawat menggunakan p


PPDGJ III dlm aplikasi klinis secara rinci membantu petugas kesehtn (dokter &perawat) m

16

8
3/16/2020

LITERATURE…..

Stuart, G.W., and Laraia, M.T. (2009) Principles and practiceof Psychiatric nursing. (9th ed
Videbeck,S.l.(2001).Psychiatricmentalhealthnursing.Philadelphia: Lippincott.
Maslim, R. (2008).Buku saku Diagnosis GangguanJiwa.
DepkesRI.(1995)rujukanringkasanPPDGJIII.DepkesRI:Jakarta
AmericanPsychiatricAssociation.(2013).Diagnosticandstatistical manualofmentaldisorder

17

OBAT MENURUT UNDANG-UNDANG DAN PERA


Ns. Indah M., M.Kep.

18

9
3/16/2020

19

OBAT BEBAS
Obat bebas ialah obat yg dapat diperoleh secara bebas tanpa resep dokter dan dap

Pada wadah atau kemasannya diberi tanda khusus berupa lingkaran dengan diame
Warna lingkaran hijau dengan garis tepihitam

20

10
3/16/2020

OBAT BEBAS TERBATAS = DAFTAR W = DAFTAR P

Dapat diperoleh/dibeli tanpa resep dokter diapotek dan toko obat terdaftar
Diberi tanda khusus berupa lingkaran biru tua dengan garis tepi hitam padawadah
HARUS dicantumkan Tanda Peringatan(P1-P6)
Tanda Peringatan berwarna hitam dg ukuran panjang 5cm dan lebar 2cm (disesuai

21

TANDA “P” ATAU PERINGATAN

P1 : Awas! Obat keras! Baca aturan pakainya Contoh : Antimo


P2 : Awas! Obat keras! Hanya untuk kumur. Jangan ditelan
Contoh : Gargarisma Kan
P3 : Awas! Obat keras! Hanya untuk bagian luar badan
Contoh : Ticntura Jodii

22

11
3/16/2020

TANDA “P” ATAU PERINGATAN

P4 : Awas! Obat keras! Hanya untuk dibakar Contoh : Sigaret Asma


P5 : Awas! Obat keras! Tidak boleh ditelan Contoh : Sulfanilamide steril 5 gram
P6 : Awas! Obat keras! Obat wasir, tidak ditelan
Contoh : Anusol suppositoria

Obatygtermasuk dlmDaftarObatBebasterbatasadalahobatrelatifberacun; daftar ini merupakan kelengkapan dari Daf

Pemerintah secara berkala memperbaharui Daftar obatini

23

Perbedaan Obat dlm Obat Daftar P dengan Obat Daftar G ialah, bahwa obat-obat yg te
Obat2 dalam Daftar P hanya boleh dijual dlm kemasan asli pabrikpembuatnya
Waktu penyerahan obat2 tersebut pd wadahnya harus ada tanda peringatan, berupa eti

24

12
3/16/2020

OBAT KERAS = DAFTAR G

SesuaiOrdonansiObatKerasSt.No.419tgl.22Desember1949, yg dinyatakan:
Obat Keras adalah obat beracun yg mempunyai khasiat mengobati, menguatkan, me
Hanya boleh diserahkan kepada seseorang dg resep dokter kec diperlukan untuk kep
Resep yg mengandung obat daftar G tdk bolehdiulang

25

OBAT KERAS = DAFTAR G

Obat yang tergolong dalam Daftar G adalah obat beracun yg tdk boleh dibeli beb

Umumnya mempunyai Dosis Maximalis (D.M.) yaitu dosis tertinggi yg masih ama

26

13
3/16/2020

KETENTUAN TENTANG OBAT KERAS= DAFTARG

Harus diperoleh dg resepdokter


Semua obat sediaan/obat paten yg mengandungbahan obat tergolong Daftar G, pd bungk
Semua obat baru yg belum dikenal dimasukkan dlm Daftar G, kecuali apabila oleh Depar
Kecuali bila ditentukan lain, semua obat yg tergolong obat Daftar G berlaku bagi obat itu

27

Obat2 yg termasuk dalam Daftar G


Semua obat suntik,kec yg sudah termasuk dlm golongan Narkotika &golonganPsikotropika(diAm
Semuaantobiotika
Semua preparat sulfa (kec. Sulfaguanidin dlm jumlahtertentu)
Semua preparathormon
Papaverine, Narkotine/Noscapine,Naceine serta garam2nya
Belladona&preparatAtropine &obatdg“Atropine-like action”
Adrenaline sertagaram2nya
Digitalis sertaglikosida2nya
Semuapreparatpyrazolone,ex:Pyramidon,Phenylbutazone
Antihistamin (dg beberapa pengecualian yg termasuk daftarP)

28

14
3/16/2020

Obat2 yg termasuk dalam Daftar G


Anestesi lokal seperti Novocain/Procain, Lidocain,dll
Nitriglycerin & preparat nitrat & nitritlainnya u/ angina pectoris
Zat-zatradioaktif
Semua obat baru, kec bila olehDepartemen Kesehatan dinyatakan tdkberbahaya

29

OBAT GOLONGAN NARKOTIKA


= OBAT BIUS = DAFTAR O
Narkotika adalah golongan obat yg mempengaruhi Susunan Saraf Pusat (SSP) ad
UU RI ttg Narkotika Nomor 22 tahun 1997 tanggal 1 September 1997

30

15
3/16/2020

Undang-undang Narkotika membagi obat2 golongan N

Narkotika golonganI
Narkotika golonganII
Narkotika golonganIII

31

Narkotika Golongan I
mbangan ilmu pengetahuan & tdk dalam terapi, coz mempunyai potensi sangat t
Example : Cocaine, Marihuana,Tetrahydrocannabitol, Heroin

32

16
3/16/2020

Narkotika Golongan II
Dapat digunakan dalam terapiselain u/ tujuan ilmu pengetahu
Example : Alphaprodine, Benzylmorphine,Dihydromorphine,

33

Narkotika Golongan III


Banyak digunakan dlm terapi selain untuk tujuan ilmu pengeta
Example : Acetydihydrocodein, Dihydrocodeine,Ethylmorphine

34

17
3/16/2020

Ketentuan2 peresepan obat Narkotika


Hanya diperdapat dg resep dokter.Narkotika mempunyai Dosis Maximalis (D.M)
Resep tdk boleh diulang, tiap kali harus ada resep baru
Resep Narkotika yg berupa obat suntik, jmlh ampul yg diminta angka hrs dilengkapi
Example : R/ HCl Morphine amp 10 mg X

35

Ketentuan2 peresepan obat Narkotika


4.Ada beberapa Narkotika yg skr tdk lg diberikan u/ terapi, jd tdk pernah lg diresepkan

36

18
3/16/2020

Apotek yg menerima/membuat resep yg mengandung semua j


Sisa dari tiap jenis bahan pada akhir bulan jugadilaporkan

37

OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA


Undang-undang ttg Psikotropika diundangkan di Jakarta pd tgl 11 Maret 1997
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan-Narkotika, yg b

38

19
3/16/2020

OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA


1.Halusinogen yg memberikan Halusinasi Suatu bahan halusinogen dptmemberikan
halusinasi pd pemakainya, yaitu suatu persepsi
internal – lepas dari persepsi eksternal terutama dikhayalkan pemakai sebagai meliha
Khayalan dpt juga sampai berupa suara2 yg dirasakan sangat indah bagi yg “mabuk”

39

OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA


Perangsang Susunan Saraf Pusat bahan psikotropik yg dahulu masuk DaftarG
Example : Amphetamine, Dexamphetamine, Methamphetamine, Methylphenidate, Pipr
Penekan/Depresi Susunan Saraf Pusatbahan psikotropik yg dahulu masuk DaftarG
Example : Barbiturat & semua derivat serta garamnya

40

20
3/16/2020

Ketentuan2 Peresepan Psikotropika :


1.Psikotropika golonganI
Obat2 golongan ini hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, jadi obat tdk di

41

Ketentuan2 Peresepan Psikotropika :


2.Psikotropika golonganII
Boleh diresepkan, tetapi harus disadari bahwa dapat menyebabkan ketergantungan yg
Example : Amphetamine, Methaquilone, Secobarbital

42

21
3/16/2020

Ketentuan2 Peresepan Psikotropika :


3.Psikotropika golonganIII
Boleh diresepkan, tetapi juga dpt memberikan ketergantungan pada penggunaan jang
Example : Amobarbital, Pentobarbital, Cyclobarbital, Glutetimide

43

Ketentuan2 Peresepan Psikotropika :


4. Psikotropika golongan IV
Seringkali diberikan resep oleh dokter umum maupun oleh dokter spesialis. Sebagian b
Example : Allobarbital, Bromazepam, Diazepam, Chlordiazepoxide, Meprobamate
Kurang memberikan ketergantungan tetapi jika digunakan dlm jangka panjang perlu d
Tiap resep tdk boleh diberikan lbh dari 1 minggu

44

22
3/16/2020

PSIKOFARMAKOLOGI PADA SKIZOFRENIA

Ns. Indah M., M.Kep.

45

Farmakoterapi

Antipsikotik Tipikal (APGI)

Antipsikotika Atipikal (APGII)

46

23
3/16/2020

Antipsikotika Generasi-I (APG-I)

APG-I

Fenotiazin: Fenotiazin Alifatik


Tioksantin:
Piperidin
Tioksen
piperazin
(Navane)
(CPZ) Dihidroindol: Molindol
Difenilbutil piperidin: Pimozid
Butirofenon: Haloperidol
Dibenzoksapin: Loksapin

47

Indikasi

Skizofrenia danskizoafektif
Psikosis akibatzat
Gangguankepribadian
Ganggaunafektif
SindromTourette
PenyakitHuntington
Nausea, emesis,cekukan

48

24
3/16/2020

Mekanisme Kerja APG-I

Pada mesolimbik Gejala positif 

D2 reseptor di
Pada mesokortek Gejala negatif & kognitif (simtom
defisit) memburuk EPS dan TD
Prolaktin 
Padanigrostriatal
Pada tuberoinfundibular Konstipasi, mulut kering, mata kabur, ngantuk

APG-I (CPZ,
Kolinergik- muskarinik
Haloperidol)

Adrenergik-1TD , pusing,ngantuk

Histamin Nafsu makan, mengantuk

49

Manfaat AntipsikotikaTipikal

Neurokognisi (atensi, memori, fungsi eksekutif, danverbalisasi)


Simtom negatif (afektumpul,
menarik diri, dll)
Simtom depresi (sedih, putusasa, dll)

Antipsikotika Tipikal

Waham, halusinasi, gaduh gelisah

50

25
3/16/2020

Efek Samping

Efek sampingkognitif
EPS
Sindrom malignansineuroleptik
Efek kardiak
Efek sampinggastrointestinal
Efek sampingokular
Efek sampingdermatologi

51

Antipsikotika Generasi – II (APG-II) atau Atipikal

52

26
3/16/2020

Antipsikotika Atipikal

Efikasi pada skizofrenia si pada GB


Hilangnya simtom positif, negatif, afektif Effi
EPS
 Antimanik

TD ↓↓

Prolactin
Perbaikan kognitif Antidepresan


Efikasi pada Depresi? Efikasi pada ansietas?

53

Jenis-Jenis Antipsikotika Generasi-II


Klozapin (Clozaril) tablet

Risperidon (risperdal) tablet, cairan,injeksi jangka panjang

Olanzapin(Zyprexa)tablet,diataslidah,injeksiuntukakut

Quetiapin (Seroquel) tablet (IR,XR)

Aripiprazol (Abilify) tablet, cairan,injeksi untuk akut

54

27
3/16/2020

Efek samping Antipsikotika Generasi-II (Atipikal)

Haloperidol 13 mg (n=6)

Risperidon 8 mg (n=6)

Olanzapin 18 mg (n=6)

Risperidon 3 mg (n=5)

Quetiapin IR 600 mg (n=3)


EPS
Klozapin 475 mg (n=4)

0 20 40 60 80 100
Rerata Okupansi Reseptor D2 (%)

55

PERAN PERAWAT DALAM PSIKOFARMAKOTERA


Ns. Indah M., M.Kep.

56

28
3/16/2020

PENDAHULUAN
Gangguan jiwa mpk penyakit multikausal.
Pendekatan terapi: multiterapi,pendekatan tim kesehatanjiwa.
Terapi: bio, psiko, sosio,spiritual.
Tujuan: perubahan perilaku dari maladaptif keadaptif.
Psikofarmakoterapi mpk bag pentingterapi ggjiwa

57

BEBERAPA PENGERTIAN
Obat yg digunakan untuk gg jiwa: psikofarmaka= psikotropika =phrenotropika.
Terapi gg jiwa dengan menggunakan obat-obatan: psikofarmakoterapi = medikasipsikotropika.
Bersifat simptomatis : mengurangi gejala, tdkmenghilangkan penyebab.

58

29
3/16/2020

JENIS OBAT-OBATAN PSIKOTROPIKA


Antipsikotik
Anti ansietas dan hipnotiksedatif
Anti manik : moodstabilizer
Antidepresan
Antiparkinsonisme
AntiEpilepsi

59

ANTI PSIKOTIK
Indikasi: mengatasi gejala-gejala psikotik (waham, halusinasi, agitasi, perilaku kacau)

Jenis:
Antipsikotik atypical, mis: clozapine(Clozaril), risperidone (Risperdal).
Antipsikotik typical: butirofenon(Haloperidol), Fenotiazine (Chlorpromazine, perphenazin

60

30
3/16/2020

ANTI PSIKOTI
Indikasi:
K
Skizofrenia
Psikosisorganik
Psikotikakut
Meredakan halusinasi, delusi, pikirankacau
Ansietasberat
Mual,muntah

61

EFEK SAMPING ANTI PSIKOTIK


CNS: gejala ekstrapiramidal; otot kaku atau spasme, wajah topeng, disfagia, tardive diskinesia, sa
CV: takikardia, aritmia, hipertensi, hipotensiorthostatik.
Mata: pandangan kabur,glaukoma
GI: mulut kering, mual, muntah, konstipasi, diare,BB naik
GU: sering bak, retensi urin, impotensi,eneuresis, amenorhea,gynecomastia
Hematologi: anemia, leukopenia,agranulositosis
Kulit: rash, dermatitis,fotosensitif
Sindroma neuroleptika maligna(SNM).

62

31
3/16/2020

KONTRA INDIKASI ANTIPSIKOTIK


Gangguankejang
Glaukoma
Klien usia lanjut
Wanita hamil atau sedangmenyusui

63

TINDAKAN KEPERAWATAN PD EFEK SAMPIN


Gej ekstrapiramidal: turunkan dosis, beri THP,SA.
SNM: stop obat, beri tindakansimptomatis.
Hipotensi orthostatik: monitor TD, Aturposisi.
Efek anti kolinergik: minum banyak, diet tinggiserat.
Agranulositosis: isolasi,antibiotik

64

32
3/16/2020

ANTI ANSIETAS
Jenis :
Benzodiazepin: diazepam (Valium), Lorazepam(Ativan), aprazolam(Xanax)
Indikasi:
Gangguanansietas
Meredakanansietasatauketegangankarenasituasittt.
Gejala putus zat akut krnalkohol
Meredakan spasmeotot
Menurunkan ansietas berat agar bisa diberikan psikoterapi.

65

ANTI ANSIETAS
Efek samping:
CNS: kelambatan mental, sedasi, vertigo, bingung, tremor, lelah, depresi, sakit kepala, ans
CV: hipotensi orthostatik, takikardi, perubahan EKG.
THT : kabur, midriasis,tinitus
GI: anoreksia, mual, mulut kering, diare,konstipasi
Kulit: rash, dermatitis,pruritus.

66

33
3/16/2020

ANTI ANSIETAS
Kontra indikasi:
Penyakithati
Pasienmanula
Penyakitginjal
Glaukoma
Kehamilan ataumenyusui
Psikosis
Gg pernafasansebelumnya
Reaksihipersensitif

67

ANTI ANSIETAS
Tindakankeperawatan:
Anjurkan tdk menggunakan alatberbahaya, menyopir
Benzodiazepin menyebabkan gg ereksidan kesulitanorgasme.
Untuk menghentikan obat perlubertahap
Monitor ketat padamanula
Hindaripenyalahgunaan.

68

34
3/16/2020

ANTI DEPRESAN
Indikasi:
depresi, nyeri berat dan kronis, eneuresis anak > 6 th, gg obsesif kompulsif.
Jenis:
Trisiklik (Amitriptilin), MAO Inhibitors.
Efek terapi : meningkatkanmood.
Efeksamping:
mengantuk gg fungsi seksual, gg GIT, tremor, hipotensi.
Tindakankeperawatan:
monitor efek samping dan beri pengobatan simptomatis.

69

ANTI MANIA
Indikasi: gangguan afektif tipe mania /manik.
Jenis : lithiumKarbonat
Efek terapi: stabilisasimood
Efek samping: BB meningkat, perub EKG, tremor,nyeri kepala, iritasigaster.
Tindakan keperawatan: awasi dosis,pengobatan berkelanjutan, atasigejala.

70

35
3/16/2020

ANTI PARKINSON
Indikasi: gejala parkinson,gejala ekstrapiramidal
Jenis:Trihexyphenidile
Kontra Indikasi: gg jantung, hipertensi, glaukoma, gastric ulcers, kehamilan,meny
Tindakan kep: hindari menggunakan alat berbahaya, beri setelah makan, anjurkan

71

PERAN PERAWAT
PengkajianKlien
Koordinasi terapimodalitas
Memberikan obat kepadaklien
Monitor efekobat

Pendidikan kesehatan ttgobat


Maintenanceobat
Penelitian ttgobat
Prescriptiveauthority

72

36
3/16/2020

Pengkajian
Obat psikiatri sebelumnya ygdipakai
Obat non psikiatri yg sebelumnyadipakai
Pemakaianalkohol
Riwayatmerokok
Riwayat minumkopi
Riwayat pemakaian obatjalanan

73

Koordinasi Terapi Modalitas


Atur terapi modalitas yg lain, agar klien tdkmengalami bahaya.
Hindarkanmenyopir
Hindarkan terapi modalitas yg butuh konsentrasitinggi.

74

37
3/16/2020

Memberi Obat
Prinsip 8 benar ketika memberikanobat
Pastikan obat diminum
Bila klien menolak: jelaskan manfaat obat, konsekuensibila tdk minum obat. Tetap menolak rujuk dr untuk mengu
Penyimpanan tertib, menghindaripenyalahgunaan.

75

Monitor Efek Obat


Monitor efekterapi
Monitor efek samping, beri tindakan, rujuk kedr.
Beri penjelasan kepada klien tentang efekobat

76

38
3/16/2020

Pendidikan kesehatan
Jenis obat, jelaskan nama, bentuk,ukuran.
Keuntungan dan risiko yg mungkinterjadi.
Terapi tambahan selainobat.
Apa yg perlu dilakukan dan menghubungi siapa jika ada masalah atauketidakjelas

77

Maintenance Obat
Jelaskan manfaatobat
Jelaskan konsekuensi jika menghentikan obattanpa konsultasi dan tdk sesuaiprogram
Jelaskan pentingnya program pengobatanberkelanjutan
Jelaskan penyesuaiankehidupan

78

39
3/16/2020

Penelitian
Sbg anggota timpeneliti
Menyiapkansample:informkonsent,pemilihanresponden, perlakuan, penggunaan plasebo,dsb.
Pengembangan ilmu shg efektif dan efisien

79

Prescriptive Authority
Membuat resep
Untuk APRN (Advace Practice RegisteredNurse)
Indonesia sesuai dengan undang-undangkeperawatan no. 38 tahun 2014, yaitu sebatas obatdasar

80

40
3/16/2020

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kurang pengetahuan ttg programpengobatan


Ansietas
Penatalaksanaan regiment terapeutik inefektif

81

TINDAKAN KEPERAWATAN
Bina hubungan salingpercaya.
Jelaskan programpengobatan.
Jelaskan efek terapi dan efeksamping.
Jelaskan 8 benar penggunaanobat
Supervisipengobatan
Tangani efeksamping
Dorong keluarga mendukungklien

82

41
3/16/2020

Nama Obat Efek Farmakologis Efek Samping Intervensi Kep


ANTIPSIKOSIS
1. Antipsikosis 1 Observasi intake & output
Tipikal
Reseptor Dopamine
cairan
tipe
2
a. Haloperidol (5-20 2
mg) 1 kontrol agitasi 1 Distonia otot leher Motivasi utk oral higiene
2 kontrol ketegangan 2 Mulut kering 3 Observasi TTV
3 kontrol halusinasi 3 Konstipasi 4 Observasi distensi
4 kontrol paranoid 4 Gangguan memori abdomen
mengurangi gejala 5
5 mania 5 Retensi urine Observasi penurunan
6 mengurangi demensia 6 Gangguan nafsu makan
penglihatan
7 Hipotensi ortostatik 6 Observasi mual, muntah
8 Tremor 7 Observasi nyeri lambung
9 Langkah bolak-balik 8 Observasi BB
10 Gerakan involunter : 9 Diet tinggi serat, intake
lidah, wajah, cairan secara adekuat
mulut,
jari tangan. 10 Observasi tanda ggn
11 Udem kulit mobilisasi
Disfungsi ereksi 11 Observasi tingkat
kesadaran
12 Pemeriksaan Lab : darah
rutine, urine lengkap,
fungsi hari, fungsi ginjal

83

Nama Obat Efek Farmakologis Efek Samping Intervensi


Kep
ANTI
DEPRESAN
Menghambat resorpsi serotonin &
noradrenalin
1. Anti Depresan 1
Observasi intake & output
Generasi 1
(Trisiklik)
a. Amitriptilin 1 Ansietas sedang-berat 1 Mengantuk cairan
2 depresi sedang-berat 2 Mulut kering 2 Motivasi utk oral higiene
3 Konstipasi 3 Observasi TTV
4 penglihatan kabur 4 Observasi distensi
5 Pusing abdomen
6 perut kembung 5 Observasi penurunan nafsu makan

6 Observasi mual, muntah


7 Observasi nyeri lambung
8 Observasi BB
9 Diet tinggi serat, intake cairan secara adekuat
10 Observasi tanda ggn
mobilisasi
11 Observasi tingkat
kesadaran
12 Pemeriksaan Lab : darah rutine, urine lengkap,
fungsi hari, fungsi ginjal
13 Jika overdosis, lakukan
lavage lambung

84
42
3/16/2020

EVALUASI DAN DOKUMENTASI


Klien bekerjasama
Tak putusobat
Efek terapioptimal
Efek samping minimal,tertangani
Perubahan perilakuoptimal

Evaluasi dilakukan saat prosesberlangsung


Dokumentasikankemampuanpasienpadaproseskeperawatantiappasien.

No Aspek yang dinilai Nama Pasien


1 Mengikuti kegiatan dr awal sampai akhir
2 Menyebutkan pentingnya ketaatan pengobatan

3 Menjelaskan tentang ketaatan pengobatan.

4 Bermain peran cara melakukan ketaatan pengobatan

5 Men jelaskan perasaan setelah mengikuti kegiatan

85

STRATEGI PELAKSANAAN KETAATAN MINU

86

43
3/16/2020

PENGERTIAN
Keamampuan pasien untuk mematuhi ketaatan minum obat sesui dengan :
Prinsip 8 benar minumobat
Mau konsultasi ke dokter Puskesmas dengan inisiatifsendiri

TUJUAN KETAATAN TERHADAP PENGOBAAN


PasiendanKeluargamemahamipentingnyapengobatansecarateraturdandalam jangka waktu yangpanjang.
PasienmampuminumobatdankonsultasikedokterdiPuskesmassecaramandiri.
KeluargatidakmemutuspengobatantanpaberkonsultasidenganperawatCMHNatau Dokter diPuskesmas

87

INDIKASI
Pada pasien dan keluarga yang sudah mandiri di Komunitas
Pada pasienPsikotik
Pengobatan yg tidak pernah mencapaisasaran
Pasien menolak karenacuriga
- Tidak mau menelan minum obat
Menyimpan minum obat untuk bunuhdiri.
Ketakutandankekhawatirankarenapemberianobatdalamwaktuyang lama.

88

44
3/16/2020

LANGKAH B. Orientasi

KEGIATAN 1. SalamTerapeutik
2. Evaluasi / Validasi:
▪Menanyakan perasaan pasien
A. Persipan: saat ini
1. Tentukanpasien ▪Menanyakan apakah telah
2. Buat kontrak dgpasien mempraktekkan kegiatan(rehab
sebelumnya)
3.Siapkan sarana
3. Kontrak :
dan tempat
▪Menjelaskan tujuan dan aturan
pertemuan:
yang diterapkan
- Kertas danpulpen selamakegiatan berlangsung:
- Jadwalharian  Kegiatan dilakukan 45menit.
- Tempat untuk obat-  Setiap mengikuti dari
obatan awal sampaiakhir.
 Apabila akanmeninggalkan
kelompok harus minta izin
kepadaterapis

89

Lanjutan Langkah-langkah Kegiatan….

C. TahapKerja
D. Evaluasi
1. Diskusikan kegiatan 1. Menanyakan perasaan
ketaatanminum obat. pasiensetelah mengikuti kegiatan.
- Pendapat masing-masingpeserta. 2. Beri pujian
- Tuliskan di papan tulis ataskeberhasilan kelompok
2. Diskusikancara E.TindakLanjut
melakukanketaatan minumobat. 1. Anjurkan
3. Simulasi cara ketaatan minumobat untukmenerapkan ketaatan
4. Pasien secara bergilir minumobat.
2. Memasukkan KP pada
simulasicara ketaatan cara
jadwalharian pasien.
minum obat.
F. Kontrak yang akan datang.
5. Ulangi kegiatan simulasitersebut 1. Menyepakati kegiatan berikut,yaitu
diatas. diskusi akibat apabila tidak taat
6. Menanyakan perasaan minumobat.
pasiensetelah simulasi. 2. Menyepakati waktu dantempat.
7. Berikan reinforcement peran
serta pasien.

90

45
3/16/2020

LEMBAR RESEP KEPERAWATAN &


Ns. Indah M., M.Kep.

91

92

46
3/16/2020
3/16/2020

93

LATIHAN KASUS
Seorang klien laki-laki berusia 20 tahun, dirawat di RSJ 3 bulan yang lalu dengan alasan tertawa sendiri, mondar-mandir, tidak mau keluar rumah, rambut berantakan. Setelah dilakukan pengkajian
Klien mengatakan sudah 3 kali masuk ke RSJ. Ketika di rumah klien tidak meminum obat secara teratur dengan alasan apabila minum obat perutnya terasa mual.

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?


Koping individu tidak efektif
Koping keluarga tidakefektif
Defisit perawatandiri
Regimen terapeutik individu tidakefektif
Regimen terapeutik keluarga tidakefektif

94
3/16/2020

LATIHAN PENDOKUMENTASIAN
Nn. H dewasa muda berusia 26 tahun, belum menikah, dirawat di rumah sakit jiwa selama dua minggu. Kondisi sudah stabil dan membaik, sehingga
Pasien sudah siap dan boleh pulang dan mendapatkan resep obat Chlorpromazine (1 x 100 mg), Risperidon (2 x 4 mg), dan Trihexyphenidyl (4 x 2 m

Buat ResepKeprawatannya!
Dokumentasikan kasus di dalam lembar checklistobat

95

96

49

Anda mungkin juga menyukai