UNIVERSITAS CENDRAWASIH
PENDAHULUAN ESTIMASI
Tujuan utama kita mengambil sampel dari suatu populasi adalah
untuk memperoleh informasi mengenai parameter populasi.
Oleh karena parameter populasi tidak diketahui, maka dalam
statistika inferensial dipelajari bagaimana cara mengetahui
parameter tersebut.
Ada 2 (dua) cara untuk mengetahui parameter populasi yang
dipelajari dalam statistika inferensial, yaitu Cara Pendugaan
(Penaksiran/Estimasi) dan Pengujian Hipotesis. Dua cara ini
didasarkan pada besaran yang dihitung dari sampel.
PENGERTIAN ESTIMASI
Estimate (Hasil Estimasi) adalah sebuah nilai spesifik atau kuantitas dari suatu
statistik, seperti: nilai mean sampel, persentase sampel dan varians sampel.
Estimator adalah setiap statistik (nilai mean sampel, persentase sampel, varians
sampel, dll) yang digunakan untuk mengestimasi sebuah parameter.
Estimasi (Pendugaan/Penaksiran) adalah keseluruhan proses yang menggunakan
sebuah estimator untuk menghasilkan sebuah estimate dari suatu parameter.
Estimasi juga dapat didefinisikan suatu metode, dimana kita dapat menduga
nilai/karakteristik (parameter) populasi dari hasil nilai (statistic) sampel.
Parameter Populasi diberi simbol (θ) = theta. (θ) bisa merupakan rata-rata (μ),
simpangan baku (σ) dan proporsi (π). Sedangkan untuk Parameter sampel = theta topi.
Dalam statistika inferensial, statistik inilah yang digunakan untuk menduga parameter
(θ) dari populasi.
JENIS ESTIMASI
1. Estimasi Titik (Pendugaan Titik)
Bila nilai parameter θ dari populasi hanya diduga dengan
memakai 1 (satu) nilai statistik dari sampel yang diambil
dari populasi tersebut.
2. Estimasi Interval (Pendugaan Interval)
Bila nilai parameter θ dari populasi diduga dengan memakai
beberapa nilai statistik θ yang berada dalam suatu interval,
misalnya 1 < θ < 2.
1. ESTIMASI TITIK (1)
• Nilai populasi (parameter) ditentukan
hanya oleh satu nilai.
• Nilai yang dipakai untuk menduga disebut
“estimator”
• Ciri estimator yang baik adalah:
• Tidak bias
• Efisien dan
• Konsisten
ESTIMASI TITIK (2)
• Mean populasi: μ, dapat diduga dari bermacam-
macam nilai yang ada didalam sampel seperti, x1,
x2….xn, Mo, Md dan X (mean)
• Nilai mean ( X ): estimator yang terbaik.
• Jadi X μ = Mean sampel jadi mean populasi
S σ = Standar Deviasi sampel jadi SD populasi
P π = Proporsi Sampel jadi proporsi populasi
ESTIMASI TITIK (3)
• Dari survey cepat, 144 Ibu Hamil di Kota
Jayapura didapat rata-rata kadar Hb 9,5 g/dL
(gram per desiliter)
Disimpulkan bahwa kadar Hb bumil di Kota
Jayapura adalah 9,5 g/dL.
• Kelemahan pendugaan titik ini adalah:
• Sering meleset/salah
• Tidak diketahui derajat kebenaran dari
pendugaan ……. untuk ini dipakai Estimasi
Selang.
2. ESTIMASI SELANG (1)
•
ESTIMASI SELANG (2)
• CI ini ditentukan oleh masing-masing peneliti,
apakah 90%, 95%, atau 99%, tergantung substansi
penelitiannya. Dalam penelitian Kesehatan
Masyarakat biasa dipakai 95%.
• 1 - CI disebut α (alfa). Jadi kalau CI 95% (0,95)
maka α =100% - 95%= 5% (0,05). Dari sini didapat
nilai Z pada kurva normal … Z1/2 α … atau Z1- α
CONVIDENCE INTERVAL (CI)
Kurva CI
1/2α
95% (CI) 1/2α
Z ZZ
RUMUS UMUM (1)
CONTOH MENENTUKAN NILAI ESTIMATE PADA
SIMPANGAN BAKU POPULASI YANG DIKETAHUI:
•
RUMUS UMUM (2)
CONTOH MENENTUKAN NILAI ESTIMATE PADA
SIMPANGAN BAKU POPULASI TIDAK DIKETAHUI:
Soal: Dilakukan Penelitian di Kota Jayapura dengan sampel
25 orang Penderita Penyakit Jantung Kronis (PJK) terhadap
kadar kolesterol mereka. Dari sampel tersebut didapatkan
rata-rata 210 mg/dL dengan simpangan baku sampel 50
mg/dL. Berapakah kadar kolesterol pada populasi penderita
PJK pd nilai CI = 95%?
Catatan Penting:
Dalam kasus ini varian populasi tidak diketahui
dengan demikian tidak dapat dipakai distribusi Z dan
harus dipakai distribusi t (Derajat Kebebasan).
PENYELESAIAN
•
ESTIMASI PROPORSI
• Estimasi Titik = P
• Estimasi Selang:
ˆ p Z 0 , 5 1 / 2 SE
p .q
ˆ p Z 0 , 5 1 / 2
n
Diketahui q = 1 - P
CONTOH KASUS
Soal: Telah diambil secara random 50 orang mahasiswa FKM Uncen, dan didapatkan 10 orang perokok,
perkirakanlah berapa proporsi perokok di populasinya? CI= 95%
Penyelesaian:
Dik: n = 50 CI = 95%
P = 10/50 = 0,20 / 20%
Rumus : p .q
ˆ p Z 0 ,5 1 / 2
n
0 , 2 x 0 ,8
ˆ 0 , 2 1 . 96 0 , 2 0 ,11
50
= 0,2 0,11
= {0,09 dan 0,31} dapat juga ditulis {9% - 31%}
Proporsi Jumlah Perokok dipopulasi Mahasiswa FKM Uncen berkisar antara 9% sampai 31%.
TABEL Z
TABEL t
TERIMA KASIH