Makalah Sindrom Nefrotik Pada Anak
Makalah Sindrom Nefrotik Pada Anak
BAB I
PENDAHULUAN
pada anak, dan didefinisikan sebagai kumpulan gejala yang disebabkan oleh
berkurang secara bertahap sesuai dengan bertambahnya usia anak. Insiden yang
ditemukan pada Sindroma Nefrotik yaitu angka mortalitas dan prognosis anak
serta respon anak terhadap pengobatan. Penyakit ini sedikit lebih tinggi pada anak
Serikat dan Inggris terdapat 2-7 kasus baru per 100.000 anak dalam satu tahun,
dengan prevalensi berkisar 12-16 kasus per 100.000 anak. Di negara berkembang
insidensinya lebih tinggi. Di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 per tahun pada
anak berusia kurang dari 14 tahun. Perbandingan anak laki-laki dan perempuan 2:1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Betz & Sowden, 2009). Sindrom nefrotik adalah penyakit dengan gejala
terdapat hematuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal (Nurarif & Kusuma,
2.1.2 Etiologi
menjadi:
terhadap suatu pengobatan. Gejala edema pada masa neonatus. Pernah dicoba
4
pencangkokan ginjal pada neonatus tetapi tidak berhasil Prognosis buruk dan
Disebabkan oleh :
renalis
membraneproliferatif hipokomplementemik.
penurunan jumlah urine, urine tampak berbusa dan gelap, hematuria, nafsu
pada bagian atas setiap ginjal Setiap ginjal memiliki ujung atas dan bawah
yang membulat (ujung superior dan inferior), margo lateral yang membulat
konveks, dan pada margo medialis terdapat cekungan yang disebut hilum.
Arteria dan vena, pembuluh limfe, nervus renalis, dan ujung atas ureter
1. Ginjal terletak di bagian perut. Gambar ginjal di atas adalah ginjal kiri
sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan
5. Korteks didalamnya terdapat jutaan nefron yang terdiri dari bagian badan
kapsul bowman dan tubulus yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal,
darah keluar dari ginjal menuju vena cava inferior kemudian kembali ke
jantung.
2.1.4 Patofisiologi
Menurut Betz & Sowden (2009), Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang
terhadap infeksi
1. Uji urine
2. Uji darah
1000 mg/dl)
1.000.000/ul)
perorangan
3. Uji diagnostik
hari.
3. Pengurangan edema
BAB III
ASKEP TEORITIS
3.1.1 Pengkajian
badan, edema, bengkak pada wajah (khususnya di sekitar mata yang timbul
(asites), kesulitan nafas (efusi pleura), pucat pada kulit, mudah lelah,
d. Pengkajian diagnostik meliputi analisa urin untuk protein, dan sel darah
kulit(Wong, 2008).
10
(Wilkinson, 2011).
Kriteria hasil :
Intervensi
Kriteria hasil :
Intervensi :
mandiri.
Intervensi :
2008).
Kriteria hasil : Hasil laboratorium normal, tanda-tanda vital stabil, tidak ada
tanda-tanda infeksi.
Intervensi :
4) Pantau suhu
bekerja dengan anggota tim perawatan kesehatan yang lain dalam membuat
2.4.5 Evaluasi
hasil.(Christiana, 2012).
16
BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
keluar dari urin yang ditandai dengan edema pada daerah wajah, abdomen
dan peningkatan berat badan normal pada anak, dan dapat membahayakan
4.2 Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka saran yang perlu disampaikan sebagai
berikut:
2. Bagi penulis
dapat menambahkan data pasien dengan sindrom nefrotik selain itu juga
16