Anda di halaman 1dari 1

NOTULENSI

RAPAT DENGAR PENDAPAT


KOMISI II DPRD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Hari/Tanggal : Kamis, 8 Desember 2022


Tempat : Gedung E DPRP Kaltim Lantai 1
Agenda : Tindak lanjut mediasi ganti rugi nelayan Muara Badak terhadap
aktifitas Ship To Ship transfer di perairan Muara Berau

Kesimpulan Rapat:

1. Rapat dibuka pada puku 14.00 Wita


2. Kelompok Nelayan Muara Badak menginginkan ada kejelasan ganti rugi pada rapat hari
ini terhadap kerugian yang dialami akibat adanya aktifitas Ship To Ship Transfer di
perairan Muara Berau.
3. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Kalimantan yang dituangkan dalam surat
nomor S.338/BPPHLHK-IV/PPSA/4/2021 tanggal 30 April 2021, bahwa floating crane
milik PT. Pelayaran Sinar Shipping Indonesia yang melakukan aktifitas Ship To Ship
Transfer di STS Muara Berau tidak memiliki dokumen izin lingkungan. Pada saat
melakukan verifikasi di lapangan ditemukan 9 Perusahaan (data terlampir) yang
melakukan aktifitas Ship To Ship Transfer di STS Muara Berau tidak memiliki dokumen
izin lingkungan. Yang memiliki izin lingkungan hanya PT. Pelabuhan Tiga Bersaudara
sebagai pemilik izin konsesi di STS Muara Berau.
4. PT. Pelabuhan Tiga Bersaudara bersama DPC INSA Samarinda, akan mengundang
pemilik perusahaan pelayaran/Pemilik Floating Crane yang beroperasi di Pelabuhan STS
Muara Berau dan akan menyampaikan hasil pertemuan kepada KSOP kelas II Samarinda
dan Komisi II DPRD Kalyim. Pertemuan akan dilaksankan pada hari Selasa tanggal 13
Desember 2022.
5. PT. Pelabuhan Tiga Bersaudara akan bersurat secara resmi kepada seluruh pemangku
kepentingan yang berkegiatan di STS Muara Berau.
6. KSOP tidak akan mengeluarkan izin/legalitas kepada kapal apabila kapal tersebut tidak
layak laut atau tidak memiliki dokumen yang lengkap.
7. Kelompok petani tambak dan nelayan Kecamatan Muara Badak memberikan waktu paling
lambat dua minggu sejak rapat pada hari ini (Kamis, 8 Desember 2022). Bagi para
perusahaan yang melakukan aktifitas di Muara Berau harus melakukan pembayaran ganti
rugi kepada petani tambak dan nelayan. Apabila sampai pada batas waktu yang ditentukan
para perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Muara Berau tidak memiliki Itikad
baik untuk mengganti rugi kepada para petani tambak dan nelayan. Maka kelompok
nelayan Muara Badak akan melakukan kegiatan penghentian seluruh kegiatan di STS
Muara Berau.
8. Rapat ditutup pada pukul 16.49

Anda mungkin juga menyukai