Anda di halaman 1dari 58

Dr. dr. Setyo Trisnadi, S.H., Sp.KF.

1
Mahasiswa Memahami :
I. DEFINISI
II. CARA MELAKUKAN KEKERASAN
III. JENIS PENYEBAB TRAUMA
IV. WAKTU TERJADINYA
V. AKIBAT YG DITIMBULKAN
2
VI. KONTEKS PERISTIWA
I. DEFINISI:
TRAUMA : Kekerasan
LOGOS : Ilmu
FORENSIK: Membuat Terang Perkara
Pidana

Ilmu Yang Mempelajari Semua Aspek Yang


Berkaitan Dengan Kekerasan Terhadap
JaringanTubuh Yang Masih Hidup, Digunakan
3
Untuk Membuat Terang Perkara Pidana
II. CARA MELAKUKAN KEKERASAN

1. Diiriskan
2. Ditusukkan
3. Dibacokkan
4. Benturan (deselarasi); pukulan
(akselerasi); kompresi
5. Ditembakkan

4
III. JENIS PENYEBAB TRAUMA

A. KEKERASAN MEKANIK
B. KEKERASAN FISIKA
C. KEKERASAN KIMIA
D. KEKERASAN SENJATA API

5
A. KEKERASAN MEKANIK
1. BENDA TAJAM
2. BENDA TUMPUL
3. BENDA MUDAH PECAH

1. BENDA TAJAM
- Sisi Tajam Ditempelkan Pd Kulit, Kmdn Ditarik/
Didorong Mendatar (Luka Iris)
- Sisi Runcing Ditekan Tegak Lurus (Luka Tusuk)
- Benda Tajam Dan Berat Diayunkan/Dibacokkan
6
(Luka Bacok)
CIRI-CIRI LUKA TAJAM :
1. Garis Batas Luka Rata & Teratur

2. Bila Kedua Batas Luka Ditautkan


Rapat Membentuk Garis
3. Tebing Luka Rata

1. LUKA IRIS

2. LUKA TUSUK
BENTUKNYA
7
3. LUKA BACOK
LUKA IRIS

- CIRI-CIRI KEKERASAN TAJAM


- PANJANG LUKA > DARI DALAM LUKA

LUKA BACOK
LUKA TUSUK

- CIRI KEKERASAN - CIRI KEKERASAN TAJAM


TAJAM - TULANG IKUT PECAH 8
- DALAM LUKA > PANJANG - PANJANG LUKA~DALAM LUKA
LUKA
9
10
11
12
LUKA TANGKIS

13
LUKA IRIS

14
LUKA IRIS

15
2. BENDA TUMPUL :
KEKERASAN OK BENDA KERAS & PERMUKAANNYA
TUMPUL

2.1. MEMAR
Kerusakan jaringan tanpa diskontinuitas
kulit dan pembuluh darah kapiler
dibawahnya

DD : Lebam Mayat 16
17
PERBEDAAN MEMAR DG LEBAM MAYAT

MEMAR LEBAM MAYAT

LOKASI DIMANA SAJA BAG.TERBAWAH


PEMBENGKAKAN + -
BILA DITEKAN TETAP MEMUCAT(< 4 JAM )
MIKROSKOPIK SEL RADANG + -

18
19
2.2. LUKA LECET
Yaitu Luka Dengan Lapisan Kulit Terlepas

CIRI-CIRI
- Bentuk Tidak Teratur
- Batas Tak Tegas/ Tidak Teratur
- Tepi Tak Rata
- Terdapat Reaksi Radang
- Kadang Ada Perdarahan
- Tertutup Serum 20
2.3. LUKA ROBEK
Adalah Luka Yang Jaringan Kulit & Jaringan Ikat
Dibawahnya Terpisah

CIRI-CIRI
- Garis Batas Luka Tidak Teratur
- Tepi Luka Tidak Teratur
- Bila Dirapatkan Tidak Membentuk Garis
- Terdapat Jaringan Yang Hilang
- Terdapat Jembatan Jaringan
21
- Sekitar Luka Terdapat Memar
22
23
2.4. BENDA MUDAH PECAH (KACA MOBIL)
LUKA KOMBINASI :
- LUKA IRIS
- LUKA TUSUK
- LUKA TUMPUL

24
25
I. TOPOGRAFI LUKA

LOKASI LUKA :
- Di Depan Tubuh
- Di Belakang Tubuh
GARIS ORDINAT TUBUH :
- Garis Tengah Tubuh
GARIS AXIS TUBUH :
- Garis Mendatar Yang Melewati Ke2 Puting Susu
- Garis Mendatar Yang Melewati Pusar 26
2 I

27
Contoh :
1. Terdapat sebuah luka terbuka di dada kiri ,
Letak luka: Ujung I : 3 cm sebelah kiri dari garis tengah
tubuh dan 10 cm diatas garis mendatar yang melewati
kedua puting susu.
- Ujung II : 7 cm sebelah kiri dari garis tengah tubuh dan 3
cm diatas garis mendatar yang melewati kedua putting
susu.
Ukuran luka : Panjang : 7 cm, lebar 0,5 cm, dalam
…cm/menembus rongga….,Bentuk tidak teratur,
Sifat luka : garis batas luka teratur, tepi luka rata, tidak
terdapat jembatan jaringan, tebing luka rata, dasar luka
tidak dapat ditentukan karena menembus rongga dada.
28
Daerah sekitar luka: tidak ada memar, tidak ada tatoase.
2. Terdapat sebuah luka di dada kanan atas berbentuk
bulat. Pusat luka : 8 cm sebelah kanan dari garis tengah
tubuh, dan 5 cm sebelah atas dari garis mendatar yang
melewati kedua putting susu. Selanjutnya seperti
diuraikan pada contoh no. 1

3. Terdapat sebuah luka pada perut kiri atas, bentuk


tak teratur menyerupai segi empat. Daerah terpanjang :
10 cm, daerah terlebar 7 cm. Bentuk luka tak teratur,
tepi luka tak rata, terdapat jembatan jaringan. Dasar
luka berupa otot. Sekitar luka terdapat memar.
29
B. KEKERASAN FISIKA

1. SUHU TINGGI
2. SUHU DINGIN ( RENDAH )
3. LISTRIK
4. PETIR
5. TEKANAN

30
ADD. I SUHU TINGGI

LUKA BAKAR

KELAINAN PADA KULIT

- GRADE I : WARNA MERAH ( HIPEREMIS )


- GRADE II : GELEMBUNG KULIT ( BULLA )
- GRADE III : SEL KULIT MATI dan KERAS ( NEKROSIS )
- GRADE IV: KARBONISASI 31
32
SEBAB KEMATIAN :
•SEGERA :
- Keracunan CO
- Asphiksia
- Gangguan SSP
•LAMBAT:
- Auto Int Oksikasi
- Infeksi
- Shock 33
ADD. 2 SUHU DINGIN

* VASIKONSTRIKSI PEMBULUH DARAH,


* PARALISIS VASOMOTOR KONTROL
* GANGREN

34
ADD. 3 LUKA LISTRIK :

ARUS LISTRIK :
- Direct Current ( Searah )
- Alternative Current ( Bolak-balik )

Seseorang Yang Tersengat Arus Listrik, Maka Tubuh


Akan Berfungsi Sebagai Penghantar Arus
(Konduktor)

35
ARUS LISTRIK

36
LUKA YANG DITIMBULKAN :
1. Hiperemis
2. Lecet
3. Metalisasi
4. Karbonisasi.

SEBAB KEMATIAN :
- Gangguan Ssp
- Atrium Vibrilasi
- Luka Bakar ( Darah Mjd Beku )

FAKTOR YG MEMPENGARUHI :
* BASAH ( R = Rasistor ) KURANG
* Kering ( R ) Tinggi 37
ADD. 4 PETIR
LONCATAN ARUS LISTRIK DI AWAN

TEGANGAN 10 MEGA VOLT DG KUAT ARUS


SEBESAR 100.000 AMPERE

LISTRIK

LUKA YG PANAS
DITIMBULKAN
38
LEDAKAN
PADA PEMERIKSAAN JENAZAH DITEMUKAN :

- LUKA AKIBAT KEKERASAN DG BENDA TUMPUL


- LUKA BAKAR DARI GRADE I - IV
- LUKA AKIBAT ARUS LISTRIK

SEBAB KEMATIAN :

- KOMBINASI ANTARA KEKERASAN TUMPUL, PANAS


DAN LISTRIK

ADD. 5 LUKA OK TEKANAN

GABUNGAN ANTARA ASPHIKSIA DG KEKERASAN TUMPUL 39


C. KEKERASAN KIMIA KOROSIF

LUKA YG DISEBABKAN OLEH ZAT KIMIA DISEBUT LUKA


ETSA

ZAT KIMIA KOROSIF MENYEBABKAN LUKA ETSA BAIK


PADA KULIT MAUPUN SELAPUT LENDIR

40
ZAT KIMIA GOLONGAN ASAM
CARA KERJA :
- Mengekstraksi Air Dari Jaringan
- Mengkoagulasi Protein Menjadi
Amoniak
- Mengubah Hb menjadi acid hematin.
SIFAT LUKA :
- Kering
- Coklat Hitam
- Keras Dan Kasar
CONTOH : 41

- H2SO4 PEKAT, AgNO3, HcL PEKAT


ZAT KIMIA YG BERSIFAT BASA
CARA KERJA :
- Bereaksi Dengan Protoplasma  Alkali + Sabun
- Mengubah Hb menjadi alkali hematin.
SIFAT :
- Oedematus
- Merah Coklat
- Lunak
CONTOH :
NH4OH, Na-OH, KOH
42
IV. WAKTU TERJADINYA LUKA

1. Ante Mortem
2. Post Mortem
3. Umur luka
43
LUKA ANTE MORTEM
A. JARINGAN MASIH HIDUP
B. ORGAN MASIH BERFUNGSI

A. Tanda Jaringan masih hidup :


1. Retraksi Jaringan
2. Reaksi Vaskuler
3. Reaksi Mikro organisme
4. Reaksi Biokimia

B. Tanda Organ masih berfungsi :


1. Perdarahan hebat
2. Emboli udara /v. Jugularis ekst
3. Emboli lemak 44
4. Pneumothoraks
5. Emfisema kulit
UMUR LUKA
Untuk memperkirakan
umur luka dapat dilakukan dengan:
1. Pemeriksaan makroskopis
2. Pemeriksaan mikroskopis
3. Pemeriksaan histokimia
4. Pemeriksaan biokimia

45
V. AKIBAT TRAUMA
1. Aspek Medik

• Kelainan Fisik
• Gangguan Fungsi Organ
• Penyakit infeksi
• Gangguan Psikis

46
2. Aspek Yuridis
• Untuk menentukan derajat luka ringan,
sedang, dan berat.
• Dasar yg dipakai adalah pengaruh LUKA thd :
1.Kesehatan Jasmani
2.Kesehatan Rohani
3.Kelangsungan Hidup Janin
4.Estetika Jasmani
5.Pekerjaan Jabatan atau Mata pencaharian
47
6.Fungsi Alat Indera
Kriteria Luka/ derajat luka
1. Luka Ringan
2. Luka Sedang
3. Luka Berat
Cara menyimpulkan derajat luka di
kesimpulan visum et repertum
tahapannya: dilihat kriteria luka berat
ada tidak, kalau tdk ada dilihat kriteria
luka sedang, terakhir luka ringan. 48
KUALIFIKASI LUKA DALAM KUHP :
1. Luka ringan (Pasal 352 KUHP) adalah luka
yang tidak menimbulkan penyakit atau
halangan dalam menjalankan pekerjaan
jabatan atau mata pencahariannya.
Contoh: Dari fakta-fakta yang saya temukan
dari pemeriksaan. Dapat disimpulkan bahwa
pada dahi orang tersebut ditemukan memar
akibat kekerasan dengan benda tumpul yang
tidak menimbulkan penyakit atau halangan
menjalankan pekerjaan mata pencahariannya
sebagai karyawan (pegawai negeri/ swasta, 49
petani, pedagang, tukang becak )
2. Luka sedang: Pasal 351 (1) dan Pasal 353 (1)
adalah luka yang mengakibatkan penyakit atau
halangan dalam menjalankan pekerjaan
jabatan atau mata pencahariannya untuk
sementara waktu (harus dinyatakan berapa
hari/bulan).
Contoh: Dari fakta-fakta yang saya temukan
dari pemeriksaan. Dapat disimpulkan bahwa
ditemukan luka robek pada pelipis sebelah
kanan yang disebabkan oleh kekerasan dengan
benda tumpul. Akibatnya korban tidak dapat 50
menjalankan pekerjaan mata pencahariannya
sebagai sopir selama 7 hari.
3. Luka berat : Pasal 90, 354 (1) dan 355 (1)
terdiri dari :
3.1. Luka atau penyakit yang tidak dapat
diharapkan sembuh dengan sempurna. Contoh
kesimpulan V et R : Pada orang tersebut
ditemukan luka robek pada kornea (selaput
bening mata) kiri akibat kekerasan dengan
benda tumpul. Luka tersebut tidak dapat
sembuh dengan sempurna (fungsinya tidak
dapat pulih kembali). 51
3.2.Luka yang dapat mendatangkan bahaya maut.
Contoh kesimpulan V et R : Pada perut sebelah kiri
ditemukan luka tusuk menembus limpa dan
mengakibatkan perdarahan banyak (500 cc) di rongga
perut. Keadaan tersebut dapat mendatangkan bahaya
maut.
3.3.Luka yang menimbulkan rintangan tetap dalam
menjalankan pekerjaan jabatan atau mata
pencahariannya. Contoh kesimpulan V et R : Pada
wajah orang tersebut ditemukan lima buah luka iris
akibat kekerasan dengan benda tajam sehingga
menimbulkan jaringan parut. Akibatnya ia
mendapatkan rintangan tetap dalam menjalankan 52
pekerjaan mata pencahariannya sebagai peragawati.
3.4. Kehilangan salah satu dari panca indera. Contoh
kesimpulan V et R : Pada kedua mata orang tersebut
ditemukan luka robek akibat kekerasan dengan
benda tumpul sehingga mengakibatkan kehilangan
indera penglihatannya (buta kedua matanya).
3.5. Cacat besar atau kudung. Contoh kesimpulan V
et R : Pada orang tersebut ditemukan luka-luka pada
tungkai bawah sebelah kiri akibat kekerasan dengan
benda tumpul sehingga harus diamputasi
(dipotong). Akibatnya ia mengalami kudung. 53
3.6. Lumpuh. Contoh kesimpulan V et R : Pada orang
tersebut ditemukan patah tulang punggung akibat
kekerasan dengan benda tumpul. Akibatnya ia
mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya.
3.7. Gangguan daya pikir lebih dari 4 minggu
lamanya atau lebih. Contoh kesimpulan V et R : Pada
orang tersebut ditemukan lima buah memar pada
kepalanya akibat kekerasan dengan benda tumpul.
Akibatnya ia mengalami gangguan daya pikir selama
38 hari. 54
3.8. Keguguran atau matinya janin dalam
kandungan. Contoh kesimpulan V et R : Pada orang
tersebut ditemukan memar pada perutnya akibat
kekerasan dengan benda tumpul sehingga bayi yang
dikandungnya meninggal dunia.
Seringkali pada pemeriksaan pertama kali, dokter
tidak dapat menentukan apakah suatu luka yang
diperiksanya luka sedang atau berat karena belum
selesainya pengobatan dan perawatan. Sehingga saat
penyidik membutuhkan V et R, dokter dapat
memberikan V et R sementara yang tidak berisikan 55
derajat luka sedang atau berat.
VI. KONTEKS PERISTIWA
1. Pembunuhan
 Lokasi disembarang tempat /
atau daerah yang mematikan
 Luka dapat dijangkau atau tidak
oleh tangan korban
 Pakaian ikut robek
 Luka tangkisan
56
2. Bunuh diri
 Lokasi luka di daerah vital
 Luka di daerah vital dpt dicapai tangan
korban
 Pakaian disisihkan
 Luka percobaan
3. Kecelakaan
 Luka tak termasuk ( 1 ) atau ( 2 )
 Perlu pemeriksaan TKP
57
SELAMAT BELAJAR

58

Anda mungkin juga menyukai