Anda di halaman 1dari 24

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


Jl. Budi Utomo No 10 Ponorogo

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN


PADA LANJUT USIA

Nama Mahasiswa : Destria Ardiana Putri

NIM : 22650294

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
1. Lansia
Nama : Ny. W
Alamat : Mojorejo Taman, Madiun
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 76 tahun
Status : Cerai Mati
Agama : Islam
Suku : Jawa
Riwayat Pendidikan : SD
Riwayat Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga
Sumber Pendapatan : Mandiri
Tempat tinggal sekarang : Wisma Shinta
Lama Tinggal : 3 bulan

2. Penanggung jawab
Nama : Ny. A
Alamat : Mojorejo Taman,Madiun
Hubungan dengan lansia : Saudara
No Telepon :-

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan yang dirasakan saat ini :

fik-ump/format_askep_lansia/L3 1
Klien mengatakan merasa nyeri pada ulu hati seperti tertusuk-tusuk dengan
skala nyeri 4, nyeri dirasakan hilang dan timbul semakin terasa saat akan tidur.
Merasa tidak nyaman sehingga sulit tidur di malam hari akibat nyeri tersebut.
2. Faktor Pencetus :
Klien mengatakan terkadang merasa nyeri ulu hati secara tiba-tiba terutama
ketika banyak pikiran dan setelah mengkonsumsi makanan pedas atau asam.
3. Waktu timbulnya keluhan :
Klien mengatakan nyeri semakin terasa ketika akan beristirahat dimalam hari
4. Kondisi yang memperingan dan memperberat keluhan :
Klien mengatakan nyeri berkurang apabila klien menjaga pola makan,
mengurangi pikiran yang tidak perlu terlalu berat difikirkan. Klien juga
mengatakan nyeri semakin terasa terutama pada saat malam hari Ketika akan
tidur sehingga klien sulit tidur.
5. Upaya yang telah dilakukan :
Klien mengkonsumsi obat yang diberikan oleh Poli Klinik PSTW Magetan.

B. Masalah Kesehatan Kronis


Setelah dilakukan pengkajian masalah kesehatan kronis diperoleh skor nilai 11,
sehingga dapat disimpulkan bahwa klien memiliki masalah kronis ringan.

C. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


1. Penyakit yang pernah diderita :
Asam lambung (maag)
2. Riwayat jatuh/kecelakaan :
Klien mengatakan tidak pernah mengalami jatuh ataupun kecelakaan.
3. Riwayat dirawat di rumah sakit :
Klien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit.
4. Riwayat pemakaian obat :
a. 13 Februari 2023
Methylprednisolone 1x1 tab
b. 21 Februari 2023
Methylprednisolone 1x1 tab
c. 1 Maret 2023
Methylprednisolone 3x1 tab
fik-ump/format_askep_lansia/L3 2
Ranitidine 3x1 tab
d. 4 Maret 2023
Inj Ranitidin 1x1 Amp
e. 15 Maret 2023
Antasida 3x1 tab
f. 28 Maret 2023
Amlodipine 1x1 tab
Antasida 3x1 tab
5. Riwayat alergi (obat, makanan, debu, dan lain-lain) :
Klien mengatakan tidak memiliki alergi makanan, debu dan obat

D. Riwayat Kesehatan Keluarga


1. Penyakit yang pernah diderita keluarga :
Klien mengatakan tidak mengetahui apakah keluarganya memiliki penyakit atau
tidak.
2. Genogram :

Keterangan :
: perempuan
: laki-laki
: garis keturunan
: garis perkawinan
: meninggal
: klien
: tinggal 1 rumah

fik-ump/format_askep_lansia/L3 3
III. STATUS FISIOLOGIS
A. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
1. Nutrisi
a. Frekuensi makan : klien makan sehari 3x
b. Jenis makanan : klien makan dengan porsi nasi, lauk dan sayur
c. Kebiasaan makan :
Klien mengtakan biasa makan pagi hari pada saat menjelang siang karena jika
pagi hari langsung makan akan terasa tidak nyaman pada perut.
d. Makanan yang disukai :
Klien mengatakan menyukai semua jenis makanan terutama yang tidak terlalu
bertekstur keras.
e. Makanan tidak disukai :
Klien tidak menyukai makanan pedas dan asam karena tidak nyaman pada
perut nya dan memicu nyeri semakin terasa.
f. Pantangan makan : klien mengatakan tidak ada pantangan makanan
g. Keluhan makan : klien mengatakan tidak mengkonsumsi makanan pedas dan
asam

2. Eliminasi
a. Frekuensi
BAK : klien mengatakan BAK kurang lebih 4-5x per hari
BAB : klien mengatakan BAB kurang lebih 1x per hari
b. Konsistensi
BAK : klien mengatakan BAK dengan warna kurning jernih dengan bau
khas
BAB : klien mengatakan BAB dengan konsistensi lunak berwarna
kecoklatan
c. Kebiasaan
BAK : klien mampu BAK di toilet
BAB : klien mampu BAB di toilet
d. Keluhan
BAK : klien mengatakan tidak ada keluhan
BAB : klien mengatakan tidak ada keluhan
e. Riwayat pemakaian obat (diuretic, laxative/pencahar dll) : tidak ada
fik-ump/format_askep_lansia/L3 4
3. Istirahat/Tidur :
a. Frekuensi tidur :
Klien mengatakan jarang tidur siang hari hanya sriyep-sriyep dan malam hari
tidur pukul 21.00-04.00 akan tetapi tidak nyenyak dan sering terbangun karena
tidak nyaman dengan rasa nyeri yang dirasakan
b. Lama Tidur :
Klien mengatakan tidur dalam sehari kurang lebih hanya 4-5 jam
c. Keluhan Tidur :
Klien mengatakan saat maham hari sering terbangun terutama ketika merasa
nyeri ulu hati semakin terasa
d. Riwayat penggunaan obat tidur : tidak ada
4. Aktifitas Sehari-hari :
a. Kegiatan yang dilakukan sehari-hari :
Klien setiap hari melakukan kegiatan ADL secara mandiri eperti mandi,
makan, mencuci baju dan piring sendiri dan merapikan kamar sendiri, setelah
melakukan kegiatan klien sering mengobrol dengan sesame penghuni wisma..
Klien juga mengikuti setiap kegiatan yang telah dijadwalkan di PSTW
Magetan seperti senam setiap hari selasa dan kamis, kegiatan rekreatif dan
karawitan yang diadakan oleh pihak PSTW Magetan.
b. Kebiasaan mengisi waktu luang :
Klien mengisi waktu luang dengan berbincang sesama lansia penghuni wisma
Shinta di ruang tamu maupun di ruang makan.
c. Kemandirian dalam beraktifitas (format terlampir)
 Setelah dilakukan pengkajian Indek Barthel diperoleh skor nilai
sebesar 130, sehingga dapat disimpulkan bahwa klien masuk dalam
kategori mandiri
 Setelah dilakukan pengkajian Indek Katz diperoleh skore nilai A,
sehingga dapat disimpulkan klien memiliki kemandirian tanpa
pengawasan, pengarahan dan bantuan pribadi aktif.
d. Keseimbangan (format terlampir)
 Setelah dilakukan pengkajian keseimbangan untuk lansia dapat
disimpulkan bahwa klien memiliki resiko jatuh rendah

fik-ump/format_askep_lansia/L3 5
5. Personal Higiene
a. Kebiasaan mandi :
Klien mandi sehari 2x pada pagi dan sore hari
b. Kebiasaan gosok gigi :
Klien gosok gigi sehari 2x pada saat bersamaan dengan mandi pada pagi dan
sore hari
c. Kebiasaan cuci rambut :
Klien mencuci rambut seminggu 3x setiap 2 hari sekali.
d. Kebiasaan gunting kuku :
Klien menggunting kuku seminggu 1x
6. Reproduksi dan Seksual : tidak ada keluhan

B. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-Tanda Vital dan Status Gizi
a. Suhu : 36,5 ⁰C
b. Tekanan Darah : 120/90 mmHg
c. Nadi : 76x / menit
d. Respirasi Rate : 20x / menit
e. Berat badan : 42 kg
f. Tinggi badan : 150 cm
g. IMT : 18,6 (normal)
2. Kepala :
a. Inspeksi
Bentuk kepala bulat, rambut pendek cepak beruban, penyebaran rambut merata
b. Palpasi
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi
3. Wajah :
a. Inspeksi
Wajah tampak lesu, tidak pucat, tidak ada lesi, tampak sering meringis
b. Palpasi
Tidak ada benjolan, tidal ada nyeri tekan
4. Mata :
a. Inspeksi
fik-ump/format_askep_lansia/L3 6
Mata tampak simetris, konjungtiva an anemis, sklera putih, tidak ada ptosis,
terdapat kantong mata menghitam
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
5. Hidung :
a. Inspeksi
Bentuk hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung
b. Palpasi
Tidak ada benjolsn, tidak ada nyeri tekan
6. Mulut, Gigi dan Tenggorokan :
a. Inspeksi
Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada labio palato, jumlah gigi
sudah berkurang, gigi tampak bersih, tidak ada stomatitis
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
7. Telinga :
a. Inspeksi
Bentuk daun telinga simetris, tampak bersih, pendengaran berfungsi dengan bai,
tidak ada lesi
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
8. Leher :
a. Inspeksi
Tidak ada lesi, warna kulit menyebar rata sama
b. Palpasi
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran vena jugularis,
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Thorax
 Dada :
a. Inspeksi
Dada tampak simetris, pergerakan dinding dada simetris, tidak ada retraksi
tulang dada, tidak ada jejas
b. Palpasi

fik-ump/format_askep_lansia/L3 7
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
 Paru-paru
a. Inspeksi
Pergerakan dinding dada simetris, tidak ada retraksi tulang dada
b. Palpasi
Vocal fremitus dextra dan sinistra sama, tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi
Suara paru sonor
d. Auskultasi
Pola napas vesikuler, tidak ada suara napas tambahan
 Jantung
a. Inspeksi
Tidak ada pulsasi ictus cordis
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi
Bunyi jantung pekak
d. Auskultasi
Bj 1 dan bj 2 tunggal, tidak ada suara napas tambahan
10. Payudara :
a. Inspeksi
Payudara berglambir, tidak ada lesi
b. Palpasi
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
11. Abdomen :
a. Inspeksi
Perut tampak simetris, tidak ada acites, tidak ada lesi
b. Auskultasi
Bising usus 15x/menit
c. Palpasi
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi
Suara abdomen tymphani

fik-ump/format_askep_lansia/L3 8
12. Genetalia : tidak terkaji
13. Ekstremitas :
Atas : tidak ada edema, jari lengkap, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, tidak ada
nyeri tekan
Bawah : punggung kaki kanan kiri bengkak, jari kaki lengkap, tidak ada nyeri tekan
Kekuatan otot : 5 5 odema - -
5 5 + +

Fraktur : - -
- -
14. Integumen :
Kulit mengendur, warna kulit sawo matang, turgor kulit baik < 2 detik, akral hangat

IV. STATUS KOGNITIF


A. Fungsi Kognitif
 Setelah dilakukan pengkajian status kognitif SPMSQ diperoleh nilai skor
sebesar 10, sehingga dapat disimpulkan klien memiliki fungsi intelektual utuh.
 Setelah dilakukan pengkajian MMSE diperoleh nilai skor sebesar 29, sehingga
dapat disimpulkan fungsi kognitif baik dan tidak memerlukan pemeriksaan
lebih lanjut.

V. STATUS PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


A. Psikologis
1. Persepsi Lansia terhadap proses menua
Klien menerima terhadap keadaan yang dijalani saat ini merupakan takdir dari
Allah SWT.
2. Harapan Lansia terhadap proses menua
Klien mengatakan ingin menjadi lansia yang sehat dan panjang umur
3. Status Depresi (format terlampir) :
 Setelah dilakukan pengkajian Inventaris Depresi Beck diperoleh skor nilai
sebesar 6, sehingga dapat disimpulkan klien tidak ada atau masuk kategori
depresi minimal.

fik-ump/format_askep_lansia/L3 9
 Setelah dilakukan pengkajian Inventaris Depresi Geriatrik diperoleh skor
nilai sebesar 4, sehingga dapat disimpulkan klien dalam kondissi normal.

B. Sosial
1. Dukungan Keluarga (format terlampir) :
 Setelah dilkukan pengkajian Apgar Lansia diperoleh nilai skor sebesar 7,
sehingga dapat disimpulkan fungsi social lansia dalam kategori baik.
2. Pola Komunikasi dan Interaksi lansia:
Klien mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik terhadap mahasiswa
praktik, sesama penghuni wisma maupun pengurus PSTW.

C. Spiritual
1. Kegiatan Keagamaan :
Klien sholat wajib 5 waktu di wisma, klien tidak dating ke mushola yang ada di
pstw karena mengeluh jarak nya cukup jauh. Klien sering berdzikir setelah sholat
maupun saat malam hari ketika sulit tidur.
2. Konsep keyakinan tentang kematian :
Klien mengatakan yakin dan berserah terhadap Allah tentang kematian yang akan
dialami setiap manusia.
3. Upaya untuk meningkatkan spiritualitas :
Klien mengatakan akan lebih tertib membaca alquran dan meningkatkan dzikir
serta ibadah sholat.

VI PENGKAJIAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL


A. Kebersihan dan Kerapihan ruangan :
Wisma tempat tinggal klien dalam keadaan yang cukup bersih dan rapi. Kondisi
kamar klien cukup rapi dan tertata.
B. Penerangan :
Penerangan pada siang hari berasal dari sinar matahari melalui jendela-jendela rumah
yang dibuka serta dari lubang ventilasi, sedangkan saat malam hari penerangan
berasal dari lampu yang dinyalakan.
C. Sirkulasi Udara :

fik-ump/format_askep_lansia/L3 10
Sirkulasi udara kamar dan wisma cukup baik karena terdapat ventilasi maupun
jendela yang dapat terbuka.
D. Keadaan kamar mandi dan WC :
Terdapat 2 kamar mandi yang terdapat di wisma Shinta, keadaan kamar mandi cukup
baik untuk kamar mandi depan, sedangkan untuk kamar mandi belakang keadaan
cukup berbau pesing.
E. Pembuangan air kotor :
Pembuangan air kotor melalui saluran pipa yang dialirkan ke selokan di sekitar wisma
F. Sumber air minum :
Sumber air minum berasal dari dapur PSTW
G. Pembuangan sampah :
Pembuangan sampah di wisma ditampung dalam tempat sampah Bersama yang
nantinya akan dibuang ke tempat pembuangan akhir milik PSTW
H. Sumber Pencemaran :
Sumber pencemaran yang terdapat di wisma berasal dari penghuni wisma Shinta yang
terdapat beberapa orang yang kurang disiplin terhadap kebersihan karenan mengalami
gangguan jiwa.
VII. INFORMASI TAMBAHAN

Magetan, 4 Mei 2023

(Destria Ardiana Putri)

fik-ump/format_askep_lansia/L3 11
B. ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. DATA SUBJEKTIF Nyeri Kronis Gangguan Fungsi
a. Klien mengatakan nyeri Metabolik
pada ulu hati
b. P : klien mengeluh nyeri
Q : tertusuk-tusuk
R : ulu hati
S:4
T : hilang timbul semakin
terasa saat akan tidur
c. Klien mengatakan sulit
tidur akibat nyeri yang
dirasakan
d. Klien mengeluh tidak
nyaman

DATA OBJEKTIF
a. Klien tampak sering
meringis
b. Klien tampak lesu
c. Pola tidur klien berubah
d. Ttv :

Suhu : 36,5 ⁰C
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 76x / menit
RR : 20x / menit

Magetan, 4 Mei 2023

fik-ump/format_askep_lansia/L3 12
(Destria Ardiana Putri)
C. DAFTAR DIAGNOSA
No Tanggal Daftar Diagnosa
1. 04/05/2023 Nyeri kronis berhubungan dengan gangguan proses
metabolik

Magetan, 4 Mei 2023

(Destria Ardiana Putri)

fik-ump/format_askep_lansia/L3 13
D. RENCANA KEPERAWATAN

NO Standart Diagnosa Keperawatan Standart Luaran Standart Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
Keperawatan Indonesia
Indonesia (SDKI)
(SLKI)
1. Nyeri kronis berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)
fungsi metabolik (D.0078) keperawatan 3x24 jam Observasi
diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Definisi : menurun dengan kriteria hasil frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
Pengalaman sensorik atau emosional (L.08066): 2. Identifikasi skala nyeri
yang berkaitan dengan keruskan Kriteria Hasil : 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
jaringan aktual tau fungsional, dengan 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
onset mendadak atau lambat dan  Kemampuan menuntaskan meringankan nyeri
berintensitas ringan hingga berat dan aktivitas meningkat 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
konstan, yang berlangsung lebih dari 3  Keluhan nyeri berkurang tentang
bulan.  Meringis berkurang 6. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
 Kesulitan tidur berkurang hidup
Penyebab :  Pola napas membaik 7. Monitor keberhasilan terapi komplementer
 Kondisi muskuloskeletal kronis  Tekanandarah membaik yang sudah diberikan
 Kerusakn sistem saraf Terapeutik
 Pola tidur membaik
 Penekanan saraf 8. Berikan teknik non farmakologis untuk
 Infiltrasi tumor mengurangi rasa nyeri (Teknik relaksasi nafas
 Ketidakseimbangan dalam)
neurotransmiter, neuromodulator, 9. Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
dan reseptor (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan).
 Gangguan imuntas (mis. neuropati 10. Fasilitasi istirahat dan tidur

fik-ump/format_askep_lansia/L3 14
terkait HIV, virus varicella-zoster) 11. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
 Gangguan fungsi metabolic pemilihan strategi meredakan nyeri
 Riwayat posisi kerja statis Edukasi
 Peningkatan indeks massa tubuh 12. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Kondisi pasca trauma 13. Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Tekanan emosional 14. Anjurkan memonitornyeri secara mandiri
15. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
 Riwayat penganiayaan (mis. fisik,
mengurangi rasa nyeri
psikologis, seksual)
Kolaborasi
 Riwayat penyalahgunaan obat/zat
16. Kolaborasi pemberianan algetik, jika perlu
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
 Mengeluh nyeri
 Merasa depresi (tertekan)
Objektif
 Tampak meringis
 Gelisah
 Tidak mampu menuntaskan
aktivitas

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif
 Merasa takut mengalami
cedera berulang
Objektif

 Bersikap protektif (mis. posisi

fik-ump/format_askep_lansia/L3 15
menghindari nyeri)
 Waspada

 Pola tidur berubah

 Anoreksia

 Fokus menyempit

 Berfokus pada disi sendiri

 Kondisi Klinis Terkait


 Kondisi kronis (mis arthritis
reumatoid)
 Infeksi
 Cedera modula spinalis
 Kondisi pasca trauma
 Tumor

fik-ump/format_askep_lansia/L3 16
E. TINDAKAN KEPERAWATAN
NO TANGGAL / IMPLEMENTASI DAN RESPON TTD
WAKTU
1. Kamis, 04/05/23 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,intensitas nyeri.
08.00 Respon : Lokasi nyeri di ulu hati, durasi : hilang dan timbul, kualitas nyeri : seperti
tertusuk-tusuk, intensitas nyeri : sering terutama saat malam hari akan tidur.
2. Mengidentifikasi skala nyeri
Respon : skala nyeri 4
3. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
Respon : klien tampak beberapa kali meringis sambal memegang area ulu hati
4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan dapat meringankan nyeri
Respon : Nyeri akan semakin terasa bila klien mengkonsumsi makanan yang agak pedas
dan asam
Identifikasi pengaruh
budaya terhadap
respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas
hidup
8. Monitor keberhasilan
terapi komplementer
10.00
yang sudah diberikan
Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
5. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

fik-ump/format_askep_lansia/L3 17
Respon : klien mengatakan akibat nyeri yang dirasakan terutama malam hari klien
merasa tidak nyaman sehingga kesulitan tidur dan sering terbangun.
6. Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Respon : klien mengatakan nyeri masih terganggu
7. Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (Teknik relaksasi
13.00 nafas dalam)
Respon : klien kooperatif saat diajarkan dan mampu mempraktekan
8. Mengontrol lingkungan yang memperberat nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan).
Respon : klien tidur dalam keadaan ruangan yang tenang dengan pencahayaan yang
cukup
9. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Respon : klien kooperatif tetapi mengeluh kurang nyaman akibat nyerinyang dirasa
sehingga sering terbangun saat tidur
10. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Respon : klien kooperatif saat dijelaskan.
11. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
13.30 Respon : klien kooperatif saat diajarkan strategi meredakan nyeri menggunakan teknik
relaksasi nafas dalam
12. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Respon : klien kooperatif

fik-ump/format_askep_lansia/L3 18
13. Mengajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Respon : klien kooperatif dan mau menerapkan teknik relaksasi nafas dalam
14. Berkolaborasi pemberianan algetik, jika perlu
Respon : pemberian antasida 3x1 tab
1. Jumat, 05/05/23 1. Mengidentifikasi skala nyeri
08.30 Respon : skala nyeri 3
2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
Respon : klien meringis sudah tampak berkurang hanya sesekali
3. Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Respon : klien mengatakan nyeri masih terasa menganggu
10.40 4. Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (Teknik relaksasi
nafas dalam)
Respon : klien kooperatif saat diajarkan dan mampu mempraktekan
13.30 5. Mengontrol lingkungan yang memperberat nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan).
Respon : klien tidur dalam keadaan ruangan yang tenang dengan pencahayaan yang
cukup
13.35 6. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Respon : klien kooperatif tetapi mengeluh kurang nyaman akibat nyerinyang dirasa
sehingga sering terbangun saat tidur
7. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri

fik-ump/format_askep_lansia/L3 19
Respon : klien kooperatif
8. Mengajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Respon : klien kooperatif dan mau menerapkan teknik relaksasi nafas dalam
14.00 9. Berkolaborasi pemberian algetik, jika perlu
Respon : pemberian antasida 3x1 tab
1. Sabtu, 06/05/23 1. Mengidentifikasi skala nyeri
07.00 Respon : skala nyeri 2
2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
Respon : meringis klien sudah tidak tampak selama interaksi
3. Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Respon : klien mengatakan nyeri masih terasa menganggu
11.00 4. Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (Teknik relaksasi
nafas dalam)
Respon : klien kooperatif saat diajarkan dan mampu mempraktekan
12.40 5. Mengontrol lingkungan yang memperberat nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan).
Respon : klien tidur dalam keadaan ruangan yang tenang dengan pencahayaan yang
cukup
13.00 6. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Respon : klien kooperatif dan mengatakan nyeri yang dirasa berkurang sehingga tidur
menjadi lebih baik

fik-ump/format_askep_lansia/L3 20
7. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Respon : klien kooperatif
8. Mengajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Respon : klien kooperatif dan mau menerapkan teknik relaksasi nafas dalam
17.00 9. Berkolaborasi pemberianan algetik, jika perlu
Respon : pemberian antasida 3x1 tab

fik-ump/format_askep_lansia/L3 21
F. EVALUASI

NO TANGGAL / WAKTU CATATAN PERKEMBANGAN TTD


1. Kamis, 04/05/2023 Subjektif (S)
17.00 a. Klien mengatakan nyeri pada ulu
hati
b. P : klien mengeluh nyeri
Q : tertusuk-tusuk
R : ulu hati
S:4
T : hilang timbul semakin terasa
saat akan tidur
c. Klien mengatakan masih merasa
sulit tidur karena tidak nyaman
akibat merasa nyeri

Objektif (O)
a. Klien tampak sering meringis
b. Klien tampak lesu
c. Pola tidur klien berubah
d. Ttv :
 Suhu : 36,5 ⁰C
 TD : 130/100 mmHg
 Nadi : 80x / menit
 RR : 18x / menit

Assessment (A)
Nyeri kronis belum teratasi

Planning (P)
Lanjutkan intervensi nomer
2,3,7,8,9,10,11,12,14,15,16
1. Jumat, 05/05/23 Subjektif (S)
18.30 a. Klien mengatakan nyeri pada ulu
hati
b. P : klien mengeluh nyeri
Q : tertusuk-tusuk
R : ulu hati
S:3
T : hilang timbul semakin terasa
saat akan tidur

fik-ump/format_askep_lansia/L3 22
c. Klien mengatakan sudah bisa
tidur walupun belum nyenyak
sering terbangun
d. Klien mengatakan rasa tidak
nyaman pada ulu hati mulai
membaik

Objektif (O)
a. Klien tampak sering meringis
b. Klien tampak lesu
c. Pola tidur klien mulai membaik
d. Ttv :
 Suhu : 36,8 ⁰C
 TD : 110/70 mmHg
 Nadi : 74x / menit
 RR : 18x / menit

Assessment (A)
Nyeri kronis belum teratasi

Planning (P)
Lanjutkan intervensi nomer
2,3,7,8,9,10,11,12,14,15,16
1. Sabtu, 06/05023 Subjektif (S)
17.00 a. Klien mengatakan nyeri pada ulu
hati berkurang
b. P : klien mengeluh nyeri
Q : tertusuk-tusuk
R : ulu hati
S : 32
T : hilang timbul semakin terasa
saat akan tidur
c. Klien mengatakan sudah bisa
tidur

Objektif (O)
a. Klien sering meringis sudah tidak
tampak
b. Pola tidur klien mulai membaik
c. Ttv :
 Suhu : 36,5 ⁰C
 TD : 120/80 mmHg

fik-ump/format_askep_lansia/L3 23
 Nadi : 72x / menit
 RR : 20x / menit

Assessment (A)
Nyeri kronis teratasi
Planning (P)
Hentikan Intervensi nyeri kronis teratasi

fik-ump/format_askep_lansia/L3 24

Anda mungkin juga menyukai