PENDAHULUAN
• Neraca pembayaran (balance of payment atau BOP) adalah catatan sitematis dari semua
terjadi antara penduduk dalam negeri suatu negara dan penduduk luar negeri selama
jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), yang biasanya dinyatakan dalam dollar AS.
• Oleh karena itu BOP sangat berguna karena menunjukkan struktur dan komposisi
keuangan internasional, seperti IMF, bank dunia dan negara-negara donor juga
• Selain itu, BOP juga merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara
tingkat pendapatan per kapita, tingkat inflasi, tingkat suku bunga dan nilai tukar mata
internasional,
internasional).
pembayaran dari penduduk negara lain (tanda +). Transaksi debit adalah transaksi
a. Transaksi berjalan
b. Hibah
c. Transaksi berjalan (A + B)
d. Lalu lintas modal (D1 – Di Luar Sektor Moneter dan L2 sektor moneter)
e. Selisih perhitungan
Transaksi berjalan mengalami surplus bila ekspor (barang dan jasa) lebih besar
dari impor (barang dan jasa). Sebaliknya akan mengalami defisit apabila impor
• Sebelum krisis ekonomi 1997 transaksi berjalan kita cenderungan tiap tahun
surplus, karena :
• Pos ini bisa juga disebut Neraca Modal karena menyangkut transaksi modal, yaitu
lalu lintas modal yang terdiri dari : (1) lalu lintas modal pemerintah dan (2) lalu
panjang maupun jangka pendek, baik yang dilakukan pemerintah maupun oleh
swasta.
• Lalu lintas modal pemerintah selama tahun 1997-1999 mengalami saldo positif
(+) karena : (a) penerimaan pinjaman pemerintah meningkat dan (b) pelunasan
• Lalu lintas modal swasta menghasilkan saldo negatif ( - ) karena : (a) penanaman
modal langsung (investor) menurun drastis akibat capital flight, sedang, (b)
c. JUMLAH (A + B)
• Pos ini merupakan perhitungan antara saldo transaksi berjalan dengan saldo
• Pada tahun 1997, 1998, 1999 : saldo transaksi berjalan (miliar $); -5,0, 4,1 dan
5,2. Sedangkan saldo neraca modal (miliar $) berturut-turut 2,6,-3,9, -3,2. dengan
demikian julmah (A + B) ; $-2,4 miliar (1997) $0,2 miliar (1998) dan $2,0 miliar
(1999)
tidak sama dengan nilai transaksi debit (selisih “jumlah A + B” dengan “lalu
lintas moneter”). Dengan demikian total nilai sebelah kredit dan debit akan selalu
• Hal ini disebabkan karena keadaan tidak selalu memungkinkan adanya cukup
Rekening lain dilaksanakan oleh perorangan, yang tidak seperti pengusaha bank,
melapor dengan teratur mengenai kegiatan luar negeri mereka. Maka perlu
transaksi yang timbul sebagai akibat adanya transaksi lain. Transaksi lain disebut
“autonomus” sebab transaksi ini timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi oleh
transaksi “lalu lintas moneter”. Yang termasuk dalam transaksi lalu lintas
moneter adalah mutasi dalam hubungan dengan IMF, pasiva LN, aktiva LN.
Defisit atau surplus neraca pembayaran dapat diketahui dari rekening in (Nopirin,
1990).
• Tahun1997 defisit $4,1 miliar (tanda +), tahun 1998, 1999 masing-masing surplus
aspek solvabilitas :
• Aspek likuiditas berkaitan dengan posisi dan perubahan cadangan devisa. Pemerintah
menganggap bahwa posisi dan perubahan cadangan devisa sangat penting, karena
dua alasan :
(1) Kepercayaan penduduk Indonesia maupun orang-orang luar negeri terhadap kurs
berakibat :
3. CADANGAN DEVISA
b. Valuta asing lainnya tidak termasuk uang logam, yang mempunyai catatan
baik valuta asing dalam bentuk simpanan dibank maupun valuta asing dalam
bentuk uang tunai tidak termasuk uang logam), yang kedua-duanya mempunyai
(1) Devisa ready, yaitu devisa yang telah dikreditkan ke dalam rekening bank
(2) Devisa Ready, yaitu devisa yang belum dikreditkan ke dalam rekening bank
dan masih dalam proses penagihannya atau masih menunggu jatuh tempo
(3) Devisa tunai, yaitu devisa yang berupa uang kertas asing atau bank note yang
Valuta Asing (foreign currency) atau valas tidak lain adalah jenis devissa tunai
• Sesuai kesepakatan dengan IMF, konsep pencatatan cadangan devisa oleh Bank
yaitu balance of payment manual IMF dan program special Data dissemination
semua pelaku pasar internasional dan dapat diperbandingkan dengan dta negaranegara lain
sehinggga dapat memberi gambaran yang lengkap kondisi ekonomi
Indonesia.
• Sejak Januari 1998 Bank Indonesia mengubah konsep cadangan devisa resmi
menjadi konsep aktiva luar negeri bruto (gross foreign assets = GFA). Di
samping konsep GFA, Bank Indonesia juga mengumumkan posisi cadangan luar
asing, yaitu :
a. Utang dalam valuta asing dengan masa jatuh tempo sampai dengan 1 tahun
b. Kewajiban bersih valuta asing dalam rangka transaksi forward (net forward
position)
• Struktur dan susunan APBN sejak tahun 1999 berbeda dengan tahun-tahun
• Anggaran defisit lazim digunakan oleh negara yang mengacu pada government
Financial Statistik (GFS), seperti Jepang. Dalam APBN sebelumnya, pos untuk
menutup defisit berasal dari utang luar negeri (disebut : penerimaan pembangunan)
yang dibukukan pada os penerimaan. Dalam APBN tahun 1999, utang luar negeri
• Dalam APBN tahun 1999, besarnya defisit dinyatakan secara ekplisit pada pos
“surplus/ defisit anggaran” dan ditutup dengan sumber-sumber yang dinyatakan pada
pos “pembiayaan bersih”. Dengan demikian APBN lebih transparan, DPR lebih
1. Penerimaan Pajak
B. Belanja Negara
1. Pengeluaran Rutin
2. Pengeluaran Pembangunan
1. Dana perimbangan
E. Pembiayaan
a. Privatisasi
a. Pinjaman program
b. Pinjaman proyek
pem,erintah inilah yang kita kenal dengan kebijakan fiskal (Suparmoko, 1992).
• Bagaimaan pemerintah melakukan kebijakan fiskal tergantung pada kondisi
1) Pembiayaan fungsional
2) Pengeluaran Anggaran
Namun pada masa depresi digunakan anggaran defisit, sedang dalam masa
• Kebijakan fiskal tahun anggaran 1999/2000 diarahkan pada empat sasaran utama
negeri.
ADB, dan OECF serta sejumlah negara sahabat secara bilateral, terutama
• Dalam tahun 2002, kebijakan keuangann negara diarahkan pada upaya untuk
itu ada dua langkah strategis yang tergambar dalam penyusunan APBN 2002.
dalam negeri.
menurun dibandingkan defisit APBN 2001 sebesar Rp 40,48 triliun (2,72% dari
PDB).
tentang Surat Utang Negara (SUN). Sebelum undang-undang ini disahkan, istilah Surat
pemerintah kepada pasar untuk membayar semua kewajiban pokok dan bunga utang
2) Surat Utang Negara terdiri dari Surat Perbendaharaan Negara (SPN) semacam TBills di AS dan
Obligasi Negara (ON)
• ON merupakan SUN berjangka waktu lebih dari 12 bulan dengan kupon dan/
(b) Menutup kekurangan kas jangka pendek akibat ketidaksesuaian awntara arus kas
penerimaan dan pengeluaran pada rekening kas negara dalam satu tahun
anggaran