Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GOUT ARTRITIS

DISUSUN OLEH :
Kelompok 8 (3A):
1. Danisa Zumawaddah W.S (20014)
2. Elsha Septiani Damayanti (20024)
3. Fresi Prihatini (20033)
4. Maulani (20049)
5. Puspita Nurmala Sari (20066)
6. Riesa Khaela Halizah (20076)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


SEKOLAH TNGGI ILMU KESEHATAN FATMAWATI
JAKARTA
OKTOBER, 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : Keperawatan Keluarga


Pokok Bahasan : Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Gout pada Lansia
Sub Pokok Bahasan : Konsep dasar Gout
Pertemuan : 1 (Satu)
Hari/Tanggal : 15 Oktober 2022
Waktu : 35 menit
Tempat : Jl. H. Beden no.11 RT 01/02
Sasaran : Keluarga Tn.S khususnya Ny.D

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan diharapkan keluarga mampu m
emahami/mengenal penyakit gout artritis
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 1x35 menit diharapkan kelua
rga:
a. Menjelaskan pengertian Gout
b. Menjelaskan 4 dari 7 faktor resiko Gout
c. Menyebutkan 4 tahapan tanda dan gejala Gout
d. Menyebutkan 2 dari 4 komplikasi Gout
e. Menjelaskan pemeriksaan diagnostic Gout

B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Gout
2. Faktor resiko Gout
3. Tanda dan gejala Gout
4. Komplikasi Gout
5. Pemeriksaan diagnostic Gout

C. Kegiatan penyuluhan
Tahapan Ke
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga Waktu
giatan
1 Pendahuluan a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Melakukan evaluasi vali b. Menyimak dan Menj
dasi pertemuan sebelum awab
nya 5 Meni
c. Memberikan pertanyaan c. Menyimak t
apersepsi
d. Menjelaskan kontrak pe d. Menyimak
nyuluhan (waktu, topik
pembicaraan, dan tempa
t penyuluhan)
e. Menjelaskan tujuan e. Menyimak
2 Kegiatan Inti a. Menjelaskan pengertian a. Menyimak
Gout
b. Menjelaskan faktor b. Menyimak
resiko Gout
c. Mendiskusikan tanda da c. Menyimak
n gejala Gout
d. Menjelaskan komplikasi d. Menyimak
Gout
e. Menjelaskan pemeriksaa e. Menyimak 25 Me
n diagnostic Gout nit
f. Memberikan kesempata
n untuk bertanya f. Mengajukan
g. Menjawab pertanyaan ya pertanyaan
ng tidak dimengerti
g. Menyimak

3 Penutup a. Menyimpulkan materi p a. Menyimak dan menj


enyuluhan bersama-sam awab
a
b. Memberikan evaluasi se b. Menjawab
cara lisan 5
c. Menyampaikan rencana c. Menyimak Menit
tindak lanjut
d. Menutup kegiatan peny d. Menjawab salam
uluhan dan memberi sal
am

D. Metode
Diskusi, ceramah, tanya-jawab
E. Media dan Alat
1. Media : flipchart dan leaflet
2. Alat : Kursi, Handsanitizer dan Masker

F. Sumber Pustaka
Sari, Y, N, I., & Syamsiyah, N. (2017). Berdamai Dengan Asam Urat. Jakarta:
Bumi Medika

Soeroso, J., & Algristian, H. (2011). Asam Urat. Depok: Penebar Plus (Penebar
Swadaya Grup)

Wiraputra, I. (2017). Gout Arthritis. Bali: Fakultas Kedokteran Universitas


Udayana

G. Setting tempat

a. h.
Keterangan :

: pembimbing

: audience

: Penyaji

: media

H. Evaluasi
1. Prosedur : Diberikan setelah akhir kegiatan penyuluhan
2. Waktu : 10 menit
3. Bentuk Soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 5 soal/ pertanyaan
5. Jenis Soal : pertanyaan lisan

Butir Soal
1. Jelaskan pengertian Gout?
2. Sebutkan 4 dari 7 faktor risiko Gout?
3. Sebutkan tanda dan gejala asam urat akut?
4. Sebutkan 2 dari 4 komplikasi dari gout?
5. Pemeriksaan diagnostic apa yang dilakukan terhadap pasien dengan Gout?

Jawaban soal
1. Gout asam urat adalah penyakit yang dapat muncul karena peningkatan
kadar asam urat dalam darah yang melebihi ambang batasnya, yaitu
melebihi 7,0 mg/dL pada laki-laki dan lebih dari 6,0 mg/dL pada
perempuan.
2. Faktor risiko:
a Genetic (keturunan)
b Jenis kelamin
c Kondisi medis seperti Diabetes, hipertensi, obesitas
d Mengkonsumsi makanan tinggi purin
e Mengkonsumsi alkohol
3. Tanda dan gejala dari asam urat akut
Pasien tidur tanpa ada gejala apapun, kemudian bangun tidur sendi mendada
k terasa sangat sakit. Kesulitan untuk berjalan akibat sakit yang menggangg
u, khususnya di malam hari. Nyeri akan berkembang dengan cepat dalam be
berapa jam dan disertai nyeri hebat, pembengkakan, rasa panas, serta muncu
l warna kemerahan pada kulit sendi.

4. Komplikasi
a Thopi/tofus
b Deformitas sendi
c Batu ginjal
d Penyakit jantung

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Gout
Penyakit Gout atau Asam urat adalah peradangan sendi akibat peningkatan kadar
asam urat dalam darah yang melebihi 7,0 mg/dL pada laki-laki dan lebih dari 6,0
mg/dL pada perempuan. (Soeroso & Algristian, 2011)

B. Faktor Resiko Gout


Penyakit asam urat dapat dipicu oleh berbagai faktor. Faktor – faktor yang
memiliki potensi menimbulkan masalah atau kerugian kesehatan biasa disebut
dengan faktor resiko. Dengan mengetahui faktor resiko penyakit asam urat
diharapkan dapat membantu mengurangi risiko penyakit ini. beberapa faktor
yang dapat memicu penyakit asam urat menurut Sari dan Syamsiyah, (2017)
antara lain yaitu:
1. Mengkonsumsi makanan tinggi purin
Makanan tinggi purin adalah makanan yang bersumber dari hewan maupun
tumbuhan dan dapat menghasilkan asam urat saat zat purin dipecah di dalam
organ hati. Asam urat akan memasuki alirah darah, lalu disaring oleh ginjal
dan dikeluarkan melalui urine
2. Keturunan (genetic)
Keturunan atau genetic merupakan salah satu faktor risiko penyakit asam
urat. Orang dengan riwayat keluarga menderita penyakit asam urat memiliki
risiko lebih besar untuk terkena penyakit asam urat. Meskipun demikian,
faktor keturunan bukan satu-satunya penentu. Faktor ini dapat lebih berisiko
jika didukung dengan faktor lingkungan. Untuk itu, jika seseorang memiliki
riwayat orangtua menderita penyakit asam urat, sebaiknya melakukan
pencegahan dengan menerapkan gaya hidup sehat

3. Jenis kelamin
Dalam hal ini, pria cenderung lebih berisiko. Namun risiko terkena penyakit
asam urat akan sama besar pada wanita yang telah memasuki masa
menopause. Pria cenderung lebih berisiko mengalami penyakit asam urat
dibandingkan dengan wanita karena pria tidak memiliki hormone estrogen.
Hormone tersebut hanya dimiliki oleh wanita. Hormone inilah yang
membantu pengeluaran asam urat melalui urine. Hal ini yang menyebabkan
wanita dengan mengalami menopause memiliki resiko yang sama dengan
pria. Karna hormone tersebut akan mengalami penurunan pada wanita yang
telah menopause sehingga kemungkinan terserang penyakit asam urat
4. Usia
Hal ini berkaitan dengan adanya peningkatan kadar asam urat seiring
dengan bertambahnya usia
5. Obesitas
Obesitas dapat memicu terjadinya penyakit asam urat akibat pola makan
yang tidak seimbang. Orang yang mengalami obesitas cenderung tidak
menjaga asupan makanannya, termasuk asupan protein, lemak, dan
karbohidrat yang tidak seimbang sehingga kadar purin juga meningkat atau
terjadi kondisi hiperurisemia dan terjadi penumpukan asam urat
6. Konsumsi alkohol
Alkohol diketahui menjadi salah satu faktor resiko terjadinya penyakit asam
urat. Alkohol memiliki kandungan purin di dalamnya dan dapat memicu
pengeluaran cairan. Ini yang dapat meningkatkan kadar asalm urat dalam
darah. Selain itu alkohol juga diketahui meningkatkan risiko asam urat
karena dapat memicu enzim tertentu dalam liver untuk memecah protein
dan menghasilkan lebih banyak asam urat
7. Kondisi medis
Hal ini terjadi pada penderita kelainan fungsi ginjal. Selain itu, penyakit
asam urat juga rentan terjadi pada orang yang mengalami obesitas, diabetes
dan hipertensi. Dalam hal ini orang yang mengalami obesitas, diabetes dan
hipertensi berkaitan dengan sindrom metabolic. Sindrom metabolic adalah
sekumpulan kondisi yang terdiri dari tekanan darah, peningkatan gula darah,
kelebihan lemak tubuh, dan peningkatan kolesterol. Ini semua dapat
berpengaruh terhadap tingginya kadar asam urat dalam darah.

8. Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan juga menjadi salah satu faktor resiko terjadinya
penyakit asam urat. Antara lain yaitu obat diuretic yang dapat meningkatkan
kadar asam urat dalam darah

C. Tanda dan gejala Gout


Menurut Wiraputra, (2017). Perjalanan penyakit asam urat mempunyai 4
tahapan yaitu:
1. Tahap 1 (tahap gout artritis akut)
Gejala yang muncul sangat khas, yaitu radang sendi yang sangat akut dan ti
mbul sangat cepat dalam waktu singkat. Sendi yang paling sering terserang
adalah jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki. Pasien tidur tanpa a
da gejala apapun, kemudian bangun tidur terasa sakit yang hebat dan tidak d
apat berjalan. Keluhan monoartikuler berupa nyeri, bengkak, merah dan han
gat, disertai keluhan sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah.
2. Tahap 2 (tahap gout interkritikal)
Pada tahap ini penderita dalam keadaan sehat selama rentang waktu tertentu.
Rentang waktu setiap penderita berbeda-beda. Dari rentang waktu 1-10 tahu
n. Namun rata-rata rentang waktunya antara 1-2 tahun. Panjangnya rentang
waktu pada tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa dirinya pernah me
nderita serangan gout Artritis akut.
3. Tahap 3 (tahap gout artritis akut intermitten)
Setelah melewati masa Gout Interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejal
a. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jara
k antara serangan yang satu dengan serangan berikutnya makin lama makin
rapat dan lama serangan makin lama makin panjang, dan jumlah sendi yang
terserang makin banyak.
4. Tahap 4 (tahap gout artritis kronik tofaceous)
Pada tahap ini akan terbentuk benjolan-benjolan disekitar sendi yang sering
meradang yang disebut sebagai Thopi. Thopi ini berupa benjolan keras yang
berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium
urat. Thopi ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang disekit
arnya.
D. Komplikasi Gout
Menurut Sari dan Syamsiyah, (2017). Beberapa komplikasi asam urat yang perlu
diwaspadai
1. Thopi atau tofus
Tophi adalah endapat Kristal urat yang terbentuk di bawah kulit dalam
kasus asam urat kronis, atau asam urat tophaceous
2. Deformitas sendi
Peradangan ini akan menyebabkan kerusakan lebih parah pada jaringan
sendi. Akibatnya terjadi erosi tulang (sendi keluar dari jalurnya) dan
hilangnya rawan yang menyebabkan kerusakan pada sendi
3. Batu ginjal
Kristal urat yang menyebabkan gejala nyeri asam urat pada kenyataannya
dapat terbentuk juga di ginjal, Kristal ini dapat menumpuk dan membuat
batu ginjal yang menyakitkan. Sementara, batu ginjal urat dengan
konsentrasi tinggi dapat menganggu fungsi ginjal
4. Penyakit jantung
Gout umumnya terjadi pada orang dengan tekanan darah tinggi, penyakit
arteri coroner dan gagal jantung

E. Pemeriksaan diagnostic Gout


Menurut Wiraputra, (2017). Pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit gout antara
lain yaitu:
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar asam urat serum. Alat ya
ng telah digunakan sebagai alat standar dalam pemeriksaan laboratorium ad
alah chemistry analyzer. Pada wanita, kadar asam urat normal adalah 2,4–6,
0 miligram per desiliter (mg/dL). Sementara pada pria, asam urat normal ad
alah 3,4–7,6 mg/dL dan pada anak-anak adalah 2,0–5,5 mg/dL

2. Pemeriksaan Cairan Sendi


Pemeriksaan cairan sendi dilakukan di bawah mikroskop. Tujuannya ialah u
ntuk melihat kristal urat atau monosodium urate (kristal MSU) dalam cairan
sendi. Untuk melihat perbedaan jenis artritis yang terjadi perlu dilakukan ku
ltur cairan sendi. Hasil pemeriksaan yang menunjukkan gout adalah apabila
warna cairan kuning, kuning-putih, abu-abu, coklat berdarah, dan merah.

3. Pemeriksaan dengan Rontgen


Pemeriksaan roentgen ini dilakukan pada penyakit sendi yang sudah berlang
sung kronis. Pemeriksaan roentgen perlu dilakukan untuk melihat kelainan b
aik pada sendi maupun pada tulang dan jaringan di sekitar sendi. dalam mel
akukan pemeriksaan roentgen, kita jangan terlalu sering. Sebab, pemeriksaa
n roentgen yang terlalu sering mempunyai risiko terkena radiasi semakin me
ningkat. Pengaruh radiasi yang berlebihan bisa mengakibatkan kanker, kem
andulan, atau kelainan janin dalam kandungan pada perempuan. Oleh karen
a itu, kita harus ekstra hati-hati dan harus bisa meminimalisasi dalam melak
ukan pemeriksaan roentgen ini untuk menghindari kemungkinan terjadinya
berbagai risiko tersebut.

Anda mungkin juga menyukai