Anda di halaman 1dari 33

TITIK RAWAN KORUPSI

PADA PENGELOLAAN
BADAN USAHA MILIK
DAERAH
Kedeputian Bidang Koordinasi dan Supervisi
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

Disampaikan pada Pelatihan Tematik APIP


Provinsi DKI Jakarta dan Banten

Jakarta, 25 Mei 2023 1


KORUPSI PENYERTAAN MODAL
DAERAH

 Tindak Pidana Korupsi


 Titik Rawan Korupsi Pengelolaan BUMD
 Pencegahan Korupsi BUMD

2
TINDAK PIDANA KORUPSI
TP lain yg Berhubungan dg
Korupsi:
Kerugian Keuangan Negara
01 Ps 2; Ps 3
• Merintangi pemeriksaan
• Keterangan kekayaan Gratifikasi 07
• Keterangan rekening Ps 12B jo. Ps 12C
• Identitas pelapor 02 Penggelapan dlm Jabatan
7 Kelompok Ps 8; Ps 9; Ps 10 a, b, c
TPK
Suap Menyuap 06 Dari 30 jenis korupsi
Ps 5(1 a,; Ps 13, Ps 5(2); Ps 12 a,b; berdasarkan UU 31/
Ps 11; Ps (1) a,b; Ps 6(2), Ps 12 c,d 1999 jo. UU No. 20/
2001
Perbuatan Curang
03 Ps 7(1) a,b,c,d; Ps 7(2); Ps 12 h

Benturan Kepentingan dlm 05


Pengadaan Pemerasan
04 Ps 12 e,f,g
Ps 12i

3
TITIK RAWAN KORUPSI PENGELOLAAN BUMD
Direksi dan Komisaris tidak dipilih berdasarkan kompetensinya,
Pemilihan Direksi dan Komisaris namun seringkali berdasarkan “kedekatan” dengan Kepala Daerah.
186 BUMD posisi Dewas lebih banyak daripada Direksi

Implementasi GCG tidak optimal GCG tidak diimplementasikan secara sungguh-sungguh. Tidak ada
target capaian GCG dan evaluasi kepada masing-masing BUMD

Pemanfaatan Penyertaan Modal tidak PMD tidak dikelola untuk mengembangkan BUMD secara ekonomi.
transparan dan akuntabel Business Plan tidak disusun dan/ atau tidak dievaluasi dengan baik

Pengawasan Internal Lemah Jumlah dan kompetensi SPI kurang memadai. Dari 958 BUMD, 60%
atau 239 BUMD tidak memiliki SPI

Tidak ada/ sangat jarang dilakukan program pengembangan


Kompetensi SDM kurang memadai
kompetensi BUMD
4
TITIK RAWAN KORUPSI PENGELOLAAN BUMD
Pelaksanaan PBJ tidak transparan dan
akuntabel Belum seluruh BUMD menggunakan e-proc secara konsisten

Pengelolaan aset tidak transparan dan Dari 958 BUMD, tercatat kepemilikan aset Rp855 T (1 BUMD Rp1 T
akuntabel aset). 17 BUMD kekayaannya lebih kecil daripada kewajiban ekuitas/
modal negative (secara hukum sudah pailit/ bangkrut)

Pemanfaatan dana CSR yang berpotensi


korupsi (Gratifikasi) CSR tidak diperuntukkan sebagaimana mestinya kepada masyarakat

Penyaluran Jasa Produksi yang Jasa Produksi terlalu tinggi dan menjadikan modus pemberian
berpotensi korupsi gratifikasi

Tidak ada Business Plan yang disusun sebelum pengambilan


Pengambilan keputusan tidak
mempertimbangkan kehati-hatian keputusan usaha. Tidak ada evaluasi untuk menilai apakah usaha
memberikan keuntungan bagi perusahaan
5
UPAYA KPK DALAM PENCEGAHAN KORUPSI
PADA PENGELOLAAN BUMD

PENCEGAHAN PENINDAKAN

Dilakukan sebelum tindak pidana Dilakukan upaya pencegahan setelah


korupsi terjadi tindak pidana korupsi terjadi

Mencegah terjadinya korupsi Mencegah terjadinya korupsi berulang

6
MODUS KORUPSI PENYERTAAN
MODAL BUMD

 Penyuapan
 Penggelapan
 Korupsi Proyek

7
MODUS KORUPSI BUMD
Modus Korupsi Pengaduan Incracht
Penyuapan kepada Anggota DPRD 10 3
PENYUAPAN
Penyuapan kepada Kepala Daerah 4 0
Penggelapan dana penyertaan modal oleh 4 5
Direksi di BUMD
PENGGELAPAN
Penggelapan dana penyertaan modal oleh 2 1
Kepala Daerah
Proyek/ Pengadaan Fiktif 7 2
KORUPSI PROYEK
Markup proyek/ proyek underspek 2 3

Cluster Penyimpangan Pengaduan Incracht


Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, 14 7
sarana atau perbuatan melawan hukum
MODUS terkait penyertaan modal daerah untuk BUMD
PENYIMPANGAN
Permasalahan performa BUMD sebagai akibat 7 1
PENYERTAAN MODAL dari penyimpangan dalam penyertaan modal
daerah untuk BUMD

Berdasarkan data pengaduan korupsi yang disampaikan kepada KPK pada periode
November 2012 – November 2022

8
PERKARA KORUPSI PENYERTAAN MODAL BUMD
 Korupsi PMD Pemkab Bengkalis untuk PT Bumi Laksamana Jaya dalam rangka pembangunan
PLTU dan PLTG tahun 2022. Suap Rp7M diberikan kepada Ketua DPRD sehingga DPRD
meloloskan Raperda menjadi Perda
 Korupsi PMD Pemprov Banten untuk PT Banten Global Development. Tahun 2015 dan 2016
Pemprov Banten menganggarkan PMD Rp250M dan Rp350M dalam rangka pembentukan
Bank Banten. Dirut PT BGD menyuap anggota DPRD Prov. Banten
 Korupsi PMD Pemkot Banjarmasin untuk PDAM Banjarmasin tahun 2017. Penyuapan Direksi
PDAM kepada DPRD Kota Banjarmasin terkait Raperda PMD Rp50,5M dengan nilai suap Rp150
juta. Uang suap berasal dari rekanan PDAM.
PENYUAPAN

 Commitment fee pihak BUMD kepada kepala daerah yang berasal dari korupsi proyek BUMD.
 Hasil investasi BUMD yang berasal dari PMD menjadi jatah bagi Kepala Daerah. Penyuapan
bahkan tidak hanya diberikan kepada kepala daerah, namun diberikan juga kepada
keluarganya.
 PMD menjadi modus pihak swasta untuk menyuap kepala daerah dengan melakukan
penyertaan modal kepada BUMD. Saham BUMD dikuasai Kepala Daerah

9
PERKARA KORUPSI PENYERTAAN MODAL BUMD
 PMD Pemkab Bengkalis bagi PT Bumi Laksamana Jaya sebesar 1. Kepemilikan Direksi BUMD
Rp300M untuk pembangunan PLTU dan PLTGU. Setelah PMD diterima, atas perusahaan swasta
PLTU dan PLTGU tidak dibangun namun menyalurkan ke sejumlah dimana PMD yang
anak perusahaannya dan digunakan untuk kepentingan pribadi
diterima BUMD
Direksi BUMD.
digunakan untuk
 Korupsi PMD Pemkab Maluku Barat Daya untuk PDAM Maluku Barat
Daya tahun 2014 sebesar Rp5M. Dirut PDAM mengambil sejumlah mendanai kegiatan
uang dari PMD sebagai insentif pribadi. operasional perusahaan
 Korupsi PMD Kab Kapuas 2016-2018 untuk PDAM Kapuas. Adanya swasta milik Direksi.
2. Sebagian dana PMD
PENGGELAPAN selisih antara dana yang disalurkan oleh pemda dengan realisasi
ditransfer ke rekening
penggunaan dana yang dikuasai Dirut PDAM, digunakan untuk
DANA kegiatan yang tidak relevan dengan operasional BUMD dan pribadi direksi dan
PENYERTAAN digunakan untuk kepentingan pribadi Dirut PDAM.
Korupsi PMD Kab Kutai Kartanegara kepada Perusda PT Mahakam
digunakan untuk
 kepentingan pribadi.
MODAL Gerbang Raja Migas tahun 2018. PT MGRM melakukan kerjasama 3. Dana PMD yang diterima
pembangunan tangka timbun dan terminal BBM dengan PT Petro BUMD ditempatkan ke
TNC International dan PT Petro TNC Indotank (dimiliki Dirut PT MGRM dalam deposito an.
dan anaknya). PT MGRM melakukan pembelian saham PT Petro TNC
Direksi BUMD dimana
Indotank sebagai modus mengambil sebagian dana PMD dari
keuntungan deposito
Pemkab Kutai Kartanegara.
 Korupsi PMD Pemkab Lombok Tengah untuk BUMD PT Lombok Tengah dibagi kepada direksi
Bersatu tahun 2015 dimana PT LTB mendapatkan PMD Rp1M dan BUMD.
dipindahbukukan ke rekening pribadi Dirut Utama BUMD dan 4. Selisih realisasi
ditransfer ke rekening BUMD yang lain sejumlah orang diluar BUMD. penerimaan PMD

10
PERKARA KORUPSI PENYERTAAN MODAL BUMD
 Pada saat proses pencairan dana PMD untuk BUMD, dana langsung dipotong oleh Kepala
Daerah sehingga dana yang diterima oleh BUMD kurang dari yang seharusnya.
PENGGELAPAN  BUMD menerima dana PMD dari Pemda namun kemudian dipotong dan diminta Kepala
Daerah.
DANA PMD
OLEH KEPALA PMD Pemkab Simeulue untuk Perusda Kab Simeulue (PDKS) 2002-2012 sebesar Rp227M. Bupati
DAERAH minta sebagian dari dana PMD kepada Direktur perusda dan digunakan untuk kepentingan
pribadi.

 Pekerjaan yang pendanaannya menggunakan PMD dan hasilnya diharapkan dapat


KORUPSI dimanfaatkan bagi masyarakat tidak dilaksanakan BUMD (BUMD PT Bumi Laksamana Jaya Kab
PROYEK/ Bengkalis)
 BUMD menggunakan PMD untuk diinvestasikan pada anak perusahaan sebagai PMD namun
PENGADAAN fiktif (PDAM Kapuas)
BUMD  Pembelian lahan BUMD dengan PMD namun fiktif serta Pembangunan infrastruktur tidak
terlaksana (PT MGRM Kab Kutai Kartanegara)

11
PERKARA KORUPSI PENYERTAAN MODAL BUMD

MARKUP  Pengadaan mesin cetak terjadi markup (PDAM Maluku Barat Daya)
PENGADAAN  Markup pembebasan lahan, ganti rugi lebih dari yang seharusnya. Pembelian mesin yang
seharusnya buatan Eropa namun yang dating mesin buatan China (underspec) – perusda
ATAU KUALITAS Aneka Usaha Kab Trenggalek
UNDERSPEC

12
PERKARA KORUPSI PENYERTAAN MODAL BUMD
TAHAPAN PRA PENYERTAAN MODAL
 BUMD membuat dokumen fiktif untuk memenuhi persyaratan administrasi diberikannya penyertaan modal
daerah.
 Pemda tidak melakukan analisis thd permohonan PMD yang diajukan BUMD baik analisis portfolio BUMD maupun
analisis risiko.
 Kada tidak mendapatkan persetujuan DPRD sebelum melakukan kegiatan PMD namun PMD tetap dilakukan.
 PMD tidak disertai dengan perda namun dana tetap dicairkan.

Perkara korupsi Perusda pertambangan dan energy (PDPDE) Sumatera Selatan tahun 2010 yang melakukan
kerjasama dengan PT Dika Karya Lintas Nusa menggunakan PMD namun kerjasama tidak didasari studi kelayakan.
PENYALAHGUNAAN
KEWENANGAN, TAHAPAN PROSES PMD
 PEMDA mengklaim jumlah PMD lebih besar dari realisasi sebenarnya.
KESEMPATAN,  Tidak dilakukan pencatatan atas PMD yang dilakukan pemda dan tidak dilakukan pencatatan bukti kepemilikan
SARANA ATAU modal atas BUMD.
MELAWAN HUKUM  PMD berupa asset belum dicatatkan dengan tertib

 Korupsi PMD Kota Surabaya untuk perusda Pasar Surya 2015 – 2016. PMD digunakan untuk pembayaran gaji, BPJS,
PBB, listrik, kredit karyawan, THR serta pengeluaran lain yang tidak sesuai rencana awal (revitalisasi pasar di Kota
Surabaya) tanpa persetujuan Walikota.
 PMD Perusda Aneka Usaha Kab Pacitan tahun 2010, hibah tidak berdasarkan RAB pada proposal.
 PDAM Kapuas tahun 2016, proyek fiktif dan penggelapan PMD oleh Direksi BUMD dengan SPK fiktif.
 PMD Kab Trenggalek untuk perusda Aneka Usaha tahun 2007. PDAU membentuk perusahaan patungan bersama
PT Surabaya Sore namun tidak didasarkan studi kelayakan. PDAU mengalami kerugian, PT Surabaya Sore hanya
menyumbangkan persiapan pendirian perusahaan patungan tanpa menyetorkan uang namun mendapatkan
hak 20% kepemilikan perusahaan patungan.

13
PERKARA KORUPSI PENYERTAAN MODAL BUMD

TAHAPAN PERTANGGUNGJAWABAN/ PELAPORAN PMD


 BUMD melakukan rekayasa administrasi dan data teknis dari proyek yang dilaksanakan oleh
BUMD untuk menutupi pekerjaan fiktif.
 BUMD tidak menyampaikan laporan keuangan dan laporan pertanggungjawaban yang telah
diaudit kepada Pemda atas PMD yang diterima BUMD.
PENYALAHGUNAAN  Penggunaan dana PMD tidak sesuai rencana awal permohonan dana dimana dana PMD yang
KEWENANGAN, peruntukan awalnya untuk kebutuhan masyarakat dibelikan asset yang selanjutnya disewakan
kepada Pemda.
KESEMPATAN,
 Dana PMD dikelola BUMD tidak dilaporkan hasilnya dalam laporan keuangan BUMD.
SARANA ATAU  BUMD melakukan investasi pada anak perusahaannya dengan menggunakan dana PMD
MELAWAN HUKUM namun tidak disampaikan dalam laporan pertanggungjawaban serta adanya penjualan asset
yang tidak diketahui hasilnya.

PMD Kab Maluku Barat Daya untuk PDAM Maluku Barat Daya tahun 2014, dana PMD Rp5M
digelapkan direksi. Untuk menutupinya dibuatkan laporan fiktif dan kwitansi palsu atas barang yang
dibeli.

14
DAMPAK KORUPSI BUMD
Kerugian Keuangan Negara
 PDPDE Sumatera Selatan, kerugian dari selisih pendapatan penyaluran gas dengan biaya penyaluran gas yang seharusnya
menjadi hal Pemprov Sumsel (USD 30.194.453).
 Suap BGD Rp193.500.000,- dan USD 11.000

Penyuapan dalam Pra PMD


 Pengambilan kebijakan kurang tepat karena BUMD faktanya belum mampu mengelola PMD
 PMD melebihi kapasitas BUMD
 Tingginya biaya yang ditanggung BUMD karena harus melakukan penyuapan sehingga berpotensi markup proyek,
penggelapan dana dst

Penggelapan Dana PMD


 Berkurangnya anggaran untuk proyek.
 Proyek pengadaan tidak optimal, tidak dapat dilaksanakan sesuai rencana
 Masyarakat tidak merasakan manfaat program

Pelaksanaan Proyek
 Proyek fiktif, markup, pengadaan underspec
 Masyarakat tidak merasakan manfaat dari proyek pengadaan yang dilaksanakan.
 Proyek berisiko bagi yang menggunakan.
 Proyek fiktif mengakibatkan tidak tercapainya PAD yang seharusnya disetorkan BUMD kepada pemda.

15
PERKARA KORUPSI PD PEMBANGUNAN SARANA JAYA
• Revisi SOP Pengadaan Tanah dengan memasukkan proses penyusunan
Kasus Korupsi Pengadaan Tanah Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah
• Menyusun prosedur yang mengatur proses persiapan pengadaan tanah dengan
melaksanakan: (a). pemberitahuan rencana pembangunan; (b).pendataan awal
lokasi rencana pembangunan; (c). konsultasi public.
• Pengadaan tanah tidak sesuai dengan RTRW dan RDTR, serta • Menyertakan dokumen persyaratan pendukung dalam proses negosiasi yaitu
belum menjadi prioritas pembangunan dalam RPJMD. salah satunya adalah Laporan Hasil Penilaian oleh KJPP dan telah divalidasi oleh
Komposisi tanah adalah 70% berada pada zona hijau dan 30% divisi terkait.
zona kuning. Hal ini mengakibatkan Pembelian tanah tidak • Membuat sebuah sistem dokumentasi persuratan yang dapat meminimalisir
efektif dan tidak dapat memberikan nilai manfaat. risiko tanggal dimanipulasi dan telah tertuang didalam SOP yang didalamnya
• Belum melakukan tahapan persiapan berdasarkan dokumen terdapat fitur hak akses dan log (daftar riwayat akses dan modifikasi)
perencanaan • Menyertakan dokumen kajian pemanfaatan tanah yang didalamnya terdapat
• Negosiasi dan penandatanganan BA Negosiasi Harga dilakukan klausul kesesuaian dengan RDTR
sebelum dilakukan survey harga dan belum ada penilaian KJPP • Divisi Keuangan dan Akuntansi (DKA) memverifikasi dokumen kelengkapan
• Tanggal pada dokumen proses/tahapan pengadaan tanah yang disertakan seperti: (1). Laporan Kajian atas Legalitas hasil dari
menggunakan tanggal mundur Inventarisasi dan Identifikasi yang telah disahkan oleh Pejabat Berwenang di
• KJPP dipilih yang dapat melakukan manipulasi untuk divisi terkait; (2). Laporan Kajian atas Kesesuaian Pemanfaatan Tanah yang
menyesuaikan harga appraisal dengan harga pembelian tanah telah disahkan oleh Pejabat Berwenang di divisi terkait.
• Pembayaran dilakukan sebelum mengecek legalitas status tanah • Menyusun SOP Penunjukan KJPP yang didalamnya melibatkan Asosiasi
dan Akta Jual Beli. Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) agar lebih independen dan
transparan

PERMASALAHAN PERBAIKAN
16
PERKARA KORUPSI BANK RIAU KEPRI
Gratifikasi kepada Pejabat Daerah dan Pejabat BUMD dari Perusahaan Broker/ Pialang Asuransi

Tahun 2017 PT Bank Riau Kepri PT BRK melaksanakan pemilihan Pialang Premi dibayarkan nasabah: Dugaan penyimpangan
(BRK) mewajibkan pertanggungan asuransi dan menetapkan 4 Perusahaan pengelolaan porsi
Pialang: 1. 65% untuk perusahaan asuransi pembagian pendapatan
Asuransi dalam pemberian
PT Adonai Pialang Asuransi 2. 25% pendapatan Pialang tidak hanya terjadi di PT
fasilitas Kredit Aneka Guna (KAG) BRK namun di beberapa
PT Global Risk Manajemen asuransi
dengan bekerja sama dengan PT Proteksi Jaya Mandiri 3. 10% fee based income PT BRK BPD lainnya
Pialang asuransi untuk memilih PT Brocade Insurance Broker
perusahaan asuransi penyedia 25% pendapatan pialang asuransi
pertanggungan kredit PT GRM yg menjadi rekanan untuk digunakan untuk feedback kepada
mengelola cover asuransi PT Jamkrida Kacab PT BRK

• Perusahaan broker/ pialang asuransi melakukan upaya agar ditunjuk menjadi • Fee Based Income yang diterima daerah lebih
pengelola pertanggungan kredit oleh BPD melalui pemberian gratifikasi kepada kecil dibandingkan dengan yang diterima oleh
oknum bank yang memiliki kewenangan menunjuk mitra asuransi. perusahaan Pialang, yang diakibatkan adanya
• Perusahaan broker/pialang asuransi menjadi alat bagi oknum pejabat di daerah Gratifikasi kepada oknum BPD, pejabat daerah
maupun oknum pejabat BPD untuk mencari keuntungan dengan cara meminta maupun APH
BPD menjalin kerjasama dengan perusahaan broker/ pialang asuransi asuransi • Pendapatan yang diterima oleh perusahaan
yang telah berkomitmen Pialang menjadi lebih kecil karena telah habis
untuk Gratifikasi tersebut.
17
PERKARA KORUPSI PERUSDA KALTIM UTAMA

Kerjasama dengan Pihak Lain yang Mengakibatkan Piutang Tidak Tertagih Tanpa Persetujuan Badan
Pengawas dan RUPS

Perusda Kaltim Utama atau PT Agro Kaltim Utama (PT AKU) Pemberian modal kepada 7 perusahaan lain melalui
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha perjanjian kerjasama yang mengakibatkan adanya piutang
pertanian, perdagangan, perindustrian, dan pengangkutan tidak tertagih sebesar Rp29 Miliar.
darat. Penyerahan dana dilakukan tanpa persetujuan Badan
Mendapatkan penyertaan modal dari Pemprov Kaltim sebesar Pengawas Perusda Kaltim Utama dan tanpa melalui RUPS.
Rp27 Miliar pada 2003 - 2010

Vonis penjara 13 tahun dan kewajiban membayar denda


Rp650 juta atau diganti kurungan 6 bulan.
Kewajiban pembayaran uang pengganti (UP) kerugian
negara sebesar Rp14,8 Miliar, jika dalam 1 bulan setelah
putusan tidak dapat membayar maka harus mengganti
dengan kurungan 5 tahun.

18
PENCEGAHAN KORUPSI BUMD

 Delik Pasal Korupsi


 Pembangunan GCG
 Manajemen Risiko
 Pengendalian dan Pengawasan

19
PENYELENGGARA NEGARA
UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Pejabat Negara pada Lembaga Tertinggi Negara;

Pejabat Negara pada Lembaga Tinggi Negara;

Menteri;

Gubernur;

Hakim;

Pejabat negara yang lain sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan yang berlaku; dan

Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggara negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
20
PENYELENGGARA NEGARA
UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Dalam penjelasan pasal 2 angka 7, yang dimaksud dengan “pejabat lain yang memiliki fungsi strategis” adalah
pejabat yang tugas dan wewenangnya didalam melakukan penyelenggaraan negara rawan terhadap praktek
korupsi,kolusi,dan nepotisme,yang meliputi:

1. Direksi,Komisaris,dan pejabat struktural lainnya pada Badan Usaha Milik Negara dan
Badan Usaha Milik Daerah;
2. Pimpinan Bank Indonesia dan Pimpinan Badan Penyehatan Perbankan Nasional;
3. Pimpinan PerguruanTinggi Negeri;
4. Pejabat Eselon I dan Pejabat lain yang disamakan di lingkungan sipil,militer,dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
5. Jaksa;
6. Penyidik;
7. Panitera Pengadilan;dan
8. Pemimpin dan bendaharawan proyek

21
DELIK KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
UU No. 31/1999 Jo UU No. 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

PASAL 2
1) Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau
pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000 dan paling banyak
Rp. 1.000.000.000,00
2) Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dalam keadaan tertentu pidana mati dapat
dijatuhkan

PASAL 3
Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan atau sarana yang ada padanya karena Jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau
pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun dan atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000 dan paling banyak Rp.
1.000.000.000

22
DELIK PASAL 2
UU No. 31/1999 Jo UU No. 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
MEMPERKAYA DIRI SENDIRI, ORANG LAIN ATAU
SETIAP ORANG: PERORANGAN DAN KORPORASI SUATU KORPORASI
• Dikaitkan dengan Pasal 37 ayat (3) dan (4) UU 31/99 Terdakwa wajib
Perorangan meliputi: 1) Pegawai Negeri, 2) TNI/Polri, 3) Swasta memberikan keterangan tentang seluruh harta bendanya
Korporasi: Kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisasi baik • Tidak dapat membuktikan/tidak seimbang dengan penghasilan, keterangan
merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum (Pasal 1 UU 31/ dapat memperkuat alat bukti
1999) • Wajib membuktikan sebaliknya terhadap harta benda miliknya yang
belum didakwakan, tapi juga diduga berasal dari tindak pidana korupsi -
Pasal 38B ayat (1) UU 20/2001
• Beban pembuktian terbalik - Pasal 38B ayat (2)
MELAWAN HUKUM
MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA ATAU
Bertentangan dengan hukum, Bertentangan dengan hak orang lain atau PEREKONOMIAN NEGARA
hukum subyektif seseorang, Tanpa hak atau tidak berwenang  secara • Referensi UU tentang keuangan negara dan kerugian keuangan
formil dan materiil negara
• Dalam Arti Formil Kalau perbuatan telah mencocoki semua unsur • Pengelolaan keuangan BUMN dikelola berdasarkan UU No. 19 tahun
delik 2004, akan tetapi pertanggungjawaban pidana mengacu pada UU no.
• Dalam Arti Materiil Kalau perbuatan oleh masyarakat dirasakan 31 tahun 1999
tidak patut, tercela yang menurut rasa keadilan masyarakat harus • Unsur kerugian negara harus dibuktikan & harus dapat dihitung.
dituntut ditentukan oleh seorang ahli di bidangnya
23
DELIK PASAL 3
UU No. 31/1999 Jo UU No. 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
MENYALAHGUNAKAN KEWENANGAN,
SETIAP ORANG: PERORANGAN DAN KORPORASI KESEMPATAN, ATAU SARANA KARENA JABATAN
ATAU KEDUDUKAN
Perorangan meliputi: 1) Pegawai Negeri, 2) TNI/Polri, 3) Swasta
Korporasi: Kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisasi baik • Tidak berarti bahwa delik ini dapat dilakukan tanpa melawan hukum akan
merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum (Pasal 1 UU 31/ tetapi unsurnya inheren dalam keseluruhan perumusan. Artinya: dengan
1999) menyalahgunakan kewenangan, kesempatan berarti telah melawan hukum.
• Dengan demikian melawan hukum disini merupakan elemen delik, sebagai
genus sedangkan menyalahgunakan kewenangan, sebagai species.
DENGAN TUJUAN MENGUNTUNGKAN DIRI SENDIRI • Doktrin : menurut JEAN REVERO dan JEAN WALIME Penyalahgunaan
ATAU ORANG LAIN ATAU KORPORASI kewenangan dalam hukum Administrasi diartikan dalam tiga wujud,
• Kata-kata “dengan tujuan untuk...” merupakan kesengajaan sebagai (Dr.H.Parman Soeparman, SH,Tuada Pidana Mahkamah Agung RI):
maksud (opzet als oogmerk)  “dengan maksud” artinya sengaja  melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan umum
• Menguntungkan: berupa hadiah, fasilitas, kemudahan, kenikmatan atau menguntungkan kepentingan pribadi, kelompok atau golongan.
lainnya  tindakan pejabat benar ditujukan untuk kepentingan umum, tapi
• Mendorong subjek delik melakukan penyalahgunaan wewenang, menyimpang dari tujuan apa kewenangan tersebut diberikan oleh
kesempatan atau sarana karena jabatan atau kedudukan UU/Aturan (Detournement de pouvoir)
 menyalahgunakan prosedur yang seharusnya dipergunakan untuk
• Untuk membuktikan unsur dihubungkan dengan Pasal 37 ayat (3)
mencapai tujuan tertentu, tapi telah menggunakan prosedur lain
dan (4) UU No. 31 tahun 1999 dan Pasal 37A ayat (1) dan (2) UU
agar terlaksana
No. 20 tahun 2001

24
KEUANGAN NEGARA
UU Nomor 40 Tahun 2007 Tunduk pada UUPT Prinsip
Penjelasan Umum UU No 31 Tahun 1999 Business Judgement Rule
a. Berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban Pasal 92 ayat 1 : di dalam menjalankan kepengurusan suatu perseroan
pejabat negara baik di tingkat pusat maupun daerah. oleh Direksi yang betujuan untuk kepentingan perseroan tersebut yang
b. Berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban wajib sesuai dengan keinginan, maksud, tujuan perseroan
Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, Yayasan, Pasal 97 ayat 2 : setiap anggota Direksi didalam kepengurusan harus
Badan Hukum dan perusahaan yang menyertakan modal negara melaksanakannya dengan itikad baik dan tanggungjawab.
atau perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga Pasal 97 ayat 3 : bila terjadi kerugian di perseroan yang dikarenakan
berdasarkan perjanjian dengan negara . akibat dari kesalahan dan kelalaian Direksi dalam menjalankan tugasnya,
maka setiap anggota Direksi tersebut harus menanggung dan
bertanggungjawab secara pribadi dalam menyelesaikan masalah
tersebut
UU No 17 Th 2003 tentang Keuangan
Negara Ps.2 huruf g, diantaranya:
Mahkamah Konstitusi Nomor48/PUUXI/2013 tertanggal22 Mei 2013 dan Perkara
a. Kekayaan Negara/kekayaan daerah yang dikelola
Nomor62/PUUX1/2013
sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat
Perspektif pengelolaan KN dikelompokkan: Sub bidang fiskal, moneter dan kekayaan negara yang
berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang
dipisahkan.
dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan
Sub bidang kekayaan negara yang dipisahkan (PU ketiga UU No.17/2003). Pengertian secara luas
yang dipisahkan pada perusahaan Negara/
bertujuan untuk mencegah regulasi yang merugikan negara.
perusahaan daerah.
Berdasarkan pengertian keuangan negara yang luas BHMN dan BUMN/BUMD merupakan
b. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan
kepanjangan pemerintah dalam menjalankan fungsi pemerintahan secara luas,
menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah.
sehingga BHMN, BUMN/BUMD melakukan pengelolaan keuangan negara.
25
PENCEGAHAN KORUPSI BUMD
Batasan
Laporkan
Gratifikasi yang
Gratifikasi yang
bisa diterima
diterima

Larangan
Gratifikasi yg Unit Pengendalian
Berhubungan Gratifikasi
dengan Jabatan

Pengendalian Gratifikasi Pelaporan Harta Kekayaan

Ahli Pembangun Integritas


Whistleblower System dan Penguatan APIP
26
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Good Corporate Governance  sistem yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan perusahaan,
mengatur pembagian tugas hak dan kewajiban mereka para pemegang saham, dewan pengurus, para manager, dan yang
berkepentingan terhadap kehidupan perusahaan. (OECD).
Menyediakan informasi yang relevan serta mudah diakses dan
dipahami oleh stakeholder, termasuk hal-hal penting untuk
Transparansi pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur, dan
pemangku kepentingan lainnya
Kewajaran
dan Transparansi Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan kinerja secara transparan dan wajar
Kesetaraan
Mematuhi peraturan perundang-undangan serta menjalankan
tanggung jawab masyarakat dan lingkungan untuk mendukung
Responsibility kesinambungan usaha jangka panjang sekaligus mendapat
Independensi Akuntabilitas pengakuan sebagai good corporate citizen

Dikelola secara independen sehingga masing-masing organ


Independensi perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak pula diintervensi
Responsibilit oleh pihak lain
y
Kewajaran Memperhatikan kepentingan pemegang saham dan stakeholder lain
dan berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan
Kesetaraan 27
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Ps 2 – Kewajiban Menerapkan GCG
1. BUMN wajib menerapkan GCG secara konsisten dan
berkelanjutan dengan berpedoman
pada Peraturan Menteri ini dengan tetap memperhatikan
ketentuan, dan norma yang berlaku
serta anggaran dasar BUMN.
2. Dalam rangka penerapan GCG sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Direksi menyusun
GCG manual yang diantaranya dapat memuat board
manual, manajemen risiko manual,
sistem pengendalian intern, sistem pengawasan intern,
mekanisme pelaporan atas dugaan
penyimpangan pada BUMN yang bersangkutan, tata kelola
teknologi informasi, dan
pedoman perilaku etika (code of conduct).

IMPLEMENTASI pada BUMD


Kewajiban Implementasi GCG pada BUMD perlu diberikan
penegasan.
Peningkatan Skor GCG menjadi target bagi setiap BUMD

28
MANAJEMEN RISIKO
Ps 4 - Ruang Lingkup:
1. Kebijakan Manajemen Risiko
2. Perencanaan, penerapan, monitoring, dan
evaluasi manajemen risiko
3. Pelaporan Manajemen Risiko

Ps 6 - BUMN dikelompokkan berdasarkan:


1. Kategori BUMN
2. Klasifikasi risiko BUMN berdasarkan
intensitas risiko

IMPLEMENTASI pada BUMD


Profiling risiko dan upaya minimalisasi risiko
sebagai target masing-masing BUMD setiap
tahun yang dimonitor oleh Pembina dan
Pengawas BUMD

29
PEMBENAHAN DAN PENGUATAN BUMD
Penguatan Dewan Komisaris BUMD
Kemendagri sebagai unsur komisaris BUMD

Surat Edaran Mendagri


• Penguatan peran Satuan Pengawas Internal BUMD
• Peningkatan kuantitas dan kompetensi SPI BUMD

• Fokus dalam optimalisasi peran BUMD dalam Revisi Peraturan Dalam Negeri
mendukung perekonomian daerah dan optimalisasi
pendapatan daerah
• Penyusunan Business Plan yang matang

30
RENCANA PENGENDALIAN KECURANGAN
Kebijakan Struktur Manajemen
Standar Penilaian WBS dan
Anti Anti Sumber Manajemen Deteksi Tindakan
Perilaku dan Risiko Perlindungan Investigasi
Kecurangan Kecurangan Daya Pihak Ketiga Proaktif Korektif
Disiplin Kecurangan Pelapor
Manusia

Kebijakan Anti Kecurangan ditetapkan secara formal oleh Pimpinan Manajemen pihak ketiga dengan uji tuntas sesuai risiko kecurangan
Tertinggi Organisasi dengan pihak ketiga
Struktur Anti Fraud dari unit kerja (divisi, direktorat, bagian, bidang) WBS untuk mengatasi kelemahan pengendalian akibat kolusi dan
atau satgas, tim, komite, pokja atau bentuk pengorganisasian pengabaian dengan mendorong peran aktif pegawai dan pihak
lainnya yang bertanggungjawab atas pengelolaan strategi eksternal organisasi. Memberikan jaminan perlindungan dari
pengendalian kecurangan kemungkinan retaliasi.
Standar Perilaku dan Disiplin menjabarkan nilai dan budaya Deteksi Proaktif mencari kemungkinan terjadinya sebuah
organisasi serta menguraikan sanksi pelanggaran kecurangan dengan memanfaatkan IT
Penilaian Risiko Kecurangan dengan mengidentifikasi, analisis, Investigasi untuk pengumpulan dan analisis data dalam
evaluasi risiko kecurangan untuk dilakukan penanganan membuktikan dugaan kecurangan. Bisa mandiri atau bekerjasama
dengan organisasi lain
Manajemen SDM untuk menciptakan suatu komunitas dalam
organisasi yang imun terhadap kecurangan Tindakan korektif untuk identifikasi dan eliminir akar masalah.
Tindakan hukuman disiplin, pengungkapan kpd eksternal, asset
recovery, reframing budaya organisasi
31
Banyak yang salah jalan
tapi merasa tenang karena
banyak teman yang sama-sama salah

Beranilah menjadi BENAR


Meskipun sendirian

- BAHARUDIN LOPA -
Kedeputian Bidang Koordinasi dan Supervisi
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

Jl. Kuningan Persada Kav. K4


Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan
DKI Jakarta 12920

(021) 25578300
informasi.korsup@kpk.go.id

Anda mungkin juga menyukai