483 - Pemerintah Kabupaten Tangerang
483 - Pemerintah Kabupaten Tangerang
Pemerintah Kabupaten
Tangerang
www.kpk.go.id i
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Pengarah
Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring - Pahala Nainggolan
Penanggung Jawab
Direktur Monitoring - Agung Yudha Wibowo
Supervisi
Tri Gamarefa
Moch. Agung Sasongko
Penulis
Timotius Hendrik Partohap
Wahyu Dewantara Susilo
Dimas Marasoma Sumarsono
Sitti Rachmawati
Dicky Ade Alfarisi
Bekti Ayu Selawati
Ganther Rizki Ariotejo
Administrasi Pendukung
Arrum Retnosari
Vika Vres Ceria
Diterbitkan oleh:
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
Cetakan Pertama, Desember 2022
Jl. Kuningan Persada Kav. 4
Jakarta Selatan 12950
Telp. 021-2557-8300
www.kpk.go.id
ii www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Kata Pengantar
K
orupsi menimbulkan berbagai masalah dan menghambat pembangunan
suatu negara. Oleh sebab itu, berbagai upaya untuk mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi terus dilakukan, baik di
tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah. Namun, upaya-upaya
tersebut belum memiliki indikator capaian atas dampak yang dihasilkan di tingkat
lembaga, yang langsung dirasakan oleh pegawai dan masyarakat secara luas.
Tim Penyusun
Survei Penilaian Integritas 2022
www.kpk.go.id iii
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Daftar Isi
iv www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id v
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Ringkasan Eksekutif
S
urvei Penilaian Integritas (SPI) dibangun dan email blast) maupun melalui tatap
untuk memetakan risiko korupsi dan muka secara CAPI di gawai enumerator.
kemajuan upaya pencegahan korupsi SPI dilakukan pada 631 instansi yaitu 94
yang dilakukan kementerian/lembaga/ kementerian/lembaga, 34 pemerintah provinsi,
pemerintah daerah (K/L/PD). Hasil SPI dan 503 pemerintah kabupaten/kota. Hasil
dijadikan dasar untuk menyusun rekomendasi SPI 2022 menunjukkan Indeks SPI rata-rata
peningkatan upaya pencegahan korupsi di seluruh K/L/PD peserta berada di angka 71,94.
masing-masing K/L/PD sesuai karakteristik Nilai indeks SPI untuk Pemerintah Kabupaten
dan temuan pemetaan empiris. Berdasarkan Tangerang adalah sebagai berikut:
rekomendasi tersebut, K/L/PD diharapkan
mampu menindaklanjuti dengan menyusun •• Indeks keseluruhan SPI 2022 setelah faktor
rencana aksi pencegahan korupsi di instansi koreksi berada pada angka 71,67.
masing-masing dan menjadikannya sebagai •• Sementara itu, indeks SPI 2022 untuk
gerakan perubahan. Secara berkelanjutan, responden internal berada pada angka
hasil SPI di tahun berikutnya akan menjadi alat 79,73.
ukur keberhasilan dampak yang diciptakan dari •• Lalu, indeks SPI 2022 untuk responden
perubahan tersebut. eksternal berada pada angka 75,07.
•• Terakhir, indeks SPI 2022 untuk responden
Survei Penilaian Integritas (SPI) berusaha eksper berada pada angka 76,58.
menangkap penilaian persepsi dan
pengalaman berbagai pemangku kepentingan Indeks keseluruhan di atas sudah dikurangi
di instansi K/L/PD, yaitu pegawai, pengguna oleh faktor koreksi, yang tersusun atas
layanan/mitra kerjasama, dan eksper/ahli ukuran prevalensi korupsi beserta integritas
dari beragam kalangan. Dimensi penilaian pelaksanaan SPI. Pada SPI 2022, Pemerintah
mencakup transparansi, integritas dalam Kabupaten Tangerang memiliki faktor koreksi
pelaksanaan tugas, perdagangan pengaruh sebagai berikut:
(trading in influence), pengelolaan anggaran,
pengelolaan pengadaan barang dan jasa (PBJ), •• Faktor koreksi berada pada tingkat 5,38,
pengelolaan SDM, dan sosialisasi antikorupsi yang tersusun atas:
di setiap instansi. • Prevalensi korupsi sebesar 8,35.
• Integritas pelaksanaan survei sebesar
Hasil survei yang berbentuk angka indeks 44,16.
menunjukkan level integritas instansi, dengan
skala 1 hingga 100. Semakin tinggi angka Dari nilai tersebut, berikut adalah rangkuman
integritas sebuah instansi, maka sistem yang terkait integritas yang ditemukan di Pemerintah
berjalan untuk mendeteksi risiko korupsi dan Kabupaten Tangerang
menangani ketika terjadi tindak pidana korupsi
di K/L/PD tersebut pun semakin baik. •• Secara umum, pelaksanaan tugas di
instansi ini masih menghadapi beberapa
Sama seperti pada 2021, kuesioner elektronik risiko dalam hal penyalahgunaan fasilitas
SPI 2022 diisi secara self-administered kantor untuk kepentingan pribadi, adanya
(pengisian sendiri) dengan dua jenis pengiriman konflik kepentingan yang dipengaruhi
kuisioner, melalui elektronik (whatsapp blast oleh suku, agama, hubungan kekerabatan,
1 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
almamater, dan sejenisnya, adanya atasan risiko ini tetap perlu diantisipasi agar di
yang memberi perintah tidak sesuai aturan, masa mendatang tidak terjadi. Antisipasi
risiko gratifikasi/suap, termasuk adanya dilakukan terutama pada area-area rawan
pegawai yang melanggar aturan. Risiko ini seperti pada saat penentuan program/
harus diantisipasi agar tidak meningkat. kegiatan, penentuan pemenang tender,
•• Kalangan eksternal meyakini bahwa perizinan, pemberian sanksi/denda,
risiko pemberian berupa gratifikasi/suap/ rekrutmen pegawai, dan pemberian/
pemerasan masih sangat tinggi di instansi penyaluran bantuan.
ini, setidaknya dalam satu aspek penilaian •• Sosialisasi antikorupsi telah banyak
integritas pegawai. dilakukan di instansi ini, dan berdampak
•• Risiko penyalahgunaan pengelolaan cukup efektif terhadap pembentukan
anggaran diyakini masih berada pada perilaku antikorupsi. Sosialisasi antikorupsi
tingkat yang tinggi, setidaknya dalam satu perlu tetap dirancang agar efektif
aspek pengelolaan anggaran. Risiko ini untuk menjadikan kalangan pegawai
dapat terjadi pada penggunaan anggaran dapat menghindari konflik kepentingan,
perjalanan dinas, penerimaan honor/ melaporkan/menolak gratifikasi/suap, dan
uang transport lokal/perjadin tidak sesuai melaporkan tindak pidana korupsi yang
dengan SPJ yang ditandatangani, dan dilihat/didengar/diketahui.
penyalahgunaan anggaran kantor oleh •• Hasil SPI menunjukkan bahwa indikator
pejabat. transparansi berada pada angka yang
•• Pengelolaan pengadaan barang/jasa relatif baik (di atas rata-rata nasional),
dinilai sudah cukup baik di instansi ini. terutama terkait informasi yang memadai
Meskipun demikian, munculnya risiko dan kemudahan akses bagi pihak eksternal.
penyalahgunaan pengelolaan pengadaan •• Kalangan eksternal menilai setidaknya ada
barang/jasa perlu diantisipasi karena dapat satu aspek dalam indikator transparansi
terjadi dalam berbagai bentuk, seperti dan keadilan layanan yang masih memiliki
pengaturan tender untuk memenangkan risiko yang sangat tinggi. Risiko tersebut
vendor tertentu, adanya kedekatan pejabat mencakup kejelasan informasi terkait
dengan pemenang PBJ, adanya kemahalan standar dan prosedur pelaksanaan tugas/
harga (tidak sesuai kualitas dengan layanan, kemudahan standar/prosedur,
harga),risiko gratifikasi/suap dari vendor memastikan tidak ada perlakukan
pemenang tender, maupun hasil PBJ yang istimewa/khusus yang tidak sesuai aturan,
tidak bermanfaat. dan menghindari konflik kepentingan yang
•• Risiko tidak adanya objektivitas dilakukan dalam memberikan layanan/
pengelolaan SDM saat promosi/mutasi melaksanakan tugas.
diyakini masih terjadi dengan skala sedang •• Meskipun upaya pencegahan korupsi
(kisaran rata-rata nasional). Risiko ini bisa di instansi ini sudah sangat baik,
muncul karena konflik kepentingan yang namun masih dapat ditingkatkan agar
dipengaruhi oleh hubungan kekerabatan, pengguna layanan/pihak eksternal dapat
kedekatan dengan pejabat, dan kesamaan menerapkan perilaku antikorupsi ketika
almamater/golongan/organisasi. berhubungan dengan instansi. Selain
•• Sistem pengawasan internal untuk itu, instansi dapat meningkatkan sistem
meminimalkan risiko perdagangan antikorupsi melalui penyediaan media
pengaruh (trading in influence) di instansi pengaduan/pelaporan masyarakat terkait
ini sudah cukup baik, sehingga risiko korupsi, perlindungan pelapor antikorupsi,
korupsi relatif terjaga. Meskipun demikian, dan memberi kepastian bahwa laporan
www.kpk.go.id 2
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
tersebut akan ditindaklanjuti. Juga perlu pengadaan barang dan jasa di instansi.
meyakinkan pengguna layanan/pihak •• Intensifikasi, sosialisasi, dan kampanye
eksternal bahwa pegawai yang bekerja/ aturan mengenai sistem merit dan
melayani menjungjung tinggi kejujuran dan pengelolaan benturan kepentingan dalam
menjalankan tugas sesuai aturan.. pengelolaan SDM di seluruh tingkat jabatan
di instansi.
Berdasarkan temuan permasalahan tersebut, •• Mempertahankan, menginovasikan, dan
KPK merumuskan rekomendasi agar memonitor secara berkala upaya yang telah
Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat dilakukan, untuk meminimalkan hingga
melakukan beberapa upaya pencegahan tidak memberikan toleransi bagi pengaruh
korupsi dengan fokus prioritas sebagai berikut: pihak eksternal dalam menentukan
program/kegiatan.
•• Intensifikasi, sosialisasi, dan kampanye •• Mempertahankan upaya internalisasi
aturan mengenai sistem merit dan kesadaran dan perilaku untuk melaporkan
pengelolaan benturan kepentingan dalam LHKPN, meskipun sebagian besar
pengelolaan SDM di seluruh tingkat jabatan responden menganggap tingkat kepatuhan
di instansi. pelaporan LHKPN tinggi.
•• Perbaikan mendasar dan menyeluruh •• Mempertahankan penyediaan informasi
terhadap upaya pencegahan suap/ tentang pelaksanaan tugas yang memadai,
gratifikasi dengan memastikan hal-hal meskipun sebagian besar responden
berikut: (1) Menyusun kebijakan, regulasi, menganggap penyediaan informasi sudah
mekanisme pelaporan/pengelolaan baik.
gratifikasi di instansi. (2) Menegakkan •• Perbaikan mendasar dan menyeluruh
aturan terkait larangan dan sanksi dalam upaya meningkatkan prosedur
penerimaan suap/gratifikasi dari pihak layanan dengan memastikan berbagai
eksternal dalam bentuk apapun secara hal berikut: (1) Penyederhanaan proses
adil dan konsisten. (3) Internalisasi bisnis yang tetap berada dalam koridor
melalui pelatihan dan komunikasi rutin peraturan perundang-undangan. (2)
dengan pegawai/pimpinan agar tercipta Optimalisasi penggunaan teknologi dalam
perilaku yang menghindari penerimaan pengambilan keputusan terkait dengan
suap/gratifikasi. (4) Membangun sistem layanan yang diberikan. (3) Melakukan
pengaduan dan tindak lanjutnya serta evaluasi dan memotret sudut pandang
perlindungan terhadap pelapor baik dari pengguna layanan terkait dengan prosedur
pihak internal maupun eksternal. dan kejelasan layanan.
•• Perbaikan mendasar dengan memperkuat
sistem pengawasan internal dan
internalisasi aturan pengelolaan benturan
kepentingan dan hukuman/sanksi, jika
terjadi penyalahgunaan perjalanan dinas,
mark up anggaran, penyalahgunaan
pengadaan barang dan jasa, hingga
penyalahgunaan honor kegiatan.
•• Mempertahankan, menginovasikan, dan
memonitor secara berkala upaya yang
telah dilakukan, hingga tidak ada lagi
masalah dan risiko korupsi dalam proses
3 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 4
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Pendahuluan
P
raktik-praktik korupsi seperti penyuapan, korupsi. Di Indonesia upaya tersebut telah
pemerasan, gratifikasi, hingga diinisiasi oleh berbagai K/L/PD. Inisiasi tersebut
penyalahgunaan wewenang untuk antara lain berupa pencanangan pembangunan
kepentingan pribadi masih rawan terjadi di Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
kementerian/lembaga/pemerintah daerah Korupsi, penyampaian Laporan Hasil Kekayaan
(K/L/PD), yang dalam pelaksanaan tugas Penyelenggara Negara (LHKPN), Monitoring
bersentuhan langsung dengan masyarakat. Center for Prevention (MCP), dan sebagainya.
Namun, capaian upaya pemberantasan korupsi
Permasalahan korupsi dialami hampir tersebut belum memiliki ukuran yang objektif.
semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, perlu perangkat diagnostik
Korupsi menjadi ancaman serius yang dapat yang mampu membantu organisasi publik
membahayakan perkembangan sendi-sendi untuk memetakan persoalan integritas,
kehidupan bangsa karena menggerogoti mengembangkan program pencegahan dan
pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Di penindakan, serta mengukur keberhasilan
Indonesia, korupsi secara langsung merusak strategi pencegahan korupsi.
pertumbuhan ekonomi di tingkat pemerintahan
daerah (Alfada, 2019). Dalam perkembangannya, Berdasarkan kebutuhan tersebut, KPK
korupsi tidak hanya makin luas, tetapi juga menyelenggarakan Survei Penilaian Integritas
dilakukan secara sistematis. Tidak berlebihan (SPI). Sejak awal membangun instrumen SPI,
jika korupsi dianggap sebagai extraordinary yaitu pada 2016, KPK dibantu oleh BPS. BPS
crime (kejahatan luar biasa) seperti terorisme dinilai mampu membangun instrumen untuk
dan narkotika, sehingga penanganannya perlu mengidentifikasi permasalahan integritas
diprioritaskan. dalam organisasi dan mengumpulkan data
dengan lebih objektif. Namun, sejak 2020, KPK
Indonesia, melalui Undang-Undang Nomor 7 telah melaksanakan survei secara mandiri
Tahun 2006, ikut meratifikasi United Nations dengan dibantu oleh pihak ketiga. Dalam jangka
Convention Against Corruption (Konvensi panjang, mekanisme penilaian integritas akan
Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti-Korupsi, dilakukan secara mandiri oleh masing-masing
UNCAC) 2003. Undang-undang tentang K/L/PD, sebagai alat pemetaan risiko korupsi
Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) serta dan kemajuan upaya pencegahan korupsi.
didirikannya Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dalam pemberantasan korupsi juga Rumusan Masalah
menjadi wujud keseriusan pemerintah Indonesia
untuk meminimalisir korupsi. Penindakan Berbagai upaya perbaikan sistem untuk
yang tegas, pendidikan anti-korupsi kepada mencegah korupsi sudah banyak dilakukan
seluruh masyarakat sejak usia dini, serta dan diinisiasi oleh kementerian/lembaga/
upaya pencegahan yang efektif diharapkan pemerintah daerah di Indonesia seperti
dapat mempercepat pemberantasan korupsi di reformasi birokrasi, sosialisasi dan kampanye
Indonesia. nilai antikorupsi, monitoring center for
prevention, zona integritas, wilayah bebas
Integritas di level individu, organisasi, dan korupsi, wilayah birokrasi bersih dan melayani,
5 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Hasil SPI 2022 memiliki banyak manfaat baik Survei Penilaian Integritas (SPI) 2022
bagi Pemerintah Kabupaten Tangerang yang dilaksanakan pada 631 K/L/PD dengan jumlah
menjadi lokus survei maupun publik secara sampel di yang berbeda-beda di setiap K/L/
umum. Bagi Pemerintah Kabupaten Tangerang, PD sesuai dengan jumlah populasi pegawai
SPI 2022 memiliki manfaat antara lain: dan pengguna layanan/penerima manfaat
pelaksanaan tugas. Secara agregat, Survei
Penilaian Integritas 2022 mendapatkan 392.785
responden.
www.kpk.go.id 6
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Metodologi
B
erbagai upaya pencegahan korupsi telah dalam suatu K/L/PD
dilakukan, baik secara kolektif maupun d. Triangulasi data
secara individual oleh kementerian/ e. Menjadi alat untuk mendorong adanya
lembaga/pemerintah daerah (K/L/PD). Namun, intervensi yang berdasarkan pada bukti
Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perception empiris.
Index atau CPI) negeri ini menunjukkan
pertumbuhan yang melambat dalam 10 tahun SPI merupakan adaptasi dari Integrity
terakhir. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Assessment yang dikembangkan oleh Anti-
2003–2012 meningkat sebesar 13 poin, Corruption and Civil Rights Commission (ACRC)
sedangkan 2012 hingga 2021 hanya naik 6 poin Korea Selatan sejak 2002 (ACRC, 2015). Untuk
(Transparency International, 1995; 2022). mengukur risiko korupsi, SPI menggabungkan
sudut pandang internal, eksternal, dan eksper/
Sepanjang 27 tahun pengukuran CPI di ahli untuk menilai berbagai dimensi sebagai
Indonesia, K/L/PD di Indonesia masih kesulitan bentuk triangulasi data. Dengan cara ini,
menindaklanjuti hasil CPI. Lantaran absennya survei memungkinkan untuk bisa menangkap
rekomendasi khusus yang perlu dilakukan oleh perspektif berbeda dari berbagai pihak yang
instansi yang bersangkutan, sebagai panduan menghadapi risiko korupsi berbeda-beda
perbaikan atas hasil CPI. Itu sebab, berbagai (Graycar & Smith, 2011). Metode triangulasi
negara kini berupaya mengembangkan data juga memungkinan untuk mendapatkan
bentuk pengukuran risiko korupsi agar dapat pengukuran risiko yang lebih tepat (UNDP, 2008).
memberikan gambaran yang lebih spesifik. Pendekatan persepsi juga dikombinasikan
dengan pengalaman dari responden internal
Survei Penilaian Integritas merupakan alat ukur dan eksternal. Metode kombinasi ini digunakan
yang dikembangkan oleh KPK sejak 2007 dan dalam SPI karena persepsi dan pengalaman
mencoba memetakan risiko korupsi dengan memiliki gap dalam mengukur risiko korupsi
pendekatan multidimensi dan multi perspektif. melalui survei (Rose & Mishler, 2007).
Tujuan KPK mengembangkan SPI adalah
agar pemerintah Indonesia memiliki alat ukur Risiko korupsi diukur dari berbagai dimensi
yang dapat menggambarkan area yang perlu pertanyaan seperti perdagangan pengaruh
diperbaiki untuk dapat mencegah korupsi (trading in influence), pengelolaan pengadaan
(UNDP, 2008). barang/jasa, pengelolaan anggaran, pengelo-
laan sumber daya manusia (SDM), integritas
Dalam proses mengembangkan alat ukur dalam pelaksanaan tugas, sosialisasi
tersebut, KPK melakukan kajian terhadap alat antikorupsi, dan transparansi di setiap
ukur korupsi yang dikembangkan dan digunakan instansi. Pengelompokan dimensi dilakukan
di berbagai negara. Graycar dan Smith (2011) berdasarkan hasil analisis SPI 2022 di mana
menjabarkan beberapa kesamaan fitur setiap variabel memiliki kecenderungan saling
metodologi berbagai pengukuran risiko korupsi berkorelasi tinggi ketika dikumpulkan ke dalam
yang dikembangkan oleh banyak negara, yaitu: satu dimensi tersendiri.
a. Dimiliki oleh negara itu sendiri Beberapa dimensi dalam SPI antara lain
7 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 8
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
9 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
tersebut merupakan mitra strategis KPK berdasarkan unit kerja, khususnya di K/L besar
dalam melaksanakan SPI. seperti klaster A, pemilihan sampling unit kerja
2. Badan Layanan Umum (BLU)/Badan dilakukan secara systematic random sampling
Layanan Umum Daerah (BLUD). dengan perhitungan MoE 5% untuk menentukan
Alasannya, unit tersebut memiliki tujuan jumlah unit kerja yang menjadi sampling. Tabel
yang spesifik yaitu keuntungan/profit dan sampling frame unit kerja terlebih dahulu
pengelolaannya sudah dilakukan secara disiapkan oleh K/L yang bersangkutan untuk
‘semi swasta’. kemudian dilakukan pengacakan secara
3. Unit kerja non-induk. Unit kerja non-induk proporsional, berdasarkan distribusi jumlah
merupakan unit dengan ukuran organisasi sampling unit kerja tersebut. Distribusi secara
yang besar yang jika dimasukkan dalam proporsional mempertimbangkan unit eselon
populasi akan membutuhkan representasi I yang menaunginya dan berdasarkan wilayah
jumlah sampling yang besar. Contoh unit geografis (jika dibutuhkan). Dengan demikian,
kerja non-induk adalah Unit Pengelola tidak seluruh unit kerja pada Klaster A akan
Teknis/Unit Pengelola Teknis Daerah menjadi sampling SPI. Hanya unit kerja yang
(UPT/UPTD), Satuan Pendidikan, Pusat terpilih secara acak yang menjadi sampling
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), SPI. Sedangkan untuk klaster B dan C, seluruh
Rumah Sakit, Kelurahan, dll. SPI 2022 unit kerja menjadi sampling dalam SPI dan
hanya mengambil unit kerja induk seperti pemilihan sampel di seluruh unit kerja dilakukan
Ditjen Pendidikan Tinggi, Dinas Pendidikan, secara acak.
Dinas Kesehatan, Kecamatan, dll.
4. Khusus untuk pemerintah daerah, Sementara untuk pemerintah daerah, seluruh
meskipun Sekretariat Dewan Perwakilan unit kerja menjadi sampling dalam SPI dan
Rakyat Daerah (DPRD) merupakan salah pemilihan sampel di seluruh unit kerja dilakukan
satu OPD pada Pemda, namun dikeluarkan secara acak dengan penekanan tambahan data
dari sampling SPI 2022 karena sulit eksternal dari beberapa bidang (a.l. Unit Kerja
memisahkan citra sekretariat DPRD dengan Pengadaan Barang dan Jasa atau UKPBJ).
lembaga politis DPRD secara keseluruhan.
Pemilihan dilakukan secara random sampling
Secara khusus, pemilihan unit kerja pada untuk memastikan bahwa setiap pegawai dan
kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah pengguna layanan yang memenuhi kriteria
daerah (Pemda) adalah sebagai berikut: memiliki peluang yang sama untuk dapat
terpilih sebagai responden. Sehingga, kondisi
Kementerian/lembaga dibagi menjadi tiga secara utuh suatu instansi dapat diwakilkan
kelompok klaster sesuai dengan ukuran oleh responden yang terpilih secara acak
organisasi dan wilayah kerjanya. Klaster tersebut. Dengan demikian, angka yang
A merupakan kementerian/lembaga yang dihitung sebagai indeks suatu kementerian/
memiliki unit kerja di berbagai wilayah di lembaga/pemerintah daerah merupakan indeks
Indonesia dengan cakupan pelaksanaan tugas/ yang menggambarkan instansi tersebut secara
layanan seluruh Indonesia. Klaster B merupakan keseluruhan dan tidak hanya di unit yang rawan/
kementerian/lembaga yang tidak memiliki unit nihil korupsi saja.
kerja di luar wilayah kantor pusat kementerian/
lembaga tersebut, dengan cakupan pelaksanaan Pemilihan Sampel Internal
tugas/layanan di seluruh wilayah Indonesia.
Kementerian/lembaga klaster C berlaku untuk Cakupan responden internal pada setiap lokus
kementerian/lembaga yang tidak memiliki unit adalah pegawai pada unit kerja di eselon II.
kerja di luar wilayah kantor pusat dan cakupan Alokasi sampel internal dilakukan secara
pelaksanaan tugas/layanan yang terbatas. proporsional berdasarkan basis data jumlah
pegawai di masing-masing lokus dengan
Untuk menjamin keterwakilan distribusi sampel
www.kpk.go.id 10
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
11 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 12
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
P
erhitungan Indeks Integritas dilakukan Penyidikan (SPDP) dari seluruh penegak hukum,
dengan menggabungkan penilaian dari jumlah kejadian pengarahan yang dilakukan
tiga sudut pandang, yaitu penilaian instansi sebelum pelaksanaan survei ini, dan
internal, penilaian eksternal, dan penilaian hasil observasi pelaksanaan survei.
eksper/ahli. Penilaian internal dihitung
berdasarkan penilaian pegawai pada masing- Penentuan bobot pada masing-masing
masing lokus survei terkait integritas unit kerja perspektif, dimensi, hingga variabel dalam
dan/atau organisasi. Sedangkan perhitungan survei dihitung menggunakan metode Principal
untuk penilaian eksternal berasal penilaian Component Analysis (PCA) yang ditetapkan
para pengguna layanan publik di lokus survei. pada 2021. Metode PCA digunakan sekaligus
Sementara, penilaian eksper/ahli dihitung untuk melihat pengelompokan variabel yang
berdasarkan penilaian beberapa narasumber ditanyakan ke dalam satu dimensi yang sama.
atau eksper/ahli yang dianggap memiliki Pembobotan menggunakan PCA memiliki
pengetahuan komprehensif terkait masalah keunggulan, yaitu bobot yang terbentuk berasal
integritas dan korupsi pada K/L/PD tertentu. dari distribusi data itu sendiri dengan melakukan
perhitungan korelasi antar-variabel. PCA lebih
Perhitungan Indeks Integritas juga tepat digunakan untuk menganalisis multivariat
memasukkan faktor koreksi sebagai bagian yang komprehensif, karena dapat mengukur
yang tidak terpisahkan dalam pembentukan seberapa penting sebuah variabel dan dimensi
Indeks Integritas. Faktor koreksi berperan relatif terhadap variabel dan dimensi lainnya
menyeimbangkan indeks yang dihasilkan dari (Wu et al., 2011; Kurek et al., 2022).
penilaian internal, eksternal, dan eksper/ahli
sesuai dengan kondisi riil integritas K/L/PD. Sementara itu, data sekunder terkait Laporan
Faktor koreksi selanjutnya dijadikan pengurang Pengaduan Masyarakat ke KPK untuk keperluan
besaran indeks dengan menggunakan perhitungan faktor koreksi disediakan oleh KPK.
beberapa data sekunder, seperti laporan KPK sebagai lembaga yang dinilai memiliki
Penilaian Internal
(0.305) + Penilaian Ekternal
(0.328) + Penilaian Eksper
(0.367) - Faktor Koreksi
(0.2)
Integritas dalam
Pelaksaanaan Tugas
13 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
pemahaman mendalam mengenai seluk- masing penilaian pada tiga dimensi utama,
beluk korupsi di Indonesia, juga turut andil kemudian hasilnya dikurangi dengan perkalian
dalam memberikan judgement bobot faktor bobot dari faktor koreksi. Secara visual, rumus
koreksi sebesar 20 persen berdasarkan hasil perhitungan indeks dapat dilihat pada Gambar
eksperimen ekonomi yang dilakukan lembaga 3.2. Nilai Indeks Integritas berkisar dari skala
itu pada 2017. 0 sampai dengan 100. Semakin mendekati
100 menunjukkan suatu lembaga makin
Perhitungan Indeks Integritas dilakukan dengan berintegritas.
menjumlahkan perkalian bobot dengan masing-
www.kpk.go.id 14
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
pemerasan. 4 4
5 5
6 6
Variabel dalam Penilaian Eksper
Interval Skor dari Variabel Negasi
Penilaian eksper/ahli tersusun atas 12 variabel, Eksternal_R405 Eksternal_R406
yang meliputi transparansi, mengedepankan 1 1
kepentingan umum, taat pada prosedur 2 2
yang berlaku, pemberian perlakuan khusus, 3 3
penyalahgunaan wewenang, keberadaan suap, 4 4
dan sebagainya. 5 5
6 6
15 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 16
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
17 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Referensi Risiko Berdasarkan Penilaian (lima) dimensi di antaranya terkait dengan risiko
Internal korupsi dari internal.
Sudut pandang internal (pegawai ASN/non- Untuk dimensi perdagangan pengaruh (trading
ASN yang menjalankan tugas dan fungsi pokok in influence), pengelompokan risiko korupsinya
dari instansi) terdiri dari 7 (tujuh) dimensi, 5 menjadi:
www.kpk.go.id 18
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
19 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 20
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Dalam penilaian upaya pencegahan korupsi, menjadi di atas atau di bawah rata-rata dari
dimensi transparansi dan sosialisasi antikorupsi seluruh KLPD yang menjadi peserta SPI 2022.
memiliki pengelompokan yang berbeda. Sehingga, referensi rata-rata untuk dimensi
Penilaian dimensi transparansi dikelompokkan transparansi adalah sebagai berikut:
21 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Dalam penilaian upaya pencegahan korupsi, seluruh KLPD yang menjadi peserta SPI 2022.
dimensi transparansi dan sosialisasi antikorupsi Sehingga, referensi rata-rata untuk dimensi
memiliki pengelompokan yang berbeda. transparansi adalah sebagai berikut:
Penilaian dimensi transparansi dikelompokkan
menjadi di atas atau di bawah rata-rata dari
www.kpk.go.id 22
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Dalam penilaian upaya pencegahan korupsi, rendah, kurang, sedang, dan tinggi. Dengan
dimensi Sistem antikorupsi dari penilaian demikian, rentang nilai yang dijadikan referensi
eksternal memiliki pengelompokan yang sama pengelompokan dimensi sistem antikorupsi
dengan penilaian dimensi sosialisasi antikorupsi sebagai berikut:
dari internal. Pengelompokan nilai terdiri dari
23 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 24
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
S
ecara garis besar, responden SPI Profil Responden Pemerintah
dapat dikelompokkan berdasarkan Kabupaten Tangerang
jenis instrumen pengumpulan data
yang dilakukan. Kelompok pertama berasal Profil Responden Internal Pemerintah
dari responden internal yang merupakan
Kabupaten Tangerang
aparatur sipil negara (ASN) pada lokus survei.
Kelompok kedua berasal dari responden
Total sampel internal untuk Pemerintah
eksternal yang merupakan para pengguna
Kabupaten Tangerang yang eligible yakni
layanan pada lokus survei. Sedangkan
sebanyak 509 responden, sementara terdapat
kelompok ketiga berasal dari beberapa ahli/
sejumlah 10 responden non-eligible yang
tokoh masyarakat yang menguasai betul
tidak dimasukkan ke dalam analisis. Gambar
kualitas pelayanan publik yang dilakukan oleh
4.1 menampilkan profil responden internal
instansi pada lokus bersangkutan.
25 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 26
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
sebagian besar responden berusia 25 hingga dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan
34 tahun dengan persentase sebesar 63,3 calon eksper yang kompeten dengan kriteria
persen. Berdasarkan persentase, 50,7 persen yang ditetapkan. Teknik ini dikenal sebagai
responden pernah berurusan dengan salah targeting sampling atau metode pengambilan
satu unit kerja di Pemerintah Kabupaten sampel dengan pertimbangan target populasi
Tangerang sebanyak 1 kali. Sementara itu, yang ditetapkan.
sekitar 68,1 persen responden eksternal
berhubungan dengan unit kerja dalam Realisasi responden eksper yang memberi
rangka kepentingan keluarga/pribadi. Dalam penilaian terhadap Pemerintah Kabupaten
SPI 2022, jumlah sampel eksternal untuk Tangerang adalah sebanyak 10. Gambar 4.3
Pemerintah Kabupaten Tangerang adalah adalah profil responden eksper berdasarkan
sebesar 3,76 persen dari populasi pengguna jenis kelamin responden, usia responden, dan
layanan, yang menghasilkan sampling error pendidikan terakhir responden. Mayoritas
sebesar 4,33 persen. responden eksper berjenis kelamin laki-laki.
Kemudian, sebagian besar responden berusia
Profil Responden Eksper Pemerintah 35 hingga 44 tahun dengan persentase
Kabupaten Tangerang sebesar 60 persen Sementara untuk tingkat
pendidikan, sekitar 40 persen responden
Survei eksper ini ditujukan untuk wawancara eksper berstatus pendidikan setingkat S1.
kepada narasumber ahli yang memiliki
pengetahuan komprehensif terhadap
masalah integritas, korupsi dan lain-lain
terkait lokus survei. Pemilihan responden
27 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 28
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
barang/jasa. Meski risikonya rendah, tidak pegawai, rotasi pegawai, mutasi pegawai,
boleh diabaikan. Pada saat yang sama, diklat pegawai, dll di Pemerintah Kabupaten
dibanding tahun lalu, risiko pengaruh pihak Tangerang. Meski berisiko rendah,
lain terhadap penentuan pemenang tender, seharusnya tidak diabaikan. Sementara itu,
relatif tidak berubah. risiko pengaruh pihak lain dalam rekrutmen
3. Beberapa responden atau 18 persen di Pemerintah Kabupaten Tangerang relatif
meyakini, pihak lain seperti oknum pejabat/ stagnan jika dibanding tahun lalu.
pegawai, organisasi lain, swasta, parpol, 6. Sejumlah 18 persen responden percaya,
dll) dapat mempengaruhi keputusan di pihak lain seperti oknum pejabat/pegawai,
Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam organisasi lain, swasta, parpol, dll) dapat
pemberian izin dan rekomendasi teknis. mempengaruhi penetapan penerima dan
Risikonya masih rendah, tapi tidak boleh penyaluran bantuan-bantuan program
dibiarkan. Sementara itu, risiko munculnya pemerintah di Pemerintah Kabupaten
perdagangan pengaruh di Pemerintah Tangerang. Risikonya masih rendah, tapi
Kabupaten Tangerang, cenderung stagnan tidak bisa dibiarkan. Pada saat yang sama,
jika dibanding tahun lalu. risiko pengaruh pihak lain dalam penentuan
4. Beberapa responden atau 13 persen penyaluran bantuan di Pemerintah
meyakini, pihak lain seperti oknum pejabat/ Kabupaten Tangerang relatif sama jika
pegawai, organisasi lain, swasta, parpol, dibanding tahun lalu.
dll) dapat mempengaruhi negosiasi terkait
sanksi/denda pengguna layanan. Risikonya
masih rendah, tapi tidak boleh dibiarkan.
Pada saat yang sama, risiko pengaruh
pihak lain dalam negosiasi di Pemerintah
Kabupaten Tangerang relatif sama jika
dibanding tahun lalu.
5. Masih ada 24 persen responden yang
percaya bahwa pihak lain seperti oknum
pejabat/pegawai, organisasi lain, swasta,
parpol, dll) dapat mempengaruhi kebijakan
rekrutmen pegawai non-ASN, promosi
Tabel 4.1 Risiko Korupsi Aspek Perdagangan Pengaruh Pemerintah Kabupaten Tangerang
29 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Tabel 4.2 Risiko Korupsi Aspek Pengelolaan SDM Pemerintah Kabupaten Tangerang
www.kpk.go.id 30
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
31 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
responden yang pernah melihat/mendengar serius. Pada saat yang sama, risikonya pada
pegawai di Pemerintah Kabupaten tahun di Pemerintah Kabupaten Tangerang
Tangerang membuat kuitansi hotel, biaya lebih besar jika dibanding tahun lalu.
transportasi (sewa kendaraan, tiket, dsb) 7. Sejumlah 4 persen responden yakin bahwa
atau biaya lain dalam perjalanan dinas yang ada pejabat yang menggunakan anggaran
tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. kantor untuk kepentingan pribadi di
Risikonya kecil, tapi tetap harus dihilangkan. Pemerintah Kabupaten Tangerang. Meski
Sedangkan, risiko tersebut di Pemerintah risikonya rendah, seharusnya tidak dibiarkan.
Kabupaten Tangerang relatif stagnan tahun Sementara itu, risiko korupsi tersebut di
ini. Pemerintah Kabupaten Tangerang, relatif
5. Sejumlah responden atau 8 persen yakin, tetap jika dibanding tahun lalu.
ada pegawai di Pemerintah Kabupaten 8. Terdapat 2 persen responden yang
Tangerang yang menerima honor/uang sering melihat/mendengar ada pejabat
transport lokal/perjadin tidak sesuai dengan yang menggunakan anggaran kantor
SPJ yang mereka tanda tangani. Berisiko untuk kepentingan pribadi di Pemerintah
sedang, dan membutuhkan kewaspadaan Kabupaten Tangerang. Risikonya tergolong
tinggi. Sementara, dibanding tahun lalu, rendah, tapi tak bisa dibiarkan. Sedangkan,
risiko pegawai menerima honor/uang risiko tersebut di Pemerintah Kabupaten
transport lokal/perjadin tidak sesuai dengan Tangerang, tidak berubah jika dibanding
spj di Pemerintah Kabupaten Tangerang, tahun lalu.
cenderung bertambah.
6. Sebesar 5 persen responden mengaku
pernah melihat/mendengar ada pegawai
di Pemerintah Kabupaten Tangerang yang
menerima honor/uang transport lokal/
perjadin tidak sesuai dengan SPJ yang
mereka tanda tangani. Risikonya tinggi,
sehingga harus segera ada tindakan yang
Tabel 4.3 Risiko Korupsi Aspek Pengelolaan Anggaran Pemerintah Kabupaten Tangerang
www.kpk.go.id 32
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
33 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Tabel 4.4 Risiko Korupsi Aspek Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Tangerang
www.kpk.go.id 34
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Tabel 4.5 Risiko Korupsi Aspek Integritas Pelaksanaan Tugas Pemerintah Kabupaten Tangerang
35 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 36
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Tabel 4.6 Upaya Pencegahan Korupsi Aspek Transparansi Pemerintah Kabupaten Tangerang
37 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 38
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Tabel 4.7 Upaya Pencegahan Korupsi dalam bentuk Sosialisasi Antikorupsi Pemerintah Kabupaten Tangerang
39 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Risiko Korupsi & Upaya Pencegahan Kabupaten Tangerang adalah sangat tinggi
Korupsi Eksternal Secara keseluruhan, aspek transparansi dan
keadilan layanan pada tahun 2022 dapat
Integritas organisasi dalam pelayanan publik dijelaskan oleh berbagai observasi berikut:
dinilai berdasarkan adanya transparansi dalam
pelayanan publik, akuntabilitas penanganan 1. Penilaian buruk diberikan oleh 23 persen
laporan korupsi, serta akuntabilitas pegawai. responden terhadap kejelasan informasi
Dalam hal ini, penilaian integritas menggunakan tentang standar dan prosedur pelaksanaan
kombinasi pendekatan persepsi dan tugas/layanan di Pemerintah Kabupaten
pengalaman (langsung maupun tidak langsung) Tangerang. Kondisi ini menunjukkan risiko
oleh pihak eksternal tentang bagaimana sangat tinggi, yang membutuhkan langkah
organisasi yang diwakili oleh pegawai atau perbaikan serius dan segera. Pada saat
pejabat publik melaksanakan tugas. yang sama, tahun ini, risiko ketidakjelasan
informasi di Pemerintah Kabupaten
a. Risiko Korupsi dari sisi Transparansi dan Tangerang cenderung tetap dibanding
Keadilan Layanan tahun lalu.
2. Harus ada penanganan serius dan segera,
Dimensi transparansi dan keadilan layanan untuk mengatasi risiko sangat tinggi di
mengukur bagaimana pegawai/petugas di unit Pemerintah Kabupaten Tangerang, sebab
kerja/organisasi memberikan layanan yang sebanyak 22 persen responden menilai
sifatnya transparan, mudah diakses, dan tidak standar dan prosedur terkait tugas/layanan
diskriminatif terhadap pengguna layanan/ yang ditetapkan, sulit diikuti. Sementara itu,
penerima manfaat dari pelaksanaan tugas angka risikonya di Pemerintah Kabupaten
dan fungsi unit kerja/organisasi tersebut. Tangerang, relatif sama dibanding tahun
Transparansi dan keadilan layanan berkaitan lalu.
erat dengan risiko korupsi yang terjadi di 3. Ada risiko sangat tinggi dalam hal pemberian
suatu lembaga, dimana apabila pelayanan perlakuan istimewa/khusus yang tidak
tidak dilakukan secara transparan dan adil sesuai aturan untuk pengguna layanan/
mengindikasikan kemungkinan adanya praktik stakeholder/pihak tertentu pada Pemerintah
korupsi. Kabupaten Tangerang, seperti disampaikan
oleh 62 persen responden, sehingga
Secara umum, level risiko korupsi dari sisi perlu ditangani serius secepat mungkin.
transparansi dan keadilan layanan di Pemerintah Pada saat yang sama, risiko munculnya
Tabel 4.8 Risiko Korupsi dari Transparansi dan Keadilan Layanan Pemerintah Kabupaten Tangerang
www.kpk.go.id 40
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
perlakuan istimewa yang tak sesuai aturan b. Risiko Korupsi dari Sisi Integritas Pegawai
di Pemerintah Kabupaten Tangerang, Pemerintah Kabupaten Tangerang
cenderung stagnan jika dibanding tahun
lalu. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit
4. Menurut 59 persen responden, suku, kerja/organisasi, integritas pegawai menjadi
agama, kekerabatan, almamater, komunitas, salah satu hal yang sangat penting karena
dan hubungan kedekatan lainnya dapat pegawai tersebut merupakan representasi dari
mempengaruhi petugas di Pemerintah unit kerja/organisasi tersebut, baik terhadap
Kabupaten Tangerang tatkala melaksanakan pengguna layanan/penerima manfaat tertentu
tugas atau memberikan pelayanan atau maupun terhadap masyarakat umum secara
memproses perizinan. Risikonya sangat luas. Semakin tinggi integritas dari pegawai di
tinggi, sehingga harus secepat mungkin Pemerintah Kabupaten Tangerang, semakin
ditangani. Sementara itu, pada tahun ini, rendah juga risiko korupsi.
risiko tersebut di Pemerintah Kabupaten
Tangerang, cenderung stagnan dibanding Secara umum, level risiko korupsi dari sisi
tahun lalu. integritas pegawai di Pemerintah Kabupaten
Tangerang adalah sangat tinggi. Aspek integritas
pegawai di tahun 2022 dapat dijelaskan oleh
hasil observasi berikut:
Tabel 4.9 Risiko Korupsi dari sisi Integritas Pegawai Pemerintah Kabupaten Tangerang
41 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 42
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Tabel 4.10 Situasi Sistem Antikorupsi/Upaya Pencegahan Korupsi Pemerintah Kabupaten Tangerang
43 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Risiko Korupsi & Upaya Pencegahan menjawab, ada intervensi pihak lain
Korupsi Eksper terhadap layanan di Pemerintah Kabupaten
Tangerang. Kondisi ini menunjukkan
Integritas organisasi dalam pelayanan publik risiko yang rendah, namun tetap perlu
juga dinilai dari pandangan eksper yang ahli diperhatikan. Sementara itu, dibanding
dan mengerti tentang instansi yang disurvei. tahun lalu, risiko terjadinya intervensi pihak
Hal ini dinilai berdasarkan pengamatan beserta lain di Pemerintah Kabupaten Tangerang
pengalaman berinteraksi eksper terkait dengan berkurang.
instansi selama satu tahun terakhir. 6. Tidak ada responden yang memberi penilaian
buruk terhadap kualitas transparansi
Berikut adalah uraian mengenai risiko korupsi anggaran di Pemerintah Kabupaten
berdasarkan pandangan eksper di Pemerintah Tangerang dalam setahun terakhir, atau
Kabupaten Tangerang: berisiko rendah. Sedangkan, angka risiko
terhadap kualitas transparansi anggaran
1. Tidak ada responden yang mengatakan di Pemerintah Kabupaten Tangerang,
bahwa sering terjadi praktik suap di cenderung sama dibanding tahun lalu.
Pemerintah Kabupaten Tangerang, artinya 7. Di antara para responden, tidak ada yang
risiko suap di Pemerintah Kabupaten menyebut kualitas transparansi dan
Tangerang ini tergolong rendah. Sementara akuntabilitas pengadaan barang dan jasa di
itu, dibanding tahun lalu, risiko praktik suap Pemerintah Kabupaten Tangerang bernilai
di Pemerintah Kabupaten Tangerang relatif buruk, dalam setahun terakhir.Artinya,
tidak berubah. berisiko rendah. Sementara, dibanding
2. Risiko pungli di Pemerintah Kabupaten tahun lalu, kondisi risiko terhadap kualitas
Tangerang rendah, karena tak seorang transparansi dan akuntabilitas pengadaan
pun responden menyatakan bahwa sering barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten
ada pungli dalam setahun terakhir, yang Tangerang cenderung sama.
berati berisiko rendah. Sedangkan, risiko 8. Tidak ada responden yang memberi
pungli di Pemerintah Kabupaten Tangerang penilaian buruk terhadap tingkat objektivitas
cenderung stagnan dibandingkan tahun kebijakan SDM di Pemerintah Kabupaten
lalu. Tangerang dalam setahun terakhir, yang
3. Tidak ada responden yang meyakini, berarti berisiko rendah. Pada saat yang
sering terjadi konflik kepentingan pada sama, risiko terhadap objektivitas kebijakan
pejabat/pegawai di Pemerintah Kabupaten sdm di Pemerintah Kabupaten Tangerang,
Tangerang atau berisiko rendah. Sementara, cenderung tidak berubah dibanding tahun
dibanding tahun lalu, risiko konflik lalu.
kepentingan di Pemerintah Kabupaten 9. Tidak ada responden yang menyatakan
Tangerang cenderung sama. kemampuan pihak internal di Pemerintah
4. Tidak ada responden yang menilai buruk Kabupaten Tangerang untuk mendeteksi
kualitas transparansi layanan publik di kasus korupsi bernilai buruk atau berisiko
Pemerintah Kabupaten Tangerang, dalam rendah. Sementara itu, risiko terhadap
setahun terakhir, yang artinya berisiko kemampuan Pemerintah Kabupaten
rendah. Pada saat yang sama, risiko Tangerang mendeteksi kasus korupsi,
terhadap kualitas transparansi layanan cenderung stagnan dibanding tahun lalu.
publik di Pemerintah Kabupaten Tangerang, 10. Tidak ada responden yang memberi
cenderung berkurang dibanding tahun lalu. penilaian buruk terhadap tingkat penerapan
5. Sejumlah 10 persen responden masih pesan-pesan sosialisasi antikorupsi di
www.kpk.go.id 44
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
45 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Gambar 4.4 Perubahan Situasi Integritas Pemerintah Kabupaten Tangerang menurut Jenis Responden
Sumber: Data SPI 2022, diolah
www.kpk.go.id 46
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
47 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 48
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
risiko yang sangat tinggi. Risiko tersebut dan sanksi penerimaan suap/gratifikasi
mencakup kejelasan informasi terkait dari pihak eksternal dalam bentuk apapun
standar dan prosedur pelaksanaan tugas/ secara adil dan konsisten. (3) Internalisasi
layanan, kemudahan standar/prosedur, melalui pelatihan dan komunikasi rutin
memastikan tidak ada perlakukan dengan pegawai/pimpinan agar tercipta
istimewa/khusus yang tidak sesuai aturan, perilaku yang menghindari penerimaan
dan menghindari konflik kepentingan yang suap/gratifikasi. (4) Membangun sistem
dilakukan dalam memberikan layanan/ pengaduan dan tindak lanjutnya serta
melaksanakan tugas. perlindungan terhadap pelapor baik dari
• Meskipun upaya pencegahan korupsi di pihak internal maupun eksternal.
instansi ini sudah sangat baik, namun • Perbaikan mendasar dengan memperkuat
masih dapat ditingkatkan agar pengguna sistem pengawasan internal dan
layanan/pihak eksternal dapat menerapkan internalisasi aturan pengelolaan benturan
perilaku antikorupsi ketika berhubungan kepentingan dan hukuman/sanksi, jika
dengan instansi. Selain itu, instansi dapat terjadi penyalahgunaan perjalanan dinas,
meningkatkan sistem antikorupsi melalui mark up anggaran, penyalahgunaan
penyediaan media pengaduan/pelaporan pengadaan barang dan jasa, hingga
masyarakat terkait korupsi, perlindungan penyalahgunaan honor kegiatan.
pelapor antikorupsi, dan memberi kepastian • Mempertahankan, menginovasikan, dan
bahwa laporan tersebut akan ditindaklanjuti. memonitor secara berkala upaya yang telah
Juga perlu meyakinkan pengguna layanan/ dilakukan, hingga tidak ada lagi masalah
pihak eksternal bahwa pegawai yang dan risiko korupsi dalam proses pengadaan
bekerja/melayani menjungjung tinggi barang dan jasa di instansi.
kejujuran dan menjalankan tugas sesuai • Intensifikasi, sosialisasi, dan kampanye
aturan. aturan mengenai sistem merit dan
pengelolaan benturan kepentingan dalam
pengelolaan SDM di seluruh tingkat jabatan
Saran di instansi.
• Mempertahankan, menginovasikan, dan
Berdasarkan pada temuan permasalahan memonitor secara berkala upaya yang telah
tersebut, KPK merumuskan rekomendasi dilakukan, untuk meminimalkan hingga tidak
agar Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat memberikan toleransi bagi pengaruh pihak
melakukan beberapa hal upaya pencegahan eksternal dalam menentukan program/
korupsi sebagai berikut: kegiatan.
• Mempertahankan upaya internalisasi
• Intensifikasi, sosialisasi, dan kampanye kesadaran dan perilaku untuk melaporkan
aturan mengenai sistem merit dan LHKPN, meskipun sebagian besar
pengelolaan benturan kepentingan dalam responden menganggap tingkat kepatuhan
pengelolaan SDM di seluruh tingkat jabatan pelaporan LHKPN tinggi.
di instansi. • Mempertahankan penyediaan informasi
• Perbaikan mendasar dan menyeluruh tentang pelaksanaan tugas yang memadai,
terhadap upaya pencegahan suap/gratifikasi meskipun sebagian besar responden
dengan memastikan hal-hal berikut: (1) menganggap penyediaan informasi sudah
Menyusun kebijakan, regulasi, mekanisme baik.
pelaporan/pengelolaan gratifikasi di instansi. • Perbaikan mendasar dan menyeluruh dalam
(2) Menegakkan aturan terkait larangan upaya meningkatkan prosedur layanan
49 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 50
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Daftar Pustaka
51 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 52