Anda di halaman 1dari 12

AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)

Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA

Sri Ayu1, Sekar Dwi Ardianti2, Savitri Wanabuliandari3


1,2,3
Universitas Muria Kudus, Kudus, Indonesia
Corresponding author.
E-mail: sriayu9117@gmail.com1)
sekar.dwi.ardianti@umk.ac.id2)
savitri.wanabuliandari@umk.ac.id 3*)

Received 17 June 2021; Received in revised form 12 September 2021; Accepted 29 September 2021

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan belajar matematika dan faktor penyebab kesulitan
belajar matematika yang dialami oleh siswa kelas IV MI Mambaul Ulum Pati. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek penelitian ini yaitu guru kelas, dan tujuh siswa kelas
IV yang teridentifikasi mengalami kesulitan belajar matematika. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 1) Kesulitan belajar matematika yang siswa kelas IV MI Mambaul Ulum alami yaitu kesulitan
memahami konsep pada bilangan pecahan, kesulitan keterampilan berhitung pada materi perkalian dan
pembagian, serta kesulitan memecahkan masalah dalam bentuk soal cerita. 2) Faktor penyebab kesulitan
belajar matematika terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internalnya adalah kesehatan tubuh
yang tidak optimal, cacat tubuh yaitu penglihatan yang lemah atau mata minus dan pendengaran yang kurang,
kecerdasan yang rendah, minat siswa pada pelajaran matematika masih rendah, serta motivasi siswa dalam
pembelajaran matematika juga rendah. Sedangkan faktor eksternalnya adalah faktor lingkungan sekolah yaitu
penggunaan media pembelajaran matematika yang kurang inovatif, faktor lingkungan keluarga adalah orang
tua kurang memperhatikan kegiatan belajar matematika siswa, suasana dirumah kurang baik saat siswa belajar
matematika, kegiatan dalam masyarakat yaitu siswa yang terlalu banyak aktivitas sehingga kegiatan belajar
siswa menjadi terbengkalai, dan faktor media massa yaitu pengaruh penggunaan gadget dan TV.

Kata kunci: Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika; Kesulitan Belajar Matematika

Abstract
This study aims to describe the difficulties in learning mathematics in learning mathematics and the factors
causing the difficulty in learning mathematics experienced by students in grade IV MI Mambaul Ulum Pati.
This research uses a qualitative approach with a case study design. The subject of this research is the class
teacher, and seven grade IV students who were identified as having difficulty learning mathematics. Data
collection techniques in this study are observation, interviews, documentation, and field notes. Data analysis
tchniques used in this study are dta reduction, data presentation, and conclusions/verification. The results
showed that 1) The difficulty in learning mathematics that the IV grader MI Mambaul Ulum experienced,
namely the difficulty in understanding the concept of fractions, difficulty in numeracy skills in the material of
multiplication and division, and difficulty solving problems in the form of story problems. 2) Factors that cause
difficulty in learning mathematics consist of internal factors and exsternal factors. Internal factors are body
health that is not optimal, body defects, namely weak eyesight or minus eyes and poor hearing, low
intelligence, student interest in mathematics is still low, and students motivation in learning mathematics is
also low. While the external factor is the school environment factor, namely the use of less innovative
mathematics learning media, family environmental factors, are parents pay less attention to students
mathematics learning activities, the atmosphere at home is not good when students study math, activities in the
community namely students who have too much activity so that students learning activities become neglected,
and mass media factors, namely the influence of the use of gadgets and television.

Keywords: Difficulty learning math; factors that cause difficulty in learning mathematics

This is an open access article under the Creative Commons Attribution 4.0 International License

| 1611
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824

PENDAHULUAN permasalahan. Salah satu permasalahan


Pentingnya ilmu matematika dalam dalam pembelajaran matematika ialah
kehidupan sehari-hari bisa meningkatkan asumsi dari sebagian besar siswa kalau
kemampuan siswa dalam memahami dan matematika merupakan pelajaran yang
menyerap pelajaran lebih cepat, selain itu sulit serta membosankan, sehingga
bisa melatih kemampuan siswa untuk banyak siswa yang kurang menyukai
berpikir rasional, kritis, logis, analitis, matematika. Padahal jika siswa kurang
serta sistematis (Waskitoningtyas, 2016). suka pelajaran matematika menyebabkan
Sedangkan menurut (Raj Acharya, 2017) siswa mengalami kesulitan dalam
mengemukakan bahwa “Mathematics is memahami materi yang disampaikan dan
the ne of the most importance subject in berakibat pada rendahnya prestasi belajar
our human life”, yang artinya matematika.
matematika ialah pelajaran sangat Permasalahan pembelajaran
penting untuk kehidupan manusia. matematika tersebut didukung penelitian
Dalam upaya menggapai tujuan yang dilakukan oleh (Anggraeni et al.,
dari pembelajaran matematika terdapat 2020) menyimpulkan bahwa faktor
berbagai permasalahan yang penyebab kesulitan belajar matematika
menimbulkan tujuan pembelajaran belum adalah faktor internal dan faktor
tercapai secara optimal. Berbagai eksternal. Faktor internalnya yaitu sikap
permasalahan dalam proses pembelajaran siswa yang cenderung negatif saat
menjadikan mutu pembelajaran pembelajaran matematika, minat belajar
matematika di Indonesia masih rendah. rendah, motivasi siswa yang lemah, dan
Perihal tersebut didasarkan pada hasil kemampuan pengindaraan yang kurang.
informasi dari Trends in International Sedangkan faktor eksternal yaitu guru
Mathematics and Science Study (TIMSS) yang menonton, peralatan belajar yang
pada tahun 2011 yang dicoba empat masih minim, lingkungan keluarga yang
tahun sekali untuk mengetahui kurang mendukung, dan lingkungan
peningkatan pembelajaran matematika masyarakat yang cenderung ramai serta
serta sains menunjukkan bahwa skor rata-rata pendidikan masyarakat yang
rata-rata prestasi matematika di Indonesia masih rendah.
menempati peringkat 38 dari 42 negara. Pada penelitian ini memiliki
Dari data tersebut percapaian kesamaan dengan penelitian sebelumnya
Indonesia termasuk dalam kategori yaitu sama-sama menganalisis faktor
rendah, perihal ini disebabkan kesulitan penyebab kesulitan belajar matematika.
belajar matematika yang dialami oleh Namun dari penelitian sebelumnya lebih
siswa. Kesulitan yang dialami siswa menekankan pada karakteristik kesulitan
berdampak pada hasil belajar matematika yang dialami oleh siswa yaitu kesulitan
yang masih rendah, hal tersebut dalam menulis dan menggambar,
dibuktikan melalui wawancara dengan kesulitan memahami berbagai objek
guru matematika kelas IV bahwa terkait himpunan objek.
kemampuan siswa dalam pelajaran Berdasarkan hasil wawancara awal
matematika masih rendah serta data dengan narasumber Ibu Warniati selaku
penilaian akhir semester tahun 2021 mata guru kelas IV MI Mambaul Ulum
pelajaran matematika di MI Mambaul diperoleh informasi bahwa selama ini
Ulum Pati mendapatkan rata-rata 35 yang siswa mengalami kesulitan dalam
memperoleh nilai dibawah KKM. pembelajaran matematika. Kesulitan
Pembelajaran matematika yang pembelajaran matematika yang dialami
masih rendah dikarenakan berbagai oleh siswa kelas IV MI Mambaul Ulum
1612|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824

adalah kesulitan dalam penerapan konsep Teknik analisis data adalah reduksi
pecahan, kesulitan kemampuan data yaitu menyimpulkan, menyisihkan
berhitung, dan kesulitan memecahkan hal-hal penting melalui observasi,
masalah terutama pada soal cerita. Guru wawancara, dan dokumentasi mengenai
juga mengungkapkan ada 7 siswa yang kesulitan belajar matematika dan faktor
mengalami tingkat kesulitan belajar penyebab kesulitan belajar matematika.
matematika sangat tinggi. Siswa tersebut Selanjutnya dilakukan tahapan penyajian
merupakan siswa yang dianggap sering data adalah tindak lanjut dari reduksi
mendapatkan nilai tes yang rendah pada data. Data yang sudah direduksi
mata pelajaran matematika. Oleh karena selanjutnya disajikan dalam bentuk
itu, 7 siswa tersebut dijadikan sebagai naratif, dan tahapan terakhir adalah
subjek penelitian yang meliputi 5 laki- membuat kesimpulan secara menyeluruh
laki dan 2 perempuan yang diambil sehingga ditemukan hasil sebagai tujuan
berdasarkan saran dari guru kelas IV. penelitian.
Permasalahan tersebut membuat
subjek tertarik untuk mengetahui HASIL DAN PEMBAHASAN
kesulitan belajar matematika dan faktor 1. Kesulitan Belajar Matematika
penyebab kesulitan dalam pembelajaran a. Kesulitan Memahami Konsep
matematika siswa kelas IV MI Mambaul Subjek menemukan bahwa siswa
Ulum Pati. belum memahami konsep perbandingan
pecahan. Berdasarkan hasil lembar jawab
METODE PENELITIAN siswa diketahui siswa tidak menjawab
Penelitian ini termasuk jenis dengan benar. Kesalahan siswa IZ dalam
deskriptif dengan pendekatan kualitiatif menjawab dapat dilihat pada Gambar 1.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kesulitan belajar matematika
dan faktor penyebab kesulian belajar
matematika. Subjek penelitian ialah
siswa MI Mambaul Ulum Pati kelas IV. Gambar 1 Jawaban siswa IZ
Dengan jumlah siswa 27 terdiri dari 15
laki-laki dan 12 perempuan. Siswa yang Berdasarkan lembar jawab siswa
menjadi subjek penelitian terdiri dari 7 IZ, siswa melakukan kekeliruan dalam
siswa yang mengalami kesulitan belajar menjawab soal. Kesulitan siswa dalam
matematika dan hasil belajar matematika memahami konsep mengubah pecahan
rendah atau dibawah KKM. Selain itu, biasa menjadi desimal. Siswa diminta
guru kelas IV MI Mambaul Ulum Pati mengubah pecahan dan siswa
juga menjadi subjek dalam penelitian ini.
menjawab soal tersebut 0,25. Sedangkan
Instrumen yang digunakan dalam
jawaban yang benar adalah 0,24. Siswa
penelitian ini adalah observasi, wawan-
keliru dalam menjawab sehingga tidak
cara, dan dokumentasi. Lembar observasi
menjawab sesuai dengan jawaban yang
dan wawancara digunakan untuk
benar. Dari hasil wawancara dengan
mendapatkan informasi terkait kesulitan
siswa IZ didapatkan informasi bahwa
belajar matematika dan faktor penyebab
ketika mengubah pecahan biasa menjadi
kesulitan belajar matematika. Sedangkan
desimal tersebut siswa IZ kebingungan
dokumentasi dalam penelitian ini berupa
dalam membandingkan jawaban mana
dokumen hasil belajar matematika pada
yang benar. Dengan kata lain, siswa IZ
penilaian akhir semester kelas IV MI
kurang matang dalam memahami
Mambaul Ulum Pati.
| 1613
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824

perbandingan pecahan yang menyebab- memahami perbandingan pecahan dan


kan siswa IZ mengalami kesulitan menyederhanakan pecahan yang
memahami konsep. menyebabkan siswa IZ dan MFF
Selain itu, subjek juga menemukan mengalami kesulitan memahami konsep.
bahwa siswa belum memahami konsep Kesulitan yang dialami siswa
menyederhanakan pecahan. Berdasarkan menunjukkan bahwa siswa kebingungan
hasil lembar jawab siswa diketahui siswa dalam mengerjakan soal matematika
tidak menjawab dengan benar. Kesalahan tentang perbandingan pecahan.
siswa MFF dalam menjawab dapat Sebagaimana yang dikemukakan oleh
dilihat pada Gambar 2. (Pujiati dkk., 2018) bahwa kesulitan
siswa pada materi pecahan disebabkan
oleh kurangnya pemahaman konsep dan
siswa masih kebingungan ketika
menyelesaikan soal yang berbeda dari
Gambar 2 Jawaban siswa MFF contoh guru. Selain itu, pendapat yang
dikemukakan oleh (Jamal, 2014)
Selanjutnya siswa MFF, subjek mengenai analisis kesulitan belajar
menemukan bahwa siswa belum matematika, dapat disimpulkan bahwa
memahami konsep perbandingan kesulitan siswa dalam materi disebabkan
pecahan. Berdasarkan lembar jawab oleh pemahaman konsep siswa yang
siswa MFF diketahui siswa tidak kurang baik, dan mereka sering
menjawab dengan benar ketika diminta menggunakan rumus yang salah saat
menyederhanakan pecahan , , , menyelesaikan suatu permasalahan.
, . Siswa menjawab salah dengan b. Kesulitan Keterampilan Berhitung
jawaban , seharusnya siswa menjawab Subjek menemukan bahwa siswa
kesulitan keterampilan berhitung. Siswa
, Siswa keliru dalam menjawab melakukan kesalahan saat mengerjakan
sehingga tidak menjawab sesuai dengan tes penilaian akhir semester pada materi
jawaban yang benar dan tepat. Dari hasil perkalian. Berdasarkan hasil lembar
wawancara dengan siswa MFF jawab diketahui siswa tidak menjawab
didapatkan informasi bahwa ketika dengan benar. Kesalahan siswa dalam
menyederhanakan pecahan tersebut siswa menjawab dapat dilihat pada Gambar 3.
MFF merasa bingung dan salah dalam
menjawab soal tes yang diberikan oleh
guru. Dengan kata lain, siswa MFF
kurang matang sehingga mengalami
kesulitan memahami konsep terutama Gambar 3 Jawaban siswa DAS
menyederhanakan pecahan.
Berdasarkan hasil lembar jawab Berdasarkan lembar jawab siswa
siswa dan hasil wawancara dengan siswa DAS, siswa melakukan kekeliruan dalam
IZ dan MFF disimpulkan bahwa ketika menjawab soal. Kesulitan siswa dalam
mengubah pecahan biasa menjadi keterampilan berhitung pada materi
desimal dan menyederhanakan pecahan perkalian. Siswa diminta untuk mentaksir
tersebut siswa IZ dan MFF kebingungan hasil perkalian 349 dan 256 dan siswa
dalam membandingkan jawaban mana menjawab soal tersebut 70.000.
yang benar. Dengan kata lain, siswa IZ Sedangkan jawaban yang benar adalah
dan MFF kurang matang dalam 90.000. Siswa keliru dalam menjawab
1614|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824

sehingga tidak menjawab sesuai dengan DAS dan MRP disimpulkan bahwa
jawaban yang benar. Dari hasil ketika mentaksir hasil perkalian dan
wawancara dengan siswa DAS didapat- pembagian tersebut siswa DAS dan MRP
kan informasi bahwa siswa DAS terburu- mengarang jawaban dan mencontek
buru dalam mengerjakan soal sehingga temannya sehingga hasil yang siswa
jawaban yang didapat salah dan siswa dapat juga salah dan kurang teliti.
tidak teliti. Ketidaktelitian siswa Dengan kata lain, siswa DAS dan MRP
mengakibatkan siswa tidak menjawab tidak teliti dalam mengerjakan soal tes
dengan benar soal tes matematika. matematika sehingga mengalami
Selain itu subjek juga menemukan kesulitan keterampilan berhitung. Hal ini
bahwa siswa kesulitan keterampilan sesuai dengan pendapat yang dikemuka-
berhitung. Siswa melakukan kesalahan kan oleh (Amallia & Unaenah, 2018)
saat mengerjakan tes penilaian akhir bahwa kesulitan mungkin timbul dalam
semester pada materi pembagian. berhitung disebabkan oleh siswa yang
Berdasarkan hasil lembar jawab kurang teliti dalam menjawab soal yang
diketahui siswa tidak menjawab dengan diberikan sehingga siswa mengalami
benar. Kesalahan siswa dalam menjawab kesulitan dalam keterampilan berhitung.
dapat dilihat pada Gambar 4.
c. Kesulitan Memecahkan Masalah
Subjek menemukan bahwa siswa
kesulitan dalam memecahkan masalah,
terutama pada soal cerita. Berikut hasil
Gambar 4 Jawaban siswa MRP
lembar jawab siswa OA dapat diketahui
bahwa siswa tidak menjawab dengan
Selanjutnya siswa MRP, subjek
benar. Kesalahan siswa dalam menjawab
menemukan bahwa siswa kesulitan
dapat dilihat pada Gambar 5.
dalam keterampilan berhitung terutama
materi pembagian. Berdasarkan hasil
lembar jawab siswa MRP diketahui siswa
tidak menjawab dengan benar ketika
diminta mentaksir dari 7 : 3,7 dan siswa
menjawab soal tersebut 3. Sedangkan Gambar 5 Jawaban siswa OA
jawaban yang benar adalah 2. Siswa
keliru dalam menjawab sehingga tidak Berdasarkan hasil lembar kerja
menjawab sesuai dengan jawaban yang siswa OA, siswa melakukan kekeliruan
benar dan tepat. Dari hasil wawancara dalam menjawab soal. Kesulitan siswa
dengan siswa MRP didapatkan informasi dalam memecahkan masalah pada soal
bahwa ketika mentaksir hasil pembagian cerita. Siswa diminta untuk mencari KPK
tersebut siswa MRP mengarang jawaban dari 3 dan 7 dan siswa menjawab soal
dan mencontek temannya sehingga hasil tersebut 10. Sedangkan jawaban yang
yang siswa dapat juga salah dan kurang benar adalah 21 karena KPK dari 3 dan 7
teliti. Dengan kata lain, siswa MRP tidak adalah 21. Siswa keliru dalam menjawab
teliti dalam mengerjakan soal tes sehingga tidak menjawab sesuai dengan
matematika sehingga mengalami kesuli- jawaban yang benar. Dari hasil
tan keterampilan berhitung terutama wawancara dengan siswa OA didapatkan
materi pembagian. informasi bahwa ketika siswa menjawab
Berdasarkan hasil lembar jawab soal tes tersebut siswa menambahkan
siswa dan hasil wawancara dengan siswa hasil dari 3 dan 7 sehingga siswa
| 1615
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824

menjawab 10 dan ketika siswa sakit dan sering mengantuk saat pelajaran
mengerjakan soal cerita tersebut siswa matematika serta guru WI juga
OA kebingungan dalam membandingkan mengungkapkan ada siswa yang merasa
jawaban mana yang benar. Dengan kata pusing saat pelajaran matematika.
lain, siswa OA kurang matang dalam Keadaan jasmani yang kurang
memecahkan masalah terutama pada soal sehat dapat menyebabkan siswa mudah
cerita yang menyebabkan siswa OA lelah, pusing, mengantuk, dan kurang
mengalami kesulitan belajar matematika. semangat menerima pelajaran dengan
Kesulitan memecahkan masalah baik. Sebagaimana yang dikemukakan
yang subjek temukan yaitu siswa tidak oleh (Utari dkk., 2019) bahwa siswa yang
dapat mengikuti langkah-langkah yang mengalami gangguan kesehatan bisa
benar dalam mengerjakan soal, dan juga mengakibatkan siswa tidak konsentrasi
tidak dapat mengerjakan soal dalam belajar dan mengantuk ketika
berdasarkan informasi yang terdapat pelajaran matematika sedang berlang-
dalam soal. Sesuai dengan pendapat yang sung, hal tersebut dapat terjadi
dikemukakan oleh (Kusumasari dkk., disebabkan oleh kondisi fisik tidak dalam
2020) bahwa guru hanya memberikan keadaan yang optimal. Keadaan tubuh
tugas untuk menyelesaikan soal yang tidak optimal mempengaruhi
pemecahan masalah tanpa mengajarkan penerimaan siswa terhadap informasi
bagaimana menyelesaikan soal tersebut yang disampaikan oleh guru.
sesuai langkah-langkah penyelesaian
yang seharusnya ditempuh. 2) Cacat Tubuh
Berdasarkan hasil observasi dan
2. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar wawancara dalam penelitian ini ada 2
Matematika siswa yang memiliki gangguan pengli-
Setelah subjek menemukan jenis- hatan dan pendengaran. Diantaranya
jenis kesulitan belajar matematika yang siswa MFF yang mengalami gangguan
siswa alami, berikutnya akan membahas penglihatan atau mata minus dan siswa
faktor-faktor yang menyebabkan siswa KHAC mengalami gangguan pendenga-
mengalami kesulitan pembelajaran ran yang kurang.
matematika. Melalui analisis observasi, Kemampuan penglihatan serta
wawancara, serta dokumentasi. Hasil pendengaran yang siswa alami mampu
analisis menunjukkan bahwa terdapat menurunkan daya serap informasi yang
faktor internal dan faktor eksternal yang dijelaskan oleh guru. Sesuai dengan
menyebabkan siswa mengalami kesulitan pendapat yang dikemukakan oleh
dalam pembelajaran matematika. Selain (Handayani & Mahrita, 2021) mengemu-
itu, untuk mengetahui masing-masing kakan bahwa pancaindra berperan
faktor penyebab kesulitan dalam penting terhadap kegiatan belajar siswa
pembelajaran matematika, subjek dapat yaitu mata dan telinga. Guru sudah
menjelaskan sebagai berikut. mengurangi gangguan penglihatan dan
a. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar pendengaran siswa dengan memindahkan
Matematika Secara Internal tempat duduk siswa paling depan. Selain
1) Kesehatan Tubuh itu, orang tua juga perlu memperhatikan
Faktor fisiologis dapat menyebab- dengan baik kemampuan pengindraan
kan siswa mengalami kesulitan dalam siswa khususnya penglihatan yang
pembelajaran matematika. Berdasarkan kurang atau minus dan pendengaran yang
hasil wawancara dengan siswa IZ dan terggangu agar siswa dapat menyerap
OA mengaku kondisi fisiknya sedang informasi secara optimal.
1616|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824

3) Kecerdasan dengan topik yang disukai oleh siswa.


Berdasarkan hasil tes matematika Selain itu, pendapat dari (Amallia &
siswa menunjukkan bahwa nilai tes siswa Unaenah, 2018) bahwa siswa yang
dibawah KKM sehingga dapat dikatego- merasa tidak tertarik dengan matematika
rikan kecerdasan siswa rendah. Hal ini menganggap matematika terlalu sulit,
dibuktikan dengan hasil wawancara yang sering membingungkan mereka,
dengan guru WI bahwa tingkat menggunakan terlalu banyak rumus, dan
kecerdasan siswa rendah pada siswa tidak suka menghitung bagi siswa
pembelajaran matematika. Selain itu, yang mengalami kesulitan dalam
siswa MRP, KHAC, DAS mengaku tidak pembelajaran matematika.
belajar matematika sehingga hasil tes
dibawah KKM. 5) Motivasi
Kecerdasan atau intelegensi siswa Berdasarkan hasil observasi dan
adalah salah satu faktor yang menyebab- wawancara dengan siswa OA, DAS dan
kan siswa mengalami kesulitan dalam KHAC bahwa semangat belajar siswa
pembelajaran matematika. Kecerdasan masih rendah. Ketika siswa berada di
siswa dapat berpengaruh dalam percapai- rumah, siswa tidak belajar kembali
an siswa dalam belajarnya. Sebagaimana materi yang sudah diajarkan di sekolah,
yang disampaikan oleh (Handayani & Saat pelajaran matematika dimulai siswa
Mahrita, 2021) bahwa makin rendah merasa tidak senang. Selain itu, ketika
kecerdasan atau intelegensi siswa sema- ada tes matematika, siswa tidak
kin sulit siswa itu mencapai kesuksesan mempelajarinya.
belajar dan tingkat kecerdasan siswa Motivasi belajar yang rendah dapat
sangat menentukan tingkat keberhasilan berakibat hilangnya semangat dalam
siswa. mengikuti pelajaran matematika sehingga
membuat siswa mengalami kesulitan
4) Minat dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan hasil wawancara Sebagaimana yang dikemukakan oleh
dengan guru WI mengungkapkan bahwa (Amallia & Unaenah, 2018) bahwa
minat siswa terhadap mata pelajaran motivasi belajar siswa yang rendah dapat
matematika masih rendah, karena siswa berpengaruh terhadap perilaku belajar.
berpikiran matematika itu sulit. Selain Akibatnya siswa memiliki motivasi yang
itu, hasil penelitian juga menunjukkan rendah dan tidak mempunyai semangat
siswa IZ, OA, AIP memiliki minat yang untuk mengikuti pelajaran matematika
rendah pada pelajaran matematika. Hal yang dapat mengakibatkan siswa
ini didukung dengan hasil wawancara kesulitan dalam belajar matematika.
dengan siswa yang beranggapan bahwa
pelajaran matematika sangat sulit. b. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar yang timbul Matematika Secara Eksternal
disebabkan karena tidak adanya minat 1) Kurangnya Perhatian Orang Tua pada
siswa terhadap pelajaran. Hal ini sesuai Aktivitas Belajar Siswa
dengan pendapat (Wahyuni & Netti, Berdasarkan hasil wawancara
2021) mengemukakan bahwa minat dengan siswa OA dan KHAC bahwa
memiliki pengaruh yang besar pada mengaku kurang diperhatikan oleh
aktivitas pembelajaran siswa agar minat orangtuanya sehingga membuat siswa
belajar siswa dapat meningkat, guru tidak belajar pada waktu malam hari.
berusaha membuat pembelajaran agar Orang tua siswa kebanyakan kerja
siswa menjadi tertarik supaya berkaitan sebagai petani dan ada yang warung
| 1617
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824

sehingga kalau malam hari orang tua Sebagaimana yang dikemukakan oleh
siswa merasa kecapekan dan jarang (Andri, Dores, et al., 2020) bahwa
mendampingi anaknya belajar dirumah. suasana rumah atau keluarga yang ramai
Kondisi tersebut dapat menjadi faktor atau gaduh akan mengakibatkan siswa
penyebab siswa mengalami kesulitan susah untuk belajar dengan baik. Kondisi
belajar matematika. rumah yang ramai atau gaduh dapat
Orang tua yang melakukan menyebabkan siswa kesulitan
pendampingan siswa saat belajar dirumah berkonsentrasi dalam belajar matematika.
adalah salah satu contoh perhatian orang
tua. Siswa yang teridentifikasi kesulitan 3) Penggunaan Media Pembelajaran
belajar matematika tidak selalu Berdasarkan hasil wawancara
mendapatkan perhatian dari orang tua dengan guru WI selaku guru kelas IV MI
dirumah. Sesuai yang disampaikan oleh Mambaul Ulum, media yang digunakan
(Asriyanti & Purwati, 2020) bahwa orang oleh guru adalah yang ada dilingkungan
tua kurang memperhatikan belajar sekitar. Selain itu, kendala yang dialami
anaknya saat dirumah sehingga siswa guru yaitu kurangnya pemahaman akan
mengalami kesulitan dalam belajarnya. media yang tepat dan kurangnya
Hal ini disebabkan siswa melakukan kreatifitas guru untuk menciptakan media
dengan sendiri soal yang sulit dirumah yang kreatif dan menarik untuk siswa
tanpa dibantu oleh orang tua. Oleh sehingga siswa kurang tertarik untuk
karena itu, perlu adanya kesadaran orang memperhatikan pembelajaran matemati-
tua untuk selalu memberikan perhatian ka. Kondisi tersebut dapat membuat
dan dukungan dalam proses belajar anak. siswa jenuh dan bosan dalam memper-
Selain itu, subjek juga menemukan hatikan pembelajaran matematika
bahwa kurangnya perhatian dari orang sehingga dapat menjadi faktor penyebab
tua disebabkan karena orang tua terlalu siswa mengalami kesulitan belajar.
sibuk bekerja sehingga kurang Media merupakan sarana untuk
memperhatikan pelajaran siswa menyampaikan informasi agar siswa
disekolah. Salah satu kurangnya lebih mudah memahami materi yang
perhatian orang tua adalah siswa tidak diajarkan oleh guru. Berdasarkan hasil
mengerjakan PR matematika yang wawancara dengan siswa, media
diberikan oleh guru. Sebagaimana yang pembelajaran yang digunakan oleh guru
dikemukakan oleh (Utari dkk., 2019) yaitu yang ada di lingkungan sekitar,
bahwa orang tua kebanyakan bekerja alat-alat yang di lingkungan sekitar dapat
sehingga jarang mendampingi siswa digunakan untuk media pembelajaran.
belajar dirumah dan mengakibatkan Sesuai dengan pendapat yang
orang tua menjadi kurang mendukung dikemukakan oleh (Ardianti dkk., 2017)
kegiatan belajar siswa dirumah. penggunaan media pembelajaran di
lingkungan sekitar sebagai sumber
2) Suasana Rumah atau Keluarga belajar siswa dapat menunjang kegiatan
Berdasarkan hasil observasi dan pembelajaran secara optimal sehingga
wawancara dengan siswa AIP dan MRP siswa lebih memahami materi
bahwa suasana rumah siswa terlalu ramai dikarenakan pembelajaran bersifat nyata.
sehingga siswa sulit berkonsentrasi Namun kendala yang ditemukan
dalam belajar matematika dirumah. dilapangan yaitu kurangnya pemahaman
Suasana rumah yang kurang kondusif guru terhadap media pembelajaran yang
dapat menjadi faktor penyebab siswa inovatif sesuai dengan materi. Media
mengalami kesulitan belajar matematika. berfungsi agar menciptakan keadaan
1618|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824

belajar yang menyenangkan. Hal ini terhenti sehingga orang tua perlu
sesuai pendapat yang dikemukakan oleh memperhatikan aktivitas anaknya dalam
(Wanabuliandari dkk., 2016) bahwa masyarakat agar siswa tidak melupakan
penggunaan media perlu dilakukan, tugasnya dalam belajar, khususnya
dikarenakan ciri-ciri siswa di sekolah belajar matematika. Sebagaimana yang
lebih suka bermain. Menerapkan penting- dikemukakan oleh (Anggraeni et al.,
nya pembelajaran yang menyenangkan. 2020) bahwa lingkungan masyarakat
Belajar sembari bermain agar siswa tidak sangat berpengaruh terhadap kegiatan
merasakan bosan sehingga siswa menjadi belajar siswa. Orang tua harus
lebih aktif. Selain itu, (Ardianti et al., mengawasi kegiatan anak agar dapat
2017) juga berpendapat bahwa semua diikuti tanpa melupakan tugas belajarnya.
guru harus melakukan pembelajaran yang
menarik dan ceria untuk siswa. Hal ini 5) Pengaruh Media Massa
dikarenakan salah satu ciri siswa yaitu Berdasarkan hasil observasi dan
bermain. wawancara dengan 7 subjek dalam
Penggunaan media pembelaja- penelitian ini bahwa mengaku sering
ran menjadi faktor penting yang bermain HP sampai lupa waktu terutama
diperlukan agar pembelajaran matema- belajar matematika. Selain itu, ada juga
tika lebih diperhatikan lagi supaya siswa yang sering menonton TV sampai larut
paham terhadap konsep matematika. malam. Penggunaan HP dapat menye-
Penunjang pembelajaran yang kurang babkan siswa malas dalam mengerjakan
lengkap dapat menyebabkan siswa PR atau belajar matematika. Pengaruh
kesulitan belajar matematika. Sesuai media massa dapat menjadi faktor
pendapat yang disampaikan oleh penyebab kesulitan belajar matematika.
(Amallia & Unaenah, 2018) bahwa Media massa dapat menimbulkan
penggunaan media yang tidak tepat akan siswa kesulitan dalam belajarnya. Faktor
mengakibatkan siswa kurang tertarik ini tidak dapat diremehkan karena
untuk memperhatikan pembelajaran faktanya terdapat banyak siswa yang
matematika sehingga kondisi tersebut lebih tertarik terhadap penggunaan media
dapat menjadi faktor penyebab kesulitan massa daripada belajar. Penggunaan HP
belajar matematika. dapat menyebabkan siswa malas dalam
mengerjakan PR matematika. Siswa
4) Kegiatan dalam Masyarakat terlalu banyak menggunakan waktu
Berdasarkan hasil wawancara untuk menonton TV dan bermain HP
dengan siswa IZ dan KHAC bahwa sehingga siswa sering melewatkan
mengaku sering diajak bermain di waktu waktunya untuk belajar matematika saat
belajar sehingga siswa tidak mengerjakan dirumah. Sebagaimana yang
PR pada malam hari atau tidak belajar dikemukakan oleh (Asriyanti & Purwati,
terutama pelajaran matematika. Oleh 2020) bahwa faktor media massa
karena itu, kegiatan dalam masyarakat membuat siswa sering melupakan waktu
yang terlalu banyak akan menyebabkan untuk belajar disebabkan keasyikan
siswa tidak dapat belajar matematika nonton televisi dan main HP. Selain itu,
secara maksimal sehingga permasalahan siswa yang sering kali menggunakan HP
tersebut menjadi faktor penyebab membuat siswa tersebut menjadi malas
kesulitan belajar matematika. dalam belajarnya serta siswa yang nonton
Kegiatan dalam masyarakat siswa televisi juga membuat siswa menjadi
yang terlalu banyak dapat menyebabkan malas belajar matematika sehingga dapat
kegiatan pembelajaran siswa menjadi menghambat proses belajar apabila siswa
| 1619
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824

terlalu banyak menggunakan waktu matematika siswa kelas V SD Negeri


untuk menikmati media massa sehingga Rajang Begantung II termasuk dalam
melupakan tugas belajarnya. kategori sulit. (Andri, Wibowo, et al.,
Berdasarkan hasil penelitian 2020) berpendapat bahwa penyebab
tersebut, kesulitan belajar yang dialami kesulitan belajar matematika ialah sikap
oleh siswa kelas IV MI Mambaul Ulum siswa dalam belajar matematika,
Pati dari 7 siswa adalah kesulitan motivasi belajar siswa yang masih
memahami konsep perbandingan rendah, kesehatan tubuh yang tidak
pecahan dan menyederhanakan pecahan, optimal, kemampuan pengindraan siswa
kesulitan keterampilan berhitung pada yang kurang, penggunaan media
operasi hitung perkalian dan pembagian, pembelajaran yang belum maksimal,
dan kesulitan memecahkan masalah pada sarana prasarana disekolah serta
soal cerita. Sedangkan faktor penyebab lingkungan keluarga.
kesulitan belajar matematika yang Implikasi penelitian ini guru
dialami oleh siswa kelas IV MI Mambaul hendaknya agar memahami kesulitan-
Ulum Pati dari 7 siswa yaitu IZ, OA, kesulitan belajar matematika yang
DAS, KHAC, MRP, MFF, AIP adalah dialami oleh siswa kelas IV MI Mambaul
faktor internal dan faktor eksternal. Ulum Pati serta menganalisis kesulitan
Faktor internalnya meliputi kesehatan tersebut dari segi faktor penyebab
tubuh yang tidak optimal, kemampuan kesulitan dalam pembelajaran
pengindraan yang dialami oleh siswa matematika, serta faktor lain yang
MFF dan KHAC yang mengalami mungkin terlibat dalam kemunculan
gangguan penglihaan atau mata minus kesulitan tersebut. Analisis kesulitan
dan gangguan pendengaran yang kurang, belajar matematika perlu dilakukan untuk
kecerdasan yang rendah, minat terhadap mengetahui dan menentukan strategi
pelajaran matematika rendah, dan pembelajaran matematika yang tepat agar
motivasi belajar yang rendah. Sedangkan dapat digunakan untuk mengatasi
faktor eksternalnya adalah kurangnya kesulitan belajar matematika tersebut.
perhatian orang tua terhadap kegiatan
belajar siswa, suasana rumah yang KESIMPULAN DAN SARAN
kurang kondusif, penggunaan media Berdasarkan hasil analisis data dan
pembelajaran yang kurang inovatif, pembahasan, maka dapat disimpulkan
kegiatan siswa yang terlalu banyak bahwa kesulitan belajar matematika
sehingga menganggu waktu belajar, dan meliputi kesulitan memahami konsep,
pengaruh media massa meliputi keterampilan berhitung, dan memecah-
penggunaan HP yang berlebihan dan kan masalah. Faktor penyebab kesulitan
televisi dialami oleh 7 siswa merupakan belajar matematika berasal dari faktor
faktor yang menyebabkan siswa internal dan faktor eksternal. Faktor
mengalami kesulitan belajar matematika. internal meliputi kesehatan tubuh kurang
Hasil penelitian ini sejalan dengan optimal, kemampuan pengindraan
hasil penelitian (Zakiyah et al., 2019) kurang, kecerdasan siswa rendah, minat
yaitu bentuk-bentuk kesulitan belajar belajar rendah, dan motivasi belajar juga
matematika materi operasi hitung rendah. Sedangkan faktor eksternal
campuran adalah kesulitan dalam antara lain kurangnya perhatian orang tua
memahami simbol dan memahami terhadap aktivitas belajar siswa, suasana
konsep. Begitu pula dengan hasil rumah yang kurang kondusif, lingkungan
penelitian (Andri, Wibowo, et al., 2020), masyarakat, dan pengaruh media massa
yaitu tingkat kesulitan belajar yang meliputi HP dan Televisi.
1620|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824

Saran dalam penelitian ini bagi DIDIK. Refleksi Edukatika : Jurnal


peneliti selanjutnya adalah penelitian ini Ilmiah Kependidikan, 7(2), 145–
masih tergolong sederhana sehingga 150.
perlu dilakukan penelitian yang https://doi.org/10.24176/re.v7i2.12
mendalam dan dapat mengkaji terkait 25
kesulitan belajar matematika dan faktor
penyebab kesulitan dalam pembelajaran Ardianti, S. D., Wanabuliandari, S., dan
matematika. S. R. (2017). Peningkatan Perilaku
Peduli Lingkungan Dan Tanggung
DAFTAR PUSTAKA Jawab Siswa Melalui Model Ejas
Amallia, N., & Unaenah, E. (2018). Dengan Pendekatan Science
Analisis Kesulitan Belajar Edutainment. Jurnal Pendas, 4(1),
Matematika Pada Siswa Kelas III 1–7.
Sekolah Dasar. Attadib Journal Of https://doi.org/10.30659/pendas.4.1
Elementary Education, 3(2), 123– .1-7
133. https://www.jurnalfai- Asriyanti, F. D., & Purwati, I. S. (2020).
uikabogor.org/index.php/attadib/art Analisis Faktor Kesulitan Belajar
icle/view/414 Ditinjau dari Hasil Belajar
Andri, Wibowo, D. C., & Agia, Y. Matematika Siswa Kelas V
(2020). Analisis Kesulitan Belajar Sekolah Dasar. Sekolah Dasar:
Matematika Kelas V Sd Negeri 25 Kajian Teori Dan Praktik
Rajang Begantung Ii. J-PiMat : Pendidikan, 29(1), 79–87.
Jurnal Pendidikan Matematika, https://doi.org/10.17977/um009v29
2(2), 231–241. i12020p079
https://doi.org/10.31932/j- Handayani, N. F., & Mahrita, M. (2021).
pimat.v2i2.869 Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Andri, A., Dores, O. J., & Lina, A. H. Matematika pada Siswa Kelas IV
(2020). Analisis Faktor Penyebab di SDN Jawa 2 Martapura
Kesulitan Belajar Matematika Pada Kabupaten Banjar. Jurnal PTK
Siswa Sdn 01 Nanga Kantuk. J- Dan Pendidikan, 6(2).
PiMat : Jurnal Pendidikan https://doi.org/10.18592/ptk.v6i2.4
Matematika, 2(1), 158–167. 045
https://doi.org/10.31932/j- Jamal, F. (2014). Analisis Kesulitan
pimat.v2i1.688 Belajar Siswa Dalam Mata
Anggraeni, S. T., Muryaningsih, S., & Pelajaran Matematika Pada Materi
Ernawati, A. (2020). Analisis Peluang Kelas XI IPA SMA
Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Muhammadiyah Meulaboh Johan
Matematika Di Sekolah Dasar. Pahlawan. Jurnal MAJU (Jurnal
Jurnal Riset Pendidikan Dasar Pendidikan Matematika), 1(1), 18–
(JRPD), 1(1), 25–37. 36.
https://doi.org/10.30595/.v1i1.7929 http://www.ejournal.stkipbbm.ac.id
Ardianti, S. D., Pratiwi, I. A., & /index.php/mtk/article/view/232
Kanzunnudin, M. (2017). Kusumasari, N., Wanabuliandari, S., &
IMPLEMENTASI PROJECT Rahayu, R. (2020). Penerapan
BASED LEARNING (PjBL) Model Contextual Teaching
BERPENDEKATAN SCIENCE Learning Berbasis Keunggulan
EDUTAINMENT TERHADAP Lokal terhadap Pemecahan
KREATIVITAS PESERTA Masalah Siswa Kelas V.
| 1621
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824

ANARGYA: Jurnal Ilmiah Waskitoningtyas, R. S. (2016). Analisis


Pendidikan Matematika, 3(1), 43– Kesulitan Belajar Matematika
50. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kota
https://doi.org/10.24176/anargya.v3 Balikpapan Pada Materi Satuan
i1.4741 Waktu Tahun Ajaran 2015/2016.
Pujiati, P., Kanzunnudin, M., & JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan
Wanabuliandari, S. (2018). Matematika), 5(1), 24.
Analisis Pemahaman Konsep https://doi.org/10.25273/jipm.v5i1.
Matematis Siswa Kelas IV SDN 3 852
Gemulung Pada Materi Pecahan. Zakiyah, E., Handayani, T., & Sofyan, F.
ANARGYA: Jurnal Ilmiah A. (2019). Analisis Kesulitan
Pendidikan Matematika, 1(1), 37– Belajar Matematika Materi Operasi
41. Hitung Campuran Siswa Kelas IV
https://doi.org/10.24176/anargya.v1 di MI Hijriyah II Palembang. Al-
i1.2278 Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Raj Acharya, B. (2017). Factors Guru Madrasah Ibtidaiyah, 9(1),
Affecting Difficulties in Learning 41.
Mathematics by Mathematics https://doi.org/10.18592/aladzkapg
Learners. International Journal of mi.v9i1.3006
Elementary Education, 6(2), 8.
https://doi.org/10.11648/j.ijeedu.20
170602.11
Utari, D. R., Wardana, M. Y. S., &
Damayani, A. T. (2019). Analisis
Kesulitan Belajar Matematika
dalam Menyelesaikan Soal Cerita.
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 3(4),
545.
https://doi.org/10.23887/jisd.v3i4.2
2311
Wahyuni, Y., & Netti, S. (2021). Analisis
motivasi belajar matematika Siswa
Kelas XII IPA SMA Bunda
Padang. AKSIOMA: Jurnal
Matematika Dan Pendidikan
Matematika, 12(1), 52–59.
Wanabuliandari, S., Ardianti, S. D., &
Rahardjo, S. (2016). Implementasi
Model Ejas Berbasis Mathematic
Edutaimentuntuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Dan Perilaku
Kepedulian Terhadap Lingkungan.
Eduma : Mathematics Education
Learning and Teaching, 5(2), 34.
https://doi.org/10.24235/eduma.v5i
2.1174

1622|

Anda mungkin juga menyukai