Sri Ayu
Sri Ayu
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824
Received 17 June 2021; Received in revised form 12 September 2021; Accepted 29 September 2021
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan belajar matematika dan faktor penyebab kesulitan
belajar matematika yang dialami oleh siswa kelas IV MI Mambaul Ulum Pati. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek penelitian ini yaitu guru kelas, dan tujuh siswa kelas
IV yang teridentifikasi mengalami kesulitan belajar matematika. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 1) Kesulitan belajar matematika yang siswa kelas IV MI Mambaul Ulum alami yaitu kesulitan
memahami konsep pada bilangan pecahan, kesulitan keterampilan berhitung pada materi perkalian dan
pembagian, serta kesulitan memecahkan masalah dalam bentuk soal cerita. 2) Faktor penyebab kesulitan
belajar matematika terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internalnya adalah kesehatan tubuh
yang tidak optimal, cacat tubuh yaitu penglihatan yang lemah atau mata minus dan pendengaran yang kurang,
kecerdasan yang rendah, minat siswa pada pelajaran matematika masih rendah, serta motivasi siswa dalam
pembelajaran matematika juga rendah. Sedangkan faktor eksternalnya adalah faktor lingkungan sekolah yaitu
penggunaan media pembelajaran matematika yang kurang inovatif, faktor lingkungan keluarga adalah orang
tua kurang memperhatikan kegiatan belajar matematika siswa, suasana dirumah kurang baik saat siswa belajar
matematika, kegiatan dalam masyarakat yaitu siswa yang terlalu banyak aktivitas sehingga kegiatan belajar
siswa menjadi terbengkalai, dan faktor media massa yaitu pengaruh penggunaan gadget dan TV.
Kata kunci: Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika; Kesulitan Belajar Matematika
Abstract
This study aims to describe the difficulties in learning mathematics in learning mathematics and the factors
causing the difficulty in learning mathematics experienced by students in grade IV MI Mambaul Ulum Pati.
This research uses a qualitative approach with a case study design. The subject of this research is the class
teacher, and seven grade IV students who were identified as having difficulty learning mathematics. Data
collection techniques in this study are observation, interviews, documentation, and field notes. Data analysis
tchniques used in this study are dta reduction, data presentation, and conclusions/verification. The results
showed that 1) The difficulty in learning mathematics that the IV grader MI Mambaul Ulum experienced,
namely the difficulty in understanding the concept of fractions, difficulty in numeracy skills in the material of
multiplication and division, and difficulty solving problems in the form of story problems. 2) Factors that cause
difficulty in learning mathematics consist of internal factors and exsternal factors. Internal factors are body
health that is not optimal, body defects, namely weak eyesight or minus eyes and poor hearing, low
intelligence, student interest in mathematics is still low, and students motivation in learning mathematics is
also low. While the external factor is the school environment factor, namely the use of less innovative
mathematics learning media, family environmental factors, are parents pay less attention to students
mathematics learning activities, the atmosphere at home is not good when students study math, activities in the
community namely students who have too much activity so that students learning activities become neglected,
and mass media factors, namely the influence of the use of gadgets and television.
Keywords: Difficulty learning math; factors that cause difficulty in learning mathematics
This is an open access article under the Creative Commons Attribution 4.0 International License
| 1611
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824
adalah kesulitan dalam penerapan konsep Teknik analisis data adalah reduksi
pecahan, kesulitan kemampuan data yaitu menyimpulkan, menyisihkan
berhitung, dan kesulitan memecahkan hal-hal penting melalui observasi,
masalah terutama pada soal cerita. Guru wawancara, dan dokumentasi mengenai
juga mengungkapkan ada 7 siswa yang kesulitan belajar matematika dan faktor
mengalami tingkat kesulitan belajar penyebab kesulitan belajar matematika.
matematika sangat tinggi. Siswa tersebut Selanjutnya dilakukan tahapan penyajian
merupakan siswa yang dianggap sering data adalah tindak lanjut dari reduksi
mendapatkan nilai tes yang rendah pada data. Data yang sudah direduksi
mata pelajaran matematika. Oleh karena selanjutnya disajikan dalam bentuk
itu, 7 siswa tersebut dijadikan sebagai naratif, dan tahapan terakhir adalah
subjek penelitian yang meliputi 5 laki- membuat kesimpulan secara menyeluruh
laki dan 2 perempuan yang diambil sehingga ditemukan hasil sebagai tujuan
berdasarkan saran dari guru kelas IV. penelitian.
Permasalahan tersebut membuat
subjek tertarik untuk mengetahui HASIL DAN PEMBAHASAN
kesulitan belajar matematika dan faktor 1. Kesulitan Belajar Matematika
penyebab kesulitan dalam pembelajaran a. Kesulitan Memahami Konsep
matematika siswa kelas IV MI Mambaul Subjek menemukan bahwa siswa
Ulum Pati. belum memahami konsep perbandingan
pecahan. Berdasarkan hasil lembar jawab
METODE PENELITIAN siswa diketahui siswa tidak menjawab
Penelitian ini termasuk jenis dengan benar. Kesalahan siswa IZ dalam
deskriptif dengan pendekatan kualitiatif menjawab dapat dilihat pada Gambar 1.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kesulitan belajar matematika
dan faktor penyebab kesulian belajar
matematika. Subjek penelitian ialah
siswa MI Mambaul Ulum Pati kelas IV. Gambar 1 Jawaban siswa IZ
Dengan jumlah siswa 27 terdiri dari 15
laki-laki dan 12 perempuan. Siswa yang Berdasarkan lembar jawab siswa
menjadi subjek penelitian terdiri dari 7 IZ, siswa melakukan kekeliruan dalam
siswa yang mengalami kesulitan belajar menjawab soal. Kesulitan siswa dalam
matematika dan hasil belajar matematika memahami konsep mengubah pecahan
rendah atau dibawah KKM. Selain itu, biasa menjadi desimal. Siswa diminta
guru kelas IV MI Mambaul Ulum Pati mengubah pecahan dan siswa
juga menjadi subjek dalam penelitian ini.
menjawab soal tersebut 0,25. Sedangkan
Instrumen yang digunakan dalam
jawaban yang benar adalah 0,24. Siswa
penelitian ini adalah observasi, wawan-
keliru dalam menjawab sehingga tidak
cara, dan dokumentasi. Lembar observasi
menjawab sesuai dengan jawaban yang
dan wawancara digunakan untuk
benar. Dari hasil wawancara dengan
mendapatkan informasi terkait kesulitan
siswa IZ didapatkan informasi bahwa
belajar matematika dan faktor penyebab
ketika mengubah pecahan biasa menjadi
kesulitan belajar matematika. Sedangkan
desimal tersebut siswa IZ kebingungan
dokumentasi dalam penelitian ini berupa
dalam membandingkan jawaban mana
dokumen hasil belajar matematika pada
yang benar. Dengan kata lain, siswa IZ
penilaian akhir semester kelas IV MI
kurang matang dalam memahami
Mambaul Ulum Pati.
| 1613
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824
sehingga tidak menjawab sesuai dengan DAS dan MRP disimpulkan bahwa
jawaban yang benar. Dari hasil ketika mentaksir hasil perkalian dan
wawancara dengan siswa DAS didapat- pembagian tersebut siswa DAS dan MRP
kan informasi bahwa siswa DAS terburu- mengarang jawaban dan mencontek
buru dalam mengerjakan soal sehingga temannya sehingga hasil yang siswa
jawaban yang didapat salah dan siswa dapat juga salah dan kurang teliti.
tidak teliti. Ketidaktelitian siswa Dengan kata lain, siswa DAS dan MRP
mengakibatkan siswa tidak menjawab tidak teliti dalam mengerjakan soal tes
dengan benar soal tes matematika. matematika sehingga mengalami
Selain itu subjek juga menemukan kesulitan keterampilan berhitung. Hal ini
bahwa siswa kesulitan keterampilan sesuai dengan pendapat yang dikemuka-
berhitung. Siswa melakukan kesalahan kan oleh (Amallia & Unaenah, 2018)
saat mengerjakan tes penilaian akhir bahwa kesulitan mungkin timbul dalam
semester pada materi pembagian. berhitung disebabkan oleh siswa yang
Berdasarkan hasil lembar jawab kurang teliti dalam menjawab soal yang
diketahui siswa tidak menjawab dengan diberikan sehingga siswa mengalami
benar. Kesalahan siswa dalam menjawab kesulitan dalam keterampilan berhitung.
dapat dilihat pada Gambar 4.
c. Kesulitan Memecahkan Masalah
Subjek menemukan bahwa siswa
kesulitan dalam memecahkan masalah,
terutama pada soal cerita. Berikut hasil
Gambar 4 Jawaban siswa MRP
lembar jawab siswa OA dapat diketahui
bahwa siswa tidak menjawab dengan
Selanjutnya siswa MRP, subjek
benar. Kesalahan siswa dalam menjawab
menemukan bahwa siswa kesulitan
dapat dilihat pada Gambar 5.
dalam keterampilan berhitung terutama
materi pembagian. Berdasarkan hasil
lembar jawab siswa MRP diketahui siswa
tidak menjawab dengan benar ketika
diminta mentaksir dari 7 : 3,7 dan siswa
menjawab soal tersebut 3. Sedangkan Gambar 5 Jawaban siswa OA
jawaban yang benar adalah 2. Siswa
keliru dalam menjawab sehingga tidak Berdasarkan hasil lembar kerja
menjawab sesuai dengan jawaban yang siswa OA, siswa melakukan kekeliruan
benar dan tepat. Dari hasil wawancara dalam menjawab soal. Kesulitan siswa
dengan siswa MRP didapatkan informasi dalam memecahkan masalah pada soal
bahwa ketika mentaksir hasil pembagian cerita. Siswa diminta untuk mencari KPK
tersebut siswa MRP mengarang jawaban dari 3 dan 7 dan siswa menjawab soal
dan mencontek temannya sehingga hasil tersebut 10. Sedangkan jawaban yang
yang siswa dapat juga salah dan kurang benar adalah 21 karena KPK dari 3 dan 7
teliti. Dengan kata lain, siswa MRP tidak adalah 21. Siswa keliru dalam menjawab
teliti dalam mengerjakan soal tes sehingga tidak menjawab sesuai dengan
matematika sehingga mengalami kesuli- jawaban yang benar. Dari hasil
tan keterampilan berhitung terutama wawancara dengan siswa OA didapatkan
materi pembagian. informasi bahwa ketika siswa menjawab
Berdasarkan hasil lembar jawab soal tes tersebut siswa menambahkan
siswa dan hasil wawancara dengan siswa hasil dari 3 dan 7 sehingga siswa
| 1615
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824
menjawab 10 dan ketika siswa sakit dan sering mengantuk saat pelajaran
mengerjakan soal cerita tersebut siswa matematika serta guru WI juga
OA kebingungan dalam membandingkan mengungkapkan ada siswa yang merasa
jawaban mana yang benar. Dengan kata pusing saat pelajaran matematika.
lain, siswa OA kurang matang dalam Keadaan jasmani yang kurang
memecahkan masalah terutama pada soal sehat dapat menyebabkan siswa mudah
cerita yang menyebabkan siswa OA lelah, pusing, mengantuk, dan kurang
mengalami kesulitan belajar matematika. semangat menerima pelajaran dengan
Kesulitan memecahkan masalah baik. Sebagaimana yang dikemukakan
yang subjek temukan yaitu siswa tidak oleh (Utari dkk., 2019) bahwa siswa yang
dapat mengikuti langkah-langkah yang mengalami gangguan kesehatan bisa
benar dalam mengerjakan soal, dan juga mengakibatkan siswa tidak konsentrasi
tidak dapat mengerjakan soal dalam belajar dan mengantuk ketika
berdasarkan informasi yang terdapat pelajaran matematika sedang berlang-
dalam soal. Sesuai dengan pendapat yang sung, hal tersebut dapat terjadi
dikemukakan oleh (Kusumasari dkk., disebabkan oleh kondisi fisik tidak dalam
2020) bahwa guru hanya memberikan keadaan yang optimal. Keadaan tubuh
tugas untuk menyelesaikan soal yang tidak optimal mempengaruhi
pemecahan masalah tanpa mengajarkan penerimaan siswa terhadap informasi
bagaimana menyelesaikan soal tersebut yang disampaikan oleh guru.
sesuai langkah-langkah penyelesaian
yang seharusnya ditempuh. 2) Cacat Tubuh
Berdasarkan hasil observasi dan
2. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar wawancara dalam penelitian ini ada 2
Matematika siswa yang memiliki gangguan pengli-
Setelah subjek menemukan jenis- hatan dan pendengaran. Diantaranya
jenis kesulitan belajar matematika yang siswa MFF yang mengalami gangguan
siswa alami, berikutnya akan membahas penglihatan atau mata minus dan siswa
faktor-faktor yang menyebabkan siswa KHAC mengalami gangguan pendenga-
mengalami kesulitan pembelajaran ran yang kurang.
matematika. Melalui analisis observasi, Kemampuan penglihatan serta
wawancara, serta dokumentasi. Hasil pendengaran yang siswa alami mampu
analisis menunjukkan bahwa terdapat menurunkan daya serap informasi yang
faktor internal dan faktor eksternal yang dijelaskan oleh guru. Sesuai dengan
menyebabkan siswa mengalami kesulitan pendapat yang dikemukakan oleh
dalam pembelajaran matematika. Selain (Handayani & Mahrita, 2021) mengemu-
itu, untuk mengetahui masing-masing kakan bahwa pancaindra berperan
faktor penyebab kesulitan dalam penting terhadap kegiatan belajar siswa
pembelajaran matematika, subjek dapat yaitu mata dan telinga. Guru sudah
menjelaskan sebagai berikut. mengurangi gangguan penglihatan dan
a. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar pendengaran siswa dengan memindahkan
Matematika Secara Internal tempat duduk siswa paling depan. Selain
1) Kesehatan Tubuh itu, orang tua juga perlu memperhatikan
Faktor fisiologis dapat menyebab- dengan baik kemampuan pengindraan
kan siswa mengalami kesulitan dalam siswa khususnya penglihatan yang
pembelajaran matematika. Berdasarkan kurang atau minus dan pendengaran yang
hasil wawancara dengan siswa IZ dan terggangu agar siswa dapat menyerap
OA mengaku kondisi fisiknya sedang informasi secara optimal.
1616|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824
sehingga kalau malam hari orang tua Sebagaimana yang dikemukakan oleh
siswa merasa kecapekan dan jarang (Andri, Dores, et al., 2020) bahwa
mendampingi anaknya belajar dirumah. suasana rumah atau keluarga yang ramai
Kondisi tersebut dapat menjadi faktor atau gaduh akan mengakibatkan siswa
penyebab siswa mengalami kesulitan susah untuk belajar dengan baik. Kondisi
belajar matematika. rumah yang ramai atau gaduh dapat
Orang tua yang melakukan menyebabkan siswa kesulitan
pendampingan siswa saat belajar dirumah berkonsentrasi dalam belajar matematika.
adalah salah satu contoh perhatian orang
tua. Siswa yang teridentifikasi kesulitan 3) Penggunaan Media Pembelajaran
belajar matematika tidak selalu Berdasarkan hasil wawancara
mendapatkan perhatian dari orang tua dengan guru WI selaku guru kelas IV MI
dirumah. Sesuai yang disampaikan oleh Mambaul Ulum, media yang digunakan
(Asriyanti & Purwati, 2020) bahwa orang oleh guru adalah yang ada dilingkungan
tua kurang memperhatikan belajar sekitar. Selain itu, kendala yang dialami
anaknya saat dirumah sehingga siswa guru yaitu kurangnya pemahaman akan
mengalami kesulitan dalam belajarnya. media yang tepat dan kurangnya
Hal ini disebabkan siswa melakukan kreatifitas guru untuk menciptakan media
dengan sendiri soal yang sulit dirumah yang kreatif dan menarik untuk siswa
tanpa dibantu oleh orang tua. Oleh sehingga siswa kurang tertarik untuk
karena itu, perlu adanya kesadaran orang memperhatikan pembelajaran matemati-
tua untuk selalu memberikan perhatian ka. Kondisi tersebut dapat membuat
dan dukungan dalam proses belajar anak. siswa jenuh dan bosan dalam memper-
Selain itu, subjek juga menemukan hatikan pembelajaran matematika
bahwa kurangnya perhatian dari orang sehingga dapat menjadi faktor penyebab
tua disebabkan karena orang tua terlalu siswa mengalami kesulitan belajar.
sibuk bekerja sehingga kurang Media merupakan sarana untuk
memperhatikan pelajaran siswa menyampaikan informasi agar siswa
disekolah. Salah satu kurangnya lebih mudah memahami materi yang
perhatian orang tua adalah siswa tidak diajarkan oleh guru. Berdasarkan hasil
mengerjakan PR matematika yang wawancara dengan siswa, media
diberikan oleh guru. Sebagaimana yang pembelajaran yang digunakan oleh guru
dikemukakan oleh (Utari dkk., 2019) yaitu yang ada di lingkungan sekitar,
bahwa orang tua kebanyakan bekerja alat-alat yang di lingkungan sekitar dapat
sehingga jarang mendampingi siswa digunakan untuk media pembelajaran.
belajar dirumah dan mengakibatkan Sesuai dengan pendapat yang
orang tua menjadi kurang mendukung dikemukakan oleh (Ardianti dkk., 2017)
kegiatan belajar siswa dirumah. penggunaan media pembelajaran di
lingkungan sekitar sebagai sumber
2) Suasana Rumah atau Keluarga belajar siswa dapat menunjang kegiatan
Berdasarkan hasil observasi dan pembelajaran secara optimal sehingga
wawancara dengan siswa AIP dan MRP siswa lebih memahami materi
bahwa suasana rumah siswa terlalu ramai dikarenakan pembelajaran bersifat nyata.
sehingga siswa sulit berkonsentrasi Namun kendala yang ditemukan
dalam belajar matematika dirumah. dilapangan yaitu kurangnya pemahaman
Suasana rumah yang kurang kondusif guru terhadap media pembelajaran yang
dapat menjadi faktor penyebab siswa inovatif sesuai dengan materi. Media
mengalami kesulitan belajar matematika. berfungsi agar menciptakan keadaan
1618|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824
belajar yang menyenangkan. Hal ini terhenti sehingga orang tua perlu
sesuai pendapat yang dikemukakan oleh memperhatikan aktivitas anaknya dalam
(Wanabuliandari dkk., 2016) bahwa masyarakat agar siswa tidak melupakan
penggunaan media perlu dilakukan, tugasnya dalam belajar, khususnya
dikarenakan ciri-ciri siswa di sekolah belajar matematika. Sebagaimana yang
lebih suka bermain. Menerapkan penting- dikemukakan oleh (Anggraeni et al.,
nya pembelajaran yang menyenangkan. 2020) bahwa lingkungan masyarakat
Belajar sembari bermain agar siswa tidak sangat berpengaruh terhadap kegiatan
merasakan bosan sehingga siswa menjadi belajar siswa. Orang tua harus
lebih aktif. Selain itu, (Ardianti et al., mengawasi kegiatan anak agar dapat
2017) juga berpendapat bahwa semua diikuti tanpa melupakan tugas belajarnya.
guru harus melakukan pembelajaran yang
menarik dan ceria untuk siswa. Hal ini 5) Pengaruh Media Massa
dikarenakan salah satu ciri siswa yaitu Berdasarkan hasil observasi dan
bermain. wawancara dengan 7 subjek dalam
Penggunaan media pembelaja- penelitian ini bahwa mengaku sering
ran menjadi faktor penting yang bermain HP sampai lupa waktu terutama
diperlukan agar pembelajaran matema- belajar matematika. Selain itu, ada juga
tika lebih diperhatikan lagi supaya siswa yang sering menonton TV sampai larut
paham terhadap konsep matematika. malam. Penggunaan HP dapat menye-
Penunjang pembelajaran yang kurang babkan siswa malas dalam mengerjakan
lengkap dapat menyebabkan siswa PR atau belajar matematika. Pengaruh
kesulitan belajar matematika. Sesuai media massa dapat menjadi faktor
pendapat yang disampaikan oleh penyebab kesulitan belajar matematika.
(Amallia & Unaenah, 2018) bahwa Media massa dapat menimbulkan
penggunaan media yang tidak tepat akan siswa kesulitan dalam belajarnya. Faktor
mengakibatkan siswa kurang tertarik ini tidak dapat diremehkan karena
untuk memperhatikan pembelajaran faktanya terdapat banyak siswa yang
matematika sehingga kondisi tersebut lebih tertarik terhadap penggunaan media
dapat menjadi faktor penyebab kesulitan massa daripada belajar. Penggunaan HP
belajar matematika. dapat menyebabkan siswa malas dalam
mengerjakan PR matematika. Siswa
4) Kegiatan dalam Masyarakat terlalu banyak menggunakan waktu
Berdasarkan hasil wawancara untuk menonton TV dan bermain HP
dengan siswa IZ dan KHAC bahwa sehingga siswa sering melewatkan
mengaku sering diajak bermain di waktu waktunya untuk belajar matematika saat
belajar sehingga siswa tidak mengerjakan dirumah. Sebagaimana yang
PR pada malam hari atau tidak belajar dikemukakan oleh (Asriyanti & Purwati,
terutama pelajaran matematika. Oleh 2020) bahwa faktor media massa
karena itu, kegiatan dalam masyarakat membuat siswa sering melupakan waktu
yang terlalu banyak akan menyebabkan untuk belajar disebabkan keasyikan
siswa tidak dapat belajar matematika nonton televisi dan main HP. Selain itu,
secara maksimal sehingga permasalahan siswa yang sering kali menggunakan HP
tersebut menjadi faktor penyebab membuat siswa tersebut menjadi malas
kesulitan belajar matematika. dalam belajarnya serta siswa yang nonton
Kegiatan dalam masyarakat siswa televisi juga membuat siswa menjadi
yang terlalu banyak dapat menyebabkan malas belajar matematika sehingga dapat
kegiatan pembelajaran siswa menjadi menghambat proses belajar apabila siswa
| 1619
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 3, 2021, 1611-1622 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824
1622|