Anda di halaman 1dari 6

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi

Sulawesi Selatan
Nomor : 267/SKPTS/VI.3/2015
Tanggal :
8 September 2015
Tentang :
Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur (SOP)
sertifikasi pada UPTD Balai Perbenihan Tanaman Hutan Dinas
Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan
==============================================

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SERTIFIKASI


PENILAIAN SUMBER BENIH, PENGUJIAN MUTU BENIH, PENGUJIAN MUTU
BIBIT DAN PENYALURAN BENIH/ BIBIT TANAMAN HUTAN
PADA UPTD BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
DINAS KEHUTANAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
 
 
A. D A S A R
a. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.1/Menhut-II/2009 tentang
Penyelenggaraan Perbenihan Tanaman Hutan, sebagaimana telah
diubah dengan Nomor P.72/Menhut-II/2009 ;
b. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.28/Menhut-II/2010 tentang
Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Hutan ;
c. Peraturan Daerah Sulawesi Selatan Nomor 8 tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Selatan;
d. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 69 Tahun 2009 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai
Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi
Selatan.
e. Keputusan Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan
Hutan Lindung Nomor SK.16/PDASHL-PTH/2015 tentang Penetapan
Pelaksana Sertifikasi Perbenihan Kepada 6 (enam) Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Provinsi Bidang Perbenihan Tanaman Hutan.
B. TUJUAN
Tujuan pembuatan SOP adalah untuk memberikan pelayanan terbaik,
transparan dan terukur/ dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
terkait Perbenihan Tanaman Hutan UPTD Balai Perbenihan Tanaman Hutan
Provinsi Sulawesi Selatan. SOP dititikberatkan pada peningkatan kualitas
pelayanan yang ditandai dengan :
a. Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perbenihan
tanaman hutan;
b. Meningkatkan koordinasi antar unit/lembaga yang terkait ;
c. Menciptakan interaksi antara pemerintah dan masyarakat ;
d. Mewujudkan transparansi pelayanan perbenihan tanaman hutan

C. SASARAN         
Sasaran pembuatan SOP adalah semua stakeholder yang terlibat di
dalamnya mulai dari penyelenggara perbenihan, administrasi maupun
penyalur benih dan bibit sampai kepada masyarakat penerima benih/ bibit
tanaman hutan.
Berdasarkan tujuan tersebut diatas, maka indikator capaian sasaran adalah
sebagai berikut :
a. Meningkatnya jumlah masyarakat yang memohon benih dan bibit
tanaman hutan, dengan Indikator kenaikan Prosentase setiap tahunnya
;
b. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi pelayanan perbenihan tanaman
hutan, dengan Indikator Prosentase waktu pelayanan semakin
singkat ;
c. Meningkatnya pengetahuan aparat dan masyarakat tentang pelayanan
perbenihan tanaman hutan, dengan Indikator Prosentase peningkatan
kompetensi aparat;
d. Terpenuhinya sarana media informasi, dengan Indikator Prosentase
informasi yang sampai kepada masyarakat meningkat.
 

D. STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN (SOP)


Berdasarkan tugas pokok dan fungsi, terdapat 4 (empat) standar prosedur
pelayanan pada UPTD Balai Perbenihan Tanaman Hutan Dinas Kehutanan Provinsi
Sulawesi Selatan yaitu :
1. Sertifikasi Sumber Benih Tanaman Hutan
2. Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Hutan
3. Sertifikasi Mutu Bibit Tanaman Hutan
4. Penyaluran Benih dan Bibit Tanaman Hutan
Keempat SOP tersebut di atas masing-masing diurai sebagai berikut :

1. SERTIFIKASI SUMBER BENIH TANAMAN HUTAN


Prosedur Sertifikasi sumber benih tanaman hutan sebagai berikut :
a. Pemilik sumber benih mengajukan permohonan sertifikasi
sumber benih kepada UPTD BPTH dan dimasukkan di sub bagian
Tata Usaha dilengkapi dokumen pendukung antara lain letak
administrasi, peta lokasi, jenis pohon sumber benih, luas areal
calon sumber benih dan foto pohon sumber benih.
b. Kepala UPTD meneliti dan mendisposisi surat ke seksi Penataan
dan Pengelolaan Benih dan Bibit melalui sub bagian Tata Usaha
c. Kasi Penataan dan Pengelolaan Benih dan Bibit memeriksa
kelengkapan berkas/ persyaratan. Kekurangan kelengkapan
berkas disampaikan kepada pemohon dan apabila dipandang
layak maka Kasi PPBB membuat surat tugas Kepada tim Penilai
untuk melaksanakan penilaian sumber benih.
d. Tim Penilai melaksanakan penilaian sumber benih di lapangan.
Kegiatan Penilaian meliputi Identifikasi dan orientasi lapangan
e. Hasil identifikasi yang memenuhi kriteria umum sumber benih
dilanjutkan dengan deskripsi keadaan tegakan sedangkan untuk
sumber benih yang ditolak, tim tidak melakukan deskripsi.
f. Tim memberikan laporan hasil penilaian sumber benih kepada
Kepala UPTD
g. Kepala UPTD BPTH menerbitkan sertifikat sumber benih atas
dasar laporan tim penilai dan disampaiakan kepada pemilik
sumber benih dengan tembusan kepada Balai.

2. SERTIFIKASI MUTU BENIH TANAMAN HUTAN


Prosedur Sertifikasi mutu benih tanaman hutan sebagai berikut :
a. Surat permohonan sertifikasi mutu benih diajukan kepada UPTD
BPTH melalui sub bagian Tata Usaha dengan dilengkapi dokumen
pendukung.
b. Kepala Kepala UPTD meneliti dan mendisposisi ke Seksi
Pengujian dan Sertifikasi melalui Sub Bagian Tata Usaha
c. Kasi Pengujian dan Sertifikasi membuat surat perintah tugas
kepada petugas untuk melaksanakan pengambilan contoh benih
dan memeriksa keterangan asal usul benih.
d. Petugas mengambil sampel dilengkapi dengan blanko dan berita
acara pengambilan contoh benih pengambilan contoh benih.
e. Petugas pengambil sampel menyerahkan sampel benih kepada
petugas Laboratorium Pengujian untuk dilakukan pengujian mutu
fisik-fisiologis benih meliputi
i. kemurnian
ii. berat 1.000 butir
iii. kadar air
iv. daya kecambah
f. Berdasarkan hasil pengujian mutu benih Kepala UPTD BPTH
menerbitkan sertifikat mutu benih apabila benihnya berasal dari
sumber benih bersertifikat dan surat keterangan hasil pengujian
apabila benihnya tidak jelas asal usulnya.
g. Kepala UPTD BPTH dapat membatalkan sertifikat mutu benih
apabila pemilik benih terbukti memasang label benih tidak sesuai
dengan sertifikasi mutu benih.

3. SERTIFIKASI MUTU BIBIT TANAMAN HUTAN


Prosedur Sertifikasi mutu bibit tanaman hutan sebagai berikut :
a. Surat permohonan dimasukkan ke sub bagian Tata Usaha
dilengkapi dokumen pendukung.
b. Kepala UPTD meneliti dan mendisposisi ke Seksi Pengujian dan
Sertifikasi melalui sub bagian Tata Usaha
c. Kasi Pengujian dan Sertifikasi membuat surat tugas Tim
Penilai/sertifikasi Mutu Bibit
d. Tim melakukan penilaian mutu bibit dengan memeriksa asal usul
benih dan sertifikasi mutu benih dan dilanjutkan dengan
penilaian mutu bibit. Bibit yang dinilai berumur maksimal 2
tahun dan telah disortasi. Hasil penilaian dituangkan dalam BA
Penilaian Mutu Bibit.
e. Kepala UPTD menelaah hasil laporan Tim Penilai/Penguji Mutu
Bibit
f. Kepala UPTD BPTH menerbitkan Sertifikat Mutu Bibit atau Surat
Keterangan Pemeriksaan Bibit. menyetujui atau menolak
menerbitkan Sertifikat Mutu Bibit Tanaman Hutan atau
menerbitkan Surat Keterangan Pemeriksaan Bibit dan
disampaikan kepada pemohon.
g. Kepala UPTD BPTH dapat membatalkan sertifikat mutu benih
apabila pemilik benih terbukti memasang label benih tidak sesuai
dengan sertifikasi mutu bibit.
4. PENYALURAN BENIH/BIBIT TANAMAN HUTAN
Prosedur penyaluran benih dan bibit tanamn hutan sebagai berikut :
a. Surat permohonan dimasukkan ke sub bagian Tata Usaha
dilengkapi dokumen pendukung.
b. Kepala Kepala UPTD meneliti dan mendisposisi ke seksi Penataan
dan Pengelolaan Benih dan Bibit melalui sub bagian Tata Usaha
c. Kasi Penataan dan Pengelolaan Benih dan Bibit berkoordinasi
dengan pelaksana persemaian terkait kesedian benih/ bibit yang
dimohonkan termasuk prosedur pengambilan benih/ bibit oleh
pemohon.
d. Penyerahan benih/bibit kepada pemohon dengan berita acara
serah terima.

KEPALA DINAS,

Ir. H. SYUKRI MATTINETTA, M.Si


Pangkat Pembina Utama Madya
NIP. 19570517 198610 1 001

Anda mungkin juga menyukai