Anda di halaman 1dari 26

SNI 6233:2015

SNI
BENIH PADI INBRIDA
Standar ini menetapkan persyaratan mutu,
pemeriksaan lapangan, pengambilan contoh benih,
pengujian mutu benih, pelabelan, dan pengemasan.

BSIP Jakarta
Kementerian Pertanian
ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional
ISBN: ....

STANDAR NASIONAL INDONESIA


BENIH PADI IBRIDA

Nofi Anisatun Rokhmah, S.P., M.Si


Ikrarwati, S.P., M.Si
Ferdhi Isnan Nuryana, S.P., M.Si
Chery Soraya Ammatillah, S.P., M.Si
Affan Raffandi, S.P
Susi Sutardi, S.P
Wylla Sylvia Maharani, S.P., M.M
Budiyantoro, S.P., M.Sc
Erna Puji Astuti, S.P., M.Sc
Kartika Mayasari, S.P., M.Si
Lukman Hakim, S.Si, M.Sc
drh. Neng Risris Sudolar, M.Sc
Harun Pratama, S.P

Edisi I

Penerbit

Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian


Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian
Badan Standardisasi Instrumen Pertanian
Jakarta
2023
STANDAR NASIONAL INDONESIA
BENIH PADI IBRIDA
Ikrarwati, S.P., M.Si
Nofi Anisatun Rokhmah, S.P., M.Si
Ferdhi Isnan Nuryana, S.P., M.Si
Chery Soraya Ammatillah, S.P., M.Si
Affan Raffandi, S.P
Susi Sutardi, S.P
Wylla Sylvia Maharani, S.P., M.M
Budiyantoro, S.P., M.Sc
Erna Puji Astuti, S.P., M.Sc
Kartika Mayasari, S.P., M.Si
Lukman Hakim, S.Si, M.Sc
drh. Neng Risris Sudolar, M.Sc
Harun Pratama, S.P

ISBN: ....

Editor:
Tezar Ramdhan, S.T.P., M.Eng, P.hD

Sampul dan Tata Letak:


Harun Pratama, S.P

Penerbit:
BSIP Jakarta

Alamat:
Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian
Jl. Ragunan No.30, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Cetakan Pertama: Mei 2023

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagaian atau seluruh isi buku
ini tanpa ijin tertulis dari penerbit

Isi di luar tanggung jawab percetakan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
PROLOG.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
I. Klasifikasi Benih............................................................................................................1
II. Persyaratan Mutu.........................................................................................................2
III. Pemeriksaan Lapangan.............................................................................................3
IV. Pengambilan Contoh Benih......................................................................................5
V. Pengujian Mutu Benih.................................................................................................6
VI. Pelabelan.......................................................................................................................7
VII. Pengemasan.................................................................................................................9
Pengambilan Contoh Kirim (Lampiran A).................................................................10
Penetapan Kadar Air (Lampiran B).............................................................................12
Analisis Kemurnian (Lampiran C)................................................................................16
Pengujian Daya Berkecambah (Lampiran D)..........................................................17
BIBLIOGRAFI......................................................................................................................19
KATA
PENGANTAR
Padi merupakan salah satu komoditas strategis nasional yang memegang peranan
penting sebagai komoditas pangan pokok penduduk Indonesia. Salah satu tantangan
yang dihadapi dalam menjaga keberlanjutan produksi padi adalah ketersediaan benih
unggul. Benih bermutu pada tanaman padi dapat meningkatkan produksi sekitar 20-30
% apabila faktor lain dalam kondisi normal oleh sebab itu benih menjadi faktor penting
dalam mendukung peningkatan produksi komoditas pertanian.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam penyediaan benih unggul. Balai
Penerapan Standar Instrumen Pertanian DKI Jakarta pun berperan aktif dalam
mendukung penyediaan benih unggul, antara lain melalui kegiatan Perbenihan Padi di
DKI Jakarta yang harapannya akan memperoleh benih padi unggul yang terstandar
sehingga dapat membantu dan memudahlan petani untuk memperoleh benih unggul
yang terstandar.
Dalam rangka mendukung ketersediaan
benih unggul yang terstandar, maka Balai
Penerapan Standar Instrumen Pertanian DKI
Jakarta pun menyusun pedoman Standar
Nasional Indonesia Komoditas Padi sebagai
acuan semua pihak dalam penyelenggaraan
perbenihan padi sehingga dapat memenuhi
standar.
Ucapan terimakasi kepada semua pihak
yang telah memberikan saran dan
pemikiran hingga tersusunnya pedoman ini.
Harapan kami, semoga pedoman ini dapat
bermanfaat.

Jakarta, Mei 2023


Kepala Balai
Dr. Ir. Muhammad Alwi Mustaha, M.Si
PROLOG
Dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan, perbenihan
menjadi salah satu komponen yang mempunyai peranan cukup
strategis. Oleh sebab itu perlu adanya pedoman yang tertuang pada
Keputusan Menteri Pertanian RI No.990/HK.150/C/05/2018 tentang
Petunjuk Teknis Produksi Benih Tanaman Pangan sebagai acuan
produksi benih tanaman pangan dan Keputusan Menteri Pertanian RI

No.991/HK.150/C/05/2018 tentang
Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih
Tanaman Pangan serta Keputusan
Menteri Pertanian RI No.
992/HK.150/C/05/2028 tentang
Petunjuk Teknis Peredaran Benih
Tanaman Pangan. Selain itu,
diperkuat pula Keputusan Menteri
Pertanian RI No.
993/HK.150/C/05/2018 tentang
Petunjuk Teknis Pengambilan
Contoh Benih dan Pengujian/
Analisis Mutu Benih Tanaman
Pangan.
KLASIFIKASI
BENIH

01 Benih Penjenis (BS)

02 Benih Dasar (BD)

03 Benih Pokok (BP)

04 Benih Sebar (BR)

ICS 65.020.20
01
PERSYARATAN
MUTU
Persyaratan mutu di lapangan

Persyaratan mutu di laboratorium

ICS 65.020.20
02
PEMERIKSAAN
LAPANGAN
1. Dilakukan oleh pengawas benih tanaman
2. Pemeriksaan pendahuluan dilakukan sebelum tanam
sampai dengan tanam untuk memastikan kebenaran lokasi,
persyaratan lokasi, persyaratan lahan dan benih sumber.
3. Pemeriksaan pertanaman untuk mendapatkan kepastian
benih yang akan dihasilkan tidak tercampur varietas lain
sampai batas toleransi.
4. Pemeriksaan pertanaman dilakukan dengan cara
pengambilan contoh (sampling) pada fase vegetatif, fase
berbunga dan fase masak. Jumlah sampel di lapangan
sebagaimana Tabel 3 sebagai berikut :

03
PEMERIKSAAN
LAPANGAN
5. Apabila tidak lulus dalam pemeriksaan pertama, dapat
dilakukan pemeriksaan ulang pada fase vegetatif dan fase
berbunga.
6. Populasi tanaman dalam satu sampel pemeriksaan
pertanaman sebanyak 200 rumpun.
7. Komponen yang diamati pada pemeriksaan pertanaman
adalah campuran varietas lain
dan tipe simpang.
8. Selain mengamati campuran varietas lain dan tipe simpang,
perlu juga diamati tanaman yang terserang hama dan penyakit
serta gulma.
9. Apabila kondisi pertanaman sulit untuk dilakukan
pengamatan, contoh : sebagian tanaman mengalami rebah
secara berkelompok dari total areal pertanaman, maka bagian
pertanaman tersebut proses sertifikasinya tidak dilanjutkan.
10. Penentuan jumlah campuran varietas lain dan tipe simpang
dihitung dengan rumus :

04
PENGAMBILAN
CONTOH BENIH

01
Contoh benih diambil oleh pengawas benih tanaman /
petugas pengambil contoh benih, dari kelompok benih
yang telah lulus pemeriksaan lapangan akhir, selesai
diolah dan mempunyai identitas yang jelas

02
Contoh benih diambil secara acak dan mewakili
kelompok benih, kemudian dikirim ke laboratorium
penguji mutu benih, minimal sebanyak 700 gram

03 Cara pengambilan contoh benih seperti pada lampiran A.

ICS 65.020.20
05
PENGUJIAN
MUTU BENIH

01
Pengujian mutu benih terdiri atas penetapan kadar air,
analisis kemurnian, dan pengujian daya berkecambah,
dilakukan oleh laboratorium penguji mutu benih.

02
Cara kerja penetapan kadar air, analisis kemurnian dan
pengujian daya berkecambah diuraikan pada Lampiran B,
C dan D.

06
PELABELAN

Label benih bersertifikat terbuat dari bahan yang tidak mudah


rusak dan tidak luntur, sekurang-kurangnya berisikan :
- nama dan alamat produsen benih
- nomor seri label
- jenis/varietas
- kelas benih
- nomor lot
- campuran varietas lain
- benih murni
- benih tanaman lain
- biji gulma
- kotoran benih
- daya berkecambah
- kadar air
- isi kemasan ...... kg
- tanggal akhir masa edar benih

ICS 65.020.20
07
PELABELAN

Label untuk kelas benih BS


berwarna kuning, BD berwarna
putih, BP berwarna ungu
dan BR berwarna biru.

Masa edar benih diberikan paling lama :


- 6 (enam) bulan setelah tanggal selesai
pengujian mutu untuk pelabelan yang
pertama, yang dilakukan paling lambat 3
(tiga) bulan setelah panen.
- 3 (tiga) bulan setelah tanggal selesai
pengujian mutu untuk pelabelan ulang

ICS 65.020.20
08
PENGEMASAN

01
Pengemasan menggunakan kantong kedap udara yang
bersih dan kuat, yang dapat mempertahankan mutu,
minimal menggunakan Polyethylene (PE) 0,08 mm.

02 Warna kemasan dibuat minimal setengah dari salah satu


permukaan kemasan transparan/bening.

Apabila diperlukan, pada/dalam kemasan dapat

03
dilengkapi dengan informasi berisikan antara lain cara
perlakuan benih, cara bercocok tanam dan atau
penggunaan bahan kimia/warna yang dilarang digunakan
untuk pangan atau pakan.

ICS 65.020.20
09
PENGAMBILAN
CONTOH KIRIM
(Lampiran A)

Perlengkapan:
1. Trier
2. Wadah
3. Divider
4. Timbangan
5. Segel
6. Spidol
7. Stiker Label
8. Masker
9. Sarung Tangan

10
ICS 65.020.20
PENGAMBILAN
CONTOH KIRIM
(Lampiran A)
Intensitas Pengambilan Contoh Kirim
Intensitas pengambilan contoh minimum untuk lot benih dalam
wadah antara 15 kg sampai dengan 100 kg

Jumlah contoh primer yang diambil dari lot benih dalam wadah
lebih dari 100 kg atau dari aliran benih yang akan dikemas

11
ICS 65.020.20
PENETAPAN
KADAR AIR
(Lampiran B)

Metode Penetapan
Kadar Air
1. Metode Oven
2. Metode Moisture Meter

Alat
Grinding Mills, Oven, Cawan,
Desikator, Timbangan, Saringan,
Moisture Meter, Perlengkapan lain:
sendok, gunting, pisau, penjepit, dll

12
ICS 65.020.20
PENETAPAN
KADAR AIR
(Lampiran B)
Metode Oven

13
ICS 65.020.20
PENETAPAN
KADAR AIR
(Lampiran B)

14
ICS 65.020.20
PENETAPAN
KADAR AIR
(Lampiran B)
Metode Moisture Meter

15
ICS 65.020.20
ANALISIS
KEMURNIAN
(Lampiran C)
Alur Kerja
Perlengkapan:
1. Conical
2. Pisau
3. Magnifier Lamp
4. Lup/Mikroskop
5. Timbangan
6. Wadah
7. Spatula
8. Meja Kerja
9. Saringan

ICS 65.020.20
16
PENGUJIAN
DAYA BERKECAMBAH
(Lampiran D)
Alur Pengujian
Alat & Bahan:
1. Germinator
dengan suhu
konstan 25 ± 2)⁰C

2. Media
pertumbuhan: pH
6,0 s/d 7,5; tidak
beracun, bebas
dari benih,
cendawan, dan
bakteri;
konduktivitas
kurang dari
400 µS/cm

17
ICS 65.020.20
PENGUJIAN
DAYA BERKECAMBAH
(Lampiran D)
Pada satu uji perkecambahan (two-way test, tingkat
signifikansi 2,5%)

18
ICS 65.020.20
BIBLIOGRAFI

19
ICS 65.020.20
Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian
Jl. Raya Ragunan No.30 Pasar Minggu, Jakarta Selatan - 12540
Telp./Fax./ (021) 78839949 / 7815020
Webite:
E-mail:

Anda mungkin juga menyukai