Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

Di susun oleh :
AMELIA PUTRI GANTINA
Mata pelajaran :
BAHASA INDONESIA

SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA


Jalan Noenoeng Tisnasaputra, Kel. Kahuripan Kec. Tawang
Kota Tasikmalaya, Jawa Barat ( 46115 )
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas Karya
Ilmiah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari Karya Ilmiah
ini adalah untuk memenuhi nilai tugas. Selain itu, Karya Ilmiah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Pendidikan Karakter” bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. 

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga Saya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini.

Saya menyadari, Karya Ilmiah yang Saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Saya
nantikan demi kesempurnaan Karya Ilmiah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................... 3
BAB I....................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN............................................................................................................................ 4
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................5
1.3 TUJUAN PENELITIAN.....................................................................5
1.4 MODE PENELITIAN........................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN................................................................................................................................ 6
2.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER..........................................6
2.2 PENYEBAB RUSAKNYA PENDIDIKAN KARAKTER.........................7
2.3 CARA MENGATASI KERUSAKAN KARAKTER PADA DIRI REMAJA...7
BAB III................................................................................................................................................... 9
PENUTUP............................................................................................................................................ 9
3.1 KESIMPULAN.................................................................................9
3.2 SARAN...........................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini Negara Indonesia sedang menghadapi berbagai macam
permasalahan penyimpangan perilaku baik yang dilakukan oleh kalangan
remaja maupun yang melibatkan para pemimpin bangsa, sebut saja tawuran
antar pelajar, kurang pekanya generasi muda terhadap lingkungan sekitar,
anarkisme geng motor, atau yang lebih kompleks yaitu korupsi yang tumbuh
subur, sampai masalah kedisiplinan yang semakin lemah. Ini menjadi fakta
yang tidak terbantahkan, celakanya sebagian besar korupsi melibatkan para
politisi yang notabene nya kaum terdidik. 
Permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini di Negara kita sebenarnya tidak
lepas dari persoalan “Karakter”. Pendidikan karakter yang seharusnya
didapatkan sejak masa kanak- kanak, malah membuat anak tersebut
menyimpang dari apa yang diharapkan. Hal ini seiring dengan kecenderungan
bahwa seorang remaja yang sedang mencari identitas diri, selalu mencari hal-
hal baru, ditambah lagi dengan pengaruh kebudayaan asing yang sangat kuat
mempengaruhi generasi muda, hal ini dapat membuat mereka terjerumus lebih
dalam kepada hal- hal negatif. Pada tahap ini, orang tua dan pendidik berperan
penting dalam memberi pendidikan dan pengawasan kepada anak tersebut.
Sebagai seorang pengamat pendidikan, tentunya Saya tidak akan berpangku
tangan melihat kondisi generasi muda di Indonesia saat ini. Tindakan
Pemerintah yang dianggap acuh tak acuh dengan kondisi generasi muda di
Indonesia, sempat membuat masyarakat berang. 
Realitas ini pada akhirnya menggugah Saya melalui karya tulis ilmiah ini
untuk kembali menghidupkan nilai-nilai pendidikan karakter yang dirasa saat
ini mulai tergerus oleh laju arus globalisasi dan modernisasi yang tak
terbendung lagi. Disebut-sebut dunia pendidikan adalah sebagai benteng
terakhir yang mampu menahan derasnya terjangan dekadensi moral yang
melanda bangsa ini. Tidak dapat dipungkiri lagi, dunia pendidikan saat ini
hanya mengedepankan penguasaan aspek keilmuan dan kecerdasan anak.
Adapun pembentukan karakter dan nilai-nilai budaya bangsa di dalam diri
siswa semakin terpinggirkan. 
Pendidikan karakter sesungguhnya memiliki intensitas yang sangat besar
dalam membangun anak bangsa. Dan semestinya Pendidikan Karakter termasuk
dalam materi yang harus dipelajari dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dunia pendidikan dalam hal
ini sangat diharapkan menjadi pengendali untuk mengedukasi bangsa kita
sehingga manusia Indonesia lebih berkarakter dan bermartabat serta mulia.

4
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa makna dari pendidikan karakter?
2. Apa penyebab dari rusaknya karakter?
3. Bagaimana cara mengatasi berbagai permasalahan yang
menyangkut rusaknya karakter di kalangan remaja?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan, untuk:
1. Mengembangkan watak atau tabia’tnya secara konsisten dalam
mengambil keputusan budi pekerti di tengan – tengah rumitnya
kehidupan bermasyarakat ini.
2. Mampu menggunakan pengalaman budi perkerti yang baik bagi
pembentukan kesadaran dan pola perilaku yang berguna dan
bertanggung jawab atas tindakannya.

1.4 Mode Penelitian


Metode yang saya gunakan, adalah:
1. Deskriptif
2. Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur dan buku –
buku panduan

6
BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Pendidikan Karakter


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat. 
Karakter Bisa disebut juga (Karakteristik). Untuk menunjukan ekstitensi
dirinya manusia pasti mempunyai ciri khas karakter sendiri-sendiri. Adapun
Pendidikan Karakter menurut sumber referensi dan para ahli sebagai berikut. 
1. Pendidikan Karakter Menurut Lickona 
Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala
usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk
mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi
pendidikan karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona
menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang
disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami,
memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. 
2. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto 
Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan
berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama,
baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara. 
3. Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya 
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu.
Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau
individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana
seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010). 
4. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi 
Menurut kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik
tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan
dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29). 

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, Pendidikan Karakter adalah


Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mengerti, menerapkan, dan mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki ciri khas yang dapat diterapkan dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa, maupun Negara. 

7
2.2 Penyebab Rusaknya Pendidikan Karakter
Rusaknya Pendidikan Karakter menjadi salah satu penyebab Negara
Indonesia bisa dikatakan belum maju. Rusaknya Pendidikan Karakter
disebabkan oleh berbagai macam hal-hal negatif. Teknologi, mungkin
adalah suatu contoh dari berbagai macam hal yang merusak pendidikan karakter
bangsa di Indonesia utamanya di kalangan remaja contohya saja banyak sekali
remja yang meggunakan perlatan teknologi untuk hal – hal yang negatif
misalnya yang lagi marak sekarang ini adalah trafficking melalui facebook,
twitter, dan jejaring sosial lainnya. 
Selain itu, ada 3 penyebab utama rusaknya karakter bangsa, yaitu:
1. Pengaruh budaya luar
Hal ini memang tidak dapat dipungkiri akan akibatnya. Banyak sekali
budaya luar yang sudah masuk ke Indonesia dan mungkin sudah menjadi
budaya di kalangan remaja, akan tetapi hal tersebut belum tentu sesuai dengan
karakter bangsa Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam.
2. Minimnya pengetahuan agama
Nah, inilah yang paling penting yang harus kita tanamkan pada diri kita
masing-masing. Karena apa, Agama merupakan tuntunan dasar supaya kita
tidak salah dalam melakukan setiap tindakan. Jika agama sudah kuat, yakinlah
kejahatan di Indonesia akan dapat diminimalisir. Contohnya saja, jika pejabat
negeri ini memiliki agama yang baik, maka tidak mungkin mereka berani
memakan uang rakyat (korupsi). Akan tetapi sebaliknya, jika agama sudah tidak
dipedulikan, maka tunggulah kerusakan negara tersebut.
3. Salahnya sistem pendidikan
Terjadinya kerusakan moral dikalangan pelajar dan generasi muda
sebagaimana disebutkan diatas, karena tidak efektifnya keluarga, sekolah dan
masyarakat dalam pembinaan moral. Bahkan ketiga lembaga tersebut satu dan
lainnya saling bertolak belakang, tidak seirama, dan tidak kondusif bagi
pembinaan moral.

2.3 Cara mengatasi kerusakan karakter pada diri remaja


Kerusakan karakter bangsa tentu tidak boleh kita biarkan terus
berlangsung, harus ada upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. Menurut
Penulis ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut,
di antaranya adalah:
1. Memperkokoh keimanan atau akidah kepada Tuhan Yang Maha Esa
dengan jalan memberikan pengetahuan agama, baik yang dilakukan di
rumah, kampus dan masyarakat, sehingga selalu terikat dan mau
menyesuaikan diri dengan ketentuan Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menanamkan perasaan dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
dimanapun kita berada, kemanapun kita pergi dan bagaimanapun situasi
dan kondisinya kita akan selalu merasa diawasi oleh Tuhan Yang Maha
8
Esa. Dengan hal demikian, maka akan membuat diri kita tidak berani
menyimpang dari jalan-Nya.
3. Mewujudkan lingkungan yang religius, baik melalui bahan bacaan,
tontonan maupun lingkungan pergaulan, sehingga pengaruh dari
lingkungan tersebut akan membuat manusia terbentuk menjadi orang yang
memiliki kepribadian yang religius.
4. Menumbuhkan tanggung jawab pengembangan amanah dakwah dengan
terus berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam bersikap dan berperilaku
dalam berbagai sisi kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa. 

Dalam mengatasi kerusakan karakter pada diri manusia diperlukan


perhatian yang sangat serius dari pendidik-pendidik di dalam keluarga, di
sekolah, maupun di ruang lingkup masyarakat. Jika peran-peran berjalan dengan
baik, maka akan terbentuk karakter-karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan Karakter di Indonesia belum berada pada tahap maju.
Sehingga perlu diadakan perbaikan-perbaikan sistem pendidikan oleh
pemerintah dalam memajukan Pendidikan Karakter anak bangsa di Indonesia.
Keluarga, sekolah, dan masyarakat pun juga memiliki tanggung jawab dalam
memajukan karakter anak bangsa. Dan juga, kurangnya rasa kepedulian warga
terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan oleh berbagai kelompok
masyarakat.

3.2 Saran
Pendidikan Karakter bisa dimasukkan dalam kurikulum pendidikan agar
siswa dapat memahami dan merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan Karakter tak hanya menjadi tugas guru pelajaran agama ataupun
Pkn, tetapi juga seluruh guru. Bukan hanya di lingkup sekolah, pendidikan
karakter harus dipikul pula oleh masyarakat secara luas. Keluarga sebagai unit
terkecil dalam masyarakat pun memanggul tugas memberikan pendidikan
karakter terhadap anak pada fase paling awal.

10
DAFTAR PUSAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan 
http://id.wikipedia.org/wiki/Karakter 
http://hasanuddinismail.wordpress.com/2011/09/27/krisis-moral-bangsa-
upaya mengatasinya/ 
Noor, Rohinah M.2012. Mengembangkan Karakter Anak Secara Efektif.
Yogyakarta: Pedagogia 
http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/

11

Anda mungkin juga menyukai