1. Memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat dan pendapatan perkapita yang tinggi.
Pendapatan per kapita digunakan untuk menunjukkan rata rata penghasilan setiap
penduduk dalam suatu negara. Negara-negara maju memproduksi barang-barang yang
bernilai tinggi seperti pesawat terbang, mobil, dan barang elektronik lainnya, selain itu
profesi masyarakat sebagian besar di bidang jasa yaitu pendidikan, hiburan, konsultan,
dan jasa keuangan.
2. Angka pengangguran rendah. Para pengangguran di negara maju biasanya mendapatkan
jaminan sosial dari pemerintah. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat para
pengangguran bermalas-malasan. Hal itu disebabkan pengangguran tersebut memiliki
tingkat kesadaran untuk bekerja dan mencari pekerjaan baru sangat tinggi.
3. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkembang dengan pesat dan
cepat. Pemerintah memberikan beragam fasilitas untuk menunjang keberhasilan di
bidang tersebut. Para ilmuwan memiliki semangat tinggi dalam melakukan observasi dan
praktik guna menghasilkan temuan-temuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Beberapa negara yang masuk dalam kategori ini di antaranya adalah Inggris,
Jerman, Perancis, Jepang, Amerika Serikat.
4. Sistem pendidikan dan kesehatan yang baik. Penduduk di negara maju sudah melek
huruf atau bisa membaca dan menulis dengan lancar. Pemerintah memberikan
pelayanan serta fasilitas yang memadai untuk menunjang dunia pendidikan. Selain itu
pemerintah juga memberikan jaminan berupa pendidikan dasar kepada seluruh
rakyatnya dan para pendidik atau guru juga memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi.
Di samping itu, pemerintah memberikan pelayanan serta fasilitas kesehatan yang
memadai sehingga penduduknya memiliki kesejahteraan yang sangat tinggi.
5. Infrastruktur Negara-negara maju umumnya memiliki infrastruktur yang sudah
berkembang. Perkembangan itu menompang pertumbuhan ekonomi penduduk dan
menguntungkan bagi suatu negara.[15]
PBB tidak memiliki kriteria pasti suatu negara disebut maju atau berkembang.
Divisi Statistik PBB menyatakan:
Tidak ada konvensi mengenai penentuan suatu negara atau wilayah "maju" dan
"berkembang" dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa.[16]
Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan juga menyatakan:
Sebutan "maju", "dalam transisi", dan "berkembang" dimaksudkan untuk kemudahan
statistik dan tidak selalu berarti ungkapkan penilaian terhadap tahap yang dicapai oleh
negara atau wilayah tertentu dalam proses pembangunan.[17]
Meski begitu, para ahli dan beberapa organisasi internasional memiliki kriteria sendiri dalam
penyebutan status negara, seperti keadaan ekonomi, indeks pembangunan, dan sebagainya.
Indeks Pembangunan Manusia[sunting | sunting sumber]