Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Kompleks Perkantoran Provinsi Gorontalo
Jln Moh. Thayeb Gobel Desa Tinelo Ayula Kecamatan Bulango Selatan
KABUPATEN BONE BOLANGO

Gorontalo, 12 Mei 2023

Nomor : 188.4/DIKBUD/1197.C/SEK/V/2023
Sifat : Biasa
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Hal : Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024
bagi satuan Pendidikan PAUD/TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB,
SMA/SMALB dan SMK Provinsi Gorontalo

Yth, Kepala Satuan Pendidikan


PAUD/TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/
SMALB dan SMK Provinsi Gorontalo.
di
Tempat

Dalam rangka mengimplementasikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo perlu menyusun kalender
pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 bagi satuan pendidikan PAUD/TK, SD/SDLB,
SMP/SMPLB, SMA/ SMALB dan SMK. Kalender pendidikan ini mengatur waktu kegiatan
pembelajaran selama tahun pelajaran 2023/2024 yang mencakup permulaan tahun pelajaran
baru, waktu pembelajaran efektif, pekan efektif belajar, dan juga hari libur. Untuk itu diharapkan
kepala satuan pendidikan PAUD/TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/ SMALB dan SMK di
Provinsi Gorontalo menjadikan kalender ini sebagai acuan dalam menyelengarakan
pendidikan selama tahun pelajaran 2023/2024.
Demikian edaran ini disampaikan atas perhatian diucapkan terima kasih.

Kepala Dinas,

Ir. Rusli W. Nusi, M.T., M.M


Pembina Utama Madya/IV D
NIP. 19661204 199403 1 006

Tembusan:
1. Pj. Gubernur Provinsi Gorontalo
2. Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo
3. Inspektur Provinsi Gorontalo
4. Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo
5. Arsip.
Lampiran : Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo
Nomor: 188.4/DIKBUD/1197.C/SEK/V/2023 Tanggal, 12 Mei 2023, tentang
Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024 bagi Satuan Pendidikan
PAUD, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB DAN SMK Provinsi
Gorontalo.

A. Dasar Pelaksanaan
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015; (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 24)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 112)
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara RI Tahun 2022 Nomor 14)
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan
Dasar Dan Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 839)
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia dini; (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1668)
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57
Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 157
Tahun 2014 Tentang Kurikulum Pendidikan Khusus (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1690)
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
22.Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 955)
12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1690)
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah
Kejuruan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1689)
14. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah; (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
169)
15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2021 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Dan
Sekolah Menengah Kejuruan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 6)
16. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran.
17. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 262/M/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran.
18. Keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 327 Tahun 2023, Nomor 1 Tahun 2023 dan Nomor 1 Tahun 2023 tentang
Perubahan atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan
dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 1066 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022 dan Nomor 3 Tahun
2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023.
19. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan
Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 460)
20. Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 5 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah provinsi Gorontalo Tahun 2019
Nomor 05 Noreg Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo, 5/135/2019)
21. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo
Nomor188.4/DIKBUD/SEK/1216/V/2023 tertanggal ……Mei 2023 tentang
pemberlakuan Lima Hari Sekolah satuan pendidikan di lingkungan Dikbud
Provinsi Gorontalo .
B. Pengertian Umum
Beberapa pengertian umum dalam keputusan ini diuraikan sebagai berikut.
1. Dinas adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo.
2. Satuan Pendidikan/Sekolah adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),Taman
Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Dasar Luar
Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP), SekolahMenengah Pertama
Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Atas
Luar Biasa (SMALB), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dalam lingkungan
pembinaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo.
3. Pendidikan Anak Usia dini, yang selanjutnya disingkat PAUD, adalah upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai Usia 6 (enam) tahun
yang dilakukan melalui pemberian rancangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
4. Satuan atau Program PAUD adalah layanan PAUD yang dilaksanakan pada
suatu lembaga pendidikan dalam bentuk Taman Kanak-Kanak (TK)/Raudatul
Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan
Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).
5. Sekolah adalah satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat dalam bentuk sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, sekolah menengah
kejuruan, sekolah pada jalur pendidikan khusus, termasuk satuan pendidikan
kerja sama
6. Sekolah Dasar yang selanjutnya disingkat SD adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang
pendidikan dasar.
7. Sekolah Menengah Pertama, yang selanjutnya disingkat SMP, adalah salah
satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan
umum pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau bentuk
lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara
SD atau MI.
8. Sekolah Menengah Atas, yang selanjutnya disingkat SMA adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum
pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan SMP, MTs, atau bentuk
lain atau sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP
atau MTs.
9. Sekolah Menengah Kejuruan, yang selanjutnya disingkat SMK adalah salah
satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan
kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs
atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama
atau setara SMP atau MTs.
10. Sekolah luar biasa (SLB) adalah sekolah khusus bagi peserta didik yang
memiliki kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran umum.
11. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
12. Pekan efektif belajar adalah jumlah pekan kegiatan pembelajaran di luar waktu
libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
13. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap pekan
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jam untuk kegiatan lain yang
dianggap penting oleh satuan pendidikan.
14. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
15. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik.
16. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan
belajar mengajar sesuai dengan kebutuhan kurikulum.
17. Semester adalah satuan waktu pemberian pelajaran yang membagi Tahun
Pelajaran menjadi Semester 1 (satu) dan Semester 2 (dua).
18. Tahun Pelajaran adalah satuan waktu pemberian pelajaran selama satu tahun.
19. Libur Semester adalah libur yang diadakan pada akhir setiap semester.
20. Libur umum adalah libur yang diadakan untuk memperingati peristiwa nasional
atau keagamaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri
Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara serta Surat Edaran Gubernur Provinsi Gorontalo.
21. Libur Ramadhan adalah libur awal puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri.
22. Libur Idul Fitri adalah libur sekitar Hari Raya Idul Fitri.
23. Libur khusus adalah libur yang diadakan sehubungan dengan adanya keperluan
lain di luar ketentuan tentang libur umum dan libur bulan Ramadhan.
24. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan/atau
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
25. Asesmen/penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil
belajar peserta didik.
26. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah proyek lintas disiplin ilmu
yang kontektual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan
di lingkungan satuan pendidikan sebagai sarana untuk mendorong peserta didik
menjadi pelajar sepanjang hayat yang berkompeten, berkarakter, dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
27. Kegiatan ekstrakurikuler meliputi lomba kreativitas atau praktik pembelajaran
yang bertujuan mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi dan kreativitas
siswa dalam rangka pengembangan pendidikan anak seutuhnya.
28. Program tahunan adalah rancangan penentuan alokasi waktu selama satu (1)
tahun untuk mencapai Capian Pembelajaran/Kompetensi Dasar yang ada
dalam kurikulum.
29. Program semester adalah rencana kegiatan pembelajaran selama satu
semester yang dituangkan ke dalam suatu distribusi alokasi waktu untuk
mencapai Capian Pembelajaran/Kompetensi Dasar yang ada dalam kurikulum.
30. Asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran
untuk mengetahui minat dan bakat, gaya belajar serta sejauh mana kesiapan
belajar peserta didik.
31. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancangoleh pendidik untuk
mencapai kompetensi dasar. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur
ditentukan oleh pendidik;
32. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai kompetensi dasar. Waktu penyelesaiannya diatur
sendiri oleh peserta didik.
33. Pengenalan lingkungan sekolah adalah kegiatan pertama masuk sekolah untuk
pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman
konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur Sekolah.
C. Matriks Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024
Rangkaian uraian aktivitas selama tahun pelajaran 2023/2024 dipaparkan pada tabel
berikutini.
D Permulaan dan Akhir Tahun Pelajaran
Tahun pelajaran 2023/2024 pada semester ganjil dimulai hari Senin, tanggal 10 Juli
2023 dan berakhir hari Jum’at tanggal 23 Desember 2023 dan semester genap
dimulai hari Selasa, tanggal 2 Januari 2024 dan berakhir hari Jum’at tanggal 28 Juni
2024.

E. Penerimaan Peserta Didik Baru dan Persiapan Tahun Pelajaran


1. Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) diatur tersendiri dalam
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo.
2. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, pengaturan kelas dan jadwal
pelajaran, disusun dan dilaksanakan selambat-lambatnya hari Senin, tanggal 10
Juli 2023.
3. Sebelum memasuki tahun pelajaran baru, k epala satuan pendidikan
berkewajiban memprogramkan mencakup:
1) Rencana kerja tahunan sekolah yang dijabarkan dari Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM)
2) Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS)
4. Sebelum tahun pelajaran 2023/2024 dimulai, guru berkewajiban membuat
program yang mencakup:
1) Asesmen diagnostik
2) Program Tahunan dan Semester;
3) Program Kegiatan Pembelajaran dan P5;
4) Program Pengembangan Diri yang meliputi :
a. Kegiatan ekstrakurikuler, khusus bagi guru yang diberikan tugas sebagai
Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler;
b. Layanan bimbingan dan peminatan pembelajaran oleh guru bimbingan dan
konseling
5) Program lain dalam rangka pelaksanaan Manajemen Berbasis sekolah (MBS).

F. Hari-Hari Pertama Masuk Sekolah


Hari-hari pertama masuk sekolah bagi peserta didik PAUD/TK, kelas I SD/SDLB,
kelas VII SMP/ SMPLB, kelas X SMA/SMALB, dan SMK berlangsung selama 3 (tiga)
hari kerja terhitung mulai tanggal 10 Juli sampai dengan 12 Juli 2023 diisi dengan
Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS), sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

G. Waktu Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Pembelajaran
1) Kegiatan pembelajaran bagi PAUD/TK, kelas I SD/SDLB dimulai hari Senin,
tanggal 10 Juli 2023.
2) Kegiatan pembelajaran bagi kelas II sampai dengan kelas VI SD/SDLB
dimulai hari Senin, tanggal 10 Juli 2023.
3) Kegiatan pembelajaran bagi kelas VII SMP/SMPLB dimulai hari senin,
tanggal 10 Juli 2023.
4) Kegiatan pembelajaran bagi kelas VIII dan IX SMP/SMPLB dimulai hari Senin
tanggal 10 Juli 2023.
5) Kegiatan pembelajaran bagi kelas X di SMA/SMALB dan SMK dimulai hari
Senin, tanggal 10 Juli 2023.
6) Kegiatan pembelajaran bagi kelas XI dan XII dimulai hari Kamis tanggal 13
Juli 2023.
2. Kegiatan Asesmen
1) Asesmen hasil belajar peserta didik berbentuk penilaian formatif dan penilaian
sumatif.
2) Asesmen formatif dan sumatif merupakan tugas dan tanggung jawab guru
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
3) Asesmen sumatif akhir jenjang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang
diatur dalam ketentuan tersendiri dan mengacu pada kalender pendidikan.
3. Beban Belajar
Beban Belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu pekan, satu semester dan satu tahun pembelajaran.
4. Beban belajar bagi Satuan Pendidikan yang mengimplementasikan kurikulum
2013
1) Beban Belajar SD/SDLB/Paket A
a. Beban belajar pada jenjang SD/MI/SDLB/Paket A dinyatakan dalam jam
pembelajaran per pekan, sebagai berikut:
a) Beban belajar satu pekan Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
b) Beban belajar satu pekan Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.
c) Beban belajar satu pekan Kelas III adalah 34 jam pembelajaran.
d) Beban belajar satu pekan Kelas IV, V dan VI adalah 36 jam
pembelajaran.
e) Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
b. Beban belajar kelas I, II, III, IV dan V dalam satu semester paling sedikit
18 pekan dan paling banyak 19 pekan.
c. Beban belajar kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 pekan dan
paling banyak 19 pekan.
d. Beban belajar kelas VI pada semester genap paling sedikit 18 pekan dan
paling banyak 19 pekan.
e. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 34 pekan dan
paling banyak 38 pekan.

2) Beban Belajar SMP/SMPLB/Paket B


a. Beban belajar pada jenjang SMP/SMPLB/ MTs/Paket B dinyatakan
dalam jam pembelajaran per pekan. Beban belajar satu pekan KelasVII
dan VIII adalah 38 jam pembelajaran dan Kelas IX mengacu pada
kurikulum yang berlaku.
b. Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 40 menit.
c. Beban belajar di Kelas VII, VIII dan IX dalam satu semester paling sedikit
18 pekan dan paling banyak 19 pekan.
d. Beban belajar di Kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 pekan
dan paling banyak 19 pekan.
e. Beban belajar di Kelas IX pada semester genap paling sedikit 18pekan
dan paling banyak 19 pekan.
f. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 35 pekan dan
paling banyak 38 pekan.
3) Beban Belajar Jenjang SMA/SMALB/Paket C
a. Beban belajar Jenjang SMA/MA/Paket C dinyatakan dalam jam
pembelajaran per pekan.
b. Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45 menit.
c. Beban belajar satu pekan Kelas X adalah 42 jam pembelajaran.
d. Beban belajar satu pekan Kelas XI adalah 44 jam pembelajaran dan
kelas XII mengacu pada kurikulum yang berlaku.
e. Beban belajar di Kelas X, XI dan XII dalam satu semester paling sedikit
18 pekan dan paling banyak 20 pekan.
f. Beban belajar di Kelas XII pada semester ganjil sebanyak 18 pekan
dan paling banyak 20 pekan.
g. Beban belajar di Kelas XII pada semester genap paling sedikit 14
pekan dan paling banyak 20 pekan.
h. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 pekan dan
paling banyak 38 pekan.
4) Beban Belajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
a. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan dinyatakan dalam jam
pembelajaran perpekan.
b. Beban belajar satu pekan kelas X adalah 46 jam dan kelas XI adalah 48
jam untuk kurikulum 2013, sedangkan beban belajar Kelas XII dan XIII
mengacu pada kurikulum yang berlaku.
c. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
d. Beban belajar di Kelas X, XI dan XII dalam satu semester paling sedikit
18 pekan dan paling banyak 20 pekan.
e. Beban belajar di Kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 17 pekan
dan paling banyak 19 pekan.
f. Beban belajar di Kelas XII pada semester genap paling sedikit 18 pekan
dan paling banyak 20 pekan.
g. Beban belajar di Kelas XIII pada semester ganjil paling sedikit 18 pekan
dan paling banyak 20 pekan.
h. Beban belajar di Kelas XIII pada semester genap paling sedikit 18
pekan dan paling banyak 20 pekan.
i. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 34 pekan dan
paling banyak 38 pekan.
5) Beban Belajar di SLB (TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB)
a. Beban belajar sekolah di SLB masih menggunakan kurikulum yang
berlaku.
b. Khusus Kelas I dan IV SDLB, Kelas VII SMPLB, dan Kelas X SMALB
mengacu pada kurikulum 2013.
5. Beban belajar bagi Satuan Pendidikan yang mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka
1) Beban Belajar SD/Bentuk lain yang sederajat.
a. Pembelajaran intrakurikuler.
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang di alokasikan sekitar 20%
(dua puluh persen) beban belajar pertahun.
c. Fase A (kelas I) asumsi 1 tahun = 36 pekan, 1 JP 35 menit, dengan total
1.080 JP (tidak termasuk Bahasa Inggris, muatan lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)
d. Fase A (kelas II) asumsi 1 tahun = 36 pekan, 1 JP 35 menit, dengan total
1.152 JP (tidak termasuk Bahasa Inggris, muatan lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)
e. Fase B (kelas III dan Kelas IV) dan Fase C (kelas V) asumsi 1 tahun = 36
pekan, 1 JP 35 menit, dengan total 1.296 JP (tidak termasuk Bahasa
Inggris, muatan lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang di
selenggarakan Satuan Pendidikan)
f. Fase C (kelas VI) asumsi 1 tahun = 32 pekan, 1 JP 35 menit, dengan total
1.152 JP (tidak termasuk Bahasa Inggris, muatan lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)
2) Beban Belajar SMP/Bentuk lain yang sederajat.
a. Pembelajaran intrakurikuler.
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang di alokasikan sekitar 25%
(dua puluh lima persen) beban belajar pertahun.
c. Fase D (kelas VII dan Kelas VIII) asumsi 1 tahun = 36 pekan, 1 JP 40
menit, dengan total 1.404 JP (tidak termasuk muatan lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)
d. Fase D (kelas IX) asumsi 1 tahun = 32 pekan, 1 JP 40 menit, dengan total
1.248 JP (tidak termasuk muatan lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)
3) Beban Belajar Jenjang SMA/Bentuk lain yang sederajat.
a. Pembelajaran intrakurikuler.
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang di alokasikan sekitar 30%
(tiga puluh persen) beban belajar pertahun.
c. Fase E (kelas X), asumsi 1 tahun = 36 pekan, 1 JP 45 menit, dengan total
1.584 JP (tidak termasuk muatan lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)
d. Fase F (kelas XI), asumsi 1 tahun = 36 pekan, 1 JP 45 menit, dengan
total 1.512 – 1.692 JP (tidak termasuk muatan lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)
e. Fase F (kelas XII), asumsi 1 tahun = 32 pekan, 1 JP 45 menit, dengan
total 1.344 – 1.504 JP (tidak termasuk muatan lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)

4) Beban Belajar di SMK


a. Pembelajaran intrakurikuler.
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang di alokasikan sekitar 30%
(tiga puluh persen) beban belajar pertahun.
c. Kelas X dan Kelas XI, asumsi 1 tahun = 36 pekan,1 JP 45 menit, dengan
total 1.656 JP (tidak termasuk muatan lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)
d. Kelas XII, asumsi 1 tahun = 36 pekan,1 JP 45 menit, PKL = 18 pekan,
mata pelajaran lainnya = 18 pekan, dengan total 1.656 JP (tidak termasuk
muatan lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang di selenggarakan
Satuan Pendidikan)
e. Beban belajar siswa didasarkan pada spektrum keahlian SMK
merupakan acuan penyusunan struktur kurikulum serta pembukaan dan
penyelenggaraan bidang dan program keahlian pada SMK.
5) Beban belajar di SLB
a. SDLB Kelas I, asumsi 1 tahun = 36 pekan,1 JP 30 menit, dengan total
1.080 JP (tidak termasuk Bahasa Inggris, muatan lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)
b. SDLB Kelas II, asumsi 1 tahun = 36 pekan,1 JP 30 menit, dengan total
1.152 JP (tidak termasuk Bahasa Inggris, muatan lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)
c. SDLB Kelas III, Kelas IV dan Kelas V, asumsi 1 tahun = 36 pekan,1 JP
30 menit, dengan total 1.296 JP (tidak termasuk Bahasa Inggris, muatan
lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan
Pendidikan)
d. SDLB Kelas VI, asumsi 1 tahun = 32 pekan,1 JP 30 menit, dengan total
1.152 JP (tidak termasuk Bahasa Inggris, muatan lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)
e. SMPLB Kelas VII dan Kelas VIII, asumsi 1 tahun = 36 pekan,1 JP 35
menit, dengan total 1.368 JP (tidak termasuk Bahasa Inggris, muatan
lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan
Pendidikan)
f. SMPLB Kelas IX, asumsi 1 tahun = 32 pekan,1 JP 35 menit, dengan total
1.216 JP (tidak termasuk Bahasa Inggris, muatan lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)
g. SMALB Kelas X, asumsi 1 tahun = 36 pekan,1 JP 40 menit, dengan total
1.584 JP (tidak termasuk Bahasa Inggris, muatan lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)
h. SMALB Kelas XI, asumsi 1 tahun = 36 pekan,1 JP 40 menit, dengan total
1.656 JP (tidak termasuk Bahasa Inggris, muatan lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)
i. SMALB Kelas XII, asumsi 1 tahun = 32 pekan,1 JP 40 menit, dengan total
1.472 JP (tidak termasuk Bahasa Inggris, muatan lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang di selenggarakan Satuan Pendidikan)

6. Pengaturan Beban Belajar


1) Beban belajar dalam kurikulum 2013 diatur dalam bentuk sistem paket. Pada
sistem paket beban belajar sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum
setiap tahun pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap
mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun pelajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran
tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri.
2) Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
Pada Sistem paket beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
pada satuan pendidikan yang menggunakan Sistem Paket yaitu 0% - 40%
untuk SD, 0%-50% untuk SMP dan 0%-60% untuk SMA/SMK dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi
waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi
3) Beban belajar kegiatan praktik kerja di SMK diatur:
a. 2 (dua) jam praktik di sekolah setara dengan 1 (satu) jam tatap muka, dan
b. 4 (empat) jam praktik di dunia usaha dan industri setara dengan 2 (dua)
jam tatap muka.
4) Beban belajar tambahan
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per pekan sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik. Konsekuensi penambahan beban belajar
pada satuan pendidikan menjadi tanggungjawab satuan pendidikan yang
bersangkutan.
5) Untuk Kurikulum Merdeka, pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dilakukansecara fleksibel, baik secara muatan maupun secara
waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak
harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara
pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan
jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
7. Alokasi waktu pekan efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
diuraikan pada table berikut ini.
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Pekan efektif Minimum 34 pekan Digunakan untuk kegiatan
belajar dan maksimum 38 pembelajaran efektif pada
pekan setiap satuan pendidikan
2. Jedah tengah Maksimum 1 Pekan Satu pekan setiap semester
semester
3. Libur akhir tahun Maksimum 1 - 3 Digunakan untuk penyiapan
pelajaran pekan kegiatan dan administrasi
awal dan akhir tahun
pelajaran
4 Hari libur 1 – 2 pekan Daerah yang memerlukan
keagamaan libur keagamaan yang lebih
panjang dapat mengaturnya
sendiri tanpa mengurangi
waktu efektif belajar dan
waktu
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
5 Hari libur umum/ Maksimum 2 pekan Disesuaikan dengan
Nasional Peraturan Pemerintah
6. Hari libur khusus Maksimum 1 pekan Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan ciri
kekhususan masing-masing
7. Kegiatan khusus Maksimum 3 pekan Digunakan untuk kegiatan
sekolah/madrasah yang diprogramkan secara
khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa
mengurangi jumlah pekan
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

H. Hari-Hari Belajar Satuan Pendidikan


1. Awal Semester
1) Semester ganjil (I) dimulai hari Senin, tanggal 10 Juli 2023 dan berakhir hari
Jum’at, tanggal 22 Desember 2023.
2) Semester genap (II) dimulai hari Selasa, tanggal 2 Januari 2024 dan berakhir
hari Jum’at, tanggal 21 Juni 2024.
2. Larangan Perayaan Pada Hari Efektif
1) Hari belajar efektif tidak dibenarkan untuk kegiatan perayaan ulang tahun
daerah atau Kota dan badan atau organisasi, penjemputan tamu, dan lain-
lain kegiatan yang bukan kegiatan dalam proses pembelajaran di Satuan
Pendidikan.
2) Pengecualian pada point 1 dilaksanakan dengan izin khusus dari Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo.

I. Penyerahan Buku Laporan dan Hari-Hari Libur


1. Penyerahan Buku Laporan
1) Penyerahan Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar PAUD/TK, SD/SDLB,
SMP/ SMPLB, SMA/SMALB dan SMK untuk Semester 1 dilaksanakan pada
hari Jum’at, tanggal 22 Desember 2023.
2) Penyerahan Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar PAUD/TK, SD/SDLB,
SMP/SMPLB, SMA/ SMALB dan SMK untuk Semester 2 dilaksanakan pada
hari Jumat, tanggal 21 Juni 2024.
3) Khusus untuk Kelas VI SD/SDLB, Kelas IX SMP/SMPLB, Kelas XII
SMA/SMALB, Kelas XII SMK buku laporan semester genap disesuaikan
dengan tanggal kelulusan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan
Kebudayaan Riset dan Teknologi.
2. Prakiraan Libur Umum Tahun Pelajaran 2023/2024
1) Libur Umum Tahun 2023
a. Tahun Baru 1445 Hijriah Rabu, 19 Juli 2023.
b. Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Kamis, 17 Agustus 2023.
c. Maulid Nabi Muhammad SAW Kamis, 28 September 2023.
d. Hari Raya Natal Senin, 25 Desember 2023.
2) Libur Umum Tahun 2024
a. Tahun Baru Masehi Senin, 1 Januari 2024.
b. Tahun Baru Imlek Pekan, 7 Januari 2024.
c. Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Sabtu, 10 Pebruari 2024.
d. Hari Raya Nyepi Senin, 11 Maret 2024.
e. Jum’at Agung Jumat, 29 Maret 2024
f. Perkiaraan libur Awal Ramdhan Selasa, 12 Maret 2024.
g. Hari Raya Idul Fitri (Rabu-Kamis, 10-11 April 2024.
h. Hari Buruh Internasional Rabu, 1 Mei 2024.
i. Hari Raya Waisak Kamis, 23 Mei 2024.
j. Kenaikan Isa Al-Masih Kamis, 9 Mei 2024.
k. Hari Lahir Pancasila Sabtu, 1 Juni 2024.
l. Hari Raya Idul Adha Senin, 17 Juni 2024.
3. Libur Umum Tahun Pelajaran 2023/2024
Libur umum Tahun Pelajaran 2023/2024 mengikuti ketentuan hari libur yang
ditetapkan bersama oleh Menteri Agama (Kemenag), Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi
Birokrasi (Menpan RB) serta Surat Edaran Gubernur Provinsi Gorontalo.
4. Libur/Jedah Semester
Libur Semester bagi PAUD/TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan
SMK diatur sebagai berikut:
1) Libur setiap semester berlangsung selama 6 hari (1 pekan) – 12 hari (2
pekan).
2) Libur semester ganjil mulai hari Selasa tanggal 26 Desember 2023 dan
berakhir hari Senin tanggal 1 Januari 2024.
3) Libur semester genap mulai hari Sabtu, tanggal 28 Juni 2024 dan berakhir
hari Sabtu tanggal 13 Juli 2024.
5. Libur/Jedah Ramadhan
1) Libur awal Ramadhan berlangsung 3 hari diawal bulan Ramadhan, 2 hari
sebelum tanggal 1 Syawal dan 2 hari sesudah 1 Syawal.
2) Selama libur Ramadhan dapat dimanfaatkan dengan kegiatan yang
bersifat keagamaan dan kegiatan sosial lainnya.

Gorontalo, 12 Mei 2023

Kepala Dinas,

Ir. Rusli W. Nusi, M.T., M.M


Pembina Utama Madya/IV D
NIP. 19661204 199403 1 006

Anda mungkin juga menyukai