Anda di halaman 1dari 22

Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 4(1) 2021, 121-142

PERTIMBANGAN DAN MODEL PEMBELIAN EBOOK


OLEH PERPUSTAKAAN

Muhammad Jamil
Perpustakaan Universitas Islam Indonesia
Email: muhammad.jamil@uii.ac.id

ABSTRAK
Artikel ini bertujuan memberi gambaran tentang pertim-
bangan praktis yang dibuat saat proses pembelian ebook sebagai
akibat dari lanskap penerbitan ebook yang berubah dengan
cepat, yang dapat mempersulit keputusan pembelian. Dengan
pendekatan/metode kajian literatur tentang hal ini, dideskripsikan
problematika dan pilihan-pilihan penyelesaian yang mungkin bisa
dilakukan oleh perpustakaan dalam pembelian ebook. Adapun
latar belakang artikel ini berupa problematika yang muncul dalam
proses pembelian buku berkaitan dengan: format ebook yang dapat
disajikan kepada pemustaka, platform ebook apa saja yang tersedia
dan sesuai untuk pemustaka, pemilihan dan evaluasi penerbit /
vendor yang menyediakan ebook serta model pembelian yang
digunakan untuk memperoleh ebook. Hasil kajian berupa jawaban
dari hal tersebut selanjutnya dapat dijadikan dasar pertimbangan
pengembangan koleksi khususnya pengadaan ebook dengan
membuat keputusan pembelian ebook yang paling sesuai dengan
perpustakaan. Dengan pertimbangan ini, dapat disimpulkan bahwa
usaha meminimalkan kompleksitas proses pembelian ebook seperti
penentuan macam format dan platform ebook, kredibilitas vendor
dan model pembelian dapat dilakukan oleh perpustakaan.

ISSN : 0853-1544 121


122 Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 4(1) 2021, 121-142

Kata kunci: pembelian ebook, format ebook, platform


ebook, model bisnis ebook

PENDAHULUAN
Kebutuhan sumber daya elektronik terutama ebook oleh
pemustaka di lingkungan akademik dalam menunjang pembe-
lajaran secara online merupakan keniscayaan. Kebutuhan ebook
tersebut sebagian besar dapat terpenuhi dengan ketersediaannya
di perpustakaan. Dalam lingkungan akademik, perpustakaan
akademik selain menyediakan koleksi buku tercetak juga memer-
lukan pengelolaan yang baik dalam menyediakan ebook untuk
memenuhi kebutuhan pemustaka. Pengelolaan ini didasarkan pada
kebijakan pengembangan koleksi ebook mulai dari perencanaan,
pengadaan, layanan sampai desiminasi ebook. Di sisi lain sebagai
runtutan dari ledakan informasi, pertumbuhan ebook dari waktu ke
waktu dengan berbagai macam produksi ebook - reproduksi dari
buku cetak, digital born, atau buku cetak terintegrasi bentuk digital -
terus meningkat. Hal ini berdampak terutama pada efisiensi proses
pengadaan ebook di perpustakaan.

Sejak layanan ebook diperkenalkan ke perpustakaan secara


online pada tahun 1999 di internet, proses pembelian buku yang
dulunya lebih mudah dan sederhana prosesnya mengalami
kompleksitas. Pembelian ebook oleh perpustakaan menjadi proses
yang lebih rumit dan untuk melakukannya secara efektif membu-
tuhkan usaha yang lebih besar karena banyaknya cara untuk
mendapatkan ebook. Perpustakaan memerlukan pertimbangan
awal dalam persiapan pembelian ebook. Misalnya, apa tujuan utama
membeli ebook di perpustakaan, apakah untuk memperluas koleksi
atau untuk mengganti koleksi cetak yang ada, menawarkan layanan
Pertimbangan dan Model Pembelian Ebook oleh Perpustakaan 123

baru, atau uji coba dengan model layanan baru dengan harapan
dapat menghemat anggaran? Apapun alasannya, sangatlah
penting untuk selalu mengingat tujuan pembelian tersebut selama
proses berlangsung.

Pertimbangan yang paling mudah dalam keputusan


pembelian ebook terkait dengan format apa yang akan dimiliki
ebook? Ebook bisa ada dalam berbagai format elektronik. Format
yang paling populer adalah PDF, atau Portable Document Format,
diikuti oleh Extensible Hypertext Markup Language (XHTML) - file yang
disempurnakan dengan hotlink yang memungkinkan pergerakan
yang mudah dalam ebook dan navigasi yang mulus antara ebook
di platform yang sama. Format tambahan termasuk Exchange Data
Format (EDF) dan Electronic Publishing (EPUB). Semua variasi ini
dapat terjadi dalam satu penerbit atau dengan judul ebook yang
sama. Penerbit bahkan mungkin menawarkan ebook dengan format
yang sama pada platform ebook yang berbeda (Stafford, 2017).

Perpustakaan umumnya mencari penerbit yang menyediakan


ebook yang setara dengan buku cetak yang dapat digunakan
secara universal oleh siapa saja. Sampai batas tertentu, pustakawan
sebagai aktor utama pembelian ebook di perpustakaan seringkali
dihadapkan pada penerbit yang mencoba mengontrol distribusi
dan penyajian ebook mereka. Muncul kebimbangan yang terus-me-
nerus di perpustakaan ketika mereka mencoba menebak dengan
benar apa kemungkinan hasil yang didapat dari pengeluaran
anggaran untuk pembelian ebook. Bisa jadi perpustakaan berpo-
tensi memubazirkan anggaran untuk membeli ebook dengan
penerbit atau platform agregator tertentu karena kekeliruan pilihan
format atau platform ebook.
124 Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 4(1) 2021, 121-142

Berbeda dengan buku cetak yang umumnya memiliki bentuk


dan cara penggunaan yang sama, setiap platform ebook sengaja
dibuat unik. Dari perspektif perpustakaan, hal ini dapat menye-
babkan kebingungan dan masalah bagi pemustaka saat mereka
menelusur ebook melalui antarmuka (interface) sistem temu kembali
baik pada komputer pribadi atau perangkat genggam. Misalnya,
lokasi tombol navigasi berbeda di setiap platform, dan opsi pence-
takan dapat sangat dibatasi pada satu penerbit dan tidak terbatas
pada penerbit lainnya. “Keserbagunaan” ini dapat mendorong
pustakawan untuk memilih platform ebook yang disukai sebagai
cara untuk menstandarisasi penawaran ebook bagi pemustaka.
Namun konsekuensinya ebook di perpustakaan terbatas pada item
yang hanya tersedia di platform tersebut (Lalla, 2012).

Dari sisi kebijakan, begitu keputusan dibuat untuk membeli


ebook, banyak sekali keputusan yang harus dibuat. Bagaimana
cara perpustakaan memperoleh ebook? Apakah ebook harus dibeli
melalui penerbit eksklusif tunggal atau vendor pihak ketiga?
Penawaran ebook oleh penerbit eksklusif tunggal lebih sedikit untuk
judul terbaru dari versi cetak; dengan judul lama banyak tersedia
karena penerbit menyadari bahwa perpustakaan sangat tertarik
untuk mendapatkan konten yang lebih lama ini. Selain itu, karena
lebih banyak konten yang digital born, ebook tidak tersedia dalam
versi cetak. Sebaliknya, vendor pihak ketiga dapat menawarkan
ebook yang lebih baru dari berbagai penerbit dalam satu paket
tertentu, tetapi ebook terbitan lama ditawarkan dengan paket yang
berbeda. Beberapa vendor ebook membatasi penggunaan melalui
kontrak, dan batasan kontrak apa pun mengesampingkan undang-
undang hak cipta (Simon, 2014).
Pertimbangan dan Model Pembelian Ebook oleh Perpustakaan 125

Pertimbangan lain dalam keputusan pembelian ebook terkait


dengan format apa yang akan dimiliki ebook? Ebook bisa ada
dalam berbagai format elektronik. Format yang paling populer
adalah PDF, atau Portable Document Format, diikuti oleh Extensible
Hypertext Markup Language (XHTML) - file yang disempurnakan
dengan hotlink yang memungkinkan pergerakan yang mudah
dalam ebook dan navigasi yang mulus antara ebook di platform yang
sama. Format tambahan termasuk Exchange Data Format (EDF) dan
Electronic Publishing (EPUB). Semua variasi ini dapat terjadi dalam
satu penerbit atau dengan judul ebook yang sama. Penerbit bahkan
mungkin menawarkan ebook dengan format yang sama pada
platform ebook yang berbeda (Stafford, 2017).

Artikel tulisan ini berusaha memberi gambaran sekilas tentang


pertimbangan-pertimbangan praktis yang dibuat saat proses
pembelian dengan pendekatan kajian literatur. Dideskripsikan
juga problematika dan proses yang mungkin bisa dilakukan oleh
perpustakaan akademik dalam pembelian ebook. Problematika
yang muncul dalam proses pembelian buku berkaitan dengan:
pengenalan format ebook yang dapat disajikan kepada pemustaka,
pengenalan platform ebook apa saja yang tersedia dan sesuai
untuk pemustaka, pemilihan dan evaluasi penerbit / vendor yang
menyediakan ebook serta model pembelian yang digunakan untuk
memperoleh ebook.

Landasan Teori
Ebook adalah publikasi digital yang dapat terdiri dari teks,
gambar, atau kombinasi keduanya. Ebook dapat dibaca di perangkat
digital berpemilik (e-reader) atau di komputer, yang memerlukan
perangkat lunak khusus. Beberapa ebook menggunakan format
126 Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 4(1) 2021, 121-142

berpemilik, seperti yang dirancang untuk tablet Kindle Amazon.


Alternatifnya adalah format terbuka, seperti Adobe PDF, yang
kompatibel dengan sebagian besar e-reader.

File ebook adalah file elektronik yang dapat dibuka pada


perangkat digital yang dikenal sebagai e-Reader. Sebuah e-Reader
dapat berupa perangkat apapun seperti komputer, tablet atau
smartphone disesuaikan dengan format file ebook. Sebuah ebook
dapat berisi berbagai jenis konten seperti teks, gambar, dan video.
Memilih format ebook yang tepat bisa jadi agak sulit bagi perpus-
takaan, terutama jika baru mengenalnya. Perpustakaan perlu
memahami perbedaan antara format file ebook terutama format
ebook yang paling umum, dan memutuskan format mana yang akan
dipilih yang paling sesuai dengan kebutuhan. Ada banyak format
ebook yang tersedia. Format-format ebook tersebut dirangkum
dalam tabel berikut, sebagaimana dikutip dalam laman Wikipedia
(2021)
Tabel 1 Perbandingan format ebook

Open Book-
Format Ekstensi DRM Gambar Tabel Suara Interaktif Wrap Embedded Video
standard marking

Portable
Document .pdf ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü
Format

PostScript .ps X ü ? X X ü ü ? ? X

DOC .doc ? ü ü ü ? ü X ? ? ü
DOCX .docx ? ü ü ü ? ü ü ü ? ü

EPUB (IDPF) .epub ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü

HTML .html X ü ü ü X ü ü X X ü
Plain text .txt X X X X X ü ü X X X
DjVu .djvu ? ü ü X X X ü ü ü X
Pertimbangan dan Model Pembelian Ebook oleh Perpustakaan

.cbr, .cbz,
Comic Book
.cb7, .cbt, ? ü X X X X ü X X X
Archive
.cba

FictionBook .fb2 X ü ü X X ü ü ü ? ?
127
128

Apple Books .ibook ü ü ü ü ü ü X ü ü ü

INF .inf X ü ü X ? ü ü ü ü X
Kindle .azw ü ü ü ü ü ü X ü ü ü

Microsoft
.lit ü ü ? X X ü X ? ü ?
Reader

.prc,
Mobipocket ü ü ü X ü ü X ü ü ?
.mobi

Multimedia
.exe ü ü ? ü ü X ü ü ü ?
EBook

Newton Book .pkg X ü ü X ü ü ü ü ü X

eReader .pdb ü ü ? X X ü X ü ü ?
Plucker .pdb ü ü ü X ü ü ü X ü ?

Tome Raider .tr2, .tr3 ü ü ? X X ü X ? ? ?

Open-
.oxps, .xps ? ü ü ? X X ü ? ? ?
XPS
Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 4(1) 2021, 121-142
Pertimbangan dan Model Pembelian Ebook oleh Perpustakaan 129

Disamping format ebook, dikenal juga plattform ebook.


Platform ebook berkembang dengan pesat, di mana hampir setiap
penerbit memiliki platform tersendiri. Davis (2020) sebagai contoh,
menjelaskan ada 8 platform ebook yang popular yaitu: 1) Amazon
Kindle; 2) Barnes & Noble Nook; 3) iBooks Author; 4) Google Play; 5)
Smashwords; 6) Tradebit; 7) PublishDrive; dan 8) Kobo.

Selain platform populer di atas, Roncevic (2013b) mendata


lebih dari lima puluh platform ebook yang biasa digunakan dalam
lingkungan akademik, profesional, perdagangan, dan sekolah.
Data juga berisi informasi tentang latar belakang platform, jenisnya
(agregator, distributor, penerbit, konsorsium universitas), jenis
ebook (buku pegangan, buku referensi, perdagangan nonfiksi, fiksi,
buku anak-anak, dll), subyek utama dan model bisnisnya. Beberapa
nama-nama seperti Cambridge Books Online, EBSCO, EBL, Springer,
Sciencedirect, Ebrary, Sage Pub, Gale Virtual Reference Library dan
lainya ada dalamnya.

PEMBAHASAN
a. Format ebook
Di samping pengenalan format ebook, beberapa hal yang
harus pertimbangkan perpustakaan saat memilih format ebook.

a. Kebutuhan pemustaka
Perpustakaan perlu meluangkan waktu untuk
memahami kebutuhan pemustaka karena mereka
yang akan membaca ebook. Mengetahui kebutuhan
pemustaka akan membantu perpustakaan
merumuskan strategi dalam menentukan format
ebook yang sesuai.
130 Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 4(1) 2021, 121-142

b. Area akses ebook


Sebagian besar, ebook didistribusikan dalam dua cara,
yaitu, baik di situs web perpustakaan atau langsung
melalui penerbit online. Jika ebook dilayankan perpus-
takaan melalui situs web perpustakaan atau melalui
portal digital perpustakaan , perpustakaan dapat
menggunakan format ebook yang paling umum
digunakan seperti EPUB dan PDF. Jika ebook hanya
dapat diakses dari portal penerbit, perpustakaan perlu
memilih penerbit yang menyediakan ebook dalam
format yang paling banyak dan paling mungkin dapat
diakses dengan mudah oleh pemustaka.
c. Isi ebook
Jika ebook hanya memiliki teks tetapi tidak ada visual, maka
PDF dan format teks akan menjadi pilihan format terbaik.
Namun, jika memiliki lebih banyak grafik, maka lebih baik
memilih format yang sesuai seperti html atau EPUB.

d. Kompatibilitas perangkat (eReader)


Memilih format ebook juga tergantung pada kompat-
ibilitas perangkat. Misal, untuk Android, Sony Readers,
Nook, Nook Color, dan Nook Tablet, format EPUB adalah
yang terbaik. Untuk PC, Mac, iPhone, iPad, dan iPod
Touch, perpustakaan dapat memilih format PDF atau
EPUB. Dan, untuk perangkat Kindle dan Kindle fire,
MOBI atau PDF adalah yang terbaik.
b. Platform ebook
Banyaknya platform ebook menjadi problematika tersendiri
bagi perpustakaan dalam membeli ebook. Perpustakaan perlu
Pertimbangan dan Model Pembelian Ebook oleh Perpustakaan 131

mempertimbangkan berbagai faktor agar pembelian ebook sesuai


dengan kebutuhan pemustaka. Roncevic (2013) menjabarkan
beberapa faktor tersebut yaitu faktor teknis, faktor konten dan
fungsionalitas.

Faktor teknis yang perlu dipertimbangkan antara lain:


•• browser yang didukung (mis., Internet Explorer, Safari,
Firefox, Google Chrome)
•• persyaratan perangkat lunak (mis., Adobe Digital Editions)
•• persyaratan plugin
•• format file (mis., ePub, PDF, HTML)
•• ketersediaan aplikasi
•• dukungan e-reader genggam (mis., Nook, iPad, Kindle,
Kobo, Sony eReader)
•• ketersediaan pembaca hak milik oleh vendor
•• kompatibilitas dengan ILS (sistem perpustakaan
terintegrasi)

Sedangkan faktor konten yang perlu dipertimbangkan eoleh


perpustakaan antara lain:
•• jenis platform ebook (misalnya, menurut penerbit,
agregator, grosir, pers universitas)
•• jenis perpustakaan (misalnya, umum, sekolah, akademik,
khusus, pemerintah)
•• jumlah judul
•• jumlah penerbit dan/atau perusahaan cetak
•• jenis ebook di platform (misalnya, buku perdagangan, buku
referensi, monograf, K-12 nonfiksi)
•• pertumbuhan/frekuensi pembaruan yang diharapkan
(seberapa sering judul baru ditambahkan)
132 Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 4(1) 2021, 121-142

•• subyek (misalnya, fiksi, nonfiksi umum, seni dan humaniora,


ilmu pengetahuan dan teknologi)
•• penyertaan multimedia (misalnya, gambar, video, peta
interaktif )
•• integrasi konten selain ebook (mis., jurnal)
•• penyertaan resensi buku
•• penyertaan biografi penulis dan karya lainnya oleh penulis
yang sama
•• distributor

Selanjutnya faktor fungsionalitas yang perlu dipertimbangkan


antara lain:
•• pencarian teks lengkap
•• pencarian kata kunci
•• opsi salin/tempel
•• opsi pencetakan
•• opsi pengunduhan
•• mencari di tingkat artikel, buku, dan koleksi
•• kemampuan pencarian lanjutan (pemotongan, Boolean)
•• bookmark dalam ebook
•• alat kutipan
•• alat anotasi
•• fasilitas membaca offline
•• ketersediaan laporan penggunaan
•• URL persisten (buku, bab, tingkat koleksi)
•• fitur personalisasi
•• ketersediaan catatan MARC
Pertimbangan dan Model Pembelian Ebook oleh Perpustakaan 133

c. Pemilihan Pemasok (Supplier) Ebook


Ada banyak pemasok ebook yang berbeda untuk perpus-
takaan. Beberapa pemasok koleksi perpustakaan untuk buku cetak,
termasuk penerbit dan vendor besar juga memasok ebook untuk
koleksi perpustakaan. Pemasok lainnya didirikan sebagai penyedia
jenis konten online lainnya, termasuk agregator seperti Springer
atau EBSCO yang telah mengakuisisi platform ebook NetLibrary. Ada
juga agregator khusus ebook seperti Bloomsbury, EBL, ebrary, dan
OverDrive. Selain itu, ada pemasok yang fokus menyediakan ebook
ke pasar konsumen, termasuk spesialis ebook, pengecer online
seperti Amazon, dan penjual buku kelas atas seperti WH Smith dan
Waterstones.

Ebook dapat dibeli langsung dari penerbit, melalui agregator


(vendor yang mendistribusikan konten dari beberapa penerbit),
atau grosir (vendor yang mendistribusikan konten cetak dan
elektronik dari penerbit dan agregator). Beberapa pilihan tersebut,
perpustakaan harus menganalisis peluang dan tantangan dalam
membeli ebook dari semua jenis penyedia ebook.

1. Penerbit
Saat membeli langsung dari penerbit, perpustakaan memiliki
lebih banyak kemungkinan untuk negosiasi harga karena tidak
ada perantara. Selain itu, penerbit yang menawarkan buku,
jurnal, atau konten multimedia dapat memberikan akses ke
semua format melalui satu antarmuka. Karena antarmuka
berkonsentrasi pada satu penerbit, fitur unik mungkin
tersedia untuk menambah konten. Selain itu, setiap penerbit
menyediakan antarmuka unik untuk konten ebook. Perpus-
takan yang membeli dari sepuluh penerbit berbeda kemun-
134 Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 4(1) 2021, 121-142

gkinan akan memiliki sepuluh antarmuka yang berbeda. Hal


ini mengakibatkan masalah serius bagi perpustakaan dalam
memberikan literasi kepada pemustaka bagaimana cara akses
terhadap antarmuka yang berbeda tersebut.

2. Vendor
Vendor menjual ebook atas nama penerbit. Peran vendor
adalah menyediakan dukungan penjualan, dan setelah
pembelian selesai (atau langganan diatur), akses ke ebook itu
sendiri disediakan melalui situs web penerbit. Seperti vendor
buku cetak besar, vendor ebook biasanya menawarkan konten
dari berbagai penerbit yang berbeda. Tetapi sementara
sebagian besar vendor buku cetak besar akan menjual judul
dari sebagian besar penerbit utama, jangkauan penerbit yang
dicakup oleh vendor ebook mungkin lebih terbatas, karena
beberapa penerbit hanya akan menjual langsung, terutama
ketika ebook mereka hanya tersedia sebagai paket dan tidak
tersedia dalam judul tersendiri (Anna Grigson, 2011).

3. Agregator
Berbeda dengan vendor yang menjual ebook atas nama
penerbit, agregator melisensikan ebook dari penerbit dan
kemudian menjual langsung ke perpustakaan, menghosting
ebook di platform mereka sendiri dan tidak dari situs
web penerbit. Seperti halnya vendor, agregator biasanya
mencakup berbagai penerbit, termasuk perusahaan kecil
yang tidak memiliki platform ebook sendiri. Ebook yang dapat
disediakan oleh agregator dibatasi oleh lisensi yang dapat
mereka peroleh. Beberapa penerbit dapat memilih untuk
tidak melisensikan ebook mereka kepada agregator, beberapa
Pertimbangan dan Model Pembelian Ebook oleh Perpustakaan 135

mungkin menawarkan sebagian atau semua ebook mereka


melalui semua agregator utama, dan beberapa mungkin
memiliki kesepakatan eksklusif untuk dipasok melalui
agregator tunggal.

Beberapa ebook hanya tersedia dari agregator, sedangkan


yang lain mungkin tersedia dari penerbit dan agregator. Dengan
kata lain, ebook tersedia baik sebagai judul individu dari agregator,
dan sebagai bagian dari koleksi yang tersedia langsung dari
penerbit. Situasi ini semakin diperumit oleh fakta bahwa beberapa
perusahaan bertindak sebagai vendor buku cetak dan sebagai
agregator yang memasok ebook. Tetapi karena keterbatasan yang
dapat disediakan oleh agregator ebook, ada kalanya perusahaan
dapat menjual buku cetak, tetapi tidak memiliki hak untuk memasok
ebook yang sesuai.

d. Model bisnis pembelian ebook


Berurusan dengan model bisnis dan memahami banyak
pilihan harga yang tersedia adalah yang paling rumit dan kontro-
versial yang umum dijumpai dalam pembelian ebook. Perpus-
takaan perlu terus-menerus mengikuti berbagai kebijakan dan
praktik bisnis, yang terus berubah karena perkembangan yang
terjadi di dalam industri dan kemajuan teknologi yang memun-
gkinkan perpustakaan untuk meningkatkan rencana pembelian
ebook. Banyak pertanyaan yang perlu dijawab sebelum perpus-
takaan dapat menandatangani kontrak dengan pemasok ebook dan
berkomitmen pada platform ebook. Sejak pilihan harga biasanya
tidak dijelaskan panjang lebar di situs web pemasok, perpustakaan
perlu mengambil pendekatan proaktif dan mengeksplorasi semua
alternatif yang layak.
136 Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 4(1) 2021, 121-142

Stafford (2017) menyarankan agar perpustakaan dan


pustakawan memiliki pemahaman dasar tentang cara kerja model
bisnis ebook, agar perpustakaan tidak terugikan dan bahkan
sebaliknya mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dalam
proses bisnis pembelian ebook. Mengapa pustakawan peduli
dengan model bisnis ebook. Jawabannya sederhana. Model bisnis
adalah ide, konsep, yang dimiliki bisnis tentang bagaimana ia
menghasilkan keuntungan. Jika ide ini tidak berhasil, maka bisnis
gagal, dan perpustakaan kehilangan penjual ebook yang berharga.
Agar model bisnis efektif, harus ada kerjasama antara perpustakaan
dan penjual ebook. Biasanya akan melibatkan kompromi kedua
belah pihak, dan sampai batas tertentu hal itu dapat dinegosi-
asikan. Model bisnis pembelian ebook umumnya tercantum pada
saat perpustakaan mempelajari syarat dan ketentuan saat membeli
ebook.

Beberapa hal praktis yang perlu dipahami oleh perpustakaan


antara lain: Pertama, untuk membeli dan mengakses konten ebook,
pemasok ebook memerlukan perjanjian lisensi. Perjanjian ini berisi
persyaratan penggunaan dan pembatasan akses. Kedua, ebook
dihargai lebih mahal dari versi cetak yang umumnya merupakan
harga jual ditambah persentase. Harga akhir ditentukan oleh model
bisnis yang dipilih, jumlah orang yang akan menggunakan buku,
atau ukuran kelompok pengguna perpustakaan. Ketiga, model
bisnis baru dikembangkan agar sesuai dengan kebutuhan perpus-
takaan dan vendor yang beragam. Banyak dari model ini sangat
berbeda dari model pembelian buku cetak tradisional. Keempat,
kepemilikan ebook. Apakah perpustakaan benar-benar memiliki
konten, atau disewakan secara berkala (biasanya satu tahun).
Pertimbangan dan Model Pembelian Ebook oleh Perpustakaan 137

Perpustakaan harus kembali ke perjanjian lisensi untuk menen-


tukan jawaban atas pertanyaan ini (Polanka, 2011).

Maceviciute dkk (2014) mengidentifikasi model bisnis


pembelian ebook sebagai berikut:

1. Subscription (berlangganan) dan menyewa


Berlangganan merupakan salah satu cara termurah untuk
mendapatkan akses ke banyak koleksi ebook. Model berlang-
ganan memerlukan pembayaran langganan (biasanya
tahunan) untuk akses ke koleksi atau area subjek koleksi
yang ditawarkan oleh vendor atau agregator. Mungkin juga
melibatkan pembayaran bayar-per-tayang selain sedikit biaya
akses awal yang memungkinkan akses ke seluruh koleksi.
Model ini juga disebut model sewa yang memungkinkan
untuk akses jangka pendek ke judul individu dan terkadang
digunakan sebagai alternatif pinjaman antar perpustakaan.
Model berlangganan mirip dengan penawaran ejournal dan
dapat dinegosiasikan melalui konsorsium perpustakaan,
terutama, jika kedua layanan tersebut ditawarkan oleh
penjual yang sama. Model ini memiliki kelemahan terutama
jika tersedia dalam bentuk paket ebook karena perpustakaan
tidak punya pilihan dan terkadang ebook tidak sesuai dengan
kebutuhan institusi.

2. Pembelian satu judul pada satu waktu


Model ini mengikuti model yang hampir sama yang selalu
digunakan pustakawan dalam pembelian buku cetak. Hal ini
memungkinkan pustakawan untuk mengembangkan koleksi
dengan metode tradisional, tetapi memberikan keuntungan
akses ebook. Sayangnya, tidak ada skala ekonomi dengan
138 Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 4(1) 2021, 121-142

metode ini, dan membeli satu judul sering kali lebih mahal
jika beberapa pengguna diizinkan. Pembelian satu judul bisa
menjadi metode yang nyaman jika seseorang sudah memiliki
hubungan dengan vendor yang sudah “langganan”. Namun,
banyaknya vendor dapat menjadi masalah dengan model
ini. Terutama jika vendor membebankan biaya platform atau
akses (umumnya biaya tahunan untuk hosting terlepas dari
jumlah judul), membeli hanya beberapa judul dari vendor
tertentu pada akhirnya dapat menghabiskan biaya lebih
banyak daripada harga jual buku.

3. Model perangkat format berpemilik


Satu model pembelian yang secara historis memiliki daya tarik
lebih di sektor perpustakaan umum dibandingkan dengan
perpustakaan akademik adalah model perangkat format
berpemilik. Dengan menggunakan model ini, perpustakaan
akan terlebih dahulu membeli e-reader seperti Kindle atau
Nook. Mereka kemudian akan mengunduh ebook ke pembaca
atau mengijinkan pemustaka untuk memilih judul yang
akan diunduh (yang kemudian akan tetap berada di tangan
pembaca). Dengan kemampuan untuk memuat aplikasi
Kindle di tablet dan ponsel, popularitas e-reader khusus sudah
berkurang. Sebagian besar pelanggan sudah memiliki banyak
perangkat (Android) dan lebih memilih untuk tidak membawa
perangkat lain, terutama yang mungkin mahal jika rusak atau
hilang (Veach, 2015).

4. Pembelian individu untuk kepemilikan selamanya (perpetual)


Model ini merupakan model pembelian ebook yang paling
populer di kalangan pustakawan. Perpustakaan membeli judul
Pertimbangan dan Model Pembelian Ebook oleh Perpustakaan 139

individu atau koleksi ebook langsung dari penerbit dengan


membayar di muka atau selama beberapa tahun. Memiliki
akses terus-menerus ke ebook tersebut dan terkadang memer-
lukan pembayaran biaya pemeliharaan untuk hosting berke-
lanjutan dari materi yang dibeli di platform penerbit tersebut.

Perpustakaan biasanya memiliki pilihan untuk memperoleh


ebook sebagai judul individu atau paket ebook. Kepemilikan
selamanya berarti penghapusan sebagian besar pembatasan
manajemen hak digital pada penggunaan barang yang dibeli
(Vasileiou et al., 2012).

5. Patron driven acquisition (PDA) dan evidence-based selection


(EBS)
Model yang lebih baru mendasarkan pembelian ebook sesuai
permintaan pemustaka dan seleksi berbasis bukti. Model ini
menggunakan akses yang sama ke sejumlah buku tertentu,
yang dibeli setelah penggunaan pertama atau dipinjamkan
ke perpustakaan dengan jumlah tertentu. Kriteria ditetapkan
pada awal pembelian. Sebagian besar pemasok internasional
menawarkan beberapa jenis model, yang memerlukan perpus-
takaan untuk memilih satu set judul yang cocok dengan kriteria
tertentu (misalnya subjek, penerbit, harga) dari penyedia
ebook. Catatan bibliografi untuk judul yang dipilih dimuat ke
dalam katalog online yang dapat ditemukan oleh pemustaka.
Penggunaan pertama dari sebuah judul menghasilkan sewa
waktu yang singkat dan memicu pembayaran sejumlah kecil
yang disepakati antara perpustakaan dan penyedia ebook
(misalnya, persentase tertentu dari harga ebook). Penggunaan
kedua (atau ketiga) dengan judul yang sama akan memicu
140 Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 4(1) 2021, 121-142

pembelian dari perpustakaan menjadi kepemilikan. erpus-


takaan menerima pemberitahuan setelah ebook tersebut
diakses untuk pertama kalinya dan dapat menariknya dari
koleksi. Judul baru dapat ditambahkan secara berkala. Model
ini memungkinkan perpustakaan untuk memperoleh ebook
yang diminta oleh pemustaka.

KESIMPULAN
Proses pembelian ebook seiring dengan perubahan-peru-
bahan di dunia penerbitan, memunculkan problematika baru
berupa peluang dan tantangan di perpustakaan. Model bisnis baru
penerbitan ebook terus bermunculan. Perubahan dan pening-
katan terjadi di industri setiap hari. Perubahan ini akan berlanjut
saat penerbit, perpustakaan, dan vendor bereksperimen dengan
pasar ebook yang terus berkembang. Pertimbangan-pertimbangan
terkait format, platform ebook menjadi bagian proses pembelian
ebook. Hal terpenting yang harus dilakukan pustakawan dalam
lingkungan yang berubah ini adalah mengartikulasikan tujuan
pembelian ebook dengan jelas. Dengan tujuan ini, perpustakaan
perlu menemukan ebook yang sesuai kebutuhan pemustaka,
mencari harga terbaik, menentukan model bisnis yang berkelan-
jutan, menganalisis perjanjian lisensi, dan mengevaluasi vendor
untuk membeli ebook secara efektif.
Pertimbangan dan Model Pembelian Ebook oleh Perpustakaan 141

REFERENSI
Anna Grigson. (2011). An introduction to e-book business models
and suppliers. In K. Price & V. Havergal (Eds.), E-books in libraries:
a practical guide (1st ed.). Facet.

Davis, R. (2020). Top 8 Platforms to Sell Your Ebooks. https://digital-


pubbing.com/guest-post-top-8-platforms-to-sell-your-
ebooks/. Diakses pada 6 Juli 2021

Lalla, N. J. (2012). E-Book Publishing— The View from the Library.


In R. Kaplan (Ed.), Building and Managing E-Book Collections A
How-To-Do-It Manual for Librarians (pp. 23–36). Medical Library
Association.

Maceviciute, E., Borg, E., Kuzminiene, R., & Konrad, K. (2014). The
acquisition of e-books in the libraries of the Swedish higher
education institutions. Information Research, 19(2).

Polanka, S. (2011). Purchasing E-books in Libraries : A Maze of


Opportunities and Challenges. Library Technology Reports,
November(8), 4–7. https://doi.org/https://doi.org/10.5860/
ltr.47n8. Diakses pada 20 Mei 2021

Roncevic, M. (2013a). Criteria for Purchasing. Library Technology


Reports, 49, 10–14. https://doi.org/https://doi.org/10.5860/
ltr.49n3. Diakses pada 17 Agustus 2021

Roncevic, M. (2013b). Directory of E-book Platforms for Libraries.


Library Technology Reports, 49(3). https://doi.org/10.5860/
ltr.49n3. Diakses pada 17 Agustus 2021

Simon, J. C. (2014). E-book purchasing best practices for academic


libraries. Journal of Electronic Resources Librarianship, 26(1),
142 Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 4(1) 2021, 121-142

68–77. https://doi.org/10.1080/1941126X.2014.878640.
Diakses pada 6 Juli 2021

Stafford, P. (2017). K-12 Ebook Business Models and Why You Should
Care About Them. http://www.noshelfrequired.com/k-12-eb-
ook-business-models

Vasileiou, M., Hartley, R., & Rowley, J. (2012). Choosing e-books:


a perspective from academic libraries. Online Information
Review, 36(1), 21–39.

Veach, G. (2015). Purchasing e-books: Considerations and Models


for the Smaller Academic Library. The Christian Librarian, 57(2),
113–117.

Wikipedia, C. (2021). Comparison of e-book formats. https://en.wiki-


pedia.org/wiki/Comparison_of_e-book_formats

Anda mungkin juga menyukai