PENYELESAIAN TUGAS
MEKANIKA TEKNIK IV
Dosen: Ir. Fredrik Allo, MSi
2.1 Perhitungan Gaya Batang pada Rangka Batang Statis Tertentu ..............15
2.1.1 Langkah Perhitungan................................................................................................15
1
2.1.2 Perhitungan Gaya Batang.......................................................................................16
2.1.2.1 Koefisien Elemen Gaya pada Rangka..................................................16
2.1.2.2 Matriks Inversi dari Koefisien dan Kondisi Pembebanan ........17
2.1.2.3 Gaya Batang Rangka......................................................................................18
2
1. Balok Menerus Statis Tak Tentu Analisalah
q=10 kN/m
0,6L1 150 kN q=15 kN/m
A 2EI / B 3EI C 40 kN
2EI D E
L1 2m
L1 / L2
Gambar 1.1
L2 = 9,00 m
Penyelesaian
Dari struktur diatas, maka dapat dihitung derajat ketidaktentuan statis sebagai berikut:
n=(3m+r) - 3j = (3.4+6) - 3.5 = 18 - 15 = 3
Walaupun telah diketahui bahwa statis tertentu berderajat 3, perlu ditetapkan apa
saja yang ditentukan sebagai gaya kelebihan untuk memudahkan analisis.
Dengan melihat bentuknya maka untuk mudahnya di pilih balok dengan perletakan
jepit di titik A, atau dengan mengambil VB, VC, dan VD sebagai reaksi kelebihan.
Lihat Gambar 1.2(b), (c), (d), (e), dan 6 yang terdiri dari:
# Gambar 1.2(b) adalah balok statis tertentu (basic system) yang dibebani dengan
muatan luar. Yang terjadi adalah deformasi di B: ΔB0, di C: ΔC0, dan di D: ΔD0.
# Gambar 1.2(c) adalah balok statis tertentu (basic system) yang dibebani dengan
satuan muatan di perletakan B, yang menghasilkan deformasi-deformasi:
δBB di B, δCB di C, dan δDB di D.
# Gambar 1.2(d) adalah balok statis tertentu (basic system) yang dibebani dengan
satuan muatan di perletakan C, yang menghasilkan deformasi-deformasi:
δBC di B, δCC di C, dan δDC di D.
# Gambar 1.2(e) adalah balok statis tertentu (basic system) yang dibebani dengan
satuan muatan di perletakan D, yang menghasilkan deformasi-deformasi:
δBD di B, δCD di C, dan δDD di D.
∆
+ ∆ =0
∆
Jadi yang perlu dicari adalah deformasi-deformasi seperti dalam persamaan di atas.
3
3,6 m q=15 kN/m q=10 kN/m
150 kN 40 kN
A 2EI / B 3EI C
2EI D E
q=10 kN/m 40 kN
/ (a)
150 kN / q=15 kN/m
/
B 2EI D E
A C
(b)
A
/
B 3EI C 2EI D E
(d)
A 2EI B 3EI C
2EI D E
(e)
Gambar 1.2
D
////
Gambar 1.3
Bidang MB MC MD
EIA1 = (0,5)(4937,5)(3,6)/2= 4443,75 4443,75 4,8 21330 13,8 61323,8 19,8 87986,3
EIA2 = (0,5)(3371,5)(3,6)/2= 3034,35 3034,35 3,6 10923,7 12,6 38232,8 18,6 56438,9
EIA3 = (0,5)(3371,5)(2,4)/2= 2022,9 2022,9 1,6 3236,64 10,6 21442,7 16,6 33580,1
EIA4 = (0,5)(2687,5)(2,4)/2= 1612,5 1612,5 0,8 1290 9,8 15802,5 15,8 25477,5
EIA5 = (0,5)(2687,5)(9)/3= 4031,25 4031,25 6 24187,5 12 48375
EIA6 = (0,5)(730)(9)/3= 1095 1095 3 3285 9 9855
3 -303,75 -303,75 4,5 -1366,88 10,5 -3189,38
EIA7 = -(15)(9) /12/3=
EIA8 = (0,5)(730)(6)/2= 1095 1095 4 4380
EIA9 = (0,5)(100)(6)/2= 150 150 2 300
3 -135 -135 3 -405
EIA10 = -(15)(6) /12/2=
EIA11 = (0,5)(100)(2)= 100 100
3 -3,333 -3,333
EIA12 = -(10)(2) /24=
36780,3 162907 262798
(EIΔB0) (EIΔC0) (EIΔD0)
4
1.1.3 Menghitung Lendutan akibat Satuan Muatan Bekerja di B
A 18
9 4 36 13 117 19 171
(EIδBB) (EIδCB) (EIδDB)
2EI 3EI
C 2EI D
///
/
E
MC MD
15 9 1
Gambar 1.5
Bidang MB
22,5 4 90 13 292,5 19 427,5
13,5 2 27 11 148,5 17 229,5
13,5 6 81 12 162
117 522 819
(EIδBC) (EIδCC) (EIδDC)
Dari deformasi yang telah dihitung dengan syarat batas (kondisi perletakan) pada
perletakan didapat persamaan linier simultan:
5
yang memberkan hasil:
VB = 172,364
VC 96,387
VD 112,853
1.1.7 Menghitung Gaya-gaya Ujung Segmen Balok (Gaya Normal, Gaya Lintang, Momen)
q=10 kN/m
MA 3,6 150 kN q=15 kN/m 40 kN
6 9 6 2
B
Gambar 1.7
Secara umum akan dihitung dengan membuat diagram free body seperti
Gambar 1.8. Setiap segmen balok dilakukan free body untuk diri sendiri
(berlaku statika dalam dirinya sendiri).
MA MB MB MC MC MD MD
A C B D C E
1.1.7.1 Segmen DE
VDka=60 kN
Gambar 1.9
2m
V
Dka
1.1.7.2 Segmen CD
15 kN/m
ΣVD=0 VDki+VDka = 112,853 C
VDki+60 = 112,853
VDki = 52,853 MC 100
V 6m 52,853
cka
ΣV=0 Vcka-15(6)+52,853=37,147
ΣMC=0 -MC-52,853(6)+100+15(6)(3)=0 Gambar 1.10
MC=52,882
6
1.1.7.3 Segmen BC
B 15 kN/m C
ΣVC=0 VCki+VCka = 96,367
VCki+37,147 = 96,387
M V 9m 59,24
VCki = 59,240 B Bka
52,882
ΣV=0 VBka-15(9)+59,240=0
VBka=75,760 Gambar 1.11
ΣMB=0 -MB-59,24(9)+52,882+15(9)(4,5)=0
MB=127,222 kN-m
1.1.7.4 Segmen AB 150 kN
127,222
ΣVB=0 VBki+VBka = 172,364 A B
VBki+75,760 = 172,364
V 96,604
VBki = 96,604 Aka
6m
ΣV=0 VAka-150+96,604=0
VAka=53,396 Gambar 1.12
ΣMA=0 -MA+150(3,6)-96,604(6)+127,222=0
MA=87,598 kN-m
1.1.7.5 Selengkapnya
Gambar 1.13
7
1.1.8.2 Momen Lentur
Momen di A = -87,598
Persamaan momen dari titik A adalah sebagai berikut:
15
+96,367 − 15 + 112,853
− 21 + 2 − 21
Persamaan M ini mempunyai hubungan dengan persamaan D yaitu M=ʃDdx
yang dapat dilihat seperti pada Gambar 1.14(b) dan (c).
Garis elatis dapat dilihat pada Gambar 1.14(d), dan berhubungan erat dengan diagram M.
150 kN
q=10 kN/m 40 kN
q=15 kN/m
E
2EI 3EI 2EI
C D
A B
(a)
75,76
53,396 60
37,147 40
5,051 2,476
52,853
59,24
96,604
(b)
4,683
127,222
1,641 100
87,598
52,882
64,097 6,885
2,129
5,051
7,973
104,628 (c)
1,786/EI 35,387/EI
58,942/EI
(d)
8
1.2 Metode Clapeyron
Gambar 1.15
Untuk ujung terjepit diasumsikan sebagai balok di atas perletakan dengan segmen
AO dengan panjang LO dan EI = ~ sehingga dianggap kekakuannya sangat besar.
sedangkan M D =40(2)+20(1)=100
9
1.2.2 Persamaan Yang Didapat (persamaan di kali dengan EI)
Metode Slope-Deflection adalah sebuah metode yang mudah digunakan karena yang
menjadi variabel yang akan dihitung adalah deformasi-deformasi di ujung setiap segmen
balok baik itu putaran sudut (slope) dan perpindahan dari titik ujung segmen setiap ujung
balok (deflection). Metode ini adalah metode yang berlawanan dengan metode deformasi
konsisten (metode gaya) yaitu metode yang dikenal sebagai metode kekakuan
(deformasi sebagai bilangan yang tidak diketahui).
Bentuk umum dari persamaan slope-deflection adalah:
Pertama sekali dicari angka kekakuan (relatif) dari setiap segmen balok yaitu faktor EI/L
yang dikalikan terhadap deformasi sehingga diperoleh bagian momen yang dicari.
Untuk menyelesaikan soal ini, harus diselesaikan setiap persamaan pada setiap titik buhul.
Secara keseluruhan akan didapat deformasi pada setiap titik pertemuan dan semua persamaan
ini merupakan persamaan linier simultan yang jika diselesaikan akan diperoleh setiap deformasi
yang terjadi pada struktur. Karena tidak bergoyang berarti suku ω tidak ada dalam struktur ini.
AB 2(2EI)/6=2EI/3 1
BC 2(3EI)/9=2EI/3 1
CD 2(2EI)/6=2EI/3 1
1.3.1.2 Menghitung M 0
IJ
10
1.3.1.3 Menghitung M IJ
Keseimbangan di B: M BA+MBC =0
4θ +θ =-28,35
B C ------- (a)
Keseimbangan di C: M CB+MCD =0
θ +4θ +θ =-56,25
B C D ------- (b)
Keseimbangan di D: M DC+MDE =0
θ +2θ =55
C D ------- (c)
Dari ketiga persamaan di atas didapat PLS
Dengan substitusi nilai-nilai deformasi ini ke dalam persamaan pada 1.3.1.3 diperoleh:
11
MCB = 101,25+2θC+θB=101,25+2(-23,588)+(-1,190)= 52,884 kN.m
MCD = -45+2θC+θD= -45+2(-23,588)+39,294= -52,882 kN.m
MDC = 45+2θD+θC= 45+2(39,294)+(-23,588)= 100,000 kN.m
M DE = -100 kN.m
k = 4(2EI)/6= 4EI/3
CD
μBA=-1/(1+1)=-0,5
μBC=-1/(1+1)=-0,5
μCB=-1/(1+1)=-0,5
μCD=-1/(1+1)=-0,5
μAB=0, karena A adalah jepit sehingga setiap momen yang dibagi ke A diserap seluruhnya.
μDE=-1, karena DE adalah sendi sehingga tidak mampu memikul momen dan dikembalikan.
12
1.4.3 Distribusi Momen
Titik A B C D
Segmen Balok AB BA BC CB CD DC DE
Kekakuan (K rel) 1 1 1 1 1 1 1
Siklus Faktor Distribusi 0 -0,5 -0,5 -0,5 -0,5 -1
1Momen Primer -86,400 129,600 -101,250 101,250 -45,000 45,000 -100
Momen Penyeimbang - -14,175 -14,175 -28,125 -28,125 55,000 -
2Momen Induksi -7,088 0,000 -14,063 -7,088 27,500 -14,063 -
Momen Penyeimbang - 7,031 7,031 -10,206 -10,206 14,063 -
3Momen Induksi 3,516 0,000 -5,103 3,516 7,031 -5,103 -
Momen Penyeimbang - 2,552 2,552 -5,273 -5,273 5,103 -
4Momen Induksi 1,276 0,000 -2,637 1,276 2,552 -2,637 -
Momen Penyeimbang - 1,318 1,318 -1,914 -1,914 2,637 -
5Momen Induksi 0,659 0,000 -0,957 0,659 1,318 -0,957 -
Momen Penyeimbang - 0,478 0,478 -0,989 -0,989 0,957 -
6Momen Induksi 0,239 0,000 -0,494 0,239 0,478 -0,494 -
Momen Penyeimbang - 0,247 0,247 -0,359 -0,359 0,494 -
7Momen Induksi 0,124 0,000 -0,179 0,124 0,247 -0,179 -
Momen Penyeimbang - 0,090 0,090 -0,185 -0,185 0,179 -
8Momen Induksi 0,045 0,000 -0,093 0,045 0,090 -0,093 -
Momen Penyeimbang - 0,046 0,046 -0,067 -0,067 0,093 -
9Momen Induksi 0,023 0,000 -0,034 0,023 0,046 -0,034 -
Momen Penyeimbang - 0,017 0,017 -0,035 -0,035 0,034 -
10Momen Induksi 0,008 0,000 -0,017 0,008 0,017 -0,017 -
Momen Penyeimbang - 0,009 0,009 -0,013 -0,013 0,017 -
11Momen Induksi 0,004 0,000 -0,006 0,004 0,009 -0,006 -
Momen Penyeimbang - 0,003 0,003 -0,007 -0,007 0,006 -
12Momen Induksi 0,002 0,000 -0,003 0,002 0,003 -0,003 -
Momen Penyeimbang - 0,002 0,002 -0,002 -0,002 0,003 -
13Momen Induksi 0,001 0,000 -0,001 0,001 0,002 -0,001 -
Momen Penyeimbang - 0,001 0,001 -0,001 -0,001 0,001 -
14Momen Induksi 0,000 0,000 -0,001 0,000 0,001 -0,001 -
Momen Penyeimbang - 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 -
Jumlah Momen Akhir -87,591 127,219 -127,219 52,883 -52,883 100,000 -100,00
0 -1,191 -2,381 -25,969 -48,367 -7,883 55,000 0
(M-M )
Cek 0
-0,5(M-M ) seberang 1,1905 0,59532 24,1836 12,9845 -27,5 3,94141 0
Metode VA VB VC VD MA MB MC MD
Metode deformasi konsisten 53,396 172,364 96,367 112,853 87,59 127,219 52,883 100
Metode Clapeyron 87,59 127,219 52,883 100
Metode Slope-Deflection 87,590 127,218 52,882 100
Metode Distribusi Momen 87,591 127,219 52,883 100
Dengan SW 53,421 172,328 96,403 112,848 87,681 127,152 52,911 100
13
2. Rangka Batang Statis Tak Tentu
Hitunglah gaya batang rangka pada Gambar 2.1(a) dengan Metode Deformasi Konsisten.
F G
H 70 kN F
G H 70 kN
h= 9,5
9,5 m λ= 10
cos a = 0,725
A B C D E A
C D 0,689
B Esin a =
60 kN 80 kN 60 kN 80 kN
λ λ λ λ
(a)
(b)
14
F G H F G H
1
1
A A
B C D E B C D E
1
(c) (d)
Gambar 2.1
2.1 Perhitungan Gaya Batang pada Rangka Batang Statis Tertentu
a. Derajat Ketidaktentuan Statis dari rangka batang, dapat dihitung dengan rumus: n = (m + r) - 2j. Dari rangka pada Gambar 2.1(a), m = 14, r = 4, j = 8.
Jadi n = (14 + 4) - 2.8 = 18 - 16 = 2. Disini dapat dikelompokkan yakni statis tak tentu luar = 1, dan statis tak tentu dalam juga = 1.
Yang disebut statis tak tentu luar adalah jumlah perletakannya, dan statis tak tentu dalam adalah karena batang rangkanya kelebihan 1 batang.
Dalam penyelesaiannya tidak perlu dibedakan.
b. Untuk menyelesaikan persoalan ini, maka rangka batang statis tertentu yang dipilih adalah dengan menghilangkan reaksi horisontal dan
batang GB (jadi gaya kelebihannya adalah gaya horisontal di B, dan batang GB). Sehingga akan dihitung rangka batang statis tertentu akibat
muatan, rangka batang dengan gaya horizontal di B, dan rangka batang dengan gaya batang GB. Lihat Gambar 2.1(b), (c), dan (d).
c. Perhitungan gaya batang dilakukan oleh berbagai cara yang telah kita ketahui seperti: metode keseimbangan titik simpul,
metode Ritter, dan dalam penyelesaian sekarang dilakukan dengan metode keseimbangan titik simpul untuk setiap titik
simpul, baru diselesaikan dengan cara matriks untuk mencari setiap gaya batang.
15
d. Kemudian dihitung perpindahan rangka batang batang akibat masing-masing muatan dengan rumus umum:
dengan
ui, adalah gaya batang akibat 1 satua muatan dikerjakan pada suatu titik dengan arah tertentu
ΔLi, adalah perpanjangan batang akibat beban yang bekerja pada yang dapat dihitung
dengan rumus: SiLi/EAi Si, gaya batang i,
E, modulus elastisitas,
Ai, luas penampang batang.
e. Dengan perpindahan yang terjadi, dengan syarat batas pada konstruksi, maka akan diperoleh koefisien yang diperlukan. Gaya batang
yang diperoleh dapat dihitung dengan menjumlahkan gaya batang dari setiap rangka batang yang ditentukan pada awal perhitungan.
2.1.2 Perhitungan Gaya Batang
1 ΣHA=0: 1 0 0 0 0 0 0 0,725 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
ΣVA=0: 0 0 0 0 0 0 0 0,68875 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
2 ΣHB=0: -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,725
ΣVB=0: 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 -60 0 0,68875
3 ΣHC=0: 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 -0,724999 0 0,725 0 0 0 0 0 0 0
ΣVC=0: 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,6887495 1 0,68875 0 0 0 0 -80 0 0
4 ΣHD=0: 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ΣVD=0: 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
16
5 ΣHE=0: 0 0 0 -1 -0,725 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ΣVE=0: 0 0 0 0 0,68875 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
6 ΣHF=0: 0 0 0 0 0 0 1 -0,725 0 0,7249994 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ΣVF=0: 0 0 0 0 0 0 0 -0,68875 -1 -0,688749 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 ΣHG=0: 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,725
ΣVG=0: 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 0 0 0 0 0 0 0 -0,68875
8 ΣHH=0: 0 0 0 0 0,725 -1 0 0 0 0 0 -0,725 0 0 0 0 70 0 0
ΣVH=0: 0 0 0 0 -0,68875 0 0 0 0 0 0 -0,68875 -1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
Untuk mencari gaya batang dapat dilakukan dengan cara inversi matriks koefisien gaya dikalikan dengan matriks
bebannya. Dalam soal ini ada 3 (tiga) kondisi pembebanan yakni:
a. rangka batang statis tertentu yang dibebani dengan muatan
b. rangka batang statis tertentu yang dibebani dengan muatan horisontal di B
c. rangka batang statis tertentu yang dibebani dengan muatan yang arahnya saling tarik menarik di B dan G, dalam arah BG.
Yang dicari adalah perpindahan akibat dari satuan muatan. Untuk mendapat gaya kelebihan maka akan diperoleh
persamaan-persamaan deformasi yang dihasilkan dengan cara memberlakukan syarat batas/kondisi perletakan.
Perhitungan lendutan akibat muatan luar dan gaya-gaya kelebihan (gaya batang yang dihilangkan) dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2.2 Perhitungan Deformasi akibat Gaya Kelebihan dan Perhitungan Gaya Batang
No Batang L (m) S (kN) u u Su L Su L (u1) L
2 (u 2
(u1)(u2)L S0+u1VD
) L (m)
Dalam soal ini EA (modulus elastis bahan dan luas
1 2 1 2
0 0 0 (m) 2 (m) +u S
2 BG
1 AB 10 141,974 -0,26316 0 -373,615 0 0,69252 0 0 118,216 penampang) tetap sama untuk setiap batang.
2 BC 10 141,974 -0,26316 -0,725 -373,615 -1029,31 0,69252 5,25624 1,9078932 98,323
3 CD 10 75,395 -0,78947 0 -595,222 0 6,23269 0 0 4,121 Rumus yang digunakan adalah:
4 DE 10 75,395 -0,78947 0 -595,222 0 6,23269 0 0 4,121 ∆=∑ =∑ 2 = =∑
5 EH 13,793 -103,993 1,08893 0 -1561,94 0 16,3554 0 0 -5,684 0 1 1 1 2
2
6 HG 10 -80,789 0,52632 0 -425,208 0 2,77008 0 0 -33,274 ∆ =∑ 0
2 =∑ 1
12 CH 13,7931 103,993 0,36298 0 520,648 0 1,81727 0 0 136,762 u2, gaya batang akibat satuan gaya dalam arah
13 DH 9,5 0,000 -1 0 0 0 9,5 0 0 -90,280 BG di titik B dan G saling tarik menarik.
14 BG 13,7931 0,000 0 1 0 0 0 13,7931 0 27,439
-4387,29 -668,452 50,6978 47,1119 -6,914472
8EI
4m 4EI 25 kN/m 4EI
20 kN/m
20 kN 6EI
D E 6EI F
6EI 4m 7m
5m 4EI 4EI
B
A
6 9 C
Gambar 3.1
Penyelesaian
Pada kali ini yang akan dianalisis adalah struktur yang bergoyang.
3.1.1 Kekakuan
dengan
0
, momen primer pada ujung A dari segmen balok AB
, rotasi/putaran sudut dari titik A
, rotasi/putaran sudut dari titik B
, adalah sudut antara bagian balok AB terhadap posisi asalnya.
19
MAD=M0AD +168(2θA+θD-3R1)=168θD-504R1
MDA=M0DA +168(2θD+θA-3R1)=336θD-504R1
2
MDE=M0DE+210(2θD+θE)=-20(6 )/12+420θD+210θE=-60+420θD+210θE
MDG=M0DG+210(2θD+θG-3R2)=420θD+210θG-630R2
MGD=M0GD+210(2θG+θD-3R2)=420θG+210θD-630R2
0 2
MGH=M GH+112(2θG+θH)=-15(15 )/12+224θG+112θH=-281,25+224θG+112θH
MHF=M0HF+210(2θH+θF-3R2)=420θH+210θF-630R2
2
MHG=M0HG+112(2θH+θG)=15(15 )/12+224θH+112θG=281,25+224θH+112θG
MFH=M0FH+210(θF+θH-3R2)=420θF+112θH-630R2
2
MFE=M0FE+140(2θF+θE)=25(9 )/12+280θF+140θE=168,75+280θF+140θE
MFC=M0FC+120(2θF+θC-3(5R1/7))=240θF-257,14286R1
2
MED=M0ED+210(2θE+θD)=20(6 )/12+420θE+210θD=60+420θE+210θD
MEB=M0EB+315(2θE+θB-3(5R1/4)=630θE-1181,25R1
2
MEF=M0EF+140(2θE+θF)=-25(9 )/12+280θE+140θF=-168,75+280θE+140θF
MBE=M0BE+315(2θB+θE-3(5R1/4)=315θE-1181,25R1
MCF=M0CF+120(2θC+θF-3(5R1/7)=120θF-257,14286R1
3.1.3.1 Titik D
MDA+MDE+MDG=0
(336θD-504R1-60)+(420θD+210θE)+(420θD+210θG-630R2)=0
1176θD+210θE+210θG-504R1-630R2=60------------ (a)
3.1.3.2 Titik E
MED+MEF+MEB=0
(60+420θE+210θD)+(-168,75+280θE+140θF)+(630θE-4725R1/4)=0
210θD+1330θE+140θF-4725R1/4=108,75------------ (b)
3.1.3.3 Titik F
MFH+MFE+MFC=0
(420θF+210θH-630R2)+(168,75+280θF+140θE)+(240θF-1800R1/7)=0
140θE+940θF+210θH-1800R1/7-630R2=-168,75------------ (c)
3.1.3.4 Titik G
MGD+MGH=0
(420θG+210θD-630R2)+(-281,25+224θG+112θH)=0
210θD+644θG+112θH-630R2=281,25------------ (d)
20
3.1.3.5 Titik H
MHG+MHF=0
(281,25+224θH+112θG)+(420θH+210θF-630R2)=0
210θF+112θG+644θH-630R2=-281,25 ------------ (e)
HA+HB+HC+20+40=0
HA=(MAD+MDA)/5=(168θD-504R1+336θD-504R1)/5=(504θD-1008R1)/5
HB=(MBE+MEB)/4=(315θE-1181,25R1+630θE-1181,25R1)/4=(945θE-1181,25R1)/4
HC=(MCF+MFC)/7=(120θF-257,14286R1+249θF-257,14286R1)/7=(360θF-514,28571R1)/7
(504θD-1008R1)/5+(945θE-1181,25R1)/4+(360θF-514,28571R1)/7+60=0
28(504θD-1008R1)+35(945θE-1181,25R1)+20(360θF-514,28571R1)+8400=0
(14112θD-28224R1)+(33075θE-82687,5R1)+(7200θF-10285,71429R1)+8400=0
14112θD+33075θE+7200θF-28224R1-82687,5R1-10285,71429R1=-
8400 14112θD+33075θE+7200θF-121197,2143R1=-8400
504θD+1181,25θE+257,14286θF-4328,47194R1=-300 ------------ (f)
HD+HC+40=0
HD=(MDG+MGD)/4=(630θD+630θH-1260R2)/4
HF=(MFH+MHF)/4=(630θF+630θH-1260R2)/4
(630θD+630θH-1260R2)/4+(630θF+630θH-1260R2)/4+40=0
630θD+630θF+630θG+630θH-2520R2=-160 ------------ (g)
21
3.1.6 Momen Akhir
Di titik D
μDA=-kDA/(kDA+kDE+kDG)=-168/(168+210+210)=-2/7=-0,2857
μDE=-kDE/(kDA+kDE+kDG)=-210/(168+210+210)=-5/14=-0,3571
μDG=-kDG/(kDA+kDE+kDG)=-210/(168+210+210)=-5/14=-0,3571
Di titik G
μDG=-kDG/(kDG+kGH)=-210/(210+112)=-0,6522
μGH=-kDG/(kDG+kGH)=-112/(210+112)=-0,3478
22
Di titik H
μHG=-kHG/(kHG+kHF)=-112/(210+112)=-0,3478
μHF=-kHF/(kHG+kHF)=-210/(210+112)=-0,6522
Di titik E
μEB=-kEB/(kED+kEB+kEF)=-315/(210+315+140)=-0,4737
μED=-kED/(kED+kEB+kEF)=-210/(210+315+140)=-0,3158
μEF=-kEF/(kED+kEB+kEF)=-140/(210+315+140)=-0,2105
Di titik F
μFH=-kFH/(kFH+kFE+kFC)=-210/(210+140+120)=-0,4468
μFE=-kFE/(kFH+kFE+kFC)=-140/(210+140+120)=-0,2979
μFC=-kFC/(kFH+kFE+kFC)=-120/(210+140+120)=-0,2553
Di titik A
μAD=-kAD/kAD=-1
Di titik B
μBE=-kBE/kBE=-1
Di titik C
μCF=-kCF/kCF=-1
Karena portal mengalami dua kali goyangan, maka akan ada 3 Tahap yakni:
# Tahap 1, akibat muatan, tanpa goyangan, di tahan oleh pendel
# Tahap 2, akibat goyangan pada lantai 1, goyangan pada lantai lain ditahan dengan pendel
# Tahap 3, akibat goyangan pada lantai 2, goyangan pada lantai lain ditahan dengan pendel
0 -60 kN.m
M DE =
0 60 kN.m
M ED =
0 -168,75 kN.m
M EF =
0 168,75 kN.m
M FE =
0 -281,25 kN.m
M GH =
0 281,25 kN.m
M HG =
Gambar 3.2
23
3.2.3.2 Momen Primer Tahap 2
Pada fase ini struktur tidak dibebani, hanya diberi perpindahan horisontal
pada lantai 1, dan bagian lainnya diberikan pendel. Dengan demikian, akibat
struktur dibebani, pada kolom-kolom memikul momen-momen.
0 0 2 -96x
M AD = M DA = -6(4EI)Δ1/5 = -0,96EIΔ1 =
0 0 2 150x
M DG = M GD = 6(4EI)Δ1/4 = 1,5EIΔ1 =
0 0 2 -225x
M EB = M BE = -6(6EI)Δ1/4 = -2,25EIΔ1 =
0 0 2 -49x
M CF = M FC = 6(4EI)Δ1/7 = -0,4898EIΔ1 =
0 0 2 150x
M FH =M HF = 6(4EI)Δ1/4 = 1,5EIΔ1 =
Δ Δ
1 1
G H
Δ1 4
4EI E 4EI
D
4EI 6EI 4EI 4
B 5 7
A C
Gambar 3.3
Pada fase ini struktur tidak dibebani, hanya diberi perpindahan horisontal pada
lantai 2, dan bagian lainnya diberikan pendel. Dengan demikian, akibat struktur
dibebani, pada kolom-kolom memikul momen-momen.
Δ Δ
2 2
H
G
4EI 4EI
D F
6EI
4EI 4EI
A B
Gambar 3.4 C
0 0 2
M DG = M GD = -6(4EI)Δ2/4 = -1,5EIΔ2 = -100y
M
0
HF =M
0
FH
2
= -6(4EI)Δ2/4 = -1,5EIΔ2 = -100y
24
3.2.4 Distribusi Momen
3.2.4.1 Pendahuluan
25
3.2.4.2 Distribusi Momen Tahap 1
Titik A D G H F E B C
Segmen balok AD DA DE DG GD GH HG HF FH FE FC ED EB EF BE CF
Krelatf 168 168 210 210 210 112 112 210 210 140 120 210 315 140 315 120 40 X
20
Faktor Distribusi -0,2857 -0,3571 -0,3571 -0,6522 -0,3478 -0,3478 -0,6522 -0,4468 -0,2979 -0,2553 -0,3158 -0,4737 -0,2105
215,607 229,236
Momen Primer 0,000 0,000 -60,000 0,000 0,000 -281,250 281,250 0,000 0,000 168,750 0,000 60,000 0,000 -168,750 0,000 0,000
87,531 140,345
1Distribusi 0,000 17,143 21,429 21,429 183,424 97,826 -97,826 -183,424 -75,399 -50,266 -43,085 34,342 51,513 22,895 0,000 0,000
HD=75,785 HF=92,395
8,571 0,000 17,171 91,712 10,714 -48,913 48,913 -37,699 -91,712 11,447 0,000 10,714 0,000 -25,133 25,757 -21,543
ΣH=75,785+92,395+40+X20=0
2Distribusi 0,000 -31,109 -38,887 -38,887 24,912 13,287 -3,900 -7,313 35,863 23,909 20,493 4,553 6,830 3,036 0,000 0,000
X20 = -23,390
-15,555 0,000 2,277 12,456 -19,443 -1,950 6,643 17,931 -3,657 1,518 0,000 -19,443 0,000 11,954 3,415 10,247
(a)
3Distribusi 0,000 -4,209 -5,262 -5,262 13,952 7,441 -8,548 -16,027 0,956 0,637 0,546 2,365 3,547 1,577 0,000 0,000 40 X20=-23,390
-2,105 0,000 1,182 6,976 -2,631 -4,274 3,721 0,478 -8,013 0,788 0,000 -2,631 0,000 0,319 1,774 0,273
4Distribusi 0,000 -2,331 -2,914 -2,914 4,503 2,402 -1,460 -2,738 3,228 2,152 1,845 0,730 1,095 0,487 0,000 0,000 20 X10=-49,488
-1,166 0,000 0,365 2,252 -1,457 -0,730 1,201 1,614 -1,369 0,243 0,000 -1,457 0,000 1,076 0,548 0,922
5Distribusi 0,000 -0,748 -0,935 -0,935 1,426 0,761 -0,979 -1,836 0,503 0,335 0,287 0,120 0,180 0,080 0,000 0,000
-0,374 0,000 0,060 0,713 -0,467 -0,490 0,380 0,251 -0,918 0,040 0,000 -0,467 0,000 0,168 0,090 0,144 21,618 63,331 19,605
6Distribusi 0,000 -0,221 -0,276 -0,276 0,624 0,333 -0,220 -0,412 0,392 0,261 0,224 0,095 0,142 0,063 0,000 0,000 31,664
-0,110 0,000 0,047 0,312 -0,138 -0,110 0,166 0,196 -0,206 0,032 0,000 -0,138 0,000 0,131 0,071 0,112 10,808
23,749 9,805
7Distribusi 0,000 -0,103 -0,128 -0,128 0,162 0,086 -0,126 -0,236 0,078 0,052 0,045 0,002 0,003 0,002 0,000 0,000 6,485
-0,051 0,000 0,001 0,081 -0,064 -0,063 0,043 0,039 -0,118 0,001 0,000 -0,064 0,000 0,026 0,002 0,022 4,201
8Distribusi 0,000 -0,023 -0,029 -0,029 0,083 0,044 -0,029 -0,054 0,052 0,035 0,030 0,012 0,018 0,008 0,000 0,000 ΣH=40+20-6,485+23,749-4,201-23,390+X10=0
26
-0,012 0,000 0,006 0,041 -0,015 -0,014 0,022 0,026 -0,027 0,004 0,000 -0,015 0,000 0,017 0,009 0,015 X10 = -49,673
9Distribusi 0,000 -0,014 -0,017 -0,017 0,019 0,010 -0,017 -0,032 0,010 0,007 0,006 -0,001 -0,001 -0,001 0,000 0,000
(b)
-0,007 0,000 0,000 0,009 -0,008 -0,008 0,005 0,005 -0,016 0,000 0,000 -0,008 0,000 0,003 -0,001 0,003
10Distribusi 0,000 -0,003 -0,003 -0,003 0,011 0,006 -0,004 -0,007 0,007 0,005 0,004 0,002 0,002 0,001 0,000 0,000
Gambar 3.5
Momen -10,808 -21,618 -65,913 87,531 215,607 -215,607 229,236 -229,236 -140,345 159,950 -19,605 88,711 63,331 -152,042 31,664 -9,805
M-Mo -10,808 -21,618 -5,913 87,531 215,607 65,643 -52,014 -229,236 -140,345 -8,800 -19,605 28,711 63,331 16,708 31,664 -9,805
-(M-Mo) dpn/2 10,809 5,404 -14,356 -107,803 -43,765 26,007 -32,822 70,172 114,618 -8,354 4,902 2,956 -15,832 4,400 -31,665 9,803
Cek Jumlah 0,001 -16,214 -20,268 -20,273 171,842 91,650 -84,835 -159,064 -25,727 -17,154 -14,703 31,667 47,499 21,108 -0,001 -0,002
Jumlah/Krelatif 0,000 -0,097 -0,097 -0,097 0,818 0,818 -0,757 -0,757 -0,123 -0,123 -0,123 0,151 0,151 0,151 0,000 0,000
OK OK OK OK OK OK OK OK
3.2.4.3 Distribusi Momen Tahap 2 (Semua Angka Momen harus dikali dengan x)
X
21
Titik A D G H F E B C
61,137x 58,831x
Segmen balok AD DA DE DG GD GH HG HF FH FE FC ED EB EF BE CF
91,224x 73,643x
Krelatf 168 168 210 210 210 112 112 210 210 140 120 210 315 140 315 120
HD=38,09x HF=33,119x
Faktor Distribusi -0,2857 -0,3571 -0,3571 -0,6522 -0,3478 -0,3478 -0,6522 -0,4468 -0,2979 -0,2553 -0,3158 -0,4737 -0,2105
ΣH=38,09x+33,119x+X21=0
Momen Primer -96,000 -96,000 0,000 150,000 150,000 0,000 0,000 150,000 150,000 0,000 -48,980 0,000 -225,000 0,000 -225,000 -48,980
X21 =-71,209x
1 Distribusi 0,000 -15,429 -19,286 -19,286 -97,826 -52,174 -52,174 -97,826 -45,137 -30,091 -25,792 71,053 106,579 47,368 0,000 0,000
(a)
-7,714 0,000 35,526 -48,913 -9,643 -26,087 -26,087 -22,568 -48,913 23,684 0,000 -9,643 0,000 -15,046 53,289 -12,896
X21=-71,209x
2 Distribusi 0,000 3,825 4,781 4,781 23,302 12,428 16,924 31,732 11,272 7,515 6,441 7,796 11,695 5,198 0,000 0,000
1,912 0,000 3,898 11,651 2,390 8,462 6,214 5,636 15,866 2,599 0,000 2,390 0,000 3,757 5,847 3,221
3 Distribusi 0,000 -4,443 -5,553 -5,553 -7,078 -3,775 -4,122 -7,728 -8,250 -5,500 -4,714 -1,941 -2,912 -1,294 0,000 0,000
-2,221 0,000 -0,971 -3,539 -2,777 -2,061 -1,887 -4,125 -3,864 -0,647 0,000 -2,777 0,000 -2,750 -1,456 -2,357
111,296x 107,412x 72,422x X11=201,622x
4 Distribusi 0,000 1,288 1,611 1,611 3,155 1,683 2,091 3,921 2,016 1,344 1,152 1,745 2,618 1,164 0,000 0,000
0,644 0,000 0,873 1,577 0,805 1,046 0,841 1,008 1,961 0,582 0,000 0,805 0,000 0,672 1,309 0,576 166,21x
103,651x
68,406x 60,704x
5 Distribusi 0,000 -0,700 -0,875 -0,875 -1,207 -0,644 -0,643 -1,206 -1,136 -0,757 -0,649 -0,466 -0,700 -0,311 0,000 0,000 42,989x
-0,350 0,000 -0,233 -0,604 -0,438 -0,322 -0,322 -0,568 -0,603 -0,155 0,000 -0,438 0,000 -0,379 -0,350 -0,325
19,018x
6 Distribusi 0,000 0,239 0,299 0,299 0,495 0,264 0,310 0,580 0,339 0,226 0,194 0,258 0,387 0,172 0,000 0,000 ΣH=-42,949x-68,406x-19,018x-
0,120 0,000 0,129 0,248 0,149 0,155 0,132 0,169 0,290 0,086 0,000 0,149 0,000 0,113 0,193 0,097 71,209x+X11=0 X11 =201,622x
7 Distribusi 0,000 -0,108 -0,134 -0,134 -0,198 -0,106 -0,105 -0,197 -0,168 -0,112 -0,096 -0,083 -0,124 -0,055 0,000 0,000
(b)
-0,054 0,000 -0,041 -0,099 -0,067 -0,052 -0,053 -0,084 -0,098 -0,028 0,000 -0,067 0,000 -0,056 -0,062 -0,048
8 Distribusi 0,000 0,040 0,050 0,050 0,078 0,042 0,048 0,089 0,056 0,038 0,032 0,039 0,058 0,026 0,000 0,000
27
Gambar 3.6
0,020 0,000 0,019 0,039 0,025 0,024 0,021 0,028 0,045 0,013 0,000 0,025 0,000 0,019 0,029 0,016
9 Distribusi 0,000 -0,017 -0,021 -0,021 -0,032 -0,017 -0,017 -0,032 -0,026 -0,017 -0,015 -0,014 -0,021 -0,009 0,000 0,000
-0,008 0,000 -0,007 -0,016 -0,010 -0,009 -0,009 -0,013 -0,016 -0,005 0,000 -0,010 0,000 -0,009 -0,010 -0,007
10 Distribusi 0,000 0,007 0,008 0,008 0,012 0,007 0,007 0,014 0,009 0,006 0,005 0,006 0,009 0,004 0,000 0,000
Momen -103,651 -111,296 20,073 91,224 61,137 -61,137 -58,831 58,831 73,643 -1,221 -72,422 68,828 -107,412 38,584 -166,210 -60,704
M-Mo -7,651 -15,296 20,073 -58,776 -88,863 -61,137 -58,831 -91,169 -76,357 -1,221 -23,442 68,828 117,588 38,584 58,790 -11,724
-(M-Mo) dpn/2 7,648 3,826 -34,414 44,432 29,388 29,415 30,568 38,179 45,585 -19,292 5,862 -10,036 -29,395 0,610 -58,794 11,721
Cek Jumlah -0,003 -11,471 -14,341 -14,345 -59,475 -31,722 -28,262 -52,990 -30,773 -20,512 -17,580 58,792 88,194 39,194 -0,005 -0,003
Jumlah/Krelatif 0,000 -0,068 -0,068 -0,068 -0,283 -0,283 -0,252 -0,252 -0,147 -0,147 -0,147 0,280 0,280 0,280 0,000 0,000
OK OK OK OK OK OK OK OK
3.2.4.4 Distribusi Momen Tahap 3 (Semua Angka Momen harus dikali dengan y)
X
22
Titik A D G H F E B C
37,644y 36,906y
Segmen balok AD DA DE DG GD GH HG HF FH FE FC ED EB EF BE CF
47,366y 41,585y
Krelatf 168 168 210 210 210 112 112 210 210 140 120 210 315 140 315 120
Faktor Distribusi -0,2857 -0,3571 -0,3571 -0,6522 -0,3478 -0,3478 -0,6522 -0,4468 -0,2979 -0,2553 -0,3158 -0,4737 -0,2105 HD=21,258y HF=19,623y
Momen Primer 0,000 0,000 0,000 -100,000 -100,000 0,000 0,000 -100,000 -100,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 ΣH=-21,258y-19,623y+X22=0
1Distribusi 0,000 28,571 35,714 35,714 65,217 34,783 34,783 65,217 44,681 29,787 25,532 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 X = 40,881y (a)
22
14,286 0,000 0,000 32,609 17,857 17,391 17,391 22,340 32,609 0,000 0,000 17,857 0,000 14,894 0,000 12,766
2Distribusi 0,000 -9,317 -11,646 -11,646 -22,988 -12,260 -13,820 -25,912 -14,570 -9,713 -8,326 -10,342 -15,514 -6,895 0,000 0,000 X22=40,881
-4,658 0,000 -5,171 -11,494 -5,823 -6,910 -6,130 -7,285 -12,956 -3,447 0,000 -5,823 0,000 -4,857 -7,757 -4,163 X12=-47,473y
3Distribusi 0,000 4,761 5,952 5,952 8,304 4,429 4,666 8,749 7,329 4,886 4,188 3,373 5,059 2,248 0,000 0,000
2,381 0,000 1,686 4,152 2,976 2,333 2,214 3,665 4,374 1,124 0,000 2,976 0,000 2,443 2,529 2,094
22,893y 12,437y
4Distribusi 0,000 -1,668 -2,085 -2,085 -3,462 -1,847 -2,045 -3,834 -2,457 -1,638 -1,404 -1,711 -2,567 -1,141 0,000 0,000
-0,834 0,000 -0,856 -1,731 -1,043 -1,022 -0,923 -1,228 -1,917 -0,570 0,000 -1,043 0,000 -0,819 -1,283 -0,702 20,467y
11,450y 6,213y
5Distribusi 0,000 0,739 0,924 0,924 1,347 0,718 0,748 1,403 1,111 0,741 0,635 0,588 0,882 0,392 0,000 0,000 4,663y 10,237y
0,370 0,000 0,294 0,673 0,462 0,374 0,359 0,556 0,702 0,196 0,000 0,462 0,000 0,370 0,441 0,318 6,869y
4,386y
6Distribusi 0,000 -0,276 -0,345 -0,345 -0,545 -0,291 -0,318 -0,597 -0,401 -0,267 -0,229 -0,263 -0,394 -0,175 0,000 0,000
-0,138 0,000 -0,131 -0,273 -0,173 -0,159 -0,145 -0,201 -0,298 -0,088 0,000 -0,173 0,000 -0,134 -0,197 -0,115 ΣH=6,869-4,663+4,386+40,881+X12=0
X12 = -47,473
7Distribusi 0,000 0,115 0,144 0,144 0,216 0,115 0,120 0,226 0,172 0,115 0,099 0,097 0,145 0,065 0,000 0,000
(b)
0,058 0,000 0,048 0,108 0,072 0,060 0,058 0,086 0,113 0,032 0,000 0,072 0,000 0,057 0,073 0,049
8Distribusi 0,000 -0,045 -0,056 -0,056 -0,086 -0,046 -0,050 -0,094 -0,065 -0,043 -0,037 -0,041 -0,061 -0,027 0,000 0,000
Gambar 3.7
28
-0,022 0,000 -0,020 -0,043 -0,028 -0,025 -0,023 -0,032 -0,047 -0,014 0,000 -0,028 0,000 -0,022 -0,031 -0,019
9Distribusi 0,000 0,018 0,023 0,023 0,035 0,018 0,019 0,036 0,027 0,018 0,015 0,016 0,023 0,010 0,000 0,000 Dengan syarat bahwa sebenarnya tidak ada
0,009 0,000 0,008 0,017 0,011 0,010 0,009 0,014 0,018 0,005 0,000 0,011 0,000 0,009 0,012 0,008
pendel, maka didapat persamaan linier simultan:
10Distribusi 0,000 -0,007 -0,009 -0,009 -0,014 -0,007 -0,008 -0,015 -0,010 -0,007 -0,006 -0,006 -0,010 -0,004 0,000 0,000
Momen 11,450 22,893 24,473 -47,366 -37,664 37,664 36,906 -36,906 -41,585 21,117 20,467 6,021 -12,437 6,415 -6,213 10,237
201,622 -47,473 x = 49,673
M-Mo 11,450 22,893 24,473 52,634 62,336 37,664 36,906 63,094 58,415 21,117 20,467 6,021 -12,437 6,415 -6,213 10,237 -71,209 40,881 y 23,39
-(M-Mo) dpn/2 -11,446 -5,725 -3,011 -31,168 -26,317 -18,453 -18,832 -29,208 -31,547 -3,208 -5,118 -12,237 3,107 -10,559 6,218 -10,234 x = 0,00841 0,00976 49,673 = 0,64605
Cek Jumlah 0,004 17,168 21,463 21,466 36,019 19,211 18,074 33,886 26,868 17,909 15,349 -6,215 -9,330 -4,143 0,005 0,003
Jumlah/Krelatif 0,000 0,102 0,102 0,102 0,172 0,172 0,161 0,161 0,128 0,128 0,128 -0,030 -0,030 -0,030 0,000 0,000 y 0,01465 0,04147 23,39 1,69747
OK OK OK OK OK OK OK OK
108,32 # Angka-angka dengan warna merah adalah gaya lintang diujung segmen balok
66,066 # Angka-angka dengan warna hitam adalah gaya normal diujung segmen balok 163,36 116,68
54,661 146,32 66,91 66,91 95,268 95,268
116,224
22,6 11,405 38,002 81,998 143,492 27,169 185,74 103,746 121,25 195,01
31,647 237,93
28,358
22,6 9,042
58,34 146,32
28,358
9,042
86,264 185,74
Perhitungannya dilakukan dengan syarat keseimbangan pada setiap segmen balok dan hasilnya seperti pada Gambar di atas. 31,645 237,93
Gambar 3.8 Diagram Benda Bebas (Free Body Diagram) dari seluruh segmen balok
(-)
104,31
108,32 (-) 116,68 (-)
95,268
66,91
(+) (+)
146,322 185,744 (-)
(-) (-)
237,934
Tanda (+) adalah tarik
29
7,221
108,32
64,31 4,15
1,9 116,68 104,31
103,746
38,002
81,998
22,6 121,254
28,358 9,042
12,384
7,221
2,08
191,172 199,935
23,876
1,335
3,472 143,492 116,224 99,041 195,01
66,066 31,647
54,661 1,9 163,363
4,15
6,965
86,264
Segmen balok DE
= ,
−191,172 + 108,32 − 7,5 = 0, sehingga = = ,
, , , ,
( ) 2. Jika = 0, maka
= ( , ) = , −116,224 + 103,746 − 12,5 , sehingga
, , , ,
, , , = = ,
,
= ( , )
= , ( ,)
, , , ,
Gambar 3.11 Diagram Momen = ( ,)
= ,
(angka-angka momen dapat dilihat pada Gambar 3.8 yang berwarna biru)
30
3.2.5.3 Garis Elastis
113,158/EI 113,157/EI
G
H
E
D F
64,603/EI 64,603/EI
64,603/EI
C
Gambar 3.12 Garis Elastis
Menghitung Mencari pergeseran horisontal dari D,E,F,G,H
, , , , , , , , ,
= + − = ∆ = ,
− =
Menghitung ∆ = ,
− ,
= ,
= + , − , = ,
Menghitung ∆ = , , − , , = ,
, , , , ,
= + − =− ∆ =∆ + 4− , + ,
Menghitung
= − ,
+ , = , = ,
Menghitung ∆ =∆ + 4+ , − ,
= + , − , =− ,
= ,
31