Anda di halaman 1dari 21

Nama : Abadila Isnaini SP

NIM : 2030111028
Matkul: Perencanaan Gedung Bertingkat
Tugas : Penulangan Balok dan Kolom

III. Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

Data-Data Geometris Sebagai Berikut :


- Fc’ ( Mutu Beton ) = 20 MPa
- Fy ( Mutu Baja ) = 400 MPa, D19 dan D10
- Ukuran Balok = 30 x 40 cm
- Balok Melintang Mu+ = 65,4919 KNm ( Frame 46 )
- Balok Melintang Mu- = 107,6096 KNm ( Frame 52 )
- Balok Melintang V + = 78,965 KN ( Frame 52 )
- Balok Memanjang Mu+ = 61,2148 KNm ( Frame 76 )
- Balok Memanjang Mu- = 104,7925 KNm ( Frsme 88 )
- Balok Memanjang V+ = 77,31 KN ( Frame 88 )
Keterangan :
Hasil Perhitungan Momen dan Gaya Geser didapat dari perhitungan SAP 2000
dari BAB sebelumnya melalui berbagai macam kombinasi 1-6 diambil yang
terbesar.

3.2 Menghitung Kebutuhan Tulangan Balok Melintang


Taksiran Penutup Beton (d’) = 40 mm
Tinggi Efektif Balok (d) = h - d’= 400 mm – 40 mm = 360 mm
∅ = 0.80, Faktor aksial Tarik dengan lentur ( Ali Asroni, 2010 hal.31 )
β 1= 0,85, Faktor pembentuk tegangan beton ( Ali Asroni, 2010 hal.46)
Tulangan Lentur Tumpuan :
Mu- 107,6096 KNm
R (Koefisien Kuat Rencana) = = 65,4919 KNm = 1.64
Mu+
Mu- 107,6096 x 106
K ( Faktor Momen Pikul ) = = = 3,46
∅ .b . d2 0,80 .300 . 3602

Kmaks ( Momen Pikul Maks) = 382,5. β 1 , fc .( 600+fy −225 . β 1)


(600+𝑓𝑦)^2

= 382,5. 0,85 , 20 .(600+ 400−225 . 0.85) = 5,25


(600+𝑓𝑦)^2
( √
0,85 . f c ' 2. k 0.85 .20
( √ )
)
1− 2 .3,46
ρperlu = fy 1− 1− 0.85 f c ' = 400 1− 0.85 . 20

= 0,0097
1.4 1.4
ρ = , jika f ’ ≤ 30 MPa = = 0,0035
min fy c
400
0.85 . f ' . β 1 600 0.85 . 20 . 0,85 x 600
ρmaks = 0.75 ( Fy
c
)
x 600+ Fy = 0.75 ( 400 600+ 400 )
= 0,0201
Berdasarkan hasil yang telah didapat sebelumnya dimana nilai :
Syarat : Jika K ≤ Kmaks ( Tulangan Tunggal ), K ≥ Kmaks ( Tulangan
Rangkap )
K ≤ Kmaks , maka dapat digunakan tulangan tunggal untuk balok yang ditinjau
ρperlu ≤ ρmaks , maka dapat digunakan tulangan tunggal untuk balok yang ditinjau
Syarat : ρmin ≤ ρperlu ≤ ρmaks
ρperlu > ρmin = 0,0097 > 0,0035
Jadi, ρperlu > ρmin maka dipakai adalah ρperlu
Mencari Nilai d s1 = Penutup beton + ∅begel + D/2 = 40 + 8 + 19/2 = 57.5 mm

Mencari Nilai a ( Tinggi Tegangan Blok Beton )

a ( √ 2K
) ( √
2 .3,46
= 1− 1− 0,85 . f ' c . d = 1− 1− 0,85 . 20 ) . 360
= 82,79 mm
Luas Tulangan Perlu As
0,85 . f ' c . a . b 0,85 .20 . 82,79 .300 = 1055,60 mm2
As = =
fy 400
As’ = ρperlu . b . d = 0.0097 . 300 mm . 360 mm = 1047,6 mm2
Dipilih yang terbesar yaitu As = 1055,60 mm2
Maka Jumlah Tulangan ( n )
As 1055,60
n = =
1/ 4 π . d2 1/ 4 3,14 . 192
= 3,72 Dipakai 4 Batang

Jumlah tulangan maksimal per baris ( m ) :


b−2. ds 1 300−2 . 57,5mm
m = +1 = + 1 = 3,13 + 1 = 4,13 Batang
D + Sn 19 mm+40 mm
Jadi Tulangan dapat dipasang dengan 1 baris

Kontrol Keamanan Terhadap Mrencana :


Syarat : Mrenc ≥ Mu -
Luas Tulangan terbesar As = 4 D19 = 4 ( ¼ . 3,14 . 192 ) = 1133,54 mm2
a = 82,79 mm
a 82,79
M =A .f.(d- ) = 1133,54 . 400 . ( 360 – ¿
n s y
2 2
= 144460604,7 Nmm = 144,46 KNm
∅ .Mn = 0,8 . 144,46 KNm = 115,506 KNm > 107,6096 KNm ………
( Aman )
Berdasarkan perhitungan tersebut struktur memnuhi syarat ¿Mn > Mu ), dengan
demikian kebutuhan D19 aman untuk dipakai.

Tulangan Lentur Lapangan Melintang :


Mu+ 65,4919 KNm
R (Koefisien Kuat Rencana) = = = 0,609
Mu- 107,6096 KNm
Mu+ 65,4919 x 106
K ( Faktor Momen Pikul ) = = = 2,105
∅ .b . d2 0,80 .300 . 3602

Kmaks ( Momen Pikul Maks) = 382,5. β 1 , fc .( 600+fy −225 . β 1)


¿¿
382,5. 0,85 , 20 .(600+ 400−225 . 0.85)
= = 5,25
¿¿

( √ ( √
0,85 . f c ' 2. k 0.85 .20
) )
2 . 2,105
ρperlu = fy 1− 1− 0.85 f c ' = 400 1− 1− 0.85 . 20

= 0,0056
1.4 1.4
ρ = , jika f ’ ≤ 30 MPa = = 0,0035
min fy c
400
0.85 . f ' . β 1 600 0.85 . 20 . 0,85 600
ρmaks = 0.75 ( Fy
c
x 600+ Fy ) = 0.75( 400
x
600+ 400 )
= 0,0201
Berdasarkan hasil yang telah didapat sebelumnya dimana nilai :
Syarat : Jika K ≤ Kmaks ( Tulangan Tunggal ), K ≥ Kmaks ( Tulangan
Rangkap )
K ≤ Kmaks , maka dapat digunakan tulangan tunggal untuk balok yang ditinjau
ρperlu ≤ ρmaks , maka dapat digunakan tulangan tunggal untuk balok yang ditinjau
Syarat : ρmin ≤ ρperlu ≤ ρmaks
ρperlu > ρmin = 0,0056 > 0,0035
Jadi, ρperlu > ρmin maka dipakai adalah ρperlu
Mencari Nilai d s1 = Penutup beton + ∅begel + D/2 = 40 + 8 + 19/2 = 57.5 mm
Mencari Nilai a ( Tinggi Tegangan Blok Beton )

a ( √
= 1− 1− 0,852 K
.f 'c . d = ) ( √
1− 1−
2 . 2,105
0,85 . 20 . 360 )
= 47.75 mm
Luas Tulangan Perlu As
0,85 . f ' c . a . b 0,85 .20 . 47,75 . 300 = 608,713 mm2
As = =
fy 400
As’ = ρperlu . b . d = 0.0056 . 300 mm . 360 mm = 604.8 mm2
Dipilih yang terbesar yaitu As = 608,713 mm2
Maka Jumlah Tulangan ( n )
As 608,713
n = 1/ 4 π . d2 = 1/ 4 3,14 . 192 = 2,15 Dipakai 3 Batang

Jumlah tulangan maksimal per baris ( m ) :


b−2. ds 1 300−2 . 57,5mm
m = +1 = + 1 = 3,13 + 1 = 4,13 Batang
D + Sn 19 mm+40 mm
Jadi Tulangan dapat dipasang dengan 1 baris

Kontrol Keamanan Terhadap Mrencana :


Syarat : Mrenc ≥ Mu -
Luas Tulangan terbesar As = 3 D19 = 3 ( ¼ . 3,14 . 192 ) = 850,155 mm2
a = 47,75 mm
a 47,75
M = A . f . ( d - ) = 850,155 . 400 . ( 360 – ¿
n s y
2 2
= 108345453 Nmm = 108,345KNm
∅ .Mn = 0,8 . 111,084 KNm = 86,676 KNm > 65,4919 KNm ……… ( Aman )

Berdasarkan perhitungan tersebut struktur memnuhi syarat ¿Mn > Mu ), dengan


demikian kebutuhan D19 aman untuk dipakai.

Perencanaan Tulangan Geser Balok Melintang :


V + = 78,965 KN
Taksiran diamater yang digunakan = D-8 untuk Beugel
∅ = 0,60 Faktor reduksi geser ( Gideion Jilid 1 hal. 35 )
1 1
Vc = √ fc ' . b . d = √ 20 . 300 . 360 = 80,496 KN
6 6
1 1
.Vc = . 80,496 KN = 40,249 KN
2 2
V +¿ 78,965
Vs perlu = ∅ ¿ - Vc = 0,60 – 80,496 KN = 51,11 KN

Jika digunakan tulangan D-8 untuk geser ( sengkang ), alasan menggunakan D-8
karena sangat gampang untuk dibengkokkan menjadi beugel
Assengk = ( 1/4 . π . d 2 ) = ( ¼ . 3,14 . 82 ) = 50,24 mm2,, maka
jarak sengkang adalah :
Assengk . fy . d 50,24 . 400 .360 = 141,5 mm ~ 120 mm
sjarak = V sperlu =
51,11 .103
Secara teoritis didapatkan tulangan sengkang D10-200, sedangkan pelaksanaan
dilapangan digunakan D8-120 untuk Tulangan geser di Tumpuan (1/4L) dan D8-
200 untuk Penulangan geser di Lapangan.
1
sjarak ≤ 2h

1
sjarak ≤ 2 .400 mm
120 mm ≤ 200 mm, diambil yang 200 mm. Nilai teoritis terlalu besar
Jadi diambil tulangan geser / sengkang untung di tumpuan D8-120 dan untuk
dilapangan D8-200
3.2 Menghitung Kebutuhan Tulangan Balok Memanjang
Balok Memanjang Mu+ = 61,2148 KNm ( Frame 76 )
Balok Memanjang Mu- = 104,7925 KNm ( Frsme 88 )
Balok Memanjang V+ = 77,31 KN ( Frame 88 )
Taksiran Penutup Beton (d’) = 40 mm
Tinggi Efektif Balok (d) = h - d’ = 400 mm – 40 mm = 360 mm
∅ = 0.80, Faktor aksial Tarik dengan lentur ( Ali Asroni, 2010 hal.31 )
β 1= 0,85, Faktor pembentuk tegangan beton ( Ali Asroni, 2010 hal.46)
Tulangan Lentur Tumpuan :
Mu- 104,7925 KNm
R (Koefisien Kuat Rencana) = = 61.2148 KNm = 1.711
Mu+
Mu- 104,7925 x 106
K ( Faktor Momen Pikul ) = = = 3,36
∅ .b . d2 0,80 .300 . 3602

Kmaks ( Momen Pikul Maks) = 382,5. β 1 , fc .( 600+fy −225 . β 1)


¿¿

= 382,5. 0,85 , 20 .(600+ 400−225 . 0.85) = 5,25


¿¿

( √ ( √
0,85 . f c ' 2. k 0.85 .20
) )
2 .3,36
ρperlu = fy
1− 1− 0.85 f ' = 400
c
1− 1− 0.85 . 20

= 0,0094
1.4 1.4
ρ = , jika f ’ ≤ 30 MPa = = 0,0035
min fy c
400
0.85 . f ' . β 1 600 0.85 . 20 . 0,85 600
ρmaks = 0.75 ( Fy
c
)
x 600+ Fy = 0.75 (
400
x
600+ 400 )
= 0,0201

Berdasarkan hasil yang telah didapat sebelumnya dimana nilai :


Syarat : Jika K ≤ Kmaks ( Tulangan Tunggal ), K ≥ Kmaks ( Tulangan
Rangkap )
K ≤ Kmaks , maka dapat digunakan tulangan tunggal untuk balok yang ditinjau
ρperlu ≤ ρmaks , maka dapat digunakan tulangan tunggal untuk balok yang ditinjau
Syarat : ρmin ≤ ρperlu ≤ ρmaks
ρperlu > ρmin = 0,0094 > 0,0035
Jadi, ρperlu > ρmin maka dipakai adalah ρperlu
Mencari Nilai d s1 = Penutup beton + ∅begel + D/2 = 40 + 8 + 19/2 = 57.5 mm
Mencari Nilai a ( Tinggi Tegangan Blok Beton )

a ( √
= 1− 1− 0,852 K ) ( √ 2 . 3,360
. f ' c . d = 1− 1− 0,85 . 20 . 360 )
= 80,05 mm
Luas Tulangan Perlu As
0,85 . f ' c . a . b 0,85 .20 . 80,05 .300 = 1020,686 mm2
As = =
fy 400
As’ = ρperlu . b . d = 0.0094 . 300 mm . 360 mm = 1015,20 mm2
Dipilih yang terbesar yaitu As = 1020,686 mm 2
Maka Jumlah Tulangan ( n )
As 1020,686
n = 1/ 4 π . d2 = 1/ 4 3,14 . 192 = 3,60 Dipakai 4 Batang

Jumlah tulangan maksimal per baris ( m ) :


b−2. ds 1 300−2 . 57,5mm
m = +1 = + 1 = 3,13 + 1 = 4,13 Batang
D + Sn 19 mm+40 mm
Jadi Tulangan dapat dipasang dengan 1 baris

Kontrol Keamanan Terhadap Mrencana :


Syarat : Mrenc ≥ Mu -
Luas Tulangan terbesar As = 4 D19 = 7 ( ¼ . 3,14 . 192 ) = 1133,54 mm2
a = 80,05 mm
a 80,05
M = A . f . ( d - ) = 1133,54 . 400 . ( 360 – ¿
n s y
2 2
= 144460604.7 Nmm = 144,46 KNm
∅ .Mn = 0,8 . 144,46 KNm = 115,57 KNm > 104,7925 KNm ……… ( Aman )
Berdasarkan perhitungan tersebut struktur memnuhi syarat ¿Mn > Mu ), dengan
demikian kebutuhan D19 aman untuk dipakai.

Tulangan Lentur Lapangan Memanjang :


Mu+ 61,2148 KNm
R (Koefisien Kuat Rencana) = - = 104,7925 KNm = 0,585
Mu
Mu+ 61,2148 x 106
K ( Faktor Momen Pikul ) = = = 1,960
∅ .b . d2 0,80 .300 . 3602

Kmaks ( Momen Pikul Maks) = 382,5. β 1 , fc .( 600+fy −225 . β 1)


¿¿

= 382,5. 0,85 , 20 .(600+ 400−225 . 0.85) = 5,25


¿¿

( √ ( √
0,85 . f c ' 2. k 0.85 .20
) )
2 . 1.960
ρperlu = fy
1− 1− 0.85 f ' = 400
c
1− 1− 0.85 . 20

= 0,0052
1.4 1.4
ρ = , jika f ’ ≤ 30 MPa = = 0,0035
min fy c
400
0.85 . f ' . β 1 600 0.85 . 20 . 0,85 600
ρmaks = 0.75 ( Fyc x 600+ Fy ) = 0.75( 400
x
600+ 400 )
= 0,0201
Berdasarkan hasil yang telah didapat sebelumnya dimana nilai :
Syarat : Jika K ≤ Kmaks ( Tulangan Tunggal ), K ≥ Kmaks ( Tulangan
Rangkap )
K ≤ Kmaks , maka dapat digunakan tulangan tunggal untuk balok yang ditinjau
ρperlu ≤ ρmaks , maka dapat digunakan tulangan tunggal untuk balok yang ditinjau
Syarat : ρmin ≤ ρperlu ≤ ρmaks
ρperlu > ρmin = 0,0052 > 0,0035
Jadi, ρperlu > ρmin maka dipakai adalah ρperlu
Mencari Nilai d s1 = Penutup beton + ∅begel + D/2 = 40 + 8 + 19/2 = 57.5 mm

Mencari Nilai a ( Tinggi Tegangan Blok Beton )

a ( √ 2K
= 1− 1− 0,85 ) ( √ 2 . 1,960
. f ' c . d = 1− 1− 0,85 . 20 . 360 )
= 44.22 mm
Luas Tulangan Perlu As
'
As = 0,85 . f c . a . b =
0,85 .20 . 44,22 . 300 = 564,00 mm2
fy 400
As’ = ρperlu . b . d = 0.0094 . 300 mm . 360 mm = 561,30 mm2
Dipilih yang terbesar yaitu As = 564,00 mm 2
Maka Jumlah Tulangan ( n )
As 564,01
n = 1/ 4 π . d2 = 1/ 4 3,14 . 192 = 2,01 Dipakai 3 Batang

Jumlah tulangan maksimal per baris ( m ) :


b−2. ds 1 300−2 . 57,5mm
m = +1 = + 1 = 3,13 + 1 = 4,13 Batang
D + Sn 19 mm+40 mm
Jadi Tulangan dapat dipasang dengan 1 baris

Kontrol Keamanan Terhadap Mrencana :


Syarat : Mrenc ≥ Mu -
Luas Tulangan terbesar As = 3 D19 = 3 ( ¼ . 3,14 . 192 ) = 850,155 mm2
a = 44,22 mm
a 44,22
M = A . f . ( d - ) = 850,155 . 400 . ( 360 – ¿
n s y
2 2
= 114903549,2 Nmm = 114,903KNm
∅ .Mn = 0,8 . 114,903 KNm = 91.922 KNm > 61,2148 KNm ……… ( Aman )

Berdasarkan perhitungan tersebut struktur memnuhi syarat ¿Mn > Mu ), dengan


demikian kebutuhan D19 aman untuk dipakai.

Perencanaan Tulangan Geser Balok Memanjang :


V + = 77,311 KN
Taksiran diamater yang digunakan = D-8 untuk Beugel
∅ = 0,60 Faktor reduksi geser ( Gideion Jilid 1 hal. 35 )
1 1
Vc = √ fc ' . b . d = √ 20 . 300 . 360 = 80,496 KN
6 6
1 1
.Vc = . 80,496 KN = 40,249 KN
2 2
77,311
V +¿ - Vc = – 80,496 KN = 48,35 KN
Vs perlu = ¿
∅ 0,60
Jika digunakan tulangan D8 untuk geser ( sengkang ) :
Assengk = ( 1/4 . π . d 2 ) = ( ¼ . 3,14 . 82 ) = 50,24 mm2,, maka
jarak sengkang adalah :
Assengk . fy . d 50,24 . 400 .360 = 146,60 mm ~ 120 mm
sjarak = V sperlu =
48,35. 103
Secara teoritis didapatkan tulangan sengkang D8-125, sedangkan pelaksanaan
dilapangan digunakan D8-120 untuk Tulangan geser di Tumpuan (1/4L) dan D8-
200 untuk Penulangan geser di Lapangan tetapi syarat sengkang yang harus
dipenuhi adalah
1
sjarak ≤ 2h
1
sjarak ≤ 2 .400 mm
125 mm ≤ 200 mm, diambil yang 200 mm. Nilai teoritis terlalu besar
Jadi diambil tulangan geser / sengkang untung di tumpuan D8-120 dan untuk
dilapangan D8-200
IV. Perhitungan Kebutuhan Tulangan Kolom 6 m

Data-Data Geometris Sebagai Berikut :


- Fc’ (Mutu Beton ) = 20 MPa
- Fy ( Mutu Baja ) = 400 MPa, D22 dan D10
- Asumsi Ukuran Kolom = b : 40 x ht : 40 cm
- Struktur Kolom 6 m Mu = 111,8134 KNm ( Frame 22 )
- Struktur Kolom 6 m Pu = 673,182 KN ( Frame 25 )
- Struktur Kolom V = 34,057 KN
- Es Baja = 200000 MPa
- Es Beton = 4700√ 20 = 21019,04 MPa

Keterangan :
Hasil Perhitungan Momen dan Gaya Geser didapat dari perhitungan SAP 2000
dari BAB sebelumnya melalui berbagai macam kombinasi 1-6 diambil yang
terbesar.
(Perhitungan Kolom diadopsi dari Buku Prof. Ir. Widodo MSCE, Ph-D)

4.1 Menghitung Nilai Mna , Pna, Eksentrisitas (e)


Mu 111,8134
Mna =

= 0,80 = 139,7668 KNm
Pu 673,182
Pna =

= 0,65 = 1035.665 KN
Mna 139,7668
e = = = 0,134 m = 134 mm
Pna 1035,665
4.2 Menentukan Ukuran kolom
Wang dan Salmon (1997) mengatakan bahwa untuk menentukan ukuran kolom
dapat dipakai asumsi awal, yaitu nilai Pn dianggap sementara sama dengan Pb.
Asumsi yang lain adalah pengaruh displaced concrete diabaikan dan regangan baja
desak sudah mencapai regangan leleh. Dipakai Es = 210000 MPa , fy = 400 MPa,
f’c = 20 MPa, Ec = 21019 MPa

ε= Fc
c
Ec = 0,0030 ( Ketentuan )
400
ε s = Fy = 200000 = 0,0020
Es
εc 0,003
C= h= h = 0,60 h
b ε +ε 0.003+0.002
c s

Pb = Cc + Cs - Ts

= 0,85 f’c . β1 . Cb . b + A’s f y – As . f y


= 0,85 . 20 . 0,85 . 0,6 h + 0
= 8,67 b h
Apabila diambil asumsi h = 0,9 ht, maka :
Pb = 8,67 . b . 0,9 ht
= 7,80 b ht = 7,80 Ag ( MPa )
Padahal Pb = Pn = 1035,665 KN, maka
1035,665
Ag = 2 2 2
7,80 x 10−3 mm = 172610 mm = 0.01 x 172610 =1726,10 mm
Selanjutnya Wang dan Salmon (1977) mengatakan bahwa
apabila dipakai Agc > Ag maka kolom yang dipakai cukup besar.
Akibatnya hanya diperlukan tebal beton desak yang relatif kecil
atau Pn < Pb dan masih memenuhi kebutuhan momen Mn karena
eksentrisitasnya e cukup besar. Catatan : ( Agc = 0,01.400.400 )
= 1600 mm 2 ± 92 % Ag dan As = As’
Pada kondisi ini jika :
1. A gc ¿ A g akan mengalami Patah Tarik dengan Rumus
Pendekatan
2. Agc < Ag akan mengalami Patah Desak dengan Rumus Whitney
0,01 . b. h 0,01 . 400 . 400
n/m =
0,25 . π . d 2 =
0,25 .3,14 ,222
= 4,21 = 4 batang untuk
setiap sisi
Maka luas tulangan As = As’ adalah :
As terbesar = 4 . (0.25 . 3,14 . 222 ) = 1520 mm 2
d’ = selimut beton + ½ ∅22 = 40 + 11 = 51 mm
h ( tinggi efektif kolom ) = 400 mm – 51 mm = 349 mm

Estimasi Kuat Desak Pn : ( Rumus Whitney )


N
f c .b. ht As' . f y 20 . 400 mm. 400 mm
Pn = 3 . ht . e + e
+0,50
= mm 2
3 . 400 .134 +
+1,18
h2 h−d '
2 +1,18
349

N
1520 mm2 . 400
mm2
134
349−51 +0,50
= 1513998 N = 1513,998 KN
Syarat : Pn ≥ Pna
Pn = 1513,998 KN ≥ 1035,665 KN………………………..
( Syarat Terpenuhi )
Jadi Estimasi ukuran yang diasumsi dan jumlah tulangan yang
telah dicari diperkirakan telah memenuhi syarat
Kontrol Status Patah Desak :
Pada hitungan sebelumnya diperoleh cb = 0,6 h
Cb = 0,6 . 349 mm = 209,4 mm
209,4 mm−51,00mm
ε s ' = c−d ' ε c = . 0,001 = 0,00075 < 0.002
c 209,4 mm
( Baja desak belum leleh )
ab = ( Cb . 0,85 ) = 209,4 . 0.85 = 98,78 mm
Ccb = 0,85 . f’c . ( Cb . 0,85) . b = 0,85 . 20 . ( 116,217 . 0,85 ) . 400
= 1210332 N = 1210,332 KN
Csb = A’s . ( fy – 0,85 . fc ) = 1520 . ( 400 – 0,85 . 20 )
= 582160 N = 582,16 KN
Tsb = As . fy = 1520 . 400 = 608000 N = 608 KN
Pb = Ccb + Csb - Tsb = 1210,332 KN + 582,16 KN – 608 KN
= 1184 KN
Jika : Pb > Pn diasumsikan kolom patah tarik
Pb < Pn diasumsikan kolom patah desak
Maka nilai : Pb = 1184 KN < 1513,998 KN……………. ( Kolom

Patah Desak )

Momen Lentur dengan mengambil momen terhadap titik


berat potongan :

Mn = Cc{ht2 −a2}+¿ C {ht2 −d' } + Ts {ht2 −d' }


s

= 1210,332 { 2 − 2 } + 582,16 { 2 −51 } + 608 { 2 −51 }


400 98,78 400 400

= 359621 KNmm = 359,621 KNm


Syarat = ∅ . Mn> M na
∅ . Mn = 0.65 . 359,621 = 233,757 KNm > 139,767 KNm
= Desain Kolom SUKSES…… ( Aman )

Cek Rangka Portal Bergoyang atau tidak bergoyang :


Kolom dan tingkat pada struktur, harus dikelompokkan sebagai tidak bergoyang
atau bergoyang. Suatu tingkat pada struktur boleh dianggap tidak bergoyang bila
nilai:
Dimana : ∆ o=0( Karena beban nya simetris )

Q P
u o

Checking : Vu l c 0.05
= ( 673,182 . 0 ) / (34,057 . 1/12 . 400 .4003 ) ≤ 0.05
=0 ≤ 0.05 …. ( Portal tidak bergoyang )
Cek Rasio Kelangsingan :
1 b . h3 1 3
I kolom = 12 = 12 400 . 400 = 213333333 mm4 = 21,3 x 108 mm4
1 3
I balok = 1/12 b . h^3 = 12 300 . 400 = 160000000 mm4 = 16,0 x 108 mm4

Ec = 4700√ 20 = 21019,04 MPa


φa = 1 ( kolom dalam keadaan jepit )
Ec. I kolom 21,3 x 108 .21019,04
φ
b = Ec . I = = 1,333
balok 16,0 x 108 .21019,04
k ( faktor panjang efektif ) = 0,70 + 0,05 (φa + φb ) = 0,70 + 0,05 ( 1 + 1,333 ) =
0,81


I kolom 213333333

=
r = A 400. 400 = 115,50
Cek Kolom Panjang atau Kolom Pendek :
Diberikan : M1 = 41,5595 KNm lu = 6000 mm – 400 = 5600 mm
M2 = - 111,8134 KNm
M1
k .lu > 34 – 12 0,81. 5600 111,8134
115,50 > 34 – 12 −111,8134
=
r M2
= 39,277 < 46… ................................. ( Kolom Pendek )
Desain Tulangan Geser
Diketahui :
b = 400 mm
h = 400 mm
d = 400 – 40 – ½ . 22 = 349 mm
∅ Tulangan sengkang = 10 mm
F’c = 20 MPa, Fy = 400 MPa
Vu = 34,057 KN
∅ untuk reduksi = 0.75 ( Ali Asroni Hal. 137 )

Mencari Nilai Vu dan Vc


Vu 34,057
Vn = ∅ = 0.75 = 45.41 KN
1 1
Vc = √ fc ' . b . d = √ 20 . 400 . 349 = 104,051 KN
6 6
Checking :
Vn ≥ ∅ . Vc
45.41 KN ≥ 0.75 . 104.051 KN
45.41 KN < 78.031 KN……… ( Tidak membutuhkan tulangan geser )
Namun untuk keamanan digunakan tulangan geser dengan spasi minimum :
d 400
smax = 2 = 2 = 200 mm

Jadi jarak antar sengkang yang digunakan adalah = D10 – 200 mm

GAMBAR DIAGRAM INTERAKSI KOLOM DENGAN METODE GRAFIS


/ TANPA SOFTWARE )
Dari Perhitungan Excel yang didapat :
Titik A : Mn = 0 KNm Pn = 2130,25 KN
Titik B : Mn = 320,10 KNm Pn = 1300,51 KN
Titik C : Mn = 331,50 KNm Pn = 1292,21 KN
Titik D : Mn = 327,83 KNm Pn = 1230,81 KN
Titik E : Mn =139,76 KNm Pn = 0 KN, Nilai Mn E = Mna Perhitungan

Diagram Interaksi Kolom


2400

2200

2000 Pn dan Mn
1800

1600

1400
Pn( KNm)

1200

1000

800

600
Mu dan Pu
400

200

0
0 50 100 150 200 250 300 350 400

Mn (KNm)

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari Grafik Bahwa, Mu dan Pu dari hasil
analisa masih berada didalam Diagram Interaksi Kolom artinya kolom dengan
dimensi 400 x 400 mm dan Tulangan 8D22 mampu menahan beban yang
direncanakan
Perhitungan Kebutuhan Tulangan Kolom 5 m

Data-Data Geometris Sebagai Berikut :


- Fc’ ( Mutu Beton ) = 20 MPa
- Fy ( Mutu Baja ) = 400 MPa, D22 dan D10
- Asumsi Ukuran Kolom = b : 40 x ht : 40 cm
- Struktur Kolom 5 m Mu = 82,820 KNm ( Frame 20 )
- Struktur Kolom 5 m Pu = 430,095 KN ( Frame 20 )
- Struktur Kolom V = 31,933 KN
- Es Baja = 200000 MPa
- Es Beton = 4700√ 20 = 21019,04 MPa

4.3 Menghitung Nilai Mna , Pna, Eksentrisitas (e)


Mu 82,820
Mna =

= 0,80 = 103,525 KNm
Pu 430,095
Pna = ∅ = 0,65 = 661.684 KN
Mna 103,525
e = = = 0,156 m = 156 mm
Pna 661,684

4.4 Menentukan Ukuran kolom


Wang dan Salmon (1997) mengatakan bahwa untuk menentukan ukuran kolom
dapat dipakai asumsi awal, yaitu nilai Pn dianggap sementara sama dengan Pb.
Asumsi yang lain adalah pengaruh displaced concrete diabaikan dan regangan baja
desak sudah mencapai regangan leleh. Dipakai Es = 210000 MPa , fy = 400 MPa,
f’c = 20 MPa, Ec = 21019 MPa

ε= Fc
c
Ec = 0,0030
ε s = Fy 400
= 200000 = 0,0020
Es
εc 0,003
C= h= h = 0,6 h
b ε +ε 0.003+0.002
c s

Pb = Cc + Cs - Ts

= 0,85 f’c . β1 . Cb . b + A’s f y – As . f y


= 0,85 . 20 . 0,85 . 0,6 h . b + 0
= 8,67 b h
Apabila diambil asumsi h = 0,9 ht, maka :
Pb = 8,67 . b . 0,9 ht
= 7,803 b . ht = 7,8903 Ag ( MPa )
Padahal Pb = Pn = 661,6846 KN, maka
661.6846
Ag = 2 2 2
7,80 x 10−3 mm = 112011 mm = 0.01 x 112011 =1120,11 mm
Selanjutnya Wang dan Salmon (1977) mengatakan bahwa
apabila dipakai Agc > Ag maka kolom yang dipakai cukup besar.
Akibatnya hanya diperlukan tebal beton desak yang relatif kecil
atau Pn < Pb dan masih memenuhi kebutuhan momen Mn karena
eksentrisitasnya e cukup besar. Catatan : ( Agc = 0,01.400.400 )
= 1600 mm 2 ± > Ag dan As = As’
Pada kondisi ini jika :
1. A gc ¿ A g akan mengalami Patah Tarik dengan Rumus
Pendekatan
2. Agc < Ag akan mengalami Patah Desak dengan Rumus Whitney
0,01 . b. h 0,01 . 400 . 400
n/m =
0,25 . π . d 2 =
0,25 .3,14 ,222
= 4,21 = 4 batang untuk
setiap sisi
Maka luas tulangan As = As’ adalah :
As terbesar = 4 . (0.25 . 3,14 . 222 ) = 1520 mm 2
d’ = selimut beton + ½ ∅22 = 40 + 11 = 51 mm
h ( tinggi efektif kolom ) = 400 mm – 51 mm = 349 mm

Estimasi Kuat Desak Pn : ( Rumus Pendekatan )


Mu- 82,820 x 106
K ( Faktor Momen Pikul ) = = = 2,12
∅ .b . d2 0,80 . 400 .3492

( √ ( √
0,85 . f c ' 2. k 0.85 .20
) )
2 .3,46
ρperlu = fy 1− 1− 0.85 f c ' = 400 1− 1− 0.85 . 20

= 0,0056

Pn = 0,85.f’c.b.h ¿
= 1746598 N = 174,60 KN
Syarat : Pn ≥ Pna
Pn = 1746,60 KN ≥ 661,684 KN………………………..( Syarat
Terpenuhi )
Jadi Estimasi ukuran yang diasumsi dan jumlah tulangan yang
telah dicari diperkirakan telah memenuhi syarat
Kontrol Status Patah Desak :
Pada hitungan sebelumnya diperoleh cb = 0,6 h
Cb = 0,6 . 349 mm = 209,4 mm
209,4 mm−51,00mm
ε s ' = c−d ' ε c = . 0,001 = 0,00075 < 0.002
c 209,4 mm
( Baja desak belum leleh )
ab = ( Cb . 0,85 ) = 116.217 . 0.85 = 177,99 mm
Ccb = 0,85 . f’c . ( Cb . 0,85) . b = 0,85 . 20 . ( 209,4 . 0,85 ) . 400
= 1210332 N = 1210,332 KN
Csb = A’s . ( fy – 0,85 . fc ) = 1520 . ( 400 – 0,85 . 20 )
= 582160 N = 582,160 KN
Tsb = As . fy = 1520 . 400 = 608000 N = 608 KN
Pb = Ccb + Csb + Tsb = 1210,332 KN + 582,160 – 608 KN
= 1184,992 KN
Jika : Pb > Pn diasumsikan kolom patah tarik
Pb < Pn diasumsikan kolom patah desak
Maka nilai : Pb = 1184,992KN < 1746,60 KN……………. ( Kolom

Patah Desak )

Momen Lentur dengan mengambil momen terhadap titik


berat potongan :

Mn = Cc{ht2 −a2}+¿ C {ht2 −d' } + Ts {ht2 −d' }


s

= 1210,332 { 2 − 2 } + 582,16 { 2 −51 } + 608 { 2 −51 }


400 98,78 400 400

= 359621 KNmm = 359,621 KNm


Syarat = ∅ . Mn> M na
∅ . Mn = 0.65 . 359,621 = 233,757 KNm > 139,767 KNm
= Desain Kolom SUKSES…… ( Aman )

Cek Rangka Portal Bergoyang atau tidak bergoyang :


Kolom dan tingkat pada struktur, harus dikelompokkan sebagai tidak bergoyang
atau bergoyang. Suatu tingkat pada struktur boleh dianggap tidak bergoyang bila
nilai:
Dimana : ∆ o=0( Karena beban nya simetris )

Q P u o

Checking : Vu l c 0.05
= ( 430,095 . 0 ) / (31,933 . 1/12 . 400 .4003 ) ≤ 0.05
=0 ≤ 0.05 …. ( Portal tidak bergoyang )
Cek Rasio Kelangsingan :
1 b . h3 1 3
I kolom = 12 = 12 400 . 400 = 213333333 mm4 = 21,3 x 108 mm4
1 3
I balok = 1/12 b . h^3 = 12 300 . 400 = 160000000 mm4 = 16,0 x 108 mm4

Ec = 4700√ 20 = 21019,04 MPa


φa = 1 ( kolom dalam keadaan jepit )
Ec. I kolom 21,3 x 108 .21019,04
φ
b = Ec . I = = 1,333
balok 16,0 x 108 .21019,04
k ( faktor panjang efektif ) = 0,70 + 0,05 (φa + φb ) = 0,70 + 0,05 ( 1 + 1,333 ) =
0,81

r =
√ I kolom
A
=

213333333
400. 400
= 115,50

Cek Kolom Panjang atau Kolom Pendek :


Diberikan : M1 = 82,820KNm lu = 5000 mm – 400 = 4600 mm
M2 = - 82,820 KNm
M1
k .lu > 34 – 12 0,81. 4600 82,820
= > 34 – 12
r M2 115,50 −82,820
= 32,25 < 46… ................................. ( Kolom Pendek )

Desain Tulangan Geser


Diketahui :
b = 400 mm
h = 400 mm
d = 400 – 40 – ½ . 22 = 349 mm
∅ Tulangan sengkang = 10 mm
F’c = 20 MPa, Fy = 400 MPa
Vu = 31,933 KN
∅ untuk reduksi = 0.75 ( Ali Asroni Hal. 137 )
Mencari Nilai Vu dan Vc
Vu 31,933
Vn = ∅ = 0.75 = 42,57 KN
1 1
Vc = √ fc ' . b . d = √ 20 . 400 . 349 = 104,051 KN
6 6
Checking :
Vn ≥ ∅ . Vc
45.41 KN ≥ 0.75 . 104.051 KN
45.41 KN < 78.031 KN……… ( Tidak membutuhkan tulangan geser )
Namun untuk keamanan digunakan tulangan geser dengan spasi minimum :
d 400
smax = 2 = 2 = 200 mm

Jadi jarak antar sengkang yang digunakan adalah = D10 – 200 mm

Anda mungkin juga menyukai