Anda di halaman 1dari 7

Perang Vietnam

135 bahasa
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat
Perkakas













Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Perang Vietnam
(Chiến tranh Việt Nam)

Bagian dari Peperangan Indochina dan Perang Dingin

Berkas:VNWarMontage.png

Searah jarum jam, dari kiri atas: Operasi tempur AS di Ia

Drang, pasukan Ranger ARVN

mempertahankan Saigon selama serangan Tet pada tahun 1968,

dua A-4C Skyhawks setelah insiden Teluk Tonkin, pasukan

ARVN kembali merebut Quảng Trị selama serangan

Paskah tahun 1972, warga sipil melarikan diri dari pertempuran

Quảng Trị 1972, dan pemakaman 300 korban Pembantaian di

Huế.

Tanggal 1 November 1955[A 1] – 30 April 1975


(19 tahun, 5 bulan, 4 minggu dan 1 hari)
Lokasi Vietnam Selatan, Vietnam
Utara, Kamboja, Laos
Hasil
Kemenangan Vietnam Utara
 Mundurnya pasukan
Amerika dari Indochina
 Pemerintah komunis mengambil alih
kekuasaan di Vietnam
Selatan, Kamboja dan Laos
 Vietnam Selatan dicaplok oleh Vietnam
Utara
Perubahan Reunifikasi bagian Utara dan Selatan Vietnam
wilayah menjadi Republik Sosialis Vietnam.

Pihak terlibat

 Vietnam Selatan  Vietnam Utara


 Amerika Serikat  Viet Cong

 Korea Selatan  Khmer Merah

 Thailand  Pathet Lao


 Australia  Republik Rakyat
 Filipina Tiongkok
 Selandia Baru  Korea Utara

 Republik Khmer

 Kerajaan Laos Dukungan militer:


 Uni Soviet
Dukungan militer:
 Kuba [5][6]

 Republik Tiongkok[1][2]

tampil
tampil
Dukungan lainnya
Dukungan lainnya

Tokoh dan pemimpin

 Ngô Đình Diệm †  Ho Chi Minh

 Nguyễn Văn Thiệu  Lê Duẩn

 Nguyễn Cao Kỳ  Võ Nguyên Giáp

 Cao Văn Viên  Văn Tiến Dũng

 Ngô Quang Trưởng  Lê Trọng Tấn


 John F. Kennedy  Phạm Văn Đồng
 Lyndon B. Johnson  Hoàng Văn Thái
 Richard Nixon  Trần Văn Trà
 Robert McNamara  Nguyễn Văn Linh
 William Westmoreland  Nguyễn Hữu Thọ
 Creighton Abrams …dan lainnya
 Frederick C. Weyand

 Park Chung-hee

 Thanom Kittikachorn
 Robert Menzies

 Harold Holt

 John McEwen

 John Gorton

 William McMahon

 Ferdinand Marcos

 Keith Holyoake

 Jack Marshall

 Norman Kirk

…dan lainnya

Kekuatan

≈1,830,000 (1968) ≈461,000


 Vietnam Selatan: 850,000
 Vietnam Utara:
(1968)
287,465 (Januari 1968)[24]
1,500,000 (1974–75) [20]
 Viet Cong: 108,000–
 Amerika Serikat: 536,100 114,000 (perkiraan pada

(1968)[21][22] 1964)[23]
 Korea Selatan: 50,003  Tiongkok: 170,000

 Thailand: 11,586 (1965–69)[25][26][27]


 Australia: 7,672  Korea Utara: 200[28]

 Filipina: 2,061

 Selandia Baru: 552[23]

Korban

 Vietnam Selatan  Vietnam Utara

195,000–430,000 warga sipil & Viet Cong

tewas[29][30][31] 65,000 warga sipil

220,357[32]–313,000 personel militer tewas[30]

tewas[33] 444,000[30]–1,100,000

1,170,000 terluka[34] personel militer tewas


 Amerika Serikat atau menghilang[45]
58,315 tewas;[35] 153,303 terluka[A 2] 600,000+ terluka[46]
 Korea Selatan  Tiongkok

5,099 tewas; 10,962 terluka; 4 ≈1,100 tewas and 4,200

hilang terluka[27]
 Australia  Korea Utara

500 tewas; 3,129 terluka 14 tewas[47]


[40]
Total kematian:
 Thailand
510,114–1,166,114
351 tewas; 1,358 terluka[41]
Total terluka: ≈604,200
 Selandia Baru

37 tewas; 187 terluka[42]


 Filipina

9 tewas;[43] 64 terluka[44]

Total kematian: 479,668–807,311

Total terluka: ≈1,340,000+[34]

Total korban tewas warga sipil Vietnam: 627,000–

2,000,000[30][48][49]

Total korban tewas Vietnam : 966,000[29]–3,812,000[50]

Korban tewas Perang Saudara Kamboja: 240,000–

300,000*[51][52][53] Korban tewas Perang Saudara Laos: 20,000–

62,000*

Korban tewas militer non-Indochina (sum): 65,425

Total kematian (sum): 1,291,425–4,211,451

Untuk rincian lebih lanjut, lihat Korban Perang

Vietnam dan Kerugian pesawat dalam Perang Vietnam

* mengindikasikan jumlah perkiraan, lihat Korban di bawah

Perang Vietnam, juga disebut Perang Indocina Kedua, adalah sebuah perang yang


terjadi antara 1957 dan 1975 di Vietnam. Perang ini merupakan bagian dari Perang
Dingin antara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan SEATO.
Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan
Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat, Korea
Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina (juga bantuan militer
oleh Taiwan dan Spanyol) bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni
Soviet, Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Vietnam Utara yang
berideologi komunis.
Jumlah korban yang meninggal diperkirakan lebih dari 280.000 jiwa di pihak Vietnam
Selatan dan lebih dari 1.000.000 jiwa di pihak Vietnam Utara.
Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain,
terutamanya Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Barat lainnya, sehingga di
negara-negara tersebut bisa ditemukan komunitas Vietnam yang cukup besar.
Setelah berakhirnya perang ini, kedua Vietnam tersebut pun bersatu pada
tahun 1976 dan Vietnam menjadi negara komunis.
Salah satu korban paling terkenal dari Perang Vietnam ini adalah Kim Phuc.

Nama-nama perang[sunting | sunting sumber]


Informasi lebih lanjut: Terminologi Perang Vietnam
Berbagai nama telah digunakan untuk konflik ini. Perang Vietnam adalah yang paling
sering digunakan, terutama dalam bahasa Inggris. Perang ini juga dikenal
sebagai Perang Indochina Kedua dan Konflik Vietnam.
Karena di Indochina sudah pernah terjadi beberapa konflik, konflik tertentu ini disebut
dengan nama protagonis utama untuk membedakannya dari nama lain.
[54]
 Dalam bahasa Vietnam, perang ini umumnya dikenal sebagai Kháng chiến chống
Mỹ (Perang Perlawanan Terhadap Amerika). Perang ini juga dikenal dengan
nama Chiến tranh Việt Nam (Perang Vietnam).[55]
Organisasi militer utama yang terlibat dalam perang, di satu sisi, Tentara Republik
Vietnam (ARVN) dan militer AS, dan di sisi lain, Tentara Rakyat Vietnam (PAVN) (lebih
umum dikenal dengan Tentara Vietnam Utara, atau NVA, dalam sumber-sumber
berbahasa Inggris), dan Front Nasional untuk Pembebasan Vietnam Selatan (NLF,
lebih dikenal sebagai Viet Cong dalam sumber bahasa Inggris), pasukan gerilya
komunis Vietnam Selatan.[56]

Latar belakang[sunting | sunting sumber]


Vietnam dijajah oleh Tiongkok sejak tahun 110 SM sampai mencapai kemerdekaan
pada tahun 938. Setelah bebas dari belenggu penjajahan Tiongkok, Vietnam selalu
menentang dan mengecam serangan pihak asing.
Pada abad ke-19, Vietnam menjadi wilayah jajahan Prancis. Prancis
menguasai Vietnam setelah melakukan beberapa perang kolonial di Indochina mulai
dari tahun 1840-an. Ekspansi kekuasaan Prancis disebabkan keinginan untuk
menyaingi kebangkitan Britania Raya dan kebutuhan untuk mendapatkan hasil bumi
seperti rempah-rempah untuk menggerakkan industri di Prancis untuk menyaingi
penguasaan industri Britania Raya.
Semasa pemerintahan Prancis, golongan rakyat Vietnam dibakar
semangat nasionalisme dan ingin merdeka dari Prancis. Beberapa pemberontakan
dilakukan oleh banyak kelompok-kelompok nasionalis, tetapi usaha mereka gagal.
Pada tahun 1919, semasa Perjanjian Versailles dirundingkan, Ho Chi Minh meminta
untuk bersama-sama membuat perundingan agar Vietnam dapat merdeka. Permintaan
tersebut ditolak dan Vietnam beserta seluruh Indochina terus menjadi jajahan Prancis.
Kelompok Viet Minh akhirnya mendapat dukungan populer dan berhasil
mengusir Prancis dari Vietnam. Selama Perang Dunia II, Vietnam dikuasai oleh Jepang.
Pemerintah Prancis Vichy bekerjasama dengan Jepang yang mengantar tentara
ke Indochina sebagai pasukan yang berkuasa secara de facto di kawasan tersebut.
Pemerintah Prancis Vichy tetap menjalankan pemerintahan seperti biasa sampai
tahun 1944 ketika Prancis Vichy jatuh setelah tentara sekutu menaklukan Prancis dan
jendral Charles de Gaulle diangkat sebagai pemimpin Prancis.
Setelah pemerintah Prancis Vichy tumbang, pemerintah Jepang menggalakkan
kebangkitan pergerakan nasionalis di kalangan rakyat (Vietnam). Pada akhir (Perang
Dunia II), (Vietnam) diberikan kemerdekaan oleh pihak (Jepang). (Ho Chí Minh) kembali
ke Vietnam untuk membebaskan negaranya agar tidak dijajah oleh kekuasaan asing. Ia
menerima bantuan kelompok OSS yang akan berubah menjadi CIA nantinya.
Pada akhir (Perang Dunia II), pergerakan (Viet Minh) di bawah pimpinan (Ho Chí Minh)
berhasil membebaskan Vietnam dari tangan penjajah, tetapi keberhasilan itu hanya
untuk masa yang singkat saja. Pihak Jepang menangkap pemerintah Prancis dan
memberikan Vietnam suatu bentuk “kemerdekaan” sebagai sebagian dari rancangan
Jepang untuk "membebaskan" bumi Asia dari penjajahan barat. Banyak bangunan
diserahkan kepada kelompok-kelompok nasionalis.
Perang Vietnam merupakan perang terlama Amerika Serikat di Asia Tenggara.

Keterlibatan negara-negara lain[sunting | sunting sumber]


Pro-Hanoi[sunting | sunting sumber]

Ho Chi Minh bersama dengan pelaut Jerman Timur di pelabuhan Stralsund, 1957

2.000 tahun permusuhan Tiongkok-Vietnam dan ratusan tahun kecurigaan yang terjadi


antara Tiongkok dan Rusia, dihentikan saat mereka bersatu melawan kita di Vietnam.

— Richard Holbrooke, 1985[57]


Korea Utara[sunting | sunting sumber]
Sebagai hasil dari keputusan Partai Buruh Korea pada bulan Oktober 1966, di awal
tahun 1967 Korea Utara mengirim satu skuadron tempur ke Vietnam Utara untuk
mendukung skuadron tempur Vietnam Utara ke-921 dan ke-923 yang melindungi
Hanoi. Mereka masih berperang hingga tahun 1968, dan 200 pilot dilaporkan telah
bertugas.[58]
Selain itu, setidaknya dua resimen artileri anti-pesawat juga dikirim. Korea Utara juga
mengirimkan senjata, amunisi dan dua juta set seragam untuk rekan-rekan mereka di
Vietnam Utara.[59] Kim Il-sung dilaporkan telah mengatakan kepada para pilot untuk
"berperang seakan-akan langit Vietnam adalah langit mereka sendiri". [60]
Pro-Saigon[sunting | sunting sumber]
Filipina[sunting | sunting sumber]
Sekitar 10.450 tentara Filipina dikirim ke Vietnam Selatan. Mereka pada umumnya
terlibat dalam proyek-proyek pengamanan sipil medis dan lainnya. Pasukan ini
dioperasikan di bawah penunjukan PHLCAG-V atau Kelompok Aksi Sipil Filipina-
Vietnam. Yang lebih penting adalah fakta bahwa pangkalan angkatan laut di Teluk
Subic digunakan untuk Armada Ketujuh Amerika Serikat dari tahun 1964 hingga perang
berakhir pada tahun 1975.[61][62] Pangkalan Angkatan Laut di teluk Subic dan pangkalan
Angkatan Udara di Clark mencapai batas penggunaan maksimal selama perang dan
mendukung sekitar 80.000 penduduk setempat untuk bisnis sampingan seperti
pembuatan sepatu hingga prostitusi.[63]

Senjata[sunting | sunting sumber]
Komunikasi radio[sunting | sunting sumber]
Perang Vietnam adalah konflik pertama di mana pasukan AS memiliki peralatan
komunikasi suara aman yang tersedia dalam tingkat taktis. Badan Keamanan
Nasional menjalankan program crash untuk menyediakan pasukan AS dengan
sekelompok kode peralatan keamanan bernama NESTOR, mengirimkan 17.000 unit
pada awalnya. Hasilnya, sebanyak 30.000 unit kemudian diproduksi. Namun
keterbatasan unit, termasuk kualitas suara yang buruk, jangkauan yang kurang,
penundaan waktu yang mengganggu dan masalah dukungan logistik menyebabkan
hanya satu dari sepuluh unit yang dapat digunakan. [64]:Vol II, p.43 Sementara kebanyakan
kalangan militer AS percaya bahwa Viet Cong dan NVA tidak akan mampu
mengeksploitasi komunikasi yang tidak aman, interogasi terhadap unit intelijen
komunikasi yang tertangkap menunjukkan bahwa mereka mampu memahami jargon
dan kode yang digunakan secara realtime dan sering kali mampu untuk
memperingatkan pihak mereka tentang tindakan AS yang selanjutnya. [64]:Vol II, pp. 4, 10

Lihat pula[sunting | sunting sumber]


 Wanita dalam Perang Vietnam

Anda mungkin juga menyukai