B. Kompetensi Dasar
C. Indikator Pencapaian
Pokok Bahasan
Peristiwa kontemporer dunia antara lain runtuhnya
Vietnam Selatan, Apartheid di Afrika Selatan, USSR, Jerman
Timur, Yugoslavia, Cekoslowakia
Runtuhnya Vietnam Selatan
Hapusnya Apartheid di Afrika Selatan
Perpecahan USSR
Runtuhnya Jerman Timur
Perpecahan Yugoslavia
Perpecahan Cekoslowakia
People Power Filiphina
PETUNJUK BELAJAR
1. Bacalah dengan cermat ketentuan yang ada dalam bahan
ajar ini serta informasi pendukung yang sudah disediakan.
2. Carilah referensi dari internet untuk membantu
mengerjakan tugas-tugas yang sudah di sediakan.
3. Kerjakan tugas-tugas yang tercantum dalam bahan ajar
ini, jika mengalami kesulitan siswa dapat melakukan
konsultasi pada guru.
D. Materi
Meski demikian, konflik dengan Barat masih ada karena di era inilah
terjadi kompetisi ruang angkasa dan senjata nuklir dengan Amerika
Serikat. Dalam perkembangannya, proses destalinisasi mempunyai
pengaruh besar terhadap negara-negara komunis lainnya. Pimpinan
Moskwa yang semasa Stalin sangat disegani dan ditaati sepenuhnya
oleh negara-negara komunis lainnya, terutama di Eropa Timur,
perlahan-lahan luntur. Selain itu, mulai berkembang gagasan
polisentrisme, yaitu pusat komunisme tidak hanya terbatas pada satu
tempat, Moskwa, tetapi juga di berbagai negara-negara komunis
lainnya.
1. Apartheid
a. Pengertian Apartheid
Apartheid adalah sistem pemisahan ras yang diberlakukan di Republik
Afrika Selatan dalam kurun waktu 1948 hingga 1993. Secara
etimologis, apartheid berasal dari bahasa Afrika yang artinya
terpisah. Dari sisi historis, cikal-bakal apartheid sesungguhnya
sudah muncul jauh sebelum 1948 dan terus membayangi Afrika Selatan
sebelum akhirnya dihapus. Hal yang perlu digarisbawahi dalam sistem
apartheid adalah legalisasi hukum atas diskriminasi terhadap orang -
orang kulit berwarna atau kulit hitam. Dalam sistem itu, orang -orang
kulit putih memiliki hak istimewa untuk memperoleh perumahan,
pekerjaan, akses pendidikan, dan akses kekuasaan politik.
Di wilayah tanah air etnis itu, sebagian pajak yang dibayar kaum
kulit hitam ke pemerintah digunakan untuk membangun perumahan,
sekolah, rumah sakit, universitas, dan infrastruktur lain. Dukungan
keuangan dan pendidikan yang bersifat umum juga diberikan dengan
tujuan agar warga di tanah air etnis ini siap menyongsong
kemerdekaan secara penuh, sebagaimana telah dialami oleh dua negara
‘‘ tanah air etnis’’ lain yang telah berhasil, yaitu Lesotho dan
Swaziland.Sementara itu, mereka yang bekerja di tanah ‘‘ orang-orang
putih’’ tidak diperbolehkan mengikutsertakan keluarganya. Hal itu
bertujuan menghindari dominasi ras kulit hitam di tempat kaum kulit
putih. Semua warga nonkulit putih wajib membawa buku izin atau ‘‘
buku kehidupan’’. Dalam buku izin itu tercantum akta perkawinan,
akta kelahiran, dan surat izin kerja. Mereka yang ditangkap tanpa
membawa buku izin akan dijebloskan ke dalam penjara dan disiksa
(dalam kasus yang ekstrem).
e.Perlawanan terhadap Apartheid
Pelaksanaan sistem apartheid mendapat perlawanan dari para tokoh
Afrika Selatan yang tergabung dalam Kongres Nasional Afrika atau
Afrika national Gongress (ANC). ANC berjuang menghapuskanapartheid.
Tokohnya yang terkenal adalah Nelson Mandela (1918-2013) yang
bergabung dengan ANC menjelang pecahnya Perang Dunia II. Nelson
mendorong ANC menjadi sebuah gerakan nasional. Fokus perhatian ANC
adalah hak-hak sipil warga kulit hitam Afrika Selatan. Mereka
mengadakan gerakan perlawanan terhadap hukum yang tidak adil
{defiance campaign of unjust laws). Gerakan perlawanan itu dilakukan
secara damai, tanpa kekerasan. Pada awal 1995, ANC mengirim 50.000
sukarelawan ke kotakota dan kampung-kampung untuk menyerap aspirasi
dari seluruh penduduk Afrika Selatan. Masyarakat pada intinya
menuntut hak-hak sipil yang penuh serta kesetaraan bagi semua warga
Afrika Selatan. Contohnya, tanah harus dibagikan kepada orang yang
tidak memiliki tanah, upah harus sesuai dengan sta ndar hidup dan jam
kerja dikurangi, serta pendidikan wajib bebas biaya tanpa membeda -
bedakan warna kulit, ras, dan kebangsaan. Tuntutantuntutan ini
disatukan dalam Piagam Kebebasan {Freedom Chartero),yang diresmikan
pada Kongres Rakyat di Kliptown 26 Juni 1955. Pada Desember 1956,
lebih dari seratus aktivis ditangkap. Mereka didakwa melakukan
pengkhianatan tingkat tinggi. Namun, semua terdakwa dibebaskan.
D. Perpecahan Cekoslovakia
Pada 1 Januari 1993, Republik Sosialis Cekoslowakia pecah menjadi
dua negara yang merdeka dan berdaulat, yaitu Republik Ceko dan
Republik Slowakia. Untuk memahami alasan pecahnya Republik Sosialis
Cekoslowakia, kita perlu mengetahui sejarah awal negeri ini yang
membentuk benih-benih separatisme. Hal ini senantiasa menjadi sebuah
bom waktu atau api dalam sekam. Selanjutnya, kita juga perlu
mengetahui dinamika politik da nekonomi (terutama faktor kesenjangan
ekonomi) yang terjadi pada masa kekuasaan komunisme di Cekoslowakia.
Hal ini mencakup dua peristiwa penting, yakni Prague Spring atau
Musim Semi Praha dan Velvet Revolution atau Revolusi Beludru.
1. Sejarah
Bangsa Ceko (fail Slowakia pernah dipimpin oleh seorang saudagar
asal Kekaisaran Franken yang bernama Samo pada abad VII. Sebagai
pemimpin, Samo berjuang untuk melawan invasi bangsa Turki yang
datang dari Asia Tengah. Sepeninggal Samo, bangsa Ceko dan Slowakia
kembali tercerai-berai. Pada 833 M, seorang kesatria bernama Mojmir
berhasil menyatukan mereka dan membentuk negara besar bernama
Moravia Raya. Pada 900 M, suku Magyar dari Asia Tengah menguasai
Moravia Raya. Sejak saat itulah, bagian timur laut Moravia Raya,
Felvidek, yang dihuni oleh bangsa Slowakia dikuasai oleh suku Magyar
selama berabad-abad. Sementara itu, bangsa Ceko berhasil bertahan
dan membentuk
Kerajaan Bohemia.
Sejak abad X, Ceko menjadi negara bagian dari Kekaisaran Romawi Suci
(berpusat di Jerman), yang dikuasai oleh berbagai dinasci dari
Dinasti Luksemburg sampai Dinasti Habsburg. Secara budaya, Ceko
(Bohemia) dipengaruhi oleh budaya Jerman, sedangkan bangsa Slowakia
dipengaruhi oleh budaya Magyar. Masing-masing membentuk identicasnya
sendiri.
Pada awal abad XVI, wilayah Felvidek sempat dikuasai oleh
penguasa Turki Utsmani (Ottoman) di bawah Sulaiman I. Namun, pada
sekitar 1529, Kekaisaran Austria-Hungaria dari Dinasti Habsburg
mendep ak Turki Utsmani dari wilayah Felvidek danmenguasai Ceko dan
Slowakia.
Menjelang berakhirnya Perang Dunia I (1914---
- 1918), Kekaisaran
Austro-Hungaria runtuh. Hal ini membuka jalan bagi terbentuknya
negara Cekoslowakia. Untuk mewujudkan hal tersebut, tokoh
Cekoslowakia, Tomas Garrigue Masaryk (kelak menjadi presiden pertama
Cekoslowakia), beserta para utusan bangsa Ceko dan bangsa Slowakia
menghadiri pertemuan di Pittsburg, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Pertemuan tersebut menghasilkan Nota Kesepahaman Pittsburgh pada 31
Mei 1918. Isinya menyetujui pembentukan sebuah negara federal yang
terdiri atas dua negara bagian, yaitu Republik Ceko dan Republik
Slowakia. Selanjutnya, pada 18 Oktober 1918, Tomas Garrigue Masaryk,
mengumumkan kemerdekaan Cekoslowakia. Masaryk terpilih sebagai
presiden pertama Cekoslowakia pada 14 November 1918. Selanjutnya,
pada masa pemerintahan Presiden Edvard Benes (1939-2 April 1945 dan
1945-1948), bentuk negara federal dibubarkan dan digantikan dengan
bentuk negara kesatuan.
Pada Maret 1939, pasukan Nazi Jerman menguasai Cekoslowakia. Adolf
Hitler, menganeksasi wilayah Ceko menjadi wilayah kekuasaan Jerman.
Adapun Slowakia dijadikan negara boneka
(satelit) Jerman dengan kedaulatan yang terbatas. Jatuhnya Front
Timur (mencakup Eropa Tengah dan Eropa Timur) ke tangan Uni Soviet
pada Perang Dunia II (1939-1945), yang diikuti dengan kekalahan Nazi
Jerman, memuluskan jalan bagi Partai Komunis Cekoslowakia (PKC) ke
tampuk kekuasaan. Akhirnya, pada 25 Februari 1948, Cekoslowakia
berada di bawah kekuasaan PKC. Melalui PKC, Uni Soviet mempersatukan
kembali Ceko dan Slowakia menjadi satu negara, Cekoslowakia.
3. Pecahnya Cekoslowakia
Usai rezim komunis diruntuhkan, konflik yang sebelumnya terpendam
mulai muncul kembali. Konflik tersebut menyangkut stabilitas politik
dan potensi gesekan aspirasi serta kepentingan antara dua bangsa,
yakni Ceko dan Slowakia. Hal itulah yang menjadi salah satu
tantangan utama (selain masalah ekonomi) yang dihadapi presiden
baru, Vaclav Havel, presiden non-komunis sekaligus pejuang hak asasi
manusia, yang diangkat menjadi presiden pada 29 Desember 1989.
Kesenjangan ekonomi semakin memperparah gesekan yang muncul. Pada
1991, GDP (gross domestic product! produk domestik bruto) Republik
Ceko 20% lebih tinggi daripada Republik Slowakia. Pada Januari 1991,
transfer payments (semacam subsidi dan sumbangan sosial) ke Slowakia
yang biasanya diberikan oleh Ceko pada tahun-tahun sebelumnya
dihentikan. Pada saat yang sama, beberapa tokoh terkemuka Slowakia
menginginkan persatuan yang lebih longgar, sementara PartaiNasional
Slowakia menghendaki kemerdekaan dan kedaulatan yang penuh.
3. Sebab-Sebab Perpecahan
Secara umum, penyebab timbulnya perpecahan di Cekoslowakia adalah
sebagai berikut.
1) Faktor internal:
perbedaan latar belakang sejarah Sejak awal, latar belakang
sejarah bangsa Ceko dan bangsa Slowakia memang berbeda.
Sekalipun memiliki leluhur yang sama, mereka tumbuh dan
berkembang dalam kultur yang berbeda. Dengan demikian, masing -
masing membentuk dan mengembangkan identitas sendiri. Persatuan
tidak pernah menjadi cita-cita atau aspirasi mereka sejak
semula.Tampaknya, pihak yang menginginkan persatuan hanyalah
bangsa penjajah, Uni Soviet dan Austro-Hungaria. Mereka sendiri
hanya menginginkan sebuah negara federal yang di dalamnya, baik
Republik Ceko maupun bangsa Slowakia, memiliki otonomi untuk
mengurus wilayah dan mempertahankan identitasnya masing -masing.
Ketika otonomi tersebut tidak mampu mengantar mereka kepada
kesejahteraan,
misalnya karena berbagai faktor politik dan ekonomi, pilihan
yang tersisa adalah kemerdekaan yang penuh. Hal itu terwujud
ketika rezim komunisme runtuh dan era kebebasan lahir. Era
kebebasan membuka peluang bagi menguatnya kembali sentimen
identitas, yang telah lama terpendam, tetapi tetap hidup, yaitu
identitas kultural antara pengaruh budaya Jerman (Ceko) dan
pengaruh budaya Magyar (Slowakia).
2) Faktor eksternal:
pecahnya negara-negara satelit Soviet Runtuhnya rezim komunis
di Cekoslowakia berarti dimulainya era kebebasan, baik di
bidang ekonomi maupun politik. Muncul harapan bahwa di era
kebebasan, segala sesuatu akan menjadi lebih baik. Tidak ada
kesejahteraan dalam situasi penuh tekanan di bawah rezim
komunisme Uni Soviet. Optimisme ini melahirkan rasa percaya
diri untuk mengatur diri sendiri, termasuk membentuk negara
sendiri. Keyakinan itu didapat setelah mereka saksikan secara
nyata di Amerika Serikat dan di belahan Eropa lainnya, yang
berkembang pesat dalam berbagai bidang karena ditopang oleh
sendi utama, yaitu kebebasan. Hal itulah yang mendorong Ceko
dan Slowakia untuk berpisah secara damai. Persatuan tidak
pernah menjadi cita-cita atau aspirasi bangsa Ceko dan bangsa
Slowakia. Tampaknya, pihak yang menginginkan persatuan hanyalah
bangsa penjajah, UniSoviet dan AustroHungaria.
3) Faktor khusus:
Slowakia merasa sebagai ‘‘ anak tiri’’ dalam negara Cekoslowakia
Dua entitas, Ceko dan Slowakia, memang berasal dari leluhur
yang sama, tetapi memiliki nasib berbeda. Sejak berada di bawah
kepemimpinan Borivoj Premislovek, Praha (ibu kota Kerajaan
Bohemia) tumbuh sebagai kota yang maju. Hal sebaliknya dialami
Bratislava, ibu kota Slowakia. Sejak bersatu dalam negara
federal Cekoslowakia, negara bagian Ceko secara reguler memberi
tunjangan sosial dan subsidi yang disebut transfer payments ke
negara bagian Slowakia. Ceko (Praha) menjadi pusat kemajuan.
Artinya, kesenjangan ekonomi antara dua entitas tersebut begitu
terasa. Tanpa disadari, hal ini menimbulkan kecemburuan, yang
pada gilirannya ikut membentuk tekad bangsa Slowakia untuk
membentuk negara sendiri.
E. Perpecahan Yugoslavia
1. Sej ar ah Si ngkat
dan perlawanan gerilya di bawah kendali Josip Broz Tito yang ko munis.
Pada 1943, terjadi perangsaudara antara kedua kelompok. Perang
disebabkan karenaTito bersikeras tidak mau berkompromi dengan Blok
Sentral. Tito didukung oleh Uni Soviet dan konon dia mendapat
dukungan dari Inggris. Kuatnya kelompokTito memaksa Raja Peter II
mengalihkan komando militer dari Mihajlovic kepada Tito.
5. Perpecahan Yugoslavia
1. Reunifikasi Jerman
a. Kronologi Reunifikasi Jerman
Ide reunifikasi Jerman oleh rakyat Jerman Barat dan Jerman Timur pada
pertengahan 1980-an dipandang sebagai asa yang sulit terealisasi.
Namun, harapan mengenai reunifikasi Jerman kembali menggeliat seiring
dengan reformasi policik yang digulirkan oleh pemimpin Uni Soviet
Mikhail Gorbachev pada 1985.
Ada dua perkembangan yang menentukan bagi reunifikasi Jerman, yaitu
demokratisasi zona timur yang dimungkinkan oleh Mikhail Gorbachev dan
keberanian dari ribuan orangyang berjuang demi kebebasan mereka. Di
akhir 1989, kedua faktor penting ini menyatu dan bermuara pada
terbentuknya sebuah negara baru, yakni Republik Federal Jerman yang
merupakan negara Jerman yang kita kenal sekarang ini. Berikut
kronologi penyatuan kembali (reunifikasi) Jerman Barat dan Jerman
Timur.
8 Agustus 1989
Ada 130 orang yang melarikan diri dari Republik Demokratik Jerman ke
Perwakilan Tetap Republik Federal di Berlin Timur. Mereka adalah
sebagian dari ribuan orang yang ingin meninggalkan daerah asal mereka
melalui Hungaria, Cekoslowakia, dan Polandia.
4 September 1989
Tanggal ini dianggap sebagai awal dari apa yang dikenal sebagai ‘‘
Demonstrasi Senin’’. Sekitar 1.000 orang berkumpul di Leipzig dan
menuntut lebih banyak hak dan kebebasan. Demonstrasi yang
dilaksanakan setiap hari Senin ini semakin banyak pengikutnya.
Sekitar 8.000 pengungsi Republik Demokratik Jerman dari Kedutaan
Besar Republik Federal Jerman di Praha tiba di Hof (Bavaria) dengan
menggunakan kereta-kereta khusus.
11 September 1989
Hungaria membuka perbatasan dengan Austria. Hanya dalam waktu 3 hari,
sebanyak 15.000 orang mengungsi. Di akhir September, pemerintah Uni
Soviet dan Jerman Timur memberikan izin kepada 6.000 pengungsi yang
tinggal di Kedutaan Besar Jerman di Praha untuk meninggalkan Jerman
Timur. Demonstrasi besar terjadi di Alexanderplatz, Jerman Timur.
7 Oktober 1989
Pemerintah Republik Demokratik Jerman memerintahkan diadakannya
perayaan untuk memperingati 40 tahun berdirinya negara tersebut.
Sebagai reaksi terhadap hal ini, orang-orang di berbagai kota
berdemonstrasi melawan rezim Partai Persatuan Sosialis Jerman
(Sozialistische Enheitspartei Deutschlands/SED). Massa berpartisipasi
dengan mengikuti Demonstrasi Senin di depan Karl Marx University,
Leipzig, Jerman Timur.
9 Oktober 1989
Lebih dari 70.000 orang berbaris melalui pusat Kota Leipzig dan
mengadakan demonstrasi damai untuk kebebasan berpendapat dan
reformasi politik. Satu minggu berikutnya, aksi mereka diikuti oleh
120.000 orang dari seluruh Republik Demokratik Jerman.
18 Oktober 1989
Erich Honecker mengundurkan diri sebagai Sekretaris Jenderal SED
3 November 1989
Republik Demokratik Jerman mendukung untuk meninggalkan negara itu
langsung melalui perbatasan Cekoslowakia. Dua hari kemudian, 15.000
warga Republik Demokratik Jerman tiba di Republik Federal melalui
rute ini.
8 November 1989
SED menyerahkan kekuasaannya di politbiro dan mengundurkan diri.
Orang-orang dari Berlin Barat naik ke atas Tembok Berlin dekat
Gerbang Brandenburg.
9 November 1989
Pemilihan umum yang bebas diadakan di Republik Demokratik Jerman
untuk pertama kalinya. Rakyat memilih Dewan Rakyat yang baru dengan
menyiapkan penggabungan diri ke Republik Federal. Selanjutnya,
diadakan pertemuan menteri luar negeri Two-Plus-Four di Bonn.
5 Mei 1990
Pembicaraan para menteri luar negeri TwoPlus-Four dimulai, terdiri
dari Republik Federal Jerman dan Republik Demokratik Jerman, ditambah
dengan Prancis, Uni Soviet, Inggris, dan Amerika Serikat. Dalam
pembicaraan itu, kekuatan-kekuatan pemenang Perang Dunia II dan
menteri luar negeri kedua negara Jerman membahas penghapusan hak-hak
Sekutu di Jerman.
18 Mei 1990
Kedua Republik Jerman menandatangani Traktat Pembentukan Uni Ekonomi.
Mata Uang dan Sosial.
1 Juli 1990
Republik Demokratik Jerman mengadopsi sebagian besar tatanan ekonomi
dan hukum
Republik Federal. Deutschmark menjadi satusatunya alat pembayaran.
23 Agustus 1990
Sebelum berakhirnya negosiasi-negosiasi mengenai traktat unifikasi
antara kedua
negara Jerman, Dewan Rakyat memutuskan penggabungan Republik
Demokratik Jerman ke Republik Federal pada
12 September 1990
Menteri luar negeri Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Prancis
menandatangani
Traktat Two-Plus-Four. Traktat ini memberikan kedaulatan penuh kepada
Jerman. Sekitar satu juta orang merayakan reunifikasi di depan Gedung
Reichstag di Berlin.
3 Oktober 1990
Pada malam 2-3 Oktober 1990; perayaan resmi untuk Hari Raya Jerman
Bersatu diadakan. Kembang api menerangi langit, loncenglonceng
mengiringi kegembiraan masyarakat. Pemilihan umum pertama seluruh
Jerman diadakan pada 2 Desember 1990. Di sini, pemilih mengisi
kertas suara di bilik suara.
2 Desember 1990
Masyarakat Jerman memilih anggota parlemen. Ini merupakan pemilihan
umum bebas pertama sejak 1933.
b.Jerman Bersatu
Merujuk pada kronologi reunifikasi yang dideskripsikan sebelumnya,
Negara Jerman secara resmi dipersatukan kembali pada 3 Oktober 1990.
Enam negara bagianJerman Timur (Brandenburg, Mecklenburg-Vorpommern,
Sachsen, Sachsen-Anhalt, Thuringen, dan Berlin) secara resmi
bergabung dengan Republik FederalJerman (Jerman Barat).
TUGAS 1