Dosen Pengampu :
Oleh :
2111131022
TPPTI B
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
SUSU KEDELAI
1. Ruang lingkup
Standar ini meliputi definisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara
pengemasan dan syarat penandaan.
2. Definisi
Susu kedelai adalah produk yang berasal dari ekstrak biji kacang kedelai dengan air atau
larutan tepung kedelai dalam air, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain
yang diizinkan.
3. Syarat mutu
5. Cara uji
5.1 Keadaan
cara uji keadaan sesuai dengan sNI 0l -2891-1992, cara uji makanan dan minuman, butir
1.2.
5.2 pH
cara uji pH sesuai dengan sNI 0l-2892-1992, cara uji makanan dan minuman, butir 16.
5.3 Protein
cara uji protein sesuai dengan sNI 0l -289|-lggz,Cara uji makanan dan minuman, butir
7.1.
5.4 Lemak
Cara uji lemak sesuai dengan SNI 0l -289l-l992,Cara uji makanan dan minuman, butir
8.2.
5.5.1 Prinsip
5.5.2 Peralatan
Eksikator
Lemari pengering
Neraca analitis
Botol timbang
Pinggan penguap
a) Timbang contoh + l0 g dengan teliti pada sebuah botol timbang bertutup yang
sudah diketahui beratnya.
b) Botol timbang yang berisi contoh diletakkan diatas penangas air hingga kering
kemudian masukkan dalam lemari pengering, suhu 105 0C selama 3 jam.
c) Dinginkan dalam eksikator, dan timbang
d) ulangi pekerjaan penguapan, pendinginan dalam eksikator dan penimbangan
hingga botol tetap.
e) Hitung dengan rumus sebagai berikut :
5.5.4 Perhitungan
Cara uji pemanis buatan sesuai dengan SNI 0l-2893-1992, Cara uji Pemanis buatan dan
revisinya.
5.7 Pewarna
Cara uji pewarna sesuai dengan SNI 01-2895-1992, Cara uji pewarna tambahan
makanan, butir 2.1.
5.8 Pengawet
Cara uji pengawet sesuai dengan SNI 0l -2894-1992, Cara uji bahan pengawet makanan
bahan tambahan yang dilarang untuk makanan.
Cara uji cemaran logam sesuai dengan SNI 0l -289 6-1992, Cara uji cemaran logam
Cara uji cemaran arsen sesuai dengan SNI0I-2896-1992,Cara uji cemaran arsen, butir 6.
5.ll Cemaran mikroba
Cara uji cemaran mikroba sesuai dengan SNI 01-2897-1992, Cara uji cemaran mikroba.
6. Cara pengemasan
7. Syarat penandaan
Syarat penandaan sesuai dengan Undang-undang RI. No. 23 tahun l992,tentang
kesehatan serta peraturan tentang periklanan yang berlaku.
Untuk Hipotesis 1 dianalisis dengan analisis deskriptif, yaitu dengan menjelaskan dari
awal pengolahan kedelai sampai menjadi susu kedelai yang dilakukan oleh responden.
Adapun pengolahan dikatakan sederhana jika dalam pengolahan tersebut menggunakan
alat-alat yang sering dipakai sehari-hari atau belum menggunakan mesin-mesin
pengolahan yang canggih. Pengolahan dikatakan modern apabila dalam pengolahan
tersebut menggunakan mesin yang canggih dan berkapasitas tinggi (Sicat dan Arndt,
1991). Untuk hipotesis 2 dianalisis dengan menggunakan rumus perhitungan nilai
tambah netto yaitu:
Keterangan :
(Suryana, 1990).
Kriteria uji :
(Sudiyono, 2004).
Definisi Operasional
1. Susu kedelai adalah susu yang terbuat dari kacang kedelai. Susu kedelai
diperoleh dengan cara penggilingan biji kedelai yang telah direndam dalam air.
2. Input adalah bahan baku utama yang dibutuhkan dalam satu kali proses produksi
yang dihitung dalam satuan kg.
3. Output adalah jumlah susu kedelai yang dihasilkan dalam satu kali proses
produksi dihitung dalam satuan kg.
4. Harga input adalah rata-rata harga beli bahan baku (kacang kedelai) di daerah
penelitian.
5. Harga output adalah rata-rata harga jual output (susu kedelai) di daerah
penelitian.
6. Skala rumah tangga adalah industri yang mempunyai tenaga kerja 1 sampai 4
orang.
7. Bahan Penunjang adalah semua bahan selain bahan baku dan tenaga kerja
langsung yang digunakan selama proses produksi berlangsung. Satuan
pengukuran untuk sumbangan input lain adalah rupiah per kg bahan baku.
8. Nilai produk (nilai output) menunjukkan nilai output yang dihasilkan dari satu
satuan input dan diukur dalam satuan rupiah per kg produk olahan.
9. Nilai tambah netto adalah nilai tambah yang memperhitungkan nilai penyusutan
peralatan (Rp/Kg).
10. Rasio nilai tambah menunjukkan persentase nilai tambah dari nilai output dan
dinyatakan dalam persen (%).