Anda di halaman 1dari 13

DEFEK

POSTMORTEM

Semester I
TA 2021/2022
Defek Postmortem
adalah defek atau cacat-
catat yang ada pada kulit
yang timbul setelah
hewan di sembelih.
Defek Setelah Penyembelihan

1. Irisan, Turisan dan Guratan


- Adalah cara paling mudah menurunkan
kualitas
IRISAN : luka teriris pisau yang sampai lebih 1/2
tebal kulit
TURISAN : luka teriris pisau tidak sampai 1/2
tebal kulit
GURATAN : teriris pisau yang dangkal tetapi
banyak dan searah serta berdekatan
Gambar 1. Turisan Gambar 2. Snei atau Irisan
2. Defek cara menggantung
 Pengeluaran darah setelah dipotong, kedua kaki
belakang harus digantung bersama, bila kaki lepas
pendarahan tidak sempurna, shg mudah busuk
3. Pendarahan yang tidak sempurna
 Darah yang tertinggal dalam kulit merupakan
media yang baik untk petumbuhan bakteri
4. Kerusakan pendinginan
 Pembekuan yang berulang merusak kulit, karena
pembentukan kristal-kristal es, dan bakteri aktif
kembali
5. Pola yang buruk
 - Bentuk kulit setelah lepas dari
tubuh hewan sebaiknya mengikuti
pola normal
 - Bentuk yang tidak normal akan
menurunkan kualitas kulit

Gambar 3. Pola Baik

Gambar 4. Pola Buruk


6. Kulit dari hewan mati
 Bermutu rendah karena pengulitannya tidak teliti
 Karkas kaku karena lama tidak tertangani, sehingga
menyulitkan pengulitan, daging banyak yg masih menempel
 Pendarahan yg tidak sempurna (m.o. cepat tumbuh)
 Pengawetan terlambat

7. Cacat regangan
 Karena teregang terlalu kuat pada waktu pengulitan /
pengawetan/ penyamakan
 Pada pengulitan karena kulit tertarik/ terpukul terlalu kuat
 Pada pengawetan karena pementangan yang ditarik terlalu
kuat
 Menyebabkan rajah pecah
8. Noda oleh kotoran
Disebabkan oleh feses dan darah (blood stains)
yang tidak dibersihkan di tempat jagal
menyebabkan noda kecoklatan (brownish stains).

9. Defek oleh pembersihan dan perapihan


Menyeset (after cleaning) adalah istilah utk
menggambarkan penanganan yg bertujuan
membersihkan kulit dr daging dan lemak yang
melekat setelah pengulitan
Daging yg tdk bersih dlm pembersihan,
menghambat penetrasi garam kulit busuk
 Daging
yg melekat pd kulit akan menghambat
pengawetan dg garam, shg bagian itu dpt segera
membusuk
 Saatmenyeset kulit, perlu dicegah terjadinya kerusakan
oleh irisan. Slip dr pisau dpt mengakibatkan kerugian

10. Rajah Tergaruk atau Tergesek


- Disebabkan oleh kebiasaan menggeser karkas atau
kulit pada tanah/lantai yg kasar (biasanya di
pedesaan)
- Apabila tidak memungkinkan menggantung hewan
saat pengulitan, pengulitan dapat dilakukan di tempat
dimana hewan jatuh saat disembelih
PENCEGAHAN DEFEK

1. Pengulitan dilakukan oleh ahli secara hati-hati


2. Menggunakan pisau yang tajam (suitable tools)
3. Ketepatan dalam menggantung ternak saat
disembelih
4. Memastikan darah keluar dengan sempurna
5. Memastikan kebersihan ternak yang disembelih
6. Memastikan ruang/tempat penyembelihan bersih
7. Kulit dibersihkan dari daging, lemak yang menempel
REFERENSI

1. John, G. 1997. Possible Defects in Leather Production (Gerhard


John),Lampertheim.
2. Tancous, J. J., W. T. Roddy, F. O’Flaherty. 1981. Defek-Defek Pada Kulit Mentah
Dan Kulit Samak, Terjemahan: R. M. Judoamidjojo. Bhratara Karya Aksara.
Jakarta.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai