Anda di halaman 1dari 56

Kulit

Dr Ir Elis Dihansih MSi


Dewi Wahyuni SPt MSi

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR
BOGOR
SUMBER KOMODITAS KULIT

sapi, kerbau Hide


Konvensional
kambing, domba, reptil

Skin
Perkembangan burung, kelinci, katak,
ikan hiu, ikan pari
PEMANFAATAN KULIT HEWAN
Hewan Penyembelihan Kulit Pengawetan
ternak dan pengulitan hewan - pengeringan
- penggaraman
- pengulitan lantai segar - pemikelan
- pengulitan gantung

Kulit
mentah

Industri gelatin Industri penyamak Industri lem

- kapsul Kulit samak


Lem kulit (hide glue)
- candy
- selai (jam) Footware
Clothing/gloving
Upholstery
Heavy leather
Leathergoods
Penyembelihan dan pengulitan
Penyembelihan:
• Karkas  sumber protein hewani
• Kulit hewan segar  bahan mentah/dasar
penyamakan kulit, pangan, handy craft, dll.
 nilai tambah tinggi
Pengulitan: memisahkan kulit dari
badan dengan hanya
memotong serabut bawah kulit
yang lunak (subcutis) dan tidak
sampai corium
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA
PENYEMBELIHAN HEWAN

1. Hewan tidak boleh dipotong dalam keadaan lelah, sebab :


- dagingnya menjadi lebih panas (overheated) -
pelepasan kulit (pengulitan) lebih sulit
- darah yang keluar sangat sedikit  proses pembusukan
pada kulit akan berlangsung lebih cepat
2. Waktu istirahat untuk hewan yang telah melakukan
perjalanan jauh minimal 24 jam
3. Hewan yang akan dipotong harus dalam keadaan bersih
4. Hewan yang sudah dipotong (bongkar) harus dijaga
kulitnya, jangan sampai cacat pada waktu dipindahkan
KULIT melindungi tubuh faktor luar
exkresi sisa metabolisme

Berbeda = tergantung kemampuannya

sehingga tiap kulit ciri khas/karakteristik

dipengaruhi : jenis makan


bangsa Energi
iklim

Beda kulit Tropis vs Subtropis


Tropis Subtropis
• kulit tipis • tebal
• stratum korneum tebal • tipis
• rambut kaku dan pendek • lemas dan panjang
• warna rambut muda • gelap
• warna kulit gelap lateral & dorsal • muda/pucat
tapi kulitnya tipis
• folikel rambut/kelenjar tertanam dangkal • dalam/ kurang dari kecil
dengan sudut miring besar
• jaringan ikat pada corium agak longgar • longgar
SIFAT KULIT

1.SIFAT FISIK Kekuatan fisik


Keadaan fisik/struktur kulit
2.SIFAT KIMIA Komposisi kimia/kadar kimia dalam kulit

Kekuatan fisik terhadap pengaruh energi

- pengaruh thd kekuatan mekanik, kondisi


penyimpanan

kuantitatif : - kekuatan tarik


- kemuluran
- suhu kerut
- kekakuan
Struktur kulit
•Kualitatif bentuk, warna, struktur, jaringan
•Kuantitatif fibril, serabut, ketebalan lapisan kulit

Sifat kimia : Protein fiber dan globular


KH, Lemak, Mineral
Definisi
• Kulit merupakan organ terbesar dari tubuh yang menutupi
seluruh permukaan tubuh dan mempunyai beberapa fungsi
yang penting besarnya ± 10-12% dari tubuh.
• Manusia ± 16%
• Sapi : 6-8%
• Domba : 12-15%
• Kambing : 8-12%
FUNGSI KULIT
1. Melindungi hewan dari pengaruh luar
2. Melindungi jaringan yang ada di bawahnya
3. Memberi bentuk
4. Menerima rangsang dari lingkungan
5. Mengatur suhu tubuh
6. Menyimpan cadangan bahan pakan
7. Mengatur garam dan air pada cairan tubuh
8. Menyimpan cadangan bahan pangan pada homeoterm,
9. Menghasilkan vitamin D
Sifat-sifat Umum
• Mudah busuk
• Kulit hewan terdiri dari daerah punggung, perut, kaki, leher,
ekor, dan kepala
• Setiap daerah memiliki sifat yang berbeda: bagian pundak
tertebal semakin tipis ke bagian ekor
• daerah tulang punggung tertebal dan semakin menipis ke bagian
perut
• Kepadatan jaringan serat kolagen pada setiap daerah:
daerah tulang punggung terpadat dan berangsur-angsur
semakin longgar pada bagian yang menjauhi bagian tsb
MAKROSKOPIK DAN
MIKROSKOPIK KULIT
Kulit hewan pada umumnya mempunyai sifat alami yang sangat
bervariasi. Diantaranya :
1. Faktor umur
2. Keturunan
3. Lingkungan
4. Management
5. Bangsa (Breed) dll

Contoh:
Kulit sapi FH ≠ Sapi potong Ongole
Kulit sapi FH jantan ≠ Sapi FH betina
Kulit sapi FH tua ≠ Sapi FH muda
Kulit sapi FH kurus ≠ Sapi FH gemuk
meskipun satu bangsa.
Leher
Badan

Punggung
Perut
Ekor

SIFAT MAKROKOPIS
- Bentuk kulit sesuai dengan bentuk hewan
- Komponen / bag. Berbeda
• buaya tanduk
• ular sisik
• burung lar
• kambing wol & lurus
• domba wol
Sketsa bagian kulit.
A. DAERAH PIPI
B. DAERAH PUNDAK
C. DAERAH
CROUPON
D. DAERAH BADAN
E. DAERAH PINGGUL
F. DAERAH PERUT
Pembagian daerah kulit
A. CROUPON (BUTT)
- mutu terbaik
- 55 %
- susunan serat padat dan merata

B. KEPALA dan LEHER


- lebih tebal (tertebal)
- hanya tenunan kolagen longgar
- 23 %

C. KAKI, PERUT dan EKOR


- disebut vlam
- susunan serat & ketebalan yang bervariasi
- perut lebih tipis dibanding kaki tebal & padat
- 22 %
Epidermis 1. Lap. Profundal/stratum germinativum 2 lap
(1%) - str. Lucidum Lap. Tembus cahaya
- lap. Tanduk

2. Lap. Superfisial / str. Corneum 3 lap.


- Lap. Sel silinder
- Lap. Sel berduri (srt. Spinosum)
- - ,, - srt. Granulosum

1. Lap. Sel silinder / Gernativum


- terdiri sel-sel kolumner
- terjadi pembelahan sel mitosis
- dibagian basal terdapat penjuluran-penjuluran ke membran balasis
2. Lap. Sel berduri / Spinosum
- tdr bebrapa lapis & mengisi lembah diantara papilla corium.
- antar sel dihubungkan dengan jembatan inter seluler
- tdp lapisan tanduk sejati (keratin)
3. Lap. Sel Granulosum
- tdr sel-sel yang fusiform (kumparan)
- bergerigi
- tdpt penandukan bentuk butiran keratohyalin
4. Lap. Tembus cahaya / str lucidum
- lapisan yang terang
- acidophil
- sel-sel tidak berinti

5. Lap. Tanduk / str Kornium


- sel-sel yang pipih
- sel-sel punya penjuluran seperti gigi (fu.jembatan antar
sel)
- dipermukaan tdp lap. Tanduk sejati
- tdk tdpt inti sel
- sel-sel berupa anyaman
Dermis/corium/cutis
• Bukan sel-sel, tetapi berupa serabut-serabut yang tersusun
seperti anyaman yang halus. - Tenunan pengikat yang padat,
yang kepadatannya tergantung pada jenis ternak, umur.
• Serabut terdiri dari serabut kolagen, elastin dan retikulin 
menentukan kulit jadi.
Disebut kulit sebenarnya, karena merupakan bahan dasar utama dalam proses
penyamakan kulit yang akan diubah menjadi Leather. - Tebalnya ± 80-85% dari
tebal kulit. - Lapisan ini dibedakan menjadi 2 bagian: a. Pars papilaris (luar) b.
Pars reticularis (dalam)  antara kedua bagian ini tidak ada pembatas yang
jelas.
Disebut kulit sebenarnya, karena merupakan bahan dasar utama dalam proses
penyamakan kulit yang akan diubah menjadi Leather. - Tebalnya ± 80-85% dari
tebal kulit. - Lapisan ini dibedakan menjadi 2 bagian: a. Pars papilaris (luar) b.
Pars reticularis (dalam)  antara kedua bagian ini tidak ada pembatas yang
jelas.

a. Pars papilaris:
- Menembus kedalam papilar
- Lapisan tipis, mengandung serabut penyambung yang jarang.
- Mempunyai fungsi khusus yaitu menghubungkan khorium dan epidermis.
- Daerah kantong rambut, sel lemak kelenjar keringat, kelenjar lemak dan
kelenjar sebaceous.
- Menentukan rupa dari kulit samak
- Serabut kolagen, elastin yang bertanggungjawab terhadap elastisitas dan
kekuatan kulit.
b. Pars Reticularis
- Lebih tebal dari Pars papilaris (tebal pada hewan besar = 75 -
85%, pada hewan kecil 45-50%)
- Terdiri dari jaringan penyambung yang padat
- Sel-sel lebih sedikit, serabut tenunan pengikat yang lebih
banyak daripada sap papilaris
- Serabut kolagen, elastin yang teratur
- Terdapat pembuluh darah, serat-serat dan tenunan lemak.

C.Hypodermis/Sub cutis - Lapisan terdalam dari kulit - Terdiri dari


jaringan penyambung yang menghubungkan khorium secara
longgar dengan bagian tubuh yang berdekatan  memungkinkan
dapat bergeser terhadap bagaian tubuh. - Terdiri dari kolagen,
elastin dan sel-sel lemak - Pada proses penyamakan kulit lapisan
ini dibuang secara mekanik dalam proses Fleshing
II. CORIUM / DERMA / CUTIS (84-85%)
• Bag. Kulit diubah kulit samak
• Kulit asli
• Tda serat tenunan pengikat
kolagen, elastin, reticular

tenunan utama
kulit samak

Dibagi 2 1. Lap. Thermostat / Rajah


- teratas akar rambut, kelenjar
- hewan kecil lebih besar %
- serat kecil & halus
- kompak & tdk beraturan

2. Lap. reticular
- tda serat kolagen (putih)
- serat lebih besar, lurus, belok-belok yang terikat
retikulin + elastin (kuning)
Berdasarkan Arah Berkas Serabut

1.Lap. Papilla (str. Papilare/corpus papillare


- berkas kolagen teranyam padat, permukaan papilla yang bbtk
kerucut
- kulit yang berambut kecil, tdk terlihat
- bentuk papilla : panjang ramping
pendek tebal
besar bercabang
besar lurus

2.Lap. Anyaman / str. Reticulare


- batasan dengan lapisan papilla tidak jelas
- di bag. Profundal dari Corium
- Lap. Tertebal & teranyam Horizontal
III. SUBCUTAN / SUBCUTIS / HYPODERMIS

• Merupakan tenunan pengikat longgar yang menghubungkan corium dengan

bagian daging
• Tdpt serat kolagen + elastin
• Susunan longgar tdpt tenunan lemak
• Dsbt tenunan daging fleshing dibuang
• Serat-serat kolagen yang bentuk balok, tersusun longgar, berisi serabut
elastis yang bersilangan anyaman, ruang diantara anyaman berisi,
berkas halus elastin yang diliputi membran
Kelenjar-kelenjar kulit

1.Glandula Sebacea

- merupakan kel. Superfisial tdpt ½ dr corium


- bermuara pd folikel rambut
- sel didekat permukaan kecil & rendah, makin ke pusat makin
membesar & bentuk poligonal
- sel-sel menunjukkan aktifitas sekretorik mmbtk globulus
(gelembung lemak) s/d disentegrasi sel
- inti sel mengkerut/mengecil lenyap
- ductus ekskresinya punya epithel dilapisi str.
Corneum
- pd rambut panjang/lebat glandula tsb panjang & ramping
- jarang bulat
- makin kecil rambut makin besar glandulanya
- fungsinya : - menjaga agar rambut tetap lentur
- tdk terlalu kering/basah
- sekresi pengaruh kerja otot rambut (musculus arrecto respilli)
2. Glandula Tubuler
a). Merokrimon
- bag. Sekretoriknya tdpt tabung sempit
- tdk sama, tergulung (gl. Globiformis)
- bentuk sel kuboidkolumner sekresi berair/berkeringat
- daerah ductus ekskresinya diluar membran basalis
- sel-sel berlapis ganda, tda kuboid diliputi cuticula yang makin rendah
ke epidermis
- ductus bermuara diantara papilla dermal
b). Apokrinon
- sal axcretoriknya lebih lebar, bentuk menjulur tergulung bola,
dan mempunyai kantong-kantong
- sel kolumner berpenjuluran kuncup, bulat, pipih
- sel epitel lebih banyak dp merokrinon
- tiap kel apokrin hubung 1 folikel rambut
- bag. Sekretoriknya brd lebih dalam dp gl. sebacea
Serabut elastin dan Jar ikat.

1. Serabut Elastin
2. Jaringan Ikat Mesenkim
Jaringan ikat

1. Jaringan Ikat Mukosa


2. Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat

• Jaringan Ikat Tidak


Teratur
LEMAK

• Lemak Putih
• Lemak Coklat
SIFAT KIMIA KULIT MENTAH
1.Unsur pokok non protein
a. Lipid…………………… 1,5%
b. Karbohidrat………….. 0,4 – 1%
c. Mineral……………….. 0,5 %
d. Enzym…………………. sedikit
e. Vitamin………………… sedikit

2.Unsur pokok protein


f. Protein berbentuk (Fibrous protein) - collagen - keratine - elastin
g. Protein tak berbentuk (Globular protein) - Albumin - Globulin
Composition of skin
Konstituen Protein
• Sekitar 80% dari bahan kering kulit
• Protein kulit:
• Fibrous protein (protein berbentuk)
• Globular protein (protein tak berbentuk)
Fibrous protein: kolagen, keratin, dan elastin
Globular protein: albumin dan globulin
PROTEIN
Semua makhluk hidup mengandung protein
 Semua protein dibentuk dari rantai asam-asam
amino
 Sifat-sifat kimia protein didominasi oleh sifat asam
amino pembentuknya
 Senyawa asam amino pada umumnya
mengandung gugus asam & basa
 Reaksinya tergantung pada lingkungannya
a. Kondisi asam : ikatannya bermuatan (+)
b. Kondisi basa : ikatannya bermuatan (-)
c. Kondisi titik isoelektrik : tidak bermuatan
• Kolagen:
• komposisi terbesarnya adalah glisin, prolin & hidroksiprolin
• yang terpenting dalam teknologi kulit
• Relatif tahan terhadap enzim proteolitik (trypsin)
• Keratin:
• Pelindung terhadap pengaruh luar
• Tidak larut dalam air dan garam netral
• Agak tahan terhadap enzim proteilitik
• Elastin:
• Fibrous protein yang membentuk serabut-serabut yang sangat
elastis
• Banyak terdapat dalam pembuluh darah
Globular protein (protein tak berbentuk)
• Berfungsi sebagai media bagi fibrous protein
• Mempunyai ikatan-ikatan yang lebih longgar daripada kolagen
 larut dalam air
• Lebih sensitif terhadap pengaruh sekelilingnya  denaturasi
Globular protein:
• Albumin: larut dalam air dan larutan garam encer
• Globulin: tidak larut dalam air, larut dalam larutan garam encer
• Keduanya terkoagulasi oleh panas
Konstituen non protein:
Lipid, karbohidrat, mineral, enzim dan vitamin
Lipid:
• Kulit mengandung lipid sekitar 7-8%
• Tidak larut dalam air
• Larut dalam pelarut-pelarut tertentu seperti eter dan alkohol
Karbohidrat
• Kadar karbohidrat dalam kulit sekitar 0,4-1%
• Glukosa memegang peranan penting dalam
aktivitas fisiologis

Enzim
• Zat katalisator organis yang terdapat dalam
organisme
• berupa protein
Vitamin
• Hampir semua vitamin terdapat dalam kulit,
tetapi kadarnya sangat kecil

Mineral
• Kulit mengandung 0,5% mineral
• Mineral yang terdapat dalam kulit diantaranya:
K, Na, Ca, Mg, P, Zn, dan Fe
PENGAWETAN KULIT
Dilakukan proses pengawetan, kulit harus dalam keadaan bersih
dari kotoran: (feses, urine, tanah, dll). Kotoran dapat
menyebabkan:
Hasil pengawetan kurang baik
Kebusukan dipercepat

Pembersihan kulit segera dilakukan setelah pengulitan.


Pengawetan harus dilakukan paling lama 5 jam setelah
pengulitan. Prinsip umum pengawetan kulit:
• Pengeringan
• Penambahan bahan-bahan pengawet
PENGAWETAN KULIT HEWAN
PRINSIP :
Mengurangi kadar air kulit segar (65%) sedemikian rupa
sehingga kadar air kulit kurang dari batas minimum kadar air
yang diperlukan untuk hidup & berkembangbiaknya bakteri
pembusuk
SYARAT:
1. Mudah dilakukan
2. Murah biayanya
3. Bahan pengawet tidak mengakibatkan reaksi kima dengan
zat kulit (kolagen)
4. Reversible
TUJUAN :
Mencegah proses pembusukan/kerusakan kulit hewan segar
dalam rangka pengumpulan & penyimpanan kulit mentah,
sebelum penyamakan dilaksanakan
CARA PENGAWETAN KULIT
1. Penjemuran
2. Penggaraman
3. Pemikelan

TAHAP PENGERJAAN PENGAWETAN KULIT


Kulit segar

pencucian

penyesetan

pengawetan

Kulit awet
Tujuan:
• Mematikan bakteri pembusuk
• Menonaktifkan bakteri yang masih hidup

PERLAKUAN KADAR AIR MAKSIMAL (%)

Pengeringan 12-15

Bahan Pengawet 40

Kombinasi 25-30
Pengawetan dengan Penjemuran
2/3 produksi kulit dunia menggunakan cara ini Negara produsen :
India, Cina, Afrika, Amerika Serikat, dan Indonesia (tropis)
Bahan pengawet : Senyawa Matrium arsenat, Cortimol G,
Formalin, Antimusin Cp, Garam jenuh. R/ Larutan 1-2% arsen 5
menit Atau 1-2 ‰ cortimol Atau 2 gr/liter

Cara kerja : Kulit dicelupkan ke dalam larutan arsen/cortimol.


Pentangkan pada bingkai, jemur dengan kemiringan 600,
permukaan daging mengarah ke atas, menghadap utara-selatan.

Lama penjemuran:
Kulit tebal (sapi, kerbau, kuda) ............... 2-4 hari
Kulit tipis (domba, kambing, kelinci)……… 1-2 hari
PENJEMURAN

 cocok untuk daerah tropis, terutama untuk kulit hewan besar

PRINSIP :
Dikeringkan dengan sinar matahari dari kadar air 65%-10%

SYARAT :
1. Harus cepat kering
2. Tidak boleh terlalu panas (>60oC)

BAHAN YANG DIGUNAKAN :


• Bahan baku : kulit hewan segar yang sudah bersih
• Bahan pembantu : racun kulit (Na-asetat), untuk
menghilangkan dan mencegah tumbuhnya jamur, bakteri dan
serangga perusak kulit
Pengawetan dengan Garam
• 1/3 produksi dunia menggunkan prinsip ini Negara
produsen : daerah sub tropis Garam yang biasa dipakai :
• NaCl
• Garam khari (NaCl 50% + Na2SO4 50%)

• Garam khari : mempunyai sifat menarik molekul air untuk


pembentukan kristalnya sehingga sifat higroskopis dari
garam NaCl dapat dikurangi.
Garam yang baik mengandung Ca & Mg ≤ 2% Pengawetan kulit dalam
jumlah besar diperlukan khusus dengan syarat:
1. Tidak mudah insekta untuk tumbuh & berkembang biak.
2. Orang dapat bergerak bebas untuk mengerjakannnya.
3. Lantai berlapis beton, dengan kemiringan 100 dari garis horisontal
(ada juga dengan lantai cembung).

Cara Penggaraman I (kering) NaCl 40% dari berat kulit dapat disimpan
selama 1 bulan. Cara Penggaraman II (basah) NaCl 30% dari berat kulit
dapat disimpan selama 3 minggu. Yang perlu diperhatikan dalam
penggaraman.
1. Kemurnian garam  hasilnya lebih baik

Terlalu tinggi kadar Ca & Mg  sangat higroskopis Beberapa zat logam 


menyebabkan warna-warna yang tidak disukai & sukar dihilangkan
2. Jangan menggunakan garam bekas
3. Kulit segar harus bersih dari tenunan lemak
4. Tumpukan kulit jangan terlalu tinggi
PENGGARAMAN
PRINSIP :
kulit digarami dengan garam dapur (NaCl) atau garam klorin
(NaCl+Na2SO4) dari k.a 65% menjadi  30%
SYARAT GARAM YANG DIGUNAKAN :
1. Butiran garam  1 mm
2. Kadar Ca dan Mg harus < 2%
3. Bebas dari besi (Fe)

FUNGSI GARAM :
1. Mendorong dan mengeluarkan air dari kulit
2. Klorida dapat membunuh mikroorganisme
CARA PENGERJAAN :
1. Penaburan kristal garam
2. Pencelupan kulit ke dalam larutan garam jenuh & penaburan
kristal garam
Pengawetan Dengan Pickle
• Pickle adalah cairan yang terdiri dari. Larutan garam dapur (NaCl)
dengan asam.
• H2SO4
• HCOOH (formiat)

Garam bersifat : mencegah pembengkakan kulit oleh asam. Asam bersifat


bakteriostatik. Kulit yang diawet tahan selama 1 tahun rendaman dilakukan
oleh pabrik kulit besar (efisiensi dalam produksi) Keuntungan:
1. Mutu kulit segera diketahui, bersih dari bulu dan kotoran lain.
2. Ruang angkat menjadi lebih kecil
3. Dapat langsung disamak  eksport

Resep pickle: R/ Air : 100%  dari bobot kulit siap samak NaCl : 10-20% pH :
3,5 – 4,0 H2SO4: 1,5-2,3% R/ Air : 100%  dari bobot kulit siap samak NaCl :
8% pH : 3,5 – 4 HCOOH: 0,8% Bila diperlukan tambah fungisida/insektisida
PEMIKELAN
PRINSIP :
penurunan pH kulit sampai  pH 2, sehingga pertumbuhan &
perkembangbiakan mikroorganisme pada kulit dapat terhambat
BAHAN YANG DIGUNAKAN :
Larutan garam dan asam

FUNGSI GARAM :
Mencegah pemuaian/pembengkakan kulit oleh asam

CARA PENGERJAAN :
Kulit direndam dalam campuran (air 80%, garam dapur 15%, dan
asam sulfat 1,8-2%) selama 24 jam
Pedoman Kulit Awet
Menilai kulit awet:
1. Penciuman : memasuki ruang khusus (gudang)

Tercium bau busuk --------- ada kerusakan


2. Inspeksi

Dilihat lembar demi lembar dan perhatikan


Kulit harus bersih
Telentang dengan baik
Warna yang merata
Tidak ada warna yang mencurigakan
• Palpasi
• Daerah yang dicurigakan diraba, ditekan bandingkan dengan baik
• Mencabut bulunya, yang busuk biasanya lebih lunak

• Klasifikasi Nilai Mutu Kulit Awet


1. Primer ---- mutu yang terbaik
2. Intermediates --- mutu pertengahan
3. Seconds ---- mutu kedua
4. Thirds ---- mutu ketiga
5. Rejects ---- mutu yang ditolak
KERUSAKAN KULIT MENTAH
I. SEMASA HEWAN HIDUP
1. Pengaruh sifat alami kulit hewan
- jenis bangsa hewan
- iklim
- makanan
- musim
- jenis kelami & umur
2. Pengaruh berbagai penyakit
sebagian besar penyakit kulit hewan disebabkan oleh
mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, kapang & virus
3. Pengaruh parasit
- kerusakan oleh kutu
- kerusakan oleh cacing kulit
- kerusakan oleh serangga penggigit
- kerusakan oleh caplak
4. Pengaruh mekanis/termis
- luka-luka tusukan & goresan oleh duri
- lecet oleh pukulan
- cap bakar
II. SEMASA PENYEMBELIHAN DAN PENGULITAN
1. Kebersihan hewan yang akan dipotong
2. Keahlian & tanggung jawab pekerja
3. Keserasian alat yang digunakan
III. SEMASA PENGAWETAN
1. Kesalahan pementangan
2. Kesalahan pengeringan
3. Kesalahan penggaraman

IV. SEMASA PENYIMPANAN


1. Kerusakan oleh larva dermistidae
2. Kerusakan oleh jamur

V. SEMASA TRANSPORTASI
1. Kerusakan pada saat pengepakan
ISTILAH KULIT
1. Hide : Berasal dari kulit hewan besar yang dewasa (sapi, kerbau, badak,
unta, paus) yang beratnya untuk setiap lembar kulit 15 kg atau lebih.

2. Skin : Berasal dari kulit hewan kecil yang sudah dewasa (domba, kambing,
babi, unggas, reptil, ikan) yang beratnya kurang dari 15 kg atau dapat juga
dipakai untuk kulit hewan besar yang belum dewasa (anak sapi, anak kuda).

3. Fur : Istilah yang digunakan untuk kulit berbulu yang telah mengalami
proses penyamakan (domba, kelinci, minx, fox).

4. Pelt : Istilah yang digunakan untuk kulit berbulu yang mentah segar
(belum disamak).

5. Furskin : Istilah kulit bulu yang telah diawetkan.

6. Rawhide : Istilah kulit yang tidak berbulu dan telah mengalami


pengawetan.

Anda mungkin juga menyukai