Di <Nama Perusahaan>
oleh :
Di <Nama Perusahaan>
oleh :
Bandung, ……
Pembimbing Magang atau Studi Independen <Nama Prodi & Univ Mhs>
<Nama Pembimbing>
Lembar Pengesahan
Di <Nama Perusahaan>
oleh :
1
Laporan Magang atau Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka
<Kota, ….>
<Nomor Pegawai>
Abstraksi
Tuliskan ringkasan laporan Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka, yang merupakan ringkasan dari gambaran
project secara umum, lingkup project (termasuk nama perusahaan, penjelasan singkat tentang bidang bisnis atau layanan perusahaan), misi
dari project, pelaksanaan MSIB (proses dan pencapaian hasil), kesimpulan umum mengenai kegiatan MSIB yang telah dilakukan dan kata
kunci.
2
Kata Pengantar
Pertama-tama penulis ingin mengucapkan puji dan syukur atas berkat Tuhan Yang Maha Kasih, karena hanya berkat rahmat dan kasih-Nya
penyusunan laporan akhir ini dapat diselesaikan guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Studi Independent
Bersertifikat “Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) di Remote Site (Pedesaan) BTPN Syariah di Nasional”.
Menengok ke belakang, sudah cukup panjang perjalanan yang penulis lalui dalam pelaksanaan kegiatan Studi Independent Bersertifikat
“Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) di Remote Site (Pedesaan)” di BTPN Syariah. Berbagai macam pengetahuan, hambatan
dan tantangan yang dihadapi penulis dalam menulis laporan akhir ini dalam penyusunannya, namun berkat kasih karunia-Nya sehingga
penulis berhasil menyelesaikan penulisan laporan akhir ini. Oleh sebab itu, penulis dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini ingin
1. Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
2. Bapak R Panji Wulung Indrasworo selaku Learning & Talent Management Head di BTPN Syariah
3. Coach Imaduddin Ifai, S.Pd, M.Pd selaku mentor yang memdampingi selama magang di BTPN Syariah
4. Bu Upik Liberty selaku Business Manager yang memdampingi dan membantu selama magang di BTPN Syariah tepatnya di MMS
Delanggu
5. Mbak Tri rahayu, mbak Tyas, mbak Nisak dan mbak Aul selaku community organizer yang memdampingi dan membantu selama
Akhir kata, penulis mengharapkan laporan akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
3
Daftar Isi
Lembar Pengesahan
Abstraksi
Kata Pengantar
Daftar Isi
<Daftar lain-lain>
Bab I Pendahuluan
III.1 <Deskripsi persoalan sesuai dengan topik Project MSIB > III-1
III.2 <Beri judul sub bab sesuai dengan proses pelaksanaan MSIB> III-1
III.3 < Beri judul sub bab sesuai dengan pencapaian hasil dari MSIB, baik pengetahuan dan kompetensi yang didapatkan > III-1
Bab IV Penutup
Referensi
Lampiran A. <TOR>
4
<Daftar lain-lain>
Dapat ditambahkan berbagai daftar yang dibutuhkan seperti daftar tabel, daftar gambar, daftar algoritma, daftar padanan istilah, daftar
singkatan, daftar istilah, daftar simbol. Khusus untuk daftar pustaka, dapat diletakkan setelah bab Penutup, sebelum lampiran.Jika hanya
terdapat satu gambar atau satu tabel, maka tidak perlu dibuat daftar gambar atau daftar tabel. Setiap daftar, misal daftar gambar, daftar
tabel, daftar istilah dan singkatan, semuanya diletakkan pada halaman terpisah.
5
6
Bab I Pendahuluan
Seiring perubahan dan perkembangan zaman meningkatkan jumlah penduduk di Indonesia semakin kian pesat. Dalam laporan
World Population Review mencatat bahwa Indonesia menempati peringkat ke 4 penduduk terbanyak di antara negara G20
jumlah penduduk Indonesia tahun sebesar 270.203,9 juta jiwa, sedangkan penduduk Indonesia tahun 2022 berjumlah 275.773,8 juta jiwa .
Terdapat peningkatan penduduk di Indonesia akan menjadi permasalahan kependudukan bagi pemerintah dan pakar kependudukan di
Indonesia (Sunaryanto, 2012). Telah terjadi permasalahan pada aspek industrialisasi yaitu kurangnya jumlah lapangan pekerjaan yang ada
sehingga masyarakat dituntut untuk lebih mandiri, caranya dengan membuka usaha mandiri dan berkelanjutan (Rahim et al., 2019).
Menurut ilmu ekonomi, usaha adalah suatu kegiatan dengan modal dan tenaga untuk memenuhi kebutuhan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan (Haryati, 2014). Berdasarkan Undang-undang No. 3 tahun 1982, usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau
kegiatan apapun dalam bidang perekonomian, yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
Mendapatkan keuntungan atau kerugian tergantung pada cara pengolahan dan pengerjaannya dalam menjalankan usaha (Rahim et al., 2019).
Adapun jenis usaha yang membangun kesempatan kerja dalam memberikan bantuan ekonomi kepada masyarakat serta dapat
berfungsi pada proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi serta berfungsi dalam
membuat stabilitas nasional yang disebut dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang telah menguasai perekonomian
Indonesia (Sedyastuti, 2018). Sedangkan pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 menjelaskan bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) adalah usaha atau bisnis yang kecil dan dikelola oleh seseorang atau sekelompok orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan
tertentu (Putu K. A. Sanjaya & I P. Nurutama, 2021). Menurut Mutia Ulfa (2021) data perkembangan UMKM di situs Kementerian Koperasi
dan UKM, jumlah UMKM hingga 2019 telah mencapai 65 juta unit. Hal ini memberi pengaruh positif pada PDB (Produk Domestik
Bruto) Indonesia dengan kontribusi UMKM sebesar 60% atau yang mencapai 15.832,5 triliun rupiah pada tahun 2019 (Data situs
Kementerian Koperasi dan UKM, situs). Selain itu, UMKM juga berhasil membuka lapangan kerja untuk 96,87 persen angkatan kerja atau
menyerap sekitar 116,73 juta orang dan Laporan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan menyatakan bahwa 60% pengusaha UMKM di
Indonesia adalah perempuan terutama ibu rumah tangga (Dheana Nurachma, 2022).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nilakusmawati (2009) bahwa alasan wanita bekerja pada UMKM disebabkan oleh
faktor keharusan bekerja untuk dapat mengatasi kesulitan ekonomi rumah tangga. Adapun faktor-faktor lain yang menyebabkan seperti yang
dikemukakan oleh Hernamawarni (2009) yaitu sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidup, usaha dalam membayar hutang, adanya
upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap suami dan meningkatkan status sosial atau prestise.
Dari penjelasan di atas terdapat kaitannya dengan BTPN Syariah. BTPN Syariah mempunyai visi “Menjadi Bank Syariah terbaik untuk
keuangan inklusif, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia”, Misi “Bersama kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti”
7
dan nilai-nilai “PRISMA – Profesional, Integritas, Saling menghargai, Kerja sama” sehingga dengan adanya visi, misi dan nilai-nilai BTPN
Syariah membuat suatu program kemitraan yaitu Sahabat Daya Universitas. Sahabat Daya Universitas adalah program kemitraan antara pihak
kampus dengan BTPN Syariah yang mengajak para mahasiswa untuk memberi pendampingan langsung kepada ibu-ibu pelaku UMKM
(Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dalam peningkatan kapasitas pengetahuan dan keterampilan secara terukur dan berkelanjutan. Salah satu
program kemitraan dari BTPN Syariah yaitu Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) di Remote Site (Pedesaan) dengan tujuan
memberikan pendampingan kepada nasabah BTPN Syariah, yaitu perempuan atau ibu-ibu dari masyarakat prasejahtera produktif atau pelaku
ultra usaha Mikro, kecil, dan menengah dalam kegiatan pemberdayaan dan meningkatkan kapasitas maupun skill wirausaha nasabah dalam
menjalankan usahanya. Program Pemberdayaan ini didukung oleh Tepat Daya Platform yang berisi materi-materi kewirausahaan berupa
video, audio, infografis, artikel. Dalam hal ini program “Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) di Remote Site (Pedesaan)”
dilakukan hampir di seluruh Indonesia (Sumatera, Java, NTT, Kalimantan & Sulawesi) yang berfokus pada penempatan di pedesaan.
Penempatan di pedesaan akan di pilih langsung oleh para peserta magang atau para fasilitator. Salah satu penempatan pedesaan di Delanggu.
I.2 Lingkup
Dalam melakukan aktivitas Magang Bersertifkat di BTPN Syariah “Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) di Remote Site
(Pedesaan)”. Selama menjalankan magang dibagi menjadi 4 sesi yaitu sesi 1 dibulan maret, sesi 2 dibulan April, sesi 3 dibulan mei dan sesi 4
dibulan juni. Dalam 1 sesi ditiap bulan akan melakukan pendampingan ke 12 orang nasabah dari BTPN Syariah sehingga dalam 4 sesi harus
bisa menyelesaikan pendampingan ke 48 orang nasabah. Untuk pendampingan ke rumah nasabah harus 4 kali pertemuan dalam 1 bulan, yang
berarti 1 orang nasabah akan dilakukan pendampingan 4 kali pertemuan dalam 1 bulan dengan 1 minggu 1 kali pertemuan. Agenda kunjungan
disetiap pertemuan berbeda-beda. Namun pada umumnya konsep dari BTPN Syariah seperti Kunjungan 1 dilakukan perkenalan, observasi
usaha dan lingkungan rumah nasabah, building raport dan assessment. Kunjungan ke 2 sampai 3 dilakukan pendampingan dengan
memberikan aktivitas berupa materi atau review materi dan pemberian tugas kepada nasabah. Materi yang diberikan kepada nasabah sesuai
kendala yang dialami nasabah maupun sesuai dengan kebutuhan atau keinginan nasabah. Kunjungan ke 4 dilakukan penuntupan dan pamitan
kepada nasabah. Dalam 1x kunjungan tidak diperkenankan untuk marapel materi saat kunjungan. Durasi pendampingan 30 menit sampai 1
jam tergantung situasi dan kondiri di lapangan. Begitu seterunya sampai di sesi 4 dibulan juni tanggal 30, juni 2023.
Adapun lingkup projek dari program magang yang dijalankan oleh penulis adalah Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) area
Jawa Tengah dan Yogya penempatan di MMS Delanggu dengan bertugas memberikan pendampingan terkait UMKM kepada ibu-ibu rumah
I.3 Tujuan
Adapun tujuan saya untuk mengikuti Magang Bersertifikat “Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) di Remote Site (Pedesaan)”
yaitu:
8
2. Kemampuan berpikir kritis dan strategis untuk mengembangkan ide-ide orisinal dan solusi inovatif secara Creative Problem Solving
3. Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan Nasabah internal dan eksternal. Terus menerus fokus pada output/hasil yang
4. Kemampuan untuk memimpin diri sendiri sehingga dapat berpengaruh kepada orang lain dengan menetapkan arah, mengikutinya, dan
5. Mampu menggunakan E-learning system dengan efektif secara E-learning system ability
6. Mampu menggunakan Microsoft Office dengan benar secara Microsoft office operating skill
7. Kapabilitas untuk mengkalkulasikan risiko dalam peluang usaha dengan menggunakan strategi dan cara tertentu agar terjadi kemajuan
8. Fokus dalam menilai, mengukur dan meningkatkan kinerja. Menunjukkan keinginan dan tekad yang kuat untuk mencapai tujuan yang
9. Memiliki keahlian mempengaruhi untuk mendapatkan dukungan secara Impact through Influence.
10. Mampu Menyusun rencana pendampingan, melakukan assessment, melakukan observasi terkait usaha nasabah, membuat analisis swot
BTPN Syariah adalah anak perusahaan BTPN, dengan kepemilikan saham 70% dan merupakan bank syariah ke 12 di Indonesia.
Bank beroperasi berdasarkan prinsip inklusi keuangan dengan menyediakan produk dan jasa keuangan kepada masyarakat terpencil yang
belum terjangkau serta segmen masyarakat pra sejahtera. Selain menyediakan akses layanan keuangan kepada masyarakat tersebut, BTPN
Syariah juga menyediakan pelatihan keuangan sederhana untuk membantu mata pencaharian nasabahnya agar dapat terus berlanjut serta
Visi, Misi dan Nilai BTPN Syariah mencerminkan arah usahanya agar tujuannya mengembangkan jutaan rakyat Indonesia
terpenuhi. Visinya adalah untuk menjadi Bank Syariah yang terbaik dan sekaligus mengembangkan keuangan inklusi sehingga dapat
mengubah kehidupan jutaan masyarakat. Sejalan dengan ini, adalah misi-nya untuk bekerja sama menciptakan peluang pertumbuhan usaha
dan mencapai kehidupan yang lebih berarti. Bank berusaha untuk mencapai visi dan misi-nya dengan membina empat nilai utama, yaitu
BTPN Syariah dibentuk dari konversi PT Bank Sahabat Purba Danarta (Bank Sahabat) yang berpusat di Semarang, menjadi
Bank Syariah dan kemudian spin-off Unit Usaha Syariah BTPN ke Bank Syariah yang baru ini. Bank Sahabat didirikan pada tahun 1991
dengan lisensi bank non-devisa. Bank BTPN kemudian mengakuisisi 70% saham di Bank Sahabat pada 30 Januari 2014 dan
mengkonversinya menjadi Bank Syariah berdasarkan keputusan Otoritas Jasa Keuangan tertanggal 22 Mei 2014. Unit Usaha Syariah di
BTPN, yang dibentuk pada bulan Maret tahun 2008, spin-off ke bank syariah yang baru pada 14 Juli 2014.BTPN Syariah menaikkan Standard
1
2
Di atas ini adalah tabel dari tahapan proses pendampingan nasabah BTPN Syariah, Adapun untuk deskripsi lengkapnya adalah sebagai
berikut:
a. Pembekalan: Mendapat pematerian yang diberikan oleh pihak BTPN Syariah kepada para fasilitator sebagai bekal untuk
mendampingi nasabah.
b. Observasi Lapangan: Melakukan sowan ke MMS dan mengunjungi Sentra tempat nasabah yang akan didampingi.
c. Perkenalan: Melakukan kunjungan awal ke nasabah untuk memperkenalkan diri, program dan maksud tujuannya. Lalu dilakukan
juga asesmen dan analisis SWOT untuk mengetahui potensi dan masalah dari usaha dari nasabah
d. Pendampingan1: Memberikan pematerian, tugas dan review materi kepada nasabah di minggu ke-1. Untuk jenis materi
disesuaikan dengan potensi dan masalah dari tiap usaha milik nasabah.
e. Pendampingan 2: Memberikan pematerian, tugas dan review materi kepada nasabah di minggu ke-2. Untuk jenis materi
f. Pendampingan 3: Memberikan pematerian, tugas dan review materi kepada nasabah di minggu ke-3. Untuk jenis materi
disesuaikan dengan potensi dan masalah dari tiap usaha milik nasabah.
4
g. Pendampingan 4: Memberikan pematerian, tugas dan review materi kepada nasabah di minggu ke-4. Untuk jenis materi
disesuaikan dengan potensi dan masalah dari tiap usaha milik nasabah.
Jadwal kerja magang yang dijalankan penulis dimulai dari 16 Februari – 30 Juni 2023 secara work from anywhere atau lebih
tepatnya di rumah- rumah ibu-ibu nasabah yang didampingi. Adapun untuk jam kerja fleksibel, antara 08.00-17.00 tiap hari Senin - Jumat
menyesuaikan dengan jadwal nasabah.
Bab III <Beri Judul sesuai dengan topik KP>
Pada bagian ini dijelaskan mengenai pelaksanaan project MSIB meliputi deskripsi persoalan, proses, solusi dan pencapaian hasil. Lebih
rinci terkait Dokumen Teknis, bisa mengacu pada Lampiran Dokumen Teknis. Jika tidak disertai Dokumen Teknis HARUS melampirkan
pernyataan bahwa Dokumen Teknis tersebut bersifat confidential dengan ditandatangani oleh Mentor atau Penanggung Jawab di
Pencapaian Hasil yang dilaporkan harus sampai pada evaluasi atau umpan balik dari organisasi Mitra MSIB (misal apakah sudah di coba
di perusahaan, ataukah sudah memberikan training kepada calon pengguna di organisasi mitra, apakah ada tindak lanjut yang harus
Dalam bab ini dituliskan kesulitan atau kemudahan yang ditemui selama kerja praktek terkait dengan komunikasi antar personal (dengan
lingkungan kerja), kerja tim, pengetahuan yang mendukung pelaksanaan MSIB, serta bagaimana solusi untuk kesulitan yang dihadapi.
III.2 <Beri judul sub bab sesuai dengan proses pelaksanaan Project MSIB>
Uraikanlah proses yang dikerjakan selama mengerjakan project MSIB termasuk hambatan yang ditemui dan cara penyelesaian jika ada.
Dalam bagian ini juga dituliskan kakas atau pengetahuan yang dimanfaatkan dalam proses pelaksanaan KP.
III.3 < Beri judul sub bab sesuai dengan pencapaian hasil dari Project MSIB >
Uraikan berbagai hasil yang diperoleh selama menjalankan project MSIB di organisasi Mitra MSIB, rinciannya mengacu pada lampiran
dokumen teknik jika ada. Hasil selama mengikuti MSIB dikaitkan juga dengan tujuan MSIB di sub bab I.3.
1
Bab IV Penutup
Tuliskan apa yang perlu disampaikan sebagai penutup berupa kesimpulan dan saran perbaikan.
Tuliskan kesimpulan baik mengenai proses pelaksanaan MSIB maupun mengenai substansi yang dikerjakan selama menjalani MSIB
IV.2 <Saran>
Tuliskan saran baik mengenai proses pelaksanaan MSIB di organisasi Mitra maupun mengenai substansi atau topik yang digeluti selama
1
Referensi
Tuliskan berbagai referensi yang digunakan dalam laporan MSIB terurut abjad berdasar nama pengarang dan beri nomor mulai dari [1],
contoh:
Bab V
Cat: nomor halaman mengikuti daftar isi, misal: sebelum bab pendahuluan, ada lampiran padanan istilah dengan nomor halaman vi, maka
8
Penulisan halaman untuk setiap lampiran sama dengan format penulisan halaman untuk setiap bab, contoh untuk Lampiran A, halaman
berawal dari A-1, A-2, dst. Posisi nomor halaman pada halaman pertama ditulis pada bottom center, untuk halaman berikutnya adalah top
right. Hal ini juga berlaku untuk nomor halaman pada bab isi.
Lampiran A bersifat wajib untuk mahasiswa yang melakukan MSIB. TOR berisi job description Mahasiswa dan target mengikuti MSIB di
organisasi Mitra yang telah disepakati bersama antara Mahasiswa dan Organisasi Mitra. TOR ini dibuat pada awal pelaksanaan
(onboarding) dan ditandatangani oleh pihak Mahasiswa dan Organisasi Mitra. Pembimbing dari Program Studi akan membantu mahasiswa
melaksanakan MSIB dan menyusun laporan MSIB sesuai TOR yang telah disepakati.
A-1
Bab VII Lampiran B. Log Activity
Pada Bagian ini berisi log activity dengan format sebagai berikut
B-1
Bab VIII Lampiran C. <Dokumen Teknik>
Mahasiswa peserta MSIB dapat melampirkan berbagai dokumen teknik yang merupakan hasil pelaksanaan project MSIB, contoh Software
Requirement Specification (SRS), dll. Lampiran ini wajib ada, kecuali bagi perusahaan yang menyatakan bahwa dokumen teknis terkait
project yg dijalankan dalam MSIB yang bersifat confidential. Jika dokumen teknis bersifat confidential, maka lampiran ini diganti dengan
lampiran surat pernyataan dari perusahaan dan ditandatangani oleh pembimbing di perusahaan bahwa dokumen teknis terkait MSIB
bersifat confidential.
C-1