Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AKHIR

MAGANG & STUDI INDEPENDEN BERSERTIFIKAT

<Judul Topik Project atau Pembelajaran>

Di <Nama Perusahaan>

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan

Program MSIB MBKM

oleh :

<Nama Peserta> / <Nomor Induk Mahasiswa>

<LOGO UNIV MAHASISWA>

<NAMA PRODI & UNIV MAHASISWA>

2023 (tahun pelaksanaan magang atau studi independen)


Lembar Pengesahan <Program Studi & Univ Mhs>

<TOPIK PROJECT MAGANG / PEMBELAJARAN STUDI INDEPENDEN>

Di <Nama Perusahaan>

oleh :

<Nama Mhs> / <NIM Mhs>

disetujui dan disahkan sebagai

Laporan Magang atau Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka

Bandung, ……

Pembimbing Magang atau Studi Independen <Nama Prodi & Univ Mhs>

<Nama Pembimbing>

NIP: <NIP Pembimbing>

Lembar Pengesahan

<TOPIK PROJECT ATAU PEMBELAJARAN>

Di <Nama Perusahaan>

oleh :

<Nama Mhs> / <NIM Mhs>

disetujui dan disahkan sebagai

1
Laporan Magang atau Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka

<Kota, ….>

<Jabatan Penanggung jawab/ Pembimbing di tempat kerja>

Nama Penanggung Jawab di tempat kerja

<Nomor Pegawai>

Abstraksi

Tuliskan ringkasan laporan Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka, yang merupakan ringkasan dari gambaran

project secara umum, lingkup project (termasuk nama perusahaan, penjelasan singkat tentang bidang bisnis atau layanan perusahaan), misi

dari project, pelaksanaan MSIB (proses dan pencapaian hasil), kesimpulan umum mengenai kegiatan MSIB yang telah dilakukan dan kata

kunci.

2
Kata Pengantar

Pertama-tama penulis ingin mengucapkan puji dan syukur atas berkat Tuhan Yang Maha Kasih, karena hanya berkat rahmat dan kasih-Nya

penyusunan laporan akhir ini dapat diselesaikan guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Studi Independent

Bersertifikat “Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) di Remote Site (Pedesaan) BTPN Syariah di Nasional”.

Menengok ke belakang, sudah cukup panjang perjalanan yang penulis lalui dalam pelaksanaan kegiatan Studi Independent Bersertifikat

“Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) di Remote Site (Pedesaan)” di BTPN Syariah. Berbagai macam pengetahuan, hambatan

dan tantangan yang dihadapi penulis dalam menulis laporan akhir ini dalam penyusunannya, namun berkat kasih karunia-Nya sehingga

penulis berhasil menyelesaikan penulisan laporan akhir ini. Oleh sebab itu, penulis dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.

2. Bapak R Panji Wulung Indrasworo selaku Learning & Talent Management Head di BTPN Syariah

3. Coach Imaduddin Ifai, S.Pd, M.Pd selaku mentor yang memdampingi selama magang di BTPN Syariah

4. Bu Upik Liberty selaku Business Manager yang memdampingi dan membantu selama magang di BTPN Syariah tepatnya di MMS

Delanggu

5. Mbak Tri rahayu, mbak Tyas, mbak Nisak dan mbak Aul selaku community organizer yang memdampingi dan membantu selama

magang di di BTPN Syariah tepatnya di MMS Delanggu

Akhir kata, penulis mengharapkan laporan akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

3
Daftar Isi

Lembar Pengesahan Program Studi Teknik Informatika

Lembar Pengesahan

Abstraksi

Kata Pengantar

Daftar Isi

<Daftar lain-lain>

Bab I Pendahuluan

I.1 Latar belakang I-8

I.2 Lingkup I-8

I.3 Tujuan I-8

Bab II <Organisasi atau Lingkungan MSIB>

II.1 Struktur Organisasi II-1

II.2 Lingkup Project II-1

II.3 Deskripsi Project II-1

II.4 Jadwal MSIB (Project dan pembelajaran) II-1

Bab III <Beri Judul sesuai dengan topik MSIB>

III.1 <Deskripsi persoalan sesuai dengan topik Project MSIB > III-1

III.2 <Beri judul sub bab sesuai dengan proses pelaksanaan MSIB> III-1

III.3 < Beri judul sub bab sesuai dengan pencapaian hasil dari MSIB, baik pengetahuan dan kompetensi yang didapatkan > III-1

Bab IV Penutup

IV.1 <Kesimpulan > IV-1

IV.2 <Saran> IV-1

Referensi

Lampiran A. <TOR>

Lampiran B. Log Activity

Lampiran C. <Dokumen Teknik>

4
<Daftar lain-lain>

Dapat ditambahkan berbagai daftar yang dibutuhkan seperti daftar tabel, daftar gambar, daftar algoritma, daftar padanan istilah, daftar

singkatan, daftar istilah, daftar simbol. Khusus untuk daftar pustaka, dapat diletakkan setelah bab Penutup, sebelum lampiran.Jika hanya

terdapat satu gambar atau satu tabel, maka tidak perlu dibuat daftar gambar atau daftar tabel. Setiap daftar, misal daftar gambar, daftar

tabel, daftar istilah dan singkatan, semuanya diletakkan pada halaman terpisah.

5
6

Bab I Pendahuluan

I.1 Latar belakang

Seiring perubahan dan perkembangan zaman meningkatkan jumlah penduduk di Indonesia semakin kian pesat. Dalam laporan

World Population Review mencatat bahwa Indonesia menempati peringkat ke 4 penduduk terbanyak di antara negara G20

https://databoks.katadata.co.id/). Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam (www.bps.go.id) bahwa


(

jumlah penduduk Indonesia tahun sebesar 270.203,9 juta jiwa, sedangkan penduduk Indonesia tahun 2022 berjumlah 275.773,8 juta jiwa .

Terdapat peningkatan penduduk di Indonesia akan menjadi permasalahan kependudukan bagi pemerintah dan pakar kependudukan di

Indonesia (Sunaryanto, 2012). Telah terjadi permasalahan pada aspek industrialisasi yaitu kurangnya jumlah lapangan pekerjaan yang ada

sehingga masyarakat dituntut untuk lebih mandiri, caranya dengan membuka usaha mandiri dan berkelanjutan (Rahim et al., 2019).

Menurut ilmu ekonomi, usaha adalah suatu kegiatan dengan modal dan tenaga untuk memenuhi kebutuhan dengan tujuan

mendapatkan keuntungan (Haryati, 2014). Berdasarkan Undang-undang No. 3 tahun 1982, usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau

kegiatan apapun dalam bidang perekonomian, yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.

Mendapatkan keuntungan atau kerugian tergantung pada cara pengolahan dan pengerjaannya dalam menjalankan usaha (Rahim et al., 2019). 

Adapun jenis usaha yang membangun kesempatan kerja dalam memberikan bantuan ekonomi kepada masyarakat serta dapat

berfungsi pada proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi serta berfungsi dalam

membuat stabilitas nasional yang disebut dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang telah menguasai perekonomian

Indonesia (Sedyastuti, 2018). Sedangkan pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 menjelaskan bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM) adalah usaha atau bisnis yang kecil dan dikelola oleh seseorang atau sekelompok orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan

tertentu (Putu K. A. Sanjaya & I P. Nurutama, 2021). Menurut Mutia Ulfa (2021) data perkembangan UMKM di situs Kementerian Koperasi

dan UKM, jumlah UMKM hingga 2019 telah mencapai 65 juta unit. Hal ini memberi pengaruh positif pada PDB (Produk Domestik

Bruto) Indonesia dengan kontribusi UMKM sebesar 60% atau yang mencapai 15.832,5 triliun rupiah pada tahun 2019 (Data situs

Kementerian Koperasi dan UKM, situs). Selain itu, UMKM juga berhasil membuka lapangan kerja untuk 96,87 persen angkatan kerja atau

menyerap sekitar 116,73 juta orang dan Laporan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan menyatakan bahwa 60% pengusaha UMKM di

Indonesia adalah perempuan terutama ibu rumah tangga (Dheana Nurachma, 2022). 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nilakusmawati (2009) bahwa alasan wanita bekerja pada UMKM disebabkan oleh

faktor keharusan bekerja untuk dapat mengatasi kesulitan ekonomi rumah tangga. Adapun faktor-faktor lain yang menyebabkan seperti yang

dikemukakan oleh Hernamawarni (2009) yaitu sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidup, usaha dalam membayar hutang, adanya

upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap suami dan meningkatkan status sosial atau prestise.

Dari penjelasan di atas terdapat kaitannya dengan BTPN Syariah. BTPN Syariah mempunyai visi “Menjadi Bank Syariah terbaik untuk

keuangan inklusif, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia”, Misi “Bersama kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti”
7

dan nilai-nilai “PRISMA – Profesional, Integritas, Saling menghargai, Kerja sama” sehingga dengan adanya visi, misi dan nilai-nilai BTPN

Syariah membuat suatu program kemitraan yaitu Sahabat Daya Universitas. Sahabat Daya Universitas adalah program kemitraan antara pihak

kampus dengan BTPN Syariah yang mengajak para mahasiswa untuk memberi pendampingan langsung kepada ibu-ibu pelaku UMKM

(Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dalam peningkatan kapasitas pengetahuan dan keterampilan secara terukur dan berkelanjutan. Salah satu

program kemitraan dari BTPN Syariah yaitu Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) di Remote Site (Pedesaan) dengan tujuan

memberikan pendampingan kepada nasabah BTPN Syariah, yaitu perempuan atau ibu-ibu dari masyarakat prasejahtera produktif atau pelaku

ultra usaha Mikro, kecil, dan menengah dalam kegiatan pemberdayaan dan meningkatkan kapasitas maupun skill wirausaha nasabah dalam

menjalankan usahanya. Program Pemberdayaan ini didukung oleh Tepat Daya Platform yang berisi materi-materi kewirausahaan berupa

video, audio, infografis, artikel. Dalam hal ini program “Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) di Remote Site (Pedesaan)”

dilakukan hampir di seluruh Indonesia (Sumatera, Java, NTT, Kalimantan & Sulawesi) yang berfokus pada penempatan di pedesaan.

Penempatan di pedesaan akan di pilih langsung oleh para peserta magang atau para fasilitator. Salah satu penempatan pedesaan di Delanggu.

I.2 Lingkup

Dalam melakukan aktivitas Magang Bersertifkat di BTPN Syariah “Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) di Remote Site

(Pedesaan)”. Selama menjalankan magang dibagi menjadi 4 sesi yaitu sesi 1 dibulan maret, sesi 2 dibulan April, sesi 3 dibulan mei dan sesi 4

dibulan juni. Dalam 1 sesi ditiap bulan akan melakukan pendampingan ke 12 orang nasabah dari BTPN Syariah sehingga dalam 4 sesi harus

bisa menyelesaikan pendampingan ke 48 orang nasabah. Untuk pendampingan ke rumah nasabah harus 4 kali pertemuan dalam 1 bulan, yang

berarti 1 orang nasabah akan dilakukan pendampingan 4 kali pertemuan dalam 1 bulan dengan 1 minggu 1 kali pertemuan. Agenda kunjungan

disetiap pertemuan berbeda-beda. Namun pada umumnya konsep dari BTPN Syariah seperti Kunjungan 1 dilakukan perkenalan, observasi

usaha dan lingkungan rumah nasabah, building raport dan assessment. Kunjungan ke 2 sampai 3 dilakukan pendampingan dengan

memberikan aktivitas berupa materi atau review materi dan pemberian tugas kepada nasabah. Materi yang diberikan kepada nasabah sesuai

kendala yang dialami nasabah maupun sesuai dengan kebutuhan atau keinginan nasabah. Kunjungan ke 4 dilakukan penuntupan dan pamitan

kepada nasabah. Dalam 1x kunjungan tidak diperkenankan untuk marapel materi saat kunjungan. Durasi pendampingan 30 menit sampai 1

jam tergantung situasi dan kondiri di lapangan. Begitu seterunya sampai di sesi 4 dibulan juni tanggal 30, juni 2023.

Adapun lingkup projek dari program magang yang dijalankan oleh penulis adalah Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) area

Jawa Tengah dan Yogya penempatan di MMS Delanggu dengan bertugas memberikan pendampingan terkait UMKM kepada ibu-ibu rumah

tangga di area Delanggu dan sekitarnya.

I.3 Tujuan

Adapun tujuan saya untuk mengikuti Magang Bersertifikat “Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) di Remote Site (Pedesaan)”

yaitu:
8

1. Mengetahui dan memahami tentang UMKM di Delanggu secara komperhensif.

2. Kemampuan berpikir kritis dan strategis untuk mengembangkan ide-ide orisinal dan solusi inovatif secara Creative Problem Solving

3. Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan Nasabah internal dan eksternal. Terus menerus fokus pada output/hasil yang

diharapkan untuk Nasabah secara Costumer Focus

4. Kemampuan untuk memimpin diri sendiri sehingga dapat berpengaruh kepada orang lain dengan menetapkan arah, mengikutinya, dan

memperbaikinya dari waktu ke waktu secara Self Leadership

5. Mampu menggunakan E-learning system dengan efektif secara E-learning system ability

6. Mampu menggunakan Microsoft Office dengan benar secara Microsoft office operating skill

7. Kapabilitas untuk mengkalkulasikan risiko dalam peluang usaha dengan menggunakan strategi dan cara tertentu agar terjadi kemajuan

dalam usaha tersebut secara Kemampuan kewirausahaan

8. Fokus dalam menilai, mengukur dan meningkatkan kinerja. Menunjukkan keinginan dan tekad yang kuat untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan secara Drive for result

9. Memiliki keahlian mempengaruhi untuk mendapatkan dukungan secara Impact through Influence.

10. Mampu Menyusun rencana pendampingan, melakukan assessment, melakukan observasi terkait usaha nasabah, membuat analisis swot

dan melakukan pendekatan kepada nasabah.


Bab II Fasilitator Pendamping Access to Knowledge (A2K) di Remote Site (Pedesaan)
II.1 Struktur Organisasi

BTPN Syariah adalah anak perusahaan BTPN, dengan kepemilikan saham 70% dan merupakan bank syariah ke 12 di Indonesia.

Bank beroperasi berdasarkan prinsip inklusi keuangan dengan menyediakan produk dan jasa keuangan kepada masyarakat terpencil yang

belum terjangkau serta segmen masyarakat pra sejahtera. Selain menyediakan akses layanan keuangan kepada masyarakat tersebut, BTPN

Syariah juga menyediakan pelatihan keuangan sederhana untuk membantu mata pencaharian nasabahnya agar dapat terus berlanjut serta

membina masyarakat yang lebih sehat melalui program Daya-nya.

Visi, Misi dan Nilai BTPN Syariah mencerminkan arah usahanya agar tujuannya mengembangkan jutaan rakyat Indonesia

terpenuhi. Visinya adalah untuk menjadi Bank Syariah yang terbaik dan sekaligus mengembangkan keuangan inklusi sehingga dapat

mengubah kehidupan jutaan masyarakat. Sejalan dengan ini, adalah misi-nya untuk bekerja sama menciptakan peluang pertumbuhan usaha

dan mencapai kehidupan yang lebih berarti. Bank berusaha untuk mencapai visi dan misi-nya dengan membina empat nilai utama, yaitu

profesionalisme, integritas, saling menghargai dan kerja sama.

BTPN Syariah dibentuk dari konversi PT Bank Sahabat Purba Danarta (Bank Sahabat) yang berpusat di Semarang, menjadi

Bank Syariah dan kemudian spin-off Unit Usaha Syariah BTPN ke Bank Syariah yang baru ini. Bank Sahabat didirikan pada tahun 1991

dengan lisensi bank non-devisa. Bank BTPN kemudian mengakuisisi 70% saham di Bank Sahabat pada 30 Januari 2014 dan

mengkonversinya menjadi Bank Syariah berdasarkan keputusan Otoritas Jasa Keuangan tertanggal 22 Mei 2014. Unit Usaha Syariah di

BTPN, yang dibentuk pada bulan Maret tahun 2008, spin-off ke bank syariah yang baru pada 14 Juli 2014.BTPN Syariah menaikkan Standard

Govemance Bank dengan melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 8 Mei 2018.

1
2

II.2 Lingkup Pekerjaan


3

II.3 Deskripsi Pekerjaan

Di atas ini adalah tabel dari tahapan proses pendampingan nasabah BTPN Syariah, Adapun untuk deskripsi lengkapnya adalah sebagai

berikut:

a. Pembekalan: Mendapat pematerian yang diberikan oleh pihak BTPN Syariah kepada para fasilitator sebagai bekal untuk

mendampingi nasabah.

b. Observasi Lapangan: Melakukan sowan ke MMS dan mengunjungi Sentra tempat nasabah yang akan didampingi.

c. Perkenalan: Melakukan kunjungan awal ke nasabah untuk memperkenalkan diri, program dan maksud tujuannya. Lalu dilakukan

juga asesmen dan analisis SWOT untuk mengetahui potensi dan masalah dari usaha dari nasabah

d. Pendampingan1: Memberikan pematerian, tugas dan review materi kepada nasabah di minggu ke-1. Untuk jenis materi

disesuaikan dengan potensi dan masalah dari tiap usaha milik nasabah.

e. Pendampingan 2: Memberikan pematerian, tugas dan review materi kepada nasabah di minggu ke-2. Untuk jenis materi

disesuaikan dengan potensi dan masalah dari tiap usaha milik nasabah.

f. Pendampingan 3: Memberikan pematerian, tugas dan review materi kepada nasabah di minggu ke-3. Untuk jenis materi

disesuaikan dengan potensi dan masalah dari tiap usaha milik nasabah.
4

g. Pendampingan 4: Memberikan pematerian, tugas dan review materi kepada nasabah di minggu ke-4. Untuk jenis materi

disesuaikan dengan potensi dan masalah dari tiap usaha milik nasabah.

h. Resume dan Closing: Penutupan dan perpisahan dengan nasabah.

i. Laporan akhir siklus membuat akhir dari pendampingan per siklus.

II.4 Jadwal Kerja

Jadwal kerja magang yang dijalankan penulis dimulai dari 16 Februari – 30 Juni 2023 secara work from anywhere atau lebih

tepatnya di rumah- rumah ibu-ibu nasabah yang didampingi. Adapun untuk jam kerja fleksibel, antara 08.00-17.00 tiap hari Senin - Jumat

menyesuaikan dengan jadwal nasabah.
Bab III <Beri Judul sesuai dengan topik KP>

Pada bagian ini dijelaskan mengenai pelaksanaan project MSIB meliputi deskripsi persoalan, proses, solusi dan pencapaian hasil. Lebih

rinci terkait Dokumen Teknis, bisa mengacu pada Lampiran Dokumen Teknis. Jika tidak disertai Dokumen Teknis HARUS melampirkan

pernyataan bahwa Dokumen Teknis tersebut bersifat confidential dengan ditandatangani oleh Mentor atau Penanggung Jawab di

Perusahaan (menggunakan formulir yang sudah disediakan).

Pencapaian Hasil yang dilaporkan harus sampai pada evaluasi atau umpan balik dari organisasi Mitra MSIB (misal apakah sudah di coba

di perusahaan, ataukah sudah memberikan training kepada calon pengguna di organisasi mitra, apakah ada tindak lanjut yang harus

dilakukan untuk perbaikan, dan sebagainya).

Dalam bab ini dituliskan kesulitan atau kemudahan yang ditemui selama kerja praktek terkait dengan komunikasi antar personal (dengan

lingkungan kerja), kerja tim, pengetahuan yang mendukung pelaksanaan MSIB, serta bagaimana solusi untuk kesulitan yang dihadapi.

III.1 <Deskripsi persoalan sesuai dengan topik project MSIB >

III.2 <Beri judul sub bab sesuai dengan proses pelaksanaan Project MSIB>

Uraikanlah proses yang dikerjakan selama mengerjakan project MSIB termasuk hambatan yang ditemui dan cara penyelesaian jika ada.

Dalam bagian ini juga dituliskan kakas atau pengetahuan yang dimanfaatkan dalam proses pelaksanaan KP.

III.3 < Beri judul sub bab sesuai dengan pencapaian hasil dari Project MSIB >

Uraikan berbagai hasil yang diperoleh selama menjalankan project MSIB di organisasi Mitra MSIB, rinciannya mengacu pada lampiran

dokumen teknik jika ada. Hasil selama mengikuti MSIB dikaitkan juga dengan tujuan MSIB di sub bab I.3.

1
Bab IV Penutup

Tuliskan apa yang perlu disampaikan sebagai penutup berupa kesimpulan dan saran perbaikan.

IV.1 <Kesimpulan >

Tuliskan kesimpulan baik mengenai proses pelaksanaan MSIB maupun mengenai substansi yang dikerjakan selama menjalani MSIB

(jelaskan per point).

IV.2 <Saran>

Tuliskan saran baik mengenai proses pelaksanaan MSIB di organisasi Mitra maupun mengenai substansi atau topik yang digeluti selama

menjalankan program MSIB (jelaskan per point).

1
Referensi

Tuliskan berbagai referensi yang digunakan dalam laporan MSIB terurut abjad berdasar nama pengarang dan beri nomor mulai dari [1],

contoh:

Bab V
Cat: nomor halaman mengikuti daftar isi, misal: sebelum bab pendahuluan, ada lampiran padanan istilah dengan nomor halaman vi, maka

nomor halaman daftar pustaka adalah vii

8
Penulisan halaman untuk setiap lampiran sama dengan format penulisan halaman untuk setiap bab, contoh untuk Lampiran A, halaman

berawal dari A-1, A-2, dst. Posisi nomor halaman pada halaman pertama ditulis pada bottom center, untuk halaman berikutnya adalah top

right. Hal ini juga berlaku untuk nomor halaman pada bab isi.

Bab VI Lampiran A. <TOR>

Lampiran A bersifat wajib untuk mahasiswa yang melakukan MSIB. TOR berisi job description Mahasiswa dan target mengikuti MSIB di

organisasi Mitra yang telah disepakati bersama antara Mahasiswa dan Organisasi Mitra. TOR ini dibuat pada awal pelaksanaan

(onboarding) dan ditandatangani oleh pihak Mahasiswa dan Organisasi Mitra. Pembimbing dari Program Studi akan membantu mahasiswa

melaksanakan MSIB dan menyusun laporan MSIB sesuai TOR yang telah disepakati.

A-1
Bab VII Lampiran B. Log Activity

Pada Bagian ini berisi log activity dengan format sebagai berikut

Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

B-1
Bab VIII Lampiran C. <Dokumen Teknik>

Mahasiswa peserta MSIB dapat melampirkan berbagai dokumen teknik yang merupakan hasil pelaksanaan project MSIB, contoh Software

Requirement Specification (SRS), dll. Lampiran ini wajib ada, kecuali bagi perusahaan yang menyatakan bahwa dokumen teknis terkait

project yg dijalankan dalam MSIB yang bersifat confidential. Jika dokumen teknis bersifat confidential, maka lampiran ini diganti dengan

lampiran surat pernyataan dari perusahaan dan ditandatangani oleh pembimbing di perusahaan bahwa dokumen teknis terkait MSIB

bersifat confidential.

C-1

Anda mungkin juga menyukai