Anda di halaman 1dari 10

JKSP Volume 2 Nomor 1, 28 Februari 2019

Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana


ISSN 2615-6571 (Print), ISSN 2615-6563 (Online)
Tersedia online di http://ojs.ukmc.ac.id/index.php/JOH

EFEK PSIKOSOSIAL PADA PERAWAT PEREMPUAN YANG MENJALANI


PERAN GANDA

THE EFFECT OF PSIKOSOSIAL TO NURSES WOMEN WHO UNDERGO


THE DUAL ROLE

Faulis Apriani1, Lina Dewi Anggraeni1


1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus Jakarta
Email: faulisa14@gmail.com; linadewiam@gmail.com

Submisi: 26 Januari 2019; Penerimaan:12 Februari 2019 ; Publikasi : 28 Februari 2019

ABSTRAK
Perawat perempuan yang telah menikah dan bekerja adalah seorang perempuan dengan peran ganda. Adanya
peran ganda menuntut seorang perempuan memililiki tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga dan karyawan.
Terbaginya tanggung jawab tersebut seringkali membuat seorang perempuan dengan peran ganda menjadi
tidak fokus. Dalam bekerja sebagai perawat profesional dituntut menjalankan tugas dan kewajibannya sehingga
tidak dapat dipungkiri bahwa akan berdampak pada psikososial individu dan berujung kepada penurunan
kualitas kerja dirumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam efek psikososial pada
perempuan yang menjalani peran ganda: sebagai perawat bekerja 3 shift dan ibu rumah tangga. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Delapan orang
perawat diwawancarai pada bulan april s.d juli 2018 setelah dipilih melalui teknik purposive sampling. Data
analisis menggunakan metode Collaizi. Penelitian mengidentifikasi 4 temayaitu:
1) Perubahan yang dialami, 2) Strategi melakukan perubahan, 3) Faktor pendukung melakukan peran ganda
dan 4) Faktor penghambat peran ganda. Hasil penelitian ini mengharapkan perawat meningkatkan tanggung
jawab pribadinya sebagai perawat yang bekerja 3 shift dan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga, selain
itu substitusi peran sangat dibutuhkan dalam mengatasi konflik yang terjadi, tidak hanya itu dukungan keluarga
dan lingkungan kerja juga dapat membantu meringankan konflik peran.

Kata kunci : Efek psikososial, Peran Ganda, Perawat

ABSTRACT
Nurses women who have got married and work is a woman with a dual role. The existence of a dual role
demanded a woman come with responsibilities as housewive and employee. The breakup of liability often makes
into focus. In his work as a professional nurse is required to perform tasks and obligations so it can't be denied
that will have an impact on the individual's psychosocial and led to a decline in the quality of work. In working
as a nurse professional prosecuted duties and their obligations and cannot be denied that will have an impact
on psychosocial these individuals. The research aims to understand psychosocial effect in women who
underwent: the dual role as a nurse work 3 shift and housewives. The methodology used was a qualitative
methodology by approach phenomenology descriptive. Eight nurses interviewed in April - July after chosen by
2018 technique purposive sampling. Data in a Collaizi analysis. Research identifies 4 themes that: 1 ) the
changes for, 2 ) strategy change, 3 ) supporting factors performing a role double and 4 ) the barrier the dual
role. The result of this research expect nurse increase his personal responsibility as a nurse who works 3 shift
and responsibilities as a housewife, in addition substitution the role of is necessary to resolve the conflict that
occurs, not only that family encouragement and workplace could also help relieve conflict the role.

Keywords: Psychosocial Effect, Dual Role, Nurse

14 | Faulis Apriani, Lina Dewi Anggraeni : Efek Psikososial Pada Perawat Perempuan Yang Menjalani Peran Ganda
JKSP Volume 2 Nomor 1, 28 Februari 2019

PENDAHULUAN organisasi dan lingkungan sekitar yang


Peran ganda adalah dua peran yang berpotensi menyebabkan gangguan pada
dilakukan sekaligus yakni sebagai ibu rumah psikososial pekerja. Perempuan dengan peran
tangga dan perempuan karir.1 Peran tersebut ganda sering mengalami konflik dalam dirinya
dilakukan karena ada keinginan untuk ikut karena adanya pertentangan antara tanggung
meningkatkan kesejahteraan keluarga. Selain jawab yang dimilikinya sebagai ibu rumah
itu, mereka ingin juga mengekspresikan tangga serta profesinya sebagai perawat.
dirinya ditengah keluarga dan masyarakat. Kedua peran ini memiliki tuntutan- tuntutan
Tidak menutup kemungkinan hal ini terjadi yang harus dilaksanakan secara profesional
pada profesi perawat yang mayoritas adalah dan berkesinambungan.
perempuan. Berdasarkan hasil wawancara yang
Profesi perawat perempuan memiliki dilakukan di salah satu RS swasta di Jakarta,
presentase lebih banyak dibandingkan perawat M (37 tahun) mengatakan “..beban
perawat laki-laki. Data yang didapat dari kerja yang dirasakan berat, sehingga ketika
International Council of Nurses (ICN)2 pulang ke rumah sering terjadi cekcok dengan
terdapat 20 juta orang perawat yang terdaftar suami karena tidak ada yang menjaga anak di
didunia. Berdasarkan data dari American rumah dan menjemput anak sekolah, bingung
Nurses Association (ANA)3 pada tahun 2017 karena anak sakit tapi tanggung jawab
tercatat 3.6 juta perawat yang terdaftar sebagai perawat bekerja dirumah sakit tetap
diorganisasi tersebut, dan 83% diantaranya harus berjalan sehingga saya kurang
adalah perawat perempuan. Menurut data fokusnya kerja dengan berujung berakibat
yang didapat dari PPNI pada bulan April 2017 kepada penurunan kualitas kerja dirumah
terdapat 359.339 orang perawat yangterdaftar sakit…”
di Indonesia, 256.326 orang perawat berjenis Dalam melaksanakan keperawatan,
kelamin perempuan, ini menunjukan bahwa perawat mempunyai peran dan fungsi sebagai
71 % profesi perawat yaitu perempuan. perawat sebagai berikut: pemberi asuhan
Perawat yang menjalankan peran ganda keperawatan, advokat keluarga, pendidik,
sebagai ibu rumah tangga kesulitan membagi konseling, kolaborasi, pengambilankeputusan
waktu untuk merawat anaknya dengan etik, dan peneliti keperawatan.6 Perawat dalm
pekerjaannya sebagai perawat yang dituntut melaksanakan perannya di tuntut untuk
untuk melakukan asuhan keperawatan dan bekerja shift. Shift kerja diterapkan untuk
pendokumentasian sehingga berefek sering menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan
sakit kepala, kelelahan dan kehilangan bidangnya yang dirotasi sesuai jam kerja yang
semangat bekerja. Hasil penelitian diberlakukan oleh perusahaan yang
menunjukkan terdapat hubungan yang bersangkutan sesuai dengan kebijakan yang
bermakna antara konflik peran ganda dengan ada.7
stres kerja perawat pelaksana di ruang rawat Pembagian shift kerja memiliki efek
inap RSUD dr.Rasidin Padang dengan nilai fisiologi dan psikologis. Efek fisiologis yang
p=0,0005.4 Data ini juga menunjukkan bahwa terjadi diantaranya gangguan kualitas tidur,
perawat mengalami dilema dengan menurunnya kapasitas kerja fisik akibat
pekerjaannya karena merasa kurang timbulnya perasaan mengantuk dan
mendapatkan dukungan dari suami dan lelah.enurunnya nafsu makan dan gangguan
keluhan dari keluarga karena keluarga harus pencernaan. Efek psikologis yang terjadi
mengurus anak saat perawat bekerja dan jika adalah adanya gangguan kehidupan keluarga,
ada anak yang sakit, mereka merasa cemas hilangnya waktu luang, kecil kesempatan
selama jam kerja bahkan ada yang akhirnya untuk berinteraksi dengan teman, dan
tidak masuk atau absen kerja.4 Hal tersebut mengganggu aktivitas kelompok dalam
tentu saja akan berujung pada penurunan masyarakat.8
kualitas kerja dirumah sakit. Profesi perawat di rumah sakit dituntut
Menurut International Labour memberikan pelayanan profesional dengan
Organization5 bahaya psikososial dalam memenuhi standar operasional yang berlaku,
pekerjaan merupakan segala aspek hal tersebut mengakibatkan terjadinya peran
permasalahan yang timbul di kehidupan ganda terutama sebagai orang tua yang
pribadi dan lingkungan kerja antara pekerja, berposisi sebagai perawat. Peran ganda
tersebut mengakibatkan sulitnya membagi

15 | Faulis Apriani, Lina Dewi Anggraeni : Efek Psikososial Pada Perawat Perempuan Yang Menjalani Peran Ganda
JKSP Volume 2 Nomor 1, 28 Februari 2019

waktu antara pekerjaan dan keluarga, diminta untuk membaca transkrip yang telah
misalnya perawat yang menjalani pola shift dibuat oleh peneliti. Selanjutnya, validasidata
kerja sering kali merasa cemas karenasulitnya dilakukan dengan triangulasi. Triangulasi
mengatur waktu antara pekerjaan dan adalah teknik pemeriksaan data melalui
mengatur rumah tangganya, sehingga sering sumber. teknik triangulasi dalam penelitian ini
kali tidak ada waktu dengan anak dan dilakukan dengan penggunaan sumber yaitu
keluarganya. Penelitian ini bertujuan untuk dengan membandingkan data dengan teknik
mengetahui lebih dalam efek psikososial pada wawancara di tempat dan waktu yang berbeda
perempuan yang menjalani peran ganda: dari pengumpulan data sebelumnya, yaitu
sebagai perawat bekerja 3 shift dan ibu rumah dengan cara membandingkan data hasil
tangga. pengamatan dengan data hasil wawancara.

METODE PENELITIAN HASIL


Penelitian ini menggunakan penelitian Pastisipan penelitian ini berjumlah 8
fenomenologi deskriptif. Penelitian ini (delapan) orang perawat yang menjalankan
bertujuan mengetahui efek psikososial pada peran ganda sebagai perawat bekerja 3 shift
perempuan yang menjalani peran ganda: dan ibu rumah tangga (istri bagi suaminya dan
sebagai perawat bekerja 3 shift dan ibu rumah ibu bagi anak-anaknya) dengan kisaran umur
tangga. Penelitian ini bersifat individual 28-33 tahun. Pastisipan pada penelitian ini
tergantung bagaimana individu tersebut memiliki tempat tinggal yang berbeda- beda
mempersepsikan pengalamannya selama ini jaraknya dari RS tempat mereka bekerja.
terhadap peristiwa atau kejadian yang Mayoritas 87,5% pastisipan memiliki jumlah
dijalaninya sehingga akan didapatkan efek anak 2 dengan rentang usia
yang berbeda-beda satu sama lainnya.9 6 bulan sampai 1 tahun dan kisaran lama
Penelitian ini menggunakan teknik purposive menjalankan peran ganda sebagai perawat dan
sampling yaitu dalam memilih sampel dari ibu rumah tangga mulai dari 1 tahun hingga 5
populasi dilakukan secara tidak acak dan tahun lamanya. Penelitian ini menghasilkan
didasarkan dalam suatu pertimbangan empat tema yaitu: perubahan yang dialami,
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri strategi menyikapi perubahan, faktor
berdasarkan ciri atau sifat populasi yang pendukung melakukan peran ganda danfaktor
sudah diketahui sebelumnya10 Delapan orang penghambat peran ganda.
perawat diwawancarai pada bulan April-Juli Tema 1: Perubahan yang dialami
2018, dengan kriteria berusia 25-35 tahun Keterlibatan perempuan dalam
dan waktu menjalani peran ganda 1-10 tahun. pekerjaan di luar rumah selalu mempunyai arti
Cara pengumpulan data dalam penelitian tersendiri dalam kehidupannya sebagai
ini ialah dengan wawancara mendalam dan individu, istri, ibu rumah tangga dan anggota
catatan lapangan (fieldnote). Strategi masyarakat. Pilihan perempuan untuk bekerja
wawancara dalam penelitian ini ialah dengan di luar rumah membawa konsekuensi dimana
pertanyaan terbuka dan partisipan perempuan harus pandai mengatur waktu agar
diwawancarai selama kurang lebih 30 menit. perannya di rumah juga dapat dijalankan
Percakapan selama proses wawancara dengan baik. Perubahan-perubahan yang
direkam dengan menggunakan tape recorder. dialami oleh partisipan berkaitan dengan
Sebelum melakukan wawancara kepada perubahan psikologios, fisik dan sosial.
informan, peneliti melakukan uji coba
wawancara untuk berlatih teknik wawancara Perubahan Psikologis
mendalam. Psikologis merupakan kata lain dari
Analisis data dalam penelitian ini jiwa atau mental yang berupa perilaku, isi
menggunakan pendekatan metode Colaizzi. pikiran, alam perasaan, kebiasaan, dan
Setelah hasil wawancara dianalisis pengetahuan. Perubahan psikologis yang
menggunakan metode Colaizzi, untuk dimaksud dalam penelitian ini adalah
meningkatkan kepercayaan hasil data, bagaimana respon atau efek kejiwaan yang
dilakukan pengabsahan data ditimbulkan oleh perempuan yang
(trustworthiness). Uji keabsahan data dapat menjalankan peran ganda sebagai perawat
dilakukan dengan member check, dengan cara bekerja 3 shift dan ibu rumah tangga dengan
informan yang telah diwawancara

16 | Faulis Apriani, Lina Dewi Anggraeni : Efek Psikososial Pada Perawat Perempuan Yang Menjalani Peran Ganda
JKSP Volume 2 Nomor 1, 28 Februari 2019

kehidupan yang dijalaninya sehari-hari. Hasil Perubahan Sosial


wawancara dari 8 pastisipan yang peneliti Peran ganda perempuan membawa
lakukan didapatkan perubahan psikologis dampak pada pergeseran nilai dalam keluarga,
karena pekerjaan dan rumah tangga berupa perubahan struktur fungsional dalam
diantaranya 5 pastisipan merasa stres, 8 kehidupan keluarga. Pada penelitian ini,
pastisipan dilema dan merasa bersalah. ditemukan bahwa perempuan yang
Berikut kutipan dari pastisipan tersebut menjalankan peran ganda mengalami
dijabarkan satu persatu secara terperinci: kurangnya waktu bersama keluarga dan
“Stres banget pasti karena kan kita kalau lingkungan.
di rumah anak rewel anak nangis kan
maunya ama kita kalo anak jauh tuh kita “Kurang rasanya untuk rekreasi karena
pasti kepikiran di rumah...” (sambil perbedaan libur itu aja sih, dan kita musti
memainkan kancing baju dan menatap tape pintar-pintar atur waktu aja
recorder) (I1) sih...”(memainkan jari tangan)(I4)

“Rasanya sih dilema juga ya tapi saya “Jadwal saya sama suami liburnya ga
lebih pro ke anak sih kalau anak ga ada pernah sama, suami saya libur weekend
yang jaga tapi itu juga sangat terpaksa...” tapi ya kan setiap weekend kan saya tetap
(menatap dinding lalu diam sejenak)(I6) kerja...”(melihat handphone)(I5)

“Ada rasa bersalah gitu ke anak saya ko “Terus yang dulunya sama temen-temen
bisa orang lain bisa diurus tapi anak lebih intens sekarang berkurang sangat
sendiri ga bisa...” (memegang pinggiran jauh berbeda sekali kondisinya itu, iya ko
kursi dan merunduk)(I7) rasanya sepi ya nah begitu ada sih rasa
kapan nih ngumpul ma temen-
Perubahan Fisik temen”...(menghela nafas)(I1)
Menjalankan peran ganda sebagai
perawat bekerja 3 shift dan ibu rumah tangga Tema 2: Strategi Menyikapi Perubahan
memiliki tantangan yang besar yang dapat Strategi manajemen konflik
mengakibatkan dampak langsung pada dipengaruhi oleh berbagai macam
kondisi fisik yang dirasakan bagi perempuan pertimbangan. Pasangan suami istri sebaiknya
yang menjalaninya. Kurangnya istirahat menghindari strategi yang tidak efektif untuk
karena beban kerja yang bertambah dapat tujuan yang jangka panjang karena strategi
mengakibatkan perubahan pola tidur seperti yang tidak efektif dapat menimbulkan dampak
kurang tidur dan sering tidur larut malam yang lebih buruk terhadap suatu hubungan.
hingga kelelahan. Pada penelitian ini, Penelitian ini mengungkapkan bahwa
ditemukan bahwa perempuan yang perempuan yang menjalankan peran ganda
menjalankan peran ganda mengalami kurang melakukan subsitusi peran dalam rumah
tidur, sakit kepala, lelah dan capek. tangga dan di lingkungan kerja serta koping
pribadi.
“Tidurnya palingan cuma dua sampe tiga
jam aja abis itu jam empat udah harus Subsitusi Peran di Rumah Tangga
berangkat kerja lagi...” (sambil menghela Sejatinya, tanggung jawab mengurus
nafas)(I4) keluarga tidak dapat diserahkan pada satu
pihak, suami atau istri saja. Terlebih bila
“Suka sakit kepala dan karena saya punya suami dan istri sama-sama bekerja. Membagi
riwayat vertigo suka kambuh kalo tidur waktu dan konsentrasi untuk bekerja sekaligus
kurang”... (memegang kepala)(I8) mengurus anak dan rumah tangga bukanlah
hal yang mudah. Kerja sama dan kekompakan
“Kadang capek juga sih ngejalaninnya antara suami dan istri dalam mengurus
apalagi kalau pasien lagi rame dan anak keluarga sangat diperlukan. Pada penelitian
rewel”...(menghela nafas panjang)(I3) ini, megungkapkan bahwa terjadi subtisusi
peran dengan suami dan orang tua.

17 | Faulis Apriani, Lina Dewi Anggraeni : Efek Psikososial Pada Perawat Perempuan Yang Menjalani Peran Ganda
JKSP Volume 2 Nomor 1, 28 Februari 2019

“Mungkin saya yang ngambil cuti kalau “Tapi selama ini sih dijalanin aja kaya air
emang benar-benar anak lagi sakit pernah mengalir...”(merentangkan kedua
juga waktu dinas anak sakit suami cuti nah tangan)(I6)
disini saya mondar mandir sambil dinas
sambil jagain anak jadi kalo pas istirahat “Me time nya sangat-sangat kurang
saya naik cek kondisi anak tapi yang pasti intinya fokus ke diri kita sendiri tuh kaya
suami harus cuti kalo ga ya, ga bisa, kalau ibarat udah ga perduli sih fokusnya lebih
ga ada yang ngasuh ya...” (memainkan ke kerjaan dan anak itu aja
ujung baju)(I1) sih...”(memainkan ballpoint)(I8)

“Ke orang tua ngasih tahu obat-obatan Tema 3: Faktor pendukung melakukan
apa yang musti dikasih sama kalau mereka peran ganda
demam musti pantau suhunya paling Perempuan yang menjalani peran ganda
gitu...”(melihat handphone) (I8) sebagai perawat bekerja 3 shift dan ibu rumah
tangga membutuhkan dimensi dukungan
Subsitusi Peran di Lingkungan Kerja dalam menjalankan kedua perannya tersebut.
Perawat sebagai profesi mengharuskan Pada penelitian ini pastisipan melakukan
setiap perawat melaksanakan prosedur sesuai peran ganda, karena mendapatkan dukungan
peraturan dan norma-norma yang berlaku dari keluarga, rekan kerja dan alasan finansial.
diperusahaan, ada kalanya seorang perawat Berikut hasil kutipan wawancara yang
yang menjalankan peran ganda mengalami disampaikan oleh pastisipan:
situasi yang mengharuskan dirinya untuk “Dukungannya sih biasanya lebih ke antar
memilih antara profesinya sebagai perawat jemput, nelpon kalau mau jemput, kaya
atau perannya sebagai ibu rumah tangga. perhatian kecil gitu aja sih...”(tersenyum)
Sesama rekan kerja seprofesi saling bahu (I2)
membahu untuk membantu rekannya “Orang tua ya kalau misal saya kerja
sehingga tercipta lingkungan kerja yang dirumah ga ada yang jagain anak ya orang
kondusif. Berikut hasil wawancara dari tua saya yang bersedia menjaga dan
pastisipan yang mengalami hal tersebut: mengawasi anak-anak dirumah...”
“Saya juga ngerasa ga enak ya, apalagi (menahan nafas sejenak) (I6)
kita kerja di bidang jasa, ya kalau kita “Kalau saya sih lebih ke kebutuhan
kurang tenaga ya apalagi sama teman- ekonomi ya tapi ke ekonomi yang untuk
teman yang lain, yang lagi libur disuruh masa depan anak-anak sama karena abis
masuk gara-gara kita yang ijin ga masuk saya lulus kuliah langsung kerja jadi udah
kerja”...(menghelana nafas)(I8) terbiasa pegang uang sendiri...” (menarik
nafas)(I8)
Koping Pribadi
Setiap ibu bekerja semestinya juga Tema 4 : Faktor penghambat peran ganda
memiliki kemampuan baik dalam manajemen Hambatan adalah usaha yang ada dan
terhadap dirinya, bagaimana dirinya mengatur berasal dari dalam diri sendiri yang memiliki
kebutuhan yang diperlukan untuk keluarga, sifat atau memiliki tujuan untuk melemahkan
pekerjaan atau dirinya sendiri. Pada penelitian dan menghalangi secara tidak konsepsional.
ini para pastisipan berkeluh kesah, menghibur Pada penelitian ini, perempuan yang
diri, pasrah, dan merubah prioritas. Berikut meakukan peran ganda mengalami konflik
hasil kutipan wawancara yang disampaikan batin, keterbatasan personil dalam keluarga,
oleh pastisipan: dan lokasi temapt keja yang jauh. Berikut hasil
“Cerita aja ke suami atau sekedar cerita kutipan wawancara yang disampaikan oleh
dan suami selalu ngasih dukungan dan pastisipan:
motivasi sih...” (tersenyu)(I5) “Kalau emang terpaksa banget saya harus ijin
saya ngerasa ga enak aja sama teman kerja
“Saya makan diluar atau refreshing ke apalagi kalau pasien lagi ramai saya ngerasa
mall sambil sharing kendala atau masalah tanggung jawab saya dikerjaan dilimpahkan
yang saya ke teman jadi paling ga enaknya itu aja sih...”
alamin...”(tersenyum)(I4) (menatap dinding)(I5)

18 | Faulis Apriani, Lina Dewi Anggraeni : Efek Psikososial Pada Perawat Perempuan Yang Menjalani Peran Ganda
JKSP Volume 2 Nomor 1, 28 Februari 2019

“Kalau orang tua mau pergi tapi musti jagain perjuangannya untuk menyeimbangkan antara
anak saya karena saya musti masuk kerja dan keluarga, perkawinan, anak-anak, dan kerja.13
ga mungkin ijin tiba-tiba dan gara- gara itu Hasil penelitian ini juga
mereka ga jadi pergi kadang ngerasa ga enak mengidentifikasikan perubahan fisik yang
juga sih dan itu sih yang sering jadi beban dialami oleh perempuan yang menjalani peran
apalagi kalau mereka udah bilang ya mama ganda sebagai perawat bekerja 3 shift dan ibu
padahal mau pergi, ni jadi ga jadi rumah tangga mereka mengalami gangguan
deh...”(menrik nafas panjang)(I8) pola tidur seperti kurang tidur dan timbulnya
sakit kepala serta timbul kelelahan dan
“Lebih ke waktu sih ya karena habis dijalan kecapean saat menjalankan peran ganda yang
karena jarak dari rumah sakit ke rumah kan bekerja 3 shift. Pekerja yang melakukan shift
jauh kalau pulangnya malam ya namanya kerja satu kali saja maka secara bertahap
dijalan kan kita ga tau”...(memainkan circadian rhythms akan kembali ke irama
kancing baju) (I7) semula, akan tetapi apabila shift kerja
dilakukan secara menetap, maka circadian
PEMBAHASAN rhythms tidak akan kembali ke irama semula.14
Perubahan yang dialami Perempuan yang menjalankan peran
Hasil penelitian ini mengidentifikasi 3 ganda, memerlukan energi yang lebih besar
perubahan yang dialami oleh perempuan yang apabila dibandingkan denganperempuan yang
menjalani peran ganda sebagai perawat berperan sesuai kodratinya saja. Perempuan
bekerja 3 shift dan ibu rumah tangga yang menjalankan peran ganda akan lebih
diantaranya perubahan psikologis, perubahan cenderung mengalami kelelahan kerja karena
fisik dan perubahan sosial. Perubahan adanya beban kerja yang lebih besar jika
psikologis yang dialami oleh Pastisipan dibandingkan dengan perempuan yang hanya
diantaranya merasakan stres, dilema dan menjalankan peran kodratinya saja. Wanita
merasa bersalah. Seperti pernyataan“Rasanya dan laki-laki membutuhkan waktu tidur yang
sih dilema juga ya tapi saya lebih pro keanak sama, akan tetapi beban kerja wanita dirumah
sih kalau anak ga ada yang jaga tapi itu juga lebih besar daripada laki-laki.14
sangat terpaksa...” (menatap dinding lalu Perubahan sosial dialami oleh perempuan
diam sejenak)(I6). Hal ini didukungpenelitian yang menjalani peran ganda sebagai perawat
yang menunjukkan adanya perubahan bekerja 3 shift dan ibu rumah tangga mereka
psikologis yang ditandai oleh adanya merasakan berkurangnya waktu bersama
kecemasan, dilema, dan perubahan sikap keluarga dan berkurangnya waktu dengan
seperti munculnya keras kepala, tidak puas lingkungan. Seorang istri harus dapat
terhadap apa yang dicapai dan sebagainya.11 membagi waktu untuk suami dan anak
Hal ini selaras dengan penelitian yang walaupun memiliki jadwal yang padat.
dilakukan oleh Wulandari yang menyatakan Ketika hal itu tidak mampu diberikan
bahwa semakin tinggi konflik peran ganda seorang istri karena kesibukannya di tempat
maka akan semakin tinggi pula stres kerja kerja maka terjadi hal-hal yang negatif seperti
yang dialami perawat.12 Begitupula anak kurang mendapat perhatian, misalnya
sebaliknya, semakin rendah konflik peran ketika sang ibu sedang sibuk atau mempunyai
ganda maka akan semakin rendah pula stres tugas dari kantor sehingga tidak mempunyai
kerja yang dialami perawat. waktu untuk bersantai dengan suami dan anak.
Perasaan stres, dilema dan merasa Kurangnya waktu libur yang bersamaan
bersalah yang dirasakan pada perempuan yang menjadi penyebab kurangnya waktu yang
menjalani peran ganda sebagai perawat dibutuhkan oleh keluarga.
bekerja 3 shift dan ibu rumah tangga
mempengaruhi psikologis ibu tersebut dalam Strategi Menyikapi Perubahan
menjalankan perannya sehari-hari. Gutek dan Hasil penelitian ini mengidentifikasikan
Larwood dalam Permatasari mengatakan strategi yang dilakukan oleh perempuan yang
bahwa banyak wanita telah mencoba untuk menjalani peran ganda sebagai perawat
mengkombinasikan antara karir profesional bekerja 3 shift dan ibu rumah tangga mereka
dan kehidupan keluarga. Prosesnya, mereka
harus dapat mengatasi konflik dalam

19 | Faulis Apriani, Lina Dewi Anggraeni : Efek Psikososial Pada Perawat Perempuan Yang Menjalani Peran Ganda
JKSP Volume 2 Nomor 1, 28 Februari 2019

melakukan subsitusi peran dirumah tangga memilih kedua peran tersebut dengan tetap
seperti dibutuhkannya peran suami dan mempertimbangkan resiko yang akan
orangtua, substitusi peran dilingkungan kerja dihadapi, saat ini mereka tidak lagi
serta koping pribadi seperti berkeluh kesah, memikirkan untuk kesenangan diri sendiri
menghibur diri, pasrah dan perubahan tetapi lebih mementingkan keluarga diatas
prioritas dalam hidupnya. Pernyataan kepentingan pribadi.
pastisipan: Manajemen diri yang dilakukan oleh
“Mungkin saya yang ngambil cuti kalau perempuan yang menjalani peran ganda
emang benar-benar anak lagi sakit pernah sebagai perawat bekerja 3 shift dan ibu rumah
juga waktu dinas anak sakit suami cuti nah tangga untuk mengurangi stres dengan cara
disini saya mondar mandir sambil dinas berkeluh kesah, menghibur diri sendiri dan
sambil jagain anak jadi kalo pas istirahat pasrah. Individu yang berada pada kondisi
saya naik cek kondisi anak tapi yang pasti stres, ia akan menggunakan berbagai cara
suami harus cuti kalo ga ya, ga bisa, kalau untuk mengatasinya, individu dapat
ga ada yang ngasuh ya...” (memainkan menggunakan satu atau lebih sumber koping
ujung baju)(I1) yang tersedia.16
Mereka lebih kepada bercerita dengan
Gutek dalam Indrayani menyebutkan suami atau rekan kerjanya mengenai
bahwa konflik pekerjaan-keluarga permasalahan yang dialami dan meminta
mempunyai dua komponen, yaitu urusan solusi yang dialami oleh mereka. Waktu luang
keluarga mencampuri pekerjaan, konflik yang tersedia dapat mereka manfaatkan untuk
pekerjaan-keluarga dapat timbul dikarenakan sekedar pergi ke mall atau salon untuk sekedar
urusan pekerjaan mencampuri urusan mengurangi kejenuhan dengan peran ganda
keluarga, seperti banyaknya waktu yang yang mereka jalani. Beberapa pastisipan
dicurahkan untuk menjalankan pekerjaan diidentifikasi mereka pasrah saja menjalani
menghalangi seseorang untuk menjalankan peran ganda yang dijalaninya selagi mereka
kewajibannya di rumah atau urusan merasa happy saat menjalaninya.
keluarga.15 Urusan keluarga mencampuri Hal ini diperkuat oleh Saputroyang
urusan pekerjaan seperti merawat anak yang menyatakan bahwa peran ganda akan
sakit akan menghalangi seseorang untuk berdampak pada interaksi sosial. Selain itu
datang ke tempat kerja (ijin). Indrayani Saputro juga mengungkapkan cara
menyatakan bahwa konflik pekerjaan- mengatasi masalah yang dilakukan terbagi
keluarga berhubungan negatif dengan kinerja menjadi dua yaitu, problem focused coping
karyawan perempuan, begitu juga konflik dan emotion focused coping.17 Bentukproblem
keluarga-pekerjaan berhubungan negatif focused coping yang mereka lakukan adalah
dengan kinerja karyawan.15 Rendahnya menyewa pembantu untuk mengurus anak
tingkat kinerja yang berhubungan dengan selagi bekerja, lalu memanfaatkan waktu
hasil kerja karyawan tersebut pada suatu peran luang sebelum dan sesudah bekerja untuk
bisa dialami bila seseorang sering kali gagal mengurus rumah dan berkomunikasi dengan
memenuhi peran itu karena dengan karyawan keluarga khususnya suami, kemudian yang
yang pekerjaannya tidak mengganggu terakhir adalah dengan cara asertif ketika
kehidupan keluargannya. menghadapi permasalahan dengan teman
Karyawan yang mengalami tingkat kerja atau atasan sehingga masalahnya bisa
konflik pekerjaan-keluarga tinggi melaporkan segera terselesaikan.
menurunnya kinerja karena merasa lebih Bentuk strategi koping yang kedua
dikuasai oleh pekerjaannya yang adalah emotion focused coping contoh yang
mengakibatkan karyawan tidak bisa mereka lakukan adalah dengan mengalah
memenuhi tanggung jawab keluarganya, (restrain coping), hal ini dilakukan ketika
karena mengurangi kualitas kehidupan situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan
keluarganya. Seorang istri harus mampu untuk berbicara langsung dengan teman kerja
menentukan prioritas kerja dan keluarga, atau atasannya. Cara terakhir adalah
disini istri dituntut untuk dapat menentukan mendekatkan diri pada Tuhan. Mereka
sikap terhadap dua peran yang harus percaya bahwa dengan mendekatkan diri
dijalaninya. Upaya yang dapat ditempuh oleh
istri untuk mengatasi konflik tersebut adalah

20 | Faulis Apriani, Lina Dewi Anggraeni : Efek Psikososial Pada Perawat Perempuan Yang Menjalani Peran Ganda
JKSP Volume 2 Nomor 1, 28 Februari 2019

pada Tuhan bisa membantu meringankan dan emosi. Dukungan sosial dari tempat kerja
beban mereka dalam menghadapi masalahnya dapat memberikan kontribusi, terutama pada
produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
Faktor pendukung melakukan peran Mayes dalam Almasitohmengatakan bahwa
ganda rekan kerja yang mendukung menciptakan
Faktor pendukung melakukan peran situasi tolong menolong, bersahabat, dan
ganda pada penelitian ini bersumber dari bekerjasama akan menciptakan lingkungan
keluarga seperti dukungan yang diberikan kerja yang menyenangkan serta menimbulkan
oleh suami dan orangtua, serta support dari kepuasan dalam bekerja. Hal tersebut sesuai
rekan kerja dan alasan finansial. Berbagai dengan hasil penelitian yang mengungkapkan
peran (multiple role) perempuan yang bahwa dukungan sosial dapat mencegah
menjalankan peran ganda menjadi faktor yang terjadinya psychological distress
dapat mempengaruhi sikap kerja, terutama dilingkungan kerja.18
ibu, dimana pada kenyataannya disatu sisi ibu Hasil penelitian ini juga menemukan
tetap terus bekerja dan berkarir sementara bahwa alasan mereka menjalankan peran
disisi lain mereka tidak bisa lepas dari ganda lebih ke arah menopang ekonomi
perannya sebagai ibu dan istri, belum lagi bila keluarga. Kebutuhan rumah tangga yang
dikaitkan dengan pembagian kerja domestik begitu besar saat ini mendesak suami dan istri
rumah tangga dimana ibu yang masih lebih harus bekerja untuk bisa mencukupi
banyak mengerjakannya. Dukungan orang kebutuhan sehari-hari. Dua alasan yang
sekitar seperti suami, orang tua dan rekan merupakan motivasi perempuan untuk bekerja
kerja sangat berperan besar demi kesuksesan adalah dikarenakan kebutuhan ekonomi dan
seseorang menjalan peran ganda. Seperti keinginan aktualisasi diri.4 Faktor pertama
penyataan pastisipan: yang mendorong wanita bekerja adalah
“Orang tua ya kalau misal saya kerja kebutuhan ekonomi. Pendapatantunggal tidak
dirumah ga ada yang jagain anak ya orang dapat lagi cukup untuk menghidupi sebuah
tua saya yang bersedia menjaga dan keluarga di Indonesia. Perempuan Indonesia
mengawasi anak-anak dirumah...” sekarang banyak yang mengambil peran
(menahan nafas sejenak) (I6) dalam usaha untuk menghidupi keluarga.
Sekaran dalam Almasitoh mengatakan Sejumlah besar keluarga Indonesia
bahwa dukungan dan bantuan yang diberikan bergantung pada pendapatan yang didapatkan
suami dan anggota keluarga lainnya akan oleh para perempuan. Kebanyakan perempuan
memberikan kesempatan kepada istri untuk bekerja untuk menambah gaji suami mereka
mengembangkan karirnya.18 Adanya atau menopang keuangan keluarga mereka.
dukungan sosial dari anggota keluarga ini Hasil penelitian dari Irzalinda
akan memberikan rasa aman bagi perempuan menyatakan bahwa kontribusi istri terhadap
untuk berkarir dan menjalankan peran ganda pendapatan keluarga meningkat 16.4 persen.
yang dijalaninya. Hasil penelitian yang Hal ini menunjukkan bahwa bahwa istri
dilakukan oleh Cinnamon dan Rich dalam berkontribusi terhadap pendapatan keluarga.19
Almasitoh menunjukkan ibu yang bekerja Hal ini senada dengan penelitian Ministry of
ternyata lebih sering mengalami konflik dan Health, Labour and Welfare menyebutkan
permasalahan serta lebih menekankan bahwa meningkatnya kontribusi ekonomi istri
pentingnya permasalahan keluarga dapat meningkatkan pendapatan rumah
dibandingkan pekerjaan, ketika keluarga tangga. Faktor kedua yang mendorong
sebagai domain yang paling penting bagi perempuan untuk bekerja kebanyakan adalah
kebanyakan perempuan. Suriyasam dalam untuk aktualisasi diri. Bekerja bagi kaum
Almasitoh menunjukkan bahwa faktor penting perempuan lebih dari sekedar mencari uang,
yang dapat mengurangi dilema antara keluarga banyak sekali keuntungan dari perempuan
dan pekerjaan bagi perempuan adalah adanya bekerja selain mendapatkan tambahan
dukungan dari suami.18 keuangan, misalnya memiliki tempat yang
Hasil penelitian mengatakan dukungan dituju setiap hari, mengembangkan
yang diberikan kepada orang-orang yang keterampilan, menjadi anggota dari komunitas
mengalami banyak tekanan dalam pekerjaan tertentu, memiliki persahabatan dan menjadi
dapat berupa dukungan instrumen, nasehat pribadi.4

21 | Faulis Apriani, Lina Dewi Anggraeni : Efek Psikososial Pada Perawat Perempuan Yang Menjalani Peran Ganda
JKSP Volume 2 Nomor 1, 28 Februari 2019

Faktor penghambat peran ganda menyelesaikannya sendiri. Masalah


Faktor penghambat dalam menjalankan pengasuhan terhadap anak, biasanya dialami
peran ganda pada penelitian ini bersumber oleh para ibu bekerja yang mempunyai anak
dari konflik batin, keterbatasan personil dalam kecil/ balita/ batita. 21
keluarga dan lokasi tempat kerja yang jauh. Jarak tempat kerja yang jauh
Hasil penelitian tentang hubungan antara mempengaruhi kinerja seseorang terutama
konflik peran ganda perempuan karier dengan mereka yang menjalankan peran ganda
sikap kerja negatif menyatakan bahwa merupakan salah satu hambatan yang harus
ketidakmampuan perempuan karir dalam dialami karena akan menghabiskan waktu
menyelesaikan konflik peran ganda tersebut diperjalanan. Perusahaan memerlukan
dapat menyebabkan mereka menampilkan program yang dapat meningkatkan motivasi
sikap kerja yang negatif misalnya kurang dan komitmen kerja karyawannya agar
termotivasi dalam bekerja, kurang konsentrasi mendapat tenaga kerja yang loyal serta
karena urusan keluarga sehingga akan berdedikasi tinggi. Penerapan kebijakan dan
berpengaruh terhadap kinerja pribadi, kegiatan yang ramah bagi keluarga (Friendly-
organisasi atau perusahaan secara keseluruhan family policy) akan menjadi sebuah insentif
dan jarak tempat kerja yang jauh dirasakan yang meningkatkan motivasi dan komitmen,
oleh mereka yang menjalaninya.20 yang selanjutnya akan mendorong pada
Meningkatnya tingkat partisipasi kerja tingginya tingkat produktivitas tenaga kerja.
perempuan akan mengakibatkan peningkatan “Lebih ke waktu sih ya karena habis
waktu di tempat bekerja, waktu perjalanan dijalan karena jarak dari rumah sakit ke
menuju tempat bekerja dan waktu perjalanan rumah kan jauh kalau pulangnya malam ya
untuk aktivitas lainnya. Waktu adalah salah namanya dijalan kan kita ga
satu sumber daya keluarga, dimana waktu tau”...(memainkan kancing baju) (I7)
merupakan sumber daya yang bersifat terbatas
dan dimiliki setiap individu dengan jumlah Berdasarkan hasil analisis data dari
yang sama yaitu 24 jam sehari. Waktu rumah masyarakat berbagai jenis budaya dan
tangga sebagai waktu yang digunakan untuk menyimpulkan bahwa perusahaan
kegiatan rumah tangga atau domestik, dan diuntungkan dengan menerapkan kebijakan
waktu mencari nafkah sebagai waktu yang dan kegiatan yang ramah bagi keluarga.21
digunakan istri untuk bekerja di sektor Terbukti bahwa bila kebijakan dan kegiatan
publik.19 Sifat waktu yang terbatas dan peran yang ramah bagi keluarga ini diterapkan
ganda yang dimiliki oleh istri, maka secara efektif, maka dapat menjadi salah satu
dibutuhkan keseimbangan antara pekerjaan bentuk strategi yang efektif untuk
dan keluarga yang bisa dilihat dari persepsi meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
istri terhadap prioritas antara pekerjaan dan Hal ini dapat terjadi karena kebijakan yang
keluarga. diterapkan dapat mengeliminir hambatan yang
Sikap-sikap penuh pengertian yang berhubungan dengan konflik peran tenaga
ditunjukkan dalam bentuk kerja sama yang kerja wanita. Misalnya, pada dua masalah
positif, ikut membantu menyelesaikan yang sering dirasakan yaitu ketersediaan
pekerjaan rumah tangga, membantu mengurus waktu, fasilitas dan ijin untuk mengurus anak,
anak-anak serta memberikan dukungan moral serta fleksibilitas struktur karir.
dan emosional terhadap karir atau pekerjaan
istrinya. Di Indonesia, iklim paternalistik dan Kesimpulan dan Saran
otoritarian yang sangat kuat, turut menjadi Perubahan yang dialami oleh perempuan
faktor yang membebani peran ibu bekerja, yang menjalani peran ganda sebagai perawat
karena masih terdapat pemahaman bahwa pria bekerja 3 shift dan ibu rumah tangga yang
tidak boleh mengerjakan pekerjaan wanita, ditimbulkan antara lain perubahan psikologis,
apalagi ikut mengurus masalah rumah tangga. perubahan fisik, dan perubahan sosial.
Masalah rumah tangga adalah kewajiban Disarankan untuk para partisipan memiliki
sepenuhnya seorang istri. Masalah yang strategi perubahan tersebut diantaranya adalah
kemudian timbul akibat bekerjanya sang istri, substitusi peran dirumah tangga dan
sepenuhnya merupakan kesalahan dari istri lingkungan kerja serta melakukan koping
dan untuk itu ia harus pribadi yang positif.
bertanggung jawab

22 | Faulis Apriani, Lina Dewi Anggraeni : Efek Psikososial Pada Perawat Perempuan Yang Menjalani Peran Ganda
JKSP Volume 2 Nomor 1, 28 Februari 2019

REFERENSI konflik-peran-ganda.html diakses 20 Juli


1. Soeroso, A. Sosiologi 2 SMA kelas XI. 2018
Jakarta: Quadra; 2008 13. Permatasari, A. I. Konflik Peran Ganda
2. International Council of Nurses (ICN). Pada Ibu Bekerja Ditinjau Dari Tingkat
[Internet]. 2017. http://www.icn.ch/ Ketabahan. Prodi Psikologi Unika
diakses 15 Desember 2017 Soegijapranata. 2010.
3. American Nurses Association (ANA). http://repository.unika.ac.id/id/eprint/4829
[Internet]. 2017. diakses 18 Juli 2018
http://www.nursingworld.org/ diakses 15 14. Trisnawati, E. Kualitas Tidur, Status Gizi
Desember 2017 Dan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Wanita
4. Syafkoriana, A. Hubungan Konflik Peran Dengan Peran Ganda. Fakultas Ilmu
Ganda dan Dukungan Sosial dengan Stres Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Inap Pontianak. 2012.
RSUD Dr. Rasidin Padang. Penelitian http://kesmas.unsoed.ac.id/sites/default/fil
Keperawatan Jiwa. 2017. es/file-unggah/Elly%20Tri-12.pdf diakses
http://scholar.unand.ac.id/22310/6/1.%20 15 Juli 2018
COVER%20DAN%20ABSTRAK.pdf. 15. Indrayani, I. Pengaruh Konflik Peran
Diakses 26 desember 2018. Ganda Dan Stress Kerja Terhadap Kinerja
5. ILO. Tren Ketenagakerjaan dan Sosial di Perawat Wanita Rumah Sakit. Program
Indonesia 2013 Memperkuat PeranPekerja Studi Magister Manajemen Program Pasca
Layak dalam Kesetaraan Pertumbuhan, sarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Jakarta: Kantor ILO untuk Indonesia; 2013 2009.
6. Hidayat, B. U. Hubungan Tingkat Stres http://eprints.undip.ac.id/16657/1/AZAZA
Dengan Kejadian Insomnia Pada H_INDRIYANI.pdf diakses 15 Juli 2018
Mahasiswa Program. Universitas 16. Silfiana, F. Mekanisme Koping Terhadap
Diponegoro. 2012. Konflik Peran Ganda Wanita Kerja Yang
http://eprints.undip.ac.id/33160/ diakses Berumah Tangga. Jurnal Psikosains.2012;
12 januari 2018 Vol. 4, No. 1
7. Suma'mur. Higiene Perusahaan dan 17. Saputro, D. D. Strategi Koping Wanita
Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Dalam Menghadapi Konflik Peran Ganda.
Sagung Seto; 2013 Fakultas Psikologi Universitas
8. Nurmianto, E. Ergonomi Konsep Dasar Muhammadiyah Surakarta. 2016.
dan Aplikasinya Edisi Kedua. Surabaya: https://eprints.ums.ac.id/44646/23/Naskah
%2520Publikasi.pdf diakses 16 Juli 2018
Guna Widya; 2004
18.Almasitoh, U. H. Stres Kerja Ditinjau dari
9. Dharma, K. K. Metodologi Penelitian
Konflik Peran Ganda dan Dukungan Sosial
Keperawatan: Panduan melaksanakan dan
pada Perawat. Jurnal Psikologi Islam.
Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta:
2011. Vol. 2. No 1. Hal 63-82
Trans Info Media; 2011
19. Aspasia, N. Peran Ganda, Curahan Waktu
10. Moleong, L. Metodologi Penelitian
Kerja Dan Kontribusi Ekonomi Istri.
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja
2013. https://anzdoc.com/peran-ganda-
Rosdakarya.; 2017
curahan-waktu-kerja-dan-kontribusi-
11. Fita, E. D. Hubungan Konflik Peran Ganda
ekonomi-istri.html diakses 20 Juli 2018
Dengan Stres Kerja Terhadap Perawat
20. Hastuti, P. Hubungan Antara Konflik
Wanita Pada Rsud. A. Wahab Sjahranie
Peran Ganda Wanita Karier Dengan Sikap
Samarinda. 2017.
Kerja Negatif. Skripsi thesis, Universitas
http://ejournal.psikologi.fisipunmul.ac.id/s
Muhammadiyah Surakarta.2008.
ite/wpcontent/uploads/2017/08/JURNAL
https://eprints.ums.ac.id/2528/ diakses 15
%20ELLA%20DONA%20FITA%20(08-
Juli 2018
28 17 12 43-08) diakses 20 Juli 2018
21. Rosiana, D. Mengatasi Konflik Peran
12. Wulandari, D. Hubungan Antara Konflik
Sebagai Karyawan dan Ibu RumahTangga
Peran Ganda Dengan Stres Kerja Pada
Pada Tenaga Kerja Wanita di Indonesia.
Perawat Wanita Yang Sudah Menikah Di
2015.
Rsud Banyumas. 2013. http://www.e-
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mi
jurnal.com/2016/05/hubungan-antara-
mbar/article/view/245 diakses 15 -7-2018

23 | Faulis Apriani, Lina Dewi Anggraeni : Efek Psikososial Pada Perawat Perempuan Yang Menjalani Peran Ganda

Anda mungkin juga menyukai