Anda di halaman 1dari 13

UTS LITERATURE REVIEW JURNAL

OLEH

NAMA: Tedi Kurnia Putra

NPM: 220910408

MATA KULIAH: METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS PUTRA BATAM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

TAHUN 2023/2024
REVIEW JURNAL

JUDUL Intensi Tidur Cukup Mahasiswa Berdasarkan Theory Of Planned


Behavior: Analisis Structural Equation Modelling
NAMA JURNAL Jurnal Psikologi Indonesia
VOLUME DAN Vol 11, No 1 Dan 74 - 85
HALAMAN
TAHUN Juni 2022
PENULIS Kenny Valentino, Grace Natasha Sunardy, Dhini Andriani, dan Zahrotur
Rusyda Hinduan
LATAR Perilaku tidur cukup pada umumnya berdutasi 7-9 jam. Dapat dinyatakan
BELAKANG bahwa seorang yang kekurangan waktu tidur yang cukup berpotrnsi
mengalami berbagai efek negatif yang mengakibatkan mengganggu
aktifitas kesehariaanya, berkurangnya fungsi kognitif ataupun
produktifitas individu, sulit untuk bersosial, dan mengalami berbagai
permasalahan interpersonal individu, untuk kesehatan fisik dan mental
juga sangat terganggu, keduanya hal ini juga ditentukan durasi tidur
seseorang.
TUJUAN Tujuan penulis adalah agar mengetahui keterkaitan dan faktor yang
PENULIS mempengaruhi perilaku tidur cukup berdasarkan Theory of Planned
behavior pada mahasiswa
HIPOTESIS Mahasiswa menjadi salah satu yang beresiko kekurangan tidur yang cukup
PENELITIAN
SAMPLE Sample yang diuji pada penelitian ini yaitu 600 mahasiswa disalahsatu
PENELITIAN perguruan tinggi
METODE Metode yang dipakai yaitu penelitian kuantitatif dengan memberikan
PENELITIAN kuesioner dan dianalisis melalui program statistik
HASIL DAN Peneliti mendapati perilaku kurang tidur yang cukup pada mahasiswa
PEMBAHASAN tergolong kuat. Mestinya banyak mahasiswa yang dapat memenuhi
kebutuhan tidur dengan cukup, pada kenyataanya data yang diperoleh oleh
peneliti durasi tidur pada mahasiswa rata-rata (67,7%) mahasiswa tidak
melakukan pola tidur yang cukup, rata-rata tidur dengan durasi kurang
dari 7 jam
KESIMPULAN Data menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola tidur yang
cukup yaitu perilaku sikap dan prilaku yang memiliki nilai lebih besar
untuk mempengaruhi pola tidur yang cukup pada mahasiswa.

Link : https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/persona/article/view/6176/5059

REVIEW JURNAL

JUDUL Gambaran Social Self-Efficacy, Self-Disclosure, dan Status Pertemanan


Pada Mahasiswa Baru
NAMA JURNAL Jurnal Psikologi Indonesia
VOLUME DAN Volume 11 No.1 Halaman 20-40
HALAMAN
TAHUN Juni 2022
PENULIS Rosa Virginia Kartikarini, Margaretha Purwanti

LATAR Covid-19 yang merugikan sebagian kehidupan masyarakat meliputi dunia


BELAKANG pendidikan khususnya pada perguruan tinggi. Usaha untuk mengatasi
sistem pembelajaran dengan melakukan system kuliah daring
menggunakan berbagai media komunikasi. Peneliti berfokus pada
rintangan yang dihadapi oleh mahasiswa baru dengan pembelajaran
sistem daring.
TUJUAN Tujuan dari penelitian adalah agar mendapatkan maksut dari social self-
PENELITIAN efficacy, self-disclosure, dan ikatan pertemana pada maba 2021. (dua ribu
dua puluh satu) di Jabodetabek.
HIPOTESIS Hipotesis pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui:
PENELITIAN 1. bagai mana pengembangan tingkat see, self disclosure, dan ikatan
pertemanan pada maba angkatan 2021.
2. mencari perbedaan yang kuat pada tingkat SEE ataupun self disclosure
terkait ikatan pertemanan
SAMPEL Sampel penelitian ini terdiri dari 221 mahasiswa baru tahun 2021 disalah
PENELITIAN satu universitas di jakarta
METODE Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
PENELITIAN dengan desain penelitian komparatif dan korelasional. Desain korelasinal
dilakukan untuk melihat hubungan diantara SSE, self-disclosure, dan
status pertemanan.
HASIL DAN Hasil dari penelitian ini mengatakan bahwa rata-rata mahasiswa baru
PEMBAHASAN tahun 2021 tingkat SEE ataupun self disclosure tergolong cukup tinggi
Hasil yang didapatkan oleh penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata
mahasiswa baru angkatan 2021 memiliki tingkat SSE dan self-disclosure
pada taraf cukup tinggi. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa self-
disclosure mempunyai ikatan yang positif terkait hubungan pertemanan.
Kasus tersebut menytakan bahwa adanya keterbukaan diri yang tinggi
maka ikatan pertemanan mahasiswa akan semakin berkembang.
KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian pada umumnya mahasiswa baru masih berada
pada tingkat awal perkenalan.
Pada tingkat inisiasi untuk menuju tingkat pertemanan selanjutnya SEE
dan Self disclosure yang cukup besar oleh sebab itu diperlukan usaha,
keberanian, kepercayaan diri, dan keterbukaan diri lebih mendalam.
Mahasiswa memerlukan bantuan agar dapat mencapai ketahap
pertemanan ketingkat selanjutnya, yang diperlukan yaitu usaha maupun
cara agar dapat membangun ikatan pertemanan yang lebih erat.

Link : https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/persona/article/view/6142/5038

REVIEW JURNAL

JUDUL Pengalaman Ibu Bekerja Yang Memiliki Anak Balita Dalam Mencapai
Keseimbangan Kerja Keluarga
NAMA JURNAL Jurnal Psikologi Ulayat
VOLUME DAN Vol 10 No 1 dan 59-78
HALAMAN
TAHUN 2023
PENULIS Yasril Nur Fajriyati, Sri Lestari dan Wisnu Sri Hertinjung
LATAR Seiring dengan pembangunan pada sektor kehidupan kurun waktu 15
BELAKANG tahun terakhir berdampak banyaknya terbuka peluang pekerjaan, yang
memungkinkan wanita untuk terlibat aktif dalam sektor pekerjaan publik.
Banyak sosok ibu yang berperan sangat penting dalam sistem keluarga,
sangat berpengaruh ats kesehatan ataupun kesejahteraan untuk
keluarganya. Didalam tatanan adat istiadat ibu berperan sebagai pengasuh
anak-anaknya dan pelayan bagi pasangan. Peran yang kontradiktif akan
mempengaruhi pekerjaan dan peran sebagai ibu sebagai pengasuh anak
pada keluarga dapat menimbulkan resiko tertekan ataupun ketegangan
psikologis bagi ibu yang menjalankan kedua peran tersebut adapun
dampaknya seperti stes ataupun masalah kesehatan berujung menurunnya
kinerja di kedua peran tersebut.
TUJUAN Untuk mengetahui keseimbangan peran pada ibu bekerja yang memiliki
PENULIS anak balita
HIPOTESIS Seorang ibu yang bekerja dua tanggung jawab yang berbeda yaitu keluarga
PENULIS dan pekerjaan. Kemampuan ibu menjalankan perasn ganda dengan
optimal terlebih pada ibu yang memiliki balita
Ibu yang bekerja memiliki tanggung jawab pada dua ranah yang berbeda,
keluarga dan pekerjaan. Ibu yang bekerja perlu keseimbangan peran agar
ibu mamou menjalankan perannya dengan optimal, terlebih bagi ibu
bekerja dan memiliki anak balita.
SAMPLE Sample penelitian ini pada 6 ibu pekerja dan memiliki anak balita
PENELITIAN
METODE Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan
PENELITIAN fenomenologi
HASIL DAN Ibu yang memilki pran ganda ibu rumah tangga dalam keluarga dan juga
PEMBAHASAN ibu yang bekerja diluar ruamh cenderung beresiko kesulitan menjalankan
kedua peran tersebut terlebih ibu yang memiliki balita. Konflik peran bias
terjadi karena sulitnya membagi waktu untuk memperhatiakan kedua
peran tersebut, sedangkan ibu harus berfokus pada satu peran yang dituju
disatu waktu, berdampak melemahnya salah satu peran tersebut. Konflik
peran terasa berat jika ibu memiliki anak balita. Anak berusia dibawah 5
tahun sangat mempengaruhi terjadinya konflik peran pada ibu yang
bekerja.
KESIMPULAN Hasil dari penelitian dapat disimpulkan keputusan ibu untuk bekerja pasca
menikah ada konsekuensi yang akan dihadapi yaitu peran ganda ataupun
tanggung jawab didua ranah yang berbeda
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa keputusan bekerja pasca
menikah menimbulkan konsekuensi adanya peran dan tanggung jawab di
dua ranah yang berbeda.

Link : https://publication.k-pin.org/index.php/jpu/article/view/477/225
REVIEW JURNAL

JUDUL Kejadian Hidup Yang menekan Bagi Remaja Yang Memiliki Gejala
Depresi Pasca Perceraian Orang Tua
NAMA JURNAL Jurnal Ulayat
VOLUME DAN Vol 10 No 1 dan 151 - 166
HALAMAN
TAHUN 2023
PENULIS Ktut Dianovinina, Endang Retno Surjaningrum, dan Primatia Yogi
Wulandari

LATAR Dari tahun ke tahun, terlihat bahwa perceraian di Indonesia terus


BELAKANG mengalami peningkatan. Badan pusat statistic menyatakan bahwa bahwa
pengkatan perceraian dari tahun 2016 – 2019 secara berkala yaitu 2%, 9%,
dan 8%. Proses perceraian terjadi tidak dimulai dari perpisahan antara
orang tua, tetapi berlangsung sejak perpisahan itu terjadi dan dampakanya
tetap dirasakan pada tahun berikutnya.depresi yang diperoleh anak
berdampak pada hubungan tekanan yang diberikan atas dampak
perceraian orang tua.
TUJUAN Pengalaman hidup pasca perceraian yang dianggap remaja merupakan
PENELITIAN tekanan. Perubahan pola pikiran, perasaan, dan perilaku yang dialami
setiap remaja pasca perceraian.
HIPOTESIS Perceraian orang tua dapat menimbulkan tekanan bagi remaja. Tetapi
PENELITIAN tidak semua kejadian hidup pasca perceraian pada remaja dianggap
tekanan.
SAMPEL Pada remaja perempuan dari keluarga bercerai yang berusia 13-19 tahun.
PENELITIAN
METODE Penelitian deskriptif, yang mengunakan children depression inventory dan
PENELITIAN kuesioner
HASIL DAN Diantara semua pengalam hidup yang terjadi pasca perceraian, kehilangan
PEMBAHASAN salah satu sosok orang tua yang membuat anak meraskan kerinduan yang
luar biasa merupakan slah satu kejadian hidup yang penuh tekanan bagi
kebanyakan anak, 70% yang terjadi pada partisipan dalam penelitian
perceraian orang tua menyebabkan remaja kehilangan akses menuju salah
satu orang tua. Mengenai pandangan remaja terhadap perceraian orang tua
sebagaian besar partisipan mengatakan bahwasannya perceraian orang tua
membawa dampak negatif dalam kehidupan remaja. Banyak kata-kata
yang keluar dari mereka lebih bersifat negatif daripada positif.
KESIMPULAN Kejadian hidup pasca perceraian orang tua yang dianggap penuh tekanan
terlebih bagi anaka yang memiliki gejala depresi. Perubahan yang dialami
ialah perasaan diri tidak berguna, tetapi juga merasa lebih mandiri. Tetapi
juga dapat dikategorikan gejala depresi jika timbul perasaan tidak
berharga yang berlebihan, kelelahan, dan kehilangan energi meliputi
penurunan konsetrasi.

Link : https://publication.k-pin.org/index.php/jpu/article/view/581/229

JUDUL Schadenfreude pada Politisi: Studi Fenomenologi


NAMA JURNAL Psikologika
VOLUME DAN Vol 28 No 1 dan 55 - 80
HALAMAN
TAHUN Januari 2023
PENULIS Dinda Putri Rachmadani, dan Hadi Suyono
LATAR Politisi mengharapkan kekalahan lawannya sehingga merasa senang jika
BELAKANG lawan dalam kompetitornya mengalami kekalahan. Kekalahan yang
diterima oleh lawan dengan moral yang buruk dirasa pantas untuk
didapatkan oleh lawan tersebut.
TUJUAN Untuk mengetahui gambaran dan faktor yang mempengaruhi
PENULIS scadenfreude pada politisi
HIPOTESIS Pada era post-truth banyak sekali temuan kasus diaman politisi
PENELITIAN menjatuhkan lawannya dengan berbagai cara untuk mendapatkan
kesenangan.
SAMPLE Polititsi tingkat daerah berasal dari salah satu parati politik z di kota x
PENELITIAN sebanyak 3 subjek
METODE Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
PENELITIAN
HASIL DAN Peneliti memperoleh mendapatkan data bahwa subjek merasakan
PEMBAHASAN persangaingan antara partai yang bertujuan untuk membesarkan nama
partai. Persaingan antar partai dapat dirasakan saat moment pemilu.
Kemenangan memberikan kesenangan subjek atas kemalangan orang lain.
Kedua peneliti mendapatkan data bahwa subjek mengharapkan
kemenangan, dan mengharapkan kekalahan pada partai lain. Kemenangan
memiliki relasi positif bagi subjek serta menjadi jembatan untuk
masyarakat. Ketiga motif kelompok terlihat kurang mementingkan diri
sendiri. Peneliti mendapatkan data bahwa subjek melakukan kegiatan
diluar partai selalu membawa nama partai. Keempat, watak kesewenang-
wenangan kategori kelompok. Peneliti mendapatkan data bahwa
pandangan subjek dengan partai sendiri sangat berbeda dengan partai lain
subjek cenderung mengunggulkan partainya sendiri.
KESIMPULAN terkait faktor yang mempengaruhi schadenfreude, polotisi akan merasa
senang, bahagia, dan puas dengan hasil persaingan yang menguntungkan.
Yang ditunjukakan dengan peningkatan harga diri setelah mengalami
schadenfreude. Dapun temuan lain yaitu politisi akan membalas serangan
kompetitornya dengan melaporkan dan memanfaatkan situasi untuk
mengambil hati masyarakat.
REVIEW JURNAL
Link : https://journal.uii.ac.id/Psikologika/article/view/22785/14775

REVIEW JURNAL

JUDUL Efek mediasi ketakutan menjadi lajang dalam hubungan antara streotip
negatif dan kesejahteraan psikologi perempuan lajang
NAMA JURNAL Psikohumaniora: jurnal penelitian psikologi
VOLUME DAN Vol 11 No 1 dan
HALAM
TAHUN PENULIS Juni 2022
LATAR Naiknya jumlah wanita lajang yang terjadi pada benua-benua besar
BELAKANG seperti eropa, amerika, dan asia. Kondisi serupa terjadi juga pada
Indonesia terlihat dari perbandingan hasil sensus yang dilakukan pada
tahun 1971 dan sensus yang dilakukan pada tahun 2000 menyatakan pada
umumnya wanita lajang rata-rata berusia 30 tahun – 34 tahun yang
mengalami kenaikan dari 2,2% naik menjadi 6,9% dalam kurun waktu 3
dekade. Adapun data wanita lajang yang didapati dari data Badan Pusat
Statistik provinsi jawa timur yang menunjukan ada kenaikan persentase
wanita lajang bila ditinjau dari data tahun 2014 sampai tahun 2015.
Namun wanita lajang pada umumnya di Indonesia sering mendapati
tindakan stereotip negative dari lingkungan sekitar.
TUJUAN Penulis ingin mendalami hubungan stereotip negative dengan pengaruh
PENULIS psikologis serta mendalami akibat menengahi dari rasa takut untuk
melajang
HIPOTESIS Jumlah wanita lajang di Indonesia semakin hari semakin meningkat disisi
PENULIS lain wanita lajang yang ada di Indonesia juga rentang merasakan sterotif
negative dari lingkungan.
SAMPLE Sample dalam penelitian ini yaitu 196 wanita lajang berusia 25-55 tahun.
PENELITIAN
MEDOTE Metode yang digunakan ialah Analisis regresi linear yang dilakukan
PENELITIAN untuk menguji variable terkait.
HASIL DAN Table 2 menunjukan bahwa dari perhitungan penjabaran statistik variable
PEMBAHASAN peserta menyampaikan keadaan psikologis secara menyeluruh dalam
kategori pada rata-rata (mean = 2,73, SD =0,71) pada umumnya peserta
mempunyai tingkat autonomy dibawah rata-rata (Mean =3,05, SD = 1,7).
Hasil dari penelitian peserta menyatakan stereotip negative yang
berdampak pada wanita lajang dipengaruhi oleh kurangnya kenyamanan
psikologis meliputi kebahagiaan. Penemuan tersebut juga mendorong
dugaan sementara penulis. Dalam penulisan ini juga tampak aspek
konsekuensi dalam prasangka negative berpengaruh pada kesejahteraan
psikologis dengan pengaruh dari seberapa usia partisipan.
KESIMPULAN Perasangka negatif mengurangi kesejahteraan psikologis wanita lajang.
Temuan penelitian ini diharapkan menjadi stimulus yang antinya akan
mendorong berupa perubahan sosial yang bias mengubah stereotip negatif
untuk wanita lajang di Indonesia pada umumnya.

Link: https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/persona/article/view/5255/5037

REVIEW JURNAL

JUDUL Dukungan social sebagai faktor pendukung keberhasilan adaptasi


mahasiswa perantau yang tinggal di asrama Jakarta
NAMA JURNAL Jurnal Psikologi Ulayat
VOLUME DAN Vol 10 No 1 dan 114-130
HALAM
TAHUN PENULIS 2023
LATAR Tinggal pada asrama juga memenuhi kebutuhan akan adanya hubungan
BELAKANG yang lebih intens dengan lingkungan baru dikenal, serta pemanfaatan
fasilitas yang tersedia pada kampus. Asrama univesitas pada umumnya
mengembangkan program yang telah dirancang guna kemajuan penduduk
asrama tersebut. Pada umumnya asrama yang disediakan universitas akan
menyaring permasalahan mahasiswa baru terkait penyesuaian diri.
Suasana akan kekeluargaan dibangun untuk menciptakan suasana seperti
dirumah demi ketahanan mahasiswa baru perantau. Pada umumnya
sebagian besar mahasiswa prantau menghadapi tantangan ditengah proses
studinya. Berbagai pengalaman baru banyak ditemukan dikarenakan
kebiasaan yang berbeda, seperti makan, budaya, ataupun gaya
komunikasi dengan simbol khasnya.
TUJUAN Peran dukungan social terkait adaptasi budaya mahasiswa perantau
PENULIS
HIPOTESIS Biasanya mahasiswa perantau biasanya kesulitan menghadapi tantangan
PENULIS terkait adaptasi dan budaya yang ada di jakarta
SAMPLE 105 mahasiswa perantau yang tinggal di asrama universitas X.
PENELITIAN
MEDOTE Mengunakan instrument Cross Cultural Adaptation dan Multi-
PENELITIAN Dimensional Support Scale.
HASIL DAN Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa mayoritas mahasiwa perantau
PEMBAHASAN 81% mempersiapkan dukungan social dengan kategori sedang kea rah
yang lebih tinggi skor terentang dari 20-100; M =69.7; SD = 8.195.
Artian disini peran yang cukup penting terkait dukungan mahasiswa yang
merantau pada lingkungan baru di Jakarta. Teman baru yang dijumpai,
terutama bentuk dukungan emosional, yaitu penerimaan pada mahasiswa
diperantauan yang menimbulkan rasa nyaman dan tidak diasingkan oleh
lingkungan sekitar . Penerimaan tersebut sangat lah penting agar dapat
memicu terjadinya integritas pada budaya setempat untuk memperngaruhi
adaptasi sosial budaya dan psikologis mahasiswa perantau.
KESIMPULAN Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang sangat
akurat dari kontribusi sosial yang dirasakan terhadap kulturasi budaya
setempat, tapi tidak selalu terfokus pada pencarian sumber yang ada saja,
adajuga rasa sosial yang dirasa hangat dari lingkungan sekitar.
Link: https://publication.k-pin.org/index.php/jpu/article/view/465/227

Anda mungkin juga menyukai