Anda di halaman 1dari 5

RUANG LINGKUP PSIKOLOGI DAN

MEMPELAJARI PERILAKU SECARA


ILMIAH
Oleh:
- Stella Jolanda Lalenoh (219114004)
- Nickho Darmawan (219114204)
- Jonathan Ferdinand Setiawan (219114104)
- Haniel Yesaya.S (219114054)
- Aulia Salsabila (219114154)
1. Peran ilmu psikologi bagi diri kalian maupun bagi kehidupan profesional kalian dikemudian
hari

◦ Peran ilmu psikologi menurut kami, mampu memahami kepribadian diri sehingga dapat merubahnya
kearah yang lebih baik, serta mengenal pemikiran dan perasaan secara mendalam.

◦ Dan bahkan didalam kehidupan profesionalis nanti psikologi masih akan terus berperan bagi kehidupan
kami seperti meningkatkan skill komunikasi sehingga memudahkan untuk bersosialisasi atau bahkan
public speaking, serta memahami perasaan orang lain agar kita tidak menyentuh kehidupan privasinya /
batas-batasan, dan meningkatkan potensi dalam diri, bahkan apabila di masa depan ada kendala kendala
yang terjadi, cara untuk pemecahan masalah tersebut bisa menggunakan metode-metode psikologi.
2 Hasil ringkasan journal penelitian

2.1 Masalah yang dilihat peneliti baik itu berupa fenomena di sekitar
peneliti maupun masalah yang dilihat pada literatur terdahulu

 Fenomena yang terjadi di sekitar peneliti adalah dalam perkembangannya, remaja dapat
menunjukkan perilaku bermasalah, yang nantinya dapat meningkat menjadi kenakalan remaja yang
lebih serius (seperti kriminalitas) apabila tidak ditangani dengan tepat. Fokus yang diangkat adalah
faktor keluarga sebagai lingkungan terdekat yang dapat memicu munculnya perilaku bermasalah
pada anak. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah keterkaitan antara kondisi
internal orang tua (well-being), relasi antara orang tua dengan anak, dan perilaku bermasalah remaja.
2.2 Cara penelitian
 Metode yang dilakukan dalam pengambilan data ini adalah cluster random sampling,
peneliti tidak bertemu secara langsung dengan orang tua para siswa. Kuisioner tersebut di
berikan kepada orang tua melalui siswa, berupa pertanyaan-pertanyaan dengan pertanyaan
berskala. Pertanyaan-pertanyaan tersebut di dasarkan pada PHI (Pemberton Happiness
Index)

2.3 Hasil penelitian


 Hasil Kualitatif (Diskusi)- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa well-being orang tua
berkorelasi secara positif dengan pengasuhan otoritatif dan pengasuhan otoritatif berkorelasi negatif
dengan perilaku bermasalah pada remaja.
 Dalam penelitian ini, hubungan antara well-being orang tua dengan perilaku bermasalah pada
remaja dimediasi penuh oleh pengasuhan otoritatif orang tua.
2.4 Kesimpulan penelitian dan saran yang oleh
peneliti

 Kesimpulan
Well-being orang tua dan pengasuhan otoritatif memiliki hubungan yang signifikan
dengan perilaku bermasalah pada remaja.
 Saran
 Penelitian berikutnya dapat memperluas cakupan penelitian dengan meneliti
faktor pengasuhan orang tua secara lengkap dan dampaknya pada perilaku bermasalah
remaja.
 Penelitian berikutnya memperhitungkan variabel-variabel lain yang dapat meme-
ngaruhi perilaku bermasalah pada remaja dan pengasuhan orang tua.
 Penelitian berikutnya dapat pula melibatkan kedua orang tua (ayah dan ibu) sebagai
partisipan penelitian.
 memasukkan variabel perilaku remaja yang positif.
 populasi penelitian dapat diperluas dengan jumlah sampel penelitian yang lebih banyak

Anda mungkin juga menyukai