Anda di halaman 1dari 12

TAWURAN DI

KALANGAN REMAJA

Disusun oleh :
219114104 Jonathan Ferdinand Setiawan
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

1. Tawuran adalah tindakan agresi antara 2 kelompok dengan tujuan menunjukan


salah satu kelompok lebih unggul dari lawan.
2. Data-data di lapangan:
-Mengapa perilaku tersebut menjadi masalah
Merusak, melukai, merugikan banyak pihak
Pendahuluan

Berapa lama sudah terjadi,


Sejak zaman purba, hal ini bisa dilihat dari lukisan lukisan di dinding gua,
pada lukisan-lukisan tersebut menunjukan pertikaian antara dua kelompok.
hal ini menunjukan bahwa tawuran sudah berakar dari zaman purba

Berapa banyak kasusnya dan dampaknya pada Kesehatan mental remaja.


Kasusnya sering dijumpai di kalangan smp-sma, frekuensi munculnya 5
kasus bisa ditemukan dalam 1 bulan. Dampaknya remaja menjadi mudah
marah, memandang rendah orang lain
Pendahuluan

Apakah ada manfaatnya,


Manfaatnya hanya memperkuat solidaritas, selebihnya tawuran hanya
memberikan dampak negatif
Mengapa tawuran sering terjadi,
Tawuran bisa terjadi akibat perselisihan dua pihak, biasnya antar dua golongan
pelajar yang berbeda asal sekolahnya, kemudian kurangnya perhatian orang tua,
tidak ada sanksi tegas, kurangnya penyuluhan tentang tawuran.
BAB 2
ISI
SEJARAH TAWURAN

Tawuran pertamakali tercatat terjadi


pada
MENGAPA TAWURAN TERJADI

● Kurangnya perhatian orang tua


● Neglec attachment
PROSES TERJADINYA TAWURAN

Ikut ikutan teman

Identity vs Identity
confusion

Otoritas
BAB 3

KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPULAN SARAN

Tawuran merupakan budaya yang merekatkan Pemberian sanksi tegas pada pelaku tawuran,
solidaritas pada kalangan muda yang seperti dipenjara, dicabut hak belajarnya,
tidak perlu dilestarikan, lebih baik keluarkan dari sekolah
apabila budaya ini di punahkan
DAFTAR PUSTAKA

Gambar 1.1 sumber https://www.hitekno.com/internet/2019/11/06/070000/potret-pelajar-


tahun-80-an-hingga-90-an-ini-jelaskan-asal-mula-tawuran
Malinah, Elly., Maftuh B., & Rizki A. (2014). Tawuran Pelajar: Solidarity in the Student Group
and its Influence on Brawl Behaviour. Jurnal Komunitas. 6(2). 213

Anda mungkin juga menyukai