OLEH:
IZA HUMAIRAH
NIM : 17010073
kompleknya kehidupan, bertambah pula intensitas peran yang dijalani oleh kaum
wanita. Sekarang ini wanita tidak hanya berperan sebagai ibu yang hanya menjadi
ibu rumah tangga saja tetapi juga mempunyai peran lain di luar rumah yaitu
sebagai wanita karir atau ibu yang bekerja. Hal ini terlihat dari peran sosial yang
diikuti sebagian wanita dalam berbagai bidang seperti kesehatan, ekonomi, sosial,
zaman. Sehingga seorang ibu juga dituntut untuk berperan membantu suami
mencari tambahan penghasilan. Selain masalah ekonomi saat ini wanita semakin
dibuktikan dengan semakin banyaknya wanita yang memasuki dunia kerja sejak
untuk mengurus anak-anak dan mendukung karir suami. Peran wanita yang
terbatas pada peran reproduksi dan mengurus rumah tangga membuat wanita
identik dengan pengabdian kepada suami dan anak. Sementara wanita modern
dituntut untuk berpendidikan tinggi, berperan aktif dan kritis sehingga ia tidak
hanya sebagai pendukung karir suami tetapi juga bisa mengembangkan karirnya
sendiri. (Ispriyanti, 2012). Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Eva (2014)
1
48,440 juta. Ini terjadi peningkatan sebesar 47, 24 juta, dimana pada tahun 2009
adalah suatu keadaan di mana seorang ibu bekerja di luar rumah untuk mendapatkan
penggolongan seorang wanita yang dapat dikatakan sebagai Ibu bekerja adalah
wanita yang memiliki anak dengan rentang usia 0-18 tahun dan menjadi tenaga
kerja. Sebagaimana pendapat Vauren (dalam Sari, 2013) wanita karir adalah wanita
yang digaji seseorang untuk melaksanakan tugas pada waktu dan tempat
karena wanita tersebut dapat menciptakan usaha dalam suatu pekerjaan atau
jabatannya. Selain itu peluang wanita untuk bekerja tidak hanya menjadi karyawan
yang memasuki dewasa awal dunia sosial dan personalnya menjadi lebih luas dan
melibatkan diri secara khusus dalam karir, pernikahan dan hidup berkeluarga
2
anak-anak dan mengasuh menurut pola-pola yang diberikan masyarakat
dan guru bagi anaknya. Ibu rumah tangga disibukkan dengan bermacam-macam
pekerjaan rumah tangga dalam setiap harinya dengan jam kerja yang tidak terbatas
dan berlangsung terus-menerus. Ibu rumah tangga menurut KBBI adalah perempuan
yang mengurus seluruh keperluan rumah tangga, seorang istri yang pekerjaan
utamanya adalah mengejerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga dan tidak bekerja
dikantor. Pada umumnya seorang perempuan yang disebut ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga yang bekerja menghadapi konflik peran sebagai wanita
karir sekaligus peran sebagai istri dan ibu yang mengurus kebutuhan domestik
keluarga. Hal-hal yang diduga mempengaruhi tingkat stres ibu rumah tangga yang
bekerja adalah konflik peran gandanya dalam berbagai aspek yaitu: pola
pengasuhan anak, komunikasi dan interaksi dengan anak dan suami, intensitas
kedekatan dengan keluarga, tekanan karir dan tekanan keluarga, penentuan prioritas,
bahkan pandangan suami terhadap peran ganda istri (dalam Ispriyanti, 2012).
Ibu bekerja dan ibu tidak bekerja sekaligus bukan hanya semata-mata
karena tren atau sekedar mencari kesibukan di luar rumah, tetapi juga karena
kebutuhan eksistensi dalam diri individu atau dikarenakan tuntutan ekonomi rumah
3
masalah yang di hadapi oleh ibu-ibu sangat beraneka ragam baik itu
masalah individu atau bahkan masalah dengan lingkungan sekitar yang mana
mengatasi suatu masalah yang ada pada ibu, baik ibu yang bekerja dan tidak
bekerja akan menjadi suatu beban yang dirasakan, serta keadaan yang menekan
pada diri ibu. Ibu yang tidak dapat mengontrol dan mengelola tekanan-tekanan
masalah yang di hadapinya akan menjadi beban yang dirasa ibu sehingga
menyimpulkan bahwa faktor waktu untuk keluarga dan pandangan suami tentang
peran ganda wanita terbukti berpengaruh pada tingkat stres wanita karir dalam
peran gandanya. Tenaga kerja wanita yang merasa mempunyai waktu untuk
rendah sebesar 0.21 kali dari tenaga kerja yang merasa kurang mempunyai waktu
untuk keluarganya. Begitu pula halnya jika tenaga kerja wanita merasa suaminya
tingkat stress yang lebih rendah sebesar 0.05 kali dari tenaga kerja yang merasa
suaminya kurang mendukung dalam berkarir. Disisi lain sebuah studi baru
mengungkapkan fakta bahwa ibu yang selalu ada di rumah ternyata memiliki
4
Sarafino (dalam Rohmawati 2004) menyebutkan tiga sumber stres yaitu diri
dan lingkungan kerja diluar lingkungan keluarga, sedangkan ibu rumah tangga
bisa jadi lingkungan dan komunitasnya hanya di area keluarga saja. Berdasarkan
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ibu bekerja memiliki sumber stres lebih
banyak dan memiliki kerentanan stres lebih besar dibandingkan ibu tidak
bekerja. Disisi lain sebuah studi baru mengungkapkan fakta bahwa ibu yang selalu
Kasus kesejahteraan, ibu bekerja memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik
secara keseluruhan, dan gejala depresi yang lebih rendah dibandingkan ibu rumah
tangga. Ibu bekerja juga memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dalam hal
mandiri. Hal ini tidak ditemui pada ibu yang tinggal di rumah saja. Selanjutnya
pekerjaan yang monoton dalam rumah tangga mengakibatkan ibu rumah tangga
mengalami stres.
tuntutan yang terlalu banyak yang bersumber dari kondisi internal maupun
5
diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan stres ditinjau dari ibu
keadaan atau kejadian yang memicu stres (stressor) yang mengancam atau
pekerjaan yang menuntut tanggung jawab bagi kehidupan manusia juga dapat
itu stressfull adalah tuntutan kerja. Dalam dunia pekerjaan, ibu pekerja biasa di
tuntut mengatur waktu antara pekerjaan dan rumah tangga karena hal tersebut
merupakan salah satu kesulitan yang paling sering dihadapi oleh para ibu
bekerja.
Dalam hasil penelitian Mufida (2008), munculnya dua atau lebih tekanan
tuntutan dari peran yang satu menjadi lebih sulit karena juga memenuhi tuntutan
dari peran yang lain. Ibu bekerja harus dapat memainkan peran individu sebaik
mungkin baik di tempat kerja maupun di rumah. Dalam hasil penelitian Rini
6
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
yang bekerja dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja di kecamatan
2. Tujuan Khusus
C. KERANGKA KONSEP
konsep yang ingin di amati atau di ukur melalui penelitian-penelitian yang akan di
7
D. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini bersifat Analitik dengan desain cross sectional yang berarti
observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada saat bersamaan (point time
8
DAFTAR PUSTAKA
Basti, Eva Meizara Puspita .D. 2014. Pengasuhan Ibu Berkarir Dan Internalisasi Nilai Karir
Pada Remaja. Makassar : Fakultas Psikologi Universitas Makassar. Cresswell, Jh
Dwijayanti, J.E. (2001). Perbedaan motif antara ibu rumah tangga yang bekerja
dan yang tidak bekerja dalam mengikuti sekolah pengembangan pribadi dari John
Robert Powers. Media Psikologi Indonesia. 14, 72-80.
Ispriyanti, D. & Nova. ( 2012). Analisis Tingkat Stress Wanita Karir Dalam Peran
Gandanya Dengan Regresi Logistik Ordinal. Jurnal. Universitas Diponegoro
Kartono, K. (2006). Psikologi wanita : Mengenal wanita sebagai ibu dan nenek.
Bandung: Mandar
Lerner. 2001. Encyclopedia of children’s health. Diunduh pada tanggal 20 November 2020
: www.healthofchildren.com.
Mumtahinnah, N, (2012). Hubungan Antara Stress Dengan Agresi Pada Ibu Rumah Tangga
Yang Tidak Bekerja. Fakultas Psikologi Universitas Guna Darma. Jurnal. Universitas
Gunadarma
Nurastuti. W. (2008). Peran ganda beserta tingkat kelelahan dosen wanita di Daerah
Yogyakarta. Media Psikologi Indonesia,16, 21-30
Rini, F.R. (2002). Dampak stres terhadap individu. Diakses 20 November 2020,
dari www.ekpsikologi.com/masalah/stres.html.
Rohmawati, N. (2004). Tingkat stres pada ibu yang memiliki anak tuna grahita ditinjau
dari tahap perkembangan. Skripsi, tidak diterbitkan, Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
Santrock. W. J. (2003). Life span development: Perkembangan masa hidup.
Jakarta: Erlangga.
Sari, R.I. (2013). Hardiness Dengan Problem Focused Coping Pada Wanita Karir. Fakultas
Psikologi Universitas Malang. Jurnal Online Psikologi. 12, 312-314.