Anda di halaman 1dari 3

Aktualisasi Diri pada Wanita Karir yang Mengurus Rumah Tangga.

Oleh : Khoerun Nissa Dharmawan

ABSTRAK

Aktualisasi diri merupakan keinginan seseorang untuk menggunakan semua kemampuan diri nya untuk
mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukan. Ahli jiwa Abraham Maslow, dalam buku nya
Hierachy of Needs menggunakan istilah aktualisasi diri (self actualization) sebagai kebutuhan dan
pencapaian tertinggi seorang manusia. Maslow menemukan tanpa memandang suku asal usul
seseorang, setiap manusia mengalami tahap-tahap peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam
kehidupan nya masing-masing. Aktualisasi diri disini membahas tentang peran seorang wanita yang
mana kebutuhan aktualisasi disini meliputi :

Kebutuhan rasa sosial dan kasih sayang (social), meliputi kebutuhan terhadap persahabatan,
berkeluarga, berkelompok, dan interaksi.

Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), meliputi kebutuhan memenuhi keberadaan diri (self
fulfillment) dengan memaksimumkan penggunaan kemampuan dan potensi diri.

Kata Kunci : aktualisasi diri, wanita karir, rumah tangga.

PENDAHULUAN

Pengertian wanita karir, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1988) berasal dari kata
karier (Belanda) yang berarti pertama, perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan dan
jabatan. Kedua, pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju. Selain itu karir selalu di hubungkan
dengan tingkat atau jenis pekerjaan seseorang. Wanita karir berarti wanita yang berkecimpung dalam
kegiatan profesi (usaha dan perusahaan). Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa wanita karir
adalah wanita yang menekuni sesuatu atau beberapa pekerjaan yang dilandasi oleh keahlian tertentu
yang dimilikinya untuk mencapai suatu kemajuan dalam hidup, pekerjaan, atau jabatan.

Peran wanita dalam keluarga yaitu seorang anak jika belum menikah yang mampu membantu dan
menghormati orang tua nya, seorang istri yang mampu menjadi partner sekaligus teman hidup suami
nya yang berperan penting dalam kelancaran urusan nya, seorang ibu yang mampu membangun
keharmonisan keluarga nya yang memiliki peran sangat penting dari segala bidang ; yang mampu
mendidik anak nya menjadikan sekolah pertama bagi tumbuh kembang anak nya juga merangkap pada
menyapu, mencuci, mengatur keuangan dalam keluarga nya. Namun seiring perkembangan zaman yang
semakin maju, peran wanita sangat di perhitungkan bahkan berkecenderungan perusahaan mulai dari
yang kecil sampe perusahaan yang besar memilih mempekerjakan wanita daripada pria. Pilihan tersebut
di sebabkan karena wanita dirasa cukup kompeten, tekun hati, dan mampu mempengaruhi orang lain.

PEMBAHASAN
Adanya konflik peran yang di alami oleh wanita karir akan menghambat kepuasan dalam hidup nya.
Perasaan bersalah seperti meninggalkan peran sementara waktu sebagai ibu rumah tangga akan
membuat wanita karir tidak dapat menikmati peran nya dalam dunia kerja. Bagi seorang wanita karir
yang telah menikah dan memiliki anak, tentu akan di hadapkan dengan tugas dan tanggung jawab nya
sebagai karyawati atau pekerja juga sebagai ibu rumah tangga. Konflik peran muncul jika seorang
perempuan bekerja mengalami pertentangan antara tanggung jawab yang dimiliki nya dan tugas-tugas
yang harus dilakukan nya, hal ini dikarenkan wanita yang bekerja menyandang dua peran yaitu peran
sebagai pekerja dan peran sebagai ibu rumah tangga, hal terjadinya konflik tersebut dikarenakan apabila
wanita tidak bisa membagi waktu antara peran ibu rumah tangga dan pekerjaan rumah nya. Partisipasi
wanita dalam bekerja saat ini bukan pada menuntut kesetaraan dengan pria, tetapi juga menyatakan
aktualisasi dirinya sebagai manusia yang bermanfaat bagi keluarga, lingkungan kerja, dan dirinya sendiri.
Kesibukan wanita karir yang luar biasa sehingga sering tidak lagi punya waktu dengan keluarga,
termasuk dalam melaksanakan tugas dan fungsi nya sebagai pendidik dan mendidik anak-anak nya
dirumah (Kaerudin, 2010 dalam Yunita, 2013). Disisi lain wanita karir harus dapat mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya. Menurut Rogers (dalam Patioran, 2012) manusia memiliki motif dasar
yaitu kecenderungan untuk mengaktualisasi diri. Kecenderungan ini adalah keinginan untuk memenuhi
potensi yang dimiliki dan mencapai tahap human beingness yang setinggi-tinggi nya. Wanita karir akan
dapat mengeluarkan potensi-potensi yang dimiliki secara optimal jika mengetahui kelemahan dan
kelebihan nya sendiri. Menurut Teori Maslow (Poduska, 1997) orang yang mempunyai aktualisasi diri
harus dapat menyeimbangkan dan mengendalikan kekuatan maupun kelemahan nya.

ASPEK ASPEK KONFLIK PADA WANITA KARIR

Ada beberapa aspek konflik peran ganda yang dikemukakakan menurut Kopelman & Burley (dalam
Diansari, 2006) yaitu;

1. Masalah Pengasuhan Anak


Pada umum nya wanita karir mencemaskan kesehatan jasmani dan emosi anak-anak nya.

2. Bantuan Pekerjaan Rumah Tangga


Menurut Hurlock (dalam Apollo & Cahyadi, 2012) tugas tugas yang berkaitan dengan pekerjaan
dan keluarga merupakan tugas yang sangat penting dan sulit, bahkan bagi orang dewasa telah
mempunyai pengalaman kerja, telah menikah, dan telah menjadi orang tua, mereka masih tetap
harus melakukan penyesuaian diri dengan peran peran tersebut.

3. Komunikasi dan Interaksi dengan Keluarga


Menurut Kopelman & Burley (Diansari, 2006) komunikasi merupakan sarana untuk kita dapat
berinteraksi dengan orang lain.

4. Waktu untuk Keluarga


Menurut Sukanto, dll (1999, dalam Apollo & Cahyadi, 2012) ibu yang bekerja sering merasa
kekurangan waktu untuk suami, anak-anak bahkan untuk dirinya sendiri.

5. Penentuan Prioritas
Prioritas itu disusun tergantung pada kepentingan individu yang bersangkutan agar tidak
menimbulkan pertentangan antara kepentingan yang satu dengan kepentingan yang lain.
6. Tekanan Karir dan Keluarga

Dalam bekerja, akan terdapat masalah yang menuntut pekerja untuk menyelesaikan nya. Begitupun di
rumah, akan terdapat banyak pekerjaan rumah yang menuntut untuk di selesaikan.

KONFLIK PERAN GANDA (WORK FAMILY CONFLICT)

Greenhaus & Beutel ( dalam Rahmadita, 2013) mendefinisikan tiga jenis work family conflict, yaitu;

 Konflik yang disebabkan oleh waktu (time based conflict)


 Konflik yang di sebabkan ketegangan (strain based conflict)
 Konflik yang disebabkan oleh perilaku (behavior based conflict)
 Dinamika Aktualisasi diri pada wanita karir yang mengurus rumah tangga.

PENUTUP

Menjadi wanita yang sukses dalam segala bidang adalah keinginan semua kaum hawa, namun
cenderung dari mereka ada yang mampu mengambil peran sebagian nya saja adapun mampu
membimbing dalam dua peran atau disebut wanita karir dan ibu rumah tangga biasanya kurang efektif
dikarenakan wanita yang sibuk bekerja lebih sedikit memiliki waktu di rumah karena nya konflik dan
permasalahan terus terjadi, dari mulai rumah yang tidak terarah hingga anak yang tidak ingin
mendengarkan ibu nya, adapun wanita karir yang mampu memegang kuasa dalam rumah tangga nya
maka itu wanita yang tolak ukur dan alokasi waktu nya telah komitmen terhadap apa yang di lakukan.
Wanita karir yang mampu mengatur rumah tangga memiliki Aktualisasi diri yang baik, karena dia
memiliki kemampuan untuk memegang kuasa atas tanggung jawab nya sebagai wanita juga sebagai ibu
rumah tangga.

DAFTAR PUSTAKA

https://aynazdizawordpress.wordpress.com/2020/06/24/aktualisasi-diri-pada-wanita-karir-yang-
mengurus-rumah-tangga-artikel/ diakes pada Jumat, 28 April 2023. Pukul 11.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai