Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran ganda terhadap kinerja karyawan
wanita di LPP RRI Yogyakarta. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian asosiatif kausal dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian adalah seluruh pegawai yang berstatus PNS
dan dinyatakan sudah atau pernah menikah di LPP RRI Yogyakarta sebanyak 63 pegawai wanita.
Validitas menggunakan uji korelasi product moment dan reliabilitas menggunakan rumus cronbach
alpha. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data
dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh negatif antara peran ganda terhadap kinerja karyawan di LPP RRI Yogyakarta. Hal
ini ditunjukkan dari nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien regresi
mempunyai nilai negatif sebesar -0,491. Artinya, semakin tinggi peran ganda maka akan semakin
rendah kinerja karyawan wanita di LPP RRI Yogyakarta. Pada variabel peran ganda indikator yang
dominan mempengaruhi peran ganda sebagai wanita pekerja di LPP RRI Nusantara II Yogyakarta
yaitu indikator kurangnya keterlibatan sebagai istri dengan nilai rata-rata sebesar 15,98. Pada variabel
kinerja karyawan indikator yang dominan mempengaruhi kinerja karyawan di LPP RRI Nusantara II
Yogyakarta yaitu indikator kualitas keluaran dengan nilai rata-rata sebesar 15,63.
letih (terutama secara psikologi), karena dari peran ganda yang biasanya telah
sehari-hari memaksakan diri untuk bertahan dibingkai sebagai masalah seorang wanita
di tempat kerja yang mungkin saja kurang dalam menyeimbangkan pekerjaan dan
disukainya. Dengan berbagai macam aktivitas keluarga.
yang dilakukan di tempat kerja maupun di Konflik peran yang dihadapi seorang
rumah, pengelolaan waktu menjadi salah satu karyawan memiliki dampak terhadap kinerja
hal yang penting. Bagi beberapa orang karyawan tersebut. Meski dalam beberapa
karyawan wanita, keterbatasan waktu dan kasus konflik dapat meningkatkan kinerja
kelelahan fisik menjadi salah satu akibat karyawan, namun pada umumnya karyawan
adanya peran ganda. yang memiliki konflik umumnya tidak fokus
Di Indonesia pada khususnya, peran dalam mengerjakan pekerjaannya, hal ini
ganda lebih banyak dimiliki oleh kaum akan mempengaruhi kinerja mereka.
wanita. Wanita yang memiliki peran ganda, Di setiap perusahaan ataupun organisasi
cenderung akan memiliki waktu yang lebih tentu memiliki standar kinerja yang berbeda-
terbatas, sehingga ia harus membagi waktu beda. Dalam evaluasi kinerja, ada standar
dengan baik antara pekerjaan dan keluarga. yang disebut sebagai standar kinerja
Pembagian waktu tadi terkadang (performance standard). Evaluasi kinerja
memunculkan konflik interrole, dimana tidak mungkin dapat di laksanakan dengan
wanita yang sudah menikah dan bekerja harus baik tanpa standar kinerja. Esensi evaluasi
melakukan dua peran berbeda yang kinerja adalah membandingkan kinerja
menuntutnya untuk dapat menjalani keduanya ternilai dengan standar kinerjanya. Jika
dengan baik. evaluasi kinerja dilaksanakan tanpa standar
Wanita-wanita yang memilih kinerja, hasilnya tidak mempunyai nilai
konsentrasi berkarir, cenderung kurang (Wirawan, 2009: 65).
perhatian dengan keluarga dan perannya di Pada kasus yang dialami oleh karyawati
rumah sebagai ibu rumah tangga. Aldous di LPP RRI Yogyakarta diketahui bahwa
(2009: 186) menyatakan bahwa pekerjaan wanita ingin tetap bekerja, karena pekerjaan
bagi seorang wanita dalam perkawinan dual- memberikan banyak arti bagi diri mulai dari
karier menghasilkan dwi karir atau dukungan finansial, mengembangkan
pergeseran ganda baginya, yang dibayar pengetahuan dan wawasan, memungkinkan
dalam angkatan kerja dan lainnya dalam aktualisasi kemampuan, memberikan
peran yang sama menuntut sebagai ibu rumah kebanggaan diri dan kemandirian meskipun
tangga. Keduanya itu merupakan masalah penghasilan suami mencukupi, serta
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 144
Atik Dina Nasekhah
Berdasarkan uraian di atas, pada tetapi belum berkeluarga. Hal ini dikarenakan
kenyataannya peran ganda memberikan bagi ibu pekerja, mereka harus menjalani dua
konsekuensi yang berat pada wanita yang peran yang berbeda yakni menjadi wanita
bekerja. Disatu sisi wanita mencari nafkah pekerja dan sebagai ibu rumah tangga, dan
untuk membantu suami dan kebutuhan bagi ibu pekerja yang tidak dapat
ekonomi keluarga, serta disisi lain, wanita menjalaninya dengan baik akan mengalami
harus bisa melaksanakan tanggung jawabnya konflik peran ganda.
sebagai istri dan seorang ibu. Sebagai contoh Penelitian ini bertujuan untuk
karyawati yang meniti karir dari bawah mengetahui pengaruh peran ganda terhadap
karena memiliki prestasi menonjol mendapat kinerja karyawan wanita di LPP RRI
promosi ke jenjang atau jabatan yang lebih Yogyakarta.
tinggi namun dengan tekanan kerja dan METODE PENELITIAN
tanggung jawab yang lebih berat. Jenis Penelitian
Kemudian timbullah konflik dalam diri Jenis penelitian ini adalah asosiatif
karyawati tersebut, apakah dia harus kausal dengan menggunakan pendekatan
menerima jabatan yang baru dengan resiko kuantitatif. Penelitian asosiatif kausal adalah
kehilangan waktunya mengatur kehidupan penelitian yang bertujuan untuk mengertahui
rumah tangga dan berkumpul dangan pengaruh antara dua variabel atau lebih
keluarga ataupun menolak jabatan tersebut (Sugiyono, 2011: 36-37).
dengan alasan agar lebih mudah mengurusi Tempat dan Waktu Penelitian
kehidupan rumah tangganya. Pada akhirnya Lokasi penelitian berada di LPP RRI
ketikdakmampuan wanita dalam mengelola Yogyakarta. Penelitian dimulai saat awal
konflik yang dihadapi dapat menyebabkan observasi yaitu pada April 2017 sampai
berbagai persoalan salah satunya yaitu dengan siap untuk diklarifikasi pada bulan
menurunnya kinerja karyawan tersebut. Juni 2017.
Mondy (2008) mengemukakan “kinerja Populasi dan Sampel Penelitian
adalah suatu hasil kerja yang dicapai Populasi dan sampel dalam penelitian
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas ini adalah seluruh pegawai wanita di LPP
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan RRI Yogyakarta yang dinyatakan sudah
atas kecakapan, pengalaman dan menikah atau sudah pernah menikah yaitu 63
kesungguhan serta waktu”. Bagi wanita pegawai.
pekerja dan telah berkeluarga akan memiliki Teknik Pengumpulan Data dan Teknik
Analisis Data
kinerja yang berbeda dari wanita pekerja
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 146
Atik Dina Nasekhah
yaitu indikator kurangnya keterlibatan mengurus rumah tangga, namun disisi lain
sebagai istri dengan nilai rata-rata sebesar juga dituntut untuk bekerja dan
15,98. Dalam hal ini kurangnya keterlibatan mengembangkan karir sesuai dengan profesi.
sebagai istri ditunjukkan dari merasa tidak Konflik peran karyawati yang memiliki peran
dapat bekerja secara optimal karena ganda berkaitan dengan faktor internal dan
memikirkan anak-anak di rumah, merasa eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi
bersalah bila suami harus menggantikan munculnya konflik dalam peran ganda adalah
mengasuh anak bila terpaksa lembur di harapan-harapan yang ada pada diri wanita itu
tempat kerja, merasa bersalah karena tidak sendiri, yang mendasari seorang wanita
bisa menyiapkan sarapan untuk keluarga, berkeluarga untuk bekerja dan untuk
merasa bersalah kepada suami bila terpaksa membina karir, apa yang diharapkan dari
terlambat pulang kerja, dan merasa tidak puas pernikahannya.
dengan kurangnya waktu kebersamaan Apabila karyawati yang sudah
dengan suami. berkeluarga tidak dapat menjalankan peran
Pada variabel kinerja karyawan antara keluarga dan pekerjaannya, akan
diketahui bahwa indikator yang dominan berdampak pada proses pelaksanaan
mempengaruhi kinerja karyawan di LPP RRI pekerjaannya yang kurang produktif sehingga
Nusantara II Yogyakarta yaitu indikator karyawati tidak dapat berfungsi secara normal
kualitas keluaran dengan nilai rata-rata dan menjadi tidak seimbang. Tugas-tugas
sebesar 15,63. Hal ini ditunjukkan dari belum yang berkaitan dengan pekerjaan dan
mampu bekerja sesuai dengan kemampuan keluarga merupakan tugas yang sangat
dengan memanfaatkan sumber daya dan penting dan sulit, bahkan bagi orang dewasa
potensi yang ada, belum mampu bekerja telah mempunyai pengalaman kerja, telah
sesuai dengan keterampilan yang dimiliki, menikah, dan telah menjadi orang tua, mereka
belum mampu mengerjakan tugas sesuai masih tetap harus melakukan penyesuaian diri
dengan kualitas yang diinginkan oleh dengan peran-peran tersebut.
perusahaan, belum mampu menyelesaikan Pada dasarnya peran ganda karyawati
pekerjaan dengan ketelitian tinggi, dan belum yang sudah berkeluarga terdapat dampak
terampil dalam melaksanakan pekerjaan positif dan negatif dilihat dari aspek
sesuai dengan tugas dan fungsi. kepengurusan rumah tangga. Dampak positif
Peran ganda merupakan suatu kendala dalam sumbangan yang diberikan untuk
yang dialami perempuan sebagai seorang istri pendapatan keluarga serta kemampuan untuk
dan ibu rumah tangga yang dituntut untuk menguasai lingkungan, inovasi, produktivitas,
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 148
Atik Dina Nasekhah
dapat diberikan beberapa saran sebagai Schuler, R.S., Jackson, S.E., 1999. Strategic
Human Resource Management: A
berikut.
Reader. Blackwell, London.
Bagi Pihak LPP RRI Yogyakarta Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Pihak LPP RRI Yogyakarta lebih
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber
memperhatikan jam kerja karyawan wanita, Daya Manusia: Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.
yaitu dengan cara karyawan wanita dibatasi
jam kerja lemburnya atau untuk shift malam
untuk karyawan wanita ditiadakan, sehingga
karyawan wanita dapat membagi waktu untuk
mengurus keluarganya serta dapat bekerja
dengan lebih baik.
Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat
mengembangkan penelitian ini dengan
meneliti variabel lain yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan misalnya
stress kerja, dan komitmen organisasi.
Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan
metode lain dalam meneliti kinerja karyawan,
misalnya melalui wawancara mendalam,
sehingga informasi yang diperoleh dapat
lebih bervariasi daripada angket yang
jawabannya telah tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Aldous, C. R. 2007. Creativity, Problem
Solving and Innovative Science Insights
From History, Cognitive Psychology
and Neuroscience. International
Education Journal.
Fox, G; Schwartz, A; Hart, K.M. 2006. Work
Family Balance And Academic
Advancement In Medical
Schools. Academic Psychiatry.
Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Penerbit.
Erlangga.