Anda di halaman 1dari 9

Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 137

Atik Dina Nasekhah

PENGARUH PERAN GANDA TERHADAP KINERJA KARYAWAN


WANITA DI TEMPAT KERJA DI LPP RRI YOGYAKARTA
Oleh: Atik Dina Nasekhah, Universitas Negeri Yogyakarta
atyckdhina@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran ganda terhadap kinerja karyawan
wanita di LPP RRI Yogyakarta. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian asosiatif kausal dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian adalah seluruh pegawai yang berstatus PNS
dan dinyatakan sudah atau pernah menikah di LPP RRI Yogyakarta sebanyak 63 pegawai wanita.
Validitas menggunakan uji korelasi product moment dan reliabilitas menggunakan rumus cronbach
alpha. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data
dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh negatif antara peran ganda terhadap kinerja karyawan di LPP RRI Yogyakarta. Hal
ini ditunjukkan dari nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien regresi
mempunyai nilai negatif sebesar -0,491. Artinya, semakin tinggi peran ganda maka akan semakin
rendah kinerja karyawan wanita di LPP RRI Yogyakarta. Pada variabel peran ganda indikator yang
dominan mempengaruhi peran ganda sebagai wanita pekerja di LPP RRI Nusantara II Yogyakarta
yaitu indikator kurangnya keterlibatan sebagai istri dengan nilai rata-rata sebesar 15,98. Pada variabel
kinerja karyawan indikator yang dominan mempengaruhi kinerja karyawan di LPP RRI Nusantara II
Yogyakarta yaitu indikator kualitas keluaran dengan nilai rata-rata sebesar 15,63.

Kata Kunci: peran ganda, kinerja karyawan


Abstract
This study aims to determine the effect of double roles on the performance of female
employees in LPP RRI Yogyakarta. This research belongs to causal associative research using a
quantitative approach. The samples of this research were all employees with civil servant status and
stated to have been married in LPP RRI Yogyakarta as many as 63 female employees. Validity of the
data was using product moment correlation test and reliability using cronbach alpha formula. Data
collection techniques used questionnaires and documentation. Data analysis technique in this study
was using simple regression analysis. The results showed that there was a negative influence between
the multiple roles on employee performance in LPP RRI Yogyakarta. This is shown from the
significance value less than 0.05 (0.000 <0.05), and the regression coefficient has a negative value of
-0.491. That is, the higher the double role will be the lower performance of female employees in LPP
RRI Yogyakarta. In the double role variable the dominant indicator influences the double role as
woman worker in LPP RRI Nusantara II Yogyakarta that is indicator of lack of involvement as wife
with average value equal to 15,98. On employee performance variable dominant indicator influence
employee performance in LPP RRI Nusantara II Yogyakarta that is output quality indicator with
average value equal to 15,63.

Keywords: dual role conflict, employee performance

PENDAHULUAN dalam kehidupan setiap manusia, karena


Setiap manusia tentu memiliki dengan bekerja seseorang dapat memenuhi
kebutuhan hidup yang berbeda-beda. kebutuhan hidupnya.
Berbagai macam kebutuhan tadi harus Pada era globalisasi dimana segala
dipenuhi agar dapat hidup dengan layak. informasi dapat diperoleh dengan mudah dan
Bekerja merupakan salah satu hal terpenting cepat, mendukung seseorang untuk
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 142
Atik Dina Nasekhah

meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketenagakerjaan beberapa tahun ini. Di era


pekerjaannya. Di dunia ketenagakerjaan pembangunan dewasa ini, banyak wanita
khususnya, tidak hanya pria saja yang yang mengembangkan karir dengan bekerja
mempunyai kesempatan besar untuk diluar rumah.
menduduki posisi penting di suatu organisasi, Pada saat wanita menjalani karirnya
bahkan wanita juga mempunyai kesempatan wanita juga dituntut untuk dapat berperan
yang sama. Dibuktikan dengan banyaknya sebagai istri, serta ibu yang mengasuh dan
wanita yang mampu mengemban pekerjaan merawat anak. Hal lumrah bagi wanita zaman
yang dulu hanya di sandang oleh pria saja. sekarang ketika ia memiliki peran ganda. Dari
Jumlah wanita dalam angkatan kerja semua wanita yang memiliki peran ganda,
meningkat dari 18 juta pada tahun 1950 ke 66 ada yang bisa menikmati „peran berganda‟
juta pada tahun 2000 (Mondy, 2010: 56). itu, namun ada juga yang merasa sukar
Dewasa ini, wanita mencapai 45 persen dari sehingga akhirnya banyak persoalan rumit
angkatan kerja. Riset dari Departemen semakin berkembang dalam kehidupan
Tenaga Kerja Wanita mengungkapkan bahwa sehari-hari. Meskipun ada perubahan status,
wanita memegang setengah dari seluruh tanggung jawab primer untuk mengelola
bidang pekerjaan manajemen profesional. kegiatan rumah dan keluarga serta beristirahat
Departemen Tenaga Kerja A.S bagi wanita yang memiliki peran ganda
meramalkan bahwa pada 2013 pekerjaan tetaplah ada, bahkan ketika dia bekerja penuh
yang tersedia akan melebihi jumlah karyawan waktu di luar rumah (Fox, 2009: 227).
sebesar 6,7 juta, dan pada 2030, pekerjaan Fenomena keluarga dwi-karir yang
yang tersedia akan melebihi jumlah karyawan merupakan situasi dimana suami maupun istri
sebesar 30 juta (Schuler, 2009: 55). Hasil memiliki pekerjaan dan tanggung jawab,
ramalan ini tentu akan memberikan peluang memberikan tantangan dalam organisasi.
yang besar bagi semua orang untuk Berbagai macam keadaan yang terjadi dapat
mendapatkan pekerjaan. Wanita dalam menimbulkan keterbatasan waktu bagi kedua
angkatan kerja tentu akan meningkat pula dari belah pihak. Hal ini memunculkan tekanan
tahun ke tahun. karena wanita yang bekerja bukan timbul dari
Wanita telah membuktikan keinginan diri sendiri, seolah-olah tidak
eksistensinya dalam dunia pekerjaan, tidak punya pilihan lain demi membantu ekonomi
jarang banyak dari mereka yang memiliki rumah tangga.
peran ganda. Peran ganda wanita merupakan Biasanya, para ibu yang mengalami
salah satu konsep yang ditawarkan oleh dunia masalah demikian, cenderung merasa amat
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 143
Atik Dina Nasekhah

letih (terutama secara psikologi), karena dari peran ganda yang biasanya telah
sehari-hari memaksakan diri untuk bertahan dibingkai sebagai masalah seorang wanita
di tempat kerja yang mungkin saja kurang dalam menyeimbangkan pekerjaan dan
disukainya. Dengan berbagai macam aktivitas keluarga.
yang dilakukan di tempat kerja maupun di Konflik peran yang dihadapi seorang
rumah, pengelolaan waktu menjadi salah satu karyawan memiliki dampak terhadap kinerja
hal yang penting. Bagi beberapa orang karyawan tersebut. Meski dalam beberapa
karyawan wanita, keterbatasan waktu dan kasus konflik dapat meningkatkan kinerja
kelelahan fisik menjadi salah satu akibat karyawan, namun pada umumnya karyawan
adanya peran ganda. yang memiliki konflik umumnya tidak fokus
Di Indonesia pada khususnya, peran dalam mengerjakan pekerjaannya, hal ini
ganda lebih banyak dimiliki oleh kaum akan mempengaruhi kinerja mereka.
wanita. Wanita yang memiliki peran ganda, Di setiap perusahaan ataupun organisasi
cenderung akan memiliki waktu yang lebih tentu memiliki standar kinerja yang berbeda-
terbatas, sehingga ia harus membagi waktu beda. Dalam evaluasi kinerja, ada standar
dengan baik antara pekerjaan dan keluarga. yang disebut sebagai standar kinerja
Pembagian waktu tadi terkadang (performance standard). Evaluasi kinerja
memunculkan konflik interrole, dimana tidak mungkin dapat di laksanakan dengan
wanita yang sudah menikah dan bekerja harus baik tanpa standar kinerja. Esensi evaluasi
melakukan dua peran berbeda yang kinerja adalah membandingkan kinerja
menuntutnya untuk dapat menjalani keduanya ternilai dengan standar kinerjanya. Jika
dengan baik. evaluasi kinerja dilaksanakan tanpa standar
Wanita-wanita yang memilih kinerja, hasilnya tidak mempunyai nilai
konsentrasi berkarir, cenderung kurang (Wirawan, 2009: 65).
perhatian dengan keluarga dan perannya di Pada kasus yang dialami oleh karyawati
rumah sebagai ibu rumah tangga. Aldous di LPP RRI Yogyakarta diketahui bahwa
(2009: 186) menyatakan bahwa pekerjaan wanita ingin tetap bekerja, karena pekerjaan
bagi seorang wanita dalam perkawinan dual- memberikan banyak arti bagi diri mulai dari
karier menghasilkan dwi karir atau dukungan finansial, mengembangkan
pergeseran ganda baginya, yang dibayar pengetahuan dan wawasan, memungkinkan
dalam angkatan kerja dan lainnya dalam aktualisasi kemampuan, memberikan
peran yang sama menuntut sebagai ibu rumah kebanggaan diri dan kemandirian meskipun
tangga. Keduanya itu merupakan masalah penghasilan suami mencukupi, serta
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 144
Atik Dina Nasekhah

memungkinkan subyek mengaktualisasikan Peran ganda yang dialami oleh wanita


aspirasi pribadi lain yang mendasar seperti karir dapat menyebabkan hambatan dalam
memberi rasa “berarti” sebagai pribadi, pekerjaan. Peran ganda dapat membuat
meskipun keterlibatan dalam berbagai peran wanita sulit meraih sukses di bidang
ini dapat memberikan keuntungan psiko pekerjaan, keluarga dan hubungan
sosial, seperti peningkatan kepercayaan diri interpersonal sekaligus. Bila tidak ingin
dan moral. seperti itu disarankan sebaiknya wanita
Menjalani dua peran sekaligus, sebagai tersebut tidak berprinsip sebagai wanita super
seorang pekerja sekaligus sebagai ibu rumah yang sanggup melakukan semuanya sendiri.
tangga, tidaklah mudah. Karyawan wanita Ketidakmampuan wanita karir dalam
yang telah menikah dan punya anak memiliki menyelesaikan konfliknya tersebut dapat
peran dan tanggung jawab yang lebih berat menyebabkan mereka menampilkan sikap
dari pada wanita single. Peran ganda pun kerja yang negatif misalnya kurang motivasi
dialami oleh wanita tersebut karena selain dalam bekerja, kurang konsentrasi karena
berperan di dalam keluarga, wanita tersebut urusan keluarga, sehingga dengan demikian
juga berperan di dalam karirnya. Konflik akan berpengaruh terhadap kinerja organisasi
pekerjaan-keluarga menjelaskan terjadinya atau perusahaan secara keseluruhan.
benturan antara tanggung jawab pekerjaan Ibu yang bekerja di luar rumah harus
dirumah atau kehidupan rumah tangga. bijaksana mengatur waktu. Bekerja untuk
Pada kenyataannya peran ganda memenuhi kebutuhan keluarga memang
memberikan konsekuensi yang berat. Di satu sangat mulia, tetapi tetap harus diingat bahwa
sisi wanita mencari nafkah untuk membantu tugas utama seorang ibu adalah mengatur
suami bahkan pada kasus tertentu wanita rumah tangga. Ibu yang harus berangkat
lebih bisa diandalkan dalam menafkahi dan bekerja pagi hari dan pulang pada sore hari
disisi lain wanita harus bisa melaksanakan tetap harus meluangkan waktu untuk
tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu. berkomunikasi, bercanda, memeriksa tugas-
Walaupun demikian peran ganda wanita tugas sekolah anaknya meskipun ibu sangat
bukan pilihan yang tidak mungkin diambil capek setelah seharian bekerja di luar rumah.
dan hal tersebut sering berdampak kepada Tetapi pengorbanan tersebut akan menjadi
sikap mereka terhadap pekerjaan. Wanita suatu kebahagiaan jika melihat anak-anaknya
karir karena keterbatasan waktunya, tidak bertumbuh menjadi pribadi yang kuat dan
mungkin bagi dirinya untuk sekaligus stabil.
menjadi ibu rumah tangga secara maksimum.
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 145
Atik Dina Nasekhah

Berdasarkan uraian di atas, pada tetapi belum berkeluarga. Hal ini dikarenakan
kenyataannya peran ganda memberikan bagi ibu pekerja, mereka harus menjalani dua
konsekuensi yang berat pada wanita yang peran yang berbeda yakni menjadi wanita
bekerja. Disatu sisi wanita mencari nafkah pekerja dan sebagai ibu rumah tangga, dan
untuk membantu suami dan kebutuhan bagi ibu pekerja yang tidak dapat
ekonomi keluarga, serta disisi lain, wanita menjalaninya dengan baik akan mengalami
harus bisa melaksanakan tanggung jawabnya konflik peran ganda.
sebagai istri dan seorang ibu. Sebagai contoh Penelitian ini bertujuan untuk
karyawati yang meniti karir dari bawah mengetahui pengaruh peran ganda terhadap
karena memiliki prestasi menonjol mendapat kinerja karyawan wanita di LPP RRI
promosi ke jenjang atau jabatan yang lebih Yogyakarta.
tinggi namun dengan tekanan kerja dan METODE PENELITIAN
tanggung jawab yang lebih berat. Jenis Penelitian
Kemudian timbullah konflik dalam diri Jenis penelitian ini adalah asosiatif
karyawati tersebut, apakah dia harus kausal dengan menggunakan pendekatan
menerima jabatan yang baru dengan resiko kuantitatif. Penelitian asosiatif kausal adalah
kehilangan waktunya mengatur kehidupan penelitian yang bertujuan untuk mengertahui
rumah tangga dan berkumpul dangan pengaruh antara dua variabel atau lebih
keluarga ataupun menolak jabatan tersebut (Sugiyono, 2011: 36-37).
dengan alasan agar lebih mudah mengurusi Tempat dan Waktu Penelitian
kehidupan rumah tangganya. Pada akhirnya Lokasi penelitian berada di LPP RRI
ketikdakmampuan wanita dalam mengelola Yogyakarta. Penelitian dimulai saat awal
konflik yang dihadapi dapat menyebabkan observasi yaitu pada April 2017 sampai
berbagai persoalan salah satunya yaitu dengan siap untuk diklarifikasi pada bulan
menurunnya kinerja karyawan tersebut. Juni 2017.
Mondy (2008) mengemukakan “kinerja Populasi dan Sampel Penelitian
adalah suatu hasil kerja yang dicapai Populasi dan sampel dalam penelitian
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas ini adalah seluruh pegawai wanita di LPP
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan RRI Yogyakarta yang dinyatakan sudah
atas kecakapan, pengalaman dan menikah atau sudah pernah menikah yaitu 63
kesungguhan serta waktu”. Bagi wanita pegawai.
pekerja dan telah berkeluarga akan memiliki Teknik Pengumpulan Data dan Teknik
Analisis Data
kinerja yang berbeda dari wanita pekerja
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 146
Atik Dina Nasekhah

Instrumen pengumpulan data


Kinerja_Karyawan
menggunakan angket. Teknik analisis data
menggunakan analisis regresi sederhana. 11 Sangat Tinggi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 Tinggi
Hasil Penelitian 19 Rendah
Hasil analisis data penelitian akan Sangat Rendah
diuraikan sebagai berikut:
Peran Ganda Gambar 2. Pie Chart Variabel Kinerja
Berdasarkan hasil analisis data diketahui Karyawan
Pembahasan
bahwa peran ganda karyawan di LPP RRI
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Yogyakarta berada pada kategori tinggi
antara peran ganda berpengaruh negatif
sebanyak 27 responden (42,86%). Adapun
terhadap kinerja karyawan di LPP RRI
penggambaran histogramnya sebagai berikut.
Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dari nilai
Peran_Ganda signifikansi 0,000; dimana signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien
11 Sangat Tinggi
25 regresi mempunyai nilai negatif sebesar -
Tinggi
Rendah 0,491.
27
Sangat Rendah Peran ganda muncul ketika seorang
individu menjalankan posisi yang berbeda
dari organisasi atau kelompok dalam waktu
Gambar 1. Pie Chart Variabel Peran Ganda yang bersamaan. Sebagai contoh peran ganda,
yaitu seseorang yang memiliki tanggung
Kinerja karyawan
jawab di tempat kerja, tetapi juga
Berdasarkan hasil analisis data diketahui
bertanggung jawab di rumah. Wanita dengan
bahwa kinerja karyawan di LPP RRI
peran ganda dituntut untuk berhasil dalam
Yogyakarta berada pada kategori sangat
dua bidang yang bertentangan. Wanita yang
tinggi sebanyak 33 responden (52,38%).
memliki peran ganda akan bertemu dengan
Adapun penggambaran histogramnya sebagai
konflik-konflik yang timbul akibat pilihan
berikut.
yang sulit.
Berdasarkan temuan penelitian
diketahui bahwa indikator yang dominan
mempengaruhi peran ganda sebagai wanita
pekerja di LPP RRI Nusantara II Yogyakarta
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 147
Atik Dina Nasekhah

yaitu indikator kurangnya keterlibatan mengurus rumah tangga, namun disisi lain
sebagai istri dengan nilai rata-rata sebesar juga dituntut untuk bekerja dan
15,98. Dalam hal ini kurangnya keterlibatan mengembangkan karir sesuai dengan profesi.
sebagai istri ditunjukkan dari merasa tidak Konflik peran karyawati yang memiliki peran
dapat bekerja secara optimal karena ganda berkaitan dengan faktor internal dan
memikirkan anak-anak di rumah, merasa eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi
bersalah bila suami harus menggantikan munculnya konflik dalam peran ganda adalah
mengasuh anak bila terpaksa lembur di harapan-harapan yang ada pada diri wanita itu
tempat kerja, merasa bersalah karena tidak sendiri, yang mendasari seorang wanita
bisa menyiapkan sarapan untuk keluarga, berkeluarga untuk bekerja dan untuk
merasa bersalah kepada suami bila terpaksa membina karir, apa yang diharapkan dari
terlambat pulang kerja, dan merasa tidak puas pernikahannya.
dengan kurangnya waktu kebersamaan Apabila karyawati yang sudah
dengan suami. berkeluarga tidak dapat menjalankan peran
Pada variabel kinerja karyawan antara keluarga dan pekerjaannya, akan
diketahui bahwa indikator yang dominan berdampak pada proses pelaksanaan
mempengaruhi kinerja karyawan di LPP RRI pekerjaannya yang kurang produktif sehingga
Nusantara II Yogyakarta yaitu indikator karyawati tidak dapat berfungsi secara normal
kualitas keluaran dengan nilai rata-rata dan menjadi tidak seimbang. Tugas-tugas
sebesar 15,63. Hal ini ditunjukkan dari belum yang berkaitan dengan pekerjaan dan
mampu bekerja sesuai dengan kemampuan keluarga merupakan tugas yang sangat
dengan memanfaatkan sumber daya dan penting dan sulit, bahkan bagi orang dewasa
potensi yang ada, belum mampu bekerja telah mempunyai pengalaman kerja, telah
sesuai dengan keterampilan yang dimiliki, menikah, dan telah menjadi orang tua, mereka
belum mampu mengerjakan tugas sesuai masih tetap harus melakukan penyesuaian diri
dengan kualitas yang diinginkan oleh dengan peran-peran tersebut.
perusahaan, belum mampu menyelesaikan Pada dasarnya peran ganda karyawati
pekerjaan dengan ketelitian tinggi, dan belum yang sudah berkeluarga terdapat dampak
terampil dalam melaksanakan pekerjaan positif dan negatif dilihat dari aspek
sesuai dengan tugas dan fungsi. kepengurusan rumah tangga. Dampak positif
Peran ganda merupakan suatu kendala dalam sumbangan yang diberikan untuk
yang dialami perempuan sebagai seorang istri pendapatan keluarga serta kemampuan untuk
dan ibu rumah tangga yang dituntut untuk menguasai lingkungan, inovasi, produktivitas,
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 148
Atik Dina Nasekhah

ketepatan pengambilan keputusan, dan maka perusahaan lebih memperhatikan jam


eksistensi harkat dan martabat kerja karyawan wanita, yaitu dengan cara
kewanitaannya. Sedangkan dampak negatif karyawan wanita dibatasi jam kerja
terutama dalam pengaturan perilaku waktu lemburnya atau untuk shift malam untuk
dalam beban kerja sebagai ibu rumah tangga karyawan wanita ditiadakan, sehingga
maupun pekerja. karyawan wanita dapat membagi waktu untuk
Peran ganda pada pekerja wanita timbul mengurus keluarganya serta dapat bekerja
karena seorang ibu sebagai wanita karir dengan lebih baik.
berusaha semaksimal mungkin untuk SIMPULAN DAN SARAN
mendampingi anak-anak, berhasil mengurus SIMPULAN
rumah tangga, anak-anak serta suami, tetapi Berdasarkan hasil penelitian maka
tetap dapat menyalurkan kebutuhan mereka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
sebagai makhluk sosial kebutuhan untuk negatif antara peran ganda terhadap kinerja
bersosialisasi, tetap mampu mandiri dari segi karyawan di LPP RRI Yogyakarta. Hal ini
keuangan, pengembangan wawasan, serta ditunjukkan dari nilai signifikansi lebih kecil
perasaan dihargai dan bangga saat mereka dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien regresi
bekerja menjadi wanita karir, sehingga mempunyai nilai negatif sebesar -0,491.
kondisi tersebut akan mempengaruhi kinerja Artinya, semakin tinggi konflik peran ganda
karyawan wanita yang semakin rendah. maka akan semakin rendah kinerja karyawan
Pada perempuan yang bekerja mereka wanita di LPP RRI Yogyakarta.
dihadapkan pada banyak pilihan yang Pada variabel peran ganda indikator
ditimbulkan oleh perubahan peran dalam yang dominan mempengaruhi yaitu indikator
masyarakat, di satu sisi mereka harus kurangnya keterlibatan sebagai istri dengan
berperan sebagai ibu rumah tangga yang tentu nilai rata-rata sebesar 15,98. Pada variabel
saja bisa dikatakan memiliki tugas yang kinerja karyawan indikator yang dominan
cukup berat dan sisi lain mereka juga harus mempengaruhi kinerja karyawan di LPP RRI
berperan sebagai wanita karir. Nusantara II Yogyakarta yaitu indikator
Keinginan untuk menjalankan kedua kualitas keluaran dengan nilai rata-rata
peran tersebut dengan sempurna, terkadang sebesar 15,63.
saling bertentangan satu dengan lain, SARAN
sehingga dapat menimbulkan konflik pada Berdasarkan hasil penelitian dan
wanita bekerja. Oleh karena itu untuk kesimpulan yang telah diuraikan di atas maka
meminimalisir konflik peran ganda karyawan
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 149
Atik Dina Nasekhah

dapat diberikan beberapa saran sebagai Schuler, R.S., Jackson, S.E., 1999. Strategic
Human Resource Management: A
berikut.
Reader. Blackwell, London.
Bagi Pihak LPP RRI Yogyakarta Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Pihak LPP RRI Yogyakarta lebih
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber
memperhatikan jam kerja karyawan wanita, Daya Manusia: Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.
yaitu dengan cara karyawan wanita dibatasi
jam kerja lemburnya atau untuk shift malam
untuk karyawan wanita ditiadakan, sehingga
karyawan wanita dapat membagi waktu untuk
mengurus keluarganya serta dapat bekerja
dengan lebih baik.
Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat
mengembangkan penelitian ini dengan
meneliti variabel lain yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan misalnya
stress kerja, dan komitmen organisasi.
Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan
metode lain dalam meneliti kinerja karyawan,
misalnya melalui wawancara mendalam,
sehingga informasi yang diperoleh dapat
lebih bervariasi daripada angket yang
jawabannya telah tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Aldous, C. R. 2007. Creativity, Problem
Solving and Innovative Science Insights
From History, Cognitive Psychology
and Neuroscience. International
Education Journal.
Fox, G; Schwartz, A; Hart, K.M. 2006. Work
Family Balance And Academic
Advancement In Medical
Schools. Academic Psychiatry.
Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Penerbit.
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai