Anda di halaman 1dari 8

KONFLIK PERAN GANDA

WANITA BERKARIR

Received: 17th June 2016; Revised: 10th July 2016; Accepted: 28 th August 2016

Windah Riskasari Abstrak. Ibu bekerja adalah seorang wanita yang berperan
IAIN Imam Bonjol Padang sebagai ibu rumah tangga tetapijuga bekerja diluar rumah
Email: windahriskasari@gmail.com sebagai wanita karir.Bagi ibu bekerja tidaklah mudah
untukmenjalani kedua perannya.Dalam hal ini ibu bekerja dapat
memiliki kinerjayangberbeda.Penelitian ini adalah penelitian
kepustakaan terhadap berbagai macam konflik yang timbul
pada wanita yang berkarier.faktor faktor yang mempengaruhi
prestasi kerja adalah kecakapan, pengalaman, dan
kesungguhan. Fakor yang mempengaruhi pencapaian kinerja
adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi
(motivation). Pengertian Konflik Peran Ganda. Greenhaus dan
Beutell (1985) mendefinisikan konflik peran ganda sebagai
suatu bentukkonflik antar peran dimana tekanan-tekanan dari
pekerjaan dan keluarga saling tidak cocok satu sama lain.
Seseorang akan menghabiskan waktu yang lebih untuk
digunakan dalam memenuhi peran yang penting bagi mereka,
oleh karena itu mereka bisa kekurangan waktu untuk peran
yang lainnya. Hal ini bisa meningkatkan kesempatan seseorang
untuk mengalami konflik peran

Key words: Konflik, peran ganda, wanita berkarier

LATAR BELAKANG saja, kini mempunyai perankedua yaitu


MASALAH sebagai wanita bekerja.Berdasarkan
keterangan diatas diketahui bahwa seorang
Pendidikan merupakan salah satu ibu yang bekerja akan memilikikinerja yang
dasar kenapa pada jaman era globalisasi saat berbeda dengan yang tidak berkeluarga.
ini, banyak wanita yang berprofesi sebagai Dalam penelitian ini akanmengungkapkan
pekerja dari pada mengurus rumahtangga kinerja pada ibu bekerja yang akan
pada umumnya.Tingkat penddikan yang dipengaruhi oleh konflik peranganda yang
tinggi dengan akses pekerjaan yang dapat dialami oleh ibu bekerja.
memadai membuat wanita merasa nyaman Dengan intensitas konflik peran
dengan kehidupannya menyelesaikan ganda yang tinggi, seorang ibu yang bekerja
pekerjaan diluar rumah.Pada saat ini akanmengalami penurunan pada kinerjanya
tidakhanya suami saja yang harus bekerja karena ibu bekerja akan mengalami
untuk memenuhi kebutuhan hidup depresi,peningkatan stress, peningkatan
keluarganya, tapibanyak istri yang bekerja keluhan fisik dan tingkat energi yang rendah.
juga. Dalampenelitian ini peneliti ingin
Wanita yang pada jaman dahulu mengetahui seberapa besar pengaruh konflik
hanya berperan sebagai seorang ibu yang peran gandayang dialami oleh ibu bekerja
mengurus rumah tangga dan anakanaknya terhadap kinerjanya.

74
Windah Riskasari, Konflik Peran Ganda Wanita Berkarir75
Ditengah semakin besarnya
kesempatan bekerja bagi wanita di berbagai 1.Faktor kualitas kerja
bidang pekerjaanserta mengeyam 2.Faktor kuantitas kerja,
pendidikan tinggi, masih sering terdengar 3.Faktor pengetahuan
cerita bahwa wanita lebihsering memilih 4.Faktor keandalan
berhenti bekerja atau berhenti kuliah 5.Faktor kehadiran
terutama setelah berkeluarga.Adaberbagai 6.Faktor kerjasama
alasan yang dikemukan atas tindakan ini
salah satunya untuk menjalani kodratalam, Goldman dan Milman (1969)
yaitu menjadi ibu dan istri yang baik menyatakan bahwa konflik peran adalah
(Seniati,2003). situasi dimanaharapan-harapan peran
Tujuan dari penelitian kepustakaan seseorang datang pada saat bersamaan, baik
ini adalah untuk melihat gambaran mengenai dari individu sendiri maupun dari
konflik-konflik apa sajayang dijalani oleh lingkungan, tetapi bersifat
para wanita yang berkarier diluar rumah bertentangan.Konflik peran ganda menurut
Bedeian, Burke dan Moffett, 1988; Burden
TINJAUAN PUSTAKA dan Googins,1987; Greenhaus dan
Parasuraman, 1987; Pleck, 1989;dan Shinn,
Hasibuan (2001) mengemukakan 1989 yaitu :Konflik peran ganda adalah
“kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil terdapat bukti bahwa ketegangan antara
kerja yangdicapai seseorang dalam keluarga dan aturanpekerjaan yang
melaksanakan tugastugas yang dibebankan menunjukan terdapatnya penurunan secara
kepadanya yangdidasarkan atas kecakapan, psikoligis dan fisik darikesejahteraan
pengalaman dan kesungguhan serta karyawan.
waktu”Rivai (2004) mengemukakan kinerja
adalah perilaku yang nyata yang ditampilkan Faktor penyebab konflik peran ganda,
setiap orang sebagaiprestasi kerja yang diantaranya:
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan 1. Permintaan waktu akan satu peran
perannya dalam perusahaan.Berdasarkan yang tercampur dengan pengambilan
keterangan diatas maka kinerja adalah bagiandalam peran yang lain.
prestasi kerja atau hasil kerja (output)baik 2. Stres yang dimulai dalam satu peran
kuantitas maupun kualitas kerja, kombinasi yang terjatuh ke dalam peran lain
dari kemampuan dan kesempatan dikurangidari kualitas hidup dalam
yangdihasilkan oleh karyawan yang peran itu.
dibandingkan dengan target kerja yang 3. Kecemasan dan kelelahan yang
ditentukan. disebabkan ketegangan dari satu peran
Menurut Hasibuan (2002), faktor dapat mempersulit untuk peran yang
faktor yang mempengaruhi prestasi kerja lainnya.
adalah kecakapan, pengalaman, dan 4. Perilaku yang efektif dan tepat dalam
kesungguhan.Fakor yang mempengaruhi satu peran tetapi tidak efektif dan
pencapaian kinerja adalah faktor tidaktepat saat dipindahkan ke peran
kemampuan (ability)dan faktor motivasi yang lainnya(Greenhaus dan Beutell
(motivation). Hal ini sesuai dengan pendapat 1985).
Davis (2000) yangmerumuskan bahwa:
Human Performance=ability x motivation Dari beberapa pendapatkonsep yang
Motivation=attitude x situation dapat dijadikan sebagai acuan guna
Ability=knowledge x skill mengukur konflik peran gandayakni:Work
Dari beberapa pendapat diatas interfere with family, bercampurnya masalah
konsep yang dapat dijadikan sebagai acuan pekerjaandengan keluarga.
gunamengukur kinerja ibu bekerja, yakni ;
76Jurnal Al-Qalb, Jilid 8, Nomor 2, September2016, hlm. 74-81
Family interfere with work, dapat mempengaruhi kinerja wanita
bercampurnya masalah keluarga dengan berperan ganda.
pekerjaan. Keterlibatan kerja,sejauh mana
keterlibatan dalam pekerjaan. LANDASAN TEORI
Keterlibatankeluarga, sejauh mana
keterlibatan dengan anakanak dan keluarga. Tingkat Konflik Peran Ganda
Tekanan dalamkeluarga,dukungan pasangan, Pengertian Konflik Peran Ganda
tekanan dan relasi dalam
pernikahan .Tekanan Greenhaus dan Beutell (1985)
dalampekerjaan,kekaburan peran atau mendefinisikan konflik peran ganda sebagai
ketidakjelasan tugas sehari-hari, harapan- suatu bentukkonflik antar peran
harapan, tujuankerja dimanatekanan-tekanan dari pekerjaan dan
Pengaruh Konflik Peran Ganda keluarga saling tidakcocok satu sama lain.
danTerhadapKinerjaSaat ini sudah banyak Seseorang akan menghabiskan waktu yang
parawanita yang bekerja diluar rumah untuk lebih untuk digunakan dalam
memenuhikebutuhan baik untuk dirinya memenuhiperan yang penting bagi mereka,
sendiri maupun untuk keluarga.Bagi wanita oleh karena itu mereka bisa kekurangan
yang telahmenikah dan berkeluarga, bekerja waktu untuk peran yang lainnya. Hal ini bisa
diluar rumah berarti mereka mempunyai meningkatkan kesempatan seseorang untuk
perantambahan, tidak hanya sebagai pekerja mengalami konflik peran.
tetapi juga berperan sebagai ibu rumah Paden dan Buchler (dalam Simon,
tangga. 2002) mendefinisikan konflikperan ganda
Menurut Hasibuan (2001) kinerja merupakan konflik peran yang munculantara
(prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja harapan dari dua peran yang berbeda yang
yangdicapai seseorang dalam melaksanakan dimiliki oleh seseorang.Di pekerjaan,
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya seorang wanita yang profesional diharapkan
yangdidasarkan atas kecakapan, pengalaman untuk agresif, kompetitif, dan dapat
dan kesungguhan sertawaktu.Bagi menjalankan komitmennya pada pekerjaan.
wanitabekerja dan telah berkeluarga akan Di rumah, wanita sering kali diharapkan
memiliki kinerja yang berbeda dari wanita untuk merawat anak, menyayangi dan
bekerjatetapi belum berkeluarga. Hal ini menjaga suaminya. Netemeyer et al. (dalam
dikarenakan bagi ibu bekerja, mereka harus Hennessy, 2005) mendefinisikan konflik
menjalanidua peran yang berbeda yakni peran ganda sebagai konflik yang muncul
menjadi wanita pekerja dan sebagaiibu akibat tanggung jawab yang berhubungan
rumah tangga, danbagi ibu bekerja yang dengan pekerjaan mengganggu permintaan,
tidak dapat menjalaninya dengan baik akan waktu dan ketegangan dalam keluarga.
mengalami konflikperan ganda.Dengan Hennessy (2005) selanjutnya mendefisikan
demikian dapat ditarik hipotesis pertama konflik peran ganda ketika konflik yang
yang menyatakan bahwa konflikperan ganda terjadi sebagai hasil dari kewajiban
secara negatif mempengaruhi kinerja. pekerjaan yang mengganggu kehidupan
Dalam penelitian ini, peneliti tidak rumah tangga.
hanya ingin mengetahui pengaruh
konflikperan ganda tehadap kinerja atau Dimensi-Dimensi Konflik Peran Ganda
pengaruh fear of successterhadap kinerja.
Melainkan Menurut Greenhause dan Beutell
peneliti ingin mengetahui seberapa (dalam David, 2003) konflik peran ganda itu
besar konflik-konflik yang timbul pada bersifat bi-directionaldan multidimensi. Bi-
wanita yang dari pernyataan diatas dapat directionalterdiri dari :
ditarik hipotesis ketiga yaitu konflik peran
ganda danfear of success secara negatif
Windah Riskasari, Konflik Peran Ganda Wanita Berkarir77
1. Work-family conflictyaitukonflik yang mengalami konflik peran ganda tidak
muncul dikarenakan tanggung jawab akan bisa melakukan dua atau lebih
pekerjaan yang mengganggu tanggung peran sekaligus.
jawab terhadap keluarga. Netemeyer et 2. Strain-based conflict, yaitu
el. (dalam Hennessy, 2005) ketegangan yang dihasilkan oleh
mendeskripsikan work-family salah satu peran membuat seseorang
conflictsebagai suatu bentuk konflik sulit untuk memenuhi tuntutan
antar peran dimana secara umum perannya yang lain. Sebagai contoh,
permintaan, waktu dan ketegangan seorang ibu yang seharianbekerja, ia
yang diakibatkan oleh pekerjaan akan merasa lelah, dan hal itu
mengganggu tanggung jawab terhadap membuatnya sulit untuk duduk
keluarga. Jadi dapat disimpulkan dengan nyaman menemani anak
work-family konfliksebagai konflik menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
yang muncul dikarenakan tanggung Ketegangan peran ini bisa termasuk
jawab pekerjaan yang mengganggu stres, tekanan darah meningkat,
tanggung jawab keluarga dimana kecemasan, cepat marah dan sakit
secara umum permintaan waktu dan kepala.
ketegangan yang diakibatkan oleh 3. Behavior-based conflict, yaitu
pekerjaan yang mengganggu tanggung konflik yang muncul ketika
jawab keluarga. pengharapan dari suatu perilaku yang
2. Family-work conflictyaitu konflik berbeda dengan pengharapan dari
yang muncul dikarenakan tanggung perilaku peran lainnya.
jawab terhadap keluarga mengganggu
tanggungjawab terhadap pekerjaan. Sebagai contoh, seorang wanita yang
Netemeyer et el. (dalam Hennessy, merupakan manajer eksekutif dari suatu
2005) mendeskripsikan family-work perusahaan mungkin diharapkan untuk
conflictsebagai suatu bentuk konflik agresif dan objektif terhadap pekerjaan,
antar peran dimanasecara umum tetapi keluarganya mempunyai pengharapan
permintaan, waktu dan ketegangan lain terhadapnya. Dia berperilaku sesuai
dalam keluarga mengganggu tanggung dengan yang diharapkan ketika berada di
jawab pekerjaan. Menurut Greenhause kantor dan ketika berinteraksi di rumah
dan Beutell (dalam David, 2003) dengan keluarganya dia juga harus
multidimensi dari konflik peran ganda berperilaku sesuai dengan yang diharapkan
muncul dari masing-masing juga.
directiondimana antara keduanya baik
itu work-family conflictmaupun Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
family-work conflictmasing-masing Konflik Peran Ganda Stoner et al. (1990)
memiliki 3 dimensi yaitu: time-based menyatakan mengenai faktor-faktor yang
conflict, strain-based conflict, mempengaruhi konflik peran ganda, yaitu:
behavior-based conflict. 1. Time pressure, semakin banyak waktu
yang digunakan untuk bekerja maka
Greenhaus dan Beutell (dalam semakin sedikit waktu untuk keluarga.
Hennessy, 2005) mendefinisikan tiga 2. Familysize dansupport, semakin
dimensi dari konflik peran ganda, yaitu: banyak anggota keluarga maka
1. Time-based conflict, yaitukonflik semakin banyak konflik, dan semakin
yangterjadi karena waktu yang banyak dukungan keluarga maka
digunakan untuk memenuhi satu semakin sedikit konflik.
peran tidak dapat digunakan untuk 3. Kepuasan kerja, semakin tinggi
memenuhi peran lainnya artinya pada kepuasan kerja maka konflik yang
saat yang bersamaan seorang yang dirasakan semakin sedikit.
78Jurnal Al-Qalb, Jilid 8, Nomor 2, September2016, hlm. 74-81
4. Marital and life satisfaction, ada dinimerupakan seorang pekerja yang harus
asumsi bahwa wanita bekerja memiliki memenuhi tuntutan perannya sebagai
konsekuensi yang negatif terhadap seorang pekerja. Selanjutnya Hurlock (1999)
pernikahannya. menambahkan bahwa masa dewasa dini
5. Size of firm, yaitu banyaknya pekerja merupakan suatu periode sulit yang
dalam perusahaan mungkin saja membutuhkan penyesuaian diri yang tinggi.
mempengaruhi konflik peran ganda Peran sebagai orang tua yang dijalankan
seseorang. oleh dewasa dini berkenaan dengan ciri-ciri
masa dewasa dini yaitu masa reproduksi.
Konsekuensi dari Konflik Peran Ganda Banyak orang sudah mulai berperan sebagai
orang tua pada awalusia dua puluhan atau
Konflik ibu bekerja, seringkali awal usia tiga puluhan. Rini (2002)
mengarah pada simptom klinis seperti menyatakan bahwa masalah berkenaan
depresi, perasaan stres, bersalah, agresi, iri, dengan pengasuhan anak biasanya dialami
dan malu (Hammen et al. dalam Simon, oleh para ibu bekerja yang mempunyai anak
2002). Perasaan depresi ditemukan lebih kecil yaitu balita atau batita.
bersifat kronis dan berulang pada wanita
dibanding pria, dengan waktu yang Peran Ganda Wanita
dihabiskan wanita mengalami Pengertian Peran Ganda Wanita
depresi rata-rata 21 % seumur hidup (Simon,
2002). Beberapa peneliti menemukan bahwa Peran adalah bagian yang indvidu
ada hubungan antara konflik peran ganda mainkan pada setiap keadaan, dan cara
dengan psychological distressdan bertingkah laku untuk menyelaraskan diri
kesejahteraan.Sebagai contoh, Schwartzberg kita dengan keadaan (Wolfman, 1992).
dan Dytell (dalam Hennessy, 2005) Peran biasanya dilihat serangkaian
mengatakan ada pengaruh pekerjaan dan rumusan yang membatasi perilaku-perilaku
stres keluarga terhadap kesejateraan yang diharapkan dari pemegang kedudukan
psikologis. Selanjutnya penelitian mengarah tertentu (Riddle & Thomas, dalam Sarlito,
pada perbedaan gender dan penelitian 2000).
terbaru menemukan Seseorang yang memiliki peran
bahwa wanita menunjukkan level distres ganda berarti seseorang tersebut memiliki
yang lebih tinggi yang berhubungan dengan peran yang lebih dari satu pada
peran ganda (Cleary dalam Hennessy, 2005). saatbersamaan.Menurut Newman dan
Tingkat Konflik Peran Ganda Pada Newman (2005) peran yang individu
Wanita Dewasa Dini . Hammer et al. (dalam mainkan merupakan pola perilaku yang
Noor, 2002) menyatakan meskipun antara merupakan pengharapan dari masyarakat.
pria dan wanita bisa mengalami konflik Jadi dapat disimpulkan bahwa peran
antara keluarga dan pekerjaan, wanita ganda adalah lebih dari satu pola perilaku
melaporkan lebih banyak konflik dari pada yang dimiliki oleh seorang individu yang
pria. Konflik antara permintaan kerja dan merupakan pengharapan dari masyarakat.
peran keluarga meningkat hanya terjadi pada Menurut Gunarsa dan Gunarsa (2000)
wanita, mulai dari perannya dalam mengatur peran ganda wanita terdiri dari:
rumah tangga, rumah dan anak-anak. 1. Wanita sebagai anggota keluarga:
Konflik peran ganda pada wanitadewasa dini memberi inspirasi tentang gambaran
berhubungan dengan banyaknya permintaan arti hidup dan peranannya sebagai
pemenuhan peran pada saat di rumah wanita dan anggota keluarga.
maupun di kantor. 2. Wanita sebagai istri: membantu suami
Wanita dewasa dini memainkan dalam menentukan nilai-nilai yang
peran baru, seperti peran istri, dan orang tua, akan menjadi tujuan hidup yang
sedangkan di kantor, wanita dewasa
Windah Riskasari, Konflik Peran Ganda Wanita Berkarir79
mewarnai hidup sehari-hari dan Menurut Matlin (2004) pekerjaan dapat
keluarga: mempengaruhi tiga komponen dari
a. Menjadi kekasih suami kehidupan wanita, yaitu:
b. Menjadi pengabdi dalam 1. Pernikahan
membantu meringankan beban Dalam pelaksanaan tugas rumah
suami tangga wanita sering diperlakukan
c. Menjadi pendamping suami, bila tidak adil dalam hal pembagian tugas
perlu membina relasi-relasi dalam rumah tangganya.Menurut Galinsky et
pelaksanaan tanggungjawab sosial, al. (dalam Matlin, 2004) wanita lebih
menghadapi, mengatasi masalah sering dari pada pria dalam hal
baik diatasi sendiri atau bersama- memasak, mencuci baju, mencuci
sama piring dan belanja sedangkan pria
d. Menjadi manajer keuangan yang hanya membantu ketika memperbaiki
dilimpahkan oleh suami. peralatan rumah tangga yang rusak.
2. Anak
Motivasi Wanita Berperan Ganda Menurut Parke dan Buriel
(dalam Papalia, 2004) kepuasan ibu
Wanita berperan ganda dengan terhadap status pekerjaannya, dapat
perannya sebagai pekerja sekaligus ibu membuat ia menjadi orang tua yang
rumah tangga memiliki motivasi tertentu lebih efektif. Anak-anak usia sekolah
untuk melakukan peran gandanya tersebut. dari ibu yang bekerja cenderung untuk
Menurut Egelman (2004) ada sejumlah hidup dalam rumah yang lebih
ganjaran yang akan didapatkan oleh seorang terstruktur dan cenderung lebih
ibu yang bekerja baik dalam segi sosial mandiri (Bronfrenbrenner & Crouter,
maupun psikologis: dalam Papalia, 2004) dari pada anak-
anak dari ibu yang berada di rumah
1. Status, maksudnya dengan bekerja tangga seharian penuh. Hoffman et
seseorang memperoleh kebanggaan al.(dalam Matlin, 2004) ibu melakukan
dengan apa yang sudah diraihnya di 60% dan 90% dari tugas perawatan
dunia kerja. anak dan mereka lebih banyak
2. Pencapaian pendidikan, maksudnya menghabiskan waktu di rumah
pendidikan yang tinggi membuat dibandingkan dengan ayah (Dryden et
wanita berharap mereka akan al. dalam Matlin, 2004).
diberikan balasan yang lebih di dunia
kerja.
3. Jenjang karir. Setelah selesai 3. Penyesuaian diri
darikuliahnya, wanita merasa a. Ketegangan PeranWanita bekerja
pekerjaan merupakan jenjang karir sering mengalami ketegangan peran
tahap lanjut yang perlu dilalui. antara pekerjaan dengan tanggung
4. Kesempatan. Sekarang sudah banyak jawab terhadap keluarganya Hal ini
kesempatan yang muncul dari muncul karena mereka mengalami
pekerjaan yang dulunya hanya oleh kesulitan untuk melakukan berbagai
ditekuni oleh laki-laki saja. peran yang berbeda pada saat yang
5. Uang, maksudnya banyak ibu bekerja bersamaan (Cleveland et al. dalam
karena alasan uang untuk Matlin, 2004).
meningkatkan kesejahteraan ekonomi b.Kesehatan Fisik Barnett et al. (dalam
keluarga. Matlin, 2004) menyatakan bahwa
ketegangan peran dapat mengarah
Hal-Hal yang Dipengaruhi oleh pada menurunnya kesehatan fisik.
Kehidupan Wanita Berperan Ganda Meskipun begitu, data
80Jurnal Al-Qalb, Jilid 8, Nomor 2, September2016, hlm. 74-81
menyarankan bahwa wanita bekerja digambarkan sebagai wanita yang harus
lebih sehat dari pada yang hidup dalam situasi dilematis dimana
tidak.Ada satu kelompok wanita mereka harus berperan dalam semua sektor
yang secara substansial mengalami tanpa melupakan kodratnya sebagai wanita
permasalahan kesehatan, yaitu yang harus tetap memperhatikan keluarga
wanita yang memilikisedikit (dalam Soeharto, 2004).Bem et al. (dalam
pendapatan dan pekerjaan tanpa Simon, 2002) menyatakan bawa ibu bekerja
balasan, banyak anak dan suami mempunyai tanggung jawab ganda pada
yang tidak suportif (dalam Matlin, peran-peran mereka sebagai ibu, pekerja,
2004). dan istri.
c. Kesehatan MentalUntuk beberapa Matlin (2004) menambahkan wanita
wanita, peran ganda dijadikan sering kali mendapat ketidakadilan dalam
sebagai efek penyeimbang, pembagian tugas rumah tangga.wanita
khususnya sebagai penyeimbang seperti memasak, mencuci baju, mencuci
stres yang dialami karena piring dan belanja dari pada pria.
permasalahan keluarga. Yoder Pelaksanaan peran ganda wanita
(dalam Matlin, 2004) menyatakan pada kenyataannya menimbulkan masalah
keuntungan peran ganda lebih yang tidak sedikit (Soeharto, 2004). Peran
banyak dari pada ganda memungkinkan terjadinya konflik
ketidakuntungannya, mereka peran dimana suatu perilaku yang
terlihat lebih bahagia dan memiliki diharapkan pada suatu posisi tidak cocok
penyesuaian yang baik (Barnett et dengan posisi yang lain (Oskamp,
al. dalam Matlin, 2004). Namun 1984).Simon (2002) menyatakan wanita
penelitian terbaru menemukan bekerja mendapatkan sejumlah implikasi
bahwa wanita berperan ganda klinis dan efek psikologis ketika
menunjukkan level distres yang bernegosiasi dengan konflik internal dan
lebih tinggi (Cleary dalam eksternalnya. Pengalaman konflik wanita
Hennessy, 2005). bekerja sering menimbulkan depresi,
perasaan stres, rasa bersalah, cemburu dan
Papalia (2004) bahwa dewasa dini malu (Hammen et al. dalam Simon, 2002).
kebanyakan memilih pekerjaan sesuai
dengan bidang dalam Greenhause dan Beutell (1985)
pendidikannya.Semakin tinggi pendidikan menyatakan bahwa konflik peran ganda
yang mereka capai maka semakin luas terjadi jika permintaan satu peran
kesempatan bekerja.Perkembangan dan mengganggu seseorang dalam berpastisipasi
fasilitas pendidikan sekarang ini mengalami atau melakukan performansi peran yang
peningkatan.Wanita Indonesia mempunyai lainnya. Selanjutnya Noor (2002)
kesempatan yang semakin besar untuk menambahkan ketika seseorang
mengenyam pendidikan tinggi sebagaimana menggunakan waktu dan energi yang
halnya pria (Wanita berperan ganda, berlebihan terhadap peran bekerja maka
2004).Perkembangan dan fasilitas peran dalam
pendidikan sekarang ini mengalami keluarga akan mengalami kesulitan, dan
peningkatan.Wanita Indonesia mempunyai begitu juga sebaliknya, ketika
kesempatan yang semakin besar untuk seseorangmenggunakan waktu yang
mengenyam pendidikan tinggi sebagaimana berlebihan dan energi terhadap peran dalam
halnya pria (Wanita berperan ganda, 2004). keluarga maka peran bekerja akan
Fenomena peran ganda lebih mengalami kesulitan.
seringmendatangkan masalah pada wanita,
terutama bagi wanita yang sudah berumah
tangga.Profil wanita Indonesia pada saat ini
Windah Riskasari, Konflik Peran Ganda Wanita Berkarir81
DAFTAR RUJUKAN

Berg, Barbara(1985), the crisis of working


mother. Summit Books. Newyork

greenhaus, Jeffrey 92000) work family


Conflict.Drexel University.

Krueger,david (1984), success the fear of


success in women a development
and pshcodinamic perspective. The
free press

Mc. Clelland,david (1987) Human


motivation. Cambrige University
new York

Papalia (2001).Perkembangan manusia .edisi


12. Mc.Graw Hill

Raymo, James R dan seeney,MeganWork


Family conflict and Retirement
Preference.USA

Wulandari, N.(1997) Konflik peran dan


komitmen organisasi pada ibu
bekerja (skripsi) F.psi.Universitas
Indonesia

Widyarini, N (1998). Konflik peran ganda


pada wanita bekerja dalam
management (Tesis). Universitas
gajah Mada, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai