Anda di halaman 1dari 2

NAMA MAHASISWA : RACHNI KRISTANTI

NIM : 1908616009/RPL.PKK

MATA KULIAH : PSDK

1. Jelaskan kenapa terjadi dual-earner family?


2. Apa yang dimaksud dengan work-family conflict?
3. Sebutkan jenis-jenis wofk-family conflict?
4. Bagaimana cara manajemen work-family conflict?
5. Menurut anda bagaimana trend work-family conflict di indonesia? Apakah itu menjadi
penyebab perceraian?

Jawaban

1. Dalam dual-earner family tantangan terbesar terfokus pada


a. mengatur rumah tangga dan pengasuhan anak
b. memiliki dua pekerjaan dengan gaji tetap
c. hubungan keluarga
Sorotannya utama dalam literatur terhadap dual earner family adalah seputar pengaruh
yang mungkin terjadi pada anak-anak. Sejauh ini tifak ada bukti yang menunjukkan bahwa
gaya hidup dual earner family dapat menimbulkan stres bagi anak-anak. Pada sejumlah kecil
semakin banyak baik suami istri sama-sama mengejar karir sementara berusaha
mempertahankan keluarga. Adanya persaingan tuntutan antara struktur pekerjaan dan
tuntutan yang terkait dengan keluarga pengaruh anak, pekerjaan rumah dan tanggung jawab
pernikahan.
2. Work family conflict terjadi ketika ada ketidaksesuaian antara peran yang satu dengan peran
lainnya (inter-role conflict) dimana terdapat tekanan yang berbeda antara peran di keluarga
dan di pekerjaan, yang terjadi adanya tekanan peran dari keluarga dan pekerjaan berbeda
work family conflict terjadi ketika adanya harapan yang bertentangan yang dirasakan oleh
individu terhadap peran-peran yang dimilikinya sehingga pemeran kebutuhan sulit untuk
dipenuhi
3. Jenis0jenis work family conflict
1. Time based conflict waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan salah satu tuntutan
(keluarga/pekerjaan) dapat mengurangi waktu untuk menjalankan tuntutan yang lainnya
(pekerjaan atau keluarga)
2. Strain based conflict terjadi pada saat tekanan dari salah satu peran mempengaruhi
kinerja peran yang lainnya
3. Behavior based conflict berhubungan dengan ketidaksesuaian antara pola perilaku
dengan yang diinginkan oleh kedua bagian yaitu pekerjaan atau keluarga
4. Manajemen work family conflict
 Membagi tugas rumah/ jaga anak, nyuci piring dll
 Masalah-masalah di kantor jangan di bawah dirumah dan sebaliknya
 Penghasilan harus difikirkan supaya ada penyesuaian dan ada kesepakatan mengenai
penghassilan (contoh misal gaji istri lebih besar jangan di gembor-gemborkan supaya
tidak terjadi konflik)
5. Faktor penyebab penceraian diantaranya
 Menikah diusia remaja
 Suami di keluarga tidak bekerja
 Semakin rendah di tingkat pendidikan
 Sering merendahkan/meremehkan pasangannya
 Terlalu gegap gempita berlebihan sebaga pasangan baru menikah
 Terlalu sering kabur dalam perdebatan/konflik
 Sering mendeskripsikan hubungan dalam sudut pandang yang negatif

Mayoritas alasan perceraian adalah rumah tangga yang tidak harmonis, kondisi ini biasanya
dipicu oleh kurangnya nafkah lahir dan batin. Nafkah lahir berkaitan dengan tanggung jawab
dalam ekonomi rumah tangga dimana laki-lakinya yang menjadi pencari nafkah utama.
Nafkah lahir batin lebih berkaitan pada kondisi psikolohi antar pasangan. Ketidaksiapan
mental seseorang dalam menghadapi permasalahan rumah tangga di sertai komunikasi yang
buruk juga bisa berujung pada percerainan.

Anda mungkin juga menyukai