Anda di halaman 1dari 11

KONFLIK INTERPERSONAL MENANTU WANITA DENGAN

IBU MERTUA YANG TINGGAL SE-RUMAH


Received: 20th December 2014; Revised: 04th January 2015; Accepted: 14 th February 2015

Winbaktianur Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian


IAIN Imam Bonjol Padang deskripsif kualitatif. Subjek penelitian ini berjumlah 6 orang
Email: winbaktianur@hotmail.com yaitu 3 subjek primer dan masing-masing subjek terdapat 3
orang terdekatnya (significant other) . Metode pengumpulan
data menggunakan wawancara semiterstruktur. Analisis data
dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data yang diperoleh
dari hasil wawancara dan observasi adalah diliihat dari
komponen penyebab konflik interpersonal Johnson & Johnson
(1991, seperti dikutip Dayakisni & Hudaniah, 2009: 163) 2
orang subjek terlibat konflik interpersonal dengan ibu
mertuanya karena adanya persaingan antara kedua belah pihak
baik dari segi materi ataupun non-materi. Sedangkan 1 orang
subjek lainnya karena mempermasalahkan langkanya sumber-
sumber daya seperti kekuasaan, uang, ruang dan posisi. Strategi
manajemen konflik yang dilakukan yaitu The turtle
(withdrawing), mereka cenderung menghidar dari pokok-
pokok persoalan maupun dari orang-orang yang dapat
menimbulkan konflik. Mereka percaya bahwa setiap usaha
memecahkan konflik hanya akan berakhir sia-sia.

Kata kunci: Konflik Interpersonal, Menantu Perempuan, Ibu Mertua

P ernikahan sebagai salah satu proses


pembentukan suatu keluarga,
merupakan perjan-jian yang sakral
antara suami dan istri. Menikah adalah
dambaan semua orang. Terbentuknya
belakang inilah yang kadang bisa
menimbulkan masalah, bukan saja masalah
yang timbul itu dari pasangan suami istri
saja tetapi juga bisa disebabkan oleh
anggota keluarga lain tak terkecuali ibu
keluarga yang rukun dan damai merupakan dari pasangan yang disebut mertua.
harapan yang ingin dicapai melalui Keberadaan orang tua yang tinggal satu
pernikahan. Tetapi untuk mewujud-kan atap dengan anaknya yang sudah
keluarga yang indah, bahagia dan damai itu berkeluarga sering menimbulkan konflik
bukanlah suatu perkara yang mudah. tersendiri bagi kehidupan rumah tangga
Pernikahan bukan saja mempersatukan dua anaknya. Berdasarkan ketentuan adat di
orang manusia tetapi juga mempersatukan Minangkabau lazimnya seorang mempelai
dua keluarga yang berbeda latar bela-kang, laki-laki tinggal di rumah istrinya, bersama
adat dan kebiasaan. Memper-satukan dua ibu dan ayah istrinya.
keluarga yang memiliki perbedaan latar

1
2 Jurnal Al-Qalb, Jilid 7, Nomor 1, Maret 2015, hlm. 1-11

Dengan demikian konflik yang Kata “konflik” berasal dari bahasa


frontal antara menantu wanita (istri) inggris conflict, artinya menurut AS
dengan ibu mertua (ibunda suaminya) tidak Hornby at al (1973: 200) adalah fight,
terjadi karena umumnya menantu wanita struggle, quarrel (perkelahian,
tidak tinggal serumah dengan ibu mertua pertempuran, perpera-ngan, pergolakan,
(ibu suaminya). Agaknya inilah salah satu pertengkaran, percekcokan) atau “be an
aspek positif sistem matrilineal, di mana opposition or disagreement” (menjadi
suami tinggal di rumah istrinya seperti oposi atau tidak setuju). Sedangkan
yang berlaku di Minangkabau, termasuk di menurut Mejor Polak (1985: 192-193)
Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto. adalah, persaingan yang telah memuncak
Di tengah masyarakat yang menjadi pertentangan atau persengketaan
menganut sistem matrilineal ini, bila hebat yaitu setelah timbul emosi, rasa
terjadi penyimpangan dari praktek ini, benci, rasa marah, sehingga pihak-pihak
artinya bukan laki-laki yang tinggal di yang bersangkutan ingin menyerang,
rumah istri, tetapi sebaliknya istri yang melukai, merusak atau memusnahkan
tinggal di rumah ibu mertuanya (ibu pihak lain.
suaminya) maka konflikpun sulit Menurut ilmu psikologi, konflik
dihindarkan. (conflict) secara umum menunjuk pada
Pertama tentu saja karena praktek ini rasa tertekan untuk merespon serentak
menyalahi ketentuan adat yang berlaku, pada dua atau lebih desakan yang
sehingga secara psikologis keluarga ibu berlawanan atau secara khusus,
mertua beserta adik ipar dari sang menantu pertentangan perasaan internal dengan
berada “di atas angin”. Kedua keadaan ini dorongan drive, juga menunjuk pada
diperparah lagi kalau ekonomi sang suami ketidaksesuaian atau ketidakkonsistenan
(otomatis ekonomi keluarga baru ini) yang terdapat di dalam perasaan, pikiran,
lemah dan bertumpu pada ekonomi mertua. dan pengalaman terhadap lingkungan
seseorang (Mapierre, 2006: 59).
Banyak faktor yang mengakibatkan
konflik antara mertua dan menantu. Bisa Konflik atau conflict adalah proses
jadi karena memang perangai menantu yang terjadi ketika tindakan satu orang
yang memang tidak baik, atau juga sang mengganggu tindakan orang lain. Potensi
ibu. Namun salah satu faktor yang lazim konflik meningkat bila dua orang menjadi
adalah ingin merebut perhatian seorang saling independen. Saat interaksi lebih
pria, sang suami atau sang anak. Meskipun sering terjadi dan mencakup lebih banyak
tidak tertutup kemungkinan seorang ayah aktivitas dan isu, ada lebih banyak peluang
menjadi persoalan bagi pernikahan terjadinya perbedaan pendapat (Taylor,
putrinya, namun konflik antara menantu Peplau dan Sears, 2009: 346)
dan mertua cenderung terjadi pada wanita. Menurut Johnson dan Johnson
Salah satu penyebabnya, tidak seperti laki- (seperti dikutip Dayakisni & Hudaniah
laki, wanita melihat persoalan lebih detail 2009: 163) konflik interpersonal adalah
dan memiliki lebih banyak persoalan yang konflik antarpribadi pada suatu situasi
harus mereka hadapi (Sipayung 2010: 8). dimana tindakan seseorang berakibat
Selain itu juga disebabkan frekuensi menghalangi, menghambat, mengganggu
pertemuan ibu mertua dengan menantu tindakan orang lain.
wanita lebih tinggi karena mereka sama- Konflik antarpribadi (interpersonal
sama di rumah, sedangkan ayah mertua conflict) adalah suatu konflik yang
frekuensi di rumah lebih sedikit dibanding mempunyai kemungkinan lebih sering
ibu mertua. muncul dalam kaitan antara individu
Winbaktianur, Konflik Interpersonal Menantu Wanita ... 3

dengan individu yang ada dalam suatu lapangan dapat juga dianggap sebagai
organisasi (Wijono, 2010: 187). pendekatan luas dalam penelitian kualitatif
Menurut Johnson & Johnson (1991, atau sebagai metode untuk mengumpulkan
seperti dikutip Dayakisni & Hudaniah, data kualitatif (Moleong, 2010: 26). Jenis
2009: 163) konflik dapat terjadi penelitian ini juga dapat memberikan
berdasarkan: makna ataupun penjelasan terhadap
pertanyaan mengapa dan pada penelitian
1. Adanya perbedaan dalam kebutuhan ini kualitasnya bersifat alamiah (apa
(needs), nilai-nilai (values) dan tujuan adanya), dan dapat juga disebut inkuiri
(goals) naturalistic (pencarian ilmu alamiah).
2. Langkanya sumber-sumber daya
seperti kekuasaan (power), pengaruh, PEMBAHASAN
uang, waktu, ruang, popularitas dan
posisi Deskripsi situs penelitian
3. Adanya persaingan (rivalry) Subjek penelitian merupakan
menantu wanita yang tinggal di rumah
Tujuan Penelitian mertuanya yang berdomisili di kota Padang.
a. Memberikan gambaran tentang bentuk- Tetapnya di Kelurahan Koto Panjang Ikua
bentuk dari konflik interperonal yang Koto Kecamatan Koto Tangah Padang.
terjadi antara menantu wanita dan ibu
Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto
mertua yang tinggal serumah.
merupakan salah satu kelurahan yang
b. Mendeskripsikan dan menganalisis
terdapat pada Kecamatan Koto Tangah.
penyebab-penyebab konflik
Sebelah kanan berbatasan dengan
interpersonal antara menantu dan ibu
Kelurahan Aia Pacah, sebelah kiri
mertua yang tinggal serumah
berbatasan dengan Kelurahan pulai,
c. Mendeskripsikan langkah-langkah dan
sebelah utara berbatasan dengan kelurahan
proses penyelesaian dari konflik
Aie dingin, dan sebelah barat berbatasan
interpersonal antara menantu dan ibu
dengan Kelurahan Tabing. Kelurahan Koto
mertua yang tinggal serumah
Panjang Ikue Koto merupakan gabungan
dari dua kelurahan yaitu Koto Panjang Dan
METODE Ikue Koto. Pada tahun 2000-an dua
keluaran ini digabungkan menjadi satu
Pendekatan yang digunakan dalam kelurahan.
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
deskriptif, penelitian kualitatif merupakan Subjek 1 (T)
penelitian yang menghasilkan data
T merupakan istri dari A. T tinggal
deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau
serumah dengan ibu mertuanya di
lisan dari informen penelitian, dan perilaku
Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto
yang dapat diamati. Pengumpulan data
Kecamatan Koto Tangah Padang. T
dilakukan dengan menggunakan teknik
berusia 30 tahun dan A berusia 40 tahun. T
observasi, wawancara secara mendalam
berasal dari Mato Aia Padang. Sebelum T
dan metode lainnya, yang dapat
menikah dengan A, T merupakan penganut
menghasilkan data yang bersifat deskriptif
nasrani. T menjadi muallaf ketika akan
tentang sesuatu, misalnya sebab terjadinya
menikah dengan A. T sudah menikah
suatu peristiwa yang dialami oleh subjek
dengan A sekitar 5 tahun dan dikaruniai
penelitian. (Lufri, 2005: 57). Jenis
seorang anak perempuan yang berusia 3
penelitian yang penulis lakukan ini bersifat
tahun.
field research (penelitian lapangan), yaitu
mengumpulkan data di lapangan
berdasarkan masalah ini. Penelitian
4 Jurnal Al-Qalb, Jilid 7, Nomor 1, Maret 2015, hlm. 1-11

1. Bentuk konflik interpersonal yang 2. Penyebab konflik interpersonal


terjadi antara menantu wanita dan menantu wanita dan ibu mertua
ibu mertua yang tinggal serumah yang tinggal serumah
Terdapat banyak kemungkinan Orang yang mempunyai konflik
bentuk konflik yang akan dimunculkan antarpribadi sering menghubungkan
dalam sebuah hubungan karena lumrah penyebab konflik dengan masalah
sebuah hubungan timbul berbagai konflik. kepribadian atau kesalahan pihak lain.
Hal ini dibenarkan oleh ibu mertua T Penyebab konflik yang terjadi antarpribadi
bahwa antara T dengan ibu mertuanya bisa saja suatu hal yang kecil, sehingga hal
terlibat perselisihan. Seperti yang yang kecil itu jika tidak secepatnya
diungkapkan oleh ibu mertua subjek: dicegah akan semakin membesar. Adapun
kemungkinan penyebab konflik bisa terjadi
“Maklumlah kita bermenantu ini,
karena tiga hal yaitu: yang pertama karena
pulang kerja kadang sudah capek-
adanya perbedaan baik dalam kebutuhan,
capek, kadang dia cuma
nilai-nilai ataupun tujuan yang berbeda,
bermenung saja, itu berselisih
yang kedua dikarenakan oleh langkanya
paham ibu sama dia jadinya” (L:
sumber-sumber daya seperti kekuasaan,
18-20)
pengaruh, uang, waktu, ruang, popularitas
Di antara lain bentuk konflik yang serta posisi, dan yang ketiga atau terakhir
terjadi antara T dengan keluarga suaminya yaitu karena adanya persaingan.
yaitu sering terlibat adu mulut dengan ibu
Hal yang juga menjadi penyebab
mertuanya. Tetapi T mengaku adu mulut
konflik subjek dengan ibu mertuanya yaitu
yang terjadi antara T dengan ibu
karena subjek dilarang oleh ibu mertuanya
mertuanya itu bukan merupakan adu mulut
keluar rumah kalau hari sudah mau magrib.
yang parah. Selain terlibat adu mulut, T
Menurut T yang penulis lihat dari hasil
juga akan mendapatkan kata-kata yang
wawancara bahwa subjek menyetujui
kasar dari ibu mertuanya dalam hal masak-
larangan itu asalkan itu memang baik.
memasak ataupun keluar tidak pamit
Tetapi, terkadang bukan keinginan subjek
kepada ibu mertuanyadan ditambah lagi
untuk pergi keluar rumah di saat magrib
jika persoalannya dengan ibu mertuanya
tapi lantaran anak T yang otomatis adalah
itu sulit, seperti pernyataan T yang
cucu dari ibu mertuanya itu yang ingin
mengatakan:
main di luar rumah saat magrib tiba,
“Oo adu mulut ada juga tapi tapi seperti yang dikatakan T saat wawancara:
tidak separah itu juga.....tergantung
“Seperti main keluar pas magrib,
masalahnya, kalau masalahnya
kadang-kadang anak kakak yang
rumit iya, ya kasar”
menangis minta keluar, lalu
Selain dengan ibu mertuanya, subjek bagaimana lagi....... Ya, bagus
juga kerap terlibat konflik dengan saudara duduk di rumah sore begitu, tapi
iparnya. Bahkan konflik dengan saudara kan anak tadi yang minta
ipar subjek sangat sering terjadi atau keluar.......Oh tergantung, kalau
mungkin bisa terjadi setiap hari. Subjek baik setuju tapi kalau tidak baik ya
sering terlibat konflik dengan saudara- tidak setuju” .
saudara iparnya lantaran mainan yang
Konflik juga bisa dipicu karena miss
berantakan tetapi T tak kunjung
communication antarpribadi. Komunikasi
membereskan mainan itu. Sehingga
yang tidak lancar bisa memunculkan
muncul percekcokan dengan saudara-
konflik antara subjek dengan ibu
saudara iparnya.
mertuanya. Subjek sendiri mengaku lebih
suka bercerita dengan suaminya dan
Winbaktianur, Konflik Interpersonal Menantu Wanita ... 5

tetangganya ketimbang bercerita dengan mertuanya. Karena mungkin dengan pergi


mertuanya. Selain subjek yang tidak maka ibunya akan berhenti mengeluarkan
nyaman untuk bercerita kepada mertuanya, kata-kata kasar itu. Tetapi subjek
penyebab subjek kurang terbuka dengan mengatakan kadang mencari jalan
mertuanya lantaran mertuanya yang jarang penyelesaiannya, seperti yang dijelaskan
di rumah, seperti pernyataan T yang oleh T:
menyatakan; “Ya diam aja, kalau tidak saya
“Ke suami, kadang-kadang sama pergi saja lagi tinggalkan aja orang
tetangga, tapi lihat-lihat orang juga, tua itu sendiri........Ya kadang
kalau tidak di bilang lagi sama didiamkan,, oo kadang di cari
orang lain.........Ibu tu jarang di masalah eee dicari
rumah kalau tidak kerja tidak ada penyelesaiannya”
dirumah.........”. T juga mengatakan bahwa T kerap
Subjek tidak mau pindah dari rumah mengalah lantaran subjek yang tinggal di
itu lantaran suaminya tidak yakin dengan rumah mertua. T juga mempunya niat
kemampuan ekonomi suaminya untuk untuk memiliki rumah sendiri walaupun
menopang kehidupan mandiri subjek semua itu masih jauh dari kesanggupan
bersama suaminya jika mereka mengontrak suaminya. Seperti pernyataan subjek yang
rumah. Seperti halnya yang dikatakan T: mengatakan:
“Entahlah,, mungkin abang tidak “.......Kalau seperti itu ujung-
yakin bisa hidup mandiri, ujungnya saya juga yang sering
soalnyakan abang kadang tidak mengalah, saya tinggal dirumah
dapat kerja” mertua....... Terniat ada, tapi kalau
3. Proses penyelesaian konflik kakak tinggal di rumah mama di
interpersonal menantu wanita dan mata air abang tidak mau, tapi
ibu mertua yang tinggal serumah kalau ngontrak uang tidak cukup
apa lagi abang kerja seperti
Saat seseorang menghadapi konflik, itu........... Tapi abang yang yang
setiap orang punya cara-cara tersendiri tidak mau pisah sama orang tuanya
untuk menghadapi dan menyelesaikannya. kan, kata keluarga kakak cari saja
Bahkan diampun juga merupakan suatu rumah kontrakan, kata kakak
cara untuk menghadapi konflik. Karena memang gitu, tapi abang tidak
dengan diam, tak akan memperkeruh mau”
konflik yang ada. Tetapi diam saja bukan
juga suatu hal yang harus dilakukan karena Subjek merasa bahwa permasalahan
bagaimanapun sebagaimana yang sudah yang kerap terjadi antara subjek dengan
diketahui bahwa konflik itu bisa jadi pihak keluarga suaminya adalah masalah
konflik yang kecil dan terkadang bisa keluarga yang tida perlu ada ikut campur
konflik yang besar. Jika konflik itu hanya dari pihak lain. Sehingga jika
konflik kecil, mungkin didiamkan saja bisa permasalahan terjadi maka yang sering
mereda, tetapi jika konflik itu adalah hal menengahi adalah nenek suaminya. Di
yang besar maka diam bukan suatu rumah itu ada nenek yang konon kata
penyelesaian. subjek sendiri nenek itu merupakan orang
yang dituakan dan dihormati oleh pihak
Berdasarkan hasil wawancara yang keluarga maupun orang di sekitar
dilakukan terhadap subjek, dapat diketahui lingkungan T tinggal.
bahwa subjek akan diam saja jika sudah
mendapat kata-kata kasar dari ibu
mertuanya dan pergi meninggalkan ibu
6 Jurnal Al-Qalb, Jilid 7, Nomor 1, Maret 2015, hlm. 1-11

Subjek 2 dengan cara yang tidak halal. Keluarga


G merupakan istri dari S. G tinggal suaminya mengatakan subjek mencari
serumah dengan ibu mertuanya di uang dengan cara menjadi seorang PSK
Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto (Pekerja Seks Komersil). Bagi subjek tentu
Kecamatan Koto Tangah Padang. G hal itu merupakan tuduhan yang
berusia 35 tahun dan S berusia 41 tahun. G menyakitkan. Padahal ibu kandung subjek
berasal dari Kabupaten Padang Pariaman. justru selalu menngingatkan subjek untuk
G menikah dengan S pada 24 desember memakai kerudung dan mengamalkan
2004 dan dikaruniai seorang anak laki-laki kembali ajaran agama yang pernah di
berusia 8 tahun. S bekerja sebagai pelajari oleh subjek. Seperti yang
karyawan di salah satu gudang material dikatakan G:
bangunan. “Kadang ada kesal juga, tapi
bagaimana cara bilang kalau kesal
cuma Allah yang tahu, kalau jadi
1. Bentuk konflik interpersonal yang PSK pasti saya sudah banyak uang
terjadi antara menantu wanita dan nya, ......”
ibu mertua yang tinggal serumah
2. Penyebab konflik interpersonal
menantu wanita dan ibu mertua yang
Subjek juga merasa bahwa sikap ibu tinggal serumah
mertuanya tidak adil lantaran ibu
mertuanya membeda-bedakan anaknya. Penyebab konflik sering muncul juga
Subjek mengaku sudah pernah menegur bisa disebabkan karena ada keluarga dari
sikap ibu mertuanya yang seperti itu. pihak suami subjek yang menerima
Tetapi bukannya tanggapan yang baik yang kehadirannya dan ada juga yang malah
ditunjukan oleh ibu mertuanya justru tidak bisa menerima kehadiranya. Hal ini
sebaliknya, ibu mertuanya malah marah seperti yang duungkapkan G bahwa:
kepada G. Hal ini seperti yang dituturkan “Di atas rumah itu kadang iya,
oleh G: kadang tidak juga”
“Ada...Membeda-bedakan anak Penyebab keluarga suaminya kerap
(sambil tertawa)....Kalau punya menyindir subjek karena subjek pernah
uang anaknya,, ....Menanggapinya,, menjual pemberian mertuanya. Subjek
o.. kadang menegurnya, bilang mengaku bahwa subjek terpaksa menjual
tidak boleh gitu bu, tapi sama ibu barang yang diberikan oleh ibu mertuanya
tanggapannya lain, malah marah” itu lantaran tidak enak sama keluarga
Subjek mengaku kerap mendapat suaminya hanya hidup menunpang sama
sindiran-sindiran dari pihak keluarga mertua, uang dari hasil barang yang dijual
suaminya. G mengatakan bahwa sindiran itu juga untuk keperluan subjek dengan
itu yang menjadi berat baginya. Seperti suaminya. Makanya, untuk mendapatkan
pengakuan G yang mengatakan: uang G terpaksa menjual barang pemberian
mertuanya itu. Seperti yang dikatakan G:
“Pernah mereka mengatakan “dia
jual cincin besok suaminya “Untuk menyindir kakak, dia
dijualnya lagi”. Sindiran itu yang bilang dendam sama kakak.......
berat sama kakak Yuli ha, “cuma Karena dulu kakak baru menikah
duduk-duduk saja, tidak ada beli jadi dikasih cincin setengah emas,
kue atau apa-apa”” lalu karena tinggal sama metua
makan tidak mungkin menerima
G juga kesal dengan tuduhan atau saja lalu kakak jual cincin itu
fitnah dari keluarga suaminya yang untuk kakak beli apa yang kurang
mengatakan kalau subjek mencari uang marah mereka dari situ mulainya”
Winbaktianur, Konflik Interpersonal Menantu Wanita ... 7

Penulis mendapatkan pengakuan posisi saya itu yang kakak


yang sungguh sangat pengejutkan, bahwa inginkan”
subjek mengaku mempunyai seorang Selain untuk bertukar menyelesaikan
teman dekat laki-laki. Teman laki-lakinya permasalahan antara subjek dengan ibu
itu merupakan pacar dari subjek. Mungkin mertuanya. G juga ingin mendiskusikan
saja subjek berfikir jika subjek harus pergi rumah tangganya kedepannya seperti apa.
dari rumah suaminya itu, G masih punya Seperti yang dikatakan G saat wawancara:
tempat untuk pergi. Dan teman lelaki
subjek itu juga meminta subjek untuk “Ya bertemu semuanya kalau
segera pergi saja dari rumah mengingat masih ingin kakak di sini katakan,
perlakuan mertuanya kepada subjek. Hal sama abang sudah kakak katakan
ini dapat dilihat dari pengakuan G kepada bagaimana bagusnya, bukannya
penulis: apa-apa bayangkan saja mengapa
saya di sini, mau jadi apa saya,
“Sebenarnya saya punya teman kadang hari raya tidak terberi sama
dekat, cuma sama kamu saya saya, apa yang mau saya beri
bilang, saya punya pacar....... Di untuk saya saja dapat sudah
Padang Alai Pariaman, sama kamu alhamdulillah”
saya ceritakan, orangnya cukup
gagah, dia bilang mengapa juga Subjek sebenarnya ingin
harus tinggal dengan mertua mendapatkan dukungan dari keluarga
seperti itu, tapi kakak juga tidak suaminya untuk subjek bisa
sanggup menyediakan uang mempertahankan rumah tangganya karena
jemputnya, 5 juta” subjek merasa bahwa ibu mertuanya itu
juga merupakan ibunya, ditambah lagi ibu
3. Proses penyelesaian konflik kandung G yang sudah meninggal. Seperti
interpersonal menantu wanita dan yang diungkapkan G saat wawancara:
ibu mertua yang tinggal serumah
“Iya, kalau dapat sih iya, dia kan
Dengan permasalahan yang tidak juga orang tua juga jadi mereka
kunjung habis antara subjek dengan pihak jadi orang tua saya lagi, kalau
keluarga suaminya maka G merasa bahwa diberi dukungan pasti saya
G perlu untuk bertukar pendapat mengenai pertahankan rumah tangga saya,
permasalahannya yang terjadi dengan kalau bukan ibupun adik-adiknya
mertuanya dan subjek juga merasa butuh boleh”
kejelasan mengenai statusnya di rumah itu,
seperti yang yang dikatakan G saat Subjek 3
wawancara: MA merupakan istri dari Y. MA
“Kalau dapat sama kakak, duduk tinggal serumah dengan ibu mertuanya di
bersama-sama tukar pikiran, siapa Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto
yang benar siapa yang salah. Kecamatan Koto Tangah Padang. MA
Bagaimana yang bagus jelas pula berusia 24 tahun dan Y berusia 27 tahun.
kan, kalau memang tidak tidak mau MA sudah menikah dengan Y selama 4
menolong saya, kalau tidak bisa tahun dan dikaruniai seorang anak
menolong dengan materi sama perempuan yang berusia 3 tahun. Y bekerja
pikiran lah, nanti bagaimana sebagai petani.
caranya lah lagi, di usahakan.....
Kakak kalau dapat permintaan
kakak kalau dapat berkumpullah
semuanya bagaimana sebenarnya
8 Jurnal Al-Qalb, Jilid 7, Nomor 1, Maret 2015, hlm. 1-11

1. Bentuk konflik interpersonal yang sedang terjadi percekcokan di antara


terjadi antara menantu wanita dan mereka berdua, seperti yang diungkapkan
ibu mertua yang tinggal serumah oleh mertua subjek:
“Ada juga, kadang-kadang
MA merasa bahwa subjek terlalu menantang dia”
dikekang oleh ibu mertuanya. MA dilarang Subjek kerap mendapat sindiran-
kemana-mana dan lebih banyak disuruh sindiran jika subjek melakukan sedikit saja
untuk diam di rumah saja. Seperti yang kesalahan, dan kesalahan yang dilakukan
dikatakan MA: itu bukan tanpa alasan. Terkadang alasan
“Ada dikekang, misalnya tidak itu merupakan sesuatu yang memang
boleh ke sini ke situ, tenang saja di masuk akal dan bahkan ibu mertuanya itu
rumah” juga tahu dengan kondisi subjek. Seperti
MA juga kerap tersinggung dengan pernyataan subjek yang menyatakan:
sikap ibu mertuanya yang selalu marah- “Banyaklah dek, salah satu
marah setelah subjek diberikan suatu contohnya saja yang waktu itu
barang oleh suaminya. MA juga merasa harus bangun jam 5 pagi, waktu itu,
bahwa ibu mertuanya tidak suka kalau ohh.., kapanlah ya, oo.., kira-kira
subjek diberikan suatu barang oleh sebulan yang lalu, jadi anak kakak
suaminya. Seperti pernyataan MA: ini sakit jadi tidak tidur semalaman
“Ooo.., misalnya seperti ini, o.., jadi anak ini tidurnya pas
kakak kan beli barang, ha setelah menjelang subuh. Jadi kakak
itu dia marah-marah saja sama ketiduran, bangunlah jam 6,
orang lain di depan kakak, disitulah disindir-sindirnya kakak,
makanya kakak jadi tapi kakak paham apa namanya itu,
tersinggung ...... Oo, mungkin mengurut-urut dada saja lagi”
karena kakak beli barang itu 2. Penyebab konflik interpersonal
mungkin, kemaren ini kakak menantu wanita dan ibu mertua yang
pernah beli emas itu kan, itu tahu tinggal serumah
mertua kakak, marah dia, kenapa Penyebab konflik sering muncul juga
anaknya sayang sama kakak dari bisa disebabkan karena suami subjek
pada sama dia” tinggal dengan ibunya maka terpaksa
Dalam adu mulut tersebut tak jarang subjek juga mengikut suaminya untuk
subjek mendapat kata-kata kasar dari titidak di rumah tersebut. Subjek juga
mertuanya. Seperti halnya yang dijelaskan merasa kadang ibu mertuanya bersikap
MA: kadang baik dan kadang juga besikap
“Adu mulut misalnya ibu itu kurang baik terhadaps subjek. Hal ini
marah-marah kadang sama kakak seperti yang dikatakan MA:
juga tidak tahan juga, makanya “Ya, karena abang tidak mau
kakak balas marah-marah ....... tinggal sama orang tua kakak, jadi
Seperti ini “ kau sudah menumpang kakak terpaksa mengikutinya......
di rumah ini kau tidak pula tahu Tahulah dek kan, tinggal sama
diuntung, tahu kau anak saya mertua, ya kadang ketika baik,
sayang sama kau tidak kau hargain baik juga tapi ketika sedang tidak
saya” baik ya gitulah, (sambil
Hal ini memang dibenarkan oleh tersenyum)”
mertua subjeb bahwa tak jarang Semenjak subjek tinggal bersama
menantunya juga menentangnya jika mertuanya, maka subjeklah yang dipercaya
Winbaktianur, Konflik Interpersonal Menantu Wanita ... 9

oleh suaminya untuk mengatur uang kampung saja, subjek mengikuti saran
belanja. Tetapi walaupun demikian subjek ibunya walaupun setelah itu subjek juga
tidak pernah lupa akan tanggung jawab akan diam-diam membawa MA ke rumah
suaminya terhadap ibunya. Jika uang sakit. Hal ini seperti yang diungkapkan
belanja yang diberika oleh suaminya itu MA:
berlebih maka MA akan menyisihkan uang “Ya kalau masih bersikeras ya
itu untuk diberikan kepada ibu mertuanya. bagaimana namanya tu, kakak
Hal ini seperti yang dikatakan MA saat bawa juga tapi setelah itu kakak
wawancara: bawa juga ke rumah sakit, dengan
“Oo.., kalau masalah mengatur mencuri-curi alasan pergi keluar”
uang belanja, kalau terima gaji Jika subjek terlibat perselisihan
dikasihnya sama kakak, kakak dengan ibu mertuanya maka subjek lebih
yang mengatur kalau ada berlebih memilih untuk pulang sementara ke
sedikit dikasih sama ibunya” rumahnya. MA akan meminta izin kepada
Hal ini memang diakui oleh ibu suaminya untuk menginap di rumahnya 3
mertuanya bahwa semenjak subjek titidak atau 4 hari untuk menenangkan pikirannya
bersama mereka maka subjeklah yang setelah itu baru MA akan kembali lagi ke
mengatur keuangan khususnya masalah rumah MA. Seperti yang MA sampaikan
uang belanja. Seperti yang diungkapkan kepada penulis saat wawancara:
oleh ibu mertua MA: “Ya penyelesaiannya
“Selama tinggal di sini dia saja bagaimanalah ya, kakak ceritakan
yang belanja, ibu tidak tahu sama abang, kadang kakak buat
menahu lagi, tidak tahu dia saja pulang ke rumah kakak
takarannya, terkadang masakan itu dahulu, untuk menenangkan
kurang” pikiran, minta izin untuk tinggal di
3. Proses penyelesaian konflik rumah agak 3 atau 4 hari gitu ha,
interpersonal menantu wanita dan nanti baru kembali lagi”
ibu mertua yang tinggal serumah MA hanya akan meminta kepada
Berdasarkan hasil wawancara yang adik dari ibu mertuanya, karena subjek
dilakukan terhadap subjek, dapat diketahui menyadari mustahil jika MA dengan ibu
bahwa subjek merasa terpaksa untuk mertunya yang menyelesaikan
melapang-lapangkan hati saja karena perselisihannya. Hal ini seperti yang
subjek tahu dan sadar dengan posisinya diungkapkan MA:
yang tinggal dengan ibu mertuanya. Hal ini “Kalau kakak waktu itu sama pak
seperti pernyataan MA: RT tidak pernah, kalau bilang
“Ya bagaimana lagi ya dek ya, paling sama etek adik ibu itu,
mencoba maklum saja lagi, yang bilang sama adik ibu itu kan
namanya tinggal sama mertua ditolongnya sama etek itu, dibilang
terpaksa dilapang-lapangkan saja sama etek itu baik-baik sama ibu.
hati lagi” Ya kan etek itu paham bagaimana
sifat ibu itu.... Ya tapi bagaimana
Agar tidak ada keributan-keributan lagi, kalau kakak sama ibu yang
dengan ibu mertuanya, subjek terpaksa menyelesaikan tidak mungkin
mengikuti kemauan ibu mertuanya jugalah, kan kita sama-sama emosi,
walaupun secara diam-diam subjek akan tapi pilihan tepat kakak sama etek,
melanggar apa yang diperintahkan kepada karena masih dalam keluarga
MA. Seperti ibu mertuanya yang meminta kakak juga kan”
MA membawa anaknya untuk berobat
10 Jurnal Al-Qalb, Jilid 7, Nomor 1, Maret 2015, hlm. 1-11

Hal ini dibenarkan oleh ibu mertua dan Johnson (seperti dikutip Dayakisni dan
MA yang mengatakan bahwa masalah Hudaniah, 2009: 166-167) ada beberapa
keluarga memang hanya perlu diselesaikan strategi manajemen konflik antara lain
oleh keluarga saja, tak perlu ada campur yaitu The turtle (withdrawing), subjek
tangan orang lain. Seperti yang lebih cendrung menghidar dari pokok-
diungkapkan oleh ibu mertua MA subjek pokok persoalan maupun dari orang-orang
yang mengatakan: yang dapat menimbulkan konflik. Subjek
“Masalah kita keluarga tu kita saja percaya bahwa setiap usaha memecahkan
yang menyelesaikan masalah itu” konflik hanya akan berakhir sia-sia. Lebih
mudah menarik diri dari konflik secara
Analisis inter subjek fisik maupun psikologi, daripada
menghadapinya.
Temuan pada penelitian ini sejalan
The fox dapat diartikan rubah
dengan pendapat Taylor, Peplau dan Sears,
sedangkan compromising dapat diartikan
(2009: 346) yang menyebutkan konflik
kompromi. Rubah lebih mengutamakan
adalah proses yang terjadi ketika tindakan
kompromi. Baginya tercapainya tujuan-
satu orang mengganggu tindakan orang
tujuan pribadi maupun hubungan baik
lain. Saat interaksi lebih sering terjadi dan
dengan pihak lain sama-sama penting. Ia
mencakup lebih banyak aktivitas dan isu,
mau mengorbankan sedikit tujuan-
ada lebih banyak peluang terjadinya
tujuannya dan hubungan dengan pihak lain
perbedaan. Semakin tinggi intensitas
demi tercapainya kepentingan dan
bertemu antara menantu dengan ibu
kebaikan bersama.
mertuanya maka semakin besar peluang
untuk terjadi perselisihan. Pertemuan yang
semakin sering inilah yang membuat SIMPULAN
peluang besar untuk memunculkan sikap Berdasarkan hasil dan analisis
yang mengganggu pihak lainnya. Menantu penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa
merasa tindakan dan sikap dari ibu hal: (1) Bentuk-bentuk konflik
mertuanya mengganggunya, seperti interpersonal menantu wanita dengan ibu
menyindir, memfitnah dan berkata-kata mertua yang tinggal serumah terjadi dalam
kasar. berbagai bentuk, mulai dari cara yang
Temuan ini juga sejalan de-ngan halus seperti fitnah dan sindiran-sindiran
pendapat James Schellenberg, atau bisa dalam bentuk yang terang-
sebagaimana dikutip McCollum (seperti terangan seperti mengeluarkan kata-kata
dikutip Lestari, 2012: 102) yang kasar yang dilontarkan baik oleh ibu
mengemukakan bahwa konflik sepenuhnya mertua ataupun oleh menantu wanita itu
merupakan bagian dari kehidupan sendiri. (2) Konflik interpersonal menantu
masyarakat yang harus dianggap penting wanita dengan ibu mertua yang tinggal
yaitu: untuk merangsang pemikiran- serumah, disebabkan oleh bnayak hal,
pemikiran baru, mempromosikan mulai dari hal-hal kecil sampai hal-hal
perubahan sosial, menegaskan hubungan yang besar. Tapi dari sekian banyak
dalam kelompok, membantu kita penyebab, penulis melihat komunikasi
membentuk perasaan tentang identitas yang kurang memadai antara kedua belah
pribadi, dan memahami berbagai hal yang pihak sehingga menimbulkan konflik-
kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. konflik tertentu. (3) Penulis melihat cara
subjek menyelesaikan masalah lebih
Dalam penyelesaian konflik yang banyak menggunakan teknik The turtle
terjadi antara menantu wanita dan ibu (withdrawing), subjek lebih cendrung
mertuanya, subjek lebih banyak memilih menghidar dari pokok-pokok persoalan
diam. Hal ini berdasarkan teori Johnson
Winbaktianur, Konflik Interpersonal Menantu Wanita ... 11

maupun dari orang-orang yang dapat dapat diartikan kompromi. Rubah lebih
menimbulkan konflik. Subjek percaya mengutamakan kompromi. Baginya
bahwa setiap usaha memecahkan konflik tercapainya tujuan-tujuan pribadi maupun
hanya akan berakhir sia-sia. Lebih mudah hubungan baik dengan pihak lain sama-
menarik diri dari konflik secara fisik sama penting. Ia mau mengorbankan
maupun psikologi, daripada sedikit tujuan-tujuannya dan hubungan
menghadapinya. Dan The fox dapat dengan pihak lain demi tercapainya
diartikan rubah sedangkan compromising kepentingan dan kebaikan bersama.

DAFTAR RUJUKAN

Dayakisni, Tri & Hudaniah. 2009. Moleong, J.M.A. (2010). Metode


Psikologi Sosial. Malang: UMM Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Press Remaja Rosdakarya.
Hornby, A.S, Gtenby E.V and Wakafiedh. Polak, Mayor. 1985. Sosiologi: Suatu
1973. The Advanced Leaner’s Buku Pengantar Ringkas. Jakarta:
dictionary of currecnt English. PT Ikhtiar Baru.
London: Oxford University Press. Sipayung, Hendra. 2010. Menantu vs
Lufri. 2005. Metode Penelitian. Padang: Mertua. Jakarta: Gramedia.
Universitas Negeri Padang. Taylor, Shelley E, Peplau, L Anne &
Mappiare, AT Andi. 2006. Kamus Istilah Sears, David O. 2009. Psikologi
Konseling dan Terapi. Jakarta: PT Sosial. Jakarta: Kencana
Grafindo Persada Wijono, Sutarto. 2010. Psikologi Industri
Organisasi. Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai