Anda di halaman 1dari 15

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan ISSN 2407-4268

PENGEMBANGAN MODEL DAN RANCANGAN


PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN SEBAGAI SUMBER
BELAJAR DALAM PENDIDIKAN EKONOMI

PURWANINGRUM PUJI LESTARI

ABSTRAK
Pengembangan model rancangan pembelajaran dipengaruhi oleh teori belajar yang
dianut oleh pengembangnya. Secara umum dikenal ada teori belajar behavioristik
yang menekankan proses stimulus respon dalam proses belajar, dan teori belajar
kognitif yang menekankan proses pengolahan informasi dan pengembangan
pengetahuan secara internal dalam diri pebelajar, serta teori belajar konstruktivistik
yang memberikan penekanan pada adanya proses pengkonstruksian pengetahuan
melalui serangkaian penyesuaian pengalaman belajar yang telah dimiliki dengan
pengalaman belajar yang diterima pebelajar dalam proses pembelajaran, sehingga
terbentuk pengetahuan-pengetahuan baru hasil kreasi pebelajar yang bersangkutan.
Berdasar konsepsi teori belajar yang terakhir tersebut, maka pembelajaran
seharusnya dimaknai sebagai proses untuk menyediakan kesempatan seluasnya bagi
pebelajar guna mengkonstruk pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Pendidikan
ekonomi yang memiliki karakteristik materi dengan kedekatan yang kuat dengan
kehidupan pebelajar dan dinamika perkembangannya dalam kehidupan masyarakat
begitu pesat, pengembangan pembelajarannya harus bersifat kontekstual dan
memberikan kesempatan seluas-luasnya bagai pebelajar untuk membangun sendiri
pengetahuan keterampilan dan sikapnya dalam memahami dan menjalani kehidupan
ekonominya. Untuk itu pembelajaran yang berbasis pada teori pembelajaran
konstruktivistik sangat cocok diterapkan dalam pendidikan ekonomi pada berbagai
level pendidikan baik formal maupun non formal.

Kata kunci : Model dan rancangan Pembelajaran, Teori belajar, pengembangan


model pembelajaran ekonomi.

A. PENDAHULUAN eksperimen. Sementara itu pengem-


Untuk mengembangkan model dan bangan teori belajar setelah abad XX
rancangan pembelajaran diperlukan dilakukan secara ilmiah melalui studi
pemahaman yang memadai tentang empiris dan eksperimen yang
konsep-konsep yang berkaitan dengan diujicobakan baik pada binatang
pembelajaran, yang maknanya bisa maupun manusia (Wilis Dahar, 1989).
bervariasi tergantung pada teori belajar Perkembangan yang berlangsung
yang melandasinya. Dikenal pada masa dalam teori belajar memberikan
lalu ada teori belajar disiplin mental, pengaruh yang amat besar pada
teori aktualisasi diri dan teori apersepsi perubahan konsepsi tentang pembe-
yang berkembang pada masa sebelum lajaran dan serta merta pada pengem-
abad XX. Setelahnya berkembang teori bangan model dan rancangannya.
belajar behavioristik, teori kognitif dan Rancangan sistem pembelajaran
terakhir teori belajar konstruktivis. merupakan suatu proses sistematis
Pengembangan teori belajar pada masa untuk merencanakan pembelajaran.
sebelum abad XX didasarkan pada Penyusunannya dilakukan dengan cara
pemikiran filosofis dan spekulaitif mendes-kripsikan tahap-tahap yang
tanpa kajian empiris dan serangkaian akan dilalui dalam proses
Alamat Korespondensia:
Purwaningrum Puji Lestari, Dosen Universitas Negeri Malang
Email: ningrumlestari@gmail.com
98 | Purwaningrum Puji Lestari

pembelajaran. Pada umumnya penta- pendidikan non formal memiliki


hapan yang dimaksud disajikan dalam karakteristik yang beragam.
bentuk diagram alur atau skema Keberagaman ini perlu diper-
kegiatan (Setyosari & Sulton, 2003). timbangkan dalam pemilihan model
Diagram alur atau skema kegiatan yang akan dijadikan landasan untuk
dalam sistem rancangan pembelajaran mengembangkan rancangan pem-
inilah yang disebut dengan model belajaran.
pembelajaran. Dengan demikian yang Sebagai salah satu ilmu sosial,
dimaksud dengan model pembelajaran ilmu ekonomi memiliki kedekatan yang
adalah diagram alur atau skema paling erat dengan kehidupan manusia,
kegiatan yang menggambarkan proses dan dinamikanya paling variatif serta
pembelajaran sejak penetapan tujuan perkembangannya paling pesat
hingga evaluasi untuk mengetahui dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial
pencapaiannya. Oleh karena penyu- yang lain. Dengan kondisi yang
sunan model pembelajaran ini pada demikian pengembangan pendidikan
umumnya dimaksudkan sebagai ekonomi menuntut pendekatan yang
pedoman dalam melaksanakan pembe- bersifat kontekstual yang memberikan
lajaran dan merupakan bagian yang kesempatan seluasnya kepada pebelajar
tidak terpisahkan dari kegiatan dalam untuk mengkonstruk makna atas apa
penyusunan rancangan pembelajaran, yang mereka pelajari. Pada gilirannya
maka seringkali disebut sebagai model model dan rancangan pembelajaran
rancangan pembelajaran. Dalam dalam pendidikan ekonomi seharusnya
pembelajaran dikenal ada beberapa mo- dikembangkan bertumpu pada
del rancangan pembelajaran antara lain pendekatan yang dimaksud.
Model Banathy, Model PPSI (Prosedur Berdasarkan pola pemikiran
Pengembangan Sistem Instruksional), yang secara garis besar telah diuraikan
Model Gerlach dan Ely, Model Dick di atas, disusunlah makalah ini, dengan
and Carey, dan Model Konstruktivis. urutan bahasan meliputi: (a) tinjauan
Apapun model yang akan teori belajar, (b) pembelajaran dan
dijadikan acuan dalam merancang komponen rancangan pembelajaran, (c)
pembelajaran, hal terpenting yang model rancangan pembelajaran, dan (d)
harus diperhatikan dan diper- pengembangan pembelajaran ekonomi.
timbangkan adalah, konteks pem- Bahasan tentang teori tinjauan teori
belajaran dan level pendidikan dimana belajar difokuskan pada perbandingan
model tersebut akan diaplikasikan. teori belajar behavioristik, kognitif dan
Membahas tentang konteks pembe- konstruktivis. Bahasan berikutnya akan
lajaran, batasan dan pengkategoriannya mengupas pengertian pembelajaran dan
bisa sangat bervariasi. Konteks pembe- uraian ringkas tentang komponen-
lajaran bisa dibedakan berdasarkan komponen rancangan pembelajaran.
kategori pendidikan formal dan non Selanjutnya akan dibahas beragam
formal, dapat pula dipilah berdasarkan model rancangan pembelajaran seperti
jenjang pendidikan sejak pra sekolah telah disebutkan di atas. Akhirnya akan
hingga pendidikan tinggi. Pemilahan dibahas tentang pengembangan
lain dapat didasarkan pada mata pela- pembelajaran ekonomi berdasarkan
jaran sesuai dengan disiplin ilmu yang model konstruktivis karena model
dibelajarkan. Seperti diketahui masing- itulah yang dirasakan sesuai dengan
masing mata pelajaran pada sekolah karakteristiknya.
formal ataupun mata diklat pada

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Pengembangan Model dan Rancangan… | 99

B. TINJAUAN TEORI BELAJAR yang saling berasosiasi secara


Pengertian sederhana tentang belajar berdekatan. Sebagai contoh bila kita
diberikan oleh Gage (1984) yaitu suatu seringkali melihat bahwa ilmuwan itu
proses dimana suatu organisma memiliki ciri berkacamata dan
(termasuk manusia) berubah perilaku- kepalanya botak, maka setiap kali kita
nya sebagai akibat dari pengalaman. berjumpa dengan orang yang demikian
Dari definisi sederhana ini ada dua kita akan mengasosiasikannya dengan
aspek penting yang perlu diperhatikan ilmuwan, meskipun orang tersebut
yaitu adanya perubahan tingkah laku mungkin bukan ilmuwan; (c) belajar
dan kedua pengalaman. Perubahan operant, yaitu bentuk belajar yang
tingkah laku dalam konteks belajar terjadi karena rangsangan penguatan
terkait dengan masalah waktu dan (reinforsment). Seorang anak yang
kondisi. Bila dalam waktu yang biasanya telah bangun tidur, menjadi
berbeda dan dalam kondisi yang sama berubah karena setiap dia tepat waktu
terjadi perubahan tingkah laku maka bangun tidur diberikan hadiah sebagai
dapat diindikasikan terjadinya proses penguatan; (d) belajar observasional,
belajar. Selain itu perubahan tingkah yaitu bentuk belajar yang diperoleh
laku tersebut juga harus bersifat karena aktivitas mengamati atau
terbuka, artinya dapat diamati. Aspek mempelajari sesuatu. Dengan mem-
berikutnya yang perlu diperhatikan perhatikan cara mengajar dosen yang
adalah pengalaman. Perubahan tingkah enak dalam mengajar, terjadi bentuk
laku yang terjadi dalam belajar adalah belajar untuk melakukan hal yang sama
karena pengalaman bukan karena hal- bila kita kelak mengajar; (e) belajar
hal lain seperti kebiasaan, gerak reflek kognitif, yaitu bentuk belajar berupa
yang bersifat mekanik dan kematangan. proses kognitif yang terjadi pada
Pekerja yang karena kebiasaan menjadi pebelajar terkait dengan pengembangan
makin produktif tidak dapat cara berpikir dan penggunaan logika
dikategorikan sebagai belajar, demikian yang terjadi dalam diri pebelajar; dan
pula kita yang secara reflek menarik (f) belajar konstruktivistik, yaitu
tangan karena menyentuh api atau bentuk belajar berupa pengkon-
aliran listrik juga bukan proses belajar. struksian makna, ide atau gagasan,
Sementara anak yang karena usianya kreasi, dan pengembangan pengetahuan
bisa berjalan atau bersuara juga tidak sebagai akibat pengintegrasian berba-
dapat dikategorikan sebagai belajar. gai pengalaman yang dapat diakses
Pengalaman yang mempengaruhi oleh pebelajar.
perubahan tingkah laku dan Teori belajar perilaku atau
dikategorikan sebagai aspek belajar behavioristik menekankan pada
merupakan sesuatu yang diperoleh dari pentingnya stimulus untuk terjadinya
hasil interaksi pebelajar dengan ling- proses belajar dalam bentuk respon dari
kungannya. pebelajar. Teori ini yang tradisional
Ada beberapa bentuk belajar, sebagian besar dikembangkan melalui
meliputi: (1) belajar responden, yaitu eksperimen dengan objek binatang
bentuk belajar berupa respon yang seperti yang dilakukan oleh Ivan
diberikan oleh pebelajar karena adanya Pavlov, E.L. Thorndike, dan B.F.
stimulus yang telah mereka kenal; (b) Skinner. Bertumpu pada hubungan
belajar kontiguitas, yaitu bentuk belajar antara stimulus dan respon, teori
berupa perubahan perilaku yang terjadi belajar perilaku berprinsip bahwa
karena pebelajar merespon stimulus perubahan perilaku terjadi karena

ISSN 2407-4268
100 | Purwaningrum Puji Lestari

konsekuensi-konsekuensi langsung. berpikir, pengembangan logika, peme-


Konsekuensi yang menyenangkan cahan masalah dan lain sebagainya.
(reinforser) akan memperkuat Berkaitan dengan hal tersebut, teori
perubahan perilaku, sebaliknya konse- belajar kognitif tertarik untuk mengkaji
kuensi yang tidak menyenangkan, yang tentang sistem pemrosesan informasi,
biasanya disebut hukuman (punisher) belajar pengetahuan (deklaratif dan
akan memperlemah perubahan prosedural), belajar konsep, belajar
perilaku. Konsekuensi-konsekuensi ter- penemuan, dan belajar bermakna.
sebut harus dilancarkan sesegera Tokoh-tokoh utama teori belajar
mungkin merupakan tambahan prinsip adalah, Jerome Bruner, David Ausubel,
dalam teori belajar perilaku. Prinsip dan Robert M. Gagne.
terakhir adalah pembentukan, artinya Dalam kajian sistem
bila diharapkan terjadinya perubahan pemrosesan informasi ditelaah gejala
tingkah laku yang tertentu sesuai psikologis dalam diri pebelajar berupa
dengan tujuan pembelajaran, maka transformasi informasi berupa input
diperlukan beberapa kali reinforsment menjadi output. Informasi pada
sampai terbentuk perubahan perilaku awalnya diterima oleh reseptor (mata
seperti yang diharapkan. dan telinga) lalu dimasukkan dalam
Teori belajar perilaku yang registor penginderaan. Informasi selan-
bersifat tradisional tersebut dikem- jutnya diseleksi ada bagian ini dan
bangkan oleh Albert Bandura menjadi yang terseleksi selanjutnya dimasukkan
teori belajar sosial. Dengan tetap dalam memori kerja. Karena
berpijak pada prinsip stimulus-respon kapasitasnya terbatas, bila informasi ini
dalam proses belajar, Bandura menam- tidak kuat kesannya atau tidak diulang-
bahkan tentang pentingnya pengaruh ulang maka informasi akan hilang.
dari isyarat-isyarat pada perilaku dan Informasi yang kesannya kuat atau
proses mental internal pada diri yang telah diberi kode karena diulang-
pembelajar. Bandura meyakini bahwa ulang akan dikirimkan oleh otak ke
belajar yang terjadi dalam diri manusia memori jangka panjang yang kapa-
merupakan fungsi psikologis yang sitasnya besar sekali, dan informasi
menjelaskan terjadinya interaksi secara akan tersimpan lama. Itulah sebabnya
terus-menerus dan bersifat timbal balik manusia dapat mengingat banyak
antara faktor-faktor pribadi dan faktor- informasi atau pengalaman belajar
faktor lingkungan. Berdasarkan untuk jangka waktu yang lama. Selan-
konsepsi tersebut Bandura mengung- jutnya informasi yang tersimpan baik
kapkan ada empat tahap belajar men- dalam memori sementara maupun
cakup tahap perhatian, tahap retensi, jangka panjang dapat dikeluarkan
tahap reproduksi, dan tahap motivasi. melalui generator respon tereks-
Bila teori belajar behavioristik presikan oleh efektor menjadi tindakan
lebih menekankan pada perubahan atau perilaku yang dapat diamati.
perilaku yang secara empiris dapat Informasi yang diproses dalam belajar
diamati dalam bentuk respon atas bisa berupa pengetahuan deklaratif
stimulus yang diberikan dalam proses maupun prosedural. Pengetahuan
pembelajaran. Teori kognitif lebih deklaratif terkait dengan jawaban atas
menekankan pada proses belajar yang apakah sesuatu itu, sedangkan penge-
terjadi secara internal dalam diri tahuan prosedural berhubungan dengan
pebelajar yang sulit untuk diamati, bagaimana sesuatu terjadi atau
seperti pembentukan konsep, proses berlangsung maupun bagaimana

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Pengembangan Model dan Rancangan… | 101

sesuatu harus dilakukan. Dalam perkembangan intelektual mencakup


kaitannya dengan sistem pemrosesan (a) aspek struktur atau skemata, dalam
pengetahuan prosedural memiliki kesan hal ini tiap individu mengembangkan
yang lebih kuat dan akan tersimpan struktur dalam kemampuan intelek-
lebih lama, dibandingkan dengan tualnya, pada saat yang bersangkutan
pengetahuan deklaratif. Selain itu berinteraksi dengan lingkungannya,
informasi yang berupa pengetahuan guna memudahkannya dalam meng-
prosedural akan diproses lebih lanjut hadapi tuntutan maupun perubahan
dan mampu menumbuhkan ide-de atau yang terjadi di lingkungannya; (b)
gagasan bila seringkali harus aspek isi, yaitu pola perilaku manusia
dikeluarkan dan menjadi serangkaian yang bersifat khusus yang tercermin
tindakan. pada respon yang mereka berikan
Selanjutnya dalam teori belajar dalam menghadapi masalah atau situasi
kognitif dikembangkan pula bagaimana tertentu; dan (c) aspek fungsi, yaitu
manusia melebihi makhluk lain, cara yang dipergunakan oleh manusia
mampu menyusun kategori-kategori untuk mencapai kemajuan intelektual.
atas stimulus atau informasi yang Dalam perkembangan intelektualnya
mereka terima dan mengolah serta manusia mengembangkan fungsi
mengorganisasikannya guna menga- organisasi dan fungsi adaptasi. Fungsi
similasikannya menjadi stimulus atau organisasi adalah kemampuan manusia
informasi baru. Dalam proses ini untuk membangun sistem atas proses
manusia mampu membangun konsep- fisik maupun psikis, sehingga tercipta
konsep yang dapat dijadikan landasan suatu pola perilaku dan cara berpikir
berpikir, sehingga terjadi proses yang teratur. Fungsi adaptasi adalah
psikologis tingkat tinggi dan kemampuan manusia untuk
mengakibatkan manusia mampu menyesuaikan diri dengan ling-
merumuskan dan mengembangkan kungannya. Selanjutnya Piaget juga
prinsip-prinsip dan generalisasi-gene- mengemukakan tentang empat tingkat
ralisasi untuk menganalisis dan meme- perkembangan intelektual meliputi
cahkan masalah. Seperti diketahui, tingkat sensori-motor yang dicapai
bertolak dari teori belajar konsep yang anak pada usia 0 hingga 2 tahun;
dikembangkan oleh Gagne ini, Bruner tingkat pra-operasional pada usia 2
mengembangkan teori tentang belajar hingga 7 tahun, tingkat operasional
penemuan dan Ausubel mengem- kongkret pada usia 7 hingga 11 tahun,
bangkan teori tentang belajar dan tingkat operasional formal yang
bermakna. akan dicapai pada usia 11 tahun ke
Berbeda dengan pemikir teori atas.
belajar sebelumnya, Piaget seorang Dari hasil penelitiannya Piaget
doktor biologi yang mendalami juga mengungkapkan faktor-faktor
epistemologi filsafat, mengembangkan yang menunjang perkembangan
teori yang mampu mengungkapkan intelektual, yaitu faktor kedewasan,
bagaimana anak-anak berpikir, sebagai pengalaman fisik, pengalaman logiko-
landasan untuk memperoleh penjelasan matematik, transmisi sosial, dan
tentang bagaimana manusia pengaturan sendiri atau ekuilibrasi.
memperoleh pengetahuan dan bagai- Menurutnya seseorang (anak) memiliki
mana manusia tahu apa yang mereka kemampuan untuk membangun sendiri
ketahui. Dalam telaahnya Piaget pengetahuan dalam pikirannya, dan
menemukan ada tiga aspek tidak sekedar mentransfernya dari guru

ISSN 2407-4268
102 | Purwaningrum Puji Lestari

atau pengajar. Terutama pengetahuan banyak mewarnai pengembangan


fisik (hasil pengamatan atas benda- pembelajaran masa kini.
benda atau kejadian yang ada di
lingkungan pebelajar) dan pengetahuan C. PEMBELAJARAN DAN
logiko-matematik (pengetahuan yang KOMPONEN RANCANGAN
tumbuh dan tercipta dari kemampuan PEMBELAJARAN
untuk menghubung-hubungkan secara Pembelajaran merupakan suatu usaha
logis pengetahuan yang telah yang dilakukan oleh guru atau
diinternalisasi oleh pebelajar). fasilitator atau pembelajar untuk
Sedangkan pengetahuan sosial membantu memfasilitasi terjadinya
(pengetahuan atas kebiasaan atau belajar pada diri pebelajar. Pem-
pranata-pranata sosial sebagai belajaran dapat pula dimaknai sebagai
kesepakatan dalam masyarakat), kegiatan yang difokuskan pada hal-hal
memang dapat ditransfer langsung dari khusus yang dipelajari oleh peserta
guru atau pengajar. Dalam kegiatan didik atau pebelajar (Smith and Ragan
belajar anak selama masa perkem- dalam Setyosari & Sulton, 2003).
bangan intelektualnya, melakukan Istilah pembelajaran lebih luas
konstruksi pengetahuan, melalui cakupannya dibandingkan dengan
kemampuan untuk membuat ekuilibrasi pengajaran, oleh karena pengajaran
atau keseimbangan, mencakup kemam- dikonotasikan lebih kepada kegiatan
puan untuk menyeimbangkan antara pengajar semata, sedangkan makna
subjek dan objek, antara skema-skema pembelajaran mencakup semua peris-
dan sub-sub sistem, dan antara tiwa yang memiliki pengaruh langsung
pengetahuan keseluruhan dan bagian- pada proses belajar peserta didik atau
bagiannya. Apa yang dikembangkan pebelajar. Dalam hal ini pembelajaran
oleh Piaget inilah yang menjadi mencakup adanya peristiwa-peristiwa
landasan bagi tumbuhkembangnya eksternal yang memperngaruhi proses
teori belajar konstruktivistik. Apa yang belajar secara internal dalam diri
menjadi pemikiran dalam teori belajar pebelajar. Pembelajaran juga terkait
konstruktivistik membawa pengaruh dengan masalah pentahapan, oleh
yang besar pada perubahan pemahaman karenanya perlu dirancang secara baik
tentang pembelajaran. Semula proses demi memaksimalkan capaian hasil
pembelajaran lebih dimaknai sebagai belajar. Selanjutnya pembelajaran
proses transfer pengetahuan dari berhubungan pula dengan suatu
pengajar ke pebelajar, dalam teori keputusan pilihan konteks sasaran yang
belajar konstruktivistik, pembelajaran akan dibelajarkan. Pembelajaran
dimaknai sebagai proses untuk dengan sasaran peningkatan penge-
menciptakan kondisi agar terjadi tahuan, berbeda dengan pembelajaran
pengkonstruksian pengetahuan oleh dalam konteks sasaran keterampilan
pebelajar. Dengan pembelajaran motorik atau penanaman sikap.
diharapkan pebelajar mampu mene- Untuk memaksimalkan capaian
mukan gagasan-gagasan baru dari hasil belajar, pembelajaran perlu
pengetahuan yang telah mereka dirancang dengan baik, sehingga
konstruksikan sebelumnya yang prosesnya dapat dijalankan secara
mereka peroleh dari pengalaman efektif dan efisien. Untuk itu ada
berinteraksi dengan lingkungan kehidu- sejumlah kompenen yang perlu diper-
pannya. Teori belajar konstruktivistik hatikan dalam menyusun rancangan

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Pengembangan Model dan Rancangan… | 103

pembelajaran. Komponen-komponen mencakup: kecenderungan


yang dimaksud adalah sebagai berikut: menghindari hukuman, memper-
1. Analisis situasi dan karakteristik hitungkan imbal balik untuk
pebelajar, dalam penyusunan memperoleh hadiah, upaya
rancangan pembelajaran analisis menghindari cercaan, memelihara
situasi yang diperkirakan akan tatanan sosial, membangun
mempengaruhi proses dan hasil kesetiaan pada nilai dan norma
pembelajaran perlu diperhatikan. sosial, dan penghargaan atas prinsip-
Situasi yang dimaksud mencakup prinsip keadilan yang berlaku secara
waktu saat dilaksanakannya proses umum. Hasil analisis atas situasi dan
pembelajaran, lingkungan fisik karakteristik pebelajar selanjutnnya
tempat pembelajaran akan dilaksa- perlu dipertimbangkan dalam
nakan, lingkungan sosial yang pengidentifikasian dan penyusunan
berpengaruh terhadap proses tujuan pembelajaran.
pembelajaran, baik lingkungan 2. Identifikasi dan rumusan tujuan
sosial mikro yang ada di sekitar pembelajaran, dalam merancang
proses pembelajaran, maupun pembelajaran rumusan tujuan men-
lingkungan sosial makro yang ada di jadi miles-stone bagi pencapaian
lingkungan kehidupan pebelajar. hasil pembelajaran. Dengan
Sementara itu karakteristik pebelajar rumusan tujuan, proses dan
pada dasarnya dapat ditinjau dari penilaian pembelajaran dapat dia-
tiga aspek, yaitu aspek kognitif yang cukan atau diarahkan. Dalam
mencakup bakat, tingkat perkem- merumuskan tujuan perlu dibedakan
bangan intelektual, kemampuan antara tujuan yang bersifat umum
berbahasa, kemampuan visual, gaya dan tujuan yang bersifat khusus.
belajar, dan lain sebagainya; Aspek Perumusan tujuan secara khusus
psikososial, mencakup: minat dan diperlukan untuk: membatasi tugas
motivasi, sikap terhadap belajar, dan menghindarkan terjadinya
kepercayaan, hubungan sosial, kerancuan dalam menafsirkan unjuk
perkembangan moral, latar belakang kerja yang akan dicapai dalam
sosial dan ekonomi, latar belakang pembelajaran; membuka peluang
etnis dan budaya, dan lain untuk melakukan pengukuran atas
sebagainya. Aspek fisiologis pencapaian tujuan dan penetapan
mencakup: kepekaan sensori, efektivitas pembelajaran; memberi
kesehatan secara umum, usia, dan peluang untuk menyusun segmentasi
lain sebagainya. Selanjutnya perlu perilaku yang diperlukan dalam
pula diperhatikan segi perkem- belajar, sebagai pijakan untuk
bangan pebelajar, pertama segi merancang strategi pembelajaran
perkembangan kognitif, mencakup: yang sesuai; dan memberikan
perkembangan pengetahuan deskripsi yang utuh tentang materi
konseptual, perkembangan pena- pelajaran dan konsep-konsep yang
laran dan pemecahan masalah, dan terkait dengannya. Untuk itu
perkembangan kesadaran dan rumusan tujuan pembelajaran secara
keterampilan meta kognitif. Kedua, khusus harus jelas dan operasional
perkembangan sosio-emosional, baik bagi kepentingan pengukuran
mencakup: perkembangan konsep capaiannya maupun sebagai acuan
diri, dan perkembangan harga diri. dalam merancang proses pem-
Ketiga, perkembangan moral, belajaran.

ISSN 2407-4268
104 | Purwaningrum Puji Lestari

3. Rancangan aktivitas atau strategi yang ada di bahan pembelajaran,


pembelajaran, aktivitas kemenarikan bahan pembelajaran,
pembelajaran perlu dikelola dengan ketersediaan umpan balik dan alat
baik, untuk itu diperlukan rancangan evaluasi, petunjuk keberlanjutan,
strategi untuk melaksanakan pem- dan kesesuaian dengan bimbingan
belajaran. Strategi yang dikem- pebelajar. Sementara itu dalam
bangkan pada dasarnya merupakan pemilihan media pembelajaran hal-
penciptaan peluang demi ber- hal yang perlu diperhatikan adalah:
langsungnya proses belajar bagi ketersediaan media di lingkungan
pebelajar. Dalam kaitan ini, pembelajaran, kesesuaian dengan isi
dibedakan ada strategi organi- dan bahan pembelajaran, sifat
sasional yang mengacu pada fleksibilitas, daya tahan, efisiensi
bagaimana pembelajaran akan biaya, keterkaitannya dengan
disajikan secara sistematis, isi perkembangan teknologi informasi.
pembelajaran apa yang akan 5. Pengembangan alat evaluasi
disuguhkan dan bagaimana akan pembelajaran, untuk mengetahui
dipresentasikan. Strategi penyajian capaian hasil pembelajaran
berhubungan dengan alat dan media sekaligus mengukur tercapainya tu-
apa yang akan dipergunakan untuk juan pembelajaran, diperlukan
memperlancar penyampaian isi pengembangan alat evaluasi untuk
pembelajaran, dan bagaimana mengukurnya. Paling tidak ada dua
pebelajar akan dikelompokkan. kepentingan untuk mengembangkan
Strategi pengelolaan berkaitan alat evaluasi dalam rancangan
dengan bagaimana waktu dialo- pembelajaran, yaitu, untuk menilai
kasikan dan dijadwalkan serta unjuk kerja pebelajar, dan perolehan
bagaimana sumber-sumber belajar informasi yang diperlukan untuk
dikelola. Strategi pembelajaran melakukan perbaikan atas rancangan
dapat dikategorikan dalam strategi pembelajaran yang dibuat. Berkaitan
mikro yang mencakup satu satuan dengan hal tersebut alat evaluasi
tunggal pelajaran, dan strategi yang dikembangkan seharusnya
makro yang mencakup gabungan memiliki kemampuan untuk
dari beberapa gagasan atau ide-ide melakukan penilaian secara menye-
serta mekanisme yang melibatkan luruh atas unjuk kerja pebe-lajar
banyak konsep-konsep. dalam mencapai tujuan pem-
4. Pengembangan bahan dan belajaran. Selain itu hasil evaluasi
pemilihan media pembelajaran, seharusnya dapat dijadikan bahan
dengan berpatokan pada tujuan masukan untuk melakukan perbaik-
pembelajaran yang telah dirumuskan an rancangan pembelajaran.
pembelajar perlu merancang dan Demikianlah berbagai kom-
mempersipkan bahan dan media ponen rancangan pembelajaran. Kom-
pembelajaran. Dalam merancang penen-komponen rancangan pem-
dan mempersiapkan bahan belajaran seperti diuraikan di atas
pembelajaran perlu dipertim- beserta implementasinya dan proses
bangkan: kesesuaian bahan dengan perbaikannya dapat diskemakan
isi pelajaran yang menjadi tuntutan sebagai berikut:
tujuan pembelajaran, ketersediaan
informasi yang diperlukan,
sistematika dan urutan sajian materi

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Pengembangan Model dan Rancangan… | 105

Identifikasi Tujuan
Pembelajaran Perbaikan Rancangan Pembelajaran

Analisis Situasi dan Pengembangan Alat Implementasi


Rancangan Aktivitas dan Pengembangan Bahan dan
Karakteristik Pebelajar Evaluasi Pembelajaran Pembelajaran
Strategi Pembelajaran Pemilihan Media Pembelajaran

Rumusan Tujuan
Khusus Pembelajaran

Gambar 1: Skema Hubungan Komponen-Komponen Rancangan Pembelajaran

ISSN 2407-4268
106 | Purwaningrum Puji Lestari

D. MODEL RANCANGAN umum pengembangan model rancangan


PEMBELAJARAN pembelajaran senantiasa berfokus pada
Seperti telah diungkapkan pada bagian analisis kondisi awal dan perumusan
awal bahasan ini, bahwa model rancangan tujuan, pengembangan strategi dan
pembelajaran adalah diagram alur atau pengembangan evaluasi. Sebagai sebuah
skema kegiatan dalam sistem rancangan proses hal-hal tersebut saling terkait satu
pembelajaran yang dapat dijadikan dengan yang lain. Bila diskemakan model
pedoman (guideline) dalam mengem- proses rancangan pembelajaran dapat
bangkan rancangan pembelajaran. Secara digambarkan sebagai berikut:

Analisis

Lingkungan Belajar

Merumuskan
Pebelajar
Butir-butir Tes

Tugas Belajar

Strategi Merumuskan:
 Strategi organisasi
 Strategi penyajian
 Strategi Pengelolaan

Merumuskan dan
menghasilkan pembelajaran
Gambar 2: Model Proses Rancangan Pembelajaran

Evaluasi Evaluasi Formatif

Revisi Pembelajaran

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Pengembangan Model dan Rancangan… | 107

Ada beberapa contoh model rancangan berurutan akan disajikan model-model


pembelajaran yang dikembangkan oleh tersebut seperti tergambar di bawah ini
para pengembang pembelajaran. Secara (Setyosari,P, 2001):

I III IV
Memformulasikan Menganalisis Merancang
Tujuan Khusus Tugas-tugas Sistem
II V
Mengembangkan Mengimplementasikan dan
Tes Menguji Hasil

VI
Mengubah Untuk Perbaikan

Gambar 3: Model Rancangan Pembelajaran Banathy

I III
MERUMUSKAN TUJUAN MENETAPKAN KEGIATAN BELAJAR
Operasional Merumuskan semua peluang keg. Belajar
Berbentuk hasil belajar Menetapkan keg. belajar yg tdk. perlu
Berbentuk tingkah laku Menetapkan keg. belajar yg akan dilakukan
Menggambarkan 1 jenis tingkah laku
IV
II MENGEMBANGKAN PROGRAM KEGIATAN
MENGEMBANGKAN ALAT EVALUASI Merumuskan materi pelajaran
 Menentukan jenis tes untuk Menetapkan metode yang digunakan
menentukan tercapainya tujuan Menetapkan alat & sumber pembelajaran
 Merencanakan butir tes untuk Menetapkan jadwal
setiap tujuan

V
MELAKSANAKAN KEGIATAN
Mengadakan pretes
Menyajikan materi
Mengadakan pasca tes
Melakukan revisi

Gambar 4: Model Rancangan Pembelajaran PPSI

ISSN 2407-4268
108 | Purwaningrum Puji Lestari

Penentuan
Strategi
Spesifikasi Isi
Organisasi
Menentukan Kelompok
Evaluasi
Perilaku awal Unjuk Kerja
Alokasi
Spesifikasi Tujuan waktu
Alokasi
Ruang

Seleksi Analisis
sumber2 Umpan Balik

Gambar 5: Model Rancangan Pembelajaran Gerlach & Ely

Identifikasi tujuan
pembelajaran
Identifikasi Perilaku
Awal dan karakteristik
Analisis Pembelajaran
Pebelajar
Merumuskan Tujuan
Pembelajaran

Mengembangkan Tes
Revisi Acuan Patokan
Pembelajaran
Mengembangan
Strategi Pembelajaran

Mengembangkan &
Memilih Pembelajaran Merancang dan
Melaks. Ev. Sumatif
Merancang dan
Melaks. Ev. Formatif

Gambar 6: Model Rancangan Pembelajaran Dick & Carey

Untuk model rancangan pembelajaran menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan


konstruktivistik pada prinsipnya dapat pembelajaran (student centered learning).
dikembangkan berdasarkan model-model Sebagai bahan pertimbangan berikut
rancangan pembelajaran yang telah disajikan perbandingkan antara
disajikan di atas, akan tetapi perlu pembelajaran tradisional dan pembelajaran
ditambahkan pertimbangan untuk konstruktivistik.
Tabel 1: Perbandingan Pembelajaran Tradisional dan Konstruktivistik
Pembelajaran Tradisional Pembelajaran Konstruktivistik
 Kurikulum menekankan pada  Kurikulum menekankan pada suatu
kurikulum dasar konsep besar
 Guru mengikuti kurikulum secara  Guru dan pebelajar bersama-sama
Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan
Pengembangan Model dan Rancangan… | 109

ketat mendiskusikan apa yang dipelajari


 Aktivitas belajar didominasi oleh  Aktivitas belajar lebih didominasi
buku teks dan LKS oleh sumber-sumber primer
 Guru sebagai pusat kegiatan  Pebelajar menjadi pusat dalam
pembelajaran kegiatan pembelajaran
 Guru menentukan dalam  Guru mendorong pebelajar untuk
menetapkan benar/salah konsepsi mengkonstruk konsepsi-konsepsi
pebelajar
 Penilaian dipandang terpisah dari  Penilaian menjadi bagian integral
pengajaran dan sebagian besar dari pembelajaran dan dilakukan
berupa paper and pencil test secara autentik

E. PENGEMBANGAN 2. siswa memiliki kemampuan mem-


PEMBELAJARAN EKONOMI bangun skema dari pemahamannya ter-
Dalam pengembangan pembelajaran hadap konsep-konsep dalam lingkup
ekonomi, satu hal yang harus dijadikan pembahasan ekonomi yang dieks-
pijakan adalah keterikatan pada kurikulum plorasinya
yang saat ini diberlakukan, yaitu 3. siswa memiliki kemampuan untuk
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mempertautkan secara integratif
(KTSP). Pada KTSP disajikan Standar berbagai konsep ekonomi, sehingga
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar memiliki kebermaknaan sebagaimana
(KD) yang harus dikuasai oleh pebelajar terjadi dalam kehidupan ekonomi
menurut jenjang pendidikan mereka. sehari-hari
Selain keterikatan pada KTSP ada beberap 4. siswa mampu menerapkan kaidah-
aspek yang perlu diperhatikan dalam kaidah ekonomi dalam tindakan mau-
pengembangan pembelajaran ekonomi pun perilaku ekonomisnya dan me-
mencakup penjabaran SK dan KD ke manfaatkannya untuk menganalisis,
dalam indikator-indikator yang nantinya mensintesakan, dan menilai peristiwa
akan dijadikan tujuan pembelajaran. Aspek maupun masalah ekonomi yang ada da-
berikutnya adalah materi pembelajaran lam kehidupan masyarakat sekitarnya.
yang seharusnya dikembangkan dengan Adapun langkah-langkah yang perlu
memperhatikan kebermaknaan, penyele- diperhatikan dalam pengembangan pembe-
ksian, sikuensinya, tingkat kesulitan, dan lajaran ekonomi yang berpendekatan
kebutuhannya. Aspek yang lain adalah konstruktivistik adalah sebagai berikut:
metodologi dengan memperhatikan 1. Menganalisis topik-topik pembelajaran
pendekatannya, teknik atau strateginya dan dalam kurikulum untuk menyusun ske-
orientasi pada pembelajaran kontekstual ma keterkaitan antar topik, sebagai
(Contextual Teaching and Learning: CTL). langkah awal untuk merepresentasikan
Aspek yang terakhir adalah evaluasi untuk topik-topik pembelajaran dalam perspe-
mengukur pemerolehan hasil belajar, ktik yang beragam
kemajuan belajar dan kinerja atau 2. Mengidentifikasi sumber-sumber pem-
performance pebelajar. belajaran dalam lingkungan internal dan
Selanjutnya berdasarkan pendekatan eksternal sekolah, dengan mengu-
pembelajaran konstruktivistik, tujuan tamakan sumber pembelajaran yang ada
pengembangan pembelajaran ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar ke-
adalah sebagai berikut: hidupan siswa (pada dasarnya masyara-
1. siswa mampu memahami konsep- kat merupakan laboratorium pembelaja-
konsep ekonomi melalui berbagai usaha ran ekonomi)
yang ditempuhnya secara mandiri mau- 3. Memetakan gaya belajar siswa melalui
pun kooperatif metode: psiko-geometrik, model
ISSN 2407-4268
110 | Purwaningrum Puji Lestari

gregorc, dan VAK. (Gaya belajar da siswa untuk berkolaborasi dan beker-
menentukan cara menyerap, menyusun, ja sama dengan siswa yang lain.
dan mengolah informasi). 6. Menyusun kerangka evaluasi dengan
4. Membuat rancangan pembelajaran ten- menyiapkan lembar observasi kemajuan
tatif dengan model-model yang relevan belajar siswa, lembar rekaman hasil tu-
dengan pendekatan konstruktivis, antara gas siswa, maupun tes pencapaian hasil
lain: problem-based learning, creative- belajar.
thinking, inquiry, advance organizer, F. APLIKASI MODEL RANCANGAN
dimensions of learning, quantum learn- PEMBELAJARAN UNTUK MATERI
ing. (pemilihan model disesuaikan ILMU EKONOMI
dengan topik pembelajaran) Contoh Materi pelajaran Ekonomi
5. Menyusun tugas-tugas pembelajaran  Pokok bahasan : Ekonomi
tentatif yang pengem-bangannya akan Moneter
dilakukan di kelas melalui negosiasi  Kelas / Program : XI / Ilmu Penge-
dengan siswa. Hendaknya tugas dapat tahuan Sosial
merangsang kemauan dan keinginta-  Semester : 2
huan (willingness and couriousity)  Alokasi Waktu : 16 X 45 Menit
siswa, serta memberi kesempatan kepa-

Langkah – langkah sistem pembelajaran 2. Menyusun Tes untuk menentukan


menurut model rancangan pembelajaran keberhasilan siswa.
Banathy : 3. Menganalisis tugas belajar , yang
1. Merumuskan Tujuan, yang memuat meliputi tiga sub – kegiatan, yaitui
tentang “apa” yang harus di lakukan , “ : 1) menganalisis keseluruhan tugas
seberapa baik telah dilakukan” dan “ da- belajar ( pengetahuan, ketrampilan,
lam kondisi yang bagaimana’. dan sikap yang dianggap perlu un-
# Tujuan : Mendiskripsikan konsep tuk dipelajari) ; 2) mengadakan
ekonomi kemasyarakatan dan kebijakan penilaian dan penjajagan kompe-
pemerintah dalam bidang ekonomi serta tensi awal siswa ( apersepsi :
kemampuan mendiskripsikan peranan pertanyaan awal mengenai peranan
uang dalam masyarakat. ekonomi dalam masyarakat) ; dan

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Pengembangan Model dan Rancangan… | 111

3) mengidentifikasi tugas – tugas dilakukan perubahan – perubahan


belajar yang diperlukan. dan penyempurnaan.
4. Merancang sistem. Kegiatan yang KESIMPULAN
termasuk dalam langkah ini meli- Dalam mengembangkan model dan
puti : 1) analisis fungsi, yaitu rancangan pembelajaran dipengaruhi oleh
merumuskan apa yang harus dik- teori belajar yang dianut. Berbagai macam
erjakan dan bagaimana teori belajar yang ada, akan tetapi dalam
mengerjakannya; 2) analisis kom- pembahasan ini penulis lebih pada teori
ponen, memerikan siapa atau apa belajar yang banyak dikembangkan saat
yang memiliki potensi atau ke- ini, yaitu : (1) Teori belajar behavioristik,
mampuan untuk melakukan fungsi (2) Teori belajar kognitif, dan (3) Teori
tersebut; 3) distribusi fungsi, belajar Konstruktivistik.
berkaitan dengan apa dan siapa Untuk merancang pembelajaran,
yang harus melakukan sesuatu hal terpenting yang harus diperhatikandan
fungsi tersebut; dan 4) penjad- dipertimbangkan adalah konteks pembela-
walan, yang memerinci di mana jaran dan level pendidikan, dimana model
dan kapan fungsi – fungsi tersebut tersebut diaplikasikan. Sedangkan dalam
dilakukan. pengembangan pembelajaran ekonomi,
5. Melaksanakan dan menguji hasil. juga tidak terlepas dari kurikulum yang
Kegiatan pada langkah ini meliputi diberlakukan, yaitu KTSP (Kurikulum
sub – sub kegiatan, pertama meli- Tingkat Satuan Pendidikan) dan
puti: 1) latihan sistem, yang dimak- menggunakan pendekatan konstuktivistik.
sud agar tiap komponen dalam sis- Selain itu berbagai model rancangan pem-
tem menguasaibenar apa dan belajaran digunakan disesuaikan pada ma-
bagaimana tugas harus dilakukan, teri pelajaran tersebut.
2) tes sistem, yang diperlukan un- DAFTAR PUSTAKA
tuk mengetahui bahwa sistem telah Banaty, B. 1968. Instructional systems.
dapat berjalan dan tes ini dapat dil- Belmont, CA: Fearon Publisher.
akukan secara sedehana ataupun Dahar, Wilis, R. 1989. Teori-teori belajar.
secara mendalam melalui simulasi, Jakarta: Erlangga.
dan 3) penerapan sistem,; dan sub Depdikbud. 1974. Prosedurpengembangan
langkah kedua adalah evaluasi, sistem instruksional. Jakarta: Balit-
yang meliputi kegiatan monitoring bang Dikbud.
dan pengawasan mutu dari proses Gage, N. L. and Berliner, D.C.
maupun produk pembelajaran. 1984.Educational Psychologi,
6. Mengadakan perubahan untuk per- Third edition. Boston: Houhgton
baikan. Langkah ini dilakukan Mifflin.
dengan cara meninjau secara kese- Gerlach, V. s., & Ely, D. P. 1980. Teach-
luruhan komponen sistem, yang ing and media: A systematic ap-
kemudian atas dasar peninjauan ini proach. Englewood Cliffs, NJ:
Prentice Hall.

ISSN 2407-4268

Anda mungkin juga menyukai