TOPIK BAB
Pada bab inilah, kita akan mengetahui bagaimana pria dan wanita dalam
mengintegrasikan pekerjaan dan pengasuhan, pilihan perawatan harian yang
bersedia ketika orangtua bekerja, dampak perawatan harian pada anak, dan cara
orangtua merawat diri sendiri sambal membesarkan generasi berikutnya.
TABEL 13-1
Seperti yang kita tahu, kecocokan antara dua domain dapat dihasilkan dari
kombinasi tuntutan dan sumber di dalam kedua domain. Dengan demikian, dua
bentuk tindakan mampu menjaga kecocokan yang positif yaitu menurunkan
tuntutan atau meningkatkan sumber untuk memenuhi tuntutan. Contoh: ketika
tuntutan pekerjaan meningkat dalam suatu periode tertentu, kerabat dapat
membantu dan melakukan pekerjaan rumah tangga.
Lebih dari 70% orangtua mengatakan bahwa mereka sering atau sangat
sering merasa berhasil dalam pekerejaan. Keberhasilan yang dimaksud yaitu
terkait kemampuan menyelesaikan pekerjaan dan yang lebih penting ialah
kemampuan untuk berfokus pada pekerjaan tanpa gangguan, serta kemampuan
menyelesaikan tugas sebelum melakukan tugas lainnya. Merasakan keberhasilan
pada pekerjaan terkait dengan otonomi pekerjaan, hubungan positif dengan teman
kerja, dan perasaan bahwa pekerjaan itu merupakan hal yang bermakna.
Limpahan positif dari pekerjaan ke rumah bagi orangtua ialah yang: (1)
menikah; (2) memiliki pekerjaan yang hari bekerjanya lebih banyak; (3)
mengalami lebih sedikit stres dan otonomi lebih besar dalam pekerjaan; (4)
memiliki atasan dan teman kerja yang mendukung; (5) memiliki dukungan
pengasuhan yng lebih banyak dari keluarga dan teman; dan (6) mereka merasa
membesarkan anak sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
TABEL 13-2
Strategi perilaku kognitif yang sering digunakan oleh suami dan istri:
1. Saya memprioritaskan dan melakukan hal-hal yang paling penting.
2. Saya merencanakan bagaimana saya akan menggunakan waktu dan
energi saya.
3. Saya melakukan tugas jika tidak ada lagi yang mampu atau bersedia.
4. Saya membatasi kerja sukarela saya.
Diadaptasi dari Margaret B. Neal dan Leslie B. Hammer, Working Couples
Caring for Children and Aging Parents: Effect on Work and Well Being
(Mahwah, NJ: Erlbaum, 2007), hlm. 330-332.
Pada sub bab ini, kita akan lebih berfokus terhadap hubungan orangtua-anak
ketika orangtua bekerja.
Penilaian Anak Terhadap Orangtua
Dalam penelitian yang diwakili oleh anak-anak berusia di bawah 18 tahun yang
orangtuanya bekerja, disimpulkan bahwa sikap anak terhadap ibu dan penilaian
mereka terhadap hubungan orangtua-anak tidak bergantung pada status pekerjaan
atau jam kerja ibu. Ayah yang tidak bekerja dinilai lebih rendah daripada ayah
yang bekerja dalam area: (1) membuat anak mereka merasa penting dan dicintai;
dan (2) berpartisipasi dalam kegiatan penting dalam kehidupan anak. Anak
cenderung memberikan nilai yang lebih tinggi pada orangtua ketika keluarga
terlihat terjamin secara keuangan.
Interaksi Orangtua-Anak
Dengan demikian, orangtua akan merasa lebih puas dan berhasil ketika
memiliki lebih banyak waktu, tidak merasa terburu-buru, berfokus pada anak, dan
mendapatkan laporan mengenai anaknya yang tidak mengalami kecemasan,
depresi, ataupun kurang perhatian.
Pengawasan
PERAWATAN HARIAN
Makna ibu yang bekerja dalam kehidupan anak bergantung pada: (1)
karakteristik anak (usia, jenis kelamin, tabiat); (2) karakteristik keluarga
(pendidikan, tingkat sosial-ekonomi, keterlibatan ayah di rumah, dan kepuasan
ibu terhadap pekerjaan); (3) karakteristik pekerjaan (jumlah jam kerja ibu, dan
tingkat stres dalam pekerjaan); serta yang terpenting (4) sifat pengasuhan
pengganti untuk anak. Karena begitu banyak faktor yang mempengaruhi
perawatan harian, pemahaman kita pada dampaknya lebih terbatas daripada
yang ingin kita ketahui.
Perbedaan Gender
Baik anak laki-laki atau perempuan, keduanya memiliki pandangna yang
lebih egaliter terhadap peran gender ketika ibu bekerja dan ayah yang lebih
terlibat dalam pengasuhan anak. Anak laki-laki dari ibu yang bekerja melihat
wanita lebih kompeten dan pria lebih ekspresif serta hangat. Anak perempuan
dari ibu yang bekerja memiliki pandangan yang lebih egaliter terhadap peran
gender.
Orangtua Tunggal
Orangtua tunggal memiliki pendapatan rata-rata yang kecil. Mereka
mecari dan memanfaatkan pekerjaan, komunitas, dan sumber sekolah secara
aktif untuk dapat memberikan layanan bagi anak mereka dan diri sendiri.
POIN UTAMA
1. Pekerjaan:
Memiliki dampak kuat pada kehidupan dan dipengaruhi oleh yang
yang dialami orangtua di rumah.
Mengembangkan keahlian orang dewasa dan memberikan banyak
manfaat serta sumber emosional.
Bisa memunculkan stres yang mengganggu kemampuan
pengasuhan.
2. Diantara banyak strategi yang digunakan orangtua untuk mengarahkan
arus pekerjaan dan keluarga, orangtua:
Memprioritaskan pentingnya waktu bersama anak untuk memenuhi
kebutuhan mereka.
Menciptakan waktu untuk anak dan keluarga dengan membagi
beban kerja di rumah.
Menjaga kontrol tuntutan pekerjaan melalui metode penyelesaian
masalah
Membangun sistem dukungan di pekerjaan dan menggunakan
pengasuhan anak yang berkuaalitas tinggi.
3. Pengasuhan nonparental (yang tidak dilakukan orangtuan):
Harus memenuhi kriteria yan dibangun agar dianggap sebagai
perawatan harian yang berkualitas baik.
Tidak memprediksi perkembangan anak seperti pada kualitas
pengasuhan orangtua.
Di usia awal kanak-kanak memunculkan kompetensi ketika anak
memiliki guru yang peka dan memberikan kegiatan yang
menstimulus serta mengawasi mereka.
Di tahun-tahun sekolah dasar dan remaja terkait dengan
kompetensi sosial serta kecerdasan jika anak diawasi.
Kadang mecakup perawatan sendiri oleh anak yang berusia lebih
tua dan menikmati kemandirian, tetapi juga membutuhkan
pengawasan untuk mencegah perilaku beresiko.
Memunculkan perkembangan bagi semua anak ketika memiliki
kualiats yang tinggi.
4. Penggabungan pekerjaan dan pengasuhan yang efektif:
Mengharuskan orangtua membuat keputusan harian untuk
membagi beban kerja di rumah.
Melibatkan waktu pencurahan waktu orangtua untuk
mempertahankan hubungan dan kesehatan serta kesejahteraan
mereka.
LATIHAN
1. Buatlah sebuah catatan harian berisi pekerjaan bagi ayah yang bekerja
dan memiliki bayi yang ibunya juga bekerja penuh waktu. Bagaimana
ia mengatur kehidupan pekerjaan dan rumah di hari itu? Bagaimana ia
mengatur kegiatannnya dengan istri dalam pengasuhan anak? Apakah
mereka menghabiskan waktu bersama? Apakah mereka memiliki
waktu untuk sendiri? Atau tulislah catatan akhir pekan dari seorang ibu
pekerja yang memiliki anak laki-laki remaja dan anak perempuan
remaja di usia awal. Bagaimana ia menghabiskan waktunya dengan
anak dan suaminya? Apa yang ia lakukan di rumah dan di luar rumah
bersama keluarga dan teman? Apakah ia memiliki waktu untuk
sendiri?
2. Bayangkan Anda memiliki anak berusia di bawah 5 tahun (bayi, balita
atau anak usia prasekolah). Investigasilah pilihan perawatan harian di
masyarakat bagi anak usia tersebut. Anda dapat membentuk kelompok
untuk menginvestigasinya, dimana setiap siswa mengunjungi paling
sedikit satu pusat perawatan untuk mendapatkan informasi dan
menyampaikan kesannya. Satu kelompok bisa menginvestigasi
perawatan harian keluarga di satu area, membandingkan kualitas dan
biaya perawatannya dengan yang tersedia di pusat perawatan
(www.nccrra.org adalah sumber yang baik untuk melakukan hal ini).
3. Rancanglah program perawatan ideal bagi abyi dan balita, spesifikan
jumlah pengasuh, kualitas mereka, fasilitas fisik, dan rutimitas harian.
4. Bayangkan bagaimana keluarga dan pekerjaan Anda jika Anda adalah
orangtua tunggal yang memiliki anak balita atau anak usia sekolah.
Buatlah catatan untuk satu hari selama hari kerja dan satu ahri di akhir
pekan mengenai hidup Anda di rumah dan di pekerjaan.
5. Buatlah makalah singkat yang berisi nasihat yang bisa Anda berikan
pada orangtua yang berjenis kelamin sama dengan Anda yang merasa
frustrasi dan tertekan ketika mencoba mengasuh dua anak remajanya
sekaligus orangtua lansia sambal bekerja penuh.