Dewasa awal didefiniskan berada pada usia 18-35 tahun. Tugas masa dewasa awal adalah
keakraban/keintiman (Erikson, 1963). Dewasa muda bergerak dari penekanan utama
dalam perkembangan identitas pribadi seseorang, walaupun hal tersebut masih terjadi
pada beberapa tingkatan, untuk membuat ikatan dengan orang lain, yang menghasilkan
hubungan intim. Ada kekuatan etik untuk membuat komitmen dan dipatuhi oleh mereka.
Selama waktu ini, orang dewasa mengembangkan pertemanan abadi dan mencari
pasangan atau menikah dan terikat dalam tugas awal sebuah keluarga. Kebutuhan untuk
kedekatan manusia dan pemenuhan seksual adalah terpenting selama masa tersebut.
Levinson (1978) mempertimbangkan masa dewasa awal berada pada usia 17 hingga 45
tahun. Ia menyatakan bahwa seseorang berada pada puncak intelektual dan fisik pada
saat ini. Kemampuan ini tetap stabil hingga sekitar usia 40 tahun. Selama periode ini,
kebutuhan untuk mencari kepuasan diri tinggi. Selama masa dewasa awal, seseorang
berpindah melalui tahap dewasa baru, dari asumsi peran yunior pada pekerjaan, memulai
perkawinan dan peran orang tua, dan memulai pelayanan pada komunitas, ke suatu
tempat yang lebih “senior” di rumah, pekerjaan dan dalam komunitas.
Kejadian penting yang terjadi selama usia 17-45 tahun meliputi:
- Memasuki dunia orang dewasa (22-28)
- Usia transisi 30 (perubahan struktur kehidupan)
- Masa tenang (30-40)
- Menjadi pribadi sendiri (36-40)
- Transisi pertengahan kehidupan (40-45)
Pada awal fase ini, orang dewasa biasanya meninggalkan rumah. Baik pergi ke
kampus, ikut serta pelayanan tentara, atau bergabung dengan kekuatan kerja,
tugas akan terpisahnya dari keluarga diambil dengan pengurangan
ketergantungan pada dukungan dan autoritas keluarga. Hubungan peran dengan
orang tua sering kali berubah dan menjadi lebih sama. Seseorang terikat dalam
hubungan hangat dengan teman sebaya dan keluarga dan mulai untuk mencari
pasangan. Seseorang memandang dirinya sebagai orang dewasa.
Beberapa pertanyaan yang bisa digunakan perawat untuk mengkaji orang dewasa awal
berhubungan dengan identitas meliputi:
Bagaimana orang tersebut berinteraksi dengan orang lain?
Jenis hubungan apa yang terjadi dengan teman sebaya?
Apakah klien mendeskripsikan dirinya sebagai seorang dewasa?
Siapa yang membuat keputusan akan kehidupan pribadi klien?
Apakah klien memikul tanggung jawab atas tindakannya?
Selain orang dewasa berada dalam proses pemilihan pekerjaan dan memulai karier. Ketika orang
dewasa memasuki dunia kerja, hubungan yang dikembangkan bisa mempengaruhi karier. Sebagai
orang dewasa mulai memikul tanggung jawab lain yang berhubungan dengan rumah dan keluarga,
peran warga negara dan tempat ibadah dan kepemimpinan dalam organisasi profesional,
keseimbangan antara dunia pribadi dan dunia kerja harus dicapai. Pertanyaan pengkajian meliputi:
Dalam jenis kegiatan komunitas apa klien berpartisipasi? Organisasi sipil? Kelompok profesional?
Keagamaan?
Bagaimana tanggung jawab profesi, pribadi, dan keluarga diseimbangkan?
Jenis hubungan apa yang klien miliki dengan pekerja?
Adaptasi pada perubahan hidup harus terjadi karena orang dewasa menjalankan karier, membuat
perubahan karier atau menanggung peningkatan tanggung jawab keuangan seperti memiliki
rumah. Promosi pada pekerjaan bisa mengharuskan pindah ke tempat lain atau mencari pendidikan
tambahan. Wanita yang memutuskan untuk kembali bekerja setelah anak-anak di sekolah harus
menyeimbangkan beberapa pernan dalam suatu masa.
Bila sesuai, pertanyaan pengkajian berikut bisa ditanyakan:
Bagaimana klien telah beradaptasi dengan perpindahan karier atau perubahan karier?
Apakah klien telah mampu mengembangkan hubungan dengan pekerja di lingkungan kerja
baru?
Bagaimana klien beradaptasi dengan kebutuhan peningkatan pendidikan?
Bagaimana klien menyeimbangkan tuntutan pekerjaan, kehidupan pribadi, dan tanggung jawab
keluarga?
Adaptasi apa yang telah terjadi berkaitan dengan peningkatan tanggung jawab keuangan?
Jenis rencana apa yang klien miliki berakitan dengan keamanan jangka panjang?
Diagnosa kesejahteraan menjadi:
Menyesuaikan perubahan karier.
Menyesuaikan relokasi.
Menyeimbangkan berbagai peran.
Mengembangkan tujuan jangka panjang untuk kemanan keluarga.
Studi Kasus
Jeanette berusia 30 tahun, menikah dan memiliki seorang anak, Bobby berusia
4 tahun. Ia bekerja penuh sebagai akuntan. Ia dan suaminya telah merencanakan
suatu sistem perawatan anak dimana mereka bergantian melakukan tugas-tugas
yang penting. Ia mulai untuk mengantisipasi waktu bahwa Bobby akan memasuki
taman kanak-kanak dan menyadari bahwa sejalan dengan pertumbuhannya,
tuntutan terhadap waktu dan perhatian ibunya akan berubah.
Jeanette bekerja baik dengan rekan sekerjanya dan mulai menjadi pemimpin
di beberapa organisasi. Selain itu, ia mulai menyanyi di gereja dan segera terpilih
dalam organisasi profesional di kantornya. Walaupun ia lelah, ia menyatakan
bahwa ia gembira dengan kemajuan profesinya dan berpikir bahwa ia ibu yang
baik.
Diagnosa keperawatan sejahtera untuk Jeanette meliputi:
Mengevaluasi ulang dan mengembangkan keterampilan menjadi orang tua yang konsisten
dengan kebutuhan pertumbuhan anak
Mengembangkan hubungan dalam pekerjaan.
Memulai keseimbangan tanggung jawab pribadi dan pekerjaan.
Pada umur ini bisa menjadi masa untuk pemeriksaan ulang tujuan, evaluasi
pencapaian, dan penerimaan diri. Karena anak-anak tumbuh dewasa dan
meninggalkan rumah, pasangan asli harus membangun kembali hubungan mereka.
Wanita yang telah menjadi ibu rumah tangga harus mengembangkan kesenangan
baru karena “sarang kosong” menimbulkan waktu luang yang mereka tidak tahu
bagaimana mengisinya.
Perubahan fisiologis yang mengiringi proses penuaan memerlukan adaptasi
terhadap tenaga yang berkurang, pengabaian hilangnya ingatan, atau sakit dan
nyeri ringan. Pertimbangan kembali tentang apa yang klien harapkan untuk
mencapainya sering terjadi karena mereka sadar bahwa mimpi mereka dari tahun
awal tidak terpenuhi, atau tidak akan mungkin memenuhinya. Dengan kata lain,
orang dewasa sering menjadi lebih menerima diri mereka dan tidak lagi merasakan
perlunya menyediakan diri mereka untuk orang lain. Dengan penerimaan tertentu
menimbulkan kesenangan gaya hidup yang dipilih.
Beberapa pertanyaan pengkajian dapat mencakup:
Jenis perubahan fisiologis apa yang klien alami?
Jenis adaptasi apa yang telah dibuat berkaitan dengan perubahan fisiologis ini?
Apakah klien mengevaluasi kembali tujuan hidupnya? Apakah klien puas
dengan pencapaiannya? Seberapa realistis tujuannya?
Menghadapi akhir masa setengah baya, muncul perencanaan pensiun. Akan terjadi
kebutuhan untuk cara menggunakan waktu luang, mencari kesenangan di luar, dan
mengatur kembali tujuan hidup. Adaptasi terhadap kehilangan menjadi penting kalau
orang tua meninggal.
Pertanyaan pengkajian untuk bidang ini mencakup:
Perubahan apa yang diantisipasi klien tentang pensiun?
Jenis perencanaan pensiun apa yang telah dilakukan klien?
Adakah ketertarikan di luar lingkungan kerja yang dapat dieruskan selama pensiun?
Jeremy berusia 45 tahun memiliki seorang istri dan tiga anak. Anak pertama
kuliah dan anak kedua SMU. Sebagai pekerja konstruksi, Jeremy telah mengalami
beberapa kali kecelakaan ringan selama bertahun-tahun dan sekarang
mengalami artritis di lututnya. Ia menyadari bahwa ia kekurangan tenaga
dibanding 10 tahun yang lalu dan berkata bahwa “Saya tidak mendapat sebanyak
yang saya lakukan sebelumnya.”
Ibunya Jeremy adalah janda yang baik kesehatannya, tetapi Jeremy melihat
bahwa ingatan ibunya mulai menurun dan bahwa ia tidak seaktif dulu. Sebagai
anak satu-satunya, ia tahu bahwa ia akan bertanggung jawab untuk
perawatannya. Ia telah berbicara dengan ibunya mengenai hal ini dan mereka
telah mencari rumah untuk lansia di komunitasnya.
Diagnosa keperawatan sejahtera yang sesuai untuk klien ini adalah:
Mengadaptasi peningkatan tanggung jawab finansial
Mengadaptasi perubahan kesehatan ringan.
Menggali alternatif untuk perawatan orang tua.
Intervensi keperawatan:
Penguatan positif terhadap kemampuan untuk mengatur peningkatan tanggung jawab
keuangan.
Menggali cara mengatasi perubahan kesehatan ringan yang memperngaruhi gaya
hidupnya.
Saran mengenai alternatif perawatan orang tua yang memungkinkan.
Hubungan Antara Diagnosa Keperawatan Sejahtera,
Perilaku, dan Intervensi: Masa Dewasa Setengah Baya
Diagnosa Keperawatan Perilaku Masa Dewasa Setengah Baya Intervensi Keperawatan
Sejahtera
Bangga pada prestasi. Menyebutkan pencapaian dan mengekspresikan Hargai pencapaian.
kepuasan dengan mereka. Perkuat evaluasi diri.
Mengetahui dan menerima kekuatan dan Diskusikan cara untuk memperkuat
kelemahannya sendiri. kemampuan.
Menggali cara untuk memperkuat kemampuan.
Mengadaptasi Mengkaji kembali kebutuhan sendiri atau keluarga. Diskusikan pengkajian kebutuhan.
pertumbuhan keluarga. Mengetahui peningkatan tanggung jawab Diskusikan kebutuhan akan
(pertambahan anak, pertumbuhan anak, dan pertumbuhan anak.
lainnya) dan mendeskripsikan dampak pada diri Bantu memprioritaskan kebutuhan
sendiri dan unit keluarga. dan tanggung jawab.
Mencari informasi dan keterampilan baru untuk Gali cara bahwa kebutuhan keluarga
memenuhi peningkatan tanggung jawab. dapat dipenuhi.
Mengenali interaksi anggota keluarga dan Sediakan informasi tentang cara-cara
dampak perubahan dari masing-masing. untuk memperoleh pengetahuan
Mempertimbangkan kebutuhan untuk peningkatan atau keterampilan baru.
ruang dari privasi. Hargai adaptasi.
Perkuat pengakuan dari interaksi
keluarga.
Menyesuaikan perubahan Menggabungkan anggota keluarga Gali cara untuk
dalam konfigurasi baru ke dalam unit inti yang sesuai. menggabungkan anggota
keluarga. Mengetahui kehilangan anggota keluarga baru ke dalam rumah
keluarga dan dampaknya pada unit tangga.
keluarga. Perkuat usaha yang dibuat
untuk menggabungkan
anggota keluarga baru.
Gali cara untuk beradaptasi
pada kehilangan anggota
keluarga.
Mengadaptasi perubahan Mendeskripsikan dampak perubahan Diskusikan perubahan yang
kesehatan ringan. kesehatan ringan pada gaya hidup. berhubungan dengan umur.
Mengetahui bahwa perubahan tidak Perkuat usaha untuk
dapat dihindari. mengakomodasi.
Mengakomodasi pada perubahan Gali alternatif lain untuk
seperti membuat daftar untuk akomodasi.
membantu memori seseorang,
mengubah rutinitas untuk
meningkatkan fleksibilitas otot, dll.
Mengevaluasi ulang Meninjau lagi pengalaman hidup dan Perkuat pencapaian.
tujuan pribadi. pencapaian tujuan. Bantu formulasi ulang tujuan
Mengetahui semua mimpi tidak dapat baru atau perbaikan.
terpenuhi. Gali cara realistis untuk
Mengkaji kembali tujuan sekarang dan memenuhi tujuan baru atau
menentukan realitas pemenuhannya. perbaikan.
Memformulasi kembali tujuan yang sesuai.
Menurut Erikson (1963) dan Levinson (1978), masa lansia dimulai sekitar usia 60 hingga 65 tahun dan berlanjut
hingga akhir kehidupan. Tugas perkembangan masa lansia adalah integritas ego (Erikson, 1963). Bagian dari
tugas ini adalah menerima apa yang telah dilakukan seseorang dengan bijak tanpa memperhatikan rasa sakit dan
perjuangan yang terjadi sepanjang perjalanannya. Banyak penyesuaian yang mungkin timbul yang dihasilkan
dari masa pensiun, kematian orang yang dicintai, penurunan kesehatan dan kekurangan penghasilan.
Pensiun
Bagian awal dari tahap perkembangan ini berfokus pada masa pensiun dan bagaimana menggunakan waktu luang. Jika identitas pada
orang dewasa terutama dalam peran pekerjaan, mungkin diperlukan pencarian cara baru untuk merasa berharga dan berguna. Beberapa
pertanyaan pengkajian yang bisa perawat tanyakan mencakup:
Jenis penyesuaian apa yang klien atau keluarga telah buat berhubungan dengan masa pensiun?
Apa yang klien rasakan tentang dirinya sejak pensiun?
Apakah klien menikmati pensiunnya?
Tujuan apa yang dimiliki klien?
Pada jenis aktivitas luang apa klien ikut berpartisipasi?
Jenis hubungan apakah yang klien miliki dengan pasangan?
Jenis aktivitas apakah pasangan berpartisipasi bersama-sama?
Walker, Volkan, Sechrist, dan Pender (1998) menemukan bahwa lansia (usia 55-58 tahun) dinilai secara bermakna lebih
tinggi pada dimensi tanggung jawab kesehatan daripada umur setengah baya dan dewasa muda. Ketika lansia mencari
informasi tentang cara menghadapi perubahan pada status kesehatan, mereka menghubungkan informasi tersebut ke
dalam gaya hidup mereka dan melanjutkan sebanyak mungkin aktivitas yang sama. Pertanyaan pengkajian bisa
mencakup:
Perubahan status kesehatan apa yang dialami klien?
Apakah dampak perubahan ini terhadap gaya hidup?
Bagaimana klien menerima tanggung jawab untuk perawatan kesehatannya sendiri?
Sumber informasi apa yang klien gunakan untuk mengkaji kesehatannya? Untuk mencari perawatan kesehatan?
Mereka memilih aktivitas bermanfaat yang sering melibatkan tantangan atau perkembangan pribadi karena mereka belajar keterampilan baru.
Lansia sering menggunakan waktu untuk orang lain yang memungkinkan keterlibatan sosial dan juga makna untuk kehidupan mereka. Pada
akhirnya, lansia mengembangkan beberapa pola makna pada kehidupan sehari-hari. Mereka tidak lagi memiliki jadwal pekerjaan untuk
mengatur waktu mereka, karena itu mereka menemukan cara lain untuk menggabungkan rutinitas ke dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas
perawatan diri seringkali menjadi bagian dari pola ini. Pertanyaan pengkajian yang berhubungan dengan fleksibilitas dan kegembiraan
mencakup:
Bagaimana klien mengatur prioritas untuk suatu aktivitas?
Bagaimana klien membangun pola kehidupan sehari-hari?
Seberapa fleksibel klien menghargai pola ini?
Apa yang memberikan klien kenikmatan?
Bagaimana klien memandang pernyataan kesehatannya?
Dalam aktivitas komunitas apa klien terikat?
Diagnosa keperawatan sejahtera yang dapat diaplikasikan untuk lansia ini mencakup:
Berpartisipasi dalam aktivitas yang memuaskan
Mengembangkan pola pada kehidupan sehari-hari
Keterlibatan dalam aktivitas pelayanan.
Tema Kedua : Penguatan
Tema kedua, penguatan berhadapan dengan evaluasi lansia tentang kehidupannya. Pada umumnya, Ruffing-Rahal
(1989) menemukan bahwa lansia berpikir hidupnya memiliki makna dan mereka mampu untuk memenuhi beberapa
tujuan pribadi mereka. Mereka juga tetap optimis tentang kehidupan sekarang, yang menyatakan bahwa mereka
berterima kasih terhadap kehidupan dan penuh harapan tentang setiap hari baru. Pertanyaan pengkajian yang
berhubungan dengan penguatan mencakup:
Apakah klien berpikir hidupnya memiliki arti?
Jenis aktivitas apa yang klien katakan memberi makna bagi kehidupannya?
Apa yang memberi klien harapan?
Apakah klien mampu memenuhi tujuan pribadi? Jika demikian, dengan cara apa?
Diagnosa keperawatan sejahtera berhubungan dengan perasaan ini menjadi: Kepuasan terhadap kehidupan masa lalu
dan sekarang.
Tema Ketiga: Sintesis
Tema ketiga dari Ruffing-Rahal (1989), sintesis merefleksikan campuran pengalaman hidup ke dalam
pola kelenturan dimana orang dewasa menyadari mereka telah hidup menjalani masa yang baik dan
buruk dan telah bertahan dari keduanya. Subjek menceritakan bahwa mereka telah “mempelajari untuk
hidup sehari pada saat itu dan untuk menerima sesuatu hal apa adanya”. Pertanyaan pengkajian yang
berhubungan dengan kelenturan dapat mencakup:
Apakah filosofi hidup klien?
Kekuatan pribadi apa yang dapat diuraikan klien?
Apakah klien berhadapan dengan satu hari dalam satu waktu?
Diagnosa kesejahteraan yang berhubungan dengan tema ini menjadi: Meningkatkan pengakuan
kekuatan seseorang.
STUDI KASUS
J.B berumur 81 tahun dengan diagnosa medis pada tahap IV limfoma Hodgkin, karena itu ia menjalani kemoterapi pada saat ini.
J.B tinggal bersama istrinya yang berusia 62 tahun, menikmati memancing, memelihara taman buah, dan memiliki kehidupan
sosial yang aktif. Pasangan tersebut memliki anak yang telah menikah, dua cucu, dan tiga cucu buyut.
J.B memiliki rasa humpr yang aktif yang ditunjukkan dengan bercerita humor pada perawat yang datang ke rumah. Dia
mengekspresikan perasaan dengan terbuka pada istrinya. Dia bangga dengan pencapaian masa lalu, yang menyatakan “Saya
selalu bekerja keras dan melakukannya dengan cara saya sendiri.” Karena pengelolaan keuangan yang baik, dia memiliki
tanggungan asuransi perawatan kesehatan dan tidak mengkhawatirkan uang.
J.B sangat optimis dengan prognosinya dan percaya bahwa dia masih memiliki beberapa tahun lagi untuk hidup. Dia
mengekspresikan beberapa kekhawatiran tentang istrinya jika apapun terjadi pada dirinya. Sekarang ini, dia telah kehilangan
berat badannya sebanyak 13,5 kg dan mengalami keletihan. Tinjauan tentang sistem menyatakan kesehatan fisik yang baik
kecuali untuk limfomanya.
J.B menyatakn tujuannya adalah untuk “memperoleh kembali kekuatannya, berat badan dan mampu untuk terus bertaman dan
memancing.” Dia aktif mencari informasi tentang cara untuk menaikkan berat badan dan makanan untuk dimakan yang akan
memberi nutrisi optimal. Dia mengajukan pertanyaan tentang kemoterapinya seperti “Apa yang akan dilakukan obat pada
saya?” dan mendiskusikan harapannya untuk mengetahui hasil dan kemoterapi.
Walaupun dia memiliki kanker, gambaran keseluruhan dari situasi J.B adalah sesuatu yang positif. Dia tetap melakukan peran
yang mandiri sebagai penopang, ayah dan pasangan; memelihara keluarga dan hubungan sosial; dan berpartisipasi dalam hobi
seperti bertaman dan memancing.
Diagnosa keperawatan sejahtera yang sesuai untuk klien ini adalah:
Menjalankan tanggung jawab untuk kesehatan sendiri
Berpartisipasi dalam aktivitas yang memuaskan
Kepuasan lanjut terhadap kehidupan di masa lalu dan saat ini.
Intervensi keperawatan:
Penyediaan informasi tentang status kesehatan
Batas tindakan medis dan cara untuk memelihara keadaan kesehatannya sekarang dan meningkatkannya sebanyak
mungkin.
Pertimbangan harapan klien, lingkungan, dan gaya hidup untuk menemukan cara realistis bagi klien untuk mandiri dan
bertanggung jawab untuk kesehatannya.
Gali aktivitas yang dirasakan klien sebagai memuaskan dan dapat dilakukan
Mengidentifikasi aktivitas baru jika aktivitas lama tidak lagi memungkinkan, akan memudahkan pencapaian tujuan kedua.
Hubungan antara Diagnosa Keperawatan Sejahtera, Perilaku, dan Intervensi Terpilih: Masa
Lansia
Mengadaptasi pensiun Merencanakan penggunaan waktu luang Dorong aktivitas pemenuhan diri.
yang mendorong pemenuhan diri Gali cara untuk mengembangkan
Mencari kesenangan baru dan menantang kesenangan baru atau membangkitkan
atau membangkitkan kembali kesenangan kembali minat.
lama. Sediakan informasi tentang aktivitas
Bisa mencari karir kedua yang bergantung komunitas untuk lansia.
pada umur saat pensiun.
Menjalankan tanggung jawab Mencari informasi tentang peningkatan Perkuat perilaku pencarian
untuk kesehatan sendiri. kesehatan atau kondisi penyakit. kesehatan.
Mencari perawatan medis yang sesuai. Sediakan informasi yang diperlukan.
Terlibat dalam aktivitas peningkatan Sediakan informasi tentang rujukan
kesehatan. untuk perawatan kesehatan yang
Menggabungkan pengetahuan tentang diperlukan.
penyakit ke dalam gaya hidup. Klarifikasi kesalahpahaman atau
kesalahan konsep.
Gali cara pengetahuan yang dapat
digunakan untuk beradaptasi
dengan penyakit kronis dan akut.
Berpartisipasi dalam aktivitas Berpartisipasi dalam aktivitas sosial Perkuat kesenangan di luar.
yang memuaskan. dengan keluarga dan teman. Gali alternatif yang realistis
Melanjutkan hobi atau kesenangan dengan keterbatasan fisik.
lain dengan keterbatasan fisik. Dorong kenangan
Dapatkan kesenangan dalam Dengarkan ulasan
kegiatan waktu yang pendek tanpa kehidupannya.
perencanaan waktu yang panjang.
Mengekspresikan kepuasan dengan
kehidupan meskipun terbatas.
Damai dengan diri dan Tuhan.
Menggunakan waktu sepenuhnya
dengan parameter keterbatasan
kesehatan.
Mengenang kejadian hidup.
Mengembangkan pola pada Mengetahui kebutuhan untuk Gali aktivitas apa yang
kehidupan sehari-hari. memiliki rencana untuk sehari-hari bermakna.
untuk memelihara arti hidup seperti Bantu memilih aktivitas yang
interaksi sosial. sesuai dengan tingkat fungsi dan
Merencanakan aktivitas sehari-hari. tenaga.
Membangun rutinitas untuk aktivitas Perkuat pemeliharaan rutinitas
kehidupan sehari-hari seperti latihan, sehari-hari.
dll.
Keterlibatan dalam aktivitas Menyatakan kebutuhan untuk Perkuat kesenangan dalam
pelayanan. terlibat dalam melakukan sesuatu membantu orang lain.
untuk orang lain. Sediakan informasi tentang
Memilih beberapa aktivitas yang kegiatan sukarela/ komunitas.
berarti untuk memenuhi Gali tujuan yang realistis untuk
kebutuhan ini. aktivitas pelayanan.
Berpartisipasi dalam aktivitas yang
membantu memenuhi kebutuhan
yang lain misalnya organisasi
keagamaan, pelayanan, dll.