Anda di halaman 1dari 7

VISI : Jurnal Ilmiah PTK PNF Volume 17 Number 1

http://doi.org/10.21009/JIV.1701.4 p-ISSN : 1907-9176


Juni 2022
e-ISSN : 2620-5254
DOI : doi.org/10.21009/JIV.1701.4

PERAN IBU DALAM MENANAMKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI


DI LINGKUNGAN KELUARGA (STUDI KASUS PADA IBU YANG BEKERJA SEBAGAI PEMBANTU
RUMAH TANGGA)

Indriyan Syelfiyana, 2Fauzi, 3Musyafa Ali


1,2
Universitas Islam Negeri Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
3
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

syelfiyanaindriyan@gmail.com 1, fauzi@iainpurwokerto.ac.id 2, musyafaali176@gmail.com 3

Abstrak
Keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama bagi anak memiliki peran penting dalam menanamkan
kemandirian anak. Melalui kegiatan mendidik, membimbing, serta memberikan perawatan pada anak, maka
penanaman kemandirian bisa dilakukan dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui,
menemukan, dan menjelaskan peran ibu yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dalam
menanamkan kemandirian anak usia dini di lingkungan keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian
lapangan atau field research dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun analisis data dilakukan dengan cara mereduksi,
menyajikan, dan memverifikasi data. Hasil penelitian ini adalah ibu yang bekerja sebagai pembantu rumah
tangga dalam menjalankan peran terhadap kemandirian anak usia dini di lingkungan keluarga dilakukan
dengan meluangkan waktu terbaik untuk anak, menerapkan kebiasaan dan kedisiplinan pada anak,
menerapkan tanggung jawab pada anak, serta memberikan reward sebagai motivasi untuk anak agar terus
terdorong melakukan kemandirian.
Kata Kunci : peran ibu, pembantu rumah tangga, kemandirian, anak usia dini, keluarga

MOTHER'S ROLE IN INSTILLING EARLY CHILDHOOD INDEPENDENCE IN THE FAMILY


ENVIRONMENT (CASE STUDY IN MOTHERS WHO WORK AS DOMESTIC HELPERS)

Abstract
Family as the first educational institution for children has an important role in instilling child independence.
Through activities to educate, guide, and provide care to children, the cultivation of independence can be
done in the family. The study aims to find out, discover, and explain the role of working mothers as domestic
helpers in instilling early childhood independence in the family environment. This research is field research
or field research using qualitative descriptive methods. Data is obtained through observations, interviews,
and documentation. Data analysis is done by reducing, presenting, and verifying data. The results of this
study are mothers who work as domestic helpers in carrying out the role of early childhood independence in
the family environment is done by taking the best time for the child, applying habits and discipline to the child,
applying responsibility to the child, and providing rewards as motivation for children to continue to be
encouraged to do independence.

Keywords: role of mother, housekeeper, independence, early childhood, family.

PENDAHULUAN

Semakin berkembangnya zaman, perempuan kini telah menghilang karena tuntutan ekonomi,
mempunyai peran dan partisipasi penting dalam yang menuntut seorang ibu juga haarus ikut
proses peningkatan ekonomi di keluarga. bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga. Dari
Tuntutan ekonomi di keluarga menjadi salah satu sinilah, Ibu yang bekerja kemudian memiliki peran
penyebab wanita ikut bekerja untuk membantu ganda, sebagai pendidik sekaligus pekerja.
pendapatan keluarga. Peran sorang ibu yang Namun, peran utama sesungguhnya perempuan
identik dengan tiga ur (dapur, sumur dan kasur) (istri) adalah sebagai pendidik untuk anak di

43 | VISI : Jurnal Ilmiah PTK PNF


rumah (Wahy, 2012). Dalam proses dan menumbuhkan proses yang panjang, salah
perkembangannya, semakin banyaknya satu upaya untuk mencapainya adalah
kebutuhan hidup semakin menuntut perempuan menciptakan suasana kondusif dalam lingkungan
untuk ikut terlibat dalam pemenuhan keluarga sebagai lingkungan pertama dalam
perekonomian keluarga. Hingga akhirnya lingkup terkecil yang memungkinkan anak
perempuan kini juga banyak yang bekerja untuk mengembangkan kemandirian tersebut (Sa’diyah
membantu suaminya dalam memenuhi & Sa’diyah, 2017). Dengan begitu keluarga dan
kebutuhan ekonomi keluarga (Sinurat, 2019). orang tua sebagai lembaga pendidikan pertama
Ada berbagai profesi yang yang digeluti serta pendidik pertama memegang peranan yang
oleh perempuan (istri), salah satunya pekerjaan sangat penting dalam proses menumbuh
yang sering kita jumpai sebagai pembantu rumah kembangkan kemandirian anak.
tangga. Pembantu atau pekerja rumah tangga Beberapa penelitian yang berkaitan
adalah orang yang bekerja pada rumah tangga dengan kemandirian anak telah dilakukan di
untuk melakukan pekerjaan kerumahtanggaan antaranya, yakni Frica Maulina dalam dalam
dengan memperoleh upah sebagai imbalannya penelitiannya yang berjudul “Tingkat Kemandirian
(Gubernur, 2010). Di beberapa daerah masih Anak Usia Dini Ditinjau Dari Status Kerja Ibu Di
banyak dijumpai ibu rumah tangga yang juga Kecamatan Reban Kabupaten Batang”
berprofesi sebagai pembantu rumah tangga. Para menunjukan bahwasanya terdapat perbedaan
ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pembantu kemandirian pada anak yang signifikan antara
rumah tangga umumnya berangkat bekerja di pengasuhan ibu yang bekerja di luar rumah
pagi hari dan pulang di sore hari, seperti pekerja dengan yang diasuh oleh ibu rumah tangga.
pada umumnya, namun ada pula yang harus Berdasarkan perhitungan statistik, didapatkan
menginap di tempat kerja dan hanya pulang satu nilai mean sebesar 82,10 untuk ibu rumah tangga
minggu satu kali. Hal ini membuat peran ibu dan 95, 04 untuk ibu yang bekerja paruh waktu di
sebagai pendidik, pengasuh tidak jarang di luar rumah (Maulina, 2014). Penelitian lain yang
gantikan oleh kakek, nenek, atau bahkan berkaitan dengan peran orang tua pada
saudaranya (Rizky & Zakaria, 2018). kemandirian anak usia dini yang diteliti oleh Desi
Sekalipun perempuan (istri) bekerja Ranita Sari dan Amelia Zainur Rosyidah hasil dari
sebagai pembantu rumah tangga, tetapi di rumah penelitiannya menunjukan bahwasanya
perempuan tetap berperan penting dalam menciptakan suasana rumah yang aman untuk
pendidikan anak. Salah satu peran pendidikan bertualang dan eksplorasi, menjadi pemandu bagi
dalam keluarga yang harus dilakukan perempuan anak, melibatkan anak dalam berbagai aktivitas,
adalah penanaman kemandirian pada anak. hindari perintah dan ultimatum yang menekan
Kemandirian dalam kehidupan anak merupakan anak, menunjukkan rasa cinta kepada anak.
sikap anak dalam memenuhi kebutuhan Orang tua harus memberikan kesempatan
kesehariannya tanpa bantuan orang lain. Menurut kepada anak untuk melakukan segala sesuatu
Hiram E. Fitzgerald dan John Paul Mckinney dengan sendiri tanpa perlu merasa khawatir
menyebutkan bahwa kemandirian seseorang kepada anaknya dengan memberikan sikap positif
anak ditunjukkan ketika anak melakukan sebuah kepada anak dengan seperti memuji dan
aktifitas dan mengatasi kesulitan atau masalah mendukung usaha mandiri yang dilakukan oleh
tanpa meminta bantuan (Sahrip, 2017). Menurut anak (Sari & Rasyidah, 2020).
Lamman aspek kemandirian anak usia dini Rahmita, Imron A Hakim, dan Evy Ratna,
memiliki beberapa aspek di antaranya, yaitu Kartika Waty dengan penelitiannya yang berjudul
kebebasan, pengambilan keputusan, kontrol diri, Pendampingan Anak Oleh Orang Tua Dalam
ketegasan diri, tanggung jawab, inisiatif, dan Menanamkan Kemandirian di Desa Sungai Keli
percaya diri (Pinka Citra Amanda, Cucu Atikah, Kabupaten Ogan Ilir menunjukan bahwasanya
2019). Menurut Wiyani ada dua faktor yang dari penelitian ini dari 4 indikator yakni
mendorong kemandirian anak di antaranya, yaitu kemandirian dalam merawat diri, kemandirian
faktor internal yang berasal dari kondisi fisiologis mengelola emosi berjalan dengan baik
dan kondisi psikologis, sedangkan faktor esternal, sedangkan kemandirian dalam belajar dan
yaitu berasal dari lingkungan, rasa cinta dan kasih kemandirian dalam nilai terutama nilai spiritual
sayang, pola asuh orangtua dalam keluarga, dan masih rendah. Presentase yang diperoleh pada
pengalaman dalam kehidupan (Sa’diyah & kategori baik sebesar 65% atau 13 dari 20
Sa’diyah, 2017) responden. Simpulan dari penelitian ini adalah
Sikap mandiri perlu ditanamkan pada diri pendampingan berjalan dengan baik dan sangat
anak sejak dini, agar anak dapat tumbuh menjadi berpengaruh pada kemandirian anak (Rahmita et
pribadi yang berdikari. Kemandirian anak dapat al., 2019). Berdasarkan kajian riset terdahulu
ditinjau dari beberapa hal diantaranya: (1) anak peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait
mampu berinteraksi, (2) mulai mematuhi aturan, peran ibu pekerja pembantu rumah tangga dalam
(3) dapat mengendalikan emosi, (4) menunjukkan menanamkan kemandirian anak. Penelitian ini
rasa percaya diri, dan (5) dapat menjaga diri penting dan menarik karena terkait dengan peran
sendiri (Affrida, 2017). Kemandirian anak tidak ganda perempuan (ibu) yang bekerja sebagai
akan muncul secara tiba-tiba, tetapi perlu dilatih pembantu rumah tangga dalam menjalankan

44 | VISI : Jurnal Ilmiah PTK PNF


peran lainnya sebagai pendidik bagi anak-
anaknya, terutama dalam menanamkan
kemandirian pada anak usia dini.

METODE PENELITIAN

dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto,


Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti rekaman, dan dokumentasi lainnya yang
merupakan metode kualitatif dengan jenis berkiatan dengan penelitian (Moleong, 2016).
penelitian lapangan atau field reserach dengan Setelah data terkumpul, peneliti
pendekatan studi kasus (Sugiyono, 2013). Studi kemudian menganalisis data melalui tiga tahap
kasus dalam penelitian ini yakni tentang peran ibu yakni reduksi, penyajian data dan penarikan
dalam menanamkan kemandirian anak usia dini di kesimpulan. Proses reduksi dilakukan ole peneliti
lingkungan keluarga studi pada ibu yang bekerja untuk merangkum hal-hal yang pokok dengan
sebagai pembantu rumah tangga. Penelitian ini memfokuskan bagaimana peran ibu dalam
dilakukan di Desa Pamijen Kecamatan Sokaraja menanamkan kemandirian anak usia dini di
Kabupaten Banyumas. Dalam mengumpulkan lingkungan keluarga dengan studi pada ibu yang
data, peneliti menggunakan teknik observasi, bekerja sebagai pemabantu rumah tangga.
wawancara dan dokumentasi. Observasi yang Setelah proses reduksi kemudian data disajikan
digunakan peneliti, yaitu observasi non partisipan, dalam bentuk naratif untuk memudahkan
di mana peneliti hanya berperan mengamati mengetahui bagaimana peran ibu dalam
kegiatan yang dilakukan oleh ibu dan anak. menanamkan kemandirian anak usia dini di
Wawancara yang digunakan oleh peneliti yakni lingkungan keluarga dengan studi pada ibu yang
wawancara semi terstruktur, di mana peneliti bekerja sebagai pemabantu rumah tangga.
hanya menyiapkan pertanyaan secara garis besar Langkah terakhir yakni penarikan kesimpulan dan
dan selebihnya berjalan mengalir, tujuan lain verifikasi dimana peneliti meninjau ulang pada
penggunaan teknik ini yakni agar wawancara catatan-catatan dalam penelitian ini kemudian
lebih fleksibel dan tidak tegang. Sedangkan peneliti menarik kesimpulan (Huberman, 2009).

HASIL DAN PEMBAHASAN

sesuai hobi atau sesuai keinginan. Dalam hal ini,


Peran ibu sebagai pendidik pertama bagi anak ibu yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga
nya sangat menentukan masa depan anak. Ibu dalam menanamkan kemandirian anak usia dini di
pun harus selalu terlibat aktif dalam kegiatan lingkungan keluarga dengan memberikan waktu
pendidikan untuk anak-anaknya. Di sini, idealnya luang sebaik-baiknya pada waktu sebelum dan
ibu harus selalu memiliki waktu yang maksimal di sesudah bekerja. Selain itu, ibu juga
keluarga untuk intens melakukan kegiatan memanfaatkan waktu libur bekerja untuk bersama
pendidikan. Namun, di sisi lain, ibu dalam keluarga. Dengan waktu libur yang dimiliki, ibu
keluarga juga memiliki peran dalam pemenuhan memiliki peluang waktu yang panjang untuk anak-
kebutuhan ekonomi. Dari sinilah, banyak ibu yang anaknya dengan jalan-jalan di luar maupun hanya
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga di dalam rumah dengan mengajak anak untuk
harus bekerja, salah satu pekerjaan yang dipilih bermain bersama, membersihkan rumah
adalah sebagai pembantu rumah tangga. Sebagai bersama, dan berkomunikasi secara terbuka
pekerja ibu rumah tangga, maka ibu waktunya dengan anak-anaknya, sebagai contoh, ibu
banyak dibunakan untuk bekerja. menanyakan kepada anak tentang keinginan dan
Dari sinilah, para ibu yang bekerja perasaannya sewaktu ibunya bekerja.
sebagai pembantu rumah tangga memiliki peran Selian itu hal lain yang dilakukan oleh ibu
ganda, yaitu sebagai pekerja dan sebagai pekerja rumah tangga ketika memanfaatkan
pendidik. Di sini, berdasarkan pada hasil waktu luangnya, yaitu dengan berkomunikasi
penelitian yang telah dilakukan, maka dapat bersama anak duduk santai, menanyakan tentang
dijelaskan terkait peran ibu pekerja pembantu hal yang disukai oleh anaknya, maupun hal
rumah tangga dalam mendidik anak, yaitu lainnya yang berhubungan dengan kemandirian.
menanamkan kemandirian anak usia dini. Dalam hal ini berkomunikasi bersama anak
dengan baik dapat mnejadikan anak lebih nyaman
Meluangkan Waktu Terbaik Untuk Anak dan merasa aman bersama ibunya, dengan waktu
Waktu luang sebagai aktivitas waktu luang di luar luang yang diberikan oleh ibu kepada anak
pekerjaan dan tanggung jawab kegiatan pokok membuat anak lebih terbuka untuk
sehari-hari digunakan untuk ibu untuk ‘menghibur’ mengungkapkan apa yang diinginkannya. Para
diri selepas bekerja, misalnya beristirahat, ibu pekerja rumah tangga melakukan komunikasi
berekreasi, ataupun melakukan aktivitas lain yang baik dengan anaknya dengan menunjukkan

45 | VISI : Jurnal Ilmiah PTK PNF


kasih sayang yang baik terhadap anak, menjadi kemandiriannya. Pembiasaan yang dilakukan
teman baik untuk anak, dan memberikan contoh oleh ibu pada anak yakni untuk mencuci tangan
yang baik untuk anak-anaknya, dengan begitu sebelum makan, merapikan tempat tidur setelah
komunikasi yang diberikan oleh ibu kepada anak bangun tidur, berdoa sebelum makan dan
dapat diterima secara oleh anak. sesudah makan, menggosok gigi sebelum tidur
Dengan memanfaatkan waktu luang dan kegiatan mengurus diri sendiri lainnya pada
untuk bersama anak, dan momen bersama anak anak. Melalui pembiasaan yang diulang-ulang ini,
dilakukan dengan interaksi dan komunikasi yang kini anak sudah terbiasa melakukannya sendiri,
intensif, melakukan kegiatan bersama, hingga meskipun tanpa instruksi dari orang tua. Hal ini
mengisi dengan wisata bersama, maka dari menunjukkan bahwa sekalipun ibu sebagai
sinilah penanaman kemandirian dilakukan oleh pembantu rumah tangga waktu banyak digunakan
ibu. Ibu yang bekerja sebagai pembantu rumah untuk bekerja, tapi tetap mendidik anak dalam
tangga bisa memerankan dirinya pendidik yang menanamkan kemandirian. Pendidikan
memiliki tanggung jawab dalam menanamkan penanaman kemandirian dilakukan dengan
kemandirian pada anak usia dini. Penanaman memberikan pendidikan kemandirian secara
kemandirian yang dilkukan dengan langsung dan tidak langsung, yaitu dengan
memanfaatkan dan mengoptimalkan waktu luang mengkondisikan situasi di mana anak-anak
di luar jam kerja sebagai pembantu rumah tangga. dibiasakan dengan kondisi tanpa ibu yang
Hal ini menunjukkan bahwa bekerja sebagai membuat anak-anak mandiri dengan sendirinya.
pembantu rumah tangga tidak melupakan peran Melatih kemandirian anak dapat dimuali dengan
ibu sebagai pendidik untuk anak-anaknya. melakukan kegiatan pembiasaan pada anak,
Komunikasi menjadi hal penting bagi orang tua seperti penelitian yang dilakukan oleh Dewi
dan anak, dengan adanya komunkasi yang baik Marfungah bahwa untuk melatih kemandirian
antara orang tua dan anak dapat menciptakan anak orang tua perlu melakukan pembiasaan,
keterbukaan, saat itu pula orang tua dapa seperti contoh membuang sampah pada
memberikan berbagai nasihat pada anak dalam tempatnya, toilet training dan lain sebagainya
hal kemandirian. Hal ini seperti hasil penelitian (Marfungah, 2018).
yang dilakukan oleh Nadia Safitri, Setiawati dan
Wirdatul Aini bahwasanya komunikasi antara Mengajarkan Kedisiplinan Pada Anak
anak dan orang tua memiliki peran di dalamnya Kedisiplinan anak usia dini merupakan sikap taat
(Safitri et al., 2018). Dimana komunikasi menjadi dan patuh terhadap aturan yang berlaku di rumah,
perantara bagi anak untuk menyampaikan hal-hal sekolah, maupun masyarakat yang dilakukan oleh
yang telah terjadi dan yang dirasakan. anak usia 0-6 tahun. Mengajarkan disiplin pada
anak bertujuan menanakan pola perilaku tertentu,
kebiasaan-kebiasaan tertentu atau membentuk
Pembiasaan Anak manusia dengan ciri-ciri tertentu yang
Pembiasaan pada anak sebenarnya berisi meningkatkan kualitas mental dan moral (Kurniati,
tentang pengalaman yang dilatihkan secara 2018). Mengajarkan kedisiplinan pada anak perlu
berulang-ulang dan terus menerus. Psikologi dilakukan sejak dini, mulai dari lingkup terkecil
behaviorisme (stimulus-respon /S-R) menyatakan yakni keluarga. keluraga sebagai lingkup
bahwa kebiasaan terbentuk karena pengondisian pendidikan pertama dan lingkup sosial terkecil
atau pemberian stimulus. Stimulus yang diberikan bagi anak memiliki tugas penting di dalamnya
harus dilakukan secara berulang agar reaksi yang untuk menjalankan tugas tersebut.
dinginkan (respon) muncul (Krobo, 2021). Menanamkan kedisiplinan pada anak di
Pembiasaan yang dilakukan secara berulang- lingkungan keluarga dapat dilakukan melalui hal-
ulang akan menjadikan sebuah karakter dalam hal yang sederhana, sebagai contoh, setelah
diri anak, sehingga tanpa adanya sebuah perintah anak bermain anak harus membereskan
ataupun instruksi anak dengan sendirinya akan mainannya, disiplin dalam hal waktu kapan harus
melakukan pekerjaan tersebut. Dalam mandi, makan dan lain sebagainya. Dalam
menerapkan kebiasaan tentunya ada beberapa menanamkan kemandirian anak, hal yang
yang harus diperhatikan oleh orang tua dengan dilakukan oleh ibu yang berprofesi sebagai
memberikan kebiasaan yang sesuai dengan usia, pembantu rumah tangga, yakni dengan
kemampuan, dan tingkat perkembangannya. memberitahu mana yang baik dan tidak baik,
Melakukan sesuatu yang sederhana namun mana yang harus dilakukan dan mana yang harus
berdampak pada kebiasaan anak yang akan ditinggalkan, contohnya anak saya haru disiplin
menjadi karakter anak yang baik, seperti dalam hal berpakain, setelah baju kotor harus
kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, dimasukan pada tempat yang seharusnya dan
mencuci tangan, membereskan mainan, bergegas untuk mandi. Penerapan kedisiplinan
menolong teman, mau berbagi mainan atau tentunya diterapkan kepada anak bertujuan untuk
makanan dengan teman, dan lainnya. memberikan dorongan dalam berperilaku baik,
Dalam memberikan pembiasaan sehari- tanpa paksaan, sehingga benar-benar akan
hari, ibu membuat anak menjadi terbiasa muncul pada diri sendiri anak.
melakukan hal tersebut, terutama dalam hal

46 | VISI : Jurnal Ilmiah PTK PNF


Dalam penerapan kedisiplinan ibu tidak sendiri, maka ibu memberikan pujian kepada anak
begitu memaksakan anak untuk melakukan apa dengan kata “pinternya anak ibu, anak ibu hebat
yang diperintahkan, ibu membiarkan anak untuk yah sudah bisa makan sendiri” atau dengan
disiplin dengan sendirinya disisi lain ibu juga acungan jempol.
memberikan pegertian secara perlahan, bertahap Memberikan pujian kepada anak apabila
kepada anak terkait disiplin yang semestinya agar anak dapat melakukan sesuatu secara mandiri
anak tidak merasa terbebani ataupun tertekan menjadi salah satu hal penting pasalnya hal
dengan ibunya sendiri. Dapat terilihat jelas bahwa tersebut dapat meningkatkan rasa percaya diri
kedisiplinan yang diterapkan oleh ibu-ibu, yakni pada anak. Selain pemberian reward pada anak,
tidak memaksakan kehendak anaknya namun ibu juga mengajak dan menyemangati anak untuk
dengan tetap memberikan pengertian dan contoh melakukan hal sesuai dengan kebutuhannya
secara perlahan agar anak memahami dan sendiri seperti memakai dan melepas sepatu
mengerti tanpa merasa tekanan dalam dirinya. sendiri, memakai baju sendiri dan lain
Adapun bentuk kedisiplinan yang telah terbentuk sebagainya. Tujuan dari ibu memberian reward,
pada diri anak yakni: sudah bisa disiplin dalam hal motivasi, pujian serta semangat pada anak yakni
makan, seperti makan sambil duduk dan untuk memberi energi positif pada anak untuk
menggunakan tangan kanan, disiplin ke sekolah, dapat melakukan hal-hal secara mandiri. Ini
mandi dan tidur malam. artinya, dalam waktu yang tidak banyak, ibu yang
Di sini, proses kedisipilinan dilakukan bekerja sebagai pembantu rumah tangga
oleh ibu yang bekereja sebagai pembantu rumah menggunakan reward sebagai sarana yang bisa
dengan membuat peraturan-peraturan pada menguatkan kemandirian anak. Pendidikan
anak. Peraturan yang ditegakan dengan disiplin, dalam penanaman kemandirian yang telah
sehingga saat anak-anak ditinggal di rumah, dilakukan kemudian dikuatkan dengan pemberian
karena ibu harus bekerja, anak-anak tetap disiplin reward. Pemberian reward ini mencara sarana
melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Dari yang efektif dalam menguatkan pendidikan
sinilah, melalui pendidikan kedisiplinan ini penanaman kemandirian pada anak usia dini.
penanaman kemandirian pada anak usia dini
dilakukan oleh ibu yang bekerja sebagai Memberikan Tanggung Jawab pada Anak
pembantu rumah tangga. Dari kedisiplinan inilah, Tanggung jawab sering diartikan dengan suatu
sekalipun waktu berjumpa dengan anak tidak keadaan dimana seseorang menanggung
maksimal, tetapi proses pendidikan dalam pekerjaan yang harus diserlesaikan. Memberikan
penanaman kemandirian bisa dilakukan dengan tanggung jawab pada anak menjadi satu bagian
baik oleh para ibu yang bekerja sebagai penting dalam menanamkan kemandirian anak.
pembantu rumah tangga. Pasalnya dengan tanggung jawab yang diberikan
anak akan merasa memiliki tanggungan yang
Pemberian Reward harus dilakukan, dan jika tidak dilakukan akan
Reward atau vpemberian hadiah merupakan hal membuatnya tidak nyaman. Untuk melatih
biasa yang diberikan oleh orang tua pada anak, tanggung jawab anak, orang tua dapat melatihnya
ketika anak berhasil melakukan tugasnya dengan dengan hal sederhana yang dapat dilakukan oleh
baik atau karena prestasi yang telah diperoleh. anak. Seperti merapikan mainannya kembali
Pemberian reward ini bertujuan agar anaak setelah selesai bermain, menyelesaikan
memiliki semangat yang lebih tinggi, sehingga pekerjaannya tanpa bantuan orang lain dan lain
setelah memperoleh hadiah tersebut anak di sebagainya. Hal yang dilakukan oleh ibu untuk
harapkan lebih semangat dan giat dalam melatih tanggung jawab anak, yakni dengan
melaksanakann tugasnya. menaruh lap untuk membersihkan meja makan
Pemberian reward yang dilakukan oleh yang diletakkan pada kursi yang mudah dijangkau
ibu kepada anaknya memiliki pengaruh yang oleh anak, sehingga anak mampu mengambil lap
besar terhadap semangat anak dalam kehidupan tersebut dan ikut serta membersihkan meja
sehari-harinya, terutama dalam kemandiriannya. makan bersama ibunya kemudian merapihkan
Setiap kali anak mampu menjalankan tugasnya mainan kembali setelah bermain. Menanamkan
dengan baik, maka anak berhak mendapat reward tanggung jawab pada anak harus dilakukan
dari orang tuanya sebagai penghargaan karena secara bertahap, mulai dari hal sederhana serta
anak sudah mandiri. Hal tersebut membuat jiwa membiarkan anak untuk menyelesaikan tugasnya
anak terdorong untuk meningkatkan sendiri, selain itu ibu juga dapat mengajarkan
kemandiriannya. Pemberian reward sebagai sebab akibat pada anak, agar anak merasa lebih
tanda bahagia dan bangga pada anak, karena bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.
anak sudah bisa melakukan hal mandiri Tangggung jawab ini dilakukan dengan
khususnya pada dirinya sendiri. Reward yang memberikan tugas pada anak. Artinya, dengan
biasanya diberikan oleh ibu yakni sebuah hadiah keadaan ibu yang waktunya banyak digunakan
sederhana, seperti mainan atau makanan yang untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga,
disukai oleh anak. Selain dalam bentuk barang, maka ibu menggunakan tugas-tugas pada anak
reward juga diberikan dalam bentuk pujian. agar bertanggung jawab untuk melaksanakannya
Sebagai contoh saat anak sudah mampu makan dengan baik. Dengan melaksanakan tugas-tugas

47 | VISI : Jurnal Ilmiah PTK PNF


dengan penuh tanggung jawab, maka anak usia dengan memberikan tanggung jawab dan
dini dikondisikan untuk memiliki kemandirian. Dari kesempatan pada anak untuk melakukan
sini, melalui pemberiang tanggung jawab, maka tugasnya secara mandiri tanpa bantuan dariorang
anak usia dini dididik untuk menjadi anak mandiri, tua ataupun orang lain (Sari & Rasyidah, 2020).
yaitu anak yang bisa melaksanakan kegiatan-
kegiatan di rumah secara mandiri. Ini artinya, ibu
yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga
mampu melakukan pendidikan dalam
menanamkan kemandirian dengan baik. Seperti
hasil penelitian yang dilakukan oleh Desi Ranita
Sari dan Amelia Zainur Rosyidah, bahwasanya
salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh orang
tua guna menanamkan kemandirian anak yakni
KESIMPULAN

Di Desa Pamijen Kecamatan Sokaraja Kabupaten kemandirian pada anak usia dini melalui kegiatan-
Banyumas banyak ibu rumah tangga yang kegiatan pendidikan yang meliputi memanfaatkan
berperan ganda. Di satu sisi harus menjadi ibu waktu luang dan terbaik untuk anak, menerapkan
yang punya tugas mendidik anak, dan di sisi pembiasaan, mengajarkan disiplin pad anak,
lainnya harus bekerja sebagai pembantu rumah pemberian reward pada anak, dan memberikan
tangga yang mengahabiskan banyak waktu. tanggung jawab pada anak. Melaui kegiatan-
Dalam menyikapi kenyataan demikian, para ibu kegiatan pendidikan itulah, ibu sebagai pembantu
yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga rumah tangga, berperan aktif dan efektif dalam
mampu berperan dengan baik dalam mendidik melakukan pendidikan dalam menanamkan
anak untuk menanamkan kemandirian anak. kemandirian pada anak usia dini dengan baik
Adapun yang dilakukan para ibu, yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga, dalam menanamkan

pdf
DAFTAR PUSTAKA Maulina, F. (2014). TINGKAT KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI DITINJAU DARI STATUS
Affrida, E. N. (2017). Strategi Ibu dengan Peran KERJA IBU DI KECAMATAN REBAN
Ganda dalam Membentuk Kemandirian KABUPATEN BATANG. BELIA: Early
Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Obsesi : Childhood Education Papers, 3(2).
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), https://doi.org/10.15294/BELIA.V3I2.3706
114–130. Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian
https://doi.org/10.31004/OBSESI.V1I2.24 Kualitatif. PT Rosdakarya.
Gubernur. (2010). Peraturan gubernur daerah Pinka Citra Amanda, Cucu Atikah, T. E. Y.
istimewa Yogyakarta, nomor 31, tahun (2019). PERAN GURU DALAM
2010 tentang pekerja rumah tangga. MENGOPTIMALKAN KEMANDIRIAN
Huberman, M. B. M. dan A. M. (2009). Analisis ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK ISLAM
Data Kualitatif. Terj. Tjetep Rohendi Rohidi. NUSANTARA. JPP PAUD FKIP Untirta,
UI Press. 6(2).
Krobo, A. (2021). Kemandirian Anak Mengurus http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/i
Diri Sendiri Dikembangkan Melalui Metode ndex
Pembiasaan. PERNIK : Jurnal Pendidikan Rahmita, R., Hakim, I. A., & Waty, E. R. K.
Anak Usia Dini, 4(2), 70–77. (2019). PENDAMPINGAN ANAK OLEH
https://jurnal.univpgri- ORANG TUA DALAM MENANAMKAN
palembang.ac.id/index.php/pernik/article/vi KEMANDIRIAN DI DESA SUNGAI KELI
ew/5449 KABUPATEN OGAN ILIR. Jurnal
kurniati, rika rika. (2018). meningkatkan disiplin Pendidikan Dan Pemberdayaan
anak usia dini melalui kegiatan parenting di Masyarakat (JPPM), 6(1), 115–125.
kelompok bermain al aqwam kecamatan https://doi.org/10.36706/JPPM.V6I1.8315
pameungpeuk. Comm-Edu (Community Rizky, M., & Zakaria, A. (2018). PENGALIHAN
Education Journal), 1(3), 54–59. PERAN SEMENTARA PENGASUHAN
https://doi.org/10.22460/COMM- ANAK DARI ORANG TUA KE NENEK DAN
EDU.V1I3.2108 KAKEK. Sosiologi, Departemen.
Marfungah, D. (2018). PERAN ORANG TUA Sa’diyah, R., & Sa’diyah, R. (2017).
DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN PENTINGNYA MELATIH KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI. Conference Upgris, 1(3), ANAK. Kordinat: Jurnal Komunikasi Antar
154–164. Perguruan Tinggi Agama Islam, 16(1), 31–
https://core.ac.uk/download/pdf/33529864. 46.

48 | VISI : Jurnal Ilmiah PTK PNF


https://doi.org/10.15408/kordinat.v16i1.645 Dini. Early Childhood : Jurnal Pendidikan,
3 3(1), 45–57.
Safitri, N., Setiawati, S., & Aini, W. (2018). https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v3i1
Gambaran Penanaman Kemandirian pada .441
Anak Usia Dini oleh Orang Tua dalam Sinurat, Y. (2019). PERAN PETANI
Keluarga. Spektrum: Jurnal Pendidikan PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN
Luar Sekolah (PLS), 1(1), 84. KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA
https://doi.org/10.24036/spektrumpls.v1i1.9 HUTAIMBARU KECAMATAN SILIMAKUTA
005 KABUPATEN SIMALUNGUN.
Sahrip. (2017). PENGARUH INTERAKSI DALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
KELUARGA DAN PERCAYA DIRI ANAK Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian
TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK. Jurnal Kualitatif. Alfabeta.
Golden Age Hamzanwadi University, 1(1), Wahy, H. (2012). Keluarga Sebagai Basis
33–47. Pendidikan Pertama Dan Utama. Jurnal
Sari, D. R., & Rasyidah, A. Z. (2020). Peran Ilmiah Didaktika, 12(2), 245–258.
Orang Tua Pada Kemandirian Anak Usia https://doi.org/10.22373/jid.v12i2.451

49 | VISI : Jurnal Ilmiah PTK PNF

Anda mungkin juga menyukai