Anda di halaman 1dari 5

Journal Reading Blok Family Medicine

Kelompok 14 A
“Perceived burden and family functioning among informal caregivers of
individuals living with schizophrenia in Tanzania: a cross-sectional study”

Disusun oleh:

Maulana Hanafi J500200043


Fatwa Auliya Lillah J500200052
Ibnu Suhartono J500200068
Muhammad Rifky Fauzi J500200079
Ahmad Fatahillah Prakoso J500200098
Angga Wira Adikara J500190034

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2023
Maksud / tujuan dari penulisan artikel jurnal tersebut
Tujuan dari penulisan artikel jurnal tersebut adalah untuk menyelidiki persepsi beban
yang dirasakan oleh pengasuh informal individu dengan skizofrenia di Tanzania, serta untuk
mengeksplorasi hubungannya dengan fungsi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi beban
pengasuh dan bagaimana hal tersebut berkaitan dengan fungsi keluarga. Dengan demikian,
penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berharga untuk pengembangan intervensi
yang bertujuan untuk mengurangi beban pengasuh dan meningkatkan fungsi keluarga, serta
memberikan dasar bagi kebijakan dan program kesehatan mental yang lebih holistik di
Tanzania. (hal 1 & 10)

Pertanyaan riset / pertanyaan yang hendak dijawab dari penulisan artikel


"Bagaimana persepsi beban yang dirasakan di antara pengasuh informal individu
dengan skizofrenia di Tanzania, dan bagaimana hubungannya dengan fungsi keluarga yang
dilaporkan oleh pengasuh?"

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan melakukan


analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi beban pengasuh dan korelasinya dengan
fungsi keluarga, sehingga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika ini
dalam konteks skizofrenia di Tanzania . (hal 1 & 2)

Metode yang digunakan

1. Pengumpulan Data: Data dikumpulkan dari 65 pasang individu penderita skizofrenia dan
pengasuh informal mereka di Dar es Salaam dan Mbeya, Tanzania. (hal 1 & 3)

2. Pengukuran Beban Pengasuh: Beban pengasuh diukur menggunakan Skala Penilaian


Beban.

3. Analisis Statistik: Analisis regresi univariabel dan multivariabel dilakukan untuk


menentukan hubungan antara beban pengasuh dan fungsi keluarga, serta untuk
mengeksplorasi korelasi beban lainnya. (hal 1)

4. Analisis Sensitivitas: Analisis sensitivitas juga dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran


terkait dengan pendekatan berbasis data yang digunakan untuk mendikotomikan beban
pengasuh untuk tujuan statistik. (hal 8)

5. Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data: Pengumpulan data dilakukan di kedua lokasi
penelitian pada bulan September dan Oktober 2019. (hal 3)
6. Bahasa Penilaian: Semua penilaian dilakukan dalam bahasa Kiswahili, bahasa resmi di
Tanzania. (hal 3)

Dengan menggunakan metode ini, penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang beban pengasuh dan fungsi keluarga dalam konteks skizofrenia di Tanzania.

Temuan utama dari tulisan artikel


1. Tingginya Beban Pengasuh : Studi ini menemukan bahwa 63% pengasuh melaporkan
mengalami beban berat akibat merawat kerabat mereka yang menderita skizofrenia. (hal 1)
2. Hubungan dengan Fungsi Keluarga : Analisis regresi multivariabel mengungkapkan bahwa
fungsi keluarga yang buruk dan pengasuh yang bekerja berhubungan dengan beban pengasuh
yang tinggi, sementara tingkat harapan yang lebih tinggi pada pengasuh dikaitkan dengan
beban pengasuh yang rendah. (hal 1)
3. Implikasi Kebijakan dan Program : Studi ini menyerukan tindakan di tingkat kebijakan dan
program untuk memenuhi kebutuhan keluarga penderita skizofrenia sebagai pendekatan yang
lebih holistik terhadap layanan dan dukungan kesehatan mental di Tanzania. (hal 10)
Dengan temuan ini, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang tingkat beban
pengasuh dan hubungannya dengan fungsi keluarga, serta memberikan dasar bagi intervensi
dan kebijakan yang lebih baik dalam konteks kesehatan mental di Tanzania.

Kontribusi artikel ini bagi penambahan ilmu pengetahuan


1. Menambah Wawasan tentang Beban Pengasuh: Studi ini memberikan wawasan yang lebih
baik tentang tingkat beban pengasuh dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam konteks
skizofrenia di Tanzania. Hal ini dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang beban
pengasuh dan memberikan dasar bagi intervensi yang lebih baik untuk mengurangi beban
pengasuh. (hal 1)
2. Menambah Wawasan tentang Fungsi Keluarga: Studi ini juga memberikan wawasan yang
lebih baik tentang hubungan antara beban pengasuh dan fungsi keluarga. Hal ini dapat
membantu meningkatkan pemahaman tentang dinamika keluarga dalam konteks skizofrenia
dan memberikan dasar bagi intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi keluarga.
(hal 1)
3. Memberikan Dasar bagi Kebijakan dan Program: Studi ini memberikan dasar bagi
kebijakan dan program kesehatan mental yang lebih holistik di Tanzania. Hal ini dapat
membantu meningkatkan kualitas layanan dan dukungan kesehatan mental bagi individu
dengan skizofrenia dan keluarga mereka. (hal 8)
Dengan kontribusi ini, artikel ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan
penanganan terhadap individu dengan skizofrenia dan keluarga mereka di Tanzania dan
mungkin juga di negara-negara lain dengan konteks serupa.
Penerapan hasil temuan penelitian / artikel ini bagi praktik kedokteran keluarga
layanan primer di Indonesia
Penerapan hasil temuan penelitian ini bagi praktik kedokteran keluarga layanan primer di
Indonesia dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan kualitas layanan
kesehatan mental. Berikut adalah beberapa cara penerapan hasil temuan penelitian ini:
1. Peningkatan Pemahaman tentang Beban Pengasuh: Praktisi kedokteran keluarga dapat
menggunakan temuan penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang tingkat
beban pengasuh individu dengan skizofrenia. Hal ini dapat membantu praktisi dalam
memberikan dukungan yang lebih baik kepada keluarga penderita skizofrenia di tingkat
layanan primer.
2. Penilaian Fungsi Keluarga: Praktisi kedokteran keluarga dapat memanfaatkan temuan
penelitian ini untuk mempertimbangkan penilaian fungsi keluarga sebagai bagian dari
pendekatan holistik dalam merawat individu dengan skizofrenia. Hal ini dapat membantu
dalam merencanakan intervensi yang lebih komprehensif untuk mendukung baik individu
yang menderita skizofrenia maupun keluarganya.
3. Pengembangan Program Dukungan: Berdasarkan temuan penelitian ini, praktisi
kedokteran keluarga dapat berkontribusi dalam pengembangan program dukungan bagi
keluarga penderita skizofrenia di tingkat layanan primer. Program-program ini dapat
mencakup edukasi, konseling, dan dukungan psikososial untuk membantu mengurangi beban
pengasuh dan meningkatkan fungsi keluarga.
Dengan menerapkan temuan penelitian ini, praktisi kedokteran keluarga di Indonesia dapat
memperbaiki layanan kesehatan mental mereka, memberikan dukungan yang lebih baik
kepada keluarga penderita skizofrenia, dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan
pasien dan keluarganya.

Kesimpulan
Dalam artikel ini, penelitian dilakukan untuk menguji korelasi antara beban pengasuh dan
fungsi keluarga pada individu dengan skizofrenia di Tanzania. Temuan utama dari penelitian
ini adalah bahwa tingginya beban pengasuh terkait dengan fungsi keluarga yang buruk dan
pengasuh yang bekerja. Studi ini juga menyerukan tindakan di tingkat kebijakan dan program
untuk memenuhi kebutuhan keluarga penderita skizofrenia sebagai pendekatan yang lebih
holistik terhadap layanan dan dukungan kesehatan mental di Tanzania.

Penerapan hasil temuan penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam
peningkatan kualitas layanan kesehatan mental di Indonesia, terutama di tingkat layanan
primer. Praktisi kedokteran keluarga dapat memanfaatkan temuan penelitian ini untuk
meningkatkan pemahaman mereka tentang tingkat beban pengasuh dan fungsi keluarga pada
individu dengan skizofrenia, serta merencanakan intervensi yang lebih komprehensif untuk
mendukung baik individu yang menderita skizofrenia maupun keluarganya.
Dengan demikian, artikel ini memberikan wawasan yang berharga tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi beban pengasuh pada individu dengan skizofrenia dan memberikan dasar bagi
intervensi dan kebijakan yang lebih baik dalam konteks kesehatan mental di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai