oleh :
Rido Ariady Indrianto
18081277
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA
2021
Lembar Pengesahan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
DI SEKOLAH EKSPOR
oleh :
Rido Ariady Indrianto
18081277
1
Lembar Pengesahan
DI SEKOLAH EKSPOR
oleh :
Rido Ariady Indrianto
18081277 / ID SELS 210630
Dr.Handito Joewono
2
Abstrak
Kemampuan beradaptasi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah selama
pandemi COVID-19 memang benar-benar diuji. Berbagai kesulitan yang dihadapi
di pasar dalam negeri tentu saja memberikan dampak yang cukup serius terhadap
keberlangsungan usaha mereka. Di dalam negeri, berdasarkan survey dari BI,
sekitar 87,5 % UMKM terdampak COVID-19 dan dari jumlah tersebut 93,2 %
terdampak secara negatif dari sisi penjualan karena para pelaku usaha memilih
opsi wait and see. Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB)
yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi dimana salah satu mitranya adalah Sekolah Ekspor memberikan
harapan baru peningkatan ekspor Indonesia. Dengan adanya studi independent
bersertifiat menjadi eksportir baru 4.0 di Sekolah Ekspor yang memberikan
wadah bagi kami mahasiswa untuk menjadi wirausaha global di masa depan
sebagai eksportir baru dengan membuka peluang pasar ekspor serta
mengoptimalkan E-commerce ekspor. Di Sekolah Ekspor ini kami merasa sangat
beruntung bisa dibimbing, berdialog dengan duta besar di luar negeri, atase
perdagangan dan para mentor yang berkualitas serta para praktisi ekspor yang
memberikan materi pembelajaran serta berbagi pengalaman bagaimana
membangun, mengelola dan mengembangkan sebuah startup ekspor. Kami para
calon eksportir muda yang berasal dari berbagai daerah dalam satu kelompok
berusaha menyatukan visi dan misi kami untuk bisa membantu mengembangkan
pasar ekspor ke luar negeri dan berhasil membangun startup dengan nama Amerta
Global Export yang mengkhususkan diri dalam bidang perdagangan internasional.
Kata kunci : eksportir, amerta global export, sekolah ekspor, studi independen,
3
Kata Pengantar
Pertama-tama penulis ingin mengucapkan puji dan syukur atas berkat Tuhan Yang
Maha Kasih, karena hanya berkat rahmat dan kasih-Nya penyusunan laporan akhir
yang berjudul "Amerta Global Export" ini dapat diselesaikan guna memenuhi
salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Studi Independent
Bersertifikat “Menjadi Eksportir Baru 4.0” di Sekolah Ekspor.
Menengok ke belakang, sudah cukup panjang perjalanan yang penulis lalui dalam
pelaksanaan kegiatan Studi Independent Bersertifikat “Menjadi Eksportir Baru
4.0” di Sekolah Ekspor. Berbagai macam pengetahuan, hambatan dan tantangan
yang dihadapi penulis dalam menulis laporan akhir ini dalam penyusunannya,
namun berkat kasih karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
penulisan laporan akhir ini. Oleh sebab itu, penulis dengan segala kerendahan hati
pada kesempatan ini ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A selaku Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
2. Bapak Prof. Dr. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng.
3. Bapak Dr. Handito Joewono selaku Kepala Sekolah Yayasan Sekolah
Ekspor Nasional .
4. Ibu Ira Miranti, S.S., M.Hum.selaku dosen pembimbing program studi
pendidikan Bahasa Inggris Universitas Indraprasta PGRI
5. Para mentor, asisten mentor, Duta Besar, staf ITPC di luar negeri,
sekretariat Sekolah Ekspor dan teman-teman batch 1 Sekolah Ekspor.
Akhir kata, penulis mengharapkan laporan akhir ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 15 Februari 2022
4
Daftar Isi
Lembar Pengesahan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris…………………..i
Lembar Pengesahan …………………………………………...………………….ii
Abstrak …………………………………………………………………………...iii
Katapengantar …………………………………………………………………....iv
Daftar Isi ……….……………………………………………………………….....v
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................6
BAB IV
PENUTUP………………………………………………………………24
IV.1. Kesimpulan ..............................................................................................29
5
BAB 1
PENDAHULUAN
6
Dokumen yang diterbitkan/dikeluarkan oleh eksportir yang
mengandung perincian barang yang dikirim yang menyangkut jumlah
barang, jenis/nama barang, harga barang, cara penyerahan dan
sebagainya.
2. Packing List / Weight List
Dokumen ini dibuat oleh eksportir yang menerangkan mengenai jenis
dan cara pengepakan barang, meliputi jenis pembungkus, jenis barang,
jumlah isi dalam kemasan, berat bersih / berat kotor, volume dan
lainnya.
3. Bill of Lading
Dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran/agen sebagai
bukti bahwa barang telah diterima dan dimuat di atas kapal (on board)
untuk dibawa ke tempat tujuan.
4. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
Dokumen pabean berupa formulir yang diisi oleh pemberitahu sebagai
pemberitahuan ekspor barang yang pengisiannya berdasarkan
dokumen shipping instruction, invoice dan packing list.
5. Certificate of Origin
Surat yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang yang
menjelaskan tentang negara asal barang.
6. Airwaybill
Dokumen yang dikeluarkan oleh maskapai penerbangan yang
berfungsi sebagai bukti penerimaan barang dan sebagai kontrak
pengangkutan barang melalui udara.
Dalam pelaksanaan kegiatan Ekspor barang, eksportir tentunya akan
berhubungan dengan beberapa instansi / pihak-pihak dalam hal perijinan dan
pengurusan dokumen ekspor. Menurut pendapat [4] pelaku ekspor impor,
instansi-instansi terkait dalam pelaksanaan ekspor barang adalah sebagai berikut:
1. Eksportir (Seller)
7
Adalah orang yang memperoleh ijin untuk menjual/ mengirim hasil
produksinya kepada pembeli diluar negeri.
2. Importir (Buyer/Importer)
Adalah orang yang memperoleh ijin untuk memasukkan barang dari
luar negeri ke dalam negeri.
3. EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut)
Adalah perusahaan jasa pengangkut barang (cargo) yang bertugas
mengangkut barang dari tempat eksportir dan importir ke pelabuhan
laut atau sebaliknya. Di Indonesia pada umumnya perusahaan EMKL
menggunakan moda transportasi truck atau kereta api sebagai armada
pengumpan (feeder) dari lokasi pergudangan atau produksi ke
palabuhan. Moda transportasi kereta api banyak digunakan untuk
pengiriman barang jarak jauh melalui jalur darat, sedangkan truck
digunakan untuk pengangkutan jarak dekat hingga menengah.
4. Bea Cukai (Customs)
Di Indonesia Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) berada di bawah
kementerian keuangan. Tugas dan fungsi Bea Cukai adalah
mengawasi kegiatan ekspor – impor, memungut bea masuk, bea
keluar, serta pajak dalam rangka ekspor maupun impor, mengawasi
peredaran minuman yang mengandung alkohol mengawasi peredaran
minuman yang mengandung alkohol atau etil alkohol, dan peredaran
rokok atau baranghasil pengolahan tembakau lainnya. Seiring
perkembangan zaman, Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC)
bertambah fungsi dan tugasnya sebagai fasilitator perdagangan, yang
berwenang melakukan penundaan atau bahkan pembebasan pajak
dengan syarat-syarat tertentu.
5. Bank
Pihak yang ikut terlibat hampir dalam setiap transaksi perdagangan
luar negeri sebagai perantara dalam hal pembayaran dan sebagai pihak
penyedia jasa pembiaya.
6. Perusahaan Asuransi
8
Merupakan pihak yang ditunjuk oleh eksportir atau importir sebagai
penanggung risiko dalam ekspor impor.
7. Peraturan Kementrian Perdagangan
Dalam pelaksanaan perdagangan internasional jelas memegang
peranan penting karena berhak mengeluaran dokumen ekspor yang
disebut dengan COO (Certificate of Origin). Di samping itu tugas
pokok lainnya adalah mengatur dan memonitor komoditas yang
terkena kuota, serta memonitor perkembangan ekspor dan impor
secara keseluruhan.
Dari penjelasan diatas, banyak sekali yang harus di pelajari dalam
melakukan kegiatan ekspor impor. Dengan adanya Studi Independen
Bersertifikat “Menjadi Eksportir Baru 4.0” kami sebagai mahasiswa
bisa belajar semua hal yang sudah dijelaskan diatas, Sekolah Ekspor
memfasilitasi pembelajaran ekspor secara menyeluruh bagi kami yang
ingin melakukan ekspor ke luar negeri.
Studi Independen Bersertifikat “Menjadi Ekspor Baru 4.0” merupakan
kombinasi kegiatan perkuliahan di luar kampus dengan 20 SKS dan praktek
ekspor secara nyata menjadi wirausaha global di masa depan. Ekspor pada masa
sekarang ini, seorang eksportir baru harus mengoptimalkan e-commerce dan
marketplace lokal dan global yang sudah tentu menjadi sebuah keharusan. Karena
situasi pandemic Covid-19 maka kegiatan perkuliahan dilaksanakan secara daring
(online) dan ada kombinasi kegiatan ekspor dan praktik ekspor yang dilakukan
secara luring (offline) bagi mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti di beberapa
kota-kota besar. Rangkaian kegiatan dalam program Studi Independen
Bersertifikat “Menjadi Eksportir Baru 4.0” meliputi pembelajaran individu dan
tugas akhir dalam bentuk tim. Aktivitas Studi Independen Bersertifikat Menjadi
Eksportir Baru 4.0 terdiri atas rangkaian kegiatan: pemaparan materi, mentoring,
kuliah ekspor, webinar internasional, bootcamp, praktek ekspor, tugas dan ujian.
Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok sesuai pilihan produk yang akan di
ekspor yaitu :
1. Eksportir produk pertanian (PPT)
9
2. Eksportir produk pangan olahan (PPP)
3. Eksportir produk industri kreatif (PPK)
4. Eksportir produk perikanan (PPI)
5. Eksportir produk rempah (PPR)
I.2 Lingkup
Dalam melakukan pembelajaran di Studi Independen Bersertifikat “Menjadi
Eksportir Baru 4.0”, kami dibagi menjadi 3 kelas perkuliahan yaitu kelas pagi,
kelas siang dan kelas malam. Tiap mahasiswa bebas mengikuti secara konsisten
kelas yang dipilih namun boleh menghadiri kelas yang bukan jadwalnya untuk
menambah wawasannya. Setelah memilih kelas yang ditentukan, mahasiswa
kemuadian membuat kelompok yang disebut sebagai Team Sekolah Ekspor (TSE)
yang terdiri dari 3-5 orang per team.
Setelah TSE terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah musyawarah
menentukan nama team TSE dan produk atau komoditi apa yang akan diekspor.
Team kami disepakati bernama “AMERTA GLOBAL EXPORT”. Amerta sendiri
berasal dari bahasa sansekerta yang berasal dari kata “merta” yang berarti “mati”
dan “a” yang berarti “tidak” sehingga jika digabungkan menjadi “amerta” yang
10
bermakna tidak mati atau abadi. Visi kami dengan nama tersebut adalah bisnis
kami akan selalu berkelanjutan, bisa beradaptasi dengan perubahan zaman dan
menjadi mitra yang dipercaya oleh supplier dan buyer dari liuar negeri.
Team kami pada awalnya memilih produk olahan abon lele dengan mitra
dari daerah Tangerang. Namun karena dari pihak mitra belum memenuhi syarat-
syarat seperti sertifikasi halal, izin PIRT dan BPOM kami membatalkan kerja
sama tersebut. Pilihan berikutnya masih dengan produk olahan abon lele di daerah
Madiun. Calon mitra UKM kami ini sudah lengkap dengan sertifikat halal, PIRT,
dan izin edar dari BPOM. Kemudian kami berinisiatif memesan sample untuk
kami bantu memperbaiki kualitas kemasan, dipasarkan di luar negeri dan
mendapatkan pembeli dari luar negeri. Namun sayangnya, saat kami sudah
mengirimkan uang untuk membeli sampel produk dan ongkos kirimnya, pesanan
kami tersebut tidak kunjung dikirimkan oleh UKM calon mitra kami tersebut.
Atas kejadian ini, kami berembuk untuk mencari alternatif lain yaitu wedang
uwuh serbuk (instan) dari daerah Yogyakarta. Kami bersyukur mitra UKM ini
sudah memiliki kelengkapan untuk berbagai sertifikasi yang diperlukan termasuk
sertifikat keamanan pangan internasional yaitu FDA (Amerika). Akhirnya kami
menuangkan kerja sama kemitraan dalan bentuk PKS (Perjanjian Kerja Sama)
dimana salah satu poinnya adalah kami berhak untuk membuat kemasan baru dan
memasarkan ke luar negeri asalkan mencantumkan nama produsen yaitu UKM
tersebut.
Langkah kami berikutnya adalah melakukan rebranding dengan membuat
kemasan baru dan melakukan onboarding di beberapa marketplace dalam negeri
seperti Bhinneka.com, Shoppe, dan Beemarket. Untuk marketplace luar negeri
kami lakukan onboarding di INAACCESS, IDNSTORE dan Alibaba. Kami
bersyukur produk kami terpilih untuk dipromosikan secara luring (offline) di kota
Solo pada tanggal 20 – 24 Desember 2021 sekaligus soft launching “Ayo Mulai
Ekspor Melalui Kantor Pos” yang dilaksanakan di kantor pos besar kot Solo dan
peresmian kerja sama antara PT Pos Indonesia, Beemarket, Pospay dan Sekolah
Ekspor.
11
I.3 Tujuan
Adapun tujuan kami untuk mengikuti Studi Independen Bersertifikat
“Menjadi Eksportir Baru 4.0” yaitu :
1. Mengetahui dan memahami ekspor secara komperhensif.
2. Mampu menyusun rencana ekspor.
3. Memiliki kemampuan mengembangkan produk ekspor.
4. Dapat mengembangkan branding dan promosi ekspor.
5. Memulai melakukan kegiatan ekspor.
6. Mengembangkan bisnis ekspor.
12
BAB II
YAYASAN SEKOLAH EKSPOR NASIONAL
13
STRUKTUR ORGANISASI
YAYASAN SEKOLAH EKSPOR NASIONAL
GM Oprasional
Fajri
Peserta MSIB
Director
Martinus Gancang S.
14
Gambar1. Struktur Organisasi Yayasan Sekolah Ekspor dan Amerta
Global Export
Adapun deskripsi struktur organisasi yayasan sekolah ekspor:
1. Kepala Sekolah Ekspor
Bapak Dr. Handito Joewono
2. Direktur Sekolah Ekspor
Ibu Nini Tanjung
3. Kordinator Lapangan
Ibu Isa Puspita Sari
4. Hubungan Mentor
Ibu Rohimatul Madaniah
5. Hubungan Kemahasiswaan
Ibu Caroline Jennifer
6. Hubungan Eksternal
Ibu Syaila Syahbani
7. Kordinator Pengambangan Materi
Bapak Mujtahid Alfajri
8. Pengembangan Materi
Bapak Muhammad Ardianto
9. Kordinator Manajemen Learning System
Bapak Roberto Evans
10. Operator Manajemen Learning System
Bapak Rully Baharrizky
15
2. Direktur Sekolah Ekspor - Ibu Nini Tanjung
Tugas Direktur yaitu memimpin yayasan dengan menerbitkan kebijakan-
kebijakan perusahaan atau institusi memilih, menetapkan, mengawasi tugas
dari karyawan dan kepala bagian (manajer) atau wakil direktur menyetujui
anggaran tahunan perusahaan atau institusi menyampaikan laporan kepada
pemegang saham atas kinerja perusahaan atau institusi
16
8. Pengembangan Materi - Bapak Muhammad Ardianto
Tugas pengembang materi yaitu mengembangkan materi-materi yang sudah
pernah di sampaikan menjadi materi terbaru yang masih bersangkutan dari
materi sebelumnya.
17
Pada trahap kedua ini kami membuat kelompok yang terdiri dari maksimal 4
orang.
3. Tahap berikutnya setelah memilih kelas dan membentuk kelompok adalah
menentukan produk atau komoditas apa yang akan kami kembangkan dan
dijadikan project ekspor.
Dalam tahapan ini kami berdiskusi melalui zoom karena saling berjauhan
secara geografis. Kami pada awalnya memilih produk olahan abon lele dari
UKM di daerah Tangerang, namun karena produknya belum dilengkapi
sertifikasi halal, PIRT dan izin edar maka kami membatalkan rencana kerja
sama dengan UKM tersebut. Pilihan berikutnya masih dengan produk
olahan abon lele yang berada di Madiun, Jawa Timur. Produk UKM ini
sudah lengkap sertifikasinya yaitu sertifikat halal, PIRT dan izin edar
BPOM. Namun setelah kami memesan sampel produk dan mentransfer
sejumlah uang, produk yang kami beli tersebut tidak kunjung datang dan
akhirnya kami memilih untuk mencari alternatif produk lain. Setelah
berdiskusi, kami memilih produk wedang uwuh serbuk (instan) dengan
mitra UKM dari Yogyakarta. Untuk produk wedang uwuh ini sudah lengkap
dengan berbagai sertifikat yaitu sertifikat halal, PIRT, izin edar dan FDA
(agen keamanan pangan Amerika).
4. Setelah memastikan produk untuk ekspor, langkah berikutnya adalah
menentukan nama team startup,
Pada tahapan ini kami membuat list usulan nama-nama yang akan kami
jadikan sebagai nama startup kami ke depannya. Akhirnya setelah melalui
musyawarah melalui zoom, nama Amerta Global Export terpilih sebagai
nama startup kami.
5. Langkah selanjutnya setelah menentukkan nama startup adalah menentukan
brand dan desain produk.
Pada tahap kelima ini kami mendiskusikan mengenai brand dan desain
produk yang kira-kira sesuai dengan target market kami di mancanegara.
Brand yang kami pilih adalah Wedang Amerta dan desain yang kami pilih
18
adalah kemasan sachet dan box untuk memudahkan konsumen kami
menikmati wedang uwuh.
6. Membuat company profile dan katalog produk
Pada tahap ini kami mendiskusikan desain company profile dan katalog
produk yang sesuai disertai dengan pembuatan alamat email dan instagram.
7. Melakukkan onbording di beberapa marketplace
Pada tahapan ketujuh ini tim kami melakukan onbording di beberapa
marketplace yaitu, bhineka.com, ina-access dan idnstore.
8. Tahap yang terakhir kami melakukan kegiatan luring (offline) di beberapa
daerah untuk memperkenalkan produk kami.
Pada tahap ini team kami berkesempatan mengikuti kegiatan di kota Solo,
Denpasar dan Jakarta.
19
Gambar 1. Jadwal kegiatan di Yayasan Sekolah Ekspor
Selain jadwal kegiatan pokok, kami juga sering mengikuti kegiatan webinar-
webinar yang di adakan oleh pihak yayasan sekolah ekspor nasional.
20
BAB III
MENJADI EKSPORTIR BARU 4.0
21
disediakan oleh alam nusantara yang luar biasa ini. Tidaklah berlebihan jika
harapan akan menjadi bangsa eksportir akan tercapai dengan massifnya warga
negara Indonesia menjadi eksportir terutama bagi para generasi muda. Ide-ide
kreatif akan muncul seiring dengan keingian pasar dunia yang semakin dinamis.
22
dukungan biaya pembuatan produk termasuk kemasan, bahan promosi ekspor dan
ongkos kirim ke Jakarta sebesar satu juta rupiah per mahasiwa, yang kemudian
praktek memasarkan produknya pasar online melalui marketplace dan offline di
pameran produk ekspor di pusat perbelanjaan atau pameran dagang di dalam dan
luar negeri.
Dalam rangka mengaktifasi promosi dan penjualan di marketplace nasional
dan internasional, akan dilakukan pameran produk ekspor di dalam dan luar
negeri. Untuk pameran di luar negeri, direncanakan di Singapore atau negara lain
sesuai kesesuaian dengan protokol kesehatan dan kebijakan negara terkait
pandemi korona bekerjasama dengan perwakilan dagang RI di masing-masing
negara. Akan dipilih beberapa orang mahasiswa dari yang mendaftar dan
memenuhi kriteria keaktifan dan pestasi untuk hadir luring dengan mendapat
fasilitas biaya transportasi dan akomodasi. Untuk kegiatan harian di Sekolah
Ekspor terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Kegiatan pengajaran :
a. Kegiatan Pengajaran - Pemaparan Materi Pengajaran dilakukan dengan
30 modul yang mencerminkan 30 unit kompetensi yang dikelompokkan
dalam 6 klaster modul. Setiap modul terdiri atas beberapa aktivitas
yaitu:
1. Pengajaran synchronous dalam bentuk presentasi secara daring
yang disampaikan oleh guru ekspor berdurasi 2 jam.
2. Pengajaran synchronous dalam bentuk pembahasan studi kasus
secara daring yang disampaikan oleh guru ekspor berdurasi 2 jam.
3. Pengajaran asynchronous dengan menyaksikan video ekspor yang
ditempatkan di Sekolah Ekspor Learning System (SELS) berdurasi
30 menit.
4. Penulisan paper sesuai topik bahasan modul
23
Duta Besar/Konjen, Atase Perdagangan, Kepala ITPC dll. Kuliah
Ekspor dilakukan secara daring sebanyak 100 kali, disampaikan dalam
format 1 jam sharing pengalaman, dilanjutkan dengan diskusi selama 1
jam difasilitasi Mentor.
c. Kegiatan Pengajaran - Praktikum Praktikum dengan sistem mentoring
dilakukan dengan 4 penugasan, yaitu :
1. Praktikum Pengembangan Ide Ekspor dan Produk Ekspor
2. Praktikum Penyusunan Rencana Ekspor
3. Praktikum Onboarding di Marketplace
4. Praktikum Onboarding di Direktori Ekspor
2. Kegiatan Bootcamp :
Dalam Bentuk New Exporter Summit Bootcamp ekspor bagi seluruh
mahasiswa peserta pada prinsipnya dilakukan secara daring atau online
dikombinasi dengan kegiatan luring bagi peserta terbatas di New Exporter
Summit Series 2021 di 3 kota yaitu: Bandung, Denpasar dan Jakarta.
3. Kegiatan praktek ekspor :
Kegiatan praktek ekspor diikuti oleh semua peserta dengan
mengembangkan produk ekspor dan mengikutsertakan pada pameran dan
bazaar di dalam negeri dan/atau luar negeri disesuaikan dengan protokol
kesehatan yang berlaku. Pengembangan produk ekspor dan bahan promosi
ekspor mendapat dukungan biaya. Produk atau Bahan Promosi Ekspor karya
mahasiswa peserta akan ditampilkan pada Pameran Produk Ekspor di dalam
dan luar negeri.
4. Kegiatan ujian mahasiswa :
Mahasiswa yang sudah menyelesaikan seluruh klaster modul pengajaran
pada program studi independen bersertifikat Menjadi Eksportir Baru 4.0
akan mengikuti beberapa ujian, yaitu :
1. Ujian Praktek Menyusun Rencana Ekspor
2. Ujian Praktek Mengembangkan Produk Ekspor
3. Ujian Praktek Onboarding di Marketplace
4. Ujian Praktek Onboarding di Direktori Ekspor
24
5. Ujian Praktek Promosi di Pameran Produk Ekspor
6. Penulisan Karya Tulis Akhir Menjadi Eksportir Baru
5. Aktifasi program :
1. Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
mendapat fasilitasi Onboarding di Marketplace Internasional di
Singapura termasuk biaya pengiriman barang ke Gudang Marketplace
di Singapura.
2. Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
mendapat fasilitasi transportasi dan akomodasi untuk praktek promosi
luring di Singapura dan/atau negara lain selama 2 hari menyesuaikan
dengan protokol kesehatan dan ketentuan terkait pandemi korona di
masing-masing negara.
3. Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
mendapat fasilitasi transportasi dan akomodasi untuk praktek promosi
luring selama 2 hari di pameran produk ekspor di SMESCO Jakarta
atau tempat lain.
4. Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
mendapat fasilitasi transportasi dan akomodasi untuk mengikuti
bootcamp atau new exporter summit secara luring.
6. Jenis dan level sertifikasi :
Ada tiga sertifikat yang bisa didapatkan oleh seorang mahasiswa peserta
program studi independen Menjadi Eksportir Baru 4.0, yaitu :
1. Sertifikat keikutsertaan
2. Sertifikat eksportir pemula
3. Sertifikat kompetensi
25
Tangerang, Yogyakarta dan Bali. Kami berkomunikasi melalui zoom untuk
menentukan nama startup, produk yang akan diekspor dan legalitas yang
diperlukan. Akhirnya kami bisa menentukan nama startup yang digunakan
yaitu AMERTA GLOBAL EXPORT.
Amerta Global Export berdiri pada bulan Agustus 2021 dan merupakan
bagian dari PT Citra Patena Mandiri yang sudah berdiri pada tahun 2019.
Fokus utama dari Amerta Global Export (AGE) adalah sebagai mitra
terpercaya dalam perdagangan internasional baik oleh suplier maupun buyer
dari mancanegara. Nama yang kami ambil berasal dari bahasa sansekerta
“merta” yang berarti mati dan “a” yang berarti tidak, sehingga bila
digabungkan menjadi “amerta” yang memiliki arti tidak mati atau abadi.
Filosofinya adalah bahwa bisnis kami bisa berkelanjutan terus (sustain) dan
mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Pada awalnya, produk atau komoditas yang kami angkat untuk
dipasrkan di mancanegara adalah abon lele yang bermitra dengan UKM di
daerah Tangerang. Namun mitra UKM kami belum memiliki settifikasi
yang diperlukan seperti sertifikat halal, PIRT, dan izin edar. Akhirnya kami
memutuskan untuk membatalkan kemitraan dan mencari mitra baru. Calon
mitra yang kedua adalah abon lele yang berada di daerah Madiun, Jawa
Timur. Calon mitra kami sudah memiliki kelengkapan sertifikasi yang
diperlukan. Kemudian kami memutuskan untuk membeli sample dari
mereka untuk diperbaiki kemasan dan tampilan agar lebih menarik di pasar
internasional. Di luar dugaan kami, setelah kami mengirimkan sejumlah
uang untuk membeli produk dan ongkos kirimn ternyata produk tidak
kunjung dikirimkan. Akhirnya kami memutuskan untuk mengganti mitra
UKM lain yaitu wedang uwuh dari Yogyakarta. Wedang uwuh yang kami
kembangkan adalah wedang uwuh yang sudah berbentuk bubuk
(konsentrat/instan) sehingga mudah untuk penyajiannya. Kami bersyukur
mitra UKM kami ini sudah memiliki sertifikasi yang diperlukan bahkan
sampai sertifikat international yaitu FDA (badan pengawas obat dan
26
makanan Amerika Serikat). Kami akhirnya membuat perjanjian kerja sama
(PKS) dengan mitra UKM tersebut.
Berikut ini beberapa langkah yang kami lakukan untuk membuat
produk wedang uwuh bisa menarik pembeli di pasar mancanegara :
1. Memenuhi persyaratan dan sertifikasi internasional
Keamanan produk merupakan suatu keharusan bagi siapapun yang
berminat untuk berbisnis produk olahan pangan. Untuk itu kami
pertama kali mengecek sertifikasi yang sudah dimiliki oleh mitra UKM
kami. Sertifikasi yang sudah dimiliki oleh mitra UKM kami yaitu :
a. Sertifikasi halal
b. Sertifikasi PIRT
c. Sertifikasi FDA (Amerika Serikat)
27
tempat. Kemasan alternatif yang bisa kami sediakan seperti kemasasan
standing pouch, dip (celup) dan bulk (1 kg atau lebih).
28
Untuk kegiatan promosi secara offline kami lakukan dengan
mengikuti pameran yang diadakan oleh Sekolah Ekspor di tiga kota
yaitu Solo, Denpasar dan Jakarta.
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Pengalaman sendiri adalah guru baik namun pengalaman orang lain
menjadikan kita orang yang terbaik dengan belajar dari pengalaman orang lain
tersebut. Selama mengikuti Studi Independen Bersertifikat “Menjadi Eksportir
Baru 4.0” kami beruntung memiliki banyak mentor-mentor yang bukan hanya
berwawasan luas namun juga memiliki segudang pengalaman yang sangat
berguna bagi kami dalam memperdalam pengetahuan dan wawasan mengenai
ekspor. Selain itu terciptanya network dan komunitas ekspor yang memiliki
semangat dan keinginan yang sama yaitu memajukan perekonomian bangsa
melalui ekspor juga memberikan dampak yang sangat kuat. Berikut ini kami
sampaikan beberapa poin-poin kesimpulan pembelajaran selama kami mengikuti
program MSIB Sekolah Ekspor ini :
1. Menjadi eksportir muda sangat memungkinkan untuk dilakukan oleh
para mahasiswa sehingga dapat menciptakan peluang kerja,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan daya saing
bangsa Indonesia.
2. Sistem pembelajaran yang dilakukan sangat luar biasa karena kami
dididik oleh para praktisi, tenaga ahli, KADIN, duta besar, konsul
jendral RI di luar negeri dan atase perdagangan di ITPC luar negeri
yang mengerti betul seluk beluk perdagangan internasional dan segala
macam ketentuan-ketentuannya.
3. Kami diajarkan bagaimana memahami, menyusun rencana ekspor,
mengembangkan brand dan merancang produk ekspor, merancang
29
rantai pasok yang ideal, mengoptimalkan media sosial dan cara
memasarkan produk melalui platform marketplace yang sudah ada.
4. Kami belajar membuat kerja sama dengan UKM dan membuat
perjanjian kerja sama dengan mereka, kemudian memahami alur
pembiayaan ekspor yang aman dan terpercaya. Cara mencari buyer
lewat strategi marketing yang sudah diajarkan, bagaimana membuat
SEO dalam copywriting yang baik,konten yang baik dalam pemasaran
lewat pembelajaran Digital marketing
IV.2. Saran
Dalam mengikuti Studi Independen Bersertifikat “Menjadi Eksportir Baru
4.0” ini kami sudah banyak melakukan pembelajaran masing-masing materi,
namun tentu saja tidak semua hal pembelajaran sempurna dan tentu ada
kritikan yang membangun agar lebih baik lagi di masa mendatang. Masukan
yang bisa kami berikan yaitu :
1. Penentuan jadwal perkuliahan yang lebih terstruktur dan tidak
mendadak.
2. Materi yang diberikan agar lebih terperinci dan terstruktur sehingga
kami mendapatkan kejelasan arah pembelajarannya.
3. Penugasan berupa penulisan paper agar dikurangi karena ekspor
adalah hal yang praktikal sehingga tugas-tugas tersebut diharapkan
menunjang dan seiring dengan praktek ekspor.
30
Referensi
[1] M. K. Brunnermeier and D. Palia, “rincian ekspor PT INTECH
ANUGRAH INDONESIA,” Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., pp. 1–23,
2016.
[2] M. Kuliah and M. Kuliah, “PENGURUSAN DOKUMEN IMPORT
TEKSTIL OLEH PT DINAMIKA EXPRESSINDO CABANG SEMARANG,”
vol. 2, no. April, pp. 33–35, 2019.
[3] R. Hidayat, E. Poernomo, and M. Waluyo, “Bisnis Ekspor dan Impor,” CV.
Selembar Papyrus, pp. 1–205, 2018, [Online]. Available:
http://eprints.upnjatim.ac.id/7881/.
[4] E. Setiawan, R. F. Suwarman, A. Firmansyah, and M. D. Saputra,
“Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang serius di sektor ekonomi.,” J.
Abdimas Sang Buana, vol. 2, no. 1, p. 20, 2021.
31
Lampiran A. Term of Reference
32
c. Kegiatan Pengajaran
Praktikum Praktikum dengan sistem mentoring dilakukan dengan 4
penugasan, yaitu:
4. KEGIATAN UJIAN
Mahasiswa yang sudah menyelesaikan seluruh klaster modul
pengajaran pada program studi independen bersertifikat Menjadi
Eksportir Baru 4.0 akan mengikuti beberapa ujian, yaitu:
1) Ujian Praktek Menyusun Rencana Ekspor
2) Ujian Praktek Mengembangkan Produk Ekspor
3) Ujian Praktek Onboarding di Marketplace
4) Ujian Praktek Onboarding di Direktori Ekspor
5) Ujian Praktek Promosi di Pameran Produk Ekspor
6) Penulisan Karya Tulis Akhir Menjadi Eksportir Baru
5. AKTIVASI PROGRAM
1) Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
mendapat fasilitasi Onboarding di Marketplace Internasional di
Singapura termasuk biaya pengiriman barang ke Gudang Marketplace
di Singapura
2) Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
mendapat fasilitasi transportasi dan akomodasi untuk praktek promosi
luring di Singapura dan/atau negara lain selama 2 hari menyesuaikan
dengan protokol kesehatan dan ketentuan terkait pandemi korona di
masing-masing negara.
3) Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
33
mendapat fasilitasi transportasi dan akomodasi untuk praktek promosi
luring selama 2 hari di pameran produk ekspor di SMESCO Jakarta
atau tempat lain
4) Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
mendapat fasilitasi transportasi dan akomodasi untuk mengikuti
bootcamp atau new exporter summit secara luring. B. JENIS DAN
LEVEL SERTIFIKASI Ada tiga sertifikat yang bisa didapatkan oleh
seorang mahasiswa peserta program studi independen Menjadi
Eksportir Baru 4.0, yaitu: Sertifikat Keikutesertaan, Sertifikat Eksportir
Pemula, dan Sertifikat Kompetensi.
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
Lampiran C. Dokumen Teknik
62
63