Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN AKHIR

MAGANG DAN STUDI INDEPENDEN BERSERTIFIKAT


MENJADI EKSPORTIR BARU 4.0
DI SEKOLAH EKSPOR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan


Program MSIB MBKM

oleh :
Rido Ariady Indrianto
18081277

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA
2021
Lembar Pengesahan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Universitas Indraprasta PGRI

STUDI INDEPENDEN MENJADI EKSPORTIR BARU 4.0

DI SEKOLAH EKSPOR

oleh :
Rido Ariady Indrianto
18081277

disetujui dan disahkan sebagai


Laporan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka

Yogyakarta, 15 Februari 2022


Pembimbing Studi Independen Bersetifikat Program Studi
Psikologi Universitas Mercubuana Yogyakarta

Nur Fachmi Budi S., S.Psi.,M.Psi., Psikolog


NIP : 0508098501

1
Lembar Pengesahan

STUDI INDEPENDEN BERSERTIFIKAT MENJADI EKSPORTIR BARU


4.0

DI SEKOLAH EKSPOR

oleh :
Rido Ariady Indrianto
18081277 / ID SELS 210630

Disetujui dan disahkan sebagai


Laporan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka

Yogyakarta, 15 Februari 2022


Kepala Sekolah Ekspor,

Dr.Handito Joewono

2
Abstrak
Kemampuan beradaptasi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah selama
pandemi COVID-19 memang benar-benar diuji. Berbagai kesulitan yang dihadapi
di pasar dalam negeri tentu saja memberikan dampak yang cukup serius terhadap
keberlangsungan usaha mereka. Di dalam negeri, berdasarkan survey dari BI,
sekitar 87,5 % UMKM terdampak COVID-19 dan dari jumlah tersebut 93,2 %
terdampak secara negatif dari sisi penjualan karena para pelaku usaha memilih
opsi wait and see. Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB)
yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi dimana salah satu mitranya adalah Sekolah Ekspor memberikan
harapan baru peningkatan ekspor Indonesia. Dengan adanya studi independent
bersertifiat menjadi eksportir baru 4.0 di Sekolah Ekspor yang memberikan
wadah bagi kami mahasiswa untuk menjadi wirausaha global di masa depan
sebagai eksportir baru dengan membuka peluang pasar ekspor serta
mengoptimalkan E-commerce ekspor. Di Sekolah Ekspor ini kami merasa sangat
beruntung bisa dibimbing, berdialog dengan duta besar di luar negeri, atase
perdagangan dan para mentor yang berkualitas serta para praktisi ekspor yang
memberikan materi pembelajaran serta berbagi pengalaman bagaimana
membangun, mengelola dan mengembangkan sebuah startup ekspor. Kami para
calon eksportir muda yang berasal dari berbagai daerah dalam satu kelompok
berusaha menyatukan visi dan misi kami untuk bisa membantu mengembangkan
pasar ekspor ke luar negeri dan berhasil membangun startup dengan nama Amerta
Global Export yang mengkhususkan diri dalam bidang perdagangan internasional.

Kata kunci : eksportir, amerta global export, sekolah ekspor, studi independen,

3
Kata Pengantar

Pertama-tama penulis ingin mengucapkan puji dan syukur atas berkat Tuhan Yang
Maha Kasih, karena hanya berkat rahmat dan kasih-Nya penyusunan laporan akhir
yang berjudul "Amerta Global Export" ini dapat diselesaikan guna memenuhi
salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Studi Independent
Bersertifikat “Menjadi Eksportir Baru 4.0” di Sekolah Ekspor.
Menengok ke belakang, sudah cukup panjang perjalanan yang penulis lalui dalam
pelaksanaan kegiatan Studi Independent Bersertifikat “Menjadi Eksportir Baru
4.0” di Sekolah Ekspor. Berbagai macam pengetahuan, hambatan dan tantangan
yang dihadapi penulis dalam menulis laporan akhir ini dalam penyusunannya,
namun berkat kasih karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
penulisan laporan akhir ini. Oleh sebab itu, penulis dengan segala kerendahan hati
pada kesempatan ini ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A selaku Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
2. Bapak Prof. Dr. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng.
3. Bapak Dr. Handito Joewono selaku Kepala Sekolah Yayasan Sekolah
Ekspor Nasional .
4. Ibu Ira Miranti, S.S., M.Hum.selaku dosen pembimbing program studi
pendidikan Bahasa Inggris Universitas Indraprasta PGRI
5. Para mentor, asisten mentor, Duta Besar, staf ITPC di luar negeri,
sekretariat Sekolah Ekspor dan teman-teman batch 1 Sekolah Ekspor.
Akhir kata, penulis mengharapkan laporan akhir ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 15 Februari 2022

Rido Ariady Indrianto

4
Daftar Isi
Lembar Pengesahan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris…………………..i
Lembar Pengesahan …………………………………………...………………….ii
Abstrak …………………………………………………………………………...iii

Katapengantar …………………………………………………………………....iv
Daftar Isi ……….……………………………………………………………….....v
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................6

I.1 Latar belakang ...........................................................................................6

I.2 Lingkup ...................................................................................................10

I.3 Tujuan ..................................................................................................... 12

BAB II YAYASAN SEKOLAH EKSPOR NASIONAL ..................................... 13

II.1 Struktur Organisasi ................................................................................. 13

II.2. Lingkup Pekerjaan .................................................................................. 15

II.3. Deskripsi Studi ........................................................................................17

II.4. Jadwal Studi ............................................................................................19

BAB III MENJADI EKSPORTIR BARU 4.0 ...................................................... 21

III.1 Potensi Ekspor Indonesia ........................................................................21

III.2. Sekolah Ekspor ........................................................................................ 22

III.3. Amerta Global Export ............................................................................. 25

BAB IV
PENUTUP………………………………………………………………24
IV.1. Kesimpulan ..............................................................................................29

IV.2. Saran .........................................................................................................30

Lampiran A. Term of Reference ............................................................................32

Lampiran B. Log Activity ..................................................................................... 34

Lampiran C. Dokumen Teknik ..............................................................................62

5
BAB 1
PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Ekspor adalah pembelian negara lain atas barang buatan perusahaan-
perusahaan di dalam negeri. Faktor terpenting yang menentukan ekspor adalah
kemampuan dari Negara tersebut untuk mengeluarkan barang barang yang dapat
bersaing dalam pasaran luar negeri [1].selain itu ekspor juga diartikan sebagai
kegiatan pengiriman barang keluar dari daerah pabean Indonesia memasuki
daerah pabean negara lain dengan aturan-aturan tertentu mengenai barang dan
sistem pengangkutannya[1].
Adapun pengertian eksportir adalah orang atau pengusaha yang
mendapatkan izin untuk menjual atau mengirim hasil produksinya kepada
peembeli di luar negeri.Menurut [2] Adapun barang barang yang masuk dalam
kegiatan ekspor, dikelompokkan sebagai berikut :
1. Barang yang diatur ekspornya, yaitu barang yang ekspornya hanya
boleh dilakukan oleh eksportir terdaftar. Misalnya: kopi, tekstil , dan
lembaran kayu.
2. Barang yang diawasi ekspornya, yaitu barang yang ekspornya hanya
dapat dilakukan dengan persetujuan Menteri Industri dan Perdagangan.
Misalnya: minyak, pupuk urea, limbah dan skrap.
3. Barang yang dilarang untuk ekspornya, yaitu barang yang tidak boleh
diekspor. Misalnya ikan dalam keadaan hidup, benda cagar budaya,
binatang alam dan tumbuhan alam
Dokumen dalam kegiatan ekspor memiliki peranan yang sangat penting
karena kebenaran dari isi dokumen tersebut yang dapat memperlancar arus
perdagangan ekspor. Adapun jenis - jenis dokumen ekspor adalah sebagai berikut
[3] :
1. Invoice

6
Dokumen yang diterbitkan/dikeluarkan oleh eksportir yang
mengandung perincian barang yang dikirim yang menyangkut jumlah
barang, jenis/nama barang, harga barang, cara penyerahan dan
sebagainya.
2. Packing List / Weight List
Dokumen ini dibuat oleh eksportir yang menerangkan mengenai jenis
dan cara pengepakan barang, meliputi jenis pembungkus, jenis barang,
jumlah isi dalam kemasan, berat bersih / berat kotor, volume dan
lainnya.
3. Bill of Lading
Dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran/agen sebagai
bukti bahwa barang telah diterima dan dimuat di atas kapal (on board)
untuk dibawa ke tempat tujuan.
4. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
Dokumen pabean berupa formulir yang diisi oleh pemberitahu sebagai
pemberitahuan ekspor barang yang pengisiannya berdasarkan
dokumen shipping instruction, invoice dan packing list.
5. Certificate of Origin
Surat yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang yang
menjelaskan tentang negara asal barang.
6. Airwaybill
Dokumen yang dikeluarkan oleh maskapai penerbangan yang
berfungsi sebagai bukti penerimaan barang dan sebagai kontrak
pengangkutan barang melalui udara.
Dalam pelaksanaan kegiatan Ekspor barang, eksportir tentunya akan
berhubungan dengan beberapa instansi / pihak-pihak dalam hal perijinan dan
pengurusan dokumen ekspor. Menurut pendapat [4] pelaku ekspor impor,
instansi-instansi terkait dalam pelaksanaan ekspor barang adalah sebagai berikut:

1. Eksportir (Seller)

7
Adalah orang yang memperoleh ijin untuk menjual/ mengirim hasil
produksinya kepada pembeli diluar negeri.
2. Importir (Buyer/Importer)
Adalah orang yang memperoleh ijin untuk memasukkan barang dari
luar negeri ke dalam negeri.
3. EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut)
Adalah perusahaan jasa pengangkut barang (cargo) yang bertugas
mengangkut barang dari tempat eksportir dan importir ke pelabuhan
laut atau sebaliknya. Di Indonesia pada umumnya perusahaan EMKL
menggunakan moda transportasi truck atau kereta api sebagai armada
pengumpan (feeder) dari lokasi pergudangan atau produksi ke
palabuhan. Moda transportasi kereta api banyak digunakan untuk
pengiriman barang jarak jauh melalui jalur darat, sedangkan truck
digunakan untuk pengangkutan jarak dekat hingga menengah.
4. Bea Cukai (Customs)
Di Indonesia Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) berada di bawah
kementerian keuangan. Tugas dan fungsi Bea Cukai adalah
mengawasi kegiatan ekspor – impor, memungut bea masuk, bea
keluar, serta pajak dalam rangka ekspor maupun impor, mengawasi
peredaran minuman yang mengandung alkohol mengawasi peredaran
minuman yang mengandung alkohol atau etil alkohol, dan peredaran
rokok atau baranghasil pengolahan tembakau lainnya. Seiring
perkembangan zaman, Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC)
bertambah fungsi dan tugasnya sebagai fasilitator perdagangan, yang
berwenang melakukan penundaan atau bahkan pembebasan pajak
dengan syarat-syarat tertentu.
5. Bank
Pihak yang ikut terlibat hampir dalam setiap transaksi perdagangan
luar negeri sebagai perantara dalam hal pembayaran dan sebagai pihak
penyedia jasa pembiaya.
6. Perusahaan Asuransi

8
Merupakan pihak yang ditunjuk oleh eksportir atau importir sebagai
penanggung risiko dalam ekspor impor.
7. Peraturan Kementrian Perdagangan
Dalam pelaksanaan perdagangan internasional jelas memegang
peranan penting karena berhak mengeluaran dokumen ekspor yang
disebut dengan COO (Certificate of Origin). Di samping itu tugas
pokok lainnya adalah mengatur dan memonitor komoditas yang
terkena kuota, serta memonitor perkembangan ekspor dan impor
secara keseluruhan.
Dari penjelasan diatas, banyak sekali yang harus di pelajari dalam
melakukan kegiatan ekspor impor. Dengan adanya Studi Independen
Bersertifikat “Menjadi Eksportir Baru 4.0” kami sebagai mahasiswa
bisa belajar semua hal yang sudah dijelaskan diatas, Sekolah Ekspor
memfasilitasi pembelajaran ekspor secara menyeluruh bagi kami yang
ingin melakukan ekspor ke luar negeri.
Studi Independen Bersertifikat “Menjadi Ekspor Baru 4.0” merupakan
kombinasi kegiatan perkuliahan di luar kampus dengan 20 SKS dan praktek
ekspor secara nyata menjadi wirausaha global di masa depan. Ekspor pada masa
sekarang ini, seorang eksportir baru harus mengoptimalkan e-commerce dan
marketplace lokal dan global yang sudah tentu menjadi sebuah keharusan. Karena
situasi pandemic Covid-19 maka kegiatan perkuliahan dilaksanakan secara daring
(online) dan ada kombinasi kegiatan ekspor dan praktik ekspor yang dilakukan
secara luring (offline) bagi mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti di beberapa
kota-kota besar. Rangkaian kegiatan dalam program Studi Independen
Bersertifikat “Menjadi Eksportir Baru 4.0” meliputi pembelajaran individu dan
tugas akhir dalam bentuk tim. Aktivitas Studi Independen Bersertifikat Menjadi
Eksportir Baru 4.0 terdiri atas rangkaian kegiatan: pemaparan materi, mentoring,
kuliah ekspor, webinar internasional, bootcamp, praktek ekspor, tugas dan ujian.
Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok sesuai pilihan produk yang akan di
ekspor yaitu :
1. Eksportir produk pertanian (PPT)

9
2. Eksportir produk pangan olahan (PPP)
3. Eksportir produk industri kreatif (PPK)
4. Eksportir produk perikanan (PPI)
5. Eksportir produk rempah (PPR)

Visi Sekolah Ekspor :


1. Menumbuh kembangkan eksportir baru khususnya para UKM, kalangan
perguruan tinggi dan generasi muda
2. Berkontribusi pada pembangunan perekonomian nasional melalui
peningkatan penerimaan devisa
3. Membangun kewirausahaan global di kalangan UKM dan generasi muda
Misi Sekolah Ekspor :
1. Menyediakan sarana pembelajaran holistik praktis
2. Menyediakan sarana berbagi pengetahuan dan pengalaman di pasar lokal
dan global yang berorientasi pada pengembangan ekspor
3. Membangun jejaring usaha bisnis di dalam dan luar negeri (diaspora,
pekerja migran dan pelajar Indonesia di luar negeri)

I.2 Lingkup
Dalam melakukan pembelajaran di Studi Independen Bersertifikat “Menjadi
Eksportir Baru 4.0”, kami dibagi menjadi 3 kelas perkuliahan yaitu kelas pagi,
kelas siang dan kelas malam. Tiap mahasiswa bebas mengikuti secara konsisten
kelas yang dipilih namun boleh menghadiri kelas yang bukan jadwalnya untuk
menambah wawasannya. Setelah memilih kelas yang ditentukan, mahasiswa
kemuadian membuat kelompok yang disebut sebagai Team Sekolah Ekspor (TSE)
yang terdiri dari 3-5 orang per team.
Setelah TSE terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah musyawarah
menentukan nama team TSE dan produk atau komoditi apa yang akan diekspor.
Team kami disepakati bernama “AMERTA GLOBAL EXPORT”. Amerta sendiri
berasal dari bahasa sansekerta yang berasal dari kata “merta” yang berarti “mati”
dan “a” yang berarti “tidak” sehingga jika digabungkan menjadi “amerta” yang

10
bermakna tidak mati atau abadi. Visi kami dengan nama tersebut adalah bisnis
kami akan selalu berkelanjutan, bisa beradaptasi dengan perubahan zaman dan
menjadi mitra yang dipercaya oleh supplier dan buyer dari liuar negeri.
Team kami pada awalnya memilih produk olahan abon lele dengan mitra
dari daerah Tangerang. Namun karena dari pihak mitra belum memenuhi syarat-
syarat seperti sertifikasi halal, izin PIRT dan BPOM kami membatalkan kerja
sama tersebut. Pilihan berikutnya masih dengan produk olahan abon lele di daerah
Madiun. Calon mitra UKM kami ini sudah lengkap dengan sertifikat halal, PIRT,
dan izin edar dari BPOM. Kemudian kami berinisiatif memesan sample untuk
kami bantu memperbaiki kualitas kemasan, dipasarkan di luar negeri dan
mendapatkan pembeli dari luar negeri. Namun sayangnya, saat kami sudah
mengirimkan uang untuk membeli sampel produk dan ongkos kirimnya, pesanan
kami tersebut tidak kunjung dikirimkan oleh UKM calon mitra kami tersebut.
Atas kejadian ini, kami berembuk untuk mencari alternatif lain yaitu wedang
uwuh serbuk (instan) dari daerah Yogyakarta. Kami bersyukur mitra UKM ini
sudah memiliki kelengkapan untuk berbagai sertifikasi yang diperlukan termasuk
sertifikat keamanan pangan internasional yaitu FDA (Amerika). Akhirnya kami
menuangkan kerja sama kemitraan dalan bentuk PKS (Perjanjian Kerja Sama)
dimana salah satu poinnya adalah kami berhak untuk membuat kemasan baru dan
memasarkan ke luar negeri asalkan mencantumkan nama produsen yaitu UKM
tersebut.
Langkah kami berikutnya adalah melakukan rebranding dengan membuat
kemasan baru dan melakukan onboarding di beberapa marketplace dalam negeri
seperti Bhinneka.com, Shoppe, dan Beemarket. Untuk marketplace luar negeri
kami lakukan onboarding di INAACCESS, IDNSTORE dan Alibaba. Kami
bersyukur produk kami terpilih untuk dipromosikan secara luring (offline) di kota
Solo pada tanggal 20 – 24 Desember 2021 sekaligus soft launching “Ayo Mulai
Ekspor Melalui Kantor Pos” yang dilaksanakan di kantor pos besar kot Solo dan
peresmian kerja sama antara PT Pos Indonesia, Beemarket, Pospay dan Sekolah
Ekspor.

11
I.3 Tujuan
Adapun tujuan kami untuk mengikuti Studi Independen Bersertifikat
“Menjadi Eksportir Baru 4.0” yaitu :
1. Mengetahui dan memahami ekspor secara komperhensif.
2. Mampu menyusun rencana ekspor.
3. Memiliki kemampuan mengembangkan produk ekspor.
4. Dapat mengembangkan branding dan promosi ekspor.
5. Memulai melakukan kegiatan ekspor.
6. Mengembangkan bisnis ekspor.

12
BAB II
YAYASAN SEKOLAH EKSPOR NASIONAL

II.1 Struktur Organisasi


Secara umum, struktur organisasi adalah sebuah susunan berbagai
komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi yang ada di masyarakat
ataupun perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan terlihat
pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda bisa
dikoordinasikan dengan baik. Selain itu, dengan adanya struktur tersebut maka
bisa mengetahui beberapa spesialisasi dari sebuah pekerjaan, saluran perintah,
maupun penyampaian laporan.
Dalam penjelasan struktur tersebut terdapat hubungan antar komponen dan
posisi yang ada di dalamnya, dan semua komponen tersebut mengalami saling
ketergantunn gan. Artinya, masing-masing komponen di dalamnya akan saling
mempengaruhi yang pada akhirnya akan berpengaruh pada sebuah organisasi
secara keseluruhan. Adapun struktur organisasi dari Yayasan Sekolah Ekspor
Nasional adalah sebagai berikut :

13
STRUKTUR ORGANISASI
YAYASAN SEKOLAH EKSPOR NASIONAL

Ketua Yayasan SEN


DR. Handito Joewono

Direktur Bisnis & Administrasi Kepala Sekolah


Nini Tanjung Dr. Handito Joewono

GM Oprasional
Fajri

Materi Oprasional Pembelajaran IT


Fina Kelvin EVAN

Peserta MSIB

TSE - AMERTA GLOBAL EXPORT

Director
Martinus Gancang S.

Operational Manager Finance Manager Sales Manager


Ida Ayu Ngurah Intan Nabilah Fitri Rido Ariady Indrianto

14
Gambar1. Struktur Organisasi Yayasan Sekolah Ekspor dan Amerta
Global Export
Adapun deskripsi struktur organisasi yayasan sekolah ekspor:
1. Kepala Sekolah Ekspor
Bapak Dr. Handito Joewono
2. Direktur Sekolah Ekspor
Ibu Nini Tanjung
3. Kordinator Lapangan
Ibu Isa Puspita Sari
4. Hubungan Mentor
Ibu Rohimatul Madaniah
5. Hubungan Kemahasiswaan
Ibu Caroline Jennifer
6. Hubungan Eksternal
Ibu Syaila Syahbani
7. Kordinator Pengambangan Materi
Bapak Mujtahid Alfajri
8. Pengembangan Materi
Bapak Muhammad Ardianto
9. Kordinator Manajemen Learning System
Bapak Roberto Evans
10. Operator Manajemen Learning System
Bapak Rully Baharrizky

II.2. Lingkup Pekerjaan


Deskripsi tugas dan wewenang dari masing-masing bagian Yayasan
Sekolah Ekspor Nasional adalah sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah Ekspor - Bapak Dr. Handito Joewono


Tugas kepala sekolah yaitu mengatur situasi, mengendalikan kegiatan
kelompok, organisasi atau lembaga, dan menjadi juru bicara kelompok.

15
2. Direktur Sekolah Ekspor - Ibu Nini Tanjung
Tugas Direktur yaitu memimpin yayasan dengan menerbitkan kebijakan-
kebijakan perusahaan atau institusi memilih, menetapkan, mengawasi tugas
dari karyawan dan kepala bagian (manajer) atau wakil direktur menyetujui
anggaran tahunan perusahaan atau institusi menyampaikan laporan kepada
pemegang saham atas kinerja perusahaan atau institusi

3. Kordinator Lapangan - Ibu Isa Puspita Sari


Tugas koordinator lapangan adalah melakukan pengawasan dan
memberikan pengarahan terkait pelaksanaan kerja di lapangan. Pengawasan
dan pengarahan diperlukan agar program berjalan sesuai rencana yayasan.

4. Hubungan Mentor - Ibu Rohimatul Madaniah


Tugas Hubungan mentor yaitu untuk memberitau kegiatan dan informasi
terbari dari yayasan ke para mentor

5. Hubungan Kemahasiswaan - Ibu Caroline Jennifer


Tugas hubungan kemahasiswaan adalah untuk memberi informasi terbaru
yang di buat oleh yayasan ke paran mahasiswa

6. Hubungan Eksternal - Ibu Syaila Syahbani


Tugas hubungan eksternal yaitu untuk memberi tahu dan mencaritahu
informasi-informasi terbaru dari luar yayasan.

7. Kordinator Pengambangan Materi - Bapak Mujtahid Alfajri


Tugas koordinator pengembang materi adalah melakukan pengawasan
terhadap materi-materi terbaru yang berkaitan dengan pelaksanaan program
di kelas. Pengawasan dan pengembangan materi diperlukan agar program
berjalan sesuai rencana yayasan.

16
8. Pengembangan Materi - Bapak Muhammad Ardianto
Tugas pengembang materi yaitu mengembangkan materi-materi yang sudah
pernah di sampaikan menjadi materi terbaru yang masih bersangkutan dari
materi sebelumnya.

9. Kordinator Manajemen Learning System - Bapak Roberto Evans


Tugas koordinator manajemen learning system adalah melakukan
pengawasan dan memberikan pengarahan terkait pelaksanaan learning
system. Pengawasan dan pengarahan diperlukan agar program berjalan
sesuai rencana yayasan.

10. Operator Manajemen Learning System - Bapak Rully Baharrizky


Tugas operator manajemen learning system yaitu untuk mengoperasikan
learning sytem secara baik agar kegiatan program terus berjalan sesuai
rencana yayasan

II.3. Deskripsi Studi


Dalam melakukan proses pembelajaran pada program Studi Independen
Bersertifikat “Menjadi Eksportir Baru 4.0” kami terbagi dalam beberapa tahapan :
1. Kami memilih secara pribadi untuk mengikuti kelas yang tersedia dan
disesuaikan dengan preferensi masing-masing.
Dalam pemilihan kelas ini kami diberi 3 pilihan berdasarkan waktu
pembelajaran, yaitu :
a. Kelas pagi : Pk. 07.00 – 10.00 WIB
b. Kelas siang : Pk. 14.00 – 17.00 WIB
c. Kelas malam : Pk. 19.00 – 22.00 WIB
Pada tahap ini saya memilih kelas pagi pk.07.00 – 10.00 WIB.
2. Setelah menentukan pilihan kelas, kami bisa memilih kelompok masing-
masing yang berjumlah maksimal 4 orang.

17
Pada trahap kedua ini kami membuat kelompok yang terdiri dari maksimal 4
orang.
3. Tahap berikutnya setelah memilih kelas dan membentuk kelompok adalah
menentukan produk atau komoditas apa yang akan kami kembangkan dan
dijadikan project ekspor.
Dalam tahapan ini kami berdiskusi melalui zoom karena saling berjauhan
secara geografis. Kami pada awalnya memilih produk olahan abon lele dari
UKM di daerah Tangerang, namun karena produknya belum dilengkapi
sertifikasi halal, PIRT dan izin edar maka kami membatalkan rencana kerja
sama dengan UKM tersebut. Pilihan berikutnya masih dengan produk
olahan abon lele yang berada di Madiun, Jawa Timur. Produk UKM ini
sudah lengkap sertifikasinya yaitu sertifikat halal, PIRT dan izin edar
BPOM. Namun setelah kami memesan sampel produk dan mentransfer
sejumlah uang, produk yang kami beli tersebut tidak kunjung datang dan
akhirnya kami memilih untuk mencari alternatif produk lain. Setelah
berdiskusi, kami memilih produk wedang uwuh serbuk (instan) dengan
mitra UKM dari Yogyakarta. Untuk produk wedang uwuh ini sudah lengkap
dengan berbagai sertifikat yaitu sertifikat halal, PIRT, izin edar dan FDA
(agen keamanan pangan Amerika).
4. Setelah memastikan produk untuk ekspor, langkah berikutnya adalah
menentukan nama team startup,
Pada tahapan ini kami membuat list usulan nama-nama yang akan kami
jadikan sebagai nama startup kami ke depannya. Akhirnya setelah melalui
musyawarah melalui zoom, nama Amerta Global Export terpilih sebagai
nama startup kami.
5. Langkah selanjutnya setelah menentukkan nama startup adalah menentukan
brand dan desain produk.
Pada tahap kelima ini kami mendiskusikan mengenai brand dan desain
produk yang kira-kira sesuai dengan target market kami di mancanegara.
Brand yang kami pilih adalah Wedang Amerta dan desain yang kami pilih

18
adalah kemasan sachet dan box untuk memudahkan konsumen kami
menikmati wedang uwuh.
6. Membuat company profile dan katalog produk
Pada tahap ini kami mendiskusikan desain company profile dan katalog
produk yang sesuai disertai dengan pembuatan alamat email dan instagram.
7. Melakukkan onbording di beberapa marketplace
Pada tahapan ketujuh ini tim kami melakukan onbording di beberapa
marketplace yaitu, bhineka.com, ina-access dan idnstore.
8. Tahap yang terakhir kami melakukan kegiatan luring (offline) di beberapa
daerah untuk memperkenalkan produk kami.
Pada tahap ini team kami berkesempatan mengikuti kegiatan di kota Solo,
Denpasar dan Jakarta.

II.4. Jadwal Studi


Kegiatan pembelajaran di Yayasan Sekolah Ekspor terbagi menjadi tiga
kelas yaitu kelas pagi pk.07.00 – 10.00 WIB, kelas siang pk.14.00 – 17.00 WIB
dan kelas malam pk.19.00 – 22.00 WIB. Saya mengikuti kelas pagi pk.07.00 –
10.00 WIB. Berikut ini jadwal kegiatan saya di Yayasan Sekolah Ekspor :

19
Gambar 1. Jadwal kegiatan di Yayasan Sekolah Ekspor

Selain jadwal kegiatan pokok, kami juga sering mengikuti kegiatan webinar-
webinar yang di adakan oleh pihak yayasan sekolah ekspor nasional.

20
BAB III
MENJADI EKSPORTIR BARU 4.0

III.1 Potensi Ekspor Indonesia


Negera Indonesia seperti diceritakan oleh nenek moyang kita sejak dahulu
memang sudah terkenal akan kekayaan alam dan potensi yang terkandung di
dalamnya. Terbukti bangsa-bangsa asing silih berganti menjajah Indonesia dengan
alasan utama untuk mengeruk kekayaan alam di negeri tercinta ini. Dari pulau
Sabang sampai Merauke banyak sekali terdapat potensi kekayaan yang sangat
potensial untuk dikembangkan dan dipasarkan ke mancanegara.
Namun sangat disayangkan bahwa dengan berlimpahnya kekayaan alam
Indonesia masih sangat sedikit sekali yang memanfaatkannya untuk dipasarkan ke
mancanegara atau di ekspor. Nilai ekspor Indonesia di kawasan ASEAN masih
menduduki posisi ke-5. Keadaan ini berbanding terbalik dengan Singapura yang
secara geografis sangat terbatas wilayahnya mampu menduduki peringkat nomer
1 di ASEAN dalam hal ekspor.
Tentu hal ini menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi kita semua.
Bagaimana kita bisa menciptakan eksportir-eksportir baru yang dapat diandalkan
untuk mengoptimalkan bonus kekayaan alam dan demografi Indonesia. Hal ini
tentu akan memberikan efek yang berkelanjutan terhadap sektor lain. Dengan
harga produk ekspor yang cukup baik dipasar internasional akan meningkatkan
pendapatan para pengusaha ekspor yang mana didalamnya terbuka lapangan
pekerjaan baru dan mengurangi angka pengangguran.
Semakin pesatnya perkembangan teknologi juga harus dimanfaatkan secara
baik oleh para pengusaha ekspor kita. Kemudahan-kemudahan yang didapatkan
untuk memasarkan produk-produk terbaik Indonesia ke pasar global sudah
menjadi keharusan jika ingin bersaing di kancah internasional. Marketplace dan e-
commerce berlomba-lomba menjadikan diri mereka menjadi platform yang
bersahabat bagi para pelaku ekspor.
Jika dilakukan perhitungan, maka Indonesia sekurang-kurangnya
memerlukan 500.000 eksportir baru untuk memanfaatkan segala potensi yang

21
disediakan oleh alam nusantara yang luar biasa ini. Tidaklah berlebihan jika
harapan akan menjadi bangsa eksportir akan tercapai dengan massifnya warga
negara Indonesia menjadi eksportir terutama bagi para generasi muda. Ide-ide
kreatif akan muncul seiring dengan keingian pasar dunia yang semakin dinamis.

III.2. Sekolah Ekspor


Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang memiliki kemampuan
mengetahui dan memahami ekspor secara komperhensif, menyusun rencana
ekspor, memiliki kemampuan mengembangkan produk ekspor, mengembangkan
branding dan promosi ekspor, memulai melakukan kegiatan ekspor dan
mengembangkan bisnis ekspor, maka Sekolah Ekspor menginisiasi program
“Menjadi Eksportir Baru 4.0” pada program Magang dan Studi Independen
Bersertifikat tahun 2021.
Peserta yang diterima dalam Studi Independen Menjadi Eksportir Baru 4.0
akan mengikuti pengajaran ekspor melalui kerangka program dengan enam klaster
modul yaitu: memahami ekspor, menyusun rencana ekspor, mengembangkan
produk ekspor, mengembangkan branding dan promosi ekspor, memulai ekspor,
dan mengembangkan bisnis ekspor serta mengikuti kuliah ekspor secara daring
dari eksportir sukses, pimpinan perusahaan eksportir, duta besar, konjen, atase
perdagangan, kepala ITPC di luar negeri dll.
Tipe aktifitas yang dilakukan adalah campuran daring (online) dan luring
(offline) dengan lokasi daring atau online secara nasional dan khusus praktek
ekspor diberikan kesempatan pada sejumlah terbatas mahasiswa yang mendaftar
dan terpilih untuk mengikuti kegiatan secara luring atau offline di bootcamp dan
pameran di dalam dan luar negeri dengan beasiswa biaya akomodasi dan
transportasi. Untuk kriteria mahasiswa yang bisa mengikuti program ini adalah
mahasiswa yang berminat dan berasal dari program studi apapun strata-1 dan D-4
dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Setelah melewati kerangka program ini peserta diharapkan sudah mampu
melakukan praktek ekspor. Untuk maksud tersebut peserta diminta membuat
produk ekspor dalam satu tim beranggotakan 4 mahasiswa yang akan mendapat

22
dukungan biaya pembuatan produk termasuk kemasan, bahan promosi ekspor dan
ongkos kirim ke Jakarta sebesar satu juta rupiah per mahasiwa, yang kemudian
praktek memasarkan produknya pasar online melalui marketplace dan offline di
pameran produk ekspor di pusat perbelanjaan atau pameran dagang di dalam dan
luar negeri.
Dalam rangka mengaktifasi promosi dan penjualan di marketplace nasional
dan internasional, akan dilakukan pameran produk ekspor di dalam dan luar
negeri. Untuk pameran di luar negeri, direncanakan di Singapore atau negara lain
sesuai kesesuaian dengan protokol kesehatan dan kebijakan negara terkait
pandemi korona bekerjasama dengan perwakilan dagang RI di masing-masing
negara. Akan dipilih beberapa orang mahasiswa dari yang mendaftar dan
memenuhi kriteria keaktifan dan pestasi untuk hadir luring dengan mendapat
fasilitas biaya transportasi dan akomodasi. Untuk kegiatan harian di Sekolah
Ekspor terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Kegiatan pengajaran :
a. Kegiatan Pengajaran - Pemaparan Materi Pengajaran dilakukan dengan
30 modul yang mencerminkan 30 unit kompetensi yang dikelompokkan
dalam 6 klaster modul. Setiap modul terdiri atas beberapa aktivitas
yaitu:
1. Pengajaran synchronous dalam bentuk presentasi secara daring
yang disampaikan oleh guru ekspor berdurasi 2 jam.
2. Pengajaran synchronous dalam bentuk pembahasan studi kasus
secara daring yang disampaikan oleh guru ekspor berdurasi 2 jam.
3. Pengajaran asynchronous dengan menyaksikan video ekspor yang
ditempatkan di Sekolah Ekspor Learning System (SELS) berdurasi
30 menit.
4. Penulisan paper sesuai topik bahasan modul

b. Kegiatan Pengajaran - Kuliah Ekspor Secara periodik seluruh peserta


juga akan mengikuti kegiatan Kuliah Ekspor dari Export Expert berupa
sharing pengalaman dan pencerahan dari eksportir sukses, CEO, pejabat,

23
Duta Besar/Konjen, Atase Perdagangan, Kepala ITPC dll. Kuliah
Ekspor dilakukan secara daring sebanyak 100 kali, disampaikan dalam
format 1 jam sharing pengalaman, dilanjutkan dengan diskusi selama 1
jam difasilitasi Mentor.
c. Kegiatan Pengajaran - Praktikum Praktikum dengan sistem mentoring
dilakukan dengan 4 penugasan, yaitu :
1. Praktikum Pengembangan Ide Ekspor dan Produk Ekspor
2. Praktikum Penyusunan Rencana Ekspor
3. Praktikum Onboarding di Marketplace
4. Praktikum Onboarding di Direktori Ekspor
2. Kegiatan Bootcamp :
Dalam Bentuk New Exporter Summit Bootcamp ekspor bagi seluruh
mahasiswa peserta pada prinsipnya dilakukan secara daring atau online
dikombinasi dengan kegiatan luring bagi peserta terbatas di New Exporter
Summit Series 2021 di 3 kota yaitu: Bandung, Denpasar dan Jakarta.
3. Kegiatan praktek ekspor :
Kegiatan praktek ekspor diikuti oleh semua peserta dengan
mengembangkan produk ekspor dan mengikutsertakan pada pameran dan
bazaar di dalam negeri dan/atau luar negeri disesuaikan dengan protokol
kesehatan yang berlaku. Pengembangan produk ekspor dan bahan promosi
ekspor mendapat dukungan biaya. Produk atau Bahan Promosi Ekspor karya
mahasiswa peserta akan ditampilkan pada Pameran Produk Ekspor di dalam
dan luar negeri.
4. Kegiatan ujian mahasiswa :
Mahasiswa yang sudah menyelesaikan seluruh klaster modul pengajaran
pada program studi independen bersertifikat Menjadi Eksportir Baru 4.0
akan mengikuti beberapa ujian, yaitu :
1. Ujian Praktek Menyusun Rencana Ekspor
2. Ujian Praktek Mengembangkan Produk Ekspor
3. Ujian Praktek Onboarding di Marketplace
4. Ujian Praktek Onboarding di Direktori Ekspor

24
5. Ujian Praktek Promosi di Pameran Produk Ekspor
6. Penulisan Karya Tulis Akhir Menjadi Eksportir Baru
5. Aktifasi program :
1. Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
mendapat fasilitasi Onboarding di Marketplace Internasional di
Singapura termasuk biaya pengiriman barang ke Gudang Marketplace
di Singapura.
2. Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
mendapat fasilitasi transportasi dan akomodasi untuk praktek promosi
luring di Singapura dan/atau negara lain selama 2 hari menyesuaikan
dengan protokol kesehatan dan ketentuan terkait pandemi korona di
masing-masing negara.
3. Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
mendapat fasilitasi transportasi dan akomodasi untuk praktek promosi
luring selama 2 hari di pameran produk ekspor di SMESCO Jakarta
atau tempat lain.
4. Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
mendapat fasilitasi transportasi dan akomodasi untuk mengikuti
bootcamp atau new exporter summit secara luring.
6. Jenis dan level sertifikasi :
Ada tiga sertifikat yang bisa didapatkan oleh seorang mahasiswa peserta
program studi independen Menjadi Eksportir Baru 4.0, yaitu :
1. Sertifikat keikutsertaan
2. Sertifikat eksportir pemula
3. Sertifikat kompetensi

III.3. Amerta Global Export


Salah satu persyaratan kelulusan di Sekolah Ekspor adalah kewajiban
untuk membangun sebuah startup sebagai wahana untuk bisa melakukan
ekspor. Untuk maksud tersebut kami membentuk kelompok yang terdiri dari
4 orang dan berasal dari berbagai kampus dan lokasi yaitu Jakarta,

25
Tangerang, Yogyakarta dan Bali. Kami berkomunikasi melalui zoom untuk
menentukan nama startup, produk yang akan diekspor dan legalitas yang
diperlukan. Akhirnya kami bisa menentukan nama startup yang digunakan
yaitu AMERTA GLOBAL EXPORT.
Amerta Global Export berdiri pada bulan Agustus 2021 dan merupakan
bagian dari PT Citra Patena Mandiri yang sudah berdiri pada tahun 2019.
Fokus utama dari Amerta Global Export (AGE) adalah sebagai mitra
terpercaya dalam perdagangan internasional baik oleh suplier maupun buyer
dari mancanegara. Nama yang kami ambil berasal dari bahasa sansekerta
“merta” yang berarti mati dan “a” yang berarti tidak, sehingga bila
digabungkan menjadi “amerta” yang memiliki arti tidak mati atau abadi.
Filosofinya adalah bahwa bisnis kami bisa berkelanjutan terus (sustain) dan
mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Pada awalnya, produk atau komoditas yang kami angkat untuk
dipasrkan di mancanegara adalah abon lele yang bermitra dengan UKM di
daerah Tangerang. Namun mitra UKM kami belum memiliki settifikasi
yang diperlukan seperti sertifikat halal, PIRT, dan izin edar. Akhirnya kami
memutuskan untuk membatalkan kemitraan dan mencari mitra baru. Calon
mitra yang kedua adalah abon lele yang berada di daerah Madiun, Jawa
Timur. Calon mitra kami sudah memiliki kelengkapan sertifikasi yang
diperlukan. Kemudian kami memutuskan untuk membeli sample dari
mereka untuk diperbaiki kemasan dan tampilan agar lebih menarik di pasar
internasional. Di luar dugaan kami, setelah kami mengirimkan sejumlah
uang untuk membeli produk dan ongkos kirimn ternyata produk tidak
kunjung dikirimkan. Akhirnya kami memutuskan untuk mengganti mitra
UKM lain yaitu wedang uwuh dari Yogyakarta. Wedang uwuh yang kami
kembangkan adalah wedang uwuh yang sudah berbentuk bubuk
(konsentrat/instan) sehingga mudah untuk penyajiannya. Kami bersyukur
mitra UKM kami ini sudah memiliki sertifikasi yang diperlukan bahkan
sampai sertifikat international yaitu FDA (badan pengawas obat dan

26
makanan Amerika Serikat). Kami akhirnya membuat perjanjian kerja sama
(PKS) dengan mitra UKM tersebut.
Berikut ini beberapa langkah yang kami lakukan untuk membuat
produk wedang uwuh bisa menarik pembeli di pasar mancanegara :
1. Memenuhi persyaratan dan sertifikasi internasional
Keamanan produk merupakan suatu keharusan bagi siapapun yang
berminat untuk berbisnis produk olahan pangan. Untuk itu kami
pertama kali mengecek sertifikasi yang sudah dimiliki oleh mitra UKM
kami. Sertifikasi yang sudah dimiliki oleh mitra UKM kami yaitu :
a. Sertifikasi halal
b. Sertifikasi PIRT
c. Sertifikasi FDA (Amerika Serikat)

2. Branding, desain produk dan kemasan


Branding, desain produk dan kemasan adalah hal yang penting dan
berpengaruh selain produk itu sendiri. Kami memutuskan untuk
membuat brand baru sebagai faktor pembeda dari produk yang
dipasarkan di dalam negeri. Kami mengambil brand “Wedang Amerta”
sebagai perwujudan nama team sekolah ekspor kami. kemasan yang
baru agar lebih menarik di mancanegara. Untuk diketahui, mitra UKM
kami memiliki 7 varian produk wedang instan (bubuk) yaitu : wedang
uwuh, wedang gula asem, beras kencur, kunyit asem, bandrek, bajigur
dan wedang temulawak.
Desain kemasan yang kami gunakan adalah kemasan sachet 20
gram dan dikemas dalam box yang berisi 5 sachet. Alasan kami
menggunakan sachet adalah dalam segi kepraktisan penyajian dimana
hal tersebut sangat menjadi perhatian bagi konsumen di mancanegara.
Namun sebagai eksportir, kami juga terbuka untuk kemasan yang
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan buyer kami di luar negeri
teruatama jika mereka memiliki gerai toko yang tersebar di banyak

27
tempat. Kemasan alternatif yang bisa kami sediakan seperti kemasasan
standing pouch, dip (celup) dan bulk (1 kg atau lebih).

3. Mutu dan kualitas produk


Mutu dan kualitas produk adalah hal yang mutlak diperlukan dalam
merebut pasar mancanegara. Keharusan ini membuat mitra UKM kami
menjadi UKM terbaik di Yogyakarta pada tahun 2015. Hal ini tentu
saja membuata kami yakin bahwa produk-produk yang dihasilkan mitra
kami adalah produk-produk terbaik dan sangat layak di pasarkan di
mancanegara.
4. Mencari potential buyer dari luar negeri
Pembeli dari luar negeri tentu memliki kriteria produk yang akan
mereka beli. Mereka akan melihat standar kualitas yang tinggi sesuai
dengan keinginan mereka. Produk wedang Amerta memang kami
targetkan untuk bisa menembus pasar B2B di negara-negara Hongkong,
Taiwan, Malalysia dan Singapura karena faktor populasi pekerja migran
Indonesia di negara-negara tersebut. Selain itu Suriname menjadi target
market kami selanjutnya karena faktor kedekatan budaya Jawa, yaitu
orang-orang keturunan migran dari pulai Jawa menduduki populasi
nomer 3 terbesar di negara tersebut. Dan target market kami selanjutnya
adalah negara Eropa terutama Perancis dimana industri spa dan healthy
living menjadi trend dan gaya hidup tersendiri.
5. Melakukan promosi secara online maupun offline
Suatu produk diharapkan akan laku dipasaran dan menarik minat
banyak orang. Oleh sebab itu promosi wajib dilakukan agar orang leih
mengenal produk kita. Keuntungan di zaman sekarang adalah bahwa
semua promosi dapat dilakukan secara digital bahkan tanpa
meningalkan rumah sekalipun. Beberapa platform yang sudah kami
gunakan antara lain Instagram, facebook dan onboarding di beberapa
marketplace seperti Bhinneka.com, Beemarket, Alibaba dan Shoppe.

28
Untuk kegiatan promosi secara offline kami lakukan dengan
mengikuti pameran yang diadakan oleh Sekolah Ekspor di tiga kota
yaitu Solo, Denpasar dan Jakarta.

BAB IV
PENUTUP

IV.1. Kesimpulan
Pengalaman sendiri adalah guru baik namun pengalaman orang lain
menjadikan kita orang yang terbaik dengan belajar dari pengalaman orang lain
tersebut. Selama mengikuti Studi Independen Bersertifikat “Menjadi Eksportir
Baru 4.0” kami beruntung memiliki banyak mentor-mentor yang bukan hanya
berwawasan luas namun juga memiliki segudang pengalaman yang sangat
berguna bagi kami dalam memperdalam pengetahuan dan wawasan mengenai
ekspor. Selain itu terciptanya network dan komunitas ekspor yang memiliki
semangat dan keinginan yang sama yaitu memajukan perekonomian bangsa
melalui ekspor juga memberikan dampak yang sangat kuat. Berikut ini kami
sampaikan beberapa poin-poin kesimpulan pembelajaran selama kami mengikuti
program MSIB Sekolah Ekspor ini :
1. Menjadi eksportir muda sangat memungkinkan untuk dilakukan oleh
para mahasiswa sehingga dapat menciptakan peluang kerja,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan daya saing
bangsa Indonesia.
2. Sistem pembelajaran yang dilakukan sangat luar biasa karena kami
dididik oleh para praktisi, tenaga ahli, KADIN, duta besar, konsul
jendral RI di luar negeri dan atase perdagangan di ITPC luar negeri
yang mengerti betul seluk beluk perdagangan internasional dan segala
macam ketentuan-ketentuannya.
3. Kami diajarkan bagaimana memahami, menyusun rencana ekspor,
mengembangkan brand dan merancang produk ekspor, merancang

29
rantai pasok yang ideal, mengoptimalkan media sosial dan cara
memasarkan produk melalui platform marketplace yang sudah ada.
4. Kami belajar membuat kerja sama dengan UKM dan membuat
perjanjian kerja sama dengan mereka, kemudian memahami alur
pembiayaan ekspor yang aman dan terpercaya. Cara mencari buyer
lewat strategi marketing yang sudah diajarkan, bagaimana membuat
SEO dalam copywriting yang baik,konten yang baik dalam pemasaran
lewat pembelajaran Digital marketing

IV.2. Saran
Dalam mengikuti Studi Independen Bersertifikat “Menjadi Eksportir Baru
4.0” ini kami sudah banyak melakukan pembelajaran masing-masing materi,
namun tentu saja tidak semua hal pembelajaran sempurna dan tentu ada
kritikan yang membangun agar lebih baik lagi di masa mendatang. Masukan
yang bisa kami berikan yaitu :
1. Penentuan jadwal perkuliahan yang lebih terstruktur dan tidak
mendadak.
2. Materi yang diberikan agar lebih terperinci dan terstruktur sehingga
kami mendapatkan kejelasan arah pembelajarannya.
3. Penugasan berupa penulisan paper agar dikurangi karena ekspor
adalah hal yang praktikal sehingga tugas-tugas tersebut diharapkan
menunjang dan seiring dengan praktek ekspor.

30
Referensi
[1] M. K. Brunnermeier and D. Palia, “rincian ekspor PT INTECH
ANUGRAH INDONESIA,” Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., pp. 1–23,
2016.
[2] M. Kuliah and M. Kuliah, “PENGURUSAN DOKUMEN IMPORT
TEKSTIL OLEH PT DINAMIKA EXPRESSINDO CABANG SEMARANG,”
vol. 2, no. April, pp. 33–35, 2019.
[3] R. Hidayat, E. Poernomo, and M. Waluyo, “Bisnis Ekspor dan Impor,” CV.
Selembar Papyrus, pp. 1–205, 2018, [Online]. Available:
http://eprints.upnjatim.ac.id/7881/.
[4] E. Setiawan, R. F. Suwarman, A. Firmansyah, and M. D. Saputra,
“Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang serius di sektor ekonomi.,” J.
Abdimas Sang Buana, vol. 2, no. 1, p. 20, 2021.

31
Lampiran A. Term of Reference

Kegiatan Studi Independen Bersertifikat Menjadi Eksportir Baru 4.0


Periode Kegiatan 16 Agu 2021 - 15 Jan 2022 (5 bulan)
Jenis Kegiatan Online (daring) dan Offiline (luring) secara opsional
Studi independen bersertifikat menjadi eksportir baru 4.0 merupakan
kombinasi kuliah di luar kampus dengan 20 sks dan praktek ekspor riil
menjadi wirausaha global masa kini sebagai eksportir baru dengan
mengoptimalkan e-commerce. pada dasarnya program diadakan secara
online atau daring dengan kombinasi pada praktek ekspor dilakukan
kegiatan offline atau luring secara opsional bagi terbatas peserta yang
mendaftar. rangkaian kegiatan dalam program studi independen
menjadi eksportir baru 4.0 meliputi pembelajaran individu dan tugas
akhir dalam bentuk tim. aktivitas studi independen bersertifikat
Rincian Kegiatan
menjadi eksportir baru 4.0 terdiri atas rangkaian kegiatan: pengajaran,
bootcamp, praktek ekspor, dan ujian. mahasiswa peserta akan dibagi
dalam kelompok sesuai pilihannya yaitu menjadi eksportir baru atau
fasilitator ekspor ukm dengan prioritas sebagai:
1. eksportir produk pertanian
2. eksportir industri pangan olahan
3. eksportir produk industri kreatif
4. fasilitator ekspor yang ditujukan buat mahasiswa peserta yang punya
niat untuk menjadi pendamping ekspor buat ukm.
a. Kegiatan Pengajaran
Pemaparan Materi Pengajaran dilakukan dengan 30 modul yang
mencerminkan 30 unit kompetensi yang dikelompokkan dalam 6
klaster modul. Setiap modul terdiri atas beberapa aktivitas yaitu:
1) Pengajaran synchronous dalam bentuk presentasi secara daring yang
disampaikan oleh guru ekspor berdurasi 2 jam.
2) Pengajaran synchronous dalam bentuk pembahasan studi kasus
secara daring yang disampaikan oleh guru ekspor berdurasi 2 jam.
3) Pengajaran asynchronous dengan menyaksikan video ekspor yang
ditempatkan di Sekolah Ekspor Learning System (SELS) berdurasi 30
menit.
Kegiatan Pengajaran
4) Penulisan paper sesuai topik bahasan modul.

b. Kegiatan Pengajaran Kuliah Ekspor


Secara periodik seluruh peserta juga akan mengikuti kegiatan Kuliah
Ekspor dari Export Expert berupa sharing pengalaman dan pencerahan
dari eksportir sukses, CEO, pejabat, Duta Besar/Konjen, Atase
Perdagangan, Kepala ITPC dll.
Kuliah Ekspor dilakukan secara daring sebanyak 100 kali, disampaikan
dalam format 1 jam sharing pengalaman, dilanjutkan dengan diskusi
selama 1 jam difasilitasi Mentor.

32
c. Kegiatan Pengajaran
Praktikum Praktikum dengan sistem mentoring dilakukan dengan 4
penugasan, yaitu:

1) Praktikum Pengembangan Ide Ekspor dan Produk Ekspor


2) Praktikum Penyusunan Rencana Ekspor
3) Praktikum Onboarding di Marketplace
4) Praktikum Onboarding di Direktori Ekspor

2. KEGIATAN BOOTCAMP : Dalam Bentuk New Exporter Summit


Bootcamp ekspor bagi seluruh mahasiswa peserta pada prinsipnya
dilakukan secara daring atau online dikombinasi dengan kegiatan
luring bagi peserta terbatas di New Exporter Summit Series 2021 di 3
kota yaitu: Bandung, Denpasar dan Jakarta

3. KEGIATAN PRAKTEK EKSPOR


Kegiatan praktek ekspor diikuti oleh semua peserta dengan
mengembangkan produk ekspor dan mengikutsertakan pada pameran
dan bazaar di dalam negeri dan/atau luar negeri disesuaikan dengan
protokol kesehatan yang berlaku. Pengembangan produk ekspor dan
bahan promosi ekspor mendapat dukungan biaya. Produk atau Bahan
Promosi Ekspor karya mahasiswa peserta akan ditampilkan pada
Pameran Produk Ekspor di dalam dan luar negeri.

4. KEGIATAN UJIAN
Mahasiswa yang sudah menyelesaikan seluruh klaster modul
pengajaran pada program studi independen bersertifikat Menjadi
Eksportir Baru 4.0 akan mengikuti beberapa ujian, yaitu:
1) Ujian Praktek Menyusun Rencana Ekspor
2) Ujian Praktek Mengembangkan Produk Ekspor
3) Ujian Praktek Onboarding di Marketplace
4) Ujian Praktek Onboarding di Direktori Ekspor
5) Ujian Praktek Promosi di Pameran Produk Ekspor
6) Penulisan Karya Tulis Akhir Menjadi Eksportir Baru

5. AKTIVASI PROGRAM
1) Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
mendapat fasilitasi Onboarding di Marketplace Internasional di
Singapura termasuk biaya pengiriman barang ke Gudang Marketplace
di Singapura
2) Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
mendapat fasilitasi transportasi dan akomodasi untuk praktek promosi
luring di Singapura dan/atau negara lain selama 2 hari menyesuaikan
dengan protokol kesehatan dan ketentuan terkait pandemi korona di
masing-masing negara.
3) Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan

33
mendapat fasilitasi transportasi dan akomodasi untuk praktek promosi
luring selama 2 hari di pameran produk ekspor di SMESCO Jakarta
atau tempat lain
4) Mahasiswa terpilih dan memenuhi persyaratan hingga 50 orang akan
mendapat fasilitasi transportasi dan akomodasi untuk mengikuti
bootcamp atau new exporter summit secara luring. B. JENIS DAN
LEVEL SERTIFIKASI Ada tiga sertifikat yang bisa didapatkan oleh
seorang mahasiswa peserta program studi independen Menjadi
Eksportir Baru 4.0, yaitu: Sertifikat Keikutesertaan, Sertifikat Eksportir
Pemula, dan Sertifikat Kompetensi.

Lampiran B. Log Activity

34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
Lampiran C. Dokumen Teknik

62
63

Anda mungkin juga menyukai