DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKEMBAR
Jalan Pelabuhan II km 18 telepon: (0266) 321139 e-mail : pkmcikembar@ mail!com
"acebook: Pu#ke#ma# $ikembar %ecamatan $ikembar-ko&e po# '31
MEMUTUSKAN
2itetapkan di : 0ukabumi
Pada tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS CIKEMBAR+
mar
LAMPIRAN I
'6P # 07" '6P7L7 P#2. P 0'60+70
C-'6+B7
"omor :
#anggal :
Sk pengendalian & pembuangan limbah B3 8.5.2.2 Page 2 of 13
PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA , BERACUN B
1. Pen*# ) )#n
Puskesmas dengan berbagai kegiatannya menghasilkan limbah yang saat ini
mulai disadari dapat menimbulkan gangguan kesehatan akibat bahan yang
terkandung didalamnya dan menjadi mata rantai penyebab penyakit, selain itu
juga dapat menjadi sumber pencemaran lingkungan udara, air dan tanah.
Limbah non medis dihasilkan oleh ruang administrasi, ruang konseling terpadu,
ruang penda8taran, ruang rekam medis dan lain lain.
2. Pen$e % #n
#. L !"# ada1ah sisa suatu usaha dan9atau kegiatan;
. Ke" #'#n
. T) )#n
# L !"# "en*# %# #! .
Limbah benda tajam adalah limbah yang memiliki sudut tajam, sisi,
ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit.
Contoh :
-
<arum hipodermik
-
Perlengkapan intra=ena
-
pipet pasteur
-
pecahan gelas
-
pisau bedah
-
dll
Limbah benda tajam mempunyai potensi dan dapat menyebabkan cidera
melalui sobekan atau tusukan. Limbah benda tajam mungkin
terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi dan
beracun, bahan citotoksik atau radioakti8.
0ecara umum jarum disposible tidak dipisahkan dari syringe atau
perlengkapan lain setelah digunakan. Cliping, bending atau breaking
jarum jarum untuk membuatnya tidak biasa digunakan sangat
disarankan karana menyebabkan accidental inoculation. Prosedur
tersebut dalam beberapa hal perlu diperhatikan kemungkinan
dihasilkan aerosol. +enutup jarum dengan kap dalam keadaan tertentu
barangkali bisa diterima, misalnya dalam penggunaan bahan radioakti8
dan untuk pengumpulkan gas darah.
Limbah golongan ini ditempatkan dalam kontainer yang tahan tusukan
dan diberi label dengan benar untuk meghindari kemungkinkan cidera
saat proses pengumpulan dan pengangkatan limbah tersebut. 2an pada
proses akhir dimusnahkan dengan incenerator.
e. L !"# ;# !#(
Limbah 8armasi berasal dari:
- >bat obatan kadaluarsa
- >bat obatan yang terbuang karena batch yang tidak memenuhi spesi8ikasi
atau kemasan yang terkontaminasi
- >bat obatan yang dikembalikan oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat
-
'eseimbangan campuran antara limbah plastik dan non plastik untuk
pembakaran dengan incenerator akan membantu pencapaian
pembakaran sempurna mengurangi biaya operasi incenerator. Pembakaran
- terbuka sejumlah besar plastik tidak diperbolehkan
karena akan menghasilkan pemaparan pada operator dan masyarakat
umum.
-
'omposisi kimia limbah beracun sesuai dengan kemajuan tehnologi
sehingga produk racun potensial dari pembakaran mungkin juga berubah.
'arena itu perlu dilakukan updating dan peninjauan kembali strategi
penanganan limbah plastik ini.
-
#ampaknya limbah plastik yang dihasilkan dari unit pelayanan kesehatan
akan meningkat. ?olume yang begitu besar memerlukan pertimbangan
dalam pemisahan sampah plastik setelah aman sebaiknya diupayakan daur
ulang.
B. Pen#!&)n$#n
0arana penampungan harus memadai, letak lokasi yang tepat, aman dan
hygienis. 0tandarisasi kantong pada limbah klinis dapat dilakukan dengan
pembedaan warna maupun dengan label, hal ini diperlukan agar
menghindari kesalahan petugas dalam pengelolaan. 'eseragaman standar
kantong dan kontainer limbah mempunyai keuntungan sebagai berikut :
C. Pen$#n$')%
2alam strategi pembuangan limbah Puskesmas hendaknya memasukkan
prosedur pengangkutan limbah internal dan eksternal bila memungkinkan.
Pengangkutan internal biasanya berawal dari titik penampungan ke onsite
incenerator dengan kereta dorong. Peralatan tersebut harus diberi label
dan dibersihkan secara reguler dan hanya digunakan untuk mengangkut
sampah. 0etiap petugas hendaknya diberikan 7P2 4 7lat Pelindung 2iri 5
khusus.
Pengangkutan sampah klinik dan yang sejenis ketempat pembuangan
diluar memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan harus diikuti oleh
seluruh petugas yang terlibat. Prosedur tersebut harus memenuhi
peraturan angkut lokal. Bila limbah klinis dan yang sejenis diangkut
dengan konteiner khusus, kuat dan tidak
D. Pe!)(n# #n
-ncenerator digunakan untuk menjelaskan proses pembakaran yang
dilaksanakan dalam ruang ganda incenerator yang mempunyai mekanisme
pemantauan secara ketat dan pengendalian parameter pembakaran.
Limbah yang com usti le dapat dibakar bila incenerator tepat tersedia, bila
tidak akan merusak dinding ruang incenerator. esidu dari incenerator 9 abu
biasa dibuang langsung ke land8ill, namun tidak untuk residu yang
mengandung logam berat.
E. Pe%)$#( %e '# % :
1. 0anitarian
(. Petugas laboratorium
). Paramedis
. Petugas kebersihan
D $. U!#
Pembina
"-P 1$*)&(1)1$$&1&1&&1