Anda di halaman 1dari 7

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP- 51/MENLH/10/1995 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN

INDUSTRI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menim !n" : a. bahwa untuk melestarikan lingkungan hidup agar tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya perlu dilakukan pengendalian terhadap pembuangan limbah cair ke lingkungan; b. bahwa kegiatan industri mempunyai potensi menimbulkan pencemaran lingkungan hidup, oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian terhadap pembuangan limbah cair dengan menetapkan Baku Mutu Limbah Cair; c. bahwa untuk melaksanakan pengendalian pencemaran air sebagaimana telah ditetapkan dalam Pasal ! Peraturan Pemerintah "omor #$ %ahun &&$ tentang Pengendalian Pencemaran 'ir, perlu ditetapkan lebih lan(ut dengan )eputusan Menteri "egara Lingkungan *idup tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi )egiatan +ndustri; Men"in"!# : . ,ndang-undang .angguan /*inder 0rdonnantie1 %ahun &#2. 3tbl. "omor ##2, setelah diubah dan ditambah terakhir dengan 3tbl. &4$ "omor 4!$1;

#. ,ndang-undang "omor ! %ahun &54 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di 6aerah /Lembaran "egara %ahun &54 "omor 78, %ambahan Lembaran "egara "omor 7$751; 7. ,ndang-undang "omor %ahun &54 tentang Pengairan /Lembaran "egara %ahun &54 "omor 2!, %ambahan Lembaran "egara "omor 7$421; 4. ,ndang-undang "omor 4 %ahun &8# tentang )etentuanketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan *idup /Lembaran "egara %ahun &8# "omor #, %ambahan Lembaran "egara "omor 7# !1; !. ,ndang-undang "omor ! %ahun &84 tentang Perindustrian /Lembaran "egara %ahun &84 "omor ##, %ambahan Lembaran "egara "omor 7#!51; 2. ,ndang-undang "omor & %ahun &8! tentang Perikanan /Lembaran "egara %ahun &8! "omor 42, %ambahan Lembaran "egara "omor 7#&&1;
45

5. Peraturan Pemerintah "omor ## %ahun &8# tentang %ata Pengaturan 'ir /Lembaran "egara %ahun &8# "omor 75, %ambahan Lembaran "egara "omor 7##!1; 8. Peraturan Pemerintah "omor #$ %ahun &&$ tentang Pengendalian Pencemaran 'ir /Lembaran "egara %ahun &&$ "omor #4, %ambahan Lembaran "egara "omor 74$&1; &. Peraturan Pemerintah "omor 7! %ahun && tentang 3ungai /Lembaran "egara %ahun && "omor 44, %ambahan Lembaran "egara "omor 744!1; $. Peraturan Pemerintah "omor ! %ahun &&7 tentang 'nalisis Mengenal 6ampak Lingkungan /Lembaran "egara %ahun &&7 "omor 84, %ambahan Lembaran negara "omor 7!781; . )eputusan Presiden 9epublik +ndonesia "omor &2:M tahun &&7 tentang Pembentukan )abinet Pembangunan ;+; #. )eputusan Presiden 9epublik +ndonesia "omor 44 %ahun &&7 tentang %ugas Pokok, <ungsi dan %ata )er(a menteri "egara 3erta 3usunan 0rganisasi 3taf Menteri "egara; 7. )eputusan Presiden 9epublik +ndonesia "omor 55 %ahun &&4 tentang Badan Pengendalian 6ampak Lingkungan. MEMUTUSKAN: Mene#!$%!n : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN INDUSTRI& P!'!( 1 6alam )eputusan menteri ini yang dimaksud dengan : . +ndustri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah (adi, dan:atau barang (adi men(adi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri; baku Mutu Limbah Cair +ndustri adalah batas maksimum limbah cair yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan; Limbah cair adalah limbah dalam wu(ud cair yang dihasilkan oleh kegiatan industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan; Mutu Limbah Cair adalah keadaan limbah cair yang dinyatakan dengan debit, kadar dan beban pencemaran;

#. 7.

4.

46

!. 2. 5. 8. &.

6ebit Maksimum adalah debit tertinggi yang masih diperbolehkan dibuang ke lingkungan; )adar Maksimum adalah kadar tertinggi yang masih diperbolehkan dibuang ke lingkungan; Beban Pencemaran Maksimum adalah beban tertinggi yang masih diperbolehkan dibuang ke lingkungan; Menteri adalah Menteri yang ditugaskan mengelola lingkungan hidup; Bapedal adalah Badan Pengendalian 6ampak Lingkungan;

$. .ubernur adalah .ubernur )epala 6aerah %ingkat +, .ubernur kepala 6aerah )husus +bukota atau .ubernur )epala 6aerah +stimewa. P!'!( ) / 1 Baku mutu Limbah cair untuk (enis industri : . #. 7. 4. !. 2. 5. 8. &. 3oda kostik:klor adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran ' + dan Lampiran B +; Pelapisan logam adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' ++ dan Lampiran B ++; Penyamakan kulit adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' +++ dan Lampiran B +++; Minyak sawit adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' +; dan Lampiran B +;; Pulp dan kertas adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' ; dan Lampiran B ;; )aret adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' ;+ dan B ;+; .ula adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' ;++ dan Lampiran B ;++; %apioka adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' ;+++ dan Lampiran B ;+++; %ekstil adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' += dan Lampiran B +=;

$. Pupuk urea:nitrogen adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' = dan Lampiran B =; . >thanol adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' =+ dan Lampiran B =+; #. Mono 3odium .lutamate /M3.1 adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' =++ dan Lampiran B =++; 7. )ayu lapis adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' =+++ dan Lampiran B =+++;

47

4.

3usu, makanan yang terbuat dari susu adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' =+; dan Lampiran B =+;;

!. Minuman ringan adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' =; dan Lampiran B =;; 2. 3abun, diter(en dan produk-produk minyak nabati adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' =;+ dan Lampiran B =;+; 5. Bir adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' =;++ dan Lampiran B =;++; 8. Baterai sel kering adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' =;+++ dan Lampiran B =;+++; &. Cat adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' =+= dan Lampiran B =+=; #$. <armasi adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' == dan Lampiran B ==; # . Pestisida adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' ==+ dan Lampiran B ==+. /#1 Baku Mutu Limbah Cair bagi (enis-(enis industri sebagaimana dimaksud dalam ayat / 1 pasal ini, ditetapkan berdasarkan beban pencemaran dan kadar, kecuali (enis industri pestisida formulasi pengemasan sebagaimana dimaksud dalam ayat / 1 butir #$ dan butir # pasal ini ditetapkan berdasarkan kadar. /71 Bagi (enis-(enis kegiatan industri sebagaimana dimaksud dalam ayat / 1 pasal ini yang : a. telah beroperasi sebelum dikeluarkannya keputusan ini, berlaku Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana tersebut dalam Lampiran ' dan wa(ib memenuhi Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana tersebut dalam Lampiran B selambat-lambatnya tanggal ?anuari tahun #$$$ tahap perencanaannya dilakukan sebelum dikeluarkannya keputusan ini, dan beroperasi setelah dikeluarkannya keputusan ini, berlaku Baku Mutu Limbah Cair Lampiran ' dan wa(ib memenuhi baku Mutu Limbah Cair Lampiran B selambat-lambatnya tanggal ?anuari tahun #$$$.

b.

/41 Bagi (enis-(enis kegiatan industri sebagaimana dimaksud dalam ayat / 1 pasal ini yang tahap perencanaannya dilakukan dan beroperasi setelah dikeluarkannya keputusan ini, maka berlaku baku mutu limbah cair sebagaimana tersebut dalam Lampiran B. /!1 Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana tersebut dalam Lampiran )eputusan ini setiap saat tidak boleh dilampaui. /21 Perhitungan tentang debit limbah cair maksimum dan beban pencemaran maksimum adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran 6 keputusan ini.

48

/51 Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana dimaksud dalam ayat / 1 pasal ini ditin(au secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun. P!'!( * / 1 Menteri setelah berkonsultasi dengan Menteri lain dan:atau pimpinan lembaga pemerintah nondepartemen yang bersangkutan menetapkan Baku Mutu Limbah Cair untuk (enis-(enis industri di luar (enis-(enis industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal # ayat / 1. /#1 3elama Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana dimaksud dalam ayat / 1 pasal ini belum ditetapkan, .ubernur dapat menggunakan Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana tersebut dalam Lampiran C )eputusan ini. /71 .ubernur dapat melakukan penyesuaian (umlah parameter sebagai yang dimaksud dalam ayat /#1 pasal ini, setelah mendapat persetu(uan Menteri. /41 .ubernur dapat menetapkan parameter tambahan diluar parameter yang tercantum dalam Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana tersebut dalam lampiran ' dan B )eputusan ini, setelah mendapat persetu(uan Menteri. /!1 Menteri memberikan tanggapan dan :atau persetu(uan selambat-lambatnya dalam (angka waktu 7$ /tiga puluh1 hari ker(a terhitung se(ak tanggal diterimanya permohonan sebagai dimaksud dalam ayat /71 dan ayat /41 pasal ini. /21 'pabila dalam (angka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat /!1 pasal ini, tidak diberikan tanggapan dan:atau persetu(uan , maka permohonan tersebut dianggap disetu(ui. P!'!( + / 1 .ubernur dapat menetapkan Baku Mutu Limbah Cair lebih ketat dari ketentuan sebagaimana tersebut dalam Lampiran )eputusan ini. /#1 'pabila .ubernur tidak menetapkan Baku Mutu Limbah Cair lebih ketat atau sama dengan Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana tersebut dalam Lampiran )eputusan ini, maka berlaku Baku Mutu Limbah Cair dalam )eputusan ini. P!'!( 5 'pabila analisis mengenai dampak lingkungan kegiatan industri mensyaratkan Baku Mutu Limbah Cair lebih ketat dari Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, maka untuk kegiatan industri tersebut ditetapkan Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana yang dipersyaratkan oleh analisis mengenai dampak Lingkungan. P!'!( ,

49

3etiap penanggung (awab kegiatan industri sebagaimana dimaksud dalam pasal # ayat / 1 )eputusan ini wa(ib : a. melakukan pengelolaan limbah cair sehingga mutu limbah cair yang dibuang ke lingkungan tidak melampaui Baku Mutu Limbah Cair yang telah ditetapkan; membuat saluran pembuangan limbah cair yang kedap air sehingga tidak ter(adi perembesan limbah cair ke lingkungan; memasang alat ukur debit atau la(u alir limbah cair dan melakukan pencatatan debit harian limbah cair tersebut; tidak melakukan pengeceran limbah cair, termasuk mencampurkan buangan air bekas pendingin ke dalam aliran pembuangan limbah cair; memeriksakan kadar parameter Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana tersebut dalam Lampiran )eputusan ini secara periodik sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan; memisahkan saluran pembuangan limbah cair dengan saluran limpahan air hu(an; melakukan pencatatan produksi bulanan senyatanya; menyampaikan laporan tentang catatan debit harian, kadar parameter Baku Mutu Limbah Cair, produksi bulanan senyatanya sebagaimana dimaksud dalam huruf c, e, g sekurang-kurangnya tiga bulan sekali kepada )epala Bapedal, .ubernur, instansi teknis yang membidangi industri lain yang dianggap perlu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. P!'!( Persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal ! )eputusan ini dan Persyaratan Pasal #2 Peraturan Pemerintahan "omor #$ %ahun &&$ tentang Pengendalian Pencemaran 'ir wa(ib dicantumkan dalam i@in ,ndang-undang .angguan /*inder 0rdonnantie1. P!'!( . 'pabila (enis-(enis kegiatan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal # ayat / 1 telah ditetapkan sebelum keputusan ini : a. Baku Mutu Limbah Cairnya lebih ketat atau sama dengan Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana tersebut dalam Lampiran )eputusan ini dinyatakan tetap berlaku; Baku Mutu Limbah Cairnya lebih longgar dari pada Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana tersebut dalam Lampiran )eputusan ini wa(ib disesuaikan dengan Baku Mutu Limbah cair dalam keputusan ini selambat-lambatnya /satu1 tahun setelah ditetapkannya keputusan ini.

b. c. d. e.

f. g. h.

b.

50

P!'!( 9 6engan berlakunya keputusan ini, maka )eputusan Menteri "egara )ependudukan dan Lingkungan *idup "omor : )>P- $7:M>")L*:++: && tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi )egiatan Aang 3udah Beroperasi dinyatakan tidak berlaku lagi. P!'!( 10 )eputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Di tetapkan di : Pada tanggal : Jakarta 23 Oktober 1995

Menteri Negara ingk!ngan "id!p# ttd# $ar%ono &!'!(aat(ad)a $alinan 'e'!ai dengan a'lin*a +'i'ten ,- Menteri Negara ingk!ngan "id!p .idang Penge(bangan Penga%a'an dan Pengendalian# ttd "a(bar Martono

51

Anda mungkin juga menyukai