Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Pemikiran


Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perkembangan
dan perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan
nasional termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang
mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut.
Atas dasar tuntutan mewujudkan masyarakat seperti itu diperlukan upaya
peningkatan mutu pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup
pemgembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlak,
budi pekerti, perilaku, pemgetahuan, kesehatan, keterampilan dan seni. Pengembangan
aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan
hidupyangn diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan
hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil di masa datang. Dengan demikian, peserta didik
memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang dikembangkan melalui
pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Oleh
karena itu diperlukan penyempurnaan Program Kerja Kurikulum Sekolah yang berbasis
pada kompetensi peserta didik.
Program Kerja Kurikulum adalah seperangkat renacan dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan SMP Bahauddin Taman.
Sesuai dengan pengertian tersebut, Program Kerja Kurikulum tahun 2018/2019 berisi
seperangkat rencana dan pengaturan tentang program yang diberlakukan untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan SMP Bahauddin Taman.
Penyusunan Program Kerja Bidang Kurikulum merupakan upaya penting dan
sangat strategis, sebab bidang kurikulum secara langsung terkait dengan proses
pendidikan (pembelajaran) sebagai bagian terpenting dari keberadaan suatu sekolah.
Maksud disusunnya Program Kerja ini adalah diharapkan dapat bermanfaat antara lain
sebagai berikut :
1. Memberikan arah yang jelas dalam suatu usaha mempersiapkan dan
menyelenggarakan proses pembelajaran
2. Mengkondisikan personal yang bertugas sebagai tenaga guru maupun pembantu
pelaksana penyelenggaraan pendidikan
3. Memberikan kemudahan dalam mengidentifikasi hambatan-hambatan yang mungkin
muncul dalam proses pembelajaran
4. Dapat menjadi pedoman kerja dalam usaha mempersiapkan dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah
5. Merupakan dokumen penting yang menjadi acuan, rujukan, tolok ukur atau pegangan
dalam upaya penyelenggaraan proses pembelajaran
1.2 Landasan Program
Sebagai landasan operasional dalam penyusunan Program Kerja Bidang Kurikulum
di SMP Bahauddin Taman adalah :
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
2. PP No. 19 Tahun 2009 diubah dengan PP No. 32 Tahun 2012, dan diubah dengan PP
No. 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
3. PP No. 17 Tahun 2010 diubah dengan PP No. 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP.
5. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang KTSP.
6. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Pengembangan Muatan Lokal.
7. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran SMP.
8. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang SKL.
9. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi.
10. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
11. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
12. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD pelajaran.
13. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Wajib
Bahasa Daerah.
14. Peraturan Bupati Sidoarjo No. 63 Tahun 2011 tentang Muatan Lokal Wajib BTQ.
15. Rapat Dewan Guru Tanggal 12 Juli 2018
1.3 Tujuan dan Sasaran Program
Program Kerja Bidang Kurikulum ini disusun dengan tujuan antara lain :
1. Untuk menyebarkan kegiatan pokok dan acuan dalam penyelenggaraan kurikulum di
SMP Bahauddin Taman Tahun 2018/2019
2. Sebagai pedoman kerja bagi Kepala Sekoah yang didelegasikan kepada Urusan
Kurikulum dalam menjabarkan pelaksanaan kegiatan
3. Untuk menentukan arah yang jelas dalam melaksanakan berbagai kegiatan baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler
4. Agar kegiatan penyelenggaraan pembelajaran tahun 2018/2019 lebih terarah,
terencana, tertib dan lancar
5. Untuk menunjang usaha sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan, diantaranya
tertib administrasi, optimalisasi proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler
6. Agar kegiatan pembelajaran dapat terlaksana secara efektif dan efisien
7. Agar seluruh rangkaian kegiatan proses pembelajaran dapat dijadikan bahan perbaikan
di tahun yang akan datang
Program Kerja Bidang Kurikulum ini sengaja dibuat dengan sasaran adalah :
1. Bagi Waka Bidang Kurikulum sebagai langkah awal perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan kepada Kepala Sekolah
2. Bagi Kepala Sekolah sebagai salah satu instrumen penilaian kinerja Waka Bidang
Kurikulum dan proses pembelajaran pada umumnya
3. Bagi para guru sebagai acuan dan pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran penilaian dan remedial
4. Bagi Komite Sekolah dalam rangka memberikan masukan demi peningkatan mutu
pendidikan
5. Bagi Pengawas dalam rangka memudahkan fungsi pembinaan dan kontrol dalam
proses pembelajaran
BAB II
KEADAAN DAN KONDISI SEKOLAH

2.1 Keadaan Siswa/Peserta Didik


Secara terperinci keadaan peserta didik Tahun 2018/2019 adalah sebagai berikut:

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah


7.1 26 10 36
7.2 18 18 36
7.3 29 11 40
7.4 26 14 40
7.5 26 14 40
7.6 24 13 37
Jumlah 149 80 229
8.1 22 14 36
8.2 20 11 31
8.3 15 16 31
8.4 19 12 31
8.5 24 9 33
8.6 16 12 28
Jumlah 116 74 190
9.1 22 14 36
9.2 24 14 38
9.3 23 14 37
9.4 23 14 37
9.5 21 16 37
9.6 24 15 39
Jumlah 137 87 224

2.2 Keadaan Guru


Keadaan Guru SMP Bahauddin Taman berdasarkan kebutuhan dari sejumlah 18 kelas yang
ada, maka sudah mencukupi sesuai kebutuhan yaitu :
Kepala Sekolah = 1 orang
Guru Tetap = 28 orang
Guru Tidak Tetap = 20 orang
Jumlah Semua = 48 orang
Berdasarkan analisis kebutuhan, kelebihan dan kekurangan Guru Tetap/GTT
berdasarkan sejumlah mata pelajaran dan jumlah kelas adalah sebagai berikut

No. Guru Mapel Kebutuhan Yang Ada Kelebihan Kekurangan Ket.


1. PAI (Aqidah) 3 2 1
2. PAI (Fiqih) 3 3
3. PPKn 3 2 1
4. B. Indonesia 3 3
5. Matematika 3 4 1
6. IPA 3 7 4
7. IPS 3 3
8. B. Inggris 3 4 1
9. Seni Budaya 3 2 1
10. PJOK 3 2 1
11. Prakarya 3 2 1
12. B. Jawa 3 2 1
13. Qurdits 3 4 1
14. Aswaja 3 3
15. SKI 3 1 2
16. B. Arab 3 4 1

2.3 Sarana dan Prasarana Pembelajaran


Sejak berdirinya (tahun ....) SMP Bahauddin Taman kondisi sarana dan prasarana
pembelajaran yang dimiliki terus mengalami perubahan, berupa perbaikan-perbaikan
(rehabilitasi), penambahan dan penataan.
Secara garis besar sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Bahauddin Taman
sampai awal tahun pelajaran 2018/2019 adalah sebagai berikut :
1) Letak Sekolah
Gedung SMP Bahauddin Taman terletak di Jalan Ngelom I/123 Kecamatan Taman
Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur. Luas tanah yang dimiliki .... meter persegi,
dengan batas-batas antara lain :
- Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Raya Ngelom (Puskesmas Taman)
- Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Brantas (Karang Pilang)
- Sebelah Timur berbatasan dengan Perkampungan Ngelom
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Pasar Taman
2) Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang tersedia di SMP Bahauddin Taman tersebut di bawah ini.
- Ruang belajar
- Laboratorium IPA
- Laboratorium Komputer
- Laboratorium Bahasa
- Ruang perpustakaan
- Ruang Usaha Kesehatan Sekolah
- Ruang Guru
- Ruang Kepala Sekolah
- Ruang Wakil Kepala Sekolah
- Ruang Bimbingan Konseling
- Ruang Tata Usaha
- Masjid
- Ruang OSIS
- Kamar mandi Guru dan Karyawan
- Kamar mandi Siswa
- Lapangan olahraga
- Tempat parkir
- Kantin
- Gudang
- Aula

2.4 Prestasi Akademik


Prestasi Akademik yang pernah diperoleh SMP Bahauddin Taman adalah sebagai
berikut :
No
Nama Siswa Jenis Lomba Prestasi Tingkat Ket.
.
1. Edo Pradana Pencak Silat Juara 1 Kabupaten
Tanding
Kejuaraan O2SN
2 Abdul Ghofur Pencak Silat Juara 2 Kabupaten
Tunggal
Kejuaraan O2SN
BAB III
ADMINISTRASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

3.1 Kurikulum
Di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar isi
dan standar kompetensi kelulusan, serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat
oleh BSNP dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan pendidikan tertentu (PP RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 5 ayat 2). Standar isi memuat administrasi struktur kurikulum, beban belajar dan
kalender akademik.
3.1.1 Administrasi Struktur Kurikulum SMP Bahauddin Taman
Struktur Kurikulum SMP Bahauddin Taman meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai
dengan Kelas IX disajikan sebagai berikut:
Struktur Kurikulum 2013 SMP Bahauddin Taman.
ALOKASI WAKTU
KOMPONEN BELAJAR PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A (wajib):

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3

3. Bahasa Indonesia 6 6 6

4. Matematika 5 5 5

5. Ilmu pengetahuan Alam 5 5 5

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

7. Bahasa Inggris 4 4 4

Kelompok B (mulok):

1.Seni Budaya 2* (3) 2* (3) 2* (3)

2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3

3. Prakarya 2 2 2

4. Bahasa Daerah (Jawa) 2 2 2


ALOKASI WAKTU
KOMPONEN BELAJAR PER MINGGU
VII VIII IX
5. Baca Tulis Al-Qur’an 2 2 2

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 41 41 41


Ket: * = terjadi penambahan maupun pengurangan alokasi waktu

Struktur Kurikulum Kekhasan

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen
VII VIII IX
Kelompok C (Mata Pelajaran Kekhasan):
1. Aswaja 1 1 1
2. SKI 1 1 1
3. Bahasa Arab 2 2 2
Jumlah 4 4 4
Keterangan:
Aswaja = Ahlussunnah Waljama’ah dan Ke-NU-an
SKI = Sejarah Kebudayaan Islam

Jumlah Struktur Kurikulum dan Kurikulum Kekhasan

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen
VII VIII IX
Tabel 1 41 41 41
Tabel 2 4 4 4
Jumlah seluruhnya 45 45 45

3.1.2 Beban Belajar


Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan
dengan menggunakan sistem paket. Satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB,
SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori standar menggunakan sistem paket
atau dapat menggunakan sistem kredit semester. Satuan pendidikan
SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori mandiri menggunakan sistem kredit
semester.
Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem
paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikanyang peserta didiknya diwajibkan mengikuti
seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk
setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan
pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan
dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan
tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka
per jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan sebagai
berikut :
a. SD/MI/SDLB berlangsung selama 35 menit,
b. SMP/MTs/SMPLB berlangsung selama 40 menit,
c. SMA/MA/SMALB/SMK/MAK berlangsung selama 45 menit
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan
adalah sebagai berikut :
a. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SD/MI/SDLB :
1) Kelas I s.d. III adalah 29 s.d. 32 jam pembelajaran
2) Kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran
b. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMP/MTs/SMPLB
adalah 34 jam pembelajaran
c. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK adalah 35 s.d. 39 jam pembelajaran

Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap satuan pendidikan
adalah sebagai berikut :
Satu jam Jumlah Minggu Jumlah
pemb. jam efektif Waktu jam per
Satuan pendidikan Kelas tatap pemb. per pemb. per tahun
muka Per tahun tahun (@ 60
(menit) minggu ajaran menit)
884 – 1064
jam pemb
I – III 35 26 – 28 34 – 38 (30940 – 516 – 621
37240
menit)
SD/MI/SDLB*) 1088 –
1216 jam
pemb
IV – VI 35 32 34 – 38 635 – 709
(38080 –
42560
menit)
1088 –
1216 jam
pemb
SMP/MTs/SMPLB*) VII – IX 40 32 34 - 38 725 – 811
(43250 –
48640
menit)
1292 –
1482 jam
pemb 969 –
SMA/MA/SMALB*) X – XII 45 38 – 39 34 - 38
(58140 – 1111,5
66690
menit)
*) untuk SDLB, SMPLB, SMALB alokasi waktu jam pembelajaran tatap muka
dikurangi 5 menit
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur
ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur
sendiri oleh peserta didik.
Beban belajarpenugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri
dari :
1) Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
pseserta didik pada SD/MI/SDLB maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan
tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan
2) Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
pseserta didik pada SMP/MTs/SMPLB maksimum 50% dari jumlah waktu
kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan
3) Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
pseserta didik pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK maksimum 60% dari
jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan
Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah enam
tahun untuk SD/MI/SDLB, tiga tahun untuk SMP/MTs/SMPLB dan
SMA/MA/SMALB.
3.1.3 Kalender Akademik
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan
dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender
pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menyusun kalender akademik antara lain adalah :
a. Kepala Sekolah menyusun kalender pendidikan/akademik yang meliputi
jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler dan hari libur.
b. Penyusunan kalender pendidikan/akademik :

1. Didasarkan pada standar isi,


2. Berisi mengenai pelaksanaan aktivitas sekolah selama satu tahun dan dirinci
secara semesteran, bulanan dan mingguan
3. Diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala
sekolah
4. Sekolah menyusun jadwal penyusunan KTSP
5. Sekolah menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester ganjil
dan semester genap
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
berpedoman pada berikut :

No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1. Minggu efektif Minimal 36 Digunakan untuk
belajar reguler minggu kegiatan pebelajaran
setiap tahun efektif pada setiap
(Kelas I – V, VII – satuan pendidikan
VIII, X – XI)
2. Minggu efektif Minimal 18
semester ganjil minggu
tahun terakhir
setiap tahun
pendidikan
(Kelas VI, IX dan
XII)
3. Minggu efektif Minimal 14
semester genap minggu
tahun terakhir
setiap tahun
pendidikan
(Kelas VI, IX dan
XII)
4. Jeda tengah Maksimal 2 Satu minggu setiap
semester minggu semester
5. Jeda antar Maksimal 2 Antara semester I dan
semester minggu II
6. Libur akhir tahun Maksimal 3 Digunakan untuk
ajaran minggu penyiapan kegiatan
dan administrasi akhir
dan awal tahun ajaran
7. Hari libur Maksimal 4 Daerah khusus yang
keagamaan minggu memerlukan libur
keagamaan lebih
panjang dapat
mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif
8. Hari libur Maksimal 2 Disesuaikan dengan
umum/nasional minggu Peraturan Pemerintah
9. Hari libur khusus Maksimal 1 Untuk satuan
minggu pendidikan sesuai
dengan ciri kekhususan
masing-masing
10. Kegiatan khusus Maksimal 3 Digunakan untuk
satuan minggu kegiatan yang
pendidikan diprogramkan secara
khusus oleh satuan
pendidikan tanpa
mengurangi jumlah
minggu efektif belajar
dan waktu
pembelajaran efektif
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional dan hari
libur khusus.
Perhitungan Hari Belajar Efektif SMP Bahauddin Taman
Tahun Pelajaran 2018/2019
Semester 1

No. Bulan HES HEF LU LHB LS LPP LHR Jumlah

1. Juli 2018 14 2 16

2. Agustus 2018 25 4 2 31

3. September 2018 24 5 1 30

4. Oktober 2018 27 4 31

5. Nopember 2018 25 4 1 30

6. Desember 2018 13 5 2 11 31

Jumlah 128 24 6 11 169

Semester 2

No. Bulan HES HEF LU LHB LS LPP LHR Jumlah

1. Januari 2019 26 4 1 31

2. Februari 2019 23 4 1 28

3. Maret 2019 25 5 1 31

4. April 2019 24 4 2 30

5. Mei 2019 18 3 4 2 3 1 31

6. Juni 2019 8 5 3 6 8 30

7. Juli 2019 2 12 14

Jumlah 124 3 28 10 18 3 9 195


Keterangan :
HES : Hari Efektif Sekolah
HEF : Hari Efektif Fakultatif
LU : Libur Umum
LHB : Libur Hari Besar
LS : Libur Semester
LPP : Libur Permulaan Puasa
LHR : Libur Hari Raya

3.2 Proses Pembelajaran


Administrasi standar proses memuat antara lain :
3.2.1 Perencanaan Proses Pembelajaran
Salah satu tugas Kepala Sekolah yaitu membimbing guru membuat renacan
pembelajaran melalui Program Pembelajaran, kemudian program yang sudah
direncanakan itu diadministrasikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun program pembelajaran antara lain adalah :
1) Kepala TK/SD/SMP/SMA ikut memantau dan menjamin mutu kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dan program pendidikan tambahan
yang dipilihnya,
2) Kegiatan pembelajaran didasarkan pada standar kompetensi kelulusan, standar
isi dan peraturan pelaksanaannya, serta standar proses dan standar penilaian,
3) Mutu pembelajaran dikembangkan dengan :
a) Model kegiatan pembelajaran mengacu pada standar proses,
b) Melibatkan peserta didik secara aktif, demokratis, mendidik, memotivasi,
mendorong kreativitas dan dialogis,
c) Tujuan agar peserta didik mencapai pola pikir dan kebebasan berpikir
sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektual yang berupa berpikir,
berargumentasi, mengkaji, menemukan dan memprediksi,
d) Pemahaman bahwa keterlibatan peserta didik secara aktif dalam
pembelajaran yang dilakukan secara sunguh-sunguh dan mendalam untuk
mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan
oleh guru,
e) Setiap guru bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar peserta
didik mampu :

(1) Meningkatkan rasa ingin tahunya


(2) Mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan tujuan
pendidikan, mengembangkan kompetensi dasar
(3) Memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari
sumber informasi
(4) Mengolah informasi menjadi pengetahuan
(5) Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah
(6) Mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain
(7) Mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang
wajar
f) Guru membuat silabus berdasarkan standar kompetensi lulusan, standar isi,
dan peraturan pelaksanaannya, serta standar proses dan standar penilaian,
memilih strategi pembelajaran yang sesuai, melaksanakan evaluasi ulangan
harian dan semester dan merencanakan program pembelajaran semesteran
dan tahunan
3.2.2 Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Aspek yang diadministrasikan adalah pelaksanaan proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh Kepala Sekolah/Waka bidang kurikulum dan guru. Tugas
seorang Kepala Sekolah dalam pelaksanaan proses pembelajaran adalah
membimbing guru terhadap kegiatan pembelajaran sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan pemerintah dengan memperhatikan :
a) Perkembangan metode pembelajaran mutakhir
b) Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi, inovatif dan tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran
c) Penggunaan fasilitas, peralatan dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan
efisien
d) Sifat alamiah kurikulum, kemampuan peserta didik dan pengalaman belajar
sebelumnya yang bervariasi serta kebutuhan khusus bagi peserta didik dari
yang mampu belajar dengan cepat sampai yang lambat
e) Pembelajaran melalui lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian dan penerapannya
f) Pendekatan kompetensi agar dapat menghasilkan lulusan yang mudah
beradaptasi, memiliki motivasi, kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja yang
tinggi, memahami belajar seumur hidup, dan berpikir logis dalam
menyelesaikan masalah
Dalam Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah, mengatur Pengelolaan kelas sebagai persyaratan pelaksanaan
pembelajaran sebagai berikut :
1. Guru wajib menjadi teladan baik bagi peserta didik dalam menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya serta mewujudkan kerukunan
dalam kehidupan bersama
2. Guru wajib menjadi teladan bagi peserta didik dalam menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santu, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagi bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dala berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia
3. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik dan sumber daya
lain sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran
4. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik
5. Guru wajib menggunakan kata-kata santu, lugas dan mudah dimengerti oleh
peserta didik
6. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan
belajar peserta didik
7. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan dan keselamatan
dalam menyelenggarakan proses pembelajaran
8. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil
belajar peserta didik selama proses pembelajaran
9. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat
10. Guru berpakaian sopan, bersih dan rapi
11. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata
pelajaran dan
12. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan
3.2.3 Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik
(authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik yang mampu
menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) pada aspek pengetahuan
dan dampak pengiring (nurturant effect) pada aspek sikap.
Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau pelayanan
konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik digunakan sebagai bahan untuk
memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan.
Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan
menggunakan alat: lembar pengamatan, angket sebaya, rekaman, catatan anekdot,
dan refleksi. Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dan di
akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan,
dan tes tulis. Hasil evaluasi akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan
evaluasi hasil pembelajaran.
3.2.4 Pengawasan Proses Pembelajaran
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan.
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan
pengawas.
3.3 Administrasi Penilaian Pendidikan
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik (PP No. 13 Tahun 2015). Evaluasi pendidikan adalah
kegiatan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai
komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
Penilaian pendidikan menurut PP No. 13 tahun 2015 Bab IX dibagi menjadi lima
bagian, yaitu: (1) Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar, menengah dan
pendidikan tinggi; (2) Penilaian hasil belajar oleh pendidik; (3) Penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan; (4) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah; dan (5) Kelulusan.
Penilaian pendidikan dasar dan menengah terdiri dari penilaian hasil belajar oleh
pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh
pemerintah. Sedangkan, penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan tinggi terdiridari
penilaian hasil belajar oleh pendidik dan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
tinggi. Penilaian hasil belajar dilakukan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan
hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tenga semester, ulangan akhir semester dan
ulangan kenaikkan kelas. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai
pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian hasil
belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara
nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional. Hasil ujian nasional digunakan
sebagai salah satu pertimbangan untuk : (1) pemetaan mutu program dan/atau satuan
pendidikan; (2) dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; (3) penentun kelulusan
peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan; (4) pembinaan dan pemberian
bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuana pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah setelah: (1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran; (2)
Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan
kesehatan; (3) Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan (4) Lulus ujian nasional.
BAB V
RENCANA ANGGARAN BIAYA PROGRAM KURIKULUM

Biaya penyelenggaran seluruh kegiatan sekolah yang menyangkut kegiatan pembelajaran


(belajar mengajar) untuk tahun 2018/2019 dengan perkiraan rinciannya adalah :

No. Jenis kegiatan/barang Volume Harga satuan Jumlah Ket.


Penyusunan Program
1.
Kerja Kurikulum
2. Penyusunan KTSP
3. Pembuatan Silabus, RPP
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Penyusunan Program Kerja ini berdasarkan kebutuhan agar pelaksanaa
penyelenggaraan kurikulum tahun 2018/2019 di SMP Bahauddin Taman berjalan dengan
lancar.

6.2 Saran-saran
Untuk mencapai hasil kerja yang maksimal serta pelaksanaan yang lebih baik, kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari semua pihak, terutama
Kepala Sekolah. Agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada tahun pelajaran
berikutnya dapat berjalan dengan lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai