Anda di halaman 1dari 13

SURAT KEPUTUSAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT


DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH LAUT
UPT PUSKESMAS TAJAU PECAH
Jl. H.M. Sarbini RT 15 Desa Batu Ampar Kec. Batu Ampar Kode Pos 70882

DAFTAR TILIK

ASUHAN PERSALINAN NORMAL ( APN )

NO LANGKAH KERJA

A. SIKAP DAN PERILAKU ya tidak

1. Memberi salam dan memperkenalkan


diri
2. Menjelaskan prosedur yang akan
dilaksanakan
3. Teruji memposisikan pasien dengan baik
4. Teruji tanggap terhadap reaksi pasien
5. Teruji sabar dan teliti

B. PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN

1. Pasien
Pasien dalam keadaan berbaring dan
sampiran sudah tertutup

2. Penolong
 Sarung Tangan Panjang Steril
(untuk tangan dalam)
 Sarung Tangan Pendek Steril (untuk
tangan di luar)
 Gunakan APD lengkap (Baju kamar
tindakan, Topi, Masker, Kacamata
pelindung Celemek, Alas kaki
(sepatu/”boot”karet)
3. Persipapan
a. Persiapan Instrumen
 Model Phantom Persalinan
 Partus Set dalam bak
instrumen besar (1 Pinset
anatomis, 1 gunting episiotomi,
2 klem anatomis, 1 gunting tali
pusat)
 Heating Set dalam bak
instrumen kecil (1 pinset
anatomis, 1 nald foeder, 1
gunting tajam, 1 set jarum dan
benang cromik)
 Oksigen dengan regulator
 Tempat plasenta
 Bengkok
 Duk & perlak

 Tensi meter dan stetoskop


 Standar infus
 Kom kecil tertutup tempat
kapas DTT
 Kom kecil tertutup beisi kapas
alkohol
 Klem Tali Pusat Disposibble
 Dee Lee
 Leanec
b. Persiapan bahan
 Baju pasien
 Baju bayi
 Handuk 2 buah
 Sarung untuk pasien
c. Persiapan bahan habis pakai
 1 spuit 10 cc
 1 spuri 5 cc
 2 spuit 3 cc dengan neadel no
23
 Surflu no 18/20
 Infus set dan transfusi set
 Nelaton kateter
 Kapas DTT
 Kapas steril
 Kapas alkohol
 Under pad
 Pembalut
 Air DTT
 Larutan Klorin
d. Persiapan resusitasi dan
perawatan BBL
 Meja resusitasi
 Lampu sorot 60 watt dengan
jarak 60 cm
 Lampin
 Ambubag
 Sungkup sesuai ukuran bayi
 Vit K 1 ampul ( di berikan 1 mg
secara IM )
 Salep mata
 Vaksin hepatitis HB0
e. Obat-obatan
 Cairan NaCl 0,9 % dan RL
( masing-masing 3 kolf)
 Oksitosin 60 IU ( 6 ampul )
 Analgetik per rectal 2 tab
pronalges atau moxam 2 tab
( jenis analgetik yang dapat
digunakan selain analgetik per
rectal adalah ( pethidin 1-2
mg/kg bb/ketamin HCL 0,5
mg/kg bb/tramadol 1-2 mg/kg
bb)
 Uterutonika misoprostol
suppositoria 600-1000 micro
gram ( diberikan setelah
tindakan manual plasenta
untuk mencegah perdarahan)
C TAHAP KERJA

MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA


DUA

1. Mengamati tanda dan gejala


persalinan kala dua
 Ibu mempunyai keinginan untuk
meneran
 Ibu merasakan tekanan yang
semakin meningkat pada rectum
dan atau vaginanya
 Perineum menonjol
 Vulva vagina dan sfingter anal
membuka

MENYIAPKAN PERTOLONGAN
PERSALINAN

2. Pastikan kelengkapan peralatan


bahan dan obat-obatan esensial
untuk menolong persalianan dan
menatalaksanakan komplikasi ibu
dan bayi baru lahir.
Untuk asfiksia : tempat datar dan
keras, 2 kain , 1 handuk bersih dan
kering , lampu sorot 60 cm dari
tubuh bayi.
 Menggelar kain diatas perut ibu
dan tempat resusitasi serta ganjal
bahu bayi
 Menyiapkan oksitosin 10 unit dan
alat suntik steril sekali pakai di
dalan partus set
3. Mengenakan baju penutup atau
celemek plastik yang bersih.
4. Melepaskan semua perhiasan yang
dipakai dibawah siku. Mencuci
kedua tangan dengan sabun dan
air bersih yang mengalir dan
mengeringkan tangan dengan
handuk satu kali pakai / pribad
yang bersih.
5. Memakai sarung tangan disinfeksi
tingkat tinggi atau steril untuk
semua pemeriksaan dalam.

6. Menghisap oksitosin 10 unit


kedalam tabung suntik ( dengan
Memakai sarung tangan disinfeksi
tingkat tinggi atau steril ) dan
meletakkannya kembali di partus
set / wadah disinfektan tingkat
tinggi steril tanpa
mengkontaminasi tabung suntik.

MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP


DAN KEADAAN JANIN BAIK

7. Membersihkan vulva dan 11. 12.


perineum, menyekanya dengan
hati-hati dari depan ke belakang
dengan menggunakan kapas atau
kasa yang sudah dibasahi air
disinfektan tingkat tinggi.
 Jika mulut vagina, perineum atau
anus terkontaminasi oleh kotoran
ibu, membersihkannya dengan
seksama dengan cara menyeka
dari depan ke belakang
 Membuang kapas atau kasa yang
terkontaminasi dalam wadah yang
benar.
 Mengganti sarung tangan
jikaterkontaminasi ( meletakkan
kedua arung tangan tersebut
dengan benar di dalam larutan
dekontaminasi, langkah # 9 ).
8. Dengan menggunakan teknik
aseptik, melakukan pemeriksaan
dalam untuk memastikan bahwa
pembukaan serviks sudah
lengkap.
 Bila selaput ketuban belum pecah,
sedangkan pembukaan sudah
lengkap, lakukan amniotomi
9. Mendekontaminasi sarung tangan
dengan cara mencelupkan tangan
yang masih memakai sarung
tangan kotor kedalam larutan
kloring 0,5% dan kemudian
melepaskannya dalam keadaan
terbalik serta merendamnya di
dalam larutan klorin 0,5% selama
0 menit. Mencuci kedua tangan
( seperti di atas ).
10. Memeriksa denyut jantung janin
( DJJ ) setelah kontraksi berakhir
untuk memastikan bahwa DJJ dalam
batas normal ( 120-160 kali
permenit ).
 Mengambil tindakan yang sesuai
jika DJJ tidak normal
 Mendokomentasikan hasil
pemeriksaan dalam, DJJ dan
semua hasil penilaian serta
asuhan lainnya pada partograf

MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA


UNTUK MEMBANTU PROSES MENERAN

13. Memberitahu ibu pembukaan udah


lengkap keadaan jain baik.
Membantu ibu berada dalam posisi
yang nyaman sesuai keiginannya.
 Mununggu hingga ibu mempunyai
keinginan untuk meneran.
Melanjutkan pemantauan
kesehatan dan kenyamanan ibu
serta jain sesuai dengan pedoman
peralinan aktif dan
mendokomentasikan temuan-
temuan.
 Menjelaskan kepada anggota
keluarga bagaimana mereka dapat
mendukung dan memberi
emangat kepada ibu saat ibu
mulai meneran
14. Meminta bantuan keluarga untuk
menyiapkan posisi ibu untuk
meneran ( pada saat ada hi. Bantu
ibu dalam posisi setengah duduk dan
pastikan ia merasa nyaman )
15. Melakukan pimpinan meneran saat
ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran:
 Membimbing ibu untuk meneran
saat ibu mempunyai keinginan
untuk meneran.
 Mendukung dan memberi
semangat atas usaha ibu untuk
meneran
 Membantu ibu mengambil posisi
yang nyaman sesuai pilihannya
( tidak meminta ibu berbaring
telentang )
 Menganjurkan ibu untuk
beristirahat di antara kontraksi
 Menganjurkan keluarga untuk
mendukung dan memberi
semangat pada ibu
 Menganjurkan ibu untuk minum
agar tidak dehidrasi
 Menilai DJJ etiap kontraksi
usterus selesai
 Jika bayi belum lahir atau
kelahiran bayi belum akan terjadi
segera dalam waktu 120 menit ( 2
jam ) meneran untuk ibu
primipara atau 60 menit ( 1 jam )
untuk ibu multipara, merujuk
segera.
16. Anjurkan ibu untuk berjalan,
berjongkok atau mengambil posisi
yang nyaman, jika ibu belum merasa
ada dorongan meneran dalam 60
menit.

PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN


BAYI

17. Jika kepala bayi telah terlihat di


vulava 5-6 cm, meletakkan handuk
bersih di atas perut ibu untuk
mengeringkan bayi.
18. Meletakkan kain yang bersih dilipat
1/3 bagian, di bawah bokong ibu
19. Membuka partus set
20. Memakai sarung tangan DTT atau
steril pada kedua tangan

MENOLONG KELAHIRAN BAYI

21. Lahirnya kepala, saat kepala terlihat


di vulva 5-6 cm melindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi
kain tadi, meletakkan tangan yang
lain di kepala bayi dan lakukan
tekanan yang lembut dan tidak
menghambat pada kepala bayi,
memberikan kepala keluar perlahan-
lahan.
Menganjurkan ibu untuk meneran
perlahan-lahan atau bernafas cepat
saat kepala lahir.
 Jika ada mekonium dalam cairan
ketuban, segera hisap mulut dan
hidung bayi setelah kepala lahir
menggunakan penghisap lendir
deelee disinfeksi tingkat tinggi
atau steril atau bola karet
penghisap yang baru dan bersih
22. Memeriksa lilitan tali pusat dan
mengambil tindakan yang sesuai jika
hal itu terjadi kemudian meneruskan
segera proses kelahiran bayi:
 Jika tali pusat terlilit leher janin
dengan longgar,lepaskan lewat
bagian atas kepala bayi
 Jika tali pusat melilit leher bayi
dengan erat mengklemnya di dua
tempat dan memotongnya
23. Menunggu hingga kepala bayi
melakukan putaran paksi luar secara
spontan
24. Lahirnya bahu, setelah kepala
melakukan putaran paksi luar,
tempatkan kedua tangan di masing-
masing sisi muka bayi.
Menganjurkan ibu untuk meneran
saat kontraksi berikutnya. Dengan
lembut menariknya ke arah bawah
dan ke arah luar hingga bahu
anterior muncul di bawah arkus
pubis dan kemudian dengan lembut
menarik ke arah atas dan ke arah
luar untuk melahirkan bahu
posterior
25. Setelah kedua bahu dilahirkan,
menelusurkan tangan mulai kepala
bayi yang berada di bagianbawah ke
arah perineum tangan, membiarkan
bahu dan lengan posterior lahir ke
tangan tersebut. Mengendalikan
kelahiran siku dan tangan bayi saat
melewati perineum, gunakan lengan
bagian bawah untuk menyangga
tubuh bayi saat dilahirkan.
Menggunakan tangan anterior
( bagian atas ) untuk mengendalikan
siku dan tangan anterior bayi saat
keduanya lahir.
26. Setelah tubuh dan lengan lahir,
menelusurkan tangan yang ada di
atas ( anterior ) dari punggung ke
arah kaki bayi untuk menyangganya
saat punggung dan kaki lahir.
Memegang kedua mata kaki bayi dan
dengan hati-hati membantu
kelahiran kaki.
27. Melakukan penilaian selintas:
a. Apakah bayi menangis kuat dan
bernapas tanpa kesulitan
b. Apakah bayi bergerak aktif
28. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari
muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa
membersihkan verniks. Ganti
handuk basah dengan handu/kain
yang kering. Membiarkan bayi di atas
perut ibu ( IMD )
29. Memeriksa kembali uterus untuk
memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus
30. Memberitahu ibu bahwa ia akan di
suntik oksitosin agar uterus
berkontraksi dengan baik
31. Ddalam waktu 1 menit setelah bayi
lahir, suntikan oksitosin 10 uint IM
( Intramuskuler ) di 1/3 paha atas
bagian distal lateral ( lakukan
aspirasi ebelum menyuntikan
oksitosin )
32. Setelah 2 menit pasca persalinan,
jepit tali pusat dengan kelm kira-kira
3 cm dari pangkal pusat bayi.
Mendorong isi tali pusat ke arah
distal ( ibu ) dan jepit kembali tali
pusat pada 2 cm istal dari klem
pertama
33. Dengan satu tangan. Pegang tali
pusat yang telah di jepit
( lindungiperut bayi ) dan lakukan
pemotongan pada tali pusat diantara
2 klem tersebut
 Mengikat tali pusat dengan
penjepit tali pusat
34. Meletakkan bayi agar ada kontak
kulit antara ibu dan bayi dan
menyelimuti ibu dan bayidengan kain
hangat dan memasang topi di kepala
bayi
35. Memindahkan klem pada tali pusat
hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
36. Meletakan satu tangan diatas kain
pada perutibu , ditepiatassimfisis ,
untuk mendeteksi . Tangan lain
menegangkan tali pusat
37. Setelahu terus
berkontraksi,menegangkan tali pusat
dengan tangan kanan,sementara
tangan kiri menekan uterus dengan
hati-hati kearah doroskrainal. Jika
plasenta tidak lahir setelah 30–40
detik, hentikan penegangan tali pusat
dan menunggu hingga timbul
kontraksi berikutnya dan mengulangi
prosedur.
 Jika uterus tidak segera
berkontraksi , minta ibu, suami
atau anggota keluarga untuk
melakukan stimulasi puting susu

Mengeluarkan Plasenta
38. Lakukan penegangan dan dorongan 40. 41.
dorso kranial hingga plasenta
terlepas minta ibu meneran sambil
penolong menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dn kemudian di
arah atas, mengikuti poros jalan lahir
( tetap laukaun tekanan dorso kranial
)
a. Jika tali pusat bertambah panjang
pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5-10 cm dari vulva.
b. Jika plasenta tidak lepas setelah
melakukan penegangan tali pusat
selama 15 menit :
 Mengulangi pemberian
oksitosin 10 unit IM
 Menilai kandung kemih dan
mengkateterisasi kandung
kemih dengan menggunakan
teknik aseptik jika perlu
 Meminta keluarga untuk
menyiapkan rujukan
 Mengulangi penegangan tali
pusat selama 15 menit
berikutnya
 Merujuk ibu jika plasenta tidak
lahir dalam waktu 30 menit
ejak kelahiran bayi
39. Jika plasenta terlihat di introitus
vagina, melanjutkankelahiran
plasenta dengan menggunakan kedua
tangan. Memegang plasenta dengan
tangan dan dengan hati-hati
memutar plasenta hingga selaput
ketuban terpilin. Dengan lembut dan
perlahan melahirkan selaput ketuban
tersebut.
 Jika selaput ketuban robek,
memakai sarung tangan disinfeksi
tingkat tinggi atau steril dan
memeriksa vagina dan serviks ibu
dengan seksama. Menggunakan
jari-jari tangan atau klem atau
forsep disinfeksi tingkat tinggi
atau steril untuk melepaskan
bagian selaput yang tertinggal.
MASASE UTERUS
42. Segera setelah lahirplasenta dan 43. 44.
selaput ketuban lahir. Melakukan
masase uterus, meletakkan telapak
tangan di fundus dan melakukan
masase dengan gerakan melingkar
dengan lembut hingga uterus
berkontraksi ( fundus menjadi keras )
MENILAI PERDARAHAN
45. Memriksa kedua sisi plasenta baik 47. 48.
yang menempel ke ibu maupun jain
dan elaput ketuban untuk
memastikan bahwa selaput ketuban
lengkap dan utuh. Meletakkan
plasenta didalam kantung plastik
atau tempat khusus.
Jika uterus tidak berkontraksi
setelah melakukan masase selama 15
detik mengambil tindakan yang
sesuai.
46. Mengevaluasi adanya laserasi pada
vagina dan perineum dan segera
menjahit laserai yang mengalami
perdarahan aktif. Bila ada robekan
yang menimbulkan perdarahan aktif
segera lakukan penjahitan
MELAKUKAN PROSEDUR PASCA
PERSALINAN
49. Menilai ulang uterus dan 51. 52.
memastikannya berkontraksi dengan
baik. Mengevaluasi perdarahan per
vaginan.
50. Mencelupkan tangan yang masih
memakai arung tangan kedalam
larutan klorin 0,5% dan lepaskan
secara terbalik kemudian cuci tangan
EVALUASI
53. Memastikan uterus berkontraksi 70. 71.
dengan baik serta kandung kemih
kosong.
54. Mengajarkan ibu / keluarga cara
memasase uterus dan menilai
kontraksi.
55. Mengevaluasi dan mengestimasi
jumlah kehilangan darah
56. Memeriksa nadi ibu dan memastikan
keadaan umum ibu baik
57. Memantau keadaan bayi dan
pastikan bahwa bayi bernafas dengan
baik
58. Menempatkan semua peralatan
bekas pakai dalam larutan klorin
0,5% untuk dekontaminasi ( 10 menit
) cuci dan bilas peralatan setelah di
dekontaminasi
59. Membuang bahan-bahan yang
terkontaminasi ke dalam tempat
sampah yang sesuai
60. Membersihkan ibu dengan
menggunakan air disinfeksi tingkat
tinggi 0,5 Membersihkan cairan
ketuban, lenidr dan darah.
Membantu ibu memakai pakaian
yang bersih dan kering
61. Memastikan bahwa ibu nyaman,
membantu ibu memberikan ASI.
Menganjurkan keluarga untuk
memberikan ibu minuman dan
makanan yang di inginkannya
62. Mendekontaminasi daerah yang di
gunakan untuk menolong persalinan
dengan larutan klorin 0,5 % dan
membilasnya dengan air bersih
63. Mencelupkan sarung tangan kotor ke
dalam larutan klorin 0,5%
membalikkan dengan bagian di
dalam ke luar dan merendamnya
dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit
64. Mencuci kedua tangan dengan sabun
dan air mengalir
65. Menggunakan sarung tangan untuk
melakukan pemeriksaan fisik bayi
66. Setelah 1 jam, lakukan
penimbangan/pengukuran bayi, beri
salep mata, antibiotik profilaksis, dan
vitamin k1 1 mg intramuskuler di
paha kiri anterolateral
67. Setelah 1 jam pemberian vitamin K1
berikan suntikan imunisasihepatitis
B di paha kana anterolateral
68. Melepaskan sarung tangan dan
rendam dalam larutan klorin
69. Melakukan cuci tangan
DOKUMENTASI
72. Melengkapi partograf ( bagian depan
dan belakang )
TEKHNIK
1. Berkomunikasi dengan pendekatan
yang sesuai dengan kondisi klien
2. Bekerja dengan pencegahan infeksi
3. Bekerja untulk dengan hati-hati
dan bekerja dengan hati-hati
4. Menghargai privasi atau dengan
budaya klien
5. Bekerja secara

Anda mungkin juga menyukai