Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARAPENYULUHAN

“GENGAN MERONGGI”

(GERAKAN SENYUM SEHAT DENGAN MELAKUKAN GOSOK GIGI)

Disusun Oleh:

Program Studi Profesi Ners

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

2022 - 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ GENGAN MERONGGI“

(GERAKAN SENYUM SEHAT DENGAN MELAKUKAN GOSOK GIGI)

Topik : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Sub Topik : Kesehatan Gigi dan Mulut

Sasaran : Anak Sekolah

Tempat : Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar

Hari/Tanggal : Jum’at, 9 Juni 2023

Waktu : 07.30.00 WIB – 11.00 WIB

1. Tujuan

Tujuan instruksional umum:

Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit. Anak Sekolah mampu


mengetahui manfaat dan tahapan-tahapan dalam melakukan Perawatan Kesehatan Gigi
dan Mulut.

Tujuan instruksional khusus:

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit peserta penyuluhan


diharapkan dapat :

a. Menjelaskan pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut

b. Menjelaskan Fungsi Gigi dan Macam-Macam Gigi Beserta Fungsinya

c. Menjelaskan Manfaat Menggosok Gigi

d. Menjelaskan Tanda dan Gejala Gigi Berlubang

e. Menjelaskan Penyebab Terjadinya Kerusakan Gigi

f. Menjelaskan Cara Perawatan Gigi dan Mulut Yang Tepat


2. Sasaran

Anak Sekolah (TK dan SD)

3. Materi : (Terlampir)

a. Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut

b. Fungsi Gigi dan Macam-Macam Gigi Beserta Fungsinya

c. Manfaat Menggosok Gigi

d. Tanda dan Gejala Gigi Berlubang

e. Penyebab Terjadinya Kerusakan Gigi

f. Cara Pearwatan Gigi dan Mulut Yang Tepat

4. Metode

o Ceramah

o Tanya jawab

o Demonstrasi

5. Media

o LCD

o Laptop

o Video
6. Kegiatan penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1 5 Menit Pembukaan:

o Salam pembuka o Menjawabsalam

o Memperkenalkan diri o Mendengarkan dan


memperhatikan
o Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan. o Mendengarkan dan
memperhatikan
o Melakukan kontrak waktu dan
bahasa. o Membuat kesepakatan

o Mengkaji pengetahuan audiens o Menjawab pertanyaan


tentang Kesehatan Gigi dan Mulut yang diajukan

o Menyebutkan materi penyuluhan o Mendengarkan dan


yang akan diberikan memperhatikan

2 15 Menit Pelaksanaan :

o Menjelaskan tentang o Mendengarkan dan

a. Pengertian Kesehatan Gigi memperhatikan

dan Mulut
b. Fungsi dan Macam-Macam
Gigi Beserta Fungsinya
c. Manfaat Menggosok Gigi
d. Tanda dan Gejala Gigi
Berlubang
e. Penyebab Terjadinya
Kerusakan Gigi
o Bertanya dan
f. Cara Pearwatan Gigi dan
menjawab pertanyaan
Mulut Yang Tepat
o Memberikan kesempatan kepada
anak-anak untuk bertanya. yang diajukan

3 7 Menit Evaluasi :

o Menanyakan pada peserta o Menjawab dan


penyuluhan tentang materi yang mempraktekkan ulang
diberikan dan reinforcement
kepada anak sekolah bila dapat
menjawab & menjelaskan kembali
pertanyaan/materi

4 3 Menit

Penutup :

o Menyimpulkan materi o Mendengarkan dan

penyuluhan memperhatikan

o Mengucapkan terima kasih o Mendengarkan dan

dilanjutkan salam penutup menjawab salam

7. Setting Tempat

1 3 6
Ket : Moderator Fasilitator Peserta
2 Penyaji Observer 4 PDD
5
8. Kriteria Evaluasi

1. Penilaian proses / kegiatan yang berlangsung dengan menggunakan Lembar


Pengamatan

2. Kriteria struktur :

a. Menyiapakan SAP

b. Menyiapakan materi dan media

c. Kontrak waktu dengan sasaran

d. Menyiapkan tempat

e. Menyiapkan pertanyaan

3. Kriteria Proses :

a. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi penyuluhan.

b. Peserta penyuluhan berkonsentrasi mendengarkan penyuluhan.

c. Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara


lengkap dan benar.

d. Peserta penyuluhan mempraktekkan tanpa bantuan

4. Kriteria Hasil :

a. Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut


b. Fungsi dan Macam-Macam Gigi Beserta Fungsinya
c. Manffaat Menggosok Gigi
d. Tanda dan Gejala Gigi Berlubang
e. Penyebab Terjadinya Kerusakan Gigi
f. Cara Perawatan Gigi dan Mulut Yang Tepat
5. Evaluasi hasil

a. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab


lebih dari 80% pertanyaan yang diberikan.
b. Pendidikan dikatakan cukupberhasil apabila sasaran mampu menjawab 50-
80% pertanyaan yang diberikan.

c. Pendidikan dikatakan kurang berhasil apabila sasaran hanya mampu menjawab


kurang dari 50% pertanyaan yang diberikan.

6. Pengorganisasian

Ketua Panitia : Icha Anisa Zaini, S.Kep

Wakit Ketua : Luandri, S. Kep

Sekretaris : Siti Aminah, S. Kep

: Uswatun Hasanah, S. Kep

Bendahara : Innatus Solihatin, S. Kep

a. Sie Acara
1. Moderator : Sahidi, S. Kep (TK)
: Fajar Mustafa, S. Kep (SD)
2. Pemateri : Hafis Fajar, S. Kep (TK)
: Ali Sofa Hendriana, S.Kep (SD)
3. Pantum : Halimatus Sadiyah, S. Kep
4. Observer : Sabila Firdausita, S. Kep (TK)
: Uswatun Hasanah, S. Kep (SD)
5. Fasilitator : Taman Kanak-Kanak (TK)
: Gamariya Assegaf, S. Kep
: Wahidah Nur Islamiyah, S. Kep
: Dimas Yusril F, S. Kep
: Siti Nur Halmiah, S. Kep
: Siti Aminah, S. Kep
: Sekolah Dasar (SD)
: Efadatul Umami, S. Kep
: Umarul Faruq, S. Kep
: Makmum Hanafi, S. Kep
: Luluk Irmawati, S. Kep
: Diyah Rachmawati, S. Kep
b. Sie Perlengkapan : Indra Hendrianto, S. Kep
: Moh. Holil, S. Kep
: Halimatus Sa’diyah, S.Kep
c. Sie Humas : Fajar Mustafa, S. Kep
: Meri Intan Sari S. Kep
d. Sie Konsumsi : Wikoyatul Ulya, S. Kep
: Diana Rahmi Isnaini, S. Kep
e. Sie PDD : Akhmad Kavin H, S. Kep (TK)
: Hendri Temala, S. Kep (SD)

7. LembarPengamatan

NILAI
NO ASPEK PENGAMATAN
1 2 3 4

1. Keaktifan peserta dalam memperhatikan dan


mendengarkan materi yang disampaikan

2. Pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan

3. Keaktifan peserta dalam mengajukan pertanyaan

4. Keaktifan peserta dalam menjawab pertanyaan baik dari


petugas maupun dari peserta yang lain
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kesehatan Gigi Dan Mulut
Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan mulut berada
dalam kondisi bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak
adanya plak dan karang gigi, gigi dalam keadaan putih dan bersih, serta memiliki
kekuatan yang baik.
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus
dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan
diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan
yang lengket. Pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi,
teknik dan caranya jangan sampai merusak struktur gigi dan gusi. Pembersihan karang
gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang
sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Kunjungan berkala ke dokter gigi hendaknya
dilakukan teratur setiap enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada
keluhan.. Dengan perawatan yang tepat pada gigi, maka akan dapat menghindari
berbagai masalah gigi dan gusi seperti gigi berlubang dan karang gigi serta masalah
bau mulut.
2. Fungsi Gigi dan Macam – Macam Gigi Beserta Fungsinya
A. Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm,
yang memiliki 3 fungsi utama yaitu :
a. Pengunyahan (mastikasi) yang meliputi, memotong, merobek, dan melumat.
b. Keindahan (estetika)
c. Berbicara (phonetic).
B. Macam – Macam Gigi Beserta Fungsinya
a. Gigi Seri (Incisivus)
Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk memotong makanan
(mastikasi). Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4
berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi usia 4 – 6
bulan, kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 – 6 tahun pada
rahang bawah dan pada usia 7 – 8 tahun pada rahang atas.
b. Gigi Taring (Caninus)
Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan merupakan
gigi yang paling panjang dalam rongga mulut. Fungsinya adalah untuk
mengoyak makanan. Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di
kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan gigi caninus
permanen pada usia 11 – 13 tahun.
c. Gigi Geraham Kecil (Premolar)
Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2 di
kanan. Gigi ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di belakang
caninus. Tumbuh pada usia 10 – 11 tahun dan menggantikan posisi dari gigi
molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk melumatkan
makanan.
d. Gigi Geraham (Molar)
Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada usia
10 – 11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar
permanen tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan
digantikan oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12,
dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar
permanen inilah yang paling sering berlubang dan menyebabkan keluhan.
3. Manfaat Menggosok Gigi
a. Supaya gigi tetap bersih.
b. Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi putih, bersih, dan senyum
yang sehat.
c. Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
d. Dapat berfungsi dengan baik.

4. Tanda Dan Gejala Gigi Berlubang


a. Tanda Gigi Berlubang
Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan munculnya plak
putih seperti kapur pada permukaan gigi. Selanjutnya, warnanya akan berubah
menjadi cokelat, kemudian mulai membentuk lubang. Spot kecokelatan yang
buram menunjukkan proses demineralisasi yang sedang aktif. Oleh sebab itu,
diperlukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini timbulnya lubang.
b. Gejala Gigi Berlubang
Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin merupakan bentuk pokok
dari gigi yang melindungi daerah akar gigi), biasanya mengeluh sakit atau timbul
ngilu setelah makan atau minum manis, asam, panas atau dingin.
Gejala gigi berlubang umumnya, adalah sakit gigi, gigi menjadi sensitif
setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin. Terlihat atau terasa
adanya lubang pada gigi, nanah di sekitar gigi, nyeri ketika menggigit dan bau
mulut (Halitosis).
5. Penyebab Terjadinya Kerusakan Gigi
Ada empat hal utama yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu :
a. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor
risiko terkena karies. Amelogenesis imperfekta, dapat timbul pada 1 dari 718
hingga 14.000 orang. Disamping itu, ada penyakit dimana enamel tidak terbentuk
sempurna. Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan pembentukan
dentin. Pada kebanyakan kasus, gangguan ini bukanlah penyebab utama dari
karies.
b. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam
gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada
tempat yang sering terselip sisa makanan.
c. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit
bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Khusus
untuk karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus,
Actinomyces viscosus, Nocardia spp, dan Streptococcus mutans.
d. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat
memengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi makanan
mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi
asam dan menurunkan pH. PH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air
liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi.

Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan karies,
yaitu:

a. Air liur dapat menjadi penyeimbang lingkungan asam pada mulut. Terdapat
keadaan dimana air liur mengalami gangguan produksi, seperti pada diabetes
mellitus.
b. Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi produksi air
liur. Terapi radiasi pada kepala dan leher dapat merusak sel pada kelenjar liur.
c. Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies. Tembakau adalah
faktor yang signifikan pada penyakit periodontis, seperti dapat menyusutkan gusi.
Dengan gusi yang menyusut, maka permukaan gigi akan terbuka. Sementum pada
akar gigi akan lebih mudah mengalami demineralisasi.
d. Karies botol susu adalah pola lubang yang ditemukan di anak-anak pada gigi susu.
Gigi yang sering terkena adalah gigi depan di rahang atas, namun kesemua giginya
dapat terkena juga. Sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan cairan yang
manis (misalnya susu) dengan botolnya. Sering pula disebabkan oleh seringnya
pemberian makan pada anak-anak dengan cairan manis.
e. Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi. Tipe
karies ini sering ditemukan pada pasien dengan xerostomia, kebersihan mulut
yang buruk, pengonsumsi gula yang tinggi, dan pengguna metamfetamin karena
obat ini membuat mulut kering. Bila karies yang parah ini merupakan hasil karena
radiasi kepala dan leher, ini mungkin sebuah karies yang dipengaruhi radiasi.

6. Cara Perawatan Gigi dan Mulut Yang Tepat


a. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut
dan rapat. Kemudian, terapkan cara menyikat gigi yang benar, yaitu menyikat dari
arah gusi ke ujung gigi dengan gerakan berulang dan tidak terlalu keras.
b. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan perubahan
yang berarti. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat
yaitu minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.
c. Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket mudah
melekat pada gigi yang bilamana tidak langsung dibersihkan akan membentuk plak
dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan menyikat gigi segera setelah mengonsumsi makan tersebut.
d. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta gigi
yang tepat juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi yang
mengandung perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam dan daun sirih) untuk
merawat kesehatan gigi dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium dan
fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar gigi tidak mudah berlubang.
e. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan memeriksakan
kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali
dengan catatan rutin.
7. Langkah – Langkah Menggosok Gigi Yang Benar
Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur.
Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar:
a. Tempatkan sikat pada sudut 45° terhadap gusi.
b. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
c. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
d. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.
e. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke
bawah.
f. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
g. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.
h. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam.
Efek gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus email gigi.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2018). Keperawatan Medikal Bedah.EGC : Jakarta

JNPK_KR. (2017). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawiroharjo. M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2020).


KapitaSelektaKedokteran, ED : 3 jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.

Tarwoto & Wartonah. (2020). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan :
Jakarta

Anonim, (2019). Sikat Gigi. http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Tothbrush

Fitriana, ririn. 2018. Perawatan Kesehatan Gigi Anak . http://www.kharisma-


de/images/sikat_gigi4_gift.

Syahidfam. 2019.Sikat Gigi Ideal Buat Anak .http://syahidfam.Blogspot.com/.

Wilihandarwo, Fadli. 2017. Habis Makan Jangan Langsung Gosok


Gigi.http://www.wilihandarwo.com/kesehatan.
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR MENGGOSOK GIGI

PENGERTIAN Membersihkan gigi dari kotoran / sisa makanan dengan


menggunakan sikat gigi dan pasta gigi.

TUJUAN 1. Supaya mulut dan gigi tetap sehat, bersih, dan tidak
berbau
2. Mencegah terjadinya infeksi, misalnya stomatitis, caries
gigi, dll
3. Memberikan perasaan segar pada klien
4. Mempertinggi daya tahan tubuh
KEBIJAKAN 1. Gigi kotor
2. Sakit gigi
PERALATAN 1. Handuk / Tissu
2. Sikat gigi
3. Pasta gigi
4. Gelas untuk kumur yang berisi air bersih
5. Bengkok atau mangkuk untuk tempat kumur klien
6. Sedotan
PROSEDUR 1. Memberitahu klien tentang tindakan yang akan dilakukan
PELAKSANAAN 2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi klien (miring kiri atau miring kanan)
4. Membentangkan handuk dan pengalas dibawah dagu klien
5. Meletakkan bengkok dibawah dagu klien, supaya dapat
menampung air bekas kumur
6. Memberikan sikat gigi pada pasien yang telah diberi pasta
gigi kemudian klien diminta menggosok gigi dengan
sendiri (jika tidak mampu bias dibantu menggosok gigi
dengan gerakan naik turun)
7. Setelah itu klien disuruh kumur-kumur dan meletakkan
gigi kedalam gelas yang kosong
8. Mengeringkan bibir atau mulut klien dengan tissue
9. Mengatur posisi klien Kembali
10. Merapikan alat
11. Mencuci tangan
12. Melakukan evaluasi tindakan
13. Mencatat kegiatan dalam lembar kegiatan
DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur
Perawatan Dasar, Direktorat rumah sakit dan Pendidikan
Potter, P.A.,Pery, A.G.,1996, Fundamentals of Nursing,St.Louis,
Mosby Company
Rider, J.,et.al,1995, Modules for Basic
NursingSkills,Philadelphia, Lippincott
Smeltzer, S.C., Bare, B.G.,2002, Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddarh, Alih Bahasa : Monica Ester, EGC:
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai