Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

PENGUKURAN TEKNIK

Disusun oleh:
Mochamad Malik Abdulah Saripudin
2010631150045

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KARAWANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun
sebagai tugas akhir untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Pengukuran Teknik
di Program Studi Teknik Mesin Universitas Singaperbangsa Karawang.
Dalam makalah ini topik-topik utama dalam pengukuran teknik, yaitu besaran
standar, transducer, dan pengkondisian sinyal. Melalui penelusuran konsep dan
penerapan praktis, kami berharap dapat memberikan wawasan yang berguna bagi para
praktisi dan akademisi di bidang Teknik Mesin. Dalam keseluruhan makalah ini, kami
berharap dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang besaran standar,
transducer, dan pengkondisian sinyal dalam konteks pengukuran teknik.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi dan pemahaman yang
bermanfaat bagi pembaca mengenai pengukuran teknik dan aspek-aspek didalamnya.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini dan kami sangat
mengharapkan masukan dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan referensi yang berguna.

Karawang, 9 Juni 2023

Mochamad Malik Abdulah Saripudin


2010631150045

1
BAB I
PENDAHULUAN

Pengukuran teknik merupakan aspek penting dalam dunia teknik yang


memainkan peran utama dalam berbagai bidang keilmuan. Dalam konteks yang lebih
luas, pengukuran teknik merujuk pada proses pengumpulan dan analisis data untuk
mendapatkan informasi yang akurat dan relevan dalam perancangan, produksi, dan
pengujian komponen teknik. Pengukuran teknik yang digunakan untuk menguji,
memverifikasi, dan memvalidasi kualitas produk serta mengoptimalkan kinerja sistem
teknik.
Teknik pengukuran memiliki sejarah panjang yang melibatkan peran penting
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejak zaman kuno, manusia
telah menyadari kebutuhan untuk mengukur dan memperoleh data yang akurat dalam
memahami alam dan menciptakan teknologi terkini. Pada abad ke-18, revolusi industri
memicu permintaan akan pengukuran yang lebih akurat dalam manufaktur dan
konstruksi, seperti mikrometer dan vernier caliper. Kemudian, pada abad ke-19,
munculnya revolusi teknologi dan ilmiah seperti pengembangan telegraf, transportasi
rel, dan teknologi mesin mulai menyertakan pengukuran yang lebih canggih dalam
memastikan presisi dan keamanan sistem.
Teknik pengukuran memiliki peran yang signifikan dalam berbagai aspek
kehidupan sehari-hari. Di sektor manufaktur, teknik pengukuran digunakan untuk
memastikan presisi dan kualitas produk yang dihasilkan, baik itu dalam pembuatan
kendaraan, peralatan elektronik, atau peralatan rumah tangga. Selain itu, dalam
konstruksi industri, pengukuran teknik digunakan untuk memastikan dimensi,
kelurusan, dan kekuatan struktur bangunan.
Dalam bidang teknik mesin, mata kuliah pengukuran teknik memiliki peran
yang sangat penting karena melibatkan desain, perancangan, dan produksi komponen
mekanik yang memerlukan tingkat akurasi yang tinggi. Mengukur teknik menjadi
elemen kunci dalam memastikan bahwa komponen-komponen ini memenuhi
spesifikasi dan toleransi yang ditetapkan. Mata kuliah ini memperkenalkan mahasiswa
teknik mesin dengan prinsip-prinsip pengukuran yang relevan, metode pengukuran
yang tepat, serta penggunaan alat pengukuran yang sesuai untuk memastikan
keserasian dan tembakan sistem mesin.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang mata kuliah teknik pengukuran yang meliputi konsep-konsep dasar
dalam pengukuran teknik. Diharapkan makalah ini dapat membantu pembaca dalam
memahami pentingnya pengukuran teknik serta memberikan wawasan yang lebih baik
tentang penerapannya di berbagai bidang ilmu teknik mesin.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metrologi Industri


Metrologi industri adalah cabang metrologi yang berkaitan dengan pengukuran
dalam konteks industri. Ini melibatkan pengembangan, penerapan, dan pemeliharaan
sistem pengukuran yang akurat dan andal dalam proses produksi industri. Metrologi
industri bertujuan untuk memastikan bahwa pengukuran yang dilakukan dalam
lingkungan industri memenuhi standar yang ditetapkan dan dapat diandalkan untuk
memastikan kualitas produk, keamanan, dan efisiensi operasional.
Salah satu aspek penting dalam industri metrologi adalah biaya, pengawasan,
dan penjaminan kesesuaian alat pengukuran. Alat ukur yang digunakan dalam proses
produksi harus dikalibrasi secara teratur untuk memastikan akurasi dan ketelitian
pengukuran. Hal ini dilakukan melalui pembandingan dengan standar yang terukur dan
terkukuhkan. Standar pengukuran industri, seperti standar panjang, standar waktu,
standar suhu, dan lainnya, dipelihara oleh lembaga metrologi nasional dan regional.
Penerapan metrologi industri mencakup berbagai bidang, seperti manufaktur,
produksi bahan kimia, industri farmasi, industri makanan dan minuman, dan sektor
energi. Dalam industri manufaktur, metrologi industri digunakan untuk memastikan
dimensi, bentuk, dan kekerasan yang akurat dalam produksi komponen dan produk
jadi. Dalam industri farmasi, industri metrologi diterapkan dalam pengukuran yang
berkaitan dengan obat-obatan dan keamanan produk. Sedangkan dalam industri
makanan dan minuman, industri metrologi digunakan untuk memastikan kualitas dan
keselamatan pangan.
Industri metrologi juga memainkan peran penting dalam sektor energi, seperti
pengukuran aliran fluida, pengukuran suhu, pengukuran kekuatan, dan pengukuran
efisiensi energi. Pengukuran yang akurat dan andal dalam sektor energi sangat penting
untuk penghematan dan penghematan energi yang efisien. Selain itu, industri metrologi
juga berkontribusi pada peningkatan efisiensi operasional dan pemeliharaan peralatan
industri. Pengukuran yang akurat dan berkala dapat membantu dalam memantau
kondisi peralatan, mendeteksi kegagalan atau ketidaknormalan, dan merencanakan
pemeliharaan yang tepat waktu.
Secara keseluruhan, industri metrologi memiliki peran penting dalam
memastikan pengukuran yang akurat, konsisten, dan dapat diandalkan dalam industri.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip metrologi industri, perusahaan dapat
meningkatkan kualitas produk, efisiensi operasional, keamanan, dan kepatuhan
terhadap standar industri yang ditetapkan.

3
2.3 Pengukuran Roda Gigi
Pengukuran roda gigi merupakan salah satu aspek penting dalam teknik mesin
yang berkaitan dengan produksi, perawatan, dan kontrol kualitas sistem transmisi gigi.
Pengukuran yang akurat pada roda gigi sangat penting untuk memastikan kinerja yang
optimal, keamanan, dan penyembunyian sistem transmisi yang melibatkan roda gigi.
Pengukuran roda gigi melibatkan berbagai parameter dan karakteristik yang
perlu diukur. Salah satu parameter utama adalah modulus gigi, yang menggambarkan
ukuran gigi dan hubungannya dengan dimensi roda gigi lainnya. Modulus gigi harus
diukur dengan presisi tinggi untuk memastikan kesesuaian dan kecocokan yang tepat
dengan sistem transmisi yang ada. Selain itu, terdapat beberapa parameter lain seperti
diameter lingkaran dasar, diameter lingkaran luar, jumlah gigi, sudut tekanan, lebar
gigi, dan lain sebagainya. Semua parameter ini berkontribusi pada kinerja kinerja roda
gigi, seperti transmisi daya yang efisien, kelancaran operasi, dan kekuatan yang cukup.
Metode pengukuran yang umum digunakan dalam pengukuran roda gigi
termasuk penggunaan alat pengukur khusus seperti mikrometer roda gigi, pengukur
sudut, alat pengukur kekasaran permukaan, dan mesin pengukur koordinat.
Mikrometer roda gigi digunakan untuk mengukur diameter lingkaran dasar, diameter
lingkaran luar, dan modulus gigi dengan akurasi tinggi. Pengukuran sudut digunakan
untuk mengukur tekanan sudut dan karakteristik sudut lainnya. Alat pengukur
kekasaran permukaan digunakan untuk mengevaluasi kualitas permukaan gigi yang
dapat mempengaruhi kinerja dan keausan roda gigi. Selain itu, dengan kemajuan
teknologi, pengukuran roda gigi juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi
berbasis komputer, seperti pemindaian 3D dan pemodelan digital.
Pentingnya pengukuran roda gigi terletak pada aspek kualitas, keamanan, dan
kinerja sistem transmisi. Pengukuran yang akurat dan tepat pada roda gigi memastikan
kesesuaian dan kecocokan yang tepat dengan sistem transmisi yang melibatkan roda
gigi. Hal ini mengurangi resiko keausan prematur, kegagalan, dan kerusakan yang
dapat terjadi pada sistem transmisi. Selain itu, pengukuran roda gigi juga mendukung
kontrol kualitas dalam proses produksi, memastikan bahwa roda gigi memenuhi
standar yang ditetapkan dan spesifikasi yang dibutuhkan.
Dalam industri manufaktur, pengukuran roda gigi biasanya dilakukan selama
berbagai tahap produksi, termasuk pengukuran dimensi saat pemotongan, pengukuran
kualitas permukaan, dan pengukuran akhir setelah proses pengerjaan selesai.
Pengukuran yang akurat dan konsisten pada setiap tahap produksi memastikan kualitas
yang konsisten pada roda gigi yang dihasilkan.
Secara keseluruhan, pengukuran roda gigi merupakan bagian penting dalam
teknik mesin yang berfokus pada produksi, perawatan, dan kontrol kualitas sistem
transmisi gigi. Dengan menggunakan metode pengukuran yang tepat, teknologi
terbaru, dan pemantauan yang ketat, pengukuran roda gigi dapat membantu
memastikan kualitas, kerahasiaan, dan kinerja yang optimal dalam sistem transmisi
gigi.

4
2.4 Toleransi
Dalam teknik pengukuran, toleransi adalah konsep yang digunakan untuk
menggambarkan rentang yang diperbolehkan dari suatu dimensi atau karakteristik
dalam suatu objek atau komponen. Toleransi memainkan peran penting dalam
memastikan kesesuaian, kecocokan, dan fungsionalitas antara bagian-bagian yang
berbeda dalam suatu sistem atau produk. Toleransi digunakan untuk mengontrol variasi
dimensi atau fitur yang dapat terjadi selama proses produksi. Oleh karena itu, toleransi
memungkinkan adanya variasi dalam rentang yang diperbolehkan, sehingga masih
dapat dipastikan bahwa komponen-komponen tersebut akan berfungsi dengan baik dan
dapat saling berinteraksi sesuai dengan kebutuhan.
Dalam pengukuran, toleransi sering ditentukan dengan menggunakan batasan
atas (batas atas) dan batasan bawah (batas bawah). Batasan atas menunjukkan dimensi
maksimum yang diperbolehkan, sementara batas bawah menunjukkan dimensi
minimum yang diperbolehkan. Rentang antara batasan atas dan batasan bawah disebut
rentang toleransi.
Toleransi dapat dinyatakan dalam bentuk absolut atau relatif. Dalam toleransi
absolut, dimensi diberikan dengan ukuran yang pasti, dan toleransi dinyatakan dalam
nilai absolut, seperti milimeter atau inci. Contohnya, sebuah lubang dengan dimensi 10
mm ± 0,2 mm berarti bahwa ukuran lubang tersebut dapat bervariasi antara 9,8 mm
hingga 10,2 mm. Toleransi biasanya dinyatakan dalam bentuk proporsi atau
perbandingan terhadap dimensi utama. Misalnya, sebuah poros dengan diameter utama
50 mm dan toleransi ± 5% berarti bahwa diameter poros tersebut dapat bervariasi dalam
rentang 47,5 mm hingga 52,5 mm.
Toleransi dapat diterapkan pada berbagai karakteristik, seperti dimensi linier,
dimensi sudut, kehalusan permukaan, kelurusan, kekasaran, dan lain sebagainya.
Selain itu, toleransi juga dapat diterapkan pada sensor sensor melibatkan penggunaan
alat pengukur yang tepat, seperti mikrometer, jangka sorong, mesin pengukur koordinat
(Coordinate Measuring Machine/CMM), atau alat pengukur otomatis lainnya.
Penerapan toleransi dalam pengukuran memiliki peran penting dalam
mengontrol kualitas dan kesesuaian produk. Dengan menggunakan toleransi yang
tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas
yang konsisten, dapat berfungsi dengan baik, dan memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan.
Secara keseluruhan, toleransi merupakan konsep penting dalam pengukuran
teknik yang memungkinkan pengendalian variasi dan memastikan kesesuaian dan
kecocokan dalam sistem atau produk. Dengan penerapan toleransi yang tepat,
perusahaan dapat mengoptimalkan kualitas, fungsionalitas, dan interaksi antara
komponen-komponen yang berbeda dalam suatu sistem.

5
2.6 Suaian
Dalam teknik pengukuran, suaian (fit) mengacu pada kesesuaian antara dua
atau lebih komponen dalam sebuah sistem. Suaian berkaitan dengan hubungan antara
komponen-komponen tersebut, termasuk dimensi, bentuk, dan karakteristik lainnya.
Tujuan dari pengukuran suaian adalah memastikan bahwa komponen-komponen
tersebut dapat saling berinteraksi dengan baik, bekerja dengan efisiensi, dan memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan.
Suaian dalam pengukuran teknik mencakup dua aspek utama: suaian posisi dan
suaian geometri. Suaian posisi berkaitan dengan posisi relatif antara komponen-
komponen dalam sistem, sedangkan suaian geometri berkaitan dengan keselarasan
dimensi dan bentuk antara komponen-komponen tersebut. Pengukuran suaian posisi
melibatkan pengukuran hubungan antara sumbu, sudut, atau bidang referensi antara
komponen-komponen. Sementara itu, pengukuran suaian geometri melibatkan
pengukuran dimensi, bentuk, dan karakteristik lainnya pada komponen-komponen.
Pengukuran suaian dapat dilakukan menggunakan berbagai alat pengukur,
seperti mikrometer, jangka sorong, alat pengukur sudut, mesin pengukur koordinat
(Coordinate Measuring Machine/CMM), dan alat pengukur lainnya. Alat-alat tersebut
membantu dalam mendapatkan data pengukuran yang akurat dan dapat digunakan
untuk memastikan bahwa suaian antara komponen-komponen telah sesuai dengan
spesifikasi yang ditetapkan.
Pentingnya pengukuran suaian terletak pada aspek kualitas, fungsionalitas, dan
interaksi komponen-komponen dalam suatu sistem. Dengan menggunakan pengukuran
suaian yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa komponen-komponen yang
diproduksi dapat bekerja secara efisien, saling berinteraksi dengan baik, dan mencapai
kinerja yang diinginkan. Pengukuran suaian juga membantu dalam pengendalian
kualitas dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan.
Secara keseluruhan, pengukuran suaian merupakan bagian penting dalam
pengukuran teknik yang berkaitan dengan kesesuaian, kinerja, dan interaksi
komponen-komponen dalam suatu sistem. Dengan menggunakan metode pengukuran
yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa suasana yang diinginkan tercapai,
sehingga produk yang dihasilkan dapat bekerja dengan efisiensi dan memenuhi
kebutuhan yang diinginkan.

6
2.8 Pengukuran Arus Listrik
Pengukuran arus listrik adalah salah satu aspek penting dalam pengukuran
teknik yang berkaitan dengan aliran muatan listrik melalui suatu rangkaian atau sirkuit
listrik. Arus listrik merupakan besaran yang menggambarkan jumlah muatan listrik
yang mengalir melalui suatu konduktor dalam suatu periode waktu tertentu.
Pengukuran arus listrik dilakukan untuk memahami, menyatukan, dan mengontrol
aliran listrik dalam berbagai aplikasi, termasuk sistem tenaga, elektronika, dan kontrol
industri.
Pengukuran arus listrik dilakukan dengan menggunakan alat pengukur yang
disebut ammeter. Ammeter biasanya dihubungkan secara seri dalam rangkaian listrik
untuk mengukur arus yang mengalir melalui konduktor atau perangkat yang ingin
diukur. Ammeter dapat memiliki berbagai jenis, termasuk analog (jarum penunjuk) dan
digital, dengan kemampuan pengukuran yang berbeda.
Pengukuran arus listrik memerlukan pemahaman tentang prinsip dasar arus
listrik, yaitu hukum Ohm. Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik (I) yang
mengalir melalui suatu konduktor sebanding dengan tegangan (V) yang diberikan pada
konduktor tersebut, dan terbalik dengan hambatan (R) konduktor tersebut. Dengan
demikian, pengukuran arus listrik melibatkan pengukuran tegangan dan hambatan
dalam rangkaian tersebut.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengukur arus listrik, tergantung
pada besaran arus yang akan diukur dan jenis rangkaian yang digunakan. Metode
umum yang digunakan antara lain pengukuran langsung dengan menghubungkan
ammeter secara seri dalam rangkaian, atau pengukuran secara tidak langsung dengan
menggunakan hukum Ohm dan mengukur tegangan dan hambatan dalam rangkaian.
Selain itu, pengukuran arus listrik juga melibatkan pemahaman tentang kelas
akurasi ammeter yang digunakan. Kelas akurasi menggambarkan tingkat ketepatan dan
pengukur presisi pengukuran ammeter. Kelas akurasi umum untuk ammeter meliputi
kelas 0,5%, 1%, 2%, 5%, dan sebagainya. Kelas akurasi yang lebih rendah
menunjukkan tingkat ketepatan yang lebih tinggi dalam pengukuran arus listrik.
Pentingnya pengukuran arus listrik terletak pada kemampuan untuk memantau
dan mengontrol aliran listrik dalam berbagai aplikasi. Pengukuran arus listrik yang
akurat dapat membantu beban listrik, pemantauan konsumsi daya, dan penilaian kinerja
perangkat listrik. Selain itu, pengukuran arus listrik juga penting untuk memelihara dan
mendiagnosis gangguan dalam sistem tenaga, menghindari kelebihan beban, dan
melindungi perangkat listrik dari kerusakan akibat arus yang berlebih.
Secara keseluruhan, pengukuran arus listrik adalah bagian integral dalam
pengukuran teknik yang berhubungan dengan aliran listrik dalam suatu rangkaian atau
sirkuit. Dengan menggunakan alat pengukur yang tepat dan pemahaman yang baik
tentang prinsip dasar pengukuran arus listrik, pengukuran arus listrik yang akurat dapat
dilakukan untuk memantau, mengontrol, dan menjaga kinerja sistem listrik yang
efisien dan handal.

7
2.9 Toleransi Geometri
Dalam teknik pengukuran, toleransi geometrik adalah konsep yang digunakan
untuk mengontrol variasi dalam dimensi geometri suatu objek atau komponen.
Toleransi geometrik mengatur hubungan antara elemen geometris dalam sebuah
produk, seperti bentuk, orientasi, posisi, dan kekasaran permukaan. Tujuannya adalah
memastikan bahwa komponen-komponen tersebut memenuhi persyaratan geometris
yang ditetapkan untuk fungsi dan kegunaannya.
Toleransi geometrik memungkinkan adanya variasi dalam dimensi dan bentuk
komponen, tetapi tetap memastikan bahwa komponen tersebut dapat berinteraksi
dengan komponen lainnya secara tepat, terhindar dari kesalahan fungsi, dan memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan. Dengan toleransi geometrik, produsen dapat mengontrol
variasi dalam produksi dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki
kualitas yang konsisten.
Toleransi geometrik dinyatakan dalam bentuk simbol dan nilai numerik pada
gambar teknik. Simbol-simbol toleransi geometrik umum meliputi simbol datar
(kelurusan), simbol bulat (melingkar), simbol paralel (paralel), simbol persegi panjang
(persegi panjang), simbol kerataan permukaan (kerataan), simbol kedalaman lubang
(silindris), dan banyak lagi. Setiap simbol toleransi memiliki arti dan spesifikasi yang
terkait.
Toleransi geometrik dapat diterapkan pada berbagai elemen geometri, termasuk
permukaan datar, permukaan silinder, sumbu, sudut, dan profil. Misalnya, toleransi
datar digunakan untuk mengontrol kerataan permukaan, sedangkan toleransi bulat
digunakan untuk mengontrol kelengkungan permukaan. Toleransi geometrik juga
dapat diterapkan pada posisi relatif komponen-komponen dalam sistem, memastikan
kesesuaian dan kinerja yang diinginkan.
Pengukuran toleransi geometrik melibatkan penggunaan alat pengukur yang
sesuai, seperti alat pengukur permukaan, profilometer, alat pengukur sudut, dan alat
pengukur geometrik lainnya. Metode pengukuran bervariasi tergantung pada jenis
toleransi yang akan diukur. Misalnya, pengukuran toleransi permukaan dapat
dilakukan dengan menggunakan alat pengukur permukaan yang mengukur perbedaan
tinggi permukaan dalam batas toleransi yang ditentukan.
Pentingnya toleransi geometrik terletak pada kemampuannya untuk
memastikan interaksi yang tepat dan fungsional antara komponen-komponen dalam
suatu sistem. Dengan toleransi geometrik yang tepat, produsen dapat memastikan
bahwa produk yang dihasilkan memiliki keakuratan geometris yang memadai,
berfungsi dengan baik, dan memenuhi persyaratan desain yang ditetapkan.
Secara keseluruhan, toleransi geometrik merupakan aspek penting dalam
pengukuran teknik yang berkaitan dengan pengendalian variasi dalam dimensi
geometris komponen. Dengan toleransi geometrik yang tepat, produsen dapat
memastikan kualitas dan kepastian produk, serta memenuhi persyaratan geometris
yang ditetapkan untuk fungsi dan kegunaannya.

8
2.10 Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal adalah jenis pompa yang sangat umum digunakan dalam
berbagai aplikasi industri dan peralatan teknik. Pompa ini bekerja dengan prinsip
sentrifugal, dimana energi kinetik fluida diubah menjadi energi potensial dengan
menggunakan impeller yang berputar. Pengukuran teknik pada pompa sentrifugal
melibatkan pemahaman tentang parameter dan karakteristik kinerja pompa, serta
pengukuran yang diperlukan untuk memastikan kinerja yang optimal.
Salah satu parameter penting yang diukur dalam pompa sentrifugal adalah
aliran debit atau aliran laju. Aliran debit mengacu pada jumlah volume fluida yang
dipindahkan oleh pompa dalam satuan waktu. Pengukuran debit aliran penting untuk
memahami kapasitas dan kemampuan pompa dalam mengalirkan fluida dalam sistem.
Metode pengukuran debit aliran pada pompa sentrifugal meliputi penggunaan
flowmeter seperti flowmeter elektromagnetik, flowmeter ultrasonik, atau flowmeter
venturi. Selain aliran debit, pengukuran lain yang penting adalah pengukuran tekanan.
Tekanan yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal adalah faktor kunci dalam
menggerakkan fluida melalui sistem perpipaan atau saluran.
Pengukuran efisiensi juga merupakan aspek penting dalam pengukuran teknik
pada pompa sentrifugal. Efisiensi pompa mengacu pada rasio antara daya output (daya
yang dihasilkan oleh pompa) dengan daya input (daya yang diberikan ke pompa).
Pengukuran efisiensi pompa sentrifugal dilakukan dengan mengukur dan mengukur
daya listrik yang dikonsumsi oleh motor penggerak pompa, serta membandingkannya
dengan daya yang dihasilkan oleh pompa. Efisiensi yang tinggi mengindikasikan
kinerja pompa yang baik dan penggunaan energi yang efisien.
Selain parameter kinerja, pengukuran pada pompa sentrifugal juga dapat
melibatkan pemantauan suhu, getaran, dan kebocoran. Pengukuran suhu dan getaran
penting untuk memantau kondisi operasional pompa dan mendeteksi potensi kerusakan
atau masalah. Pembersihan kebocoran dilakukan untuk memastikan bahwa pompa
berfungsi dengan baik dan tidak ada kebocoran yang dapat mengganggu kinerja sistem
atau mengancam keamanan.
Teknik pengukuran pada pompa sentrifugal membutuhkan penggunaan alat
pengukur yang sesuai, seperti flowmeter, manometer, termometer, accelerometer
(untuk pengukuran getaran), dan alat pemantauan kebocoran. Selain itu, pemahaman
yang baik tentang prinsip kerja pompa sentrifugal dan karakteristik kinerjanya juga
penting untuk melakukan pengukuran yang akurat dan memahami hasil pengukuran
tersebut.
Secara keseluruhan, pengukuran teknik pada pompa sentrifugal merupakan
bagian penting dalam menjaga kinerja dan pembisikan sistem perpipaan atau saluran
di berbagai aplikasi industri. Dengan melakukan pengukuran yang tepat, latihan yang
teratur, dan perawatan yang baik, pompa sentrifugal dapat beroperasi secara efisien,
mengoptimalkan aliran fluida, dan memenuhi kebutuhan sistem dengan baik.

9
2.11 Pengukuran Suhu
Pengukuran suhu adalah salah satu aspek penting dalam pengukuran teknik
yang berkaitan dengan pemantauan dan pengendalian suhu dalam berbagai aplikasi.
Suhu adalah ukuran tingkat panas atau dingin suatu benda atau media, dan pengukuran
suhu dilakukan untuk memahami dan mengontrol perubahan suhu dalam sistem.
Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut
termometer. Ada beberapa jenis termometer yang digunakan, termasuk termometer
bimetal, termometer kaca, termokopel, termoresistansi (seperti termistor dan RTD),
dan termometer inframerah. Pengukuran suhu dapat dilakukan dalam berbagai skala,
seperti Celsius (°C), Fahrenheit (°F), atau Kelvin (K).
Selain memahami jenis termometer dan skala suhu yang digunakan,
pengukuran suhu yang akurat juga melibatkan pemahaman tentang teknik pengukuran
yang tepat. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pengukuran suhu adalah:
1. Kalibrasi Termometer: Penting untuk memastikan bahwa termometer yang
digunakan dikalibrasi benar agar memberikan hasil pengukuran yang akurat dan
konsisten.
2. Lokasi pengukuran: Lokasi pengukuran suhu harus dipilih dengan hati-hati
untuk merepresentasikan suhu yang diinginkan. seperti radiasi panas, aliran udara, atau
faktor pengaruh lingkungan lainnya yang harus diperhatikan untuk menghindari
kesalahan pengukuran.
3. Kontak langsung atau non-kontak: Pengukuran suhu dapat dilakukan dengan
kontak langsung (misalnya, termometer dalam media) atau non-kontak (misalnya,
termometer yang mengukur suhu dari jarak). Metode yang tepat harus dipilih
berdasarkan aplikasi dan persyaratan pengukuran.
Pengukuran suhu yang akurat dan konsisten sangat penting dalam banyak
aplikasi. Data suhu yang dapat diandalkan memungkinkan pemantauan yang efektif,
pengendalian yang tepat, dan pengambilan keputusan yang baik untuk memastikan
kinerja yang optimal dalam sistem dan menjaga kualitas produk atau layanan.

10
2.13 Pengukuran Laju Aliran Dan Tekanan
Pengukuran laju aliran dan tekanan adalah dua parameter penting dalam
pengukuran teknik yang berkaitan dengan pemantauan dan kontrol aliran fluida dalam
berbagai sistem. Baik dalam aplikasi industri, teknik, atau lingkungan, pemahaman
yang baik tentang pengukuran laju aliran dan tekanan sangat penting untuk memastikan
operasi yang efisien dan kualitas yang konsisten.
a) Pengukuran Laju Aliran: Laju aliran mengacu pada jumlah volume fluida yang
dipindahkan dalam satuan waktu. Pengukuran laju aliran digunakan untuk memahami
dan mengendalikan aliran fluida dalam berbagai aplikasi, seperti sistem perpipaan,
mesin, atau proses industri. Pengukuran laju aliran dapat dilakukan menggunakan
berbagai jenis alat, termasuk flowmeter seperti flowmeter elektromagnetik,
flowmeter ultrasonik, flowmeter venturi, atau flowmeter turbin. Metode pengukuran
yang tepat dipilih berdasarkan karakteristik fluida, aliran jangkauan laju, dan
persyaratan aplikasi.
b) Pengukuran Tekanan: Tekanan mengacu pada gaya per satuan luas yang
diberikan oleh fluida pada suatu titik dalam sistem. Pengukuran tekanan penting
untuk memahami dan mengontrol sifat aliran fluida, performa sistem, atau kekuatan
struktur. Tekanan dapat diukur menggunakan berbagai jenis alat, seperti manometer,
tekanan transduser, atau tekanan sensor. Metode pengukuran tekanan yang dipilih
secara tepat berdasarkan rentang tekanan yang diinginkan, akurasi yang diperlukan,
dan jenis fluida yang diukur.
Pengukuran laju aliran dan tekanan sering terkait erat satu sama lain, terutama
dalam sistem aliran fluida. Hubungan antara laju aliran dan tekanan dapat dijelaskan
oleh hukum dasar, seperti Hukum Bernoulli atau Hukum Kontinuitas. Dalam beberapa
aplikasi, pengukuran laju aliran dan tekanan dilakukan secara bersamaan untuk
memahami dan mengontrol karakteristik aliran fluida dengan lebih baik.
Keakuratan pengukuran laju aliran dan tekanan sangat penting dalam banyak
aplikasi, termasuk pengolahan air, bahan kimia industri, sistem perpipaan, dan mesin.
Pengukuran yang akurat memungkinkan pemantauan yang efektif, pengendalian yang
tepat, dan pengambilan keputusan yang baik dalam mengoptimalkan kinerja sistem,
mendiagnosis masalah, atau menjaga kualitas produk.
Selain itu, pengukuran laju aliran dan tekanan juga dapat digunakan dalam
proses pengendalian, penghematan energi, perencanaan desain sistem, pemeliharaan
preventif, dan peningkatan efisiensi. Dengan memahami dan menggunakan metode
pengukuran yang tepat, pengguna dapat memperoleh data yang akurat dan dapat
diandalkan, yang memberikan pengetahuan yang lebih baik tentang kinerja aliran
fluida dan membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, telah dibahas mengenai pengukuran teknik dan perannya
dalam berbagai konteks, seperti industri, teknik mesin, dan kehidupan sehari-hari.
Pengukuran teknik menjadi landasan penting dalam memahami dan mengendalikan
berbagai parameter seperti suhu, laju aliran, tekanan, toleransi geometrik, dan banyak
lagi. Melalui pengukuran yang akurat dan tepat, kita dapat memperoleh pemahaman
yang lebih baik tentang sistem, mendiagnosis masalah, dan meningkatkan efisiensi
operasional.
Pentingnya pengukuran teknik yang tidak dapat diabaikan, terutama dalam
industri dan kehidupan sehari-hari. Dalam dunia kerja, pemahaman tentang
pengukuran teknik sangat diperlukan untuk menghasilkan produk yang berkualitas,
meningkatkan efisiensi proses produksi, dan memenuhi persyaratan standar yang telah
ditetapkan. Teknik juga berperan penting dalam mendorong inovasi dan penelitian,
memastikan kemajuan teknologi, dan meningkatkan kualitas hidup.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, berikut beberapa saran yang dapat
diberikan:
1. Penerapan Metode Pengukuran yang Tepat: Pastikan untuk menggunakan metode
pengukuran yang sesuai dan akurat tergantung pada parameter yang ingin diukur.
Pemilihan alat dan teknik pengukuran yang tepat akan memastikan hasil yang akurat
dan dapat diandalkan.
2. Kalibrasi dan Verifikasi: Selalu lakukan kalibrasi dan verifikasi secara teratur pada
alat-alat pengukuran yang digunakan untuk memastikan keakuratan dan konsistensi
hasil pengukuran. Pemeliharaan dan pembinaan yang tepat juga diperlukan untuk
menjaga penjagaan alat pengukuran.
3. Pemahaman Teknis dan Pelatihan: Upayakan untuk meningkatkan pemahaman
tentang prinsip dasar pengukuran teknik dan perkembangan terkini dalam bidang
ini. Ikuti pelatihan dan program pengembangan diri untuk memperoleh pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan dalam pengukuran teknik.
4. Penggunaan Pengukuran Data dalam Pengambilan Keputusan: Manfaatkan
pengukuran data secara efektif dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
Analisis data yang tepat dapat membantu mengoptimalkan kinerja sistem,
mengidentifikasi masalah, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Dengan mengimplementasikan saran-saran ini, diharapkan penggunaan
pengukuran teknik dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan
kualitas, efisiensi, dan pemeliharaan dalam berbagai konteks industri dan teknik.

12

Anda mungkin juga menyukai